Jika boleh memilih,
maka kupilih tidak memilih,
kerna tak mungkin satu persatu kutanggalkan rasa,
terus berusaha untuk menguras habis telaga jiwa,
sekaligus mencopot satu satunya nostagia,
sekalipun,
jika harus kukatakan sejujurnya,
perih,lara dan luka mendominasi nuansa,
saat rangkaian waktu kita eja bersama,
dan jika diukur jarak dan periodenya,
cuma seujung usia kelopak mawar,
patah dibatang bunganya,
tapi begitu lama terasa ngilu tikamannya,
tepat di ulu jiwa,
tragis, sadis
malah terakhir kau tebar racun dilaga,
bara api menyala dimana mana,
sengaja,
dengan kesombongan kemenangan,
penuh kemunafikan,
ya...ya...ya.., kau menang,
ambillah piala kemenangan itu,
sebab itulah garis awal karmapala,
dalam nista yang penuh tipu daya,
selamat atas kemenanganmu,
saat ini.....
-----oleh Drs Mustahari Sembiring.------------------------------------------------
-----Makassar Sapo Terulang, Minggu sore, 10 Juni 2012. Cttn harian p.Fajar.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar