RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Senin, 13 Januari 2014

Kumpulan Puisi Siamir Marulafau-BUNGA DI PAGI HARI

BUNGA PAGI HARI
Oleh :siamir marulafau


bunga mentari
kau suguhkan
menyayat lara
sungguh mempersona
sepertinya aroma
bau surga terpancar
di manca negara

bunga mentari
bunga idaman
beraroma malaysia
menyejejukkan lara
memikat persaudaraan
memupuk rasa
mengurai sukma
dalam impian
dunia yang kelam

bunga mentari
bunga jiwa bangsa
bunga bersemi
di pagi hari yang cerah
bunga mengembang
dalam sukma
tiada tara semerbak
harumnya tercumbu
di daratan Asia

sm/12012014

-----------------


TERSERAH
Oleh :siamir marulafau


Terserah padamu apakah kau melepaskan kasihku?
Terserah padamu apakah kau mengurai senjaku?
Terserah padamu apakah kau menghempaskan impianku?
Terserah padamu apakah kau menjengukku?

Terserah padamu apakah kau berdekap denganku?
Terserah padamu apakah kau menyelimuti harapanku?
Terserah padamu apakah kau mengenangku?
Terserah padamu apakah kau meleburkan deritaku

Terserah padamu mau ke mana kau pergi?
Terserah padamu mau ke mana kau mengadu nasib?
Terserah padamu mau ke mana kau bersemayam dalam hati?
Terserah padamu mau ke mana kau menyanyi?

Nyanyian pujaanku mendekap dalam laraku sampai aku terkapar
dia di atas awan kelabu
Goresanmu pujaanku sampai aku terhempas di atas gunung meletus di daerah palu

sm/12/01/2014

--------------------



MENGAPA PEDANGMU KERAS DAN TAJAM?
Oleh : siamir marulafau


di malam sepi kau dewasa
di siang hari kau sepertinya anak ingusan
di malam rembulan pedangmu kau asah
di pagi hari pedangmu semakin tajam

di tengah malam pedangmu keras
apa kau gunakan dalam mengasah pedang?
pedangku tak pernah diasah tapi keras
kerasnya seperti batu pualam

tajamnya seperti pedang Saidina Ali
tajamnya datang sendiri
tajamnya terselubung dalam otak
tajamnya menikam sukma

pedangmu keras karena kau dewasa
pedangmu tajam karena seiring diasah
sebanyak 3x seminggu

sm/13012014

----------------


MANA TAHAN
Oleh :siamir marulafau


sepertinya kasihku terhempas di atas sehelai daun sementara kau leburkan rintihan piluku di tanah gersang seiring mentari menerpa impianku sampai aku terkapar hangus dilanda derita berkepanjangan

sungguh tega dikau mengurai jiwaku tertanam dalam kehancuran, mana tahan?
tapi aku berdoa selalu meskipun batinku menangis tanpa airmata namun kuingat jua akan elusan kasihmu sampai aku membisu pada syairku

satu pun makhluk tak tahu menahu akan piluku, jeritanku akan dikau menyiksa batinku sampai aku galau pada rembulan malam syahdu

sm/12/01/2014

--------------------


KAPAN AKU BISA KORUPSI?
Oleh :siamir marulafau


Di kala aku berwenang
dengan sumpah manis
semanis madu
Di kala aku berkuku dengan
pangkatku
Di kala aku berkuasa
dengan jabatanku

Di kala aku berwenang
membubuhi tanda tanganku
Semua lega dengan caraku
Semua lurus dengan ucapanku

Mengapa korupsi tak bisa
jalan?rodanya berputar
ke atas ke bawah paling penjara
Korupsi hal biasa
Soal nama tercela soal ke tiga

Cari jabatan susah amat
Duduk di atas berpaling muka
Siapa kau?siapa aku?
Perduli tidak kawan setia

Urusan akhirat soal belaka
Dunia bahagia amat
Indah tiada tara
Nikmat hasil bawa bencana
Paling tidak terali besi
jemput binasa

sm/13012014

----------------


KALAU TAK TAHAN MAU APA JADINYA?
oleh :siamir marulafau


bukan maksud meleburkan lara dalam perapian
bukan kehendak mencetuskan impian dalam tanah diam
bukan hasrat kupojokkan jiwa terhempas di badai kegelapan
sama menolek syair yang kutanam

tahan dirasa batin melayang ke udara
kalau tak tahan bukan urusan tapi hanya imbauan
burung merpati terbang memberi khabar
anak dara kesakitan demam berkepanjangan

pusat keindahan tersebar di seluruh nusantara
api unggun berkobar menyala
hasrat memeluk timang di dada
aku dan kau bersatu dalam impian meskipun kau berdekap tidak
tapi kumenanti di ranjang berbusa indah

sm/12012013

----------------


CURAHAN HATI
Oleh : siamir marulafau


telah kurebahkan sukmaku di saat kau rindu akan kehadiranku seiring bersemedi di bawah pohon rindang pengikat lara
tak satu pun makhluk tahu bahwa aku dan kau bersemayam dalam aksara puisi berkepanjangan terurai dalam benak pembaca

telah kunobatkan kehadiranmu dalam impianku berkepanjangan sehingga aku sadar kadang tidak menuturkan untaian indah membahana dalam jiwa
tak satu pun insan tahu akan kehadiranku kecuali Tuhan penyaksi bahwa kau terukir dalam bait syairku

bait ke bait syairku mencurahkan lara tak terhingga seiring goresan memupuk rasa haru akan dikau mengeluskan senyum membawa maut dalam dunia fana yang kelam
sementara syairku terhempas di atas deburan ombak menggulung ke tepian

sm/12/01/2014

----------------


HATI YANG TERGODA
Oleh : siamir marulafau


Tak pernah kau kusapa dalam anganan
Tak pernah kulihat kau berpapasan
Tak pernah kuduga kau menggoda

Sepertinya aku tersanjung dalam bayangan
Sepertinya aku terkecok dalam rayuan
Tapi penyesalan hanyut di muara-muara
Sungguh menakjubkan lara

Betapa tidak?aku hanya mengingatkan
Meskipun kau beralih ke tepian
Tapi aku pasrah di kala kau marah
Di kala aku menerima kenyataan

Sungguh hatiku tercebur rayuan
Tercebur di atas ranting yang patah
Tapi namun hasrat bersatu selalu ada
Berpisah sukma ditiadakan

sm/11012014

-----------------


MENGAPA AKU MASUK SURGA?
Oleh : siamir marulafau


qur'an hadist bertaburan dengan Al-kitab jadi pedoman
membahana dalam diri insan seiring beramal pada Tuhan
Tuhan menyesal tidak jika tak masuk dalam surga
suga terbayangkan tidak dalam angan sungguh indah
tak ada bandingan

surga menanti bagi yang beramal sholeha
surga pintu tersemai pada setiap insan buat kebajikan dunia
beramalah sepuasnya demi kemenangan
surga menanti kelak bagi insan yang durjana tidak

qur'an hadist mengurai langkah
petunjuk ke jalan yang benar membawa barokah selamat dunia akhirat
insan taqwa masuk surga sungguh karena amal bukan harta pangkat
gelar dunia menyiksa
dunia tiruan akhirat kekal selamanya

sm/11012013

----------------


PERGI TANPA PESAN
Oleh :siamir marulafau


langkahmu menyayat laraku
langkahmu menghias rinduku
meskipun kau senyum meninggalkanku

aku berpaling tidak menjengukmu
di kala kau kenang akan piluku
di kala kau tanamkan rasa rinduku
di kala kau ingat masa laluku

"Percayalah"
langkahmu mengiris senjaku
langkahmu menepis usiaku
langkahmu mengurai kasihku
tapi aku tak berdaya mencegahmu

meskipun langkahmu secepat napasku
namun dikau terbayang wajah selalu
aku pun tak tahu,apakah kau tulus?
maafkan aku jika menyakitimu

sm/12012014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar