Kulengkapi ceritaku,
tentang integritas dan segala piagam
tentang kebulatan tekad,
untuk pengabdian terbaik,
bagi Negeri yang Maha Kaya ini,
begini ceritanya :
setiap wayang yang dianugrahi jabatan,
serta merta harus menyiapkan janji,
segera membuat kisi kisi pertelaan tugas,
siapa berbuat apa ?
lalu dituangkan dalam sumpah,
disaksikan sejawat dan disyahkan,
dengan materai termahal yang ada di negri ini,
setelah itu, masih ada lagi
para wayang itupun ramai ramai,
membubuhkan sidik jari penanya yang mulai tajam,
maka sejak itu,
secara de facto dan secara de jure,
sang wayang memimpin langit batara kala,
dengan kegagahan yang tiada tanding,
meluncurlah segala perintah,
terbitlah segala peraturan,
tentu isinya untuk kejayaan bumi batara kala,
kelangsungan pemerintahan yang syah....
begitu ceritanya kawan,
waktu itu, aku hadir
jadi tukang potret negeri ini,
seperti wartawan gadungan,
atau tepatnya tukang potret free lance
jadi gambarnya asli kok.....
-----oleh Drs Mustahari Sembiring----
-----Makassar, Kamis 21 Maret 2012. Catatan terlarang putra Fajar.---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar