RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Jumat, 14 Februari 2014

Kumpulan Puisi LUmbang KAyung-GUBUK BAMBU BAHAGIA

# GUBUK BAMBU BAHAGIA #

Gubuk Bambu memberi Cerita,
Kisah tentang Suka dan Duka,
Mengukir indahnya Rumah Tangga,
Mensukuri Apa yang kita punya,
Penuh Kasih di dalam Asmara.

Tak pernah terdengar Keluhan,
Dari senyum Bibir mu yang Mempesona,
Yang membuat Hati ini kian Tertawan,
Kepada Hatimu yang begitu Mulia,
Walau Bersama ku kau Menelan penderitaan.

Ingin rasanya ku melihatmu selalu Bahagia,
Dapat memberi semua apa yang ku punya,
Agar senyummu dapat ku lihat Manja,
Hilangkan semua Cerita Sensara,
Yang mungkin kau Pendam di dalam Dada.

Kadang kala aku Termenung,
Melihat mu hanya beralaskan Tikar biasa,
Namun kau dapat Tidur dengan rasa Senang,
Walau kadang Tepisan Hujan Membasahi Juga,
Basahi dirimu Insan yang ku Sayang.

Terima kasih ya Allah sang Penguasa,
Gubuk Bambu menjadi tempat penuh Bahagia,
Kepada ku Insan yang kau Cipta,
Di dalam Indahnya Rumah Tangga,
Bersama dirinya yang berhati Suci Mulia.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 14:02:2014)


------------------



# HASRAT DAN DOA #


Ku bertanya pada suara Jiwa,
Masihkah Cinta tercipta sempurna,
Yang merayu Manja di depan Mata,
Bisikan Cinta di Relung Sukma,
Penuh Pesona dalam cerita Asmara.

Namun Malam semangkin Sunyi,
Resah Gelisah tak dapat sembunyi,
Dari setiab Mimpi2 yang menemani,
Di antara cerita hidup yang ku Lakoni,
Dalam mencari makna Cinta sejati.

Di saat ku melihat Mentari Pagi,
Bagai taklagi bersinar menerangi,
Tatapan Mata ku yang bagai tak Berarti,
Menghitung hari bersama Ilusi,
Adakah Cinta Suci dapat ku Miliki lagi.

Kala ku terpandang Cerita Kasih,
Terpana aku di dalam Pesona,
Namun hanya menjadi pejalanan Lirih,
Ketiadaan selalu berubah kecewa,
Yang membuat Hidup bagai Meniti Buih2.

Dalam sepi ku panjatkan Doa,
Di Remang malam ku coba Bermanja,
Berharap hadirnya Untaian Rantai2 Cinta,
Mengikat ku erat dalam menuju Rumah Tangga.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 14:02:2014)


------------------

# BERI AKU SEDIKIT WAKTU #

Ada kata tersembunyi,
Lahir di dalam Sanubari,
Tentang Cinta yang lama Menanti,
Menanti Bersemi sepanjang Hari,
Bersamamu Insan yang ku Sayangi.

Namun semua bagai Sia2,
Mendekat mu saja aku tak bisa,
Sedangkan Cinta ini lama Mendera,
Menyiksa Raga Perihnya di Dada,
Seakan Hari2 tiada Artinya.

Sekian Waktu ku ingin bersamamu,
Namun kau selalu meninggalkan ku,
Membuatku Terpaku sendiri Membisu,
Menantap Bayangmu yang kian Berlalu,
Menjauh dari pandangan Mataku.

Andai ku dapat memintamu,
Mendengarkan semua Rasa Rinduku,
Yang sekian lama Mengganggu,
Ungkapkan Cinta Tulus kasih Sayangku,
Agar terobati Hari2 ku yang Sendu Kelabu.

Percayalah padaku,
Beri aku sedikit Waktu,
Untuk ungkapkan semua isi Ruang Hatiku,
agar engkau tau hanya kaulah Cinta ku,
Yang ku Rindu di Sepanjang Hayatku.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 16:02:2014)


------------------



# BAK SALJU DI TENGAH LAUTAN #


Tiada lagi Indahnya hari,
putik2 berguguran kini,
Bunga2 pun tak ingin Berssemi,
Kupu2 tak lagi Menari,
untuk menghisap Madu putik Sari.

Entah apa yang telah menjadi Petaka,
Kemesraan hilang seketika,
Bersama pudarnya Gelora Cinta,
Yang telah terbina bersama,
Dalam indahnya cerita asmara.

Mungkin sudah menjadi takdir diri,
Semua tak dapat ku pahami,
Sedang Janji2 yang telah terpungkiri,
Kau tinggalkan aku sendiri di sini,
Manjakan Hati yang tersakiti.

Bak Salju di tengah Lautan,
Terombang ambing tampa tujuan,
Dan hilang mencair tampa Kesan,
Bagai rasa ini yang terkecewakan,
Menjadi Mimpi di dalam Kenangan.

Dengarlah salam terakhir ku,
Jaga dirimu semanjang Waktu,
Dan aku bukan lagi Jadi Penjagamu,
Karena semua telah menjadi Pintamu,
Dalam meniti hari2 dan Waktu.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 29:02:2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar