Apapaun katamu
tentang jalan kehidupan yang menggantung diranting kering,
aku tak heran sebab kakiku pernah menjejak disana
bahkan lebih pahit atas harap yang digantung asakan,
cuma lantaran berbeda haluan beda sisian
teman sendiripun tega memutus tali jiwa
dimana kau rasa titik simpulnya
jika begitulah kenyataannya,
kurenda perca buat penutup dingin menikam sukma,
tapi beginilah balasan yang kuterima,
hampa dalam kemunafikan melembaga,
siapa bertanggung jawab
atas asaku yang sengaja di hilang kan,
layaknya dikebiri ,
kejantanan ku pun direnggutkan paksa
kejinya dunia fana.---
----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham / putra Fajart.---
----Makassar sapo terulang, Sabtu malam 21 July 2012. 22:20.--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar