RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Rabu, 18 Desember 2013

Kumpulan Puisi LUmbang KAyung-JANGAN MERAGU

# MEMBELAI BAYANG MU #

Ku cari Raut Wajahmu,
Di setiab Sudut Rindu,
Coba menerobos Kalbu,
Dalam Sepi Bisu ku,
Demi menemukan Bayangan mu.

Gelisah ku kian Resah,
Hasrat ku kian Risih,
Di dalam Gundah,
Gelora kian Bergemuruh,
Harapan ku pun semangkin Riuh.

Ingin ku Peluk Bayangan,
Mencumbu setiab Lamunan,
Bersama Cinta ku yang kau Tawan,
Bertabur Penuh Perasaan,
Dalam setiab Kemesraan.

Aku telah hanyut,
Terbawa Arusnya Cinta,
Tenggelam dalam Hasrat,
Diantara Karang Asmara,
Dalam menjalani Hakikat.

Ku Semai setiab Lamunan,
Semua yang Dapat ku Gambarkan,
Di antara Canda dan lembutnya Sentuhan,
Sentuhan yang menjadi Kenangan
Yang menanti bersama Kerinduan.

By : LUbang KAyung ( 11:12:2013 )

……………..***……………


# PENGUASA HIDUP DAN MATI KU #


Bertahun Tahun sudah kujalani,
Sandiwara Hidup di Alam Dunia,
Yang kadang datang tak di mengerti,
Kadang pula Berbungakan Dusta,
Lalu melupakan Janji2.

Ku Sadar sebagai Manusia,
Tiada dapat menjadi Sempurna,
Tiada pula yang lepas dari Perkara,
Namun ku ingin belajar menjauhi Dosa,
Di dalam panasnya Global Dunia.

Kuakui makna hidup ini,
Tiada berdaya atas kehendak Illahi,
Hanya menyukuri apa yang dia Beri,
Dalam setiab Rahmat Hidup ini,
Menjadikan Kesabaran sebagai Penguji Diri.

Tak ingin ku Mengeluh,
Walau Derita Kerab menyapa,
Karena perjalana Hidup masih Menempuh,
Dalam menjaga Khilab Nafsu Durjana,
Bersama Jiwa ini yang Masih Rapuh.

TAk Lelah Diri ini Memuji,
TAk Henti Pula ku Mensukuri,
Karena bagi ku Satu Tuhan yang suci,
Penguasa Alam Hidup dan Mati,
Engkaulah Tuhan ku Allahu Robbi.

By : LUmbang KAyung ( T Balai 06:12:2013 )

……………..***……………


# TERLALU PAHIT KU TERIMA #


Lelah Ku hadapi Gelombang,
Menjadi kemelut Pertikaan,
Dari Rasa Cinta yang kini hilang,
Yang Hanya menjadi Kenanangan,
Dalam Mengecap Indahnya Kasih Sayang.

Aku cuma manusia biasa,
Yang sekedar mempunyai Keteguhan Jiwa,
Bersama sebuah rasa Kekecewa,
Yang Kau anggab bak Sandiwara,
Di dalam Cinta yang pernah kita Bina.

Bak Kerasnya Besi,
Bila di Lebur kan Mencair Juga,
Begitulah yang mendera ku Kini,
Yang lama menelan Setiab Dusta,
Dusta yang Menyiksa Sanubari ini.

Tak sanggub lagi ku Cumbu Kecewa,
Rasa Cemburu Yang kerab Merajalela,
Di setiab Celoteh dan Kata2,
Setiab Manja mu di saat bersamanya,,
Yang Terpandang Pamdang di depan Mata.

Dengan Berat ku putus Cinta kita,
Dalam kecewa ku Titipkan jua Doa,
untukmu dan Untuk dirinya,
Hingga nanti ku dengarkan Bahagia,
Di dalam Cinta yang kini kau Bina.

By : LUmbang KAyung ( T Balai 10:12:2013 )

……………..***……………


# JANGAN MERAGU #


Ku Arungi Sepi ini,
Di sini menyambut Pagi,
Merenungi Mimpi2,
Bersam tanya dalam Diri,
Yang telah lama Tersembunyi.

Bintang2 Mulai Menghilang,
Metari mulai nampakkan Pagi,
aku Melangkahkan di antara Ilalang,
Coba Mencari yang Berarti,
Semua Asa yang mungkin kan Datang.

Semai lah Rindu mu,
Tunggu Aku di sana,
Semua ini kulakukan untuk mu,
Demi Jiwa dan Raga Cinta kita,
Yang terpisah oleh Jarak dan Waktu.

Buailah semua Harapan,
Aku kan Coba Menggapaikan Impian,
Yang telah lama Kita nantikan,
Dari makna suatu Perpisahan,
Menjadikan suatu Kebahagiaan.

Jangan biarkan Hati mu Ragu,
Nanti kan Menjadi Nada2 Cemburu,
Karena aku disini Milik mu,
Diantara jarak aku pun Merindu,
Hingga Nanti kita kembali Bertemu.

By : LUmbang KAyung

……………..***……………


# TERKENANG KEMBALI #


Tertidur lama sudah Impian,
Kemilau Cinta Yang telah Pergi,
Bersama Jenuhnya Persaan,
Kini teringat Kembali,
Menjemput sebuah Kekecewaan,

Laman ku Kenang2,
Terlalu Pahit Untuk di Lupakan,
Tapi kepedihan yang kau undang,
Hadir Sebuah Perpisahan,
Melenyabkan Getar Kasih Sayang.

Kini mendung mentupi Mentari,
Tak tampak lagi Kecerahan,
Di antara Getir Nya Rasa ini,
Ku teringat indahnya Senyuman,
Yang Menjelma Memecah sepi.

Harus kah ku Kembali,
Hiasi Cinta yang Kau Sakiti,
Di saat Cinta mu telah Bersemi,
Kepada Seorang yang kini kau Cintai.

Mungkinkah Cinta ini dapat Bersemi kembali,
Kepada Hatinya yang kini telah Pergi,
Pergi Jauh dari Arti Cinta Ini,
Cinta yang dahulu pernah Tersakiti,
Dan menjadi Pendua Cintanya yang kini kau Kasihi.

By : LUmbang KAyung ( T Balai 09:12:2013 )

……………..***……………


# DENDANG SERULING SENJA #

Sayub terdengar Seruling Mengalun,
Mengalun Sahdu terbawa Angin,
Bergema Datang memanjakan,
Kesunyian Yang Menenggelampan,
Angan yang sempat Hiasi Lamunan.

Debur air yang Mengalir di Bebatuan,
Menambah Mendu Dedang Irama,
Di antara Desir Suara Dedaunan,
Ku coba menyapa Mentari Senja,
Yang Kini Menambah Keindahan,

Seruling itu Begitu Merdu,
Mengema Di antara Perbukitan,
Seakan Memanggil Jiwa Raga ku,
Bernyanyi dan Menari Di atas Awan,
Beriring bersama putaran Waktu.

Terlalu Jauh di pandangan Mata,
Namun begitu Merdu di Telinga,
Entah itu siapa Peniubnya,
Apakah Suara Angin dari Nirwana,
Yang Mengalun Bersama Angin Senja.

Ah, Suara Seuling itu menghilang,
Tak terdengar Lagu Mengalun,
Begitu Juga Lamunan Yang Bertandang,
Hilang Bersama Kesunyian,
Diantara Cahaya yang kini mulai Remang.

By : LUmbang KAyung ( T Balai 09:12:2013 )

……………..***……………


# TERPESONA #

Seperti Bintang2,
Bak Bulan bersinar terang,
Di tingginya Gunung yang Menjulang,
Kulihat Warna Warni Kembang,
Bersama Suara merdu terdengar Berdendang.

Tak ingin ku lepaskan Tatapan,
Di saat Cinta ku tertawan,
Menjadikan Indahnya Lukisan,
Undang hadirnya Satu Impian,
Impian Cinta Yang menjadi Lamunan.

Ku akui aku Terpana,
Memandang Bulan di Wajah Jelita,
Berkerlib bak Bintang Kejora,
Mengundang Sejuta hadirnya Cinta,
Dari Sapamu yang Merdu Menggema.

Jiwa ku kini seketika Menggelegar,
Membuai Rasa Cinta ku pada mu,
Walau memendang mu hanya sebentar,
Dan ku tak mau kau begitu cepat Berlalu,
karena itu akan membuat Harapanku memudar.

Sungguh demi Tuhan aku Terpesona,
Tak pernah secepat ini Jiwa ku tergoda,
Terkagum Oleh Wajahmu nan Jelita,
Bayangmu kini menjadi Ilusi yang Menjelma,
Yang membawa Angan ku ke Alam Nirwana.

By : LUmbang KAyung ( T Balai 18:12:2013 )

……………..***……………


# KEMBALIKAN JIWA CINTA KU #


Lihat Burung2 yang terbang,
Di saat hari telah Petang,
Dia pasti kan kembali Pulang,
Pulang kembali kedalam sarang,
dan menanti Mentari pagi yang datang.

Tapi lihat lah aku di sini,
Telah Lama kehilangan,
Rasa Cinta ku telah Pergi,
Yang hanya meninggalkan Kenangan,
Dalam menemami Hari2 ku yang Sepi.

Kemablikan Jiwa Cinta Ku,
Yang pergi bersama Bayang2 mu,
Yang tak dapat lagi ku Cumbu,
Dari Sejuta Rasa Rindu ku,
Rindu yang kini menjadi Mimpi Semu.

Lihat lah aku di sini Kini,
Terpuruk di Pojok Lamunan,
Setelah Cinta kau Hianati,
Cinta ku hilang bagai tak berkesan
Menyiksa Jiwa di Sanubari ini.

Berilah senyuman dalam Pesan,
Tentang Harapan yang datang,
Untuk mengobati semua kekecewaan,
Biar jiwa Cinta ku dapat kembali pulang,
Kepada Hidup ku yang merindukan Kemesraan.

By : LUmbang KAyung ( T Balai 15:12:2013 )

……………..***……………


# IBU #


Ibu, Kau jaga diriku selalu, Redakan tangisan ku, yang mengganggu Tidurmu, Di antara Sipat Manjaku, Lalu kau berdendang dengan Lagu2 mu. Ibu, Kini aku Telah Berdiri Sendiri, Dapat Berlari dan Menari, Dalam mengejar Impian ini, Semua kerana kata2 mu yang Suci, Yang menjadi Pedoman Hidup ku ini. Terima Kasih Ibu, Peluklah Aku Anak mu, Yang lahir dari Rahim mu, yang selamanya Merindukan Kasih Sayang dari Mu Ibu.

By : LUmbang KAyung

……………..***……


# IBU #


Ibu,Hapuslah keingat mu, Lepaskan Dahagamu, ini aku Anak mu, Kan Menyirami Lelah mu, Yang Coba membalas Kasih Sayang mu, Menjaga Kesehatan dari Tubuh tuamu. Ibu ku Sayang, Dengar aku Berdendang, Lagu untuk mu Seorang, Biar Lelahmu Hilang, Sebelum Datang nya Hari Petang. Ibu, Biarlah Tulang2 yang mulai Kokoh ini, Mengganti Setiab Lelah mu, Menyirami semua yang engkau telah tanami, Semua dari ketulusan Hati ku ibu, Untuk Mengemban Tanggung Jawab Ayahanda yang Telah Pergi.

By : LUmbang KAyung

……………..***……………


# IBU #


Ibu Hapuslah air mata mu, Jangan Lagi Menetes, Karena Semua Kekecewaan Itu, tak kan Pernah Habis, Dan Relakan Kepergiannya Ibu. Senyumlah Tampa derai Air Mata, Semua telah menjadi Kehendak Yang Kuasa, Relakan Ayahanda tercinta telah kembali Kepadanya, Menyemai Taman Sorga, Dari Semua Doa2 Kita. Ibu, Relakan Dia Pergi, masih ada aku yang Kan selalu Menemani, Karean telah menjadi Janji Diri, Untuk menjaga mu dengan Sepenuh Hati.

By : LUmbang KAyung

……………..***……………


# IBU #

Ibu, Ta kmungkin Aku disini, Menikmati Cerah nya Hari, Semua karena Doa yang kau Restuai, Semua telah menjadi Bukti, Untuk Anak mu ini. Ibu, aku ini anakmu, Menanti Setiab Doa Restu mu, Untuk Aku Anakmu, yang kini Jauh Dari Mu, Ku Ingin Senyum mu Selalu Untuk Ku.

By : LUmbang KAyung

……………..***……………


# BAGAI MANA LAGI #

Aku kian Lelah sudah,
Kian melangkah di Cahaya Temaram,
Lelah menelan banyaknya Kisah,
Kisah Cinta yang ku yang lama Tenggelam,
Dalam Tawa Canada Gelisah,

Entah kemana lagi ku mencari,
Asa Cinta yang telah lama Pergi,
Dan tiada kini Rindu di Nanti,
Dalam mencari sebuah Arti,
Dari setiab warna Warni Diri.

Harus bagai mana lagi,
Sepiku kian menyiksa Diri,
Memedam Hasrat Birahi,
Merenangi Dahaga Ilusi,
Dalam Lamunan ku Sediri.

Salahkah diri ini,
Kemana lagi menghempaskan Sepi,
Setelah Dirimu lama Pergi,
Tinggalkan aku di Sini,
Menemani Janji mu yang tak Pasti.

Lelah yang ku rasa,
Getir Rasa yang kian Merona,
Membuat Lamuananku Meronta,
Dari semua rasa Kecewa,
DAn semangkin Gelab langkah yang Menggoda.

By : LUmbang KAyung ( T Balai 14:13:2013 )

……………..***……………


# LELAH DI PANAS MENTARI #

Ku pukulkan Beratnya Godam,
Menghantam kerasnya Bebatuan,
Ini bukan karena Dendam,
Atau suatu kemarahan,
Ini demi Impian semalam.

Tak terdengar Desah Keluhan,
Dalam melakukan Pekerjaan,
Demi sebuah Harapan,
Mensukuri Rejeki yang di berikan,
Yang menjadi kehendak Tuhan.

Lelah tak dapat di Hirau,
Mentari membakar Kulit Ari,
Sedang Dahaga kian Memacu,
Di tengah Panasnya Mentari,
Beriring Putaran Sang WAktu.

Entah apa makna Panas Mentari,
Tak dapat mengeringkan Keringat ini,
Keringat yang kini Membasahi,
Tubuh dan Baju yang penuh Daki,
Dan menanti datang Senja Hari.

Hanya ini yang dapat ku Lakukan,
Demi tanggung jawab yang di Emban,
Demi membahagiakan Rumah Tangga Impian,
Dan Si Buah Hati ku Pujaaan.

By : LUmbang KAyung ( T Balai 14:12:2013 )

……………..***……………


# INDONESIA MILIK KITA #


Jual saja Harga Diri Persada Indonesia yang berlambangkan Pancasila ini dengan Bakat Korupsimu,
Biar kau Puas dapat meneguk Susu yang semangkin Basi milik Anak Negri Ini dengan Rakus mu.

Langkahkan saja Kakimu Menunju Warna Bendera Kemaksiatan yang Menjanjikan Kebohonganmu,
Biar Langkah Impian Anak anak Negri ini semangkin Frustasi.

Lalu berbicaralah Bagaikan Petir yang menyambar nyambar bersama Kebodohan Dari Kekuasaan mu.
Karen Mulutmu Adalah Harimau mu.

Dan aku Hanya dapa menjadi Pecinta Ragam Adat dan Budaya di Persada Indonesia ini.



By : LUmbang Kayung

Tanjungbalai,Sumatera Utara

……………..***……………


# Aku MUNGKIN TAK TAU #


Entah apa yang terpikir,
Aku semangkin bingung,
Tentang kisah yang Mangkir,
Semua membuat ku bimbang,
Bersama Harapan yang hampir tergusur,
Namun ku masih merasakan adanya Sayang.

Malam ini ku ingin Bahagia,
Namun malam ini ku merasa Tersakiti,
Dari semua kata2,
Dari semua ungkapan yang ku anggab Suci,
Semua ku rasa bagai kata tampa Cinta.

Entah apa yang ingin ku lakukan,
Semua bagai Mengecewakan,
tentan Malam yang seharusnya penuh ke Cerian,
Malam yang Tuhan telah Anugrahkan,
Dalam Meriahnya Natal Yang Kau Berikan.

Aku Manusia yang Tak ingin Gelisah,
Di dalam Badan Nusantara ku,
Namun ku tak boleh Pasarah,
Hadapi apa yng kini Berlaku,
Yang kadang membuat ku ingin Marah.

Seharusnya aku Bergembira,
Tampa ada rasa kecewa,
Karena Natal untuk kita Bersama,
Sebagai Manusia yang Berpancasila Indonesia,
Yang tampa mengenal Suku dan Agama,
Tapi kamu bak Dusta membuat semua Murka.

By : LUmbang KAyung ( T Balai 25:12:2013 )



# AYO BANGUN KAWAN #

Di mana tanah antah berantah,
Aku tak tau,
Di mana tanah yang Basah,
Di situ tempat ku berpijak selalu,
Aku tak akan menyerah,

Di Dalamnya Laut aku Bermimpi,
Di Luasnya Angkasa anganku Terbang,
Aku tetab Berdiri,
Asa ku tak akan Hiang,
Yang akan Terukir Indah di Hari Nanti.

Aku tak sendiri,
Masih ada kamu dia dan mereka,
Yang akan Tegak Berdiri,
Meng Agungkan tanah Persada Indonesia.
Di sini tempat kita Berdiri.

Ayo Kawan,
Mari Sing2kan Lengan,
Walau kita berjauhan,
Banyak lagi yang harus di kerjakan,
Untuk Inddonesia di Masa Depan.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 28:10:20140




# DI BAWAH TIANG BENDERA )


Lihat lah nun jauh di sana,
Mereka bukanlah mangsa,
Dari ganasnya Rimba Kota,
Hingga kehilangan Adat dan Budaya,
Terlupa Agama sesat di lembah Nista.

Lihatlah nun jauh di sana,
Mereka tak lagi berdaya,
Mereka tak bisa apa2,
di Kemarau tersiksa,
di Hujan mereka merana.

Semua ingin mersakan Bahagia,
Semua ingin tangisan nya Reda,
Bernaung di bawah Tiang Bendera,
Yang Berasas kan Pancasila,
Karena Kita semua saudara,
Di Tanah Air Indonesia tercinta.

Karena itu kita tidak Rapuh,
Kita tidak Lumpuh,
karena kita harus Kukuh,
Bersatu kita Teguh,
Bercerai kita Runtuh.

By : LUmbang KAyung (28:10:2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar