RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Selasa, 31 Juli 2012

PERNAH


Kau kirim pesan padanya....
percaya kata2ku,...aku termasuk orang susah itu!
Susah karna menunggumu skian lama

Kau berkata padanya....
aku mau jadi bagian dari hatimu, meski diri di miliki.
cukuplah ku miliki hatimu...

Kau janjikan juga padanya....
"i don"t mind spending everyday for you only......"

Oleh : Sita Hariyanto Pramuasih
Rembang, Jawa Tengah

RASA INI


Rasa bersalahku sekejab sirna
Oh apakah ku terlalu emosi
Hingga insan yang sedang menikmati santap malamnya merasa tak nyaman
Maafkan aku
Lepas dari tanya yang tak tentu asal terucap
Maafkan aku tadi ku katakan padamu seperti itulah rasaku ini duhai sang pemimpin
Bimbinglah aku jika aku salah melangkah
Jangan engkau rajam aku dengan bait mengiris lagi

Oleh : Kinanthie Soraya Jasmine
✧ K ✧ S ✧ J ✧
cikarang 31/07/2012

LETIH


pada rembulan malam, pengelihatan masih mampu tuk menerawangi pinggiran senja jau menelusup , memeluk pinggiran hari yang sedari waktu telah mampu menyita raga ...

Oleh: Yuni Kurniati
Bogor

SENYUMKU


Mengapa kamu berpuas diri mengklaim kemenangan atas diri ini
apakah ku salah menyambut tajamnya sayatan goresanmu
aku tak bermaksud berbuat apa yang engkau maksud
tapi faktanya sungguh diluar nalarku
perang pena telah kau kibarkan kepadaku
sampai habiskan berbotol-botol tinta dibaki
bagaimana bisa ku temukan titik temunya
jika engkau sudah mengklaim kemenangan
aku belum mengibarkan bendera putih
akhh ku harus bersabar
dalam diamku ada tersungging senyuman tulus untukmu

Karya : Kinanthie Soraya Jasmine
Cikarang, 30 Juli 2012 21:17

PERSOALANNYA


Ini soal rasa,
bukan tentang penolakan cinta,
aku masih disana
tak kan kutinggalkan beranda tak terkunci,
tapi sebelumnya,
kukeluarkan dulu catatan tak guna,
dari sana,
maka inilah semuanya
silahkan dibaca..
ya..ya..untuk apa memaksa angin menembus kain,
itupun aku tak perduli,
sebab tugasku cuma satu,
mengeluarkan apa saja yang disebut nostagia,
dari sana,
sebelum nanti kukunci mati saja,
gemboknya...

---by Perlazank Menthaze.----
---Tanah rantau, 30 July 2012. 22:22.--

TATAPAN KOSONG


Senja
telah bertandang lagi menyuguhkan hitungan
dalam diam kukemasi nyeri
sedangkan laju kata mendua jawabnya
pada sangkaan yang istimewa,
berusaha kucocokkan nasihat dengan fakta,
memang begitulah adanya,
saat rentang waktu terjulur sepanjang ukuran
serasa punah harap perihkan tatapan kosong,
menjadi lama sekali notasi hari
ketika tersangkut diranting kering basa basi
mengapa terus pulas lenakan jiwa
pada pilu yang mengakar ke kalbu
maka senja pun leluasa bercengkrama memainkan rasa
sungguh tak bisa kuterjemahkan dengan ketabahan,
pada bait bait penghujung jejak
melunasi karma.--

----by Mikhael Rajawane.----
----Tanah rantau, 30.07.2012 . 21:01.--

SUATU SAAT NANTI


Jika seharusnya
menghukumku dengan pembatasan kemerdekaan,
pun kuterima sebab masih dalam koridor jiwa,
meski berlebihan caramu menekuk lipatan hati
padahal aku tak sedikitpun melawan,
pada setiap jengkal sayatan,
malah cendrung kutelan saja pahitnya racun penghianatan,
suguhanmu pada setiap jejak terurai,
mana pernah aku mengelak,
padahal sembilu mengiris kalbu,
masih saja kau merasa paling benar
memang begitulah seharusnya bagian yang harus kuterima,
sumbang suaramu mencibirkan wejangan,
bias sudah :
siapa yang berbuat, siapa pula yang kau babat
pada menggunungnya ego diri,
saat kau merasa apapun kau bisa : harus
terpejam aku sedalam lukanya nurani,
saatnya nanti :
kau sadari alfa diri,
setelah diri ini tak bisa kau temukan lagi,
disini.---

------by Mikhael Rajawane.-----
------Tanah rantau, 30.07.2012 . 21:27.----

HADIRKU


Bencilah aku
habiskan segala geram yang mengakar didada
bahkan jika masih juga belum puas,
benamkan sedalam hayal dibawah syaraf ambang sadar
taburkan marahmu sepanjang terotoar,
pakukan pada setiap sudut gang tingkap kehidupan
ganti wajah iklan kota dengan amarahmu
atas dendam yang terus mengejar hidupmu,
pada alfa yang memporakporandakan tatakrama,
sebab pemahamanmu : semua laki laki sama, bejat
faktanya : hidupmu kehilangan mustika,
karena pria durjana, pilihan siapa ?
dendam itu harus lunas : kau bisa
semaikan senyum berbuah racun cyanida
tak perduli siapa, puaslah tertawa
hadirku amanatkan janji ghoib,
jika boleh memilih aku tak pilih
bukan mawar yang kuterima, petaka bayarannya
aku: lelaki terakhir penerima amanah pembalasan dendam
kusikapkan bantala parwa,
terima pula karmanya...

-----by Mikhael Rajawane.-----
-----Tanah rantau, 30.07.2012 . 22:07.----

KESENDIRIAN KU


kKu merasa sendirian
kKu merasa kesepian
disaat semua orang berbahagia
kenapa
kenapa aQu harus bersedih
oOoohh Tuhan
kenapa aQu yang harus menanggung
menanggung semua ini
aQu tak kuat, aQu mohon
keluarkan aQU dari kesendirian ini
adakah seseorang yang mao mengeluarkan
kKu dari dari kesendirian ini

Oleh : Rika Pratiwi Siregar
Tanjungbalai,Sumatera Utara

MAAFKAN


Sejak kemarin,
kuulurkan tanganku gemetar
mencoba memohonkan ampunan maaf
atas alfa, sengaja atau culva tak tersurat maupun tersirat
ketika tutur kata tajam sayatkan luka,
saat selaksa janji tak mampu terpenuhi,
pada langkah diri buyarkan harap,
disini atau dimanapun kita bersua,
begitu serius kurangkai kalimat, penuhi hikmat
kawan : bagaimana kalau dihati masih mengganjal ??
tawarkah segala sesajen yang aku haturkan....
sebelum tenggelam dilarut malam,
Kawan : bagaimana kalau permintaanku ditampik ??
tahirkah segala noda yang menggunung di sukma...
sebelum tenggelam disenyap malam,
barangkali kau telah berlalu, lepas dari pengawasanku
hatiku beku,
menantimu...

----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham / putra Fajar.---
----Makassar sapo terulang, Selasa sore 31 July 2012.----------

TATAPAN MATAMU


Kenapa
menatapku seperti itu
berjuta jarum berbisa berlomba menikam sukma,
salahkah catatan yang kusuratkan,
atau konsonan bacaku salah eja,
sejujurnya : tak ada yang aku sengaja,
semuanya layak tak terkecuali, nyata
jika kau kira ini sandiwara : kau keliru...
aku berkata apa adanya, bahasanya relung jiwa
sudahlah,
jangan tikam dengan sorot mata dingin itu,
hatiku berdegub gentar,
menatap tatapanmu,
melucuti seluruh penutup ragaku,
aku malu,
telanjang didepanmu....
maaf, jangan menatapku seperti itu...

-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham / putra Fajar.---
-----Makassar sapo terulang, Selasa sore , 31 July 2012.-------

KITA


Duhai,
sang pelantun rindu tak beralamat,
mengapa menghukumku tak jemu
sebelum putusan sidang silang sengketa, bukankah kita sepakat
menjalani niat tanpa syarat, terima segala akibat
jika boleh tak mencatat tak kan kulukis langit malam,
meski sejak awal kita berikhwal,
menggelar bab penutup pada kata pendahuluan
bukankah sudah kukatakan :
jalan berliku ini alur hidup dan kehidupan,
pilihan wajib yang yang tak pernah kita pilih...
bukankah sejak mula kita sepakati luka,
malah kau tambah dengan : jalani apa adanya...
jika sekarang berbuahkan lara, apa aku pelakunya
duhai pelantun rindu tak beralamat,
kenapa tak mengikhlaskan rasa,kecewa dan luka
meski pahit diujung sukma,
tapi setidaknya : kita pernah satu rasa,
merasakannya dengan catatan rahasia
jika biasnya semua bianglala, itu bukan mau kita
memang : pantas kita tangisi senja sunyi,
melontarkan tanya yang tak perlu dijawab :
kenapa harus diantara kita terjadi,
aku tak mengerti...

-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham / putra Fajar .----
-----Makassar sapo terulang, Selasa Malam, 31 July 2012.--------

AKUKAH YANG KAU TUJU


Sungguh,
berilah aku waktu meski cuma sesiku
biar kugelar rasa, karsa, semuanya
menterjemahkan bahasa jiwa, kedalam sukma
dalam ketidakmengertianku kau mematahkan harapku penuh kecemasan
rasa tak sama dengan anak tangga,
sebab datangnya pun semaunya,
kenapa mengeja berapanya,
bukan melihat akhirnya....
sungguh,
sudah berulang kali kuhaturkan niat,
justru lambaianku tak sampai keujung matamu,
akukah yang kau tuju,
atau aku malah terlalu naif : pungguk merindukan bulan,
sebagai bukti : kupunguti setiap jejakmu,
melintas didepanku tanpa perduli,
kau simpan rahasia dibalik rahasia,
kenapa begitu.....

-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham / putra Fajar.-----
-----Makssar sapo terulang, Selasa malam 31 July 2012.-----

Minggu, 29 Juli 2012

SUDAH


Kalimat terhambur
muka terbuang
jiwa kita meringkuk
diwaktu yang tesesal

Teduhnya pengelihatan
Telah terlepas
berlahan lisan telah terkelupas
tercekik dengan belenggu diam
hari susut menyuram

Hembusan bunyi
Sapan tanpa rasi
membenamkan mimpi
pada senandung memutih

Hari menyerupai kisah
tentang jelaga yang berlahan menghitam
tentang kemarau yang retakan kelam
dan tentang ranting yang tak ingin mengering

Rangkuman kini telah terpatri
perjalan telah menghenti
hari enggan menampakan pagi
kemusnahan menyudahi perih

Oleh : Yuni Kurniati
Bogor

RASA


Kutunggu jawabmu
sebelum saur membangunkan iba,
sesampainya surat tak beralamat dariku,
mestinya segera kau balas apa saja
meski bahasa yang tercecer tak punya magna,
kenapa kita terus saja bersandiwara,
letihku lelah dipenghujung ketidakpastian,
masih bisakah kita selaraskan kata meski fakta tak sewarna
aku yang terlanjur punya rasa,
haruskah kubenamkan dibawah jendela,
setega merpati meninggalkan sarangnya,
pergimu entah kemana
meninggalkan guratan luka,
disukma.--

---by Perlazank Menthaze.---
---Tanah rantau, 29.07.2012 : 21:58.-

KATAKANLAH


Kekasih,
sudah kuletakkan semua catatan tentang diri,
seperti pintamu pada sesi terakhir,
ketika baru saja kita dibangunkan mimpi sejuta warna,
apa aku yang terlalu naif, tak tau diri
berharap hari terang saat musim penghujan tiba,
ya...katakanlah apa yang kau lihat,
pada lemahnya berdiriku goyahkan nyali,
seperti yang selalu kuakui sejujurnya,
sendiriku dikotamu menabung selaksa duka,
harus bagaimana aku berkata,
agar tak jadi salah warna,
duh..kekasih
katakanlah apa saja,.
agar tak kuteruskan salah jalan ini,
meski tuk kembali tak ada waktu lagi,
biarkan aku jalani naluri hati,
meski kau tak disisiku lagi,
bersama meniti hari,
dikota rantau ini.--

---by Perlazank Menthaze .--
---Tanah rantau, 29.07.2012 : 22:13.--

PERGI


Sudahlah
jika itulah kata penutup darimu,
biarkan aku pergi sejarak nurani,
menuai sepi
kuberkasi lukisanku, catatanku
agar tak lagi mencemari hari
setidaknya bebaskan bebasmu
cicipi setiap hati,
berujung nyeri...
aku akan benahi hati,
agar tak kembali,
bertanya tentang kita,
yang pernah sehati,
hari ini atau nanti,
keikhlasan ini adalah magna cinta
tak harus memiliki,
perih ini parah...
sungguh tak kupahami...

----by Perlazank Menthaze .---
----tANAH RANTAU, 29.07.2012. 22:26.---

SELAMAT MALAM


Selamat malam sayang...
Kan kusambut hadirmu dengan senyum manjaku
Peluk kasihku juga derai tawamu
Biar hilang semua penatmu

Kemarilah sayang...
Berdendanglah untukku
Seperti malam malam kemarin
Karna itu yang kusuka darimu
CAnda tawamu,juga untaian kata rayumu
Hilangkan jenuhku menunggumu siang tadi
Teruslah tersenyum sayang
Dekaplah aku dalam cintamu
hingga kuterbuai mimpi
berselimutkan damai dihati

Oleh : Akoe Erha
Blora, Jawa Tengah

BINTANG


Bintang
Temani aku malam ini
Karna kini kurasa sepi
tanpanya sang kekasih hati

Bintang
Apa dya juga sedang menatap indahmu?
Apa dya juga sedang dilanda rindu?
Katakan padanya,disini kumenunggu

Bintang
Kutau jauhnya jarak yang membentang
Tapi hatiku juga hatinya tlah menyatu
Meski raga tak saling bertemu
Hanya bisik hati kuatkan hati
Nanti saat masa tlah tiba
Dya kan slalu disisiku
Menjagaku dan mendekapku dalam kasihnya

Terima kasih bintang
atas setiamu temaniku

Oleh : Akoe Erha
Blora, Jawa Tengah

HARAPAN DIRELUNG RAMADHAN


Di relung hati yang terdalam
tak ingin ku menghindar dan ku tak jua ingin perpaling
entah kerana kesibukanku ataukah waktu yang tak berpihak
masa bahagia hanya sekejap kugenggam
entah apa rasa yang ada di benak ini selalu terkontaminasi fikiran abstrakmu
ku ingin keluar dari jerat masa lalu
semakin ku melangkah semakin kuat belenggu yang menghalangi langkahku
lelahku sudah hampir sampai
ku tahu ini adalah ujian buatku dan harus ku sendiri untuk niatkan untuk lepas dari semua ini
ku berharap momen ramadhan ini ada perubahan pada diri
harapku padamu Tuhan

~ Renunganku ~
By Kinanthie Soraya Jasmine
Banjarmasin
28 Juli 2012 Jam 00:50

PENGECUT


Maaf,
kau pengecut tak bernyali
beraninya bersembunyi dibalik tali diri,
teriaklah pada siapapun yang kau percayai toh tak ada yang peduli,
saat kubentangkan fakta, kau kira cuma fatamorgana
aku malah curiga berdirimu dibalik kegelapan,
menikmati tetesan dosa dipersimpangan rasa,
manalah tahan uji jika kau saja masih tergoda,
tenggelam dibalik mega mega,
tekuk lutut dikerling sorot mata,
pasrah dipelukan bianglala...
apa katamu :..menerima apa adanya !, apa benar ??
bukti nyata yang diminta, bukan janji madu dipucuk rumbia
mana tanggung jawabmu,
apa cuma bisa memoles kata,
dibalik kalimat bermantera, aku tak percaya
sebab janjimu, kosong dan hampa.

-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham / putra Fajar.---
-----Makassar sapo terulang, Minggu malam 29 July 2012. 21:03.--

HATI YANG BERKARAT


Apa masih ada esok,
buat hati yang berkarat dan terlantar ditrotoar,
hujan panas debu dan berembunan setiap butiran rasa
berbenturan dengan pohon kehidupan pahitnya kenyataan,
ratapan kota risaukan kata yang terucap begitu saja,
tak ada kandungan harap disana, normal saja
sebab semua acara berujung didusta,
semestinya bukan cuma basa basi,
untuk sepakati warna diri
apa yang dipegang sebagai kendali,
pada langkah kaki yang goyah,pada temaram malam yang resah
lelaki yang tersungkur karena batasan norma,
menyesali peranan tak bermagna,
ah...betapa nistanya hidup ini,
cuma bisa merenungi,
pergimu tak perdulikan apapun lagi,
dipenghujung senja yang bisu.---

-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham / putra Fajar.----
-----Makassar sapo terulang, Minggu malam 29 July 2012. 20:30.---

SECAWAN MADU


perjalankan aku
pada langit biru
setelah tetes hujan terakhir

warnai canvas rindu ku
goreskan pelangi untuk ku
lupakan duka sejuta lembar

kamu aku
merindu safana hijau
petik buah rindu
nikmati secawan madu

menanti senja
serambi malam
beranda sang pencipta
aku kamu menyelam

Oleh : Secawan Candu

BAWA AKU KEMANAPUN KAU PERGI


Kekasih,,,
Sungguh aku meminta dan memohon padamu,
Bawalah aku pergi sejauh mungkin,
Kemanapun kau pergi walaupun itu harus ke ujung dunia,
Aku ikhlas dan rela,
Kekasih,,,
Kau sangat mengerti bukan akan kehidupanku,
Dan sekarang kau pun uda tau semuanya,
Jujur aku tidak sanggup menghadapi ini semua sendiri,
Tapi apa yang bisa aku lakukan?
Kekasih kau pujaan hatiku,
Kau calon pendamping hidupku,
Ku meminta padamu kemanapun kau akan berlayar,
Dan kemanapun kau akan pergi,
Tolong bawa aku,,,,
Aku tidak bisa menjalani ini semua tampamu,
Terlalu banyak orang yang menjadi musuhku,
Sekalipun itu orang tua kandungku sendiri,

Oleh : putri meylaci-----
Makassar

RAHASIA SUKMA


Tikammu tembus dada
ulu jiwa buntu dikata kata
harus berkata apa
pada harkat yang tak nalar
dimana kutempatkan rasa
jika terus saja mengoyak berita
kalaupun harus menebalkan muka,
buat apa lagi
mendung telah bermandikan air hujan,
kuyupkan jalan menuju perhentian,
biarlah kucoba diam
dalam gemuruhnya rahasia,
terpendam didada..

-----by Perlazank Menthaze.---
----Tanah rantau, jumat 27.07.2012--09:41.--

BISIKAN LELANA


Saat lenteraku redup
semilir sang lelana kau tiupkan dari kotamu
kita menata bahasa seadanya, kenapa sama
pada tataran rindu yang terlarang,
hidup memang tak bisa seadanya, kerna dipagari tata krama
ada nuansa berselimut rahasia tak mungkin terbuka,
apalagi harus beralamatkan nyata,
kemana tumpukan rasa itu harus kubawa,
agar tatanan tak bergeser dari alurnya,
dalam nada yang sama bolehkah kuhaturkan kata,
jika salah, koreksilah bahasa
inginku damai diberanda muka,
tak ada berita sumbang dimana mana,
semoga....

---by Perlazank Menthaze.----
---Tanah rantau, Jumat 27 July 2012. 10:18.--

TANYAKU



Sekarang
pada lapisan kesadaran dengan nalar yang senalarnya
dari ambang bawah jiwa yang mengemuka
kuungkap rahasia dibalik rahasia
ada berjilid jilid himpunan doa,
buatmu sang pewarna nuansa,
demi harkat yang masih bisa kupunguti
dari keping keping totalnya keterpurukan,
seperti bangkit dari kubur kesunyian hati,
tertatih tatih kurayapi hari,
bertanya pada setiap lelana yang menyelinap dijiwa,
dari sekian catatan yang pernah kau suratkan sebelumnya,
mengapa aku kau jadikan batu sandungan,
malangnya peruntungan pembawa cahaya,
sekufur itukah warna kehidupan
tanyaku gaungkan bahasa sukma, kembali keasalnya
jika begitu, mana ujung tali jiwa
agar kukemas dalam santunnya kata semampuku,
supaya kelak tak menagih janji terucap,
pada alfa yang sengaja dipahat,
pada sepiku menjalani kodrat,
dikotamu....

---by Perlazank Menthaze.---
---Tanah rantau, jumat 27.07.2012--11:41.--

INGATKAH KITA


semilir angin melintas sebentar
dapat merobohkan pohon angsana
itu bukan badai kawan
hanya pengejut sebagai peringatan bagi kita
bahwa masih ada Dia diatas segalanya

sebagai manusia kita telah melupakannya
karena terselimuti problema hidup yang menghimpit

apa yang terlihat dimata , dapatlah menipu kita
membius kita , memabukkan kita
hingga melupakan ada dzat lain yang bisa dipercaya
mengobati kita dari segala penyakit hidup
melalui keajaiban keajaiban
yang tidak dapat ditrima nalar , mungkin
logika logika kalian percayai termentahkan

apa yang kalian tunggu kawan ?

laksanakan kewajiban kita , sujud padanya
bukan hanya meminta pemenuhan hak saja
disaat kita susah atau ditimpa kemalangan saja
sebaiknya hanya bersujud dan bersujud padanya
laksanakan kewajiban tanpa syarat , apapun resiko
baik ataupun buruk yang menimpa kita

Oleh : Deky Budi
Surabaya

DEVINISI CINTA


cintta itu bukan hanya sekedar tentang betapa
cantik ato tampan.a seseorang ithu
ato seberapa kaya.a dy
tapi tentang seberapa bisa dy membuat mu nyaman
dah selalu tersenyum ketika bersama.a
yang tak akan pernah membiarkan air mata mu jatuh
yang selalu ada saat kau membutuhkan.a
cinta tak perlu janji manis
tapi cinta hanya perlu pengorbanan
kesetiaan dan kepercayaan 1 dengan yang lain.a

untuk seseorang yang sangat aQU sayangi
Fadli

Oleh : Rika Pratiwi Siregar
Tanjungbalai,Sumatera Utara

AJARI AKU MEMASAK


Derap langkah kaki terdengar
Pertanda pesta penghuni dapur
Sayur mayur juga daging bergegas
Setumpuk kenang kan bertempur

Potong kami puan, racik sekarang
Tumbuk bumbu-bumbu, haluskan
Entah akan kau tumis atau sangrai
Usah selera liarmu berusaha melerai

Bau wangi mencucuk hidung
Meja bahkan melepas tudung
Hidangkan ! tak ada yang terlindung

Ajari aku tuk berpikir masak-masak
Biar lara tak kutelan mentah-mentah
Agar tabahku matang..
Agar yang terhidang,, bukan sepinggan hilang.

Oleh : Ichibi No Mutea
Tanjungbalai,Sumatera Utara

MENGAPA


Untuk mengerti
kedalaman telaga jiwa insan penunggu asa
pendakian tebing menerjalkan rasa
menuruni curamnya lembah hati betapa muskilnya
bukan tak beresiko materainya bencana
setelah disana, cuma fatamorgana
cadas kebersamaan melukai pencarian jati diri,
menelan pahitnya fakta, menyayati kalbu
pilihan ganda memenuhi ruang dilema,
tanyaku : terus melangkah ataukah berlalu
pada jawab yang tulus sejujurnya,
masih tersediakah arti kehadiran nuansa,
kenapa membangun nostalgia,
merobek prasasti sejati,
jika harus begini.....

-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham / Putra Fajar.----
-----Makassar sapo terulang, Jumat pagi 27 July 2012. 09:09.----

RUNTUHNYA PENANTIAN


Sudah kutitipkan
pada senja yang lewat
meski ia tak mampir menanyakan khabar,
tapi kurasa setianya menjemput sunyi yang kuberikan,
adalah catatan pada runtuhnya sederetan penantian
andaipun tak rebah pada saat ini,
maka akan memerah langit ditimur jauh,
saat menatap jauhnya rasa,
berburu harap yang fana,
atas semestanya nuansa,
bersama nyanyian ombak,
dipantai losari,
diselingi ratapan pengamen cilik yang sumbang
tentang lelaki dan rembulan,
henti disebatang rokok,
ditangannya...---

---oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham / Putra Fajar.--
---Makassar sapo terulang, Minggu malam 29 July 2012. 20:03.--

Kamis, 26 Juli 2012

DEMI KEBAHAGIAANMU


Duhai....
bagaimana lagi kulukiskan diri
sewarna nadamu sudah, warna dasarku sudah, sewarna pelangi, ya juga sudah
tapi tetap saja tak merubah fakta fakta,
jujur aku bingung setengah mati,
aku yang kau tikam,
kenapa pula kau yang menjerit kesakitan,
luar biasa
Duhai.....
tak cukup waktu ubah congkakmu
kukira seperti mengganti telapak meja,
kau beda,
hingga hari ini belum kutemukan lagi,
insan waras sebengal diri,
dikotamu ini
Duhai.....
tengadah tanganmu sama tingginya dengan tanganku,
dari lubuk hati terdalam, inginkan bahagiamu
bukan cuma lipstik pemerah bibir saja,
sungguh aku tak rela....

---oleh Mikhael Rajawane sang Mahesa Timur raya.---
---Tanah rantau sapo terulang, Rabu malam, 25 July 2012. 21:32.--

RINDUKU PADA EMAK


Emak,
sekarang tiba musim menanam padi, baru saja
biasanya tenggelam seluruh jiwa ragamu dipelukan lumpur,
selepas jangkrik berdendang kau baru pulang
senyuman manismu sembunyikan lelah yang teramat letih,
tak ada hentinya ,
persiapkan makan minum malam ini
indah sekali
riuhnya rebutan sayur, ikan teri dan sambal terasi,
seringkali :
dipiringmu cuma tinggal duri tanpa nasi
dan esok dinihari sekali
ditengah sawah , berlumpur bercengkrama dengan tunas padi
kami berebutan mandi dan lari sana sini
sekolah...sekolah....sekolah yang pintar, katamu datar
sekarang aku sudah pintar , emak
sawah kita sudah hijau royo royo,
tapi : kenapa emak tak ada disawah,
rumah pun kosong, semua yang kutanya menggelengkan kepala
duh...emak, rinduku menggunung dikalbu
tengoklah kami anak cucu dan cicitmu....

---oleh Mikhael Rajawane sang Mahesa Timur Raya.---
---Tanah rantau sapo terulang, kamis 26 July 2012. 10:14.--

SATU RASA


Kau pasti masih ingat
angkuhmu ulurkan derajat patahkan semangat
sejaim anak mami tutur katamu manis manis jambu
sejujurnya ku terpana,
tak percaya kau sudah didepan mata,
genderang hasrat terus menjerat
sungguh mati, mengapa ini terjadi
berpuluh puluh mata pedang terhunus siaga
meliuk liuk dibalik bibir manismu,
karena luguku atau bodohku baku
didepan mata masih bisa kau selingkuhi warna
meski cuma lewat dunia maya,
betul betul aku jadi anak desa, dimatamu
kebebasan tanpa syarat kau tuangkan kegelas minumanku,
tapi anehnya, masih juga kau yang buruk sangka
satu khilafku sejuta balasan nista darimu,
aku terus saja ikuti irama lagumu,
hingga batas waktu, aku menyerah
terpaksa kutinggalkan bangunan tanpa kerangka,
aku dan kau sama, kita kecewa
pada kekehnya kata
kita satu mata uang dari dua sisi yang beda,
padahal satu rasa.--

----oleh Mikhael Rajawane sang Mahesa Timur raya.---
----Tanah rantau, Kamis 26 July 2012. 20:40.---

KEBIMBANGAN HATIKU


Siapa dia ....

yang kKu panggil dalam hati ini

yang kKu sebut berulang kali

dalam mimpi ini...

yang kKu ulangi dalam setiap

detak jantung kKu



Tapi...

apakah dia mengerti itu

ada pemuja diri nya disini

mungkin perasaan ini berhenti disini

hingga akhir nya kau mengerti



Namun, bila aQu nanti pergi

membawa lari perasaan ini

jangan harap aQu kembali

agar kau menyadari

aQu benar-benar mencintai mu

Oleh : Rika Pratiwi Siregar
Tanjungbalai,Sumatera Utara
pada 23 Juli 2012 pukul 10:07

Rabu, 25 Juli 2012

MEMBACA DAUN JATUH


banyak daun daun jatuh di pekarangan kita
ada yang setengah kering di beberapa bagian kalimat penampangnya
bahkan ada yang teramat kering tak berarti , hingga terbawa angin lalu
ada sih yang masih segar , menunjukkan kebugaran
piawai dalam olah kata kesusasteraan

aku telah membaca satu persatu daun jatuh itu kawan
semua kata dalam kalimat syair , sajak dan puisi kalbu
disudut pandang keterbatasanku

mungkin
kalian harusnya merasa bangga
bahwa bahasa hatimu , dapat ditrima dan dimengerti
oleh sebagaian penghuni pekarangan ini
bersama hamparan berbaris baris kata indah
yang mewakili segala uneg uneg perasaan kita
tertuang rapi , disetiap episode daun jatuh mewakili

Oleh : Deky Budi
Surabaya

YAKINKAH?


orang bertanya sll akan keputusanku
orang mnyerang dg sejuta tanya ketus
orang mbidik ku dg ramalan2 ngeri
orang blang aq gila
aku gila?
ya aq gila, kata mereka
gila krn mcintai mu, yg jg laki2 gila
sesungguhnya, spt jg kalian, aq jg ragu

Oleh :Tuty Handayani
Bandar Lampung

SAKSI BISU


Kukabarkan pada hijau daun teh,
disepanjang perkebunan bukit Malino
tentang ingkar beralih ke fitnah,
tentang rindu yang tercecer dikelok jalan penuh lubang,
tentang lelapmu dipelukan lelah,
tentang janji yang tertinggal dibunga edelweis,
tentang akhir yang menggoreskan luka didada,
agar : jika kau melintasi jalan itu,
saksi bisu itu akan bicara,
kebenaran putihnya kasih adalah fakta,
tak satupun hasil sandiwara,
aku berharap :
sejuknya angin bukit kotamu melukiskan cerita apa adanya,
meski catatan akhir aku tak punya,
setidaknya tunai janjiku,
atas ingkarnya janjimu.--

-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham / putra Fajar.--
-----Makassar sapo terulang, Rabu siang 25 July 2012. 11:57.--

TARIAN EROTIS EMOSI


Jangan kau tuduh aku
apatis, melempem dan tidak ada usaha
cuma kerna nada laguku fals semua,
sampai disitu aku mengaku,
beku dan membatu
tapi coba tanya trotoar kota saksi malam gulita
dilihatnya semua, tak ada yang lupa :
mabukku muntah kata, ceracauku kalimat tanya dan entah apalagi
dan ada satu lagi,
saat terkapar diri ,
kau hujani dengan anak panah pembangkit cemburu,
memang sejujurnya, butalah mata hatiku
menatap tarian erotis emosi jiwa,
entah untuk apa...?

----oleh Mikhael Rajawane sang Mahesa Timur raya.---
----Tanah rantau sapo terulang, Kamis 25 July 2012. 21:00.-

FAKTA ASMARA


Aku terpana
pada tahapan hambarnya magna
sebab jiwa lara
sungguh , guratan nyata
siapa saja bisa baca,
meski sempurna dibalut nuansa,
aku yakin kita sama,
pada tataran merana
kita yang merasa bisa segala galanya
masa akui kecengengan asmara
dan dipenghujung fakta,
kita berbohong pada pagi,siang terus ke malam
bahkan nafas kita beraroma dusta
pada jiwa,
untuk apa...??

---oleh Mikhael rajawane sang Mahesa Timur raya.--
---Tanah rantau sapo terulang, kamis 25 July 2012. 19:22.--

DEMI KEBAHAGIAANMU


Duhai....
bagaimana lagi kulukiskan diri
sewarna nadamu sudah, warna dasarku sudah, sewarna pelangi, ya juga sudah
tapi tetap saja tak merubah fakta fakta,
jujur aku bingung setengah mati,
aku yang kau tikam,
kenapa pula kau yang menjerit kesakitan,
luar biasa
Duhai.....
tak cukup waktu ubah congkakmu
kukira seperti mengganti telapak meja,
kau beda,
hingga hari ini belum kutemukan lagi,
insan waras sebengal diri,
dikotamu ini
Duhai.....
tengadah tanganmu sama tingginya dengan tanganku,
dari lubuk hati terdalam, inginkan bahagiamu
bukan cuma lipstik pemerah bibir saja,
sungguh aku tak rela....

---oleh Mikhael Rajawane sang Mahesa Timur raya.---
---Tanah rantau sapo terulang, Rabu malam, 25 July 2012. 21:32.--

RINDUKU KARAM DIBADAI GERAM


Adekku Ragil,
berpuluh mata pedang bersarang di ulu hati,
sekarang kau sambung dengan parang,
kikis habis segala rasa dalam warna sedarah
kukira sepeka naluriku rasa mu,
harus kupanen kecewa
menyubur disetiap tarikan nafas
tiap kali ingin kukenang jalan terjal dibelakang silam
rinduku karam dibadai geram
inikah suguhan atas darah yang kupertaruhkan
termakan waktu makin hitam lukaku
kau biarkan menganga tak perduli,.
pada sudut yang tak kusangka,
ternyata sedarah pun bukan jaminan,
atas rukunnya jiwa,
kita yang sehati sejak kecil,
inilah kenyataanya

---oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham / putra Fajar.---
---Makassar sapo terulang, Rabu 25 July 2012. 16:32.---------

PENCARIAN SIA SIA


Dek, minta tolong,
bantu bawakan berkas rinduku ini,
ya..yang itu saja , yang paling ringan
sekian lama kugendong kemana mana, tak berdaya
kukira arah kita sejalan, korban asmara
aku telah kehilangan tujuan sekian lamanya,
bahkan satu satunya catatan pun dibawanya turut serta
padahal :
sudah kutinggalkan harga diri, jauh sekali
apapun kata orang aku juga tak perduli,
tapi kenapa malang nian peruntungan diri; ditinggal kelain hati
benar dek, aku tak mau cari alamat lagi
kuatir begini lagi,
sakit sekali
sekarang aku bimbang bukan alang kepalang,
terus mencari ataukah henti sampai disini...?
tetapi :
jalan pulang pun aku tak tau lagi,
andai kau bertemu dengannya,
berikan saja berkas rinduku itu, apa adanya,
katakan : aku menantinya,
ditempat pertama kumengenalnya...

---by Perlazank Menthaze anak melumang.-----
---Tanah rantau, Rabu malam 25 July 2012. 22:00.--

KATAKAN SEKALI SAJA


Beri aku batu timbang,
agar kusamakan ringan kiri kanan
selebihnya biar aku saja yang menambah kurangkannya, tak apa
jalanlah dek, jangan toleh kemasa silam lagi
apalah artinya hadirku, cuma sejengkal waktu
dari pengembaraan panjang, pencarian jati diri
soal : hutang janji yang pernah kita sepakati,
biar aku saja yang melunasi, tak usah kau perduli
tapi sebelum kau berlalu,
katakan sekali saja :
bahwa aku pernah membahagiakanmu
meski hanya seujung kuku
kau beri aku waktumu,
selebihnya tanggung jawabku,
kuantar kau kegerbang bahagiamu,
semoga....

----by Perlazank Menthaze ,--
---Tanah rantau, rabu 25 July 2012. 22:37.--

POHON CENGKIH SAMPING SEKOLAH


guguran kembang cengkih menebar harum...

berhari, berbulan hingga bertahun

tersimpan erat canda tawa di bawah pohon cengkih

hingga kini masih terulang...

tak terasa sudah bertahun lalu...

tapi masih ada namamu tergores di kulit tuanya...

aku dan kamu tersimpan erat di batang tua

pohon cengkih samping sekolah...

siapa yang tak kenal dirimu...

semua cinta monyet kau peluk di rantingmu

hingga kini ku kembali untukmu

menceritakan kisah pada anakku

tentang prasasti di batang tua

tentang semut ngangrang di rantingmu

tentang panen cengkih

dan segarnya semerbak harum di saat bunga cengkih tahun 1989

Oleh : Antonius Moelyadi
Temanggung, Jawa Tengah

MELUKISMU


terpaku mengingatmu..

mencoba mengingat warna senyummu...merah muda dan basah

jernihnya mata dan rona pipimu masih melekat tajam di ingatanku

hati ini masih menyimpan warna cinta padamu

kini tinggal putih rambutku tersiram waktu menunggumu....

merah muda basah dan merona tertelan masa...entah kini masih ada?



melukismu...

mengingat merah melambai terbelai jenjang kakimu

melukismu...

mengingat mawar putih terselip di telingamu...

melukismu...

mengingatkan kau telah pergi...

Oleh : Antonius Moelyadi
Temanggung, Jawa Tengah

LARA RAGA


perempuanku tidurlah dalam lelahmu...hingga suara doa-doa itu membangunkanmu

perempuanku...ungkapkanlah pedihmu kepadaNya

biar sembuh lara raga

malam sunyi tanpa mesra ini biar jadi selimutku

lihatlah buah hati kita terlelab mengusap guling

rindu kamu mendongeng cerita

rindu kamu menyisir rambutnya

rindu kamu mengecup keningnya

perempuanku...kuharap esuk bangun dengan senyummu

ku rindu pagi ketika gelas beradu

ku rindu uap nasi mengepul di dapurmu

ku rindu dandan lugumu

perempuanku...dinginnya malam ini tanpa hangatmu...

Oleh : Antonius Moelyadi
Temanggung, Jawa Tengah

JANJI BUMI


seperti luka menghitam di langit..
teriak marahmu menggelegar meneriaki penjuru bumi
derai air matamu tak henti menghujani ibu
hingga luap amarahmu bercampur lumpur
mengalir di sela urat nadi gunung

diguyur pedih sore ini ...
melantakkan yang kita punya
yang seharusnya kita kembalikan padanya
pada empunya langit biru

kembalikan tanah hitam gembur
kembalikan hijau daun
dan kembalikan biru awan-awanku
hingga kuberikan sejuk damai untukmu...

Oleh : Antonius Moelyadi
Temanggung, Jawa Tengah

BIAS RINDU


Malam....
Sampaikan salamku pada yang terkasih
Katakan padanya ada rindu yg menggema didada

Angin. .
Hembuskan harumnya nafas cinta dijiwa
Biar dya juga rasa apa yang bergejolak dijiwa

Bintang...
Pancarkan kilau sinarmu padanya
Seperti terang hati yang terbalut cintanya

Hujan .
Siramilah gelisah yang membara
Biar bersemi kuncup damai dalam dada
Hingga bermekaran bunga bahagia bernama asmara

Oleh : Akoe Erha
Blora, Jawa Tengah