RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Senin, 31 Maret 2014

Kumpulan Syair Dion Syaif Saen - JOKER DENGAN KARTU YANG BERBEDA


JOKER DENGAN KARTU YANG BERBEDA
Karya : dion syaif saen


dilipatan berbendera dan berwarna lusuh
satu kartu tertuang,,dan satunya tertelungkup pasrah
malam menikamnya, sandaran Joker mulai roboh dan bagai keripik
sambil mengunyah permen karet,,kartu lain mulai berhamburan.Menata kembali langkah joker, anai-ani menghiasinya, subuh ditelan pagi,,jendela dibairkan tertutup rapat. daun cemangi kadang berhamburan jua
bukan salah kartu hitam yang berdaun kecil,,
hanya Tumpahnya air ketuban ibunya dia berdosa, dan takut di kutuk
joker memamah kembali pinang suduhan tradisi, saat berkunjung diantara petak-petak kampung yang berujung jalan tanah dan berembun, tubuh joker kuyup,,tempatnya berpijak digenangi sepayoh air hujan
dia menyiakan satu jengkal jarak dari bianatang yang bergetah dan gatal,
sambil mengurus kartu-kartu lain,,untuk turut terhindar dari kuyupnya dan binatang latah yang memamah apa saja.
joker melihat lukisan yang menempel disudut ruangan tamu, matanya tak berkedip, dia ingin mendekat,,hanya saja,,si Tuan Rumah keburu keluar, dengan senampan tertata gelas-gelas cantik bermotif,,,teh hangat peleas dingin,,,kartu lain berjaga disudut bibir,,agar terasa hangat,,, dan ikut mengusir dingin, Joker kembali melihat dan tertuju pada sudut ruangan itu,, yah lukisan itu,,,kenapa ada disini? cukup dengan gerakan tambahan,,sambil menggeser dan memeprbaiki duduknya, berbasa basi dengan rombongan kartu lain,,yang diam bagai kenduri, mau pecah,,dan riuh,,tumpah,dan berserakan,,, Joker, apa hendak kau cari ditempat yang begitu jauh ini? tuan rumah menata komunikasi,,dengan berhati-hati,,,Joker" menjawab dengan hanya selembaut angin dicelah bukit,,,saya hanya kebetulan lewat,,dan mencari satu kehilangan,, dari sebuah peritiwa yang tercuri olehku,,,apakah karena Joker,,merasa sesuatu di ruangan ini?,,,ahh,,tidak,,tidak,,,matanya dialihkan kembali,,,,saya kebetulan saja,dan ingin melewati bebeukitan yang tertadah hujan dekat dusun sebelah,,dan saya enggan untuk berbalik arah,,kuteruska perjalananku,,sampai aku menemukan sejenak berlindung dari hujan yang tadi mengguyur,," dan ada apa hendak ada kabar baik,,dengan segerombol kartu yang bersamaan dengan bunga dan bentuk serta warna yang berbeda mengikutimu,,,?,,mereka hanya ingin mengetahui seolah-olah,,dan mengikuti siapa saja,,sebab mereka hanya sebuah alat dan pedoman dan petunjuk utuk, semua akrtu dari kehidupan ini,,,"
terdiam,,dan mencermati satu persatu kartu,,dia menegertukan keningnya,,satu kartu dikenali,,keucut,,dan berangka ganjil,,,sampai dimana kita tadi?,,,menghapus ingaannya,,.." delapan langkah Joker,, menuju lukisan,,tanpa izin dari pemiliknya,,,dia menatap,,tanpa yakin kartu lain mengintipnya,,,dan tuan ruamh hanya diam terpaku,,menatap tubuh joker yang basa dikepalanya,,,,Joker mengingat satu penanda lagi,,dan menemukan sesuatu yang lain,,dan akan diceritakan kembali kpada wulan,,kekasihnya,,,dan kepada samudera,,dan angin,,bahwa dia masih membutuhkan alamat semesta yang bergaris lain,,,,dan sementra diluar langit cerah,,hujan reda,,,anai-ani hilang,,Joker pamit,,di ikuti kartu yang berada disamping joker,,berdesakan keluar,,,,Joker hanya melirik dengan senyum basa basi,,,joker tahu kelakuan dan kebiasaan mereka,,,Tuan,,,sangat baik,,dan murah hati,,,dan satu lagi,,Tuan begitu pandai,,menghargai sebuah karya,,dan Tuan berselera seni tinggi,,,jika kelak saya akan kesini,,,Tuan masihkah bersedia menerima kunjunganku?,,,"Datanglah,,,dan kapan saja,,akan aku suguhkan kembali teh wangi asli,,dan anggur,," mereka berpamitan,,,dan melangkah disisi jalan yang basah,, joker tanpa kata pun, dengan mereka,,yang selalu saja berujar tanpa alasan,,dan mengikuti langkah sebelumnya,, menuju pulang,,,
bersambung lagi,,,,,,,,,,,,,,joker dengtan cerita selanjutnya




SUMPAH, AKU BERLINDUNG DARI MATA JOKER


Ekspestasi,,aktualisasi,
Menjadi sensi dan seksi
Walau kadang tak bersaksi
Jadah! bagai ingin ilusi dan sensasi

Pragmatis, kritis
Tanpa analisis,
Akhirnya ciri dan tabiatnya narsis
Selalu ingin eksis

Merasa
Perasa
Dan merekayasa

Penuh intrik, taktik
Dan kadang menggelitik
Alih alih ingin dipuji cantik
Namun dia adalah syahwat pemantik
Dan sepi putingnya-pun dipetik"






JOKER DAN PETONG
Karya : dion syaif saen


sebentar lagi hari menukik diterka rumput yang terlena
tahukah kau apa yang ku risaukan? joker mengajak petong untuk berinterkasi secara baik," walau kadang petong hanya menggeleng, dan mengangguk.

kau lihat sepasang merpati yang terbang rendah, lalu mengikat hati pasangannya, membiarkan bergegas ketepi senja yang berangsur menjamahnya? atau kau coba dengar baik-baik, senandung anak sungai yang mengalir dengan tenang, tanpa di buat-buat, dia tetap teduh dan mencari kerendahan, agar tidak memaksakan kehendaknya,,begitu realistis kan?
" tapi aku ragu pada mereka, dan sungai, sementara kulihat sebentuk wajah yang pucat, dan meletakkan masalahnya yang biru' Petong mulai bergairah menjwab," semenjak, kutemui satu kehidupan, dan satu kawanan, aku terjebak, bagai belukar melilit kaki dan pikiranku, kalut, dan meragukan mereka, lalu aku meninggalkan, setapak, dilereng-lereng yang kutemui, dan bertemu satu kawanan, sekelompok yang ber-ujar kepadaku,"jangan membiasakan hal-hal yang melumpuhkan kekuatan dan kemanusiaanmu, yang teramat peka', akulah kesangsian itu,," joker menatapnya serius, dan terkecat sejenak, petong adalah bagian yang di istilahkan oran-orang, sebagai penanda zaman yang tak bersisik, namun dia pandai membungkam, dia cerdas dalam membingkai, walau lukisan yang disempurnakannya, adalah tujuan tak berupaya untuk melestarikannya,,atau meletakkan sebingkai di Ruang tetamu yang bergerah, sebab musim semakin menidrukan hujan.

petong adalah sifat kecurangan, dan sifat empati, dari kelompok manusia lain, Joker mengajaknya merakit satu bambu, untuk menuju keseberang. wal hasil, semua tanpa dikendalikan, mereka meminjam, rakit yang sesuai muat dua orang. Joker diam, matahri merenggus keduanya, kepalanya ditutup setelan sesuai anggukan kepalanya berlindung dari terika,,awan bergeser,,joker menceritakan silsilah awan yang mulai berakhir dan kembali menumpuk air bumi yang tercemar sekalipun. Dunia ini aneh,kata petong, menatap kesisi rimbun pohon pesisir bertanah cokelat. "aku selalu emragukan awan, dan hujan, seperti meragukan komponen-komponen yang yang nantinya akan berteriak lebih lama menerjang dan membalas kematian surti, tempo hari," aku meragukan mereka yang bersekongkol, dan pura-pura ramah kepadaku, justru aku lebih memelih berkawan walau tak sebanding dengan kawan-kawanmu joker," aku memlih selera asalku di saksikan, dan terlahir tanpa disambut senyum oleh mereka, hanya seripit mata ibuku, yang memicing dan menahan sakit, perih dan mengajakku untuk bangkit dan segera keluar pada kehidupan baru. "dan aku bertanya kepada mereka, kalian dari mana ? dan kulihat sisi kehidupan hilang, sejengkal jarak dari Pembukaan ketuban pecah ibuku, dan sepinya kuterka dalam kebiasaanku bersama dengan Tuhan, kini aku merasa sendiri, merakit hidup dan merangkai sesempurna langit dan surga yang dilengkapi apa saja, justru aku ragu pada dunia yang brengsek ini." petong mulai tak terkendali, Joker, mengingat, keterpurukan dari sisi hidup manusia, adalah ketika, kekecewaan, naluri kritis, ingin menyudahi, dan menyempurnakan
Hidup yang meski tak mutlak,,namun Petong bukan tipe seperti yang aku kenal,dari akrtu-kartu lain, dia begitu tulus, walau kadang dijadikan alat semata, sebab dia tak bisa menetap dalam satu kerangkeng, atau kebiakanyang di olah oleh nalar, sebatas hanya mencoba mengerjakan apa yang menurutnya lebih pantas,"

"kita sudah hamir sampai, mengusik kedalaman jiwa dan gumam masing-masing, perjalanan ditempuh hampir satu jam,,sebab air bergairah membalikan rakit sampan yang sederhana, dengan bambu-bambu kecil, mereka bersiap-siap, untuk sampai ketepi, dan jemput hujan gerimis, mereka bergegeas, sebelum hujan mendahului memaksa mereka untuk kuyup.





GULUNGAN KERTAS DIGENGGAMAN JOKER
Karya : dion syaif saen


poteng menyusur satu kalimat,,lama ditatap, dan sesekali dia menghela nafas,,,lalu kembali dengan gerakan semula, Petong melihat seksama, dari jarak yang tidak cukup terlalu jauh,naum terlindung dibalik, cela-cela cicip lubang papan kayu Compeng....."apakah aku tidak salah membacakannya? atau akrena aku mulai rabun? poteng bicara sendiri,," tapi kayaknya ini adalah penggalan sepotong dari unsur kata pembeda dari ciri,,dan karakternya,,serta tinta yang digunakan,"

ahh" bukan,,hem,,kayaknya begitu deh,,,bukan,,,hemm,,,dia bicara dan seperti main naskah monolog saja,,,atau ada yang senagaja sama, atau meniru,,atau juga,,,,,????dia berdiri,mondar mandir lagi,,"telunjuknya di jidat,,seolah berpikir,,hemm,,manggut, manggut,,,seperti mengerti, namun,,,::secara seksama dia, kembali manatap membacanya,," pikirannya mulai bercabang,,bersandar telak di petong," ini senagaja ditaruh disini, kayaknya,,petong menjebakku," tapi,,,perasaan, Petong, juga sering kulihat,,tak jarang melakukan hal kegiatan dengan menulis huruf besar, dan kecil,,lalu ada tanda garis datarnya,,,Ahh" maafkan saya petong,,saya menuduhmu tapi dalam pikiran untuk sementara,,,:

dia mencermati sekeliling, mata poteng,,tertuju disudut ruangan yang berbeda,,disana ada alamat lain, tentang asal huruf,dan kalimat ini.,,,tapi ini pada kertas yang sama, ukuran sama, tapi hurufnya lebih beraturan, dan kayaknya diprint,,,tapi yang disana, tulisan,,dan hurufnya berbeda-beda,,kalimatnya juga sepertinya sengau,,dan bagai pelumas licin, dan bertenaga,,,dibuatnya kalang kabut,,dan kucari satu pasang helai, kertas yang terbungkam sendiri di tepi meja,,namun Tiba-tiba,,,poteng,tersenyum,,sambil menjentikkan telunjuknya,,pertanda sudah memahami,,dan mengetahui,"petong pura-pura hadir tanpa mengetahui gerak, gerik poteng,,,kertas yang tadi ku taruh diujung meja ini,, dimana?,,poteng tersenyum bangga, nah tuh kan,,saya bilang apa,,:pasti kau," sambil menatap petong,,yang pura-pura bingung,,," mereka saling menyertakan nalar dan ide berikutnya,,siapa yang terjebak,,dan siapa yang memasang perangkap,,sama-sama kuat dalam berargument,,dan ber_akting,,,saat Tiba-tiba Joker masuk,,dengan kertas digemgamannya kecilnya tergulung," ini kan yang kalian maksud???semua diam,,dan terpasung. bagai menancap dipapan kayu dengan balok.",



Oleh : Dion Syaif Saen
Bantaeng, Sulawesi Selatan





RENCANA BULUS PETONG DAN POTENG TERHADAP JOKER
Karya : dion syaif saen


eitss,,,kenapa petong menyerobot saja,?
aku pangling lihat mata penawar syahwatku,"
terus apa yang kau intip disetiap cela, dan ruang nalurimu
yang berkutat pada permasalahan yang belum tuntas? poteng sok tahu
seolah menggurui sejenak, walau bahasanya dipinjam,"ahh" kau mengarang lagi kata petong," iya justru kan kamu juga pernah mencuri bij mata dan naluriku? apa? saya mencuri pensil,dan menuduhku melampaui batasan kemungkinan kita berpkir sama?" petong bangkit, melupakan Perempuan bermata indah,"menenggelamkan syahwatnya"? puihhh, bagai puding yang basi, kau menyuguhkanku,......!!!

pertengkaran mereka sebenarnya sepele, Ada yang hanya sebatas mengundang tawa, atau sekedar melepaskan penat, ada juga yang kurang menerima perlakuan dan bentuk secara bahasa tubuh dan komunikasi yang bersumber pada saling memancang tembok, dan rekayasa,,atau apologi sebagai penolongnya. " hahahahaha,: Joker tersenyum menceritakan adegan baru dengan petong, dan poteng, maka beranjaklah kedusun sejenak, ambillah tongkat yang tertancap, sebab disana ada wasiat terkait, berbagai macam cara menagnulir dan cara menjawab serangan badai dan serbuan apapun."petong menoleh ke petong, enggan," poteng menangkap secara bijak, Ahh" biarlah saya saja menyelesaikan pertiakian ini, biarlah tongkat itu diambil sama petong, sebab dia memang perlu, dan sangat butuh dengan cara bagaimana berpegang pada kendali, dan cara menajwab badai." Petong melotot, mata berkecimpun didasar hitam mata poteng, Alisnya kembali mengkerut,,,SSssstt,,,, jangan berisik, persoalan kalian belum sejauh kupahami, adalah bagian pengendali badai, namun karena saya takut mengajak kalian kelereng, sambil melihat senja begitu dia terbenam, agar kau tahu bagaimana proses MAtahari dinamai sebja dan apa saja, ditunggui para manusia yang menceritakan bentuk dan cara dia terbenam, Joker" menyela, pertiakaian mereka lagi, yang sebanrnya tak layak, dipisahkan, hanya akrena petong adalah karakter merasa lebih pintar, Poteng juga merasa lebih tahu dan berpengalaman," namun mereka sama-sama pincang dan sangat berphak pada diri dan pendapat mereka masing-masing."hingga solusinya adalah, Joker" harus mencoba mengusik benalu mereka, dengan memecah pikirannya,antara memilih mengambil tongkat wasiat,,atau bersamanya menegur senja dan belajar dari teriknya, ndan caranya berteduh padam dibalik petang.

petong dan poteng, dua sifat yang saling terkait,,dan saling membutuhkan, mereka adalah pikrian serak serak, lalu dikawinkan, menjadi lebur,satu seolah menjadi pembeda antara pikiran dan analogi yang berbeda dan mencoba mau beringkarnasi menjadi pengetahuan"

dua sisi, dua mata uang, dua kepentingan, sewindu dan bertahun, menjadi kegairahan, dan malam, yang melumpuhkannya, hingag suatau waktu mereka berpadu,dan bertalu, ingin mengikat Joker" lalu dibuang kelubang yang telah disiapkannya, namun Joker, tahu dia dalam ancaman, dan dalam incaran,,namun Joker mencoba tenang, Pura-pura tidak tahu, "

apa lagi yang kita tunggu," sementara kita ini, sudah mampu berjalan juag dengan tengkuk, apa yang diharap disini, jika hanya sebatang sepi dari harapan semu, hanya buatan dan rakitan, dan kemudian kita diterlantarkan dengan serak-serak pikiran, di adu, dan dijadikan jelmaan sesuai keinginan Joker", dimana dia hanya duduk, diam, dan berkelana tak tahu arah, Petong mulai jengah, Poteng berpikir sejenak," jangan,,jangan sekarang,,kita tunggu dia lengah, Kita nantikan saat malam, dan kita tahu diamana dia biasa bersembunyi,,dan menghabiskan waktunya yang sendiri,dan pura-pura tegar," poteng menunggu moment,,,dimana kita harus beranjak dari sisi Joker," tanpa harus membunuhnya,", tapi,justru saya makin khawatir,,dia akan selalu ada,,saat tertentu,kadang saya merasa sesuatu bahwa dia tahu,,,Ahhhhaa'''..ityu hanya perasaanmu saja,,Poteng mencoba menguatkan petong yang muali takut,,dan waspada,,sederhana saja, kalau kita mau menghilangkan jejak-jejak Luka dari tusukan sebatang belati ini, ( dia menggemgam sebuah pisau ), hhhaa" petong mundur,,dan merasa takut,,kkkk,aaaauuu,,,,,kau mau merusak rencana awal kita? petong -panik,,sambil mengegragas rambutnya,, pusing dan sangat panik,,,"usah, kau risau,,ini kan rencana kita bersama,,kenapa tiba-tiba kau menjadi pengecut?,,,entah apa kejadian selanjutnya,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,masihkah mereka bersama dengan rencana awal,,menghilangkan Joker? atau,,,Joker mencoba melerai dan menghentikan rencana mereka terhadapnya,,,ataukah Joker terbunuh?,,,bersambung,...........................





SIASAT JOKER, KEPADA PETONG
Karya : dion syaif saen


dia main tebak-tebakan sama petong
poteng bingung, matanya melacak
tawa joker" pecah, petong makin asyyk saja, entah jenaka apa joker mainkan, sampai petong terpingkal-pingkal. Poteng menjadi Lugu"!
sampai dimana kita tadi? Joker menanyakan arah matanya, lalu berdiam sejenak, Jeleklah kehidupan ini, jika keseriusan kita tumpangi dengan wajah-wajah munafik seperti poteng,,,tumben,:
Poteng diam,biasanya kau begitu menggebu-gebu, lalu kau sunduli dengan pengetahuan barumu, gelitik petong ke poteng,: joker hanya menyaksikan, kening poteng mengerinyit mulus didahinya.

menggulum bibirnya seperti banci yang tergoda lelaki putih dan bersih,,,haahahahaahahahahahahah"""lucu juga akhirnya, sebab poteng menjadi perempuan cantik yang mudah patah hati, Joker' mencandainya' ,,,Poteng masih saja merasa di olok,dan dikhianati sipetong kawannya yang sering diajak berekongkol. jenaka Joker berhasil mengubah

suasana hati dan pikiran poteng,"mulai merasa ada kebencian sama petong, " joker melepaskan nafasnya sehela angin menyambar lengan bajunya. mengubah posisinya, sambil meraih sebatang cerutu buatan khas, yang dicampur daun tembakau gurih, biar tambah melayang lebih jauh, keinginan dan harapan joker, kemana sekiranya dia beranjak sore ini,,agar dua topeng ini, Petong dan poteng, tidak mengikutinya?" rencana sesaat buyar, hujan menderet kelantai tanah, menembus atap jerami, ditempat biasanya mereka menghadang pemabuk gila, dan kisanak yang kesasar arah jalannya. ditempat berbangku bambu, bertiang setengah kayu, duduk bersila, melihat kejujuran embun dan padi, hendak menguning, namun butuh kekuatan untuk menjaga sesalnya petani, sebab burung simungil menjumpai diujung patuknya,,sepadi biji, terkelupas,,atau memanjakan paruhnya dengan setangkai buah padi,,untuk kawan-kawannya juga,

angin menembus betis dan gaun padi yang beranjak panen
nasehat alam melanjutkan kisah Joker,ingin tahu siasatnya sendiri
terhadap dua kehidupan manusia yang berbeda namun mampu membuat kesepekatan, agar bisa melawan joker, dan menghilangkannya, mereka bebas berpesta,,dan merobek kain-kain sutra yang dijaga Joker ditempa mereka, diaman Dsudut ruangan Joker memajang lukisan indah yang berharga,,serta tirai sutra halus yang dijahit langsung dengan tangan gemulai istrinya yang telah lama mennggalkannya, karena mati disaat perjuangan melawan kemiskinan meraihnya dengan bulan,dia sudah tiada dan tak berdaya, lalu mati sia-sia. Petong sering mlihat joker, duduk merenung, mencuri pandang kebatas kain sutra, sambil mengisi matanya dengan linangan air mata, atau saat waktu berganti malam,dia memandangi lukisan didingding dekat ruang tamu,,,samping lemari kecil,,berjejeran bukti-bukti sejarah perjalanan dan beberapa kisah tokoh dunia yang berhenti mencari kebenaran,,atau mati saat menemukan kebenarannya.

sore merambah,poteng tanpa sepatah kata,,seperti kalah perang,,dia mulai memusuhi petong,,dan bergegeas cepat didiepan, dengan tanah becek disendal jepitnya membagi perak tanah yang gersang. petong mulai merasa, Joker, melangkah melajur sisi rumput,,sambil bersiul mengajak angin kembali melambaikan daun dan padi yang akan mulai dipanen, dibelakangnya petong hanya merasa bersalah apa? tanyanya,,sambil melihat kedepan poteng sudah jauh, dibalik pohon rindang batas ladang petani tetangga sebelahnya.

hemmm" Joker" kiranya kutahu kau menjebakku,,tapi,,,biarlah poteng memang sifatnya begitu,,selalu temprament,,dia sendiri yang mau dimengerti,,atau terlalu tergesa-gesa, berawal dari beberapa perisitiwa, dan semua dia merasa tahu. hemm poteng kawanku, maafkan aku,,,ini ulah Joker" sambil melangkah,petong berpikir,,dan mencari alasan pembelaan,,,,,,seiring rintik dikaki dan pundak mereka, magrib merambah, tubuh mereka lelah, malam menggantikannya, suluh dinyalakan, kunang-kunang mencari mengedipkan cahanya.

kunang-kunang tak bersayap
dion syaif saen
pada gelap, kemilaumu berserakan, mengundang harapan
menguatkan kekelan malam seandai.
namun bagiamana aku mengenalimu
atau menangkap cahayamu sementara semalam kau ditembaki
dan diburu, dimasukkan kekresek plastik
atau dalam toples,sayapmu patah berderek dikaki-kaki mungilmu
hanya beberapa ekor kujaga setiap malam
melipurkan sendu kelabu anak-anak yang kehilangan ibunya
atau seorang remaja Cintanya ditolak.
ratusan tahun berbakti pada gelap, cahaymu setengah berwarna kemilau hijau, menambat gadis pilihan kaum adam yang baru puber pertama kali
dikau yang berselimut pecah
apa jua hendak kengerian kau sangsikan
selama musim anai-anai, menghasut kunang yang berkabun
oleh tamannya yang kehilangan sayapnya.
hingga kedip satangkai cahayanyapun enggan, dia perih
dia sakit
dia patah hatinya. dalam toples dia dikurung
dalam dunia dia dihasut
dalam kebebasannya dia digempur
berakhirlah musim hujan
barulah berani menjauh dari sembunyi
berpisah dengan kawannya lalu dia menepi disisi daun liar
tumbuh di kaki dan akar pohon congkak yang muak'
untuk para pemuak."
bagai kemilau yang mengacau
hilang sekejap lalu berkejaran kedekat cahaya yang palsu
ditengah derai seorang, dia menelikung
dan bergerak perlahan memuja kembali
sendulah kisah, sakitlah hatinya
pudarlah warnanya
pulanglah dengan kegersangan
mengadu kebulan, bulanpun enggan
kunang mendamba kembali sayapnya
seperti manusia ingin dibaluti kasih sayang
bagai merpati yang disiuli
ibarat kekasih ingin dijaga dan dibela
kunang berpisah dari sayapnya
dia termangu pada mendung
kepada langit dia membingkai air matanya
agar jagad menjawabnya
tapi bulan cemburu.
pada kelam, kemana hendak kau terbang?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar