RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Senin, 29 Oktober 2012

WAKTU


Hari berganti.....
Tahun bertambah.....
Jaman telah berubah.....
Mengiringi langkah kehidupan,..
Waktu kian bergulir...
Laju detik tiada terhalang
Berpacu dalam aliran masa...
Saksi bisu meniti baris usia....

By: Dhinie
Bandungan jawa tengah

MERDEKA




Apa yang engkau pinta dari merdeka
jika merdeka itu adalah piyama2 mengetatkan kancingx
Celana-celana yang tak lagi muat di pinggul2x
Dinding-dinding yang terlapis emas dan baja
Dan suara keharuman yang bertambah usang belaka

Apa yang engkau harapkan dari merdeka
Bila anak-anakmu masih saja tak tahu jalan pulangNYA
Tak merasakan manisnya aksara-aksara
Belum faham arti kasih-sayang yg sebenarnya

Apa yang engkau inginkan dari merdeka
Bila hari-harimu selalu saja berlari
Sembunyi di balik ruas-ruas nota
Dan cucu-cicitmu terlahir bugil
Ditelanjangi sudut kota

Apa lagi yang bisa engkau andalkan dari merdeka
Jika kemerdekaan itu eratx jemari rapi bak rantai besi
Siap menudingmu, sembunyi di ceruk-ceruknya
Meminum nanar lukamu sendiri
Lantas fajar hari,
Engkau hanya menyisakan air mata debu membara
Andai engkau berani berbisa

Dan bagaimana lagi membanggakan merdeka
Bila hanya isapan jempol belaka
Yg Bukannya teduh sbuah telaga

Oleh : Putra Pengembara
Jakarta

MENU BARU


Tuan-tuan dan Nyonya yang terhormat
Sungguh sangat tepat anda singgah di kedai ini
saya tahu anda sekarang lapar, haus, juga penat
ini ada hidangan bubur ayam yang masih hangat,
Pasti lezat, berserat, mantap, dan sangat spesial
ini menu baru ..!

Harganya tidak usah kuatir
tidak akan byk berpengaruh pd kantong celana Tuan & Nyonya kok!
bayar saja sesuai rasanya setelah Tuan mencobanya
pasti dijamin oke,
Dan bila Tuan & Nyonya sdkt mengetatkan gigi gerahamnya
Maka pasti akan ada Diskon istimewa..

Lekas Tuan & Nyonya santap saja
Lumat & habiskan tanpa sisa..,
bila perlu nambah juga sangat diperbolehkan
tidak usah ragu-ragu
Nanti lekas keburu dingin dan hambar
Sedingin pandangan tuan & Nyonya kpd kami kaum pinggiran
Itu jikalau tuan tak segera melahapnya

Dan Tuan serta Nyonya tidak usah kuatir
Bubur ayam spesial ini dijamin steril
Bebas dari segala racun, kutu, kudis
Aplagi bakteri korupsi dan manipulasi
Semuanya bener-benar bersih

Bagaimana Tuan...... ??
Bagaimana Nyonya….. ??

Oleh : Putra Pengembara
Jakarta

MENTARI

untuk apa kujuntai harap?
sedang sedari dulu begini adanya....
mengapa ku harus membodohi diri?
sedang realita didepan mata....
mereka adanya hanya ilusi
dan aku harus segera bangun dari mimpi....!!!!!!!!!!!!

ah Mentari.......
lelah hati menggamitmu serupa
tinggalkan saja angan-angan kosong dibelantara jiwa
...
saatnya bangkit dan hadapi segalanya dengan lapang dada
jalan didepanmu terbentang begitu lantang
menunggu untuk kau tapakkan

mentari......
usah lagi kau hiraukan luka yang mendiam didasar hati
sebab luka itu akan semakin menganga
biarkan saja ia menutup dengan sendirinya
dan engkau hanya tinggal melangkah bhkan berlari....
mendepak semua gelisah yang menghantui.....

Mentari.....
sadarlah!!!!
kau ada disini
kau ada disini
kau ada disini
kau berpijak dibumi ini
dan adamu bukan untuk siapa-siapa
tetapi adamu untuk mengejar cinta Tuhan-MU

Mentari....
ayo bangkit dan singkirkan segalanya dari hidupmu
segalanya yang telah membuatmu sakit dan mengucurkan airmata darah....
gantilah ia dengan senyuman terindah yang pernah kau punya.
kelak suatu saat nanti...
senyum itu akan benar-benar sempurna
dengan adanya Allah dihidupmu...

cukuplah ALLAH SWT. yang kau cinta Mentari..
bukan sesiapa
cukuplah Allah SWT. yang kau simpan dihatimu mentari
bukan sesiapa,,,

sebab ALLAH SWT. takkan pernah meninggalkanmu barang sejenak... tidak seperti makhlukNya.

sadarilah mentari...
kesendirianmu kini
kesunyianmu kini
kesepianmu kini
luka dihatimu kini
adalah cinta ALLAH untukmu...

Oleh : Senandung Hati Mentari

BAGAIMANA MENURUTMU


Menurutmu,
jika telah kehilangan asa,
berdasarkan kalender akademik tersistimatik,
apakah masih perlu menata buku catatan untuk semester depan ?

Menurutmu,
jika perkalian dan tambah kurang sudah sampai pada titik nadir,
dan sasaran tembak sudah jalan ditempat
apakah otomatis semua berakhir sebelum waktunya ?

Menurutmu,
jika aku sang murid, awam perkalian tambah kurang
sekaligus jadi sasaran tembak terencana
apakah harus berganti kelamin atau operasi plastik seutuhnya ?
agar kembali diikutkan dalam barisan,
mendukung narsisnya neo feodalisme para penguasa...

-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham/putra fajar.-----
-----(M)Makassar sapo terulang, Senin malam 29 okt 2012.-----

KEHILANGAN KEINDONESIAAN


Aku sudah uzur dari kepemudaanku,
ketika semua identitas hilang dipusaran waktu,
tertinggal dan tercecer satu persatu dibangku belajar,
maka hilanglah semua catatan yang sakral tempoe doloe,
menjadi bacaan anak-anak TK negeriku .
Kita terhubung dengan leluasa pada deret khatulistiwa,
katanya,
dinegri kincir angin sana ada museum yang berisi sejarah Nusantara,
dieropah barat daya ada ahli gamelan,
di negeri paman sam ada ahlinya membuat mainan lempung tanah,
di negeri kuning ada petarung pencak silat tak tertandingi.
Andai aku belum uzur,
barangkali aku harus belajar bercocok tanam dinegeri Adi daya Amerika.
Untunglah aku sudah terlalu tua,
maka tinggal kutunggu kapan aku pikun,
supaya tak dipersalahkan aku sebagai pemuda
kerna KEHILANGAN JATI DIRI dan IDENTITAS KEINDONESIAANYA...

---oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham/ putra fajar.-----
---(J) Pondok Bambu istanaku, Minggu siang, 28 Oktober 2012.---

KRISTAL SUMPAH PEMUDA


Kawan,
kau masih bisa dengar teriakanku :
satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa
INDONESIA, INDONESIA dan INDONESIA

Kawan,
aku hanyut disamudra antar pulau yang penuh intrik
terhempas kesukuan, agama dan ras
tercerai berai dentuman bom, perlelahian massa dan huru hara

Kawan,
aku tersesat diragamnya bangsa besar jajahan feodal
otonomi melahirkan neo feodal, kebangsaan semu, nasionalisme kebablasan
demokrasi tanpa batas, korupsi berjemaah dan hilangnya budaya malu

Kawan,
bahasaku campur aduk, gado gado kehilangan etika
bahasa ibu tercecer dipunguti orang asing, kandas dimeja belajar
Sumpah Pemuda cuma dibaca murid TK.....

-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham/ putrea fajar.-----
-----(J) Pondok Bambu istanaku, Minggu pagi 28 Oktober 2012.-----

AKU KEHILANGAN MUKA

Aku kehilangan muka,
saat menatap kearah senja,
padahal baru kumulai menjemur cucian,
kenapa begitu lalai jiwa ,
padahal sejak pagi aku termenung saja.

Aku sungguh kehilangan muka,
saat kutoleh kebelakang masa,
dimana pernah kulukis warna ,
diawan biru yang mengangkasa,
setelah itu hujan pun turun menggenangi dataran hatiku,
tapi terlambat jemuran kuangkat,
basah kuyup seluruh pengabdian,
dimana kau mesti berteduh....

Aku kehilangan muka, belakang, samping , atas bahkan bawah
sebab ruang gerak yang dikunci mati, sistem negeri ini....

-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham/ putra fajar.----
-----Makassar sapo terulang, Minggu malam, 28 Oktober 2012.---

AKU KEHILANGAN MAGNANYA


" Sabar, sabar...semua akan indah pada waktunya.."
Mantera itu lekat bahkan jadi ayat kursi,
kusimpan laksana jimat penangkal segala galau,
kugendong kemana mana........

" Sabar...sabar, semua akan indah pada waktunya.."
aku kehilangan magnanya,
setelah penatian seperempat abad pengabdian,
apakah ada huruf yang terbalik atau gundul
sudah tidak sakti lagi, buktinya : aku tetap begini, terisolasi..

" Sabar...sabar, semua akan indah pada waktunya...."
tolong bahasakan dalam ayat sederhana,
kira kira jarak antara sabar dengan indah berapa hasta,
otomatiskah terjadi jika lingkungan agresif membabi buta,
pada sisi mana meletakkan sabar, melukis angan indah
agar tepat pada waktunya.....

-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham/ putra fajar.-----
-----(M)Makassar sapo terulang, Senin malam, 29 Okt 2012.-----

MEMBELAH LANGIT



Kesinilah ,
dekatkan wajahmu kearah mata angin
malam ini ,
sudah kubelah langit dengan alat seadanya,
terburai rumpun kehampaan membatukan matahari,
sungguh, sebab kualami sendiri...

Kesinilah,
dekatkan telingamu ke garis khatulistiwa,
malam ini, tepat diawal dinihari
sudah kupatahkan tiang hari
supaya tak ada lagi janji janji
percuma saja menanti, diluar logika samawi...

Kesinilah,
dekatkan hati nuranimu ke hakikinya pengabdian,
masing masing insan telah kebagian peran,
buat kita mainkan.....

----oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham/putra fajar.-----
----(M)Makassar sapo terulang, Selasa dinihari 30 Okt 2012 . 00:47.---

Sabtu, 27 Oktober 2012

HIDUP DAN KEHIDUPAN


hidup adalah dermulen.......sedikit demi sedikit pelan pelan dermulen bergerak memulai perjalanan .....dari bawah bergerak ke atas,saat di tengah tengah anak anak kecil masih tersenyum,dia melihat ranjang lain yang di bawah dan di atasnya.....terlihat di wajahnya dia ingin cepat cepat sampai di tempat yang paling atas.......dalam hidup ini ketika kita di tengah tengah,apakah kita melihat yang di bawah kita?....apakah kita hanya melihat yg di atas kita saja?...jawabanya ada pada hati kita masing2.........................................................................................................................perlahan pelahan dermulen bergerak akhirnya sampai juga anak2 kecil itu di tempat yang teratas,namun ada yg beda dari dirinya,wajahnya menjadi tegang walau masih ada senyum tapi terlihat pucat..........tertawanya tidak renyah lagi karena mungkin rasa takutnya lebih kuat dan kesenangan yang di dapat tidak seperti harapanya......apakah lebih takut ketika kita berada di tempat yang ter atas?karena klo lengah kita akan jatuh dengan resiko yang bermacam macam!....atau justru kita merasa nyaman dan lupa dengan yang di bawah?jawabanya ada pada hati kita masing masing.........

Oleh : Sigit Sujanto

NEGERIKU


sudah tiga tahun aku mengelilingi kota di propinsi negeriku sendiri indonesia
dan tak pernah muak serta bosan aku berkata bahwa negeriku ini sangat luas dan indah
kawan janganlah pernah kau lupakan sejarah negeri kita
biar kau tak lagi mampus dalam ingatanmu itu
.....
tercekik

Oleh : Raya Langit Rokibbah
Banda Aceh

CERITA KITA


TERASA BERAT UNTUK TERHUBUNG,SEMUA MELAMPIRKAN DENDAM MELUMATKAN CERITA..
HURUF HIDUP ADALAH INSPIRASI,OCEHAN DAN SANJUNGAN SEMUA TERAWASI..
INIKAH YANG INDAH, INIKAH SUMPAH?..POLEMIK KETIKA KESADARAN ADALAH LANGKAH JIWA.
HARDIKAN ADALAH MASUKAN BERARTI,UNTUK MEMILIH ANTARA BAHAGIA ATAU KECEWA..

ALIHKAN TUK SEMUA..
KULITI CERITA..!!!

Oleh : Corush Arai
Jakarta

PECUNDANG


engkau tertawa puas
ketika aku terhempas
sebab luka hati yang menganga
oleh hina dan cerca
sedang engkau dalam pujapuji cinta
yang sesungguhnya palsu belaka

bagai ilalang ditengah padang
tak mampu hadirkan keindahan
namun aku tetap tegar
disaat melati rapuh berguguran
menyaksikan sang kumbang
berterbangan diantara kuncup mawar
lalu mempersunting kenanga tanpa mahar

aku..."
pecundang yang menang
tetap mampu berdiri
saat kini engkau tenggelam
ditelaga air matamu sendiri
karena kepalsuan yang dahulu kau banggakan

by : Deep Freeze (Dj)
Tanjungbalai,Sumatera Utara

Rabu, 24 Oktober 2012

Renungan "KEBIASAAN REMAJA ZAMAN SEKARANG"

kekasih sakit khawatirnya minta ampun,
giliran ibunya sakit ia malah cuex bebek.

Kekasih ulang tahun binggung memberi hadiah apa,
giliran ibunya ulang tahun memberi slamat pun lupa.

Kekasih belum makan perhatiannya selangit,
giliran ibunya belum makan di biarkan aja.

Kekasih marah galau gak ketulungan,
giliran ibunya marah eh malah membalas marah.

Butuh kekasih setiap waktunya,
giliran butuh ibunya kalau ada mau nya saja.

"MEREKA LUPA"
kalau lagi sakit slalu memanggil2 nama IBU,
kalau lagi butuh uang minta ke IBU,
kalau di marahi ayah ngadu ke IBU,
kalau minta apa aja bilang nya ke IBU.

Giliran IBU meninggal mereka menangis dan menyesal.
YANG CINTA IBU ANGKAT JEMPOL

Kiriman : Drs Mustahari Sembiring
Oleh : SISKA MUNAROH
Pekan Baru

( Tulisan ini saya angkat/tampilkan kembali disini , untuk menyatakan RESPECT saya terhadap seorang remaja /sahabat kita SISKA MUNAROH dari Pekanbaru)

PENJUAL TAHU


Suatu hari, seorang penjual tahu berpamitan kepada ibu-ibu pelanggannya. “Hari ini adalah hari terakhir saya berjualan tahu, sebab besok saya sudah pindah profesi,” katanya.

Ibu-ibu itu pun terperanjat mendengarnya. “Apa yang membuatmu pindah pekerjaan? Bukankah tahu milikmu laku terjual?” tanya Bu Laras.

Sambil cemberut, si tukang tahu menjawab, “Pekerjaan ini prospeknya tidak bagus, kadang laku, kadang tidak. Sulit mengharapkan perbaikan masa depan dari tahu-tahu ini. Badan malah jadi capek, kulit menghitam, keringatan, bau lagi!”





Nenek Binggo berkata lembut, “Sabar, Nak! Menjalankan usaha itu memang butuh kesabaran. Lambat laun usahamu pasti berkembang. Lihatlah Pak Burhan, awalnya ia juga pedagang keliling, sekarang malah sudah jadi bos besar. Lagi pula ke mana lagi kami hendak beli tahu kalau kamu berhenti jualan?” , “Memangnya kau mau bekerja apa?” tanya Bu Laras.

“Tempo hari saya bertemu teman-teman semasa sekolah dulu. Kulit mereka putih-putih dan bersih, padahal dulunya dekil. Mereka kerja kantoran makanya badan mereka terawat. Saya malah diajak masuk ke salah satu kantor tempat mereka bekerja. Wah, rasanya sejuk karena pakai AC. Pakaian mereka juga bagus-bagus. Enak sekali hidup mereka!”



Nenek Binggo menasihati, “Jangan ceroboh dalam membuat keputusan, Nak! Saya yang tua ini sudah merasakan asam garam pekerjaan. Sebelumnya bertahun tahun saya bekerja kantoran. Hasilnya, badan capek, terkungkung, dan sering stres. Akhirnya saya memilih keluar untuk berwirausaha. Awalnya memang perlu bersabar, namun di kemudian hari saya memetik hasilnya.”

“Sudahlah! Saya pun sudah patah semangat dengan tahu. Harga kedelai yang naik turun membuat kepala makin pusing, bahkan saya terpaksa mencampurkan tahu dengan singkong,” ujar si penjual tahu.

“Lho, dicampur dengan singkong rupanya?!” Ibu-ibu terperanjat.

“Iya, mana mungkin tahu terbuat dari kedelai saja, dicampur singkong pun untungnya tipis. Ibu-ibu sih, naik harga sedikit langsung menjerit!” balas penjual tahu dengan kesal.



Setelah perdebatan itu mereka pun membubarkan diri. Ibu-ibu pusing memikirkan ke mana lagi hendak membeli tahu, dan tak kalah pening setelah mengetahui tahu yang dimakan selama ini ternyata dicampur singkong. Sementara itu, si penjual tahu tersenyum lebar, bayangan enaknya bekerja kantoran terus berkibar-kibar.



Hari-hari pertama bekerja kantoran, mantan tukang tahu itu bangga bukan kepalang. Satiyem, gadis tetangga, terpesona melihatnya berbaju kemeja, bersepatu yang disemir mengkilat, dan beraroma minyak wangi yang memabukkan.





“Berangkat kerja ya, Mas? Hati-hati di jalan ya,” sapa Satiyem lembut. Dulunya gadis itu melihat pun tak sudi padanya. Mantan penjual tahu itu tak mau kalah lagak, dia pun melengos begitu lewat di depan Satiyem.

“Huh, di kantor ceweknya lebih cantik-cantik. Tidak sebanding dengan gadis penjual jamu itu,” soraknya dalam hati.





Di kantor tingkah mantan penjual tahu itu menjadi jadi, tiap sebentar dia merapikan rambut dengan sisir, membetulkan posisi dasi, atau membetulkan kemejanya. Dia juga merasakan kesejukan AC yang membuatnya serasa menikmati musim salju di Eropa. Berhubung tidak punya ijazah sarjana, diterima menjadi pesuruh kantor pun dia amat bersyukur. Dasar rezeki, dia malah beruntung mendapat posisi di bagian administrasi. Tak percuma dulu dia menyempatkan diri kursus komputer setamat sekolah.



Lewat seminggu mantan tukang tahu itu mulai tertekan. Jadi tukang ketik ternyata seperti kerja rodi, apalagi dia mesti meladeni puluhan karyawan yang rewel.

Pagi pagi sekali dia sudah berangkat ke kantor dan harusnya pukul 17.00 sudah pulang, namun tumpukan pekerjaan membuatnya terpaksa pulang tengah malam. Dulu, sebagai tukang tahu dia mengatur diri sendiri, kini sebagai tukang ketik dia harus mau diatur. Sebelumnya ada ibu-ibu pelanggan tahu yang mau mendengar curhatnya, sekarang dia tak boleh mengeluh sedikit pun. Dan kini dia pun paham mengapa meja kerjanya tidak dihuni siapa pun sebelumnya. Rupanya posisi mejanya itu menjadi sasaran utama semburan AC. Tak heran setiap pulang kerja tubuhnya terasa meriang.



Mantan tukang tahu itu mencoba bersabar. Barangkali yang dialaminya hanya masalah adaptasi, lambat laun tentu akan terbiasa. Hingga pada akhir bulan jantungnya nyaris copot, gaji yang diterimanya hanya setengah dan penghasilannya sebagai tukang tahu. Dia tak percaya, di balik pakaian necis dan kantor mewahnya, penghasilanya malah tidak cukup untuk menutupi biaya hidup. Diam diam dia pun membawa bekal dari rumah dalam rangka penghematan. Hal yang membuatnya kuat adalah pujian dan kekaguman yang terus diterimanya dari tetangga dan teman-teman.



Sabar itu sikap yang positif. Namun, penantian si mantan tukang tahu untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan kulit putih tak kunjung tiba. Kulitnya malah memucat karena jatuh sakit. Akhirnya dia memilih mengundurkan din. “Ternyata saya tidak cocok dengan kerja kantoran,



saya malah lebih suka menjadi tukang tahu. Tidak ada yang mengatur, menyenangkan, dan hasilnya lumayan,” ujarnya pada Satiyem yang datang menjenguk. Dia juga minta maaf atas lagak sombongnya selama bekerja kantoran.



Setelah pulih, si tukang tahu kembali berkeliling di perumahan. Bedanya, kali ini dia tampil lebih bersih dan wangi. “Tukang tahu tak harus bau!” ujarnya pada Satiyem saat berangkat dan rumah.

Sayangnya, ibu-ibu pelanggannya dulu tidak satu pun yang mau membell tahunya. “Maaf, kami sudah membelinya,” jawab mereka.



Ternyata begitu dia memutuskan menjadi tukang ketik, ada tukang tahu lain yang menggantikan posisinya. Tukang tahu pengganti itu datang lebih pagi hingga mendapatkan pelanggan lebih banyak, dan tahunya pun lebih enak sebab tidak dicampur singkong. Kejutan berikutnya, penjual tahu baru itu adalah temannya sendiri yang semula bekerja kantoran. Si penjual tahu yang kembali ke profesi awalnya itu pun hanya bisa tertunduk lemas.



Allah SWT juga menjamin akan memberikan nikmat yang lebih banyak lagi kalo kita mau bersyukur / berterima kasih kepada Allah SWT : “ Sungguh jika kamu bersyukur, niscaya Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkarinya, sungguh azab-Ku sangat keras ” Surat Ibrahim 7 (Q 14:7)



walau nikmat dan apa yang kita capai saat ini belum seperti apa yang kita harapkan : “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)



MULIA kita dengan MEMBERI, ABADIKAN yang TERSISA dengan SEDEKAH

Kiriman : Ukhti Nisa
Oleh : Rumah Yatim Indonesia

SAYANGI SEBELUM TERLAMBAT


Emak,
kemarin waktu kuminta uang jajan,
malah kau cubit aku, air mataku tetes berlinang.
Aku benci sekali ,entah pada siapa aku harus marah.
Seminggu kemudian,
kuminta uang SPP untuk sekolahku, yang kuterima omelan nggak karuan,
telingaku pekak dan kepalaku pusing,
aku benci sekali, entah pada siapa aku harus marah.
Sebelum pembagian ijazah,
segala macam iuran harus dilunasi,
ketika itu yang kuterima amukanmu merembet dari dapur hingga halaman depan, segala tetek bengek yang aku tak pahami magnanya, bertaburan dari mulutmu
aku benci sekali, entah pada siapa aku harus marah.
Setamat SMA aku merantau,
kuminta ongkos naik kapal, kau tidak lagi marah,tidak mengomel
malah mengantarku ke Belawan,
dan air matamu berlinangan saat kucium tanganmu ,aku berpamitan.
Aku benci sekali, sebab air mataku berlinangan juga,
aku marah pada diriku sendiri,
sebagai laki laki aku malu jika harus menangis.
Setelah aku mampu membelikanmu baju kebaya,
kutanya yang mana kau mau, kau malah cuma tersenyum puas dan tak hendak kubelikan apapun,
aku benci sekali, entah kenapa kau tidak mau menerima gaji pertamaku.
Ketika aku sudah mampu membelikanmu sebuah rumah, mobil dan berlian, kau malah sudah tidak ada lagi,
duh emak, aku benci sekali, benci sebenci bencinya,
aku benci pada diriku sendiri...
mengapa aku terlambat membenci diriku dan manyayangimu....

-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang muham/putra fajar.----
-----Makassar sapo terulang, Selasa siang, 22 Okt 2012 . 13:13.---

PANTANG MENYERAH


Seorang pria setengah baya mendatangi seorang guru, “Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yg saya lakukan selalu sial. Saya ingin mati.”

Sang Guru tersenyum, “Oh, kamu sakit.”



“Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati.”

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Guru meneruskan, “Kamu itu sakit, Dan penyakitmu itu disebutannya, ‘Alergi Hidup’. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan. Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku.”



“Tidak Guru… Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup.” Tolak pria itu

“Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?”

“Ya, memang saya sudah bosan hidup.”



“Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah diminum malam ini, setengah lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang.”

Giliran dia menjadi bingung. Setiap Guru yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.



Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun tersebut. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu rileks, begitu santai! Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati… terbebaskan dari segala macam masalah.



Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran masakan Jepang. Sesuatu yg sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya santai banget! Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, “Sayang, aku mencintaimu.” Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali, “Mas, apa yg terjadi hari ini? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku ya mas.”



Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, “Hari ini, Bos kita kok aneh ya?”

Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.



Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, “Mas, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu.” Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, “Ayah, maafkan kami semua. Selama ini ayah selalu stres karena perilaku kami semua.”



Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia membatalkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?

” Ya Allah, apakah maut akan datang kepadaku. Tundalah kematianku ya Allah. Aku takut sekali jika aku hrs meninggalkan dunia ini ”.



Ia pun buru-buru mendatangi sang Guru yang telah memberi racun kepadanya. Sesampainya dirumah Guru tersebut, pria itu mengatakan bahwa ia akan membatalkan kematiannya. Karen ia takut sekali jika ia harus kembali kehilangan semua hal yang telah membuat dia menjadi hidup kembali.



Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi, sang Guru berkata “Buang saja botol itu. isinya air biasa. Kau sudah sembuh !



Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Duh ternyata , begitu indah hidup ini..…



Buat yang masih suka menunda-nunda, apalah jadinya kalau besok kita meninggal?



KEMATIAN PASTI AKAN TIBA menjemput setiap kita, Gak usah dicari dan Gak usah diminta, karena tidak ada satupun ujian hidup di Dunia ini yang melebihi kemampuan kita.Mari kita siapkan bekal yang terbaik untuk hidup di ALAM dengan DIMENSI YANG LEBIH TINGGI dan KEBAHAGIAAN YANG KEKAL dan HAKIKI.



” TIAP-TIAP YANG BERJIWA AKAN MERASAKAN MATI. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. KEHIDUPAN DUNIA ITU TIDAK LAIN HANYALAH KESENANGAN YANG MENIPU “ (Ali Imron :185).

MULIA kita dengan MEMBERI, ABADIKAN yang TERSISA dengan SEDEKAH

Kiriman : Ukhti Nisa
Oleh : Rumah Yatim Indonesia

UNTAIAN KATA


aha.....
biarkan saja aku bertualang dengan imajinasi...
yang melebur kedalam puisi....
dan takkan kukisahkan senandung elegi.....

Oleh : Senandung Hati Mentari

SEPI

kemana lagi khan ku cari
bahkan nyanyianmu pun tak ku dengar
sepi di sini ...
entah sampai kapan

Oleh : Arief Hasan

HEII...


apakah kau lihat celana dalamku yang tadi hilang dijemuran depan rumahmu
celakalah aku pada hari ini yang sudah kehilangan celana dalamku yang cuma satu
aku akan meringis menjuntai nanti sebab aku mau datang dan singgah kerumah sang kekasih tanpa mengenakan celana dalamku yang hanya tinggal satu dan sudah hilang dijemuran depan rumahmu....

Sebentar aku kekamarku dulu
aku mau memakai kemeja dan celana dulu
sebab aku malu jika aku berhadapan denganmu tanpa memakai baju dan celana
silakan kamu menunggu tapi jangan dikamarku
duduklah kamu diruang tamu...

Oleh : Raya Langit Rokibbah
Banda Aceh

IJINKAN AKU




ijinkan aku..
ijinkan aku manjadi air mata pelepas lara..ijinkan aku menjadi bahagia dalam duka..ijinkan aku menjadi diam dalam bungkam.
ijinkan aku menjadi jemari kala kau petik senar gitar ungkapkan isi hati..ijinkan aku menjadi kata dalam aksara..ijinkan aku menjadi kanvas tempat tinta cinta mu tertuang menjadi gambar indah hidupmu.
ijinkan aku menjadi kunci pembuka pintu hatimu..ijinkan aku bertahta dan menjadi raja di istana cintamu..ijinkan aku menjadi kekasih hatimu.
ijinkan aku..ijinkan aku..ijinkan aku..

Oleh : Corush Arai
Jakarta

BAHASA SUKMA


Katakanlah dengan bahasa sukma,
agar semua pancaindra mengartikan magna diammu,
meski pahit dan getir ditenggorokan kehidupan,
tapi itulah hukum kehidupan,
kita yang teraniaya,
orang lain yang tertawa,
itulah permainan dunia,
maka perbaiki berdirimu lalu tarik nafas kelegaan sedalamdalamnya,
buanglah segala dendam,
bara pembalasan dan lempengan sakit hati dari beranda sukma,
agar tak terhalang karunia NYA mengalir disungai kasih hatimu,
mana loyang dan mana emas permata pasti akan nyata pada waktunya,
semuanya cuma sejauh keyakinan jiwa,
sebab Tuhan tak pernah tertidur,
apalagi berpaling muka darimu....

----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham/putra fajar.----
----Makassar sapo terulang, Senin pagi, 22 Okt 2012 . 11:05.--

(Serat jiwa untuk sahabat/adikku Dyang Uthy Shinta)

INGKAR JANJI


Telah kusimpul kata hati,
pada satu keyakinan diri,
bahkan segenap rasa,karsa dan jiwa
terengkuh pasrah pada segenggam harap terucap dalam kebersamaan,
meniti waktu menyirami tunas kasih yang merimbuni kalbu, bersamamu.
Kuberikan kunci kalbuku,
tak satu bilik pun tertutup apalagi menyimpan rahasia,
semuanya terbaca nyata,
yakinku mengakar dijanji yang terucap,
anganku satu pada hari yang indah ,mengayuh bahtera kehidupan bersamamu. Terpatri dalam kata , kusumpahkan jadi sebuah kesetiaan, lahir bathin.
Penantianku pupus , hancur dihempaskan penghianatan,
cinta berpaling dariku, lalu bersanding dengan orang lain.
Badai asmara meluluhlantakkan segenap pertahanan kalbu,begitu tega ,
ingkarmu pada janji tak bertanggungjawab.
Bahkan hingga kini,
simpul penantian tak pernah kau urai, meliliti hatiku kering tak bergairah.
Inikah jawaban atas penantian dan kesetiaan yang kerap kau tuntut ??

-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham/putra fajar.-----
-----Makassar sapo terulang, Senin siang, 22 Okt 2012 . 12:10.----

( Seperti yang dituturkan sahabat/adikku Elpiani H Elvin )

CINTA YANG SEBENAR-BENARNYA CINTA

Katakanlah,
apa saja tentang perkalian jiwa dengan raga,
meskipun hasilnya tiap rumus beda,
dilembaran hari hari yang telah tertulari virus kegalauan,
habis habisan terhujat tak pelak lagi,
seakan nyata dan terbukti,
semua akibat maupun akibat lanjutanya,
adalah tanggungjawab dari buah perkalian jiwa dengan raga itu,
lalu dimomentum kebahagian,
berjuta bunga bahkan bintang gemintang disunting memujinya,
tak cukup duapuluh delapan abjad untuk mengejanya,
hingga kering samudra raya, jika itu tinta yang menyuratkannya.
Segala cuaca memekarkan kembang Nirwana,
semerbaknya menghidupkan hidup semakin hidup.
Itulah CINTA yang sebenar benarnya CINTA

-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham/putra fajar.-----
-----Makassar sapo terulang, Senin siang, 22 Okt 2012 . 14:22.---

MENGKAMBINGHITAMKAN CINTA


Bukan CINTA yang sulit dimengerti,
bukan CINTA yang datang dan pergi sesukanya,
Bukan CINTA yang membuat buta ,
Bukan CINTA yang bertindak sesukanya,
Bukan CINTA yang menimbulkan kegalauan,
Bukan CINTA yang membutakan mata kita,
Bukan CINTA yang menyakiti,
Bukan Cinta yang melukai,
Bukan CINTA yang membuat frustrasi,
Bukan CINTA yang PANTAS DIKAMBING HITAMKAN..
tetapi AKTOR atau ARTIS yang melakonkan peran cinta
itulah yang bertanggung jawab...
Bahkan SANG PEMILIK SKENARIO pun tak pantas kita persalahkan...
sebab tak ada skenario yang dibuat SANG DALANG
untuk tujuan menyakiti umat kesayangan NYA...

-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham/putra fajar.-----
-----Makassar sapo terulang, Senin siang 22 okt 2012 . 14:45.---

SEBUTIR DEBU YANG DIMAMPUKAN


Duhai tanah liat,
sebutir debu yang dimampukan bersahaja,
menatap kecilnya mayapada saja tak mampu,
hendak pula menjengkali ujung jubah NYA,
menghitung jumlah rambut dikepala sendiri pun tak kunjung usai,
hendak pula mengukur ujung keset NYA...
Duhai sebutir debu,
yang dimampukan mengulum ruh ,
hingga bertahan sekian masa,
tanah liat yang ringkih disekujur badan itu,
menandingi tegarnya akar pohon memecah karang saja belum mampu,
konon pula menantang sinar mata NYA,
Duhai sebutir debu yang dimampukan untuk berbuat,
memahami suara jiwamu saja belum bisa,
bagaimana mungkin hendak menghitung kuasa NYA...
Duhai sebutir debu yang ringkih,
satu dari empat kanal penghubung jantung tersumbat hidupmu sudah melarat, mengapa pula hendak mengukur kedalaman Cinta NYA...
duhai sebutir debu yang dimampukan,
segeralah insyaf memohonkan ampunan,
atas segala jumawa dan kepongahan jiwa raga....

-----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham/ putra fajar.-----
-----Makassar sapo terulang, senin siang 22 Okt 2012 . 15:18.---

KELUHAN SARJANA TISSUE LEMBAR

apakah ini memang garis perjalananku
atau memang nasib mujur temanku
kami berbahan sama
merekalah yang membedakan fungsinya
mereka pulalah yang menyalah gunakan pemakaiannya

aku tissue lembar
tempatku di meja meja resto atau tempat makan
temanku tissue roll
tempatnya di pinggir pinggir jamban berair

nasib memang berkata lain
aku tissue lembar lebih berarti bila diusapkan
disekitar mulut yang bernoda dari sisa makanan
muka berpeluh karena pedasnya masakkan

banyak juga mereka mereka yang menyalah gunakanku
mengelap sepatu berdebu , agar senantiasa terlihat baru
mengelap jok motor atau kaca mobil terkena kotoran bau
mengapa mesti aku , bukan tissue roll temanku

yang lebih menyakitkan lagi
bahkan peranku telah terganti
banyak dari mereka mereka , entah memang bodoh atau tak mau mengerti
memakai jasa temanku tissue roll sebagai pengganti
di warung warung dan tempat makan yang menjamur kini


Oleh : Deky Budi
Surabaya

RINDU


seumpama bisa kuucap ma
ntra
pastilah namamu kusebut dalam tiap kata
agar tercapai semua impian jiwa
karnaku ingin mimpiku jadi nyata

andai bisa kuberlari pulang
pastilah dipelukmu aku curah semua sayang
juga semua beban yang menghimpit jiwa
karna bersamamu nyaman kurasa

andai bisa kutulis bait rinduku diawan
pastilah langit penuh warna curahan hatiku
biar seluruh dunia tau
kamulah pemilik rinduku

karna rindu yang kurasa
tak akan pernah sirna dalam sekejap saja
tapi kan kekal abadi
hingga tiba saat terindah nanti

Oleh : Nie R-ha
Semarang

singapore,,oktober 2012

NOSTALGIA MERAH JINGGA


Dahulu,
kita sama sama membawa map, berisi lamaran kerja,
kau menemaniku diruang sempit dua kali tiga meter itu,
bercerita tentang masa depan yang suram,
ketika ijazah baru saja kita legalisir.
Masih sempat kita ikat janji,
pada sebatang pohon rambutan cangkokan didepan rumahku,
pohon ini akan menjadi saksi atas kesuksesan yang akan kita gapai.
Ibukota, adalah tujuan pengembaraan,
tak kupahami magna metropolitan,
sungguh menyedihkan tak punya pengalaman ,
cuma berbekal keberanian, keyakinan dan iman.
Rombongan bus membawaku kejantung pulau Jawa,
Magelang kota kenangan.
Tenang, dingin dan rapih,
nuansa kota menenggelamkan hayalku,
hingga fajar menyingsing dan aku menapaki jalanku di Candi Baru, Semarang.
Apa yang kucitacitakan kini kuraih sudah,
Prajurit muda Bhayangkara Negara.
Hitam putih jalan pengabdian ini, bukan mauku.
Mengapa tak sama catatan dicandradimuka dengan kenyataan dibelakang meja.
Aku terpana penuh tanda tanya...
mau dibawa kemana aku ini...

-----by Perlazank Menthaze.-----
-----(M)Tanah rantau, Senin tengah malam, 22 Okt 2012 . 23:32.---

KATA KUNCI


Kawan,
kusempatkan bersurat buatmu,
padahal sekarang sedang sulit mencari kata kata,
kalaupun ada cuma digunakan dirumah ibadah saja,
itupun sesekali ,dibahasakan oleh para ulama, pendeta, pastor , bukan orang kebanyakan macam kita.
Yang lebih teragis lagi,
kata kata itu menjadi terlarang kini,
tidak sembarang bisa dikatakan, jika tak ingin dikebiri, digiring ketempat pembantaian atau setidaknya didiamkan tak bisa berbuat apa apa.
Harap maklum jika kata kata yang kukatakan sangat sederhana,
supaya tidak mencurigakan siapa saja.
Biarlah ini menjadi rahasia diantara kita,
sumpah aku tak akan bilang siapa siapa, kemana mana.
Tolong rumuskan kata apa yang kau pakai saat memetik bintang timur itu,
dan kata apa yang kau gunakan saat menyematkannya dipundakmu.
Sejujurnya,
aku kepingin juga memakainya,
meski cuma sekejab saja....

-----by Mikhael Rajawane.-----
-----(M)Tanah rantau , Senin malam, 22 Okt 2012. 21 :57.---

DIAM ITULAH AKU


Diam,
sudah tak bergerak lagi,
sudah berhenti pada hitungan yang nanar,
setelah semua bawaanya tertinggal,
tak satu pun yang bisa dibekal serta,
sebab tak diperlukannya magnanya,
dalam diam yang terlalu diam...
Hari ini,
burung gereja berkerumun diujung atap rumbia,berkabung.
Menatap iba pada sosok yang beku, diam dan bisu.
Tak sempat menuliskan pesan,
apalagi amanat,
padahal hari hari yang dilaluinya penuh dengan catatan, peristiwa,
bahkan setumpuk eporia.
Diam,
itulah yang sekarang ada,
diam yang beku,
diam yang bisu,
diam yang tak bisa lagi berbuat apapun...
diam itulah aku...

-----by Mikhael Rajawane.-----
-----(M)Tanah rantau, Senin malam 22 Okt 2012 . 21:37.----

RINDUKU KEKASIHKU

Dalam bayang keremangan senja
Kulihat senyummu mengembang
Tanganmu merengkuhku menuju hangat pelukanmu
Seakan jiwaku terbawa ke nirwana,menggapai asa cinta
Sedetik kemudian ku terpaku diam
Tersadar semua itu hanya khayalan anganku
Kugenggam bayu dan kubisikan kata rindu
Berhias cinta,berbalut kasih setia
kutitipkan pada merpati putih,
semoga tersampaikan padamu
Rasakan,resapi & renungkan
Kemudian datanglah kasih,
Bawalah jua cinta sucimu untukku
Kan kuterima di ujung penantianku

Oleh : Dhinie Lienryz Sps

IJINKAN KU SENDIRI


terkadang hati ini lelah
terkadang raga ini lelah
terkadang jiwa ini lelah
lelah lelah lelah

lelah menghadapi semua
namun tak berdaya tuk melawan
rasa dihati t'lah membara
seolah ingin meledak bak gunung berapi

izinkan ku sendiri dulu
izinkan kku tenangkan diri
aku ingin menangis
aku ingin melepaskan penat didada

izinkan kku sendiri
izinkan kku menangis
biarkan kku sendiri dulu
biarkan ku sendiri dulu

Oleh : Rika Pratiwi Siregar
Tanjungbalai,Sumatera Utara

ENTAH DIMANA

Sesunguhnya,
aku sudah berjalan mengitari langit,
mencari jawab atas tanya yang menggelayut sukma,
satu persatu kutanyakan pada awan,
tak sepatah katapun kudengar jawab atas resah yang menggunung didada,
lalu tergesa gesa kuberlari keujung samudra kutup utara
kutanya pada bongkahan salju beku,
tentang rindu yang berkecamuk mengharu biru dihatiku,
tetap tak kutemukan jawab,
terakhir kumencoba mencari sipemilik jawab atas segala tanya,
pada sang lelana yang mengitari mayapada,
kukira kan kutemukan jawab yang melegakan sukma,
tapi yang kudengar cuma lagu sepoi sepoi yang menambah dalam galauku,
tapi dipenghujung belaiannya,
kutemukan jawab yang bukan jawaban,
ketika rinai hujan meratapi gelisahku ,
saat kotaku menggigil dimalam yang pekat,
ya disaat yang sama ,
pohon cemara melantunkan tembang samar,
bahwa segala jawab ada pada dia yang melahirkan rindu itu,
tapi sayangnya aku tak tau,
kini dia entah dimana....

-----by Perlazank Menthaze.-----
-----(M)Tanaha rantau, Minggu siang, 20 Okt 2012. 14:41.----

TEORI


AKU BENCI DENGAN METODE KEBODOHAN YANG KAU KESANKAN KEPADA AUDIENS
AKU TIDAK SUKA STATUS YANG KAU SANDANG
AKU KEHILANGAN KETEKUNAN KARENA DIA MENYUDUTKAN SOSOK PENGGANTINYA NANTI
AKU KUTUK KAU MENJADI SOSOK KI HAJAR DEWANTARA
AKU KURANG SETUJU DENGAN SOSOK YANG KAU HADIRKAN SORE INI
KAU MENIKAM SOSOK ANAK NEGERI YANG BERMIMPI SEBAGAI PENGGANTIMU NANTI
KAU MEMBUNUH KEBERANIAN ANAK NEGERI
KAU LUKAI TUNAS BARU YANG PERKASA


Oleh : Irfan
Tanjungbalai,Sumatera Utara
Jahanam,21 Oktober 2012

MENCINTAI TAK SELAMANYA HARUS MEMILIKI


Saat terjaga dari lelap,
tergagap kucari apa saja yang mampu kukenali,
begitu sunyi,
tak kutemukan sosok wajah kemarin disini, kemana....
Perlahan kusadari
aku sendirian,
mendadak beku udara disekelilingku,
kamar ini sepi,
pertanda tak ada siapapun lagi disini, kemana...
Kau sudah pergi, tinggalkan segumpal nyeri.
Kau sudah pergi, membawa segenggam nyali.
Kukabarkan , bahwa kini aku menggigil, dilanda lelah.
Kutitipkan bathinku disetiap langkah kakimu,
agar kau pahami , mencintai tak selamanya harus memiliki,
meski diperlukan pengorbanan hakiki.
Lahir bathin tak usah ditawar lagi.
Ini kenyataan, bukan adegan sandiwara.
Pergilah kekasih......
jalan hidup kita tak berhimpitan,
jodoh kita berlainan....

-----by Mikhael Rajawane.-----
-----(M)Tanah rantau, Sabtu malam, 20 Okt 2012 . 23:03.-----

DENGARKAN KATA HATI


Kini
mengenangmu pada getaran terhalus jiwa
menjadi catatan atas rahasia hati yang tak bisa dibaca.
Siapapun tak punya kunci memasuki area rahasia dibalik sukma,
cuma sang pemilik raga dan Penciptanya.
Lalu kenapa kita merasa mampu membaca kata hati orang disebelah kita,
sekelam malam tersembunyi berjuta juta rencana
dan berlaksa tanda tanya disana.
Sungguh tak kumengerti arti kesepahaman,
jika kita mengambil jalan sekendak kata hati saja,
tak perduli pada fakta,
bahwa sesungguhnya telah melambung jauh ,
menyingkap keegoan dan malah telah membakar dendam tak berkesudahan. Mengapa tak sekalipun menoleh kedalam bilik bilik rahasia milik kita,
atau sesekali mencermati, betapa banyak hutang janji, hutang kata, hutang rasa, hutang budi dan segala tagihan atas apa yang tak pernah bisa kita penuhi...
Jika ada diam dan senyum yang ngambang diwajahnya,
bertanyalah tentang getaran apa yang melahirkan senyuman itu,
barangkali lidah telah melukai hatinya,
atau sikap, bahasa tubuh atau tindakan sengaja atau alfa
telah meluluhlantakkan ketulusan hatinya..
tanyakan, mengapa....

-----by Mikhael Rajawane.-----
-----(M)Tanah rantau, Minggu pagi, 21 Okt 2012 . 08:20.-----

Selasa, 23 Oktober 2012

CATATAN PRIBADI


Malam ini,
aku akan menjemputmu dibatas jeram kehampaan,
jangan lupa berbekal pedang keadilan,
sebab sepanjang petualangan ini kita akan bertemu raja tega,
berdasarkan catatan, tak ada yang mampu mencium tangannya,
sebab sebelum bertemu kita sudah menjadi pengikutnya,
sejak itu, segalanya halal....
semua jalan boleh dilalui....
nah...bagaimana menurutmu,
apakah niat masih tersurat untuk kujemput dalam penat,
sebelum semua terlanjur mari mengatur alur,
dimanapun kita akan bersisian jika niat sudah tak bulat,
terakhir kucatat, kau serong kiri lima derajat
dan aku terus menapaki jalan lurus tak bertepi,
kawan...
catatan ini sekarang kubuka untuk umum,
aku ingin khalayak ramai menimbang sikap dan lelaku kita
sekaligus kutunggu koreksimu,
memperaktekkan pelajaran sekolahmu dimana aku tak turut,
akan kucatat dipustaka jiwa,
pada lembaran yang utama......

-----by Mikhael Rajawane.-----
-----(M)Tanah rantau, Minggu malam, 20 Okt 2012 . 19:38.----

PENANTIAN TAK BERUJUNG


Pada akhirnya,
kuhanya pasrah pada kenyataan yang membelenggu jiwa,
merintih dalam sendu yang tak mampu kuurai,
begitu perih menerima sikapmu yang terlalu acuh,
membiarkan aku terombang ambing dalam ragu yang menggantung,
terlalu pahit kenyataan ini,
batas batas kesabaran telah sampai ujung asa,
bahkan semua yang kupunya telah kuberikan,
telah tergadai harga diri,
seluruh harap telah kugantungkan pada belas kasihmu,
tapi yang kuterima tumpukan ketidakpastian
penantian yang tak berujung,
meskipun harus berakhir dengan kecewa,
kuharap sebuah kepastian nyata
akan kujadikan hakikat,
buah cinta yang menggelora didada,
bersamamu....

-----by Mikhael Rajawane.-----
-----(M)Tanah rantau, Minggu siang, 20 Okt 2012 . 12:38.---

( Berdasarkan penuturan sahabatku " S " )

Sabtu, 20 Oktober 2012

MAAFKAN AKU


Jangan mencariku lagi,
sebab waktu telah berhenti dihadapanmu,
kini jalan kita beralih sungsang,
tak pantas lagi mengharap terang,
sebab lentera satu satunya milikku, telah kehabisan cahayanya,
maafkan aku tak mengenal rupamu lagi,
setelah mataku kau penuhi dengan kebohongan dan dusta.
Bahkan hatiku telah beku oleh pertunjukan erotismu menggelar hasrat,
layaknya orang tak berdosa menukikkan tudingan,
padahal tak kupunya cacat cela,
ternyata semua itu cuma tipu daya,
kini semua berbuah petaka,
tuailah olehmu,
maka menjauhlah dariku sebab kurasa aku mulai tak punya jiwa,
aku khawatir,
wajahmu pun tak kukenali lagi,
setelah topeng kemunafikan berlapis lapis kau jadikan penutup wajahmu,
jadi maafkan jika telingaku telah kehilangan pendengarannya,
kerna terlalu sering mendengar bisikan palsumu,
meski ngilu atau petaka melanda hidupmu....

-----by Perlazank Menthaze.-----
-----(M)Tanah rantau, Kamis malam, 18 Okt 2012 . 22:07.-----

KINI AKU LELAH


Jangan katakan apapun,
meski sesak nafas didada,
biarkan lembaran waktu menata semaunya,
kelak akan tersusun jua segala kata,
meski berujung sesal yang tak mampu dieja,
aku sudah isyaratkan nada,
jangan katakan aku lupa,
sebab tengadahku tak pernah kau sapa,
kini aku lelah,
kubenamkan diri dalam diam yang tak ingin siapapun menyapa,
termasuk kau.....

-----by Perlazank Menthaze.-----
-----(M)Tanah rantau, Kamis malam, 18 Okt 2012 . 21 :52.---

KENANGAN

Ijinkan kuhaturkan selamat jalan,
meski jarak bukanlah pemisah rasa,
tapi setidaknya mata tak lagi mampu membaca raut wajahmu,
seperti kemarin.
Jika kebersamaan ini melahirkan catatan perih atau luka yang menyayat,
kuharap segera saja dilipat dalam bingkai kesahajaan,
berilah maaf atas semua itu.
Jika kebersamaan ini menumbuhkan galau,
kuharap itu pun cuma selendang sutra penghias jiwa.
Aku berharap,
waktu masih memberikan kesempatan pada hati yang merindu,
meski cuma menatap harap.
Biarlah esok kita jelang dengan hati yang penuh harapan,
sembari mencatatkan dengan nyata hari hari yang lebih bahagia,
pintaku padamu kekasih hati,
dalam sujud doa tahajudmu,
sebutlah namaku agar berdiriku tak goyah dan terantuk antuk pada hidup yang penuh tantangan..
ya, selamat jalan kekasih hati,
bawalah sejuta kenangan indah yang tak mampu kuberikan bagimu....

-----by Mikhael Rajawane.------
-----(M) Tanah rantau, Kamis sore 18 Okt 2012. 15:19.------

KEMBALI DARI AWAL


Kuberharap,
petualangan kali ini melahirkan kedewasaan insan
didasar jiwa yang kering kerontang,
menyisihkan kabut egoisme dari pustaka lapuk jiwamu,
pada pergantian siang dengan malam semacam ulahmu,
berhentilah sejenak berkaca diri,
menanggalkan semua tinggi hati,
saatnya menyadari kekeliruan bersinergi dengan kebutuhan,
semua berujung kesia siaan belaka,
mestikah mengorbankan segala galanya.
Jangan menuding hujan,
sebab hujan cuma gumpalan awan yang bermetamorfosa menjadi air,
mematuhi hukum alam
memeluk bumi hingga keakar pohon,
menghijaukan daundaun kehidupan.
Jika telah bulat kata,
sepakati dengan jiwa,
untuk kembali dari awal,
menapaki peruntungan,
sebagaimana adanya.....

-----by Mikhael Rajawane.-----
-----(M)Tanah rantau, sabtu siang 20 Okt 2012 . 14:23.---

BATAS KEYAKINAN


Kekasih,
jika awan melukiskan gerak yang melankolis
tentang rasa dan juga tentang cinta yang tumbuh diantara semak belukar,
maka kuyakinkan
diseberang sana pasti juga ada mawar yang mekar secara alami,
mengisyaratkan kasih,
meski harus ingat akan duri yang menanti.
Jangan melupakan hukum alam,
agar hujan tak membasahi kakimu,
bawalah serta segala kata,
bekal buat pengembaraan yang teramat muskil,
jika memang yakinmu melebihi kewajaran ,
maka kelak akan nyata batas mana yang bisa kita raih,
aku akan menanti diujung hayalmu.

-----by Perlazank Menthaze.-----
----(M)Tanah rantau, Kamis malam, 18 Okt 2012 . 21:42.-----

Jumat, 19 Oktober 2012

SUKSES


gulungan ombah bukan menandakan badai,klo dah mengering rumbai nyiurpun akhirnya jatuh ketanah juga,....
semua terjadi karena kehendak allah bukan di tentukan alam.
jika semua sudah ditentuka olehnya apalah daya kita hanyalah insan yg hanya bisa berpasrah diri kepadanya, biar berbekal apapun itu tiada artinya bila sudah di hadapannya......,
orang bijak akan bilang orang yg pertama kali melihat kita menangis adalah keluarga kita,yg pertama kita dengar adalah jeritan dan tangis anak istri....
yang lain hanyalah fatamorgana yg ada di kehidupan.....
jika ingin sukses bahagiakan anak istri dulu....
klo ingin sukses buatlah teman bahagia...
klo ingin sukses hadapi dengan senyum.

Oleh : Sigit Sujanto

SOSOK KEBANGGAAN

Duh...adekku,
jika kehadiranku mebangkitkan nostalgia biru bagimu
tentang orang yang kau cintai,
kuharap tak larut mengantarkanmu kelembah yang terlalu dalam
pada sisi kesedihan.
Kenanglah sosok kebanggan itu sebagai panutan ,
agar esok bisa kita goreskan keberadaan
membuat bangga orang orang tercinta.
Berjanjilah pada diri dan pada sang Ghoib,
bahwa kau akan tegar dalam segala keadaan.
Jangan biarkan kepergiannya
mengguncangkan sendi sendi yang kokoh dalam kepribadianmu,
seirama tauladan orang yang kita cintai itu.
Bangunlah sahabat,
tataplah berdiriku dibalik kenangan indahmu atas sosok kebanggan itu.
Berilah magna yang lebih berarti,
agar langit memberikan warna yang indah atas tauladan Ayahnda tercinta.
Doaku menyertai langkahmu
menyongsong masa depan :
Sukses dan bahagia, selamanya....

----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham/ putra fajar.---
----Makassar sapo terulang, Kamis sore 18 Okt 2012. 16:49.--

(Kudedikasikan buat sahabatku : EMBUN PAGI )

SEBUAH KEYAKINAN


Kemudian
semua akan kembali seperti sediakala,
memanjang sunyi dari subuh hingga dinihari...
lembaran demi lembaran kehidupan akan tersibakkan
dalam suka maupun duka,
aku terdampar disalah satu pojok kesunyian
ditanah rantau kering atas kasih,
menjalanai karmapala yang kusepakati dengan NYA.
Kuharap,
jika badai hidup dan kehidupan itu kembali menyapa keberadaanku ,
tak lagi membuatku terpuruk pada galau yang terus saja menggila,
maka kuharap jua doamu duhai kekasih hati,
agar tak tandus ladang jiwaku,
sebab hidup mesti kita teruskan ,
dengan sebuah keyakinan , bahwa esok harus lebih baik dari hari ini...
Jika getar getar rindu itu sampai diberanda hatimu,
ceritakanlah tentang catatan yang membuat kita tertawa,
ya segumpal nostalgia yang pernah tersuratkan....

-----by Mikhael Rajawane.-----
-----(M) Tanaha rantau, Kamis sore, 18 Okt 2012. 15:03.----

PENANTIAN TAK TERBATAS


Aku
menunggumu dibatas waktu
kenapa belum jua menyapa,
membiarkan lelahku lenakan asa,
jika terus begini,
aku bisa kehilangan diri,
kumohon, datangkanlah hembusan bayu yang seasing apa saja,
agar tak lagi kuharap cuaca,
sebab kita memang beda,
tak mungkin menyatukan bahasa, kata apalagi kalimat tanya
Seperti pesanku,
aku tetap menunggumu hingga batas usiaku,
meski kutau mustahil adalah jawab satu satunya atas penantianku,
namun masih ada harap ditangan Sang Ghoib,
ketika segala sesuatunya tak ada yang mustahil, bagi NYA
itulah yang kutungggu hingga ujung ajalku,
menjalani karmapala didunia nyata.....
mampukan aku menantimu Gusti Pangeran Welas Asih....

----oleh Drs Mustahari Sembiring sang Muham/putra fajar.---
----Makassar sapo terulang, Jumat pagi 19 Okt 2012. 08:16.--

PEMBAWA PESAN HUJAN


bergulung ombak laut biru
kisah rumbai nyiur inginkan ciumi tanah
memporak porandakan atap bangunan dan layar layar besi jalanan
menciutkan hati pongah manusia beserta tehnologinya
kamilah biang kerok dari semua kejadian heboh

petir adalah teman golongan pembawa pesan
dahsyatnya kan menghanguskan kebanggaan isi dunia
gemuruh suaranya menggelegar
sebagai terapi kejut dan peringatan dini
bagi mereka mereka yang lupa dan tak siaga

sedia payung sebelum hujan
ungkapan sederhana yang bermakna luas
dari orang bijak yang peduli akan pengingatan
apapun bentuk aral mendatang
akan teratasi dengan ketenangan usaha persiapan dan do'a

Oleh : Deky Budi
Surabaya