Pagi tanpa nama,
embun tak berirama,
mari senandungkan rima,
sayang kita semarakkan makna,
Jatuh cintalah pada pagi,
kekasih di sana,
ada rindu aku titip untukmu,
kucintai pagi dengan bulir-bulir embun,
pembawa doa bagi dan pengharapan,
aku menafsir pagi sebagai embun di dadamu,
di dalamnya ada debar menjelma mawar,
dengan kecup aku memetik setangkai doa,
Oleh : putri meylaci----
Makassar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar