RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Jumat, 28 Maret 2014

Kumpulan Puisi LUmbang KAyung - MENGUKIR KECEWA


# MENGUKIR KECEWA #


Setetes embun Di Hati dan Impian,
Membasahi sebuah kekecewaan,
Yang telah lama kau berikan,
Kala Jiwa ini penuh Harapan,
Melahirkan Sucinya kemaafan.

Tak kan lelah ku membina,
Cinta yang tertanam di Dada,
Agar selalu dapat terjaga,
kala ke Egoan mu datang Melanda,
Meremuk Rasa Gelora di Jiwa.

Senyuman ini Beriring Tagisan,
Tersembunyi bersama Kekecewaan,
Kala Tawa Canda Menyikab Kenangan,
Mengukir Gelisah yang telah kau berikan,
Yang kini ku Jadika sebuah Pelajaran.

Inilah arti Kesucian Cinta,
Ku jaga dengan sepenuh Rasa,
Walau Rasa cemburu ku melanda,
Kala dirimu ada bersamanya,
Bersenda Gurau di depan Mata,

Ku Ukir jua Rasa Kecewa,
Merawat Cinta yang telah Terbina,
Agar menjadi Tauladannya Jiwa,
Hingga Nanti kau menjadi yang Soleha,
Di dalam Rumah Tangga yang penuh Bahagia.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 26:03:2014)




# DOA DAN HARAPAN #

Sungguh ku terpesona,
Manjamu yang menggoda,
Sayang mu yang terasa,
Hingga Siang dan Malam ku Berdoa,
Untuk selamanya saling menjaga Rasa.

Namun semua hanya bagaikan Mimpi,
Cinta yang ku damba hanyalah Ilusi,
Kala kesendirian Menemani,
Dalam Sunyi coba mencari Arti,
Penuh Harapan di Sanubari.

Sungguh tak pernah ku menduga,
Semua menjdi Sia sia,
Impian yang telah ku damba,
Hanya membuat Angan Kecewa,
Kala Rindu ini mulai Mendera.

Memang semua salahku,
Yang mudah jatuh Cinta padamu,
Memuja mu di kala ku Rindu,
Bayangkan semua Cumbu Rayu,
Kala Asmara menemani Hasrat ku.

Mungkin ku harus bertahan,
menanti Manja dang Sayang mu ku miliki,
Di dalam setiab Doa dan Harapan.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 24:03:2014)





# DI LARANG GOLPUT #


Dilarang untuk menjadi Golput,
karena Golput adalah perbuatan yang tak terpuji,
Juga Orang2 yang kehilangan Masa Depan,
yang tak mempunyai Cita2.
Bila ada yang memberimu ambil saja,
Karena Pilihan mu Tak da yang bisa tau,
Dan Bila si kaya tak memberi mu,
Beri saja suaramu buat si miskin.
Dan bila tak ada Teman dan Saudara yang ingat kepadamu,
maka pilihlah dia yang tak pernah kamu Kenal sema sekalipun.
Karena Golput telah di Haramkan di Tanah persada Indonesia.
Terpujilah Kamu yang mengerti atas semua ini.
Wassalam

By : Lumbang KAyung




# KARENA SAPAMU #


Ku sentuhkan Aksara Untuk mu,
Menyemai Rindu yang hampir Beku,
Yang terpisah oleh Jarak dan Waktu,
Kala ku di tengah luasnya lautan nan Biru.

Kini ku dengar sapamu Lagi,
Menemani Hari2 ku yang telah Sepi,
Yang Hampir Hilang di dalam Hati,
Dalam menjalani Hari2,
Hingga Nanti keluasnya Lautan ku kembali.

Terima kasih ku Panjatkan,
Rindu kembali ku Uraikan,
Walau dari sebuah Goresan,
Yang kan ku jadikan jalinan Ikatan,
Dari Arti sebuah persahabatan.

Sapamu telah bangkitkan Asa ku,
Sapamu kembali menggoda ku,
Karena Sapamu ku Rindukan Kamu,
Karena Sapamu Hati tak jadi Beku,
Dan sembunyi bersama Bayangan Kelabu.

Inilah aku untuk mu,
Coba Menemani mimpi semu,
yang lahir dari Relung Sukmaku,
Untuk dapat menghibur Hari2 mu,
Hingga kelak kita Bisa dapat Bertemu.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 06:04:2014)




# SELAMAT PAGI MENTARI #

Embun semalam telah menghilang,
Kala Mentari mulai bersinar Terang,
Burung2 yang berkicau Riang,
Bercanda diantara Celah Ranting2,
Sebuah Pohon di padang Ilalang.

Selamat Pagi Mentari,
Di Uput Timur kau Bersinar lagi,
Menerangi Hari,
Manjakan burung2 untuk Bernyanyi,
Kicau kan tentang Kehidupan Ini.

Nun terlihat Jauh di sana,
Petani dengan Cangkulnya,
Penuh semangat menggapai Asa,
Menanam benih yang ia Punya,
Hingga Nanti menjelang senja.

Ini lah Ke Indahan,
Berpadu dengan sebuah Harapan,
Terbentang Asri Menawan,
memukau mebawa Angan,
Hayal ini pun merajuk Kebahagiaan.

Sentuhan sebuah Harapan,
Yang terbangunkan Oleh Keindahan,
Dan Kicau burung2 yang Menawan,
Akan kah Hilang di timpa Kerakusan,
Kala Manusia terbius Oleh kemajuan Jaman.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 06:04:2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar