RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Kamis, 24 April 2014

Kumpulan Puisi Siamir Marulafau - MAWAR YANG TAK BERDURI


KALAU TAK SEKARANG KAPAN LAGI?
Oleh :siamir marulafau

Sepertinya waktu berlalu hanyut bagaikan air sungai
bagaikan air laut suruh
Sepertinya hidup badan pun menyusut
Perjuangan dalam hidup berkobar sepertinya api unggun

Hati terlena dibakar habis tak tinggal debu
Waktu sekarang lain dulu
Zaman ke zaman menyisisr gerak,waktu berlalu
Kesempatan bukan dalam kesempitan
Di kala rusa pusing leher baik dipuntung
Berburu ke tanah datar kudapat kudapat hasil menyenangkan
Karena waktu amat berharga
Kalau tak sekarang kapan lagi?

Waktu berjalan terus menerus berganti sudah
Usia lanjut menyisir senja
Di usia muda terlena berpikir tidak
Badan rapuh tulang keropos dipikir tidak
Siapa salah?

Berpikir wajar sifat manusia
Mengingatkan sifat mulia seiring insan sempurna tidak
Tuhan melihat, mengampun kasih sayang
Ingat selalu terlena tidak karena sekarang beruntung sudah

sm/19/04/2014



SIAPA PEMIMPINKU?
Oleh :siamir marulafau


Sepertinya siangku memanas
seiring sinar mentari bersinar membakar
impianku masa lalu
kutak tahu apa kupikir bila negaraku dipimpin orang
bertanggung jawab tidak dalam masa ke masa

Sepertinya jiwa terancam rapuh
tulang belulang retak tergapai tidak nan hasrat
membuahi kemakmuran dalam impian
siapa memimpin itulah semestinya teladan
meramut, mengayomi semut-semut berkeliaran
di atas sehelai daun terkapar karena kehausan
akan belaian seorang raja

Betulkah itu?
Bersua banyak berguna tidak sepanjang waktu
teriris dalam pandang hanya sepihak
betul apakah iya atau tidak tergatung pada Tuhan
sukseskanlah mereka-mereka sebagai
pelindung rakyat sembari awam berdiam
dalam renungan

sm/19042014




MENGAPA JOKOWI PILIHANKU ?
Oleh :siamir marulafau


Pilihanku meleset tidak
Sepertinya pepimimpin kugapai dalam renungan
Berbuat baik pada umat
Seiring dunia tersenyum meskipun kau kontras
...berbagai pandang
Mereka faham tidak akan dikau berbuat
Segenap rakyat merasakan sudah
Berbuat zolim tidak
Mengayomi sudah bertahun dalam kenangan
Penyair menggelar silaturahmi menyaudara
pengayom masyarakat sabang sampai merauke
Namamu terurai dalam bingkai berkaca
Dalam aksara puisi namamu jua terukir seindahnya
Indahnya namamu bagaikan pahlawan menuang
...rasa haru masyarakat
Jokowi pilihan idaman membahan di setiap telung insan
Siapa memilihmu?
Siapa pendukungmu?
Jokowi,panampilan bagaikan sinar menguras
simpatisan sepanjang tangan kananmu di atas awam
Karena dikau rakyat menyatu selalu bersemangat
Dalam jiwa tertanam namamu, pecinta masa dari
...zaman ke zaman
Moga dikau sukses pada final pemilihan

Sm/19042014





WHY SHOULD MAN BE AMBITIOUS?
marulafau,siamir


It reminds me to read Shakespeare's play entitled "The Tempest" if we see the situation of our country to select the leader of the country in today's time whereas the candidates of president are really ambitious to be the leader of the country.Surely,the author of The Tempest told not to be very ambitious to grasp the position since it might bring disaster for the man as what has been portrayed in the play itself that the two brothers,Prosperous and Antonio kills each other for the sake of ruling the country.Ironically, the
two great persons in our country seem to be what Shakespeare depicted in his play.It must be a right for them to be, but they may not look down upon one with another because it is not fare to do that in case of politic.

Thank you.(sm/20092014)





KEPERDULIAN
Oleh :siamir marulafau


Siapa bilang kutak disukai masa jika perhatianku mengalir bagaikan air sungai sampai masa terkapar tidak dalam kelaparan sepanjang dunia menggapai kepuasan

sm/20042914





PERTARUNGAN
Oleh : siamir marulafau


rasanya politikku bertaburan di atas awan
seiring awam mencermati kata-demi kata
aksara puisi pun membahana pada setiap
bait, larik ke larik

tapi itu perhiasaan dunia tergapai kadang
tidak dalam pertarungan, siapa ke atas
siapa di bawah?
aku pun semakin tak perduli
pemimpinku siapa?

sm/20042014





MENGAPA JOKOWI PILIHANKU ?
Oleh :siamir marulafau


Pilihanku meleset tidak
Sepertinya pepimimpin kugapai dalam renungan
Berbuat baik pada umat
Seiring dunia tersenyum meskipun kau kontras
...berbagai pandang
Mereka faham tidak akan dikau berbuat
Segenap rakyat merasakan sudah
Berbuat zolim tidak
Mengayomi sudah bertahun dalam kenangan
Penyair menggelar silaturahmi menyaudara
pengayom masyarakat sabang sampai merauke
Namamu terurai dalam bingkai berkaca
Dalam aksara puisi namamu jua terukir seindahnya
Indahnya namamu bagaikan pahlawan menuang
...rasa haru masyarakat
Jokowi pilihan idaman membahan di setiap telung insan
Siapa memilihmu?
Siapa pendukungmu?
Jokowi,panampilan bagaikan sinar menguras
simpatisan sepanjang tangan kananmu di atas awam
Karena dikau rakyat menyatu selalu bersemangat
Dalam jiwa tertanam namamu, pecinta masa dari
...zaman ke zaman
Moga dikau sukses pada final pemilihan

Sm/19042014




RANTING MELAPUK
Oleh :siamir marulafau


biarpun ranting melapuk jiwa tak akan merapuh
sepanjang kasih ibu terbentang dalam dada
sementara kasih tertanam sudah dalam lara
di kala Ibu tak ada, dunia terasa sepi
terasa sunyi dalam pandang di kala puting susu kering

sungguh belaian kasih terasa indah
sementara hasrat ibu tergapai dalam anganan
visi misi diabaikan jangan
anak-anak merana kelak tanpa pengetahuan
karena ibu tersemai dalam pendidikan
tapi meskipun pohonnya bertumbangan, rantingnya
merapuh sebatang dua batang
dunia berjuang selalu dalam impian

sm/21042014
(Puisi ini terlahir dan terinspirasi dari puisi bertajuk "MESKI RANTING IBU MELAPUK" karya Penyair @Syarifuddin Arifin Dua)




GARAM YANG PEDIH
Oleh : siamir marulafau

Meskipun garamnya pedih namun kuredam dalam hati sepanjang pantainya landai seiring kuberlari mencari angin di kala nantinya mandi pada pagi hari karena udaranya segar menyentuh sanubari tergapai sesungguhnya menawan hati di pantai dengan deburan ombak menabur hati

sm/22042014




WHAT WILL THE WORLD BE?
siamir marulafau

The world will be smiling if you are not alone in it
As long as you walk on the road
Then, you see the sea far from distance from where you are
No worry about if man would be friendship totally makes change

Not like animals or other creatures
Since man is not living in the jungle
Man should be loyal one with another
To gain better lives in where you stay

sm/22042014




APA YANG KUKATAKAN?
Oleh :siamir marulafau


sepertinya cakapan mengukir libido
hasrat memeluk gunung terurai dalam anganan
akulah penyair ternama sampai ujung dunia
menggapai citra piala dunia

apa kupikir aku sesudahnya?
pemahaman jiwa setiap insan berguna amat
jika egois, emosi sirna terhempas dengan bayangan
jika nama hanya jadi unggulan
sementara jiwa bersih tidak bagaikan sampah di pasaran

sungguh kumaklum sebelun sesudanya
untaian kata kuucap nan salah se patah
apa boleh buat?
memang lidah tak bertulang sepanjang nafas mendesah
seyogiyanya kemaafan berbuat mulia

sm/22042014




AIR SUSU BUKAN AIR TUBA
Oleh : siamir marulafau


Siapa bilang susu ibu manis tidak sepanjang disuguhi di kala kumenangis,dahaga berkepanjangan di saat kulahir sampai
tumbuh bagaikan pohon mahoni di sebuah taman kehidupan
masa lalu

Sungguh darahku bercampur susu sampai tumbuh bagaikan
tunas di atas ranting melapuk tidak seiring terlupakan kasih
se depak mengubah segalanya dalam jiwa yang tak
seperti kacang lupa pada kulitnya

sm/21042014





MANISNYA SUSU IBU
Oleh :siamir marulafau


Sepertinya kedamaian dalam hidup
menuangkan rasa haru dalam jiwa sepanjang
konflik membawa bahagia, konsistensi ketegasan
disiplin hidup amat berharga

Sungguh pengalaman perpuisian mengetuk lara
sembari pembaca terkesima akan makna tujuan
apakah makna tersirat di balik tersurat?
penyair pun asyik menditeksi susu ibu yang disuguhkan
rupanya susu ibu bukan sembarang susu
susu ibu mengukir belaian kasih tercantol di ranting
...melapuk meskipun susunya menetes satu dua tiga
tapi harapan ibu jua sirna tidak.

sm/21042014




NAMAMU NAFASKU
Oleh :siamir marulafau


meskipun namamu tak seperti dulu
namun nafasku bersemayam dalam nafasmu
sepanjang syairmu melantun di udra Tuhan merindu
Sungguh syairmu menawan laraku sampai air ludahku
...berbuih tak tertampung walaupun sekejap
kutanam dalam relung

sm/23/04/2014




MAWAR YANG TAK BERDURI
Oleh : siamir marulafau > Presiden Penyair


Jika kau merasa aku bagai mawar
Duriku pun tak akan melukai lara sepanjang kau
tak menghempaskan rinduku

Rinduku bukan sembarang rindu
merindu merangkai benang kasih dalam relung
merangkai rasa haru bagaikan perfum
bila kau gegitu akan kusiramkan dalam harapan
...masa lalu bahwa kau pembulu rinduku

Wangi aroma yang kau cium tak akan terkapar
di pangkuan seekor kepompong di kala nafas masih
mendengung meskipun hanya tetesan nafasku bersemayam
dalam nafasmu

Yakinlah..
Wahai kasihku...
Meskipun kau semai aku bagaikan bunga melati, aku hanya
menjadi tumbuhan mengukir kasih dalam jiwa sepanjang
air kau siram di sekujur tubuku menggeliat sampai kutak
melupakanmu seumur hidup
sm/23042014




Ba Wekoli
Oleh :siamir marulafau


Hawa'ara l6yaodo bazingau
Ba urasoi mobotogu l6karua
Yaodo g6i tezuna-tezuna
Mel6 g6i oroma ndraug6 ba
duduma h6r6gu

Itari6 uhal6 mbalatu
Ba'u taru'6 ba mbotogu
B6r6 mele yaug6 ba zingagu
Tenga ha og6mi dan6
wangiilagu sa'ae
ba t6d6gu sa'ae are'a
Hul6 simane na are'a dundraha
aboto ba ndulu





TAWAQAL
Oleh :siamir marulafau


malamku terkuras madu
semut-semut menghapiriku
tidurku nyenyak tidak
kadang kuterbangun
mengusap kepalaku dengan
...air wudu
kuselalu sujud di hadapan-Mu
berdoa selalu mengenang-Mu
sungguh hatiku takut
...akan siksaan-Mu bila nafasku
tak lagi mendengung

sm/23042014




HARI KARTINI
Oleh :siamir marulafau


Siapa bilang hari ini hari Kartini tidak
Hari bersejarah di negeri tercinta
Hari kuemban dalam pengembangan
Wanita-wanita tersanjung dalam lara

Hari kartini hari mulia
Mengemban tugas ibu sejahtera
Hari ke hari wanita berperan
Pengasuh, pengasah pengasih
...dalam negara sejahtera

Hari kartini hari mulia
Hari kemenangan terlupakan tidak
...sepanjang zaman karena wanita
amat berharga

Kebebasan hak, wanita tersanjung mulia
Hari kartini hari bersejarah tercatat nama
sepanjang sejarah

sm/22042014





CINTA YAMG TERTEBUS
oleh ;siamir marulafau


Apa pun yang terjadi cintamu akan kutebus sepanjang nafasku mendengung dalam relung bila kau rela pengorbanmu dalam menggapai pelukakanku

Sungguh kutak putus benang-benang kau lilitkan dipinggangku sampai kutak bergerak dalam lingkaran cinta kau jebak tunasku menggeliat seluruh kerinduan masa lalu

Meskipun lautan kering kau pandang di kala kududuk di pantai cermin masa lalu laraku kadang terhempas tidak di belaian bunga Melati kau petik sementara impianku merapuh di atas awam petanda bahwa kutak berpaling sungguh dalam rindu

sm/24042014





JANGAN SESALI DIRIKU
Oleh :siamir marulafau


Kataku tak pernah keropos bagai besi berkarat di tong sampah masa lalu tapi kau mengubris tidak, akan pesan kutanamkan di bawah pohon mahoni
bernilai dolar terhempas di hamparan pantai tak berpasir

namun demikian kau tak perlu menyesali diriku atas kehilangan mutiara di dasar laut kusemayamkan dalam relung sementara duniaku berpaling ke pantai yang berpasir putih sepanjang dunia menyinar dalam kalbu

sm/24042014




ANGANAN MERAPUH
Oleh :siamir marulafau


pikiran mengerawang di atas langit
perasaan pilu di atas awam
bersemadi dalam keheningan
senyap dirundung malam, gelap seiring dunia
bercahaya tidak bagai berjalan di tengah malam

ranting pepohonan melapuk
daun-daun berguguran menyisir senja
anganan tergapai tidak karena impian merapuh
hasrat sirna di telan masa

jiwa terbuai kadang dengan ingatan
sepanjang syair putus tidak
meskipun lariknya berbisik di atas pohon
kehidupan diabaiakn jangan sepanjang nafas
mendengung di dunia fana meskipun
...anganan merapuh dalam jiwa insan terpadu

sm/24042014




MALAM BAROKAH
Oleh "siamir marulafau


malam jum'at malam barokah
mengukir mata sayup berkepanjangan
melati terpaku mengerang-ngerang
sejuta rasa bina kasih

hati senang menggapai hasrat
terelakan tidak birahi memanas
sekejur tubuh terhempas di langit ke 7
desah nafas mengupas rindu

tubuh menggeliat di atas kasur
suara melengking karena mamadu
asyik bertanya tak usah diganggu
karena lara tersentuh pada bulu perindu

sm/2502014





JANGAN BIARKAN BINTANG TAK BERKEDIP
oleh : siamir marulafau


syairku mengembara di atas awan
mengurai titi pertemuan meskipun langit bumi tak bersatu
syair membahana selalu dalam jiwa
insan bersatu dalam pelukan petanda silaturahmi
...diabaikan jangan
hidup sekejap bagaikan pelangi
bersinar malam hari
sekejap sirnar ditelan angin di kala badai muncul kembal
biarpun konflik beragam amat di bumi
solusi bersua menyepuh hubungan di malam hari
meskipun bintangnya tak berkedip
tapi dunia tersenyum selalu sepanjang nafas bermelodi
... di atas bumi

sm/25042014





CANTIK ITU APA?
Oleh :siamir marulafau


Tak ada yang cantik
semuanya sama
terbuat dari tanah liat
menggeliat bila tertanam
dalam jiwa
siapa dia ?
tak siapa-siapa
tapi serius dalam ucap
cantik itu relatif
budi itu creatif
asalkan nafas menderu
di langit biru kembara

sm/25042014





MALAM SEPI
Oleh : siamir marulafau


Di malam purnama
rinduku tersungkur menggapai bulan
hasrat menggerayani impian
sepertinya tubuhku menggeliat tidak
karena harapan sirna ditelan cahaya
rembulan

Sungguh lara kecewa
malam jumat menghilang rasa
kesepian menyanyi terus
mata hati tak bisa bersua, apa salahku?

Melati kusemai dalam jiwa berdarah
tunasnya mengecil sampai tanganku
terjepit tapi impian mengerawang
entah ke mana ?aku pun tak tahu apa
kubuat sementara mimpiku sirna jua

sm/25/04/2014




SYAIRKU BAGAI SAMPAH
Oleh :siamir marulafau


walaupun syairku berbilik tong sampah
syair sungguh mengukir syiar berkepanjangan
sepanjang nafas berdengung di atas awam
berkesudahan tidak dalam dunia maya kelam

apalah sebuah nama jika pemahaman
tergubris tidak bertemakan dengan bangkai
tulang belulang menyisir senja tak berguna
seiring jiwa bersih tidak
mencela di atas bumi Tuhan
membuat dosa yang tak terampunkan

Syairku adalah hidupku
Syairku bernafas dalam lumpur tidak
Bernafas di atas awan mendesah di atas awam
Bersua ke seluruh pelosok dalam lingkaran
...cinta seiring penyair berada "Dalam Lingkaran
Cinta"

sm/27042014





KENANGAN
Oleh :siamir marulafau


meskipun berlapis-lapis kenangan malam tetap melarut dalam lara sepanjang malamnya terang tidak disambar sinar mengerang dalam anganan

sm/27042014




"OMASIDO BA EDANADO"
Oleh :siamir marulafau


He omasido ba he edanado
Ba l6 sa'at6 fat6fa
B6r6 mel6 had6i talifus6 samatun6

He omasido sa'at6
Ba lehad6i niha samatun6
Ber6 meyaodo ba dan6 ranto
Sohombo-hombo ba dalu mbanua

Ba he omasido sa'at6
Ba le kefe fame'e fir6 ba he ana'a
Hadia lua-lua wa'auri andre
Nal6 ed6na ita baomasi ita
Karugia sebua baguli dan6

B6r6 somasido andre, mohua-hua
Hule nata'ago hua manu nifaga
Oi mow6i giloda
Ba akhari-khari d6d6da
Mehua nia ofeta bazorugo si so ama

Awai ligu andre
Ba b6i mangabeto
F6nu sebua kh6 zokh6 yai'ta
Ba heg6i bahada mbanua
Lataba mbagida batola g6i
lataba waonomatuda tengasa dali
Wa'esolo dalu waha ba esolo mbagi
...mb6l6kha
Ha'aetu mbagi baniha sil6 mamondrongo
...hada Tan6 Niha

sm/27042014




MAYATKU TAK PERNAH DI LANGIT
Oleh :siamir marulafau


Sungguh ajaib dunia
dalam mengukir kesenangan
keindahan tergapai sebelum sesudahnya
jiwa pun menari-nari di atas langit biru
di kala raga menyematkan nafas di atas awam
mencela karena impian harta dunia

Sungguh ajaib dunia
di kala nafas mendengung
akan menggigil di pambaringan
di kala nafas berdetak tidak sering jantung
berdenyut jua tidak dalam menantikan
selimut putih di tanah diam

Di manakah aku ditanam?
sungguh tanah diam berdiam diri
dan bersua tidak menantikan hamba bersemayam
di dalam tanah sampai dunia kiamat
bukan di atas langit biru berbayang sebelum
sesudahnya, siapa tahu?

Tuhan maha tahu segalanya,sebelum
...sesudahnya
Apapah kau kira tahu akan itu?
aksara puisi terlintas diam
mengaung akan kesedihan jika amalan setetes
tinta putih di atas kain kafan

Nahir Mungkar tersenyum tidak
mengapa kau tak tertanam di atas langit kau puja?
Siapa imammu?
Apa kitabmu?
Siapa Tuhan-Mu?
Siapa Rasulmu?
Di mana kiblatmu?
Sungguh siksaan kau gapai menyelimuti kulit-kulit
...halus kau bedak sepanjang nafasmu menderu
di bumi Tuhan tapi kutak mampu memindahkan
ragamu di atas langit biru

sm/27042014




APALAH SEBUAH JAM TANGAN
Oleh :siamir marulafau


apalah sebuah jam tangan jika tanganku mengurai keimanan tidak dalam detak-detik jarum jam kusemai dalam dada sementara jam tanganku bernilai miliaran rupiah senantiasa Tuhan mengubris tidak akan wajah kuemban di bumi-Nya, masya Allah

Sungguh menakjubkan lara sepanjang jam tangan kau tanamkan di tangan kirimu semnetara tugasmu pada Allah terurai tidak dalam dunia fana sekejap
apalah artinya sebuah jam tangan miliaran rupiah jika kau tidak berinfaq ke jalan Allah
dunia tersenyum sekejap di balik keindahan seiring kemiskinan berhamburan di atas bumi Tuhan berkepanjangan karena belah kasih nan rindu sirna segalanya

sm/27042014




DOSA >Puisi Dua Koma 7
Oleh : Siamir Marulafau


kain kafanku putih bersih
ucapan iblis, berdosa

sm/27042014





RENUNGAN MASA LALU
Oleh :siamir marulafau


renungan membuat kau termangu, tersungut dalam dunia sekejap membuat harapan berbayang meskipun hanya berupa lintasan di atas awan kelabu petanda bahwa bayangan kau gapai membahana dalam relung senantiasa mengupas rasa haru

"percayalah"
ucapanku mengurai rasa sendu di kala kau termenung di saat sinar mentari berbisik ke kupingku bahwa kau melukiskan dunia dalam impian terkapar di atas karang tak berbau

sm/27042014




TERJERUMUS
Oleh : siamir marulafa
u

siapa bilang aku terhempas tidak merenungkan syairmu siang malam sepertinya tidur tak nyenyak di kala sekujur tubuh terkuras makna dengan aksara mengerang sampai ke ubun-ubunku

sepertinya jiwaku terjerumus dengan sukma mengembara di atas awan putih di saat kau ukirkan syairmu di sebuah dinding kaca bersinar memancar dalam dada

sungguh untaian singkat membias dalam harapan di kala aku mempersunting sekuntum bunga mawar di sebuah taman beraroma perfum menyengat jiwaku bagaikan kumbang menyengat di saat aku menebang ranting melapuk di sebuah negeri masa lalu
apa yang kubuat?

kasih terpadu kau tanamkan dalam kalbu membias selalu dalam duniaku sepanjang dunia berbisik di kupingku bahwa kau adalah menjerumuskan syairku pada janji-janji palsu tidak, dengan harapan rindu tersemai dalam
impian membahana di segala penjuru

namun aku tak rela membiarkan bunga ros itu berkeliaran tanpa rawatan di kala dunia mengupas rasa "CINTA" akan aroma berkepanjangan di dunia maya kelam

sm/28072014




NATOKEA GULI
Oleh :siamir marulafau

Natokea guli tokea mboto tan6
Ba l6 man6 mamalikh6
B6r6 me yaita andre saliwa-liwa baguli dan6
Behe wa'ai da'6 fangera-ngera l6mamal6-mal6
B6r6 meso gohita d6d6d

Hana wa'ufatun6
Ena'6 larongo balabaso
Hadia si'ai wogohida uli dan6 andre
Ulidan6 si baga-baga baitari'e ataya hul6 ndrumi
...ba dalu mbanua ba zi laluo

Da'6 dania wa magera-ngera ita
Rna'6 l6ar6r6 d6d6da ma'afefu b6ree mefauri
...andre ba mam6i h6r6
Da'6 dania wa b6i asil6 yawa baguli dan6 andre

sm/27042014





HATI YANG BINAL
Oleh :siamir marulafau


binalnya hati menggapai lintasan hijau
mengiris senja pada masa lalu
meskipun rasa rindu ternbenam di relung
ulat daun menjelma jadi pelindung

musim tersanjung selalu
di kala datang menjemput kalbu
ikhtiar terlupa ucap tidak
jiwa berbesar berbayang akan dikau

jejak langkah kuarahkan ke ufuk timur
menggapai mentari bersinar lembayung
nuansa hidup anak dunia di kala tersenyum
kesejukan di taman hidup segar selalu

ranting melapuk mengubah rasa haru
sepanjang jiwa terkubur tidak dalam anganan
kutak membiarkan dikau layu
...sebelum berkembang membias hidup

meskipun musim berganti musim
namun jiwa langkah terurai dalam relung
sepanjang jalan kenangan kutempuh
dalam hidup senja sampai hayat

tak berdengung
sm/27042014





CINTA TAK TERPISAHKAN
Oleh : siamir marulafau


Sejelek apa pun wajahmu kutetap merindu sepanjang kau tak menyakitiku
karena aku bukan sembarang orang mudah dirayu tapi walaupun demikian kutetap menantimu sampai laut kering petanda bahwa kasihku kusuguhkan padamu sampai kuterkapar di hamparan lautan tak bertepi

sm/27/04/2014





CINTA TAK TERPISAHKAN
Oleh : siamir marulafau


Sejelek apa pun wajahmu kutetap merindu sepanjang kau tak menyakitiku
karena aku bukan sembarang orang mudah dirayu tapi walaupun demikian kutetap menantimu sampai laut kering petanda bahwa kasihku kusuguhkan padamu sampai kuterkapar di hamparan lautan tak bertepi

sm/27/04/2014




KERJA KERAS
Oleh :siamir marulafau


siangku memulung pilu
kusimpan ke tong sampah
pikiran mengerawang
bersabar selalu
menantikan sinar mentari
membias ke dalam jiwa
sepertinya rasa galauku sirna
betapa tidak?

kutebus apa pun jadinya
jika hati menerima
tak salah tangan kanan
mengulurkan belah kasihan
apakah itu seterusnya?

air saja pun mengalir ke pegunungan
apa lagi sanubari tersimpan
sepanjang insan berbudi baik
bekerja keras
banting tulang siang malam
berpangku lutut tidak
niscaya Allah paring barokah

Tuhan tak akan mau turun
ke bumi di atas awam
mengulurkan tangan di atas awam
celaka diri badan binasa
usaha disia-siakan
pikiran dijalankan
dunia tersenyum selalu karena
sinar usaha menerpa lara
kehidupan bagai surga
rahmat Allah bakal ada
percayalah...
mengembaralah di atas awan
menggapai cita citra dunia
Tuhan maha segalanya
sepanjang raga bermalasan tidak
nafas dunia tak akan sengsara
bila fisik kerja keras
surga tergapai akan
janji Allah pada manusia
terukir segalannya

sm/29042014





SENJA DI PANTAI SIROMBU
Oleh :siamir marulafau

bertahun sudah kenangan
terhempas dalam dada
di kala kuseberang lautan
berpuluh tahun lamanya
sampai kukenang dari masa
ke masa indahnya pantai
pasir putih landai membahana
dalam setiap jiwa

sungguh senjaku mengukir
kenangan masa lalu
terlupakan tidak berbayang
sinar mentari mengucapkan
rasa haru nan rindu kampung
halaman seiring gugusan
pulau tinggal diam menantikan
terbenamnya mentari
di ufuk barat

senjaku melambaikan tangan
sepertinya rasa piluku sirna
sekejap di saat deburan ombak
memecah menghampiri pantai
kenangan indah bagaikan
surga walaupun sekejap mata
memandang

sm/29042014




FITNAH
Oleh :siamir marulafau


Hei.,,,,.Jangan sekali-sekali kau memfitnah puisiku sepanjang puisi itu berdenyut (sm/29042014)





MENJELANG SUBUH
Oleh :siamir marulafau


halaman notaku habis
melebur sepanjang waktu
syair dilantunkan membias pagi
di kala mataku terpejam sekejap
syair menderu
bersua dari waktu ke waktu
di kala subuhku memanggil
meskipun syairku menggigil
lara pun menggeliat
sepertinya doa untuk-Mu
terlupakan tidak
anganan mengerawang di angkasa
jiwa mengembara di atas awan
sepanjang raga tertelan bumi tidak
besuk....
sepanjang kenangan, sujudku
... untuk-Mu

sm/29042014





EMBUN PAGI
Oleh :siamir marulafau


meskipun pagiku berembun
syair menaburkan rindu
sajak bait ke bait dilantunkan
meskipun dua tiga larik
penawar sendu
di kala galau
sapamu menghilang tidak
angan melambung tidak
pikiran tak mengerawang
sepanjang pagi menjemput gerimis

sm/29042014




CINTA YANG BASAH
Oleh :siamir marulafau


cintaku sebening air matamu
mengalir di pipimu yang basah
basah di kala ku mengenangmu
seiring jarum jam berdetak detik
mengurai lara hinggap di atas
kasur selembut salju

meskipun cintamu di malam
rembulan yang syahdu menerpa
kerinduan masa lalu menyingsing
malam berembun
kutak inkar selalu dengan rindu
sepanjang malam sepi terlukiskan
anganan terbang liar mendekap
sunyi di saat menyebut namamu

wahai manisku...
kutak mau kau dirayu
kutak mau kau terhempas dengan
angin spoi-spoi membisikan
kupingku bahwa kau jelajahi
bentangan samudra sampai
kuterkapar di hamparan lautan
tak bertepi

meskipun malam menjemput
mentari di kala kumerenungkan
nasib akan dikau bersemadi
dalam rindu asmara mengukir
jiwaku di masa senja sampai
harapanku tergapai sungguh
akan dikau

sm/28042014

Kumpulan Tembang Kata Wira Ara Sudibyo - KETIKA HATI INI TERSAKITI


"SANG PENGAGUM MU"

Anda sang puitis ..
Memberikan seribu sya'ir cinta..
Yang selalu membungkam hati ini..
Tapi knapa ..
Sang penyair sendiri menutup hati se'akan gelap gulita..

Pengagum mu adalah aku..
Aku adalah lembaran hitam mu..
Di saat sang puitis terluka ..
Aku sedih... aku parau..
Tpi di kalau sang puitis bahagia..
Ku lah orang yang pertama merasa bahagia..
Meski ku tak berada dalam hidup mu..

Aku sang kumbang yang selalu tersenyum..
Di saat hati ini kau jatuh kan dan menghiraukan hati ini..
Demi mencari manis nya hidup..
Hanya terbang jauh dari kehidupan mu..
Dan mendo'a kan mu itulah plita ku..

Semoga perasaan saat ini hanya kebahagiaan kau dan diri nya..
Semua ini hanyalah angan dan cita ku terlalu jauh.
Hingga kuterjatuh di ribuan binta hitam..


By sang pengagum mu..
Tanjungbalai sumut.
Wira ara sudibyo



KETIKA HATI INI TERSAKITI


anjing menggonggong se'akan seirama..
seperti ocehan mu teman..
munafik kau pekat dalam rorongan mu..
tak tersentuh dengan apa yang kau ecam kan..

kau bagai menggunting dalam lipatan ..
begitu jauh kubuang wajahmu Sangat manis mulutmu di depanku..
teryata sembalih bisa mu menusuk itu semua..
ohhhh.. sungguh mulia jiwa mu teman..

sadarkah kau..
kau bagaikan sapi yang mengklaim si lembu..
sebenar nya yng punya susu itu lembu..

...........................................................................
BUKA MATA MU SAAT KAU TERTIDUR..
AGAR KAU DAPAT TERLIHAT JELAS..
SEMUA YANG KAU PAKAI ITU IALAH MILIK ORANG.
by wira ara sudibyo


"PEMUNGUTAN SI HIJAU BELANG"


malam ini ku bermimpi pagi tak bermentari.,.
menatap longsongan mentari yang hitam tak berseri..
kupacu speda motor yang berdering seperti kaleng yang tergelmpangan..
menantang curah hujan yang tinggi..
si hijau pun kini menghampiri.
dengan sebatang peluit yang tak henti..
berbalas hati pun ingin lari...
namu apa daya kunci si kaleng punterhampiri..
huhuhuhuhhh...
adu setagma pun bergelut indah..
dengan tembakau yang terhisap luas.
dan akhir nya uang pun terkuras..

.............................................................
karya wira ara sudibyo.
Tanjungbalai,sumatera Utara




Kumpulan Puisi Lumbang Kayung - DAMAI BERSAMA MENTARI PAGI



# DAMAI BERSAMA MENTARI PAGI #


Hangat mentari pagi ini,
Memanggil ku Kembali,
Bangunkan dari Mimpi2,
Dengan segelas Kopi ku nikmati,
Menambah Damai Jiwa ini.

Terlihat Riuh Keramaian,
Diantara kicau2 burung di dahan,
Dan terdengar Canda Keceriaan,
Anak2 yang asik Bermain,
Bersama hilangnya Embun2.

Kadang terdengar Sapa,
Bersama Senyum mereka,
Yang hendak pergi berkerja,
Menuju Keramaian Kota,
Bersama Senyum Mesra Istrinya.

Damai yang kini Ku Rasa,
Menepis Luka dan lara,
Mengukir Lamunan yang kian manja,
Tentang Indahnya Nusantara,
Yang Masih terlihat di depan Mata

Seirama detak Waktu,
Hari2pun terus berlalu,
Dan aku Masih terpaku membisu,
Bertanya kepada Ruang Kalbu,
Tentang Mentari Esok yang kan menemaniku.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 21:04:2014)



# MENGECUP RINDU #


Kini aku kembali Pulang,
Lelah menempuh Ganasnya Gelombang,
Menerjang Tajamnya Karang,
Dan ku lihat kau menanti ku datang,
Bersama Camar2 yang berdendang Riang.

Senyuman mu telah Mengobati,
Membangkitkan semangat diri,
Setelah lama menanti ku kembali,
Kembali di Dermaga ini,
Dengan segumpal Asa yang kau Miliki

Ini lah aku dan Cinta mu,
Kembali Mengecup Rindu,
Yang terpisah jarak dan Waktu,
Kini Kembali Bertemu,
Setelah mempuh Laut Nan Biru.

Peluk lah diri ini,
Jiwa yang lelah Meniti,
Di antara Hari2 Dan Janji,
Janji Yang telah kita Sepakati,
Hingga ke akhir Hidup nanti.

Segenggam Harapan Menjadi Nyata,
Sebuah Rindu membalut Asamara,
Dan Gelora Cinta Bertambah Mesra,
Merangkai kembali Ukiran Cerita Lama,
Yang Lelah kita Nanti Bersama.

By : LUmbang KAyung (Tanjung BAlai 21:04:2014)





# JANGAN TUTUP HATI MU #


Senja Menapak di Mata,
Membius Duka Sang Dara,
Air Mata Tangisannya,
Menyiksa Dera Rasa,
Dalam Lamunan Cinta.

Tekupas kembali,
Kisah Cinta ku yang Suci,
Yang pernah ku Nikmati,
Yang telah lama ku Nanti,
Cinta ini Kembali Bersemi.

Ingin ku Hapus Tangisan,
Kala Senja Berteman,
Kisah Cinta mu yang Memilukan,
Yang kini Hilang tak Berkesan,
Di Tengah Luasnya Lautan.

Aku Masih Rindu,
Cumbu Rayu kita dahulu,
Walau Cinta mu telah Menyiksa ku,
Dari Waktu ke Waktu,
Namun kau masih Membisu menatap ku.

Hapus lah Cerita Duka mu,
Masih ada aku bersama mu,
Yang kan menemani Sepimu,
Dengan Sepenuh Kasih Sayang ku,
Yang pernah terucap Sebagai Janjiku padamu.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 24:04:2014)





# AIR MATA BAHAGIA MU #


Lelah ku tak Sudah,
Dalam menempuh Kisah,
Yang sempat Membawa Resah,
Resah di dalam Gelisah,

Aku yang terombang Ambing,
Jiwa di tengah Gelombang,
Kadang tersandar di batuan Karang,
Di luas Lautan yang Terbentang,
Menyelimuti Hati ku yang Bimbang.

Bagai tiada Harapan,
Terhilang Pula Impian,
Yang terbayang Hanya Labayan,
Dan sebuah Manisnya Senyuman,
Di saat menuju luasnya Lautan.

Disaat itu,
Lautan begitu Mengusik ku,
Hilangkan Angan Rindu,
Seakan ingin Menelanku,
Dan melenyabkan ku bersama Bayang mu.

KIni ku Bahagia,
Aku dapat kembali ke dermaga,
Dan ku lihat Sepasang Bola Mata,
Berkaca2 dengan Senyum Mesranya,
Menyambut ku dengan Gembira.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 24:04:2014)




# HUJAN DAN LARA #


Mendung kini menyelimuti,
Menemani langkah ini,
Gontai tampa tujuan pasti,
Meniti di kebimbangan Hati,
Yang kian Rapuh kini.

Tak terdengar Lagi burung2 berkicau,
Kala Gerimis mulai membasahi ku,
Sedangkan Dendang Kalbu,
Nyanyikan lagu Sendu,
Uaraikan Getirnya Lamunanku.

Hujan kian membasahi,
Jiwa yang bagaikan Mati,
Sedangkan Air Mata tak terlihat Lagi,
Terhapus Hujan yang Menyirami Bumi,
Yang terasa Bagaikan Penuh Onak Duri.

Ku langkahkan Jua Kecewanya Rasa,
Menempuh Derita yang kian Menyiksa,
Menajuhi Angan yang Memanja,
Kala Mata menjadi Saksi Nyata,
Di Saat Engkau di Pelukannya.

Rindu yang ku Nanti Mendera,
Pertemuan Menjadi Bencana,
Sedangkan Cinta ku Puja Menyamai Lara,
Menjadikan Impian ini Sia sia,
Bersama Hujan yang Bekukan Asa.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 28:04:2014)





# HANYA DIRIMU #


aku yang terlupakan,
Menatap Sendu Senyuman,
Yang pernah ku Idamkan,
Kini hanya menjadi kenangan,
Dalam Hening kehampaan.

Ingin ku menutup Mata ini,
Namun Bayang mu kian Menjadi,
Menemani bersama Sepinya Hari,
Melukai Ruang Sanubari,
Yang dulu pernah kau Cintai.

Rasanya tak ingin Menangis Lagi,
Kala Mentari Menyinari hari,
Di saat Malam manjakan Sepi,
Di antara Kelam mimpi mimpi,
Yang kini kian Menyakiti.

Harapan kini kian Hampa,
Cinta terasa Menyiksa,
Menghujam setiab Rongga Dada,
Lumpuhkan Perjalanan Jiwa,
Walaupun tampa Air Mata.

Kan ku temani jua Lamunan ku,
Manjakan setiab Bayang mu,
Walau Dalam Ukiran Cerita Sendu,
Karna kau Selalu ku Rindu,
Kembalikan Cerita Cinta Kita yang Dahulu.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 28:04:2014)





# TERENDAB DALAM LARA #

Lambaiyan Dedaunan,
Memanggilku di kesunyian,
Seakan Ingin Mengatakan,
Bahwa ku tidak sendirian,
Di Dalam Lamunan.

Ku tatap Mentari Senja,
Kian membawa luka,
Tentang kisah Cinta,
yang telah lama ku Bina,
Bersama Malam yang kian menjelma.

Memang aku yang telah tergoda,
Kata2 Mesra nya yang Berbisa,
Yang terucapkan dengan penuh Mesra,
Dalam Buaiyan Indah nya Cinta,
Hingga ku terendab di dalam Lara.

Kini tiada lagi arti Rindu,
Semua telah menjadi Bayang Semu,
Yang menemani Lamunan Sendu,
Merongrong Rongga Dada ku,
Bersama Hilangnya Bayang2 mu.

Ku Coba Tepiskan Kesenduan ini,
Bersama Rembulan yang Menerangi,
Agar tiada Air Mata yang membasahi,
Air Mata Ratapan Hati,
Yang kini kan Menemani Mimpi2.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 05:05:2014)





# SALAM BUAT MU #


Seminggu sudah telah berlalu,
Ku jalani Putaran Waktu,
Tampa ada kamu,
Yang ada hanya Rindu,
Menemani Sepi ku.

Kini ku Kembali,
Setelah lamanya pergi,
Kabarkan hangatnya Mentari,
Menggapai kan Indahnya Mimpi2,
Mimpi2 yang menemani.

Lelah ku masih terasa,
Namun Rindu ku menggoda,
Mengajak ku untuk bercanda,
Kepada semua Sahabat tercinta,
Di dalam Lantunan kata2.

Salam ku Ucapkan,
Rinduku kabarkan,
Setelah menempuh Luasnya Lautan,
Dalam menggapaikan Harapan,
Impian seorang Nelayan.

Mentari yang menemani,
Berikan kehangatan ku di sini,
Bersama Risalah Hati,
Dalam Menjalinkan Persahabatan yang Suci,
Hingga nanti ku Kebali Pergi.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 05:05:2014)




# IMPIKAN CINTA #


Onak Duri telah ku Jalani,
Luas Lautan telah ku Arungi,
Tingginya Gunug telah ku Daki,
Gelab Malam ku Menanti Mimpi,
Namun Cinta entah di mana Kini.
Bersama Burung2 ku Berdendang,
Kerimbunan Pohon ku Bertandang,
Di tingginya Bebatuan ku Memandang,
Di Kala Malam ku Berteman Bintang2,
Namun Kasih dan Sayang tak juga Datang.
Di dalam Gelab ku berteman Sepi,
Di Antara Terang Ku Menanti,
Resah Gelisah pun menjadi Teman Sejati,
Membawa Hayal Ukiran Mimpi,
Yang datang dalam lamunan ku Sendiri.
Entah kemana lagi ku Menuju,
Sedang Waktu terus berlalu,
Bertanda Bertambahnya Usia ku,
Rasa Hati pun kini Kian Membeku,
Namun Hasrat Cinta selalu ku Rindu.
Mungkin Sudah menjadi Takdirku,
Semua Impian Bagaikan Semu,
Tiada Canda Manja bersama ku,
Arungi Hari2 yang terus Berlalu,
Tamapa Cinta Yang datang Meneman ku.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 10:05:2014




# TAK DAPAT KU PUNGKIRI #


Tak pernah ku sadari,
semua ini terjadi,
Bagaikan Mimpi,
Yang merobet Relung Hati,
Namun tak dapat jua ku Pungkiri.

Bahagia mu kini menanti,
Di tatapan Mata ini kau bersamanya kini,
Namun ku genggam jua Hasrat Hati,
Walau Gerhan Menutupi,
Cahaya terang Sinar Mentari.

Tidur ku kini tak dapat Lena,
Bayang mu datang menyiksa,
Membawa Duka Lara,
Menjadi Bencana tampa kata,
Di kala ku mencoba Pejam kan Mata,

Tak dapat lagi ku berkata Cemburu,
Tak dapat ku Panjatkan lagi Rindu,
Semua telah menjadi Beku,
Semua menjadi Semu,
Hanya Hayal yang dapat menemaniku.
Benar lah Kata Pujangga,
Cinta memang Buta,
Yang tak dapat Di Paksa,
Tak dapat di Ramal selamanya bersama,
Dan Lara Cinta sudah menjadi hal yang biasa
.
By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 10:05:2014)

Kumpulan Puisi Drs. Mustahari Sembiring - KETIDAKPERCAYAAN PERMANEN ANAK NEGERI



KERJA RODI DINEGERI SENDIRI
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.-


Duhai anak kiambang,
rinduku melayang dibatang siang
berlarikkan sunyi segaris petang
ditanah seberang
ketika janji kita tautkan dicincin terpasang
kita senang

Duhai ibu hati,
jalan kupilih mendaki bahkan penuh duri
tak tega hati menonton jerit para kurcaci
kerja rodi dinegeri sendiri
demi sesuap nasi
agar negeri ini tetap berpenghuni

Duhai para hulubalang,
kenapa hatimu masih berlubang
kepadamu kuserahkan pedang untuk maju perang
mengapa jalan rakyat kau hadang
setega itu menghianati sumpah pejuang
mencuci tangan menggeleng lalu menghilang

‪#‎Pondok‬ bambu istanaku,Minggu, 20/04/2014=08:48wib






PANGLIMA BERWAWASAN SURGA
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.


Ada rahasia berlapis rahasia
begitu uzur usianya dimakan zaman
demi kemaslahatan insan sentosa
kelak dibuka apa adanya
demi kemakmuran bersama
saat angkara murka tak lagi ada tempatnya
dibumi nusantara
baru kita merdeka ke dua

Penjajahan sesungguhnya ada didada kita
menyatu dengan darah daging sebangsa
kita dijajah bangsa kita sendiri
bagaimana angkat bambu runcing
jika nafas kita sewarna
butuh panglima berwawasan surga
sudah punya segalanya,
kita sebut dia Satria Paningit
sudah ada, sudah lahir ,sudah dewasa
tinggal menyatakan dirinya saja

‪#‎Pondok‬ bambu istanaku, Sabtu,19/04/2014=20:00wib





KETIDAKPERCAYAAN PERMANEN ANAK NEGERI
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.

Belakangan ini,
mataku hampir tak pernah terpicing,
meski berkali kali menguapkan kantuk tak tertahankan,
ketakutanku pada mimpi buruk terus mengisi kamar duka hatiku,
bahkan aku telah memvonis diriku sakit jiwa,
dari kumpulan anak rantau terpenjara cita-cita
dinegeri yang dimerdekakan poyangku.

Dari kumpulan kecewa dan kegetiran hati ,
lahirkan ketidakpercayaan permanen pada tetangga, saudara
apalagi sang wakil rakyat yang semakin jumawa,
mengaku mewakiliku padahal menumbalkan aku,
setelah puas mengisap darah segar anak negeri ini,
ia terkekeh menjilati kata-katanya sendiri.

Ya kita memang akan terus berjalan
tapi tak lagi mengikuti aba-aba sizolim lagi,
lebih baik merangkak tapi terus bergerak ,
ketimbang dininabobokkan angkara murka.

‪#‎Pondok‬ bambu istanaku, Sabtu, 19/04/2014=16:06wib




PENGGENAPAN SABDA ILLAHI DIBUMI PERSADA NUSANTARA
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.


Duh, penyair mengapa mengusik tapabrata beta,
sekian lama kujunjung berita tanpa prasangka,
kulumat dalam mimpi tanpa tidurku,
jika paduka menyuruh pulang beta,
sebelum tapa brata luluh disukma,
apalah arti semua rencana,
jika semestinya mentiangbatukan sesama,
beta pilih berdiam dalam tapasuci,
sebab garis lini belum dimulai.....

Langit bumi bersaksi,
alam pun sudah mengatakan setuju
yang terjadi memang harus terjadi
penggenapan Sabda Illahi dibumi persada nusantara
dalam waktu dekat ini

‪#‎Pondok‬ bambu istanaku,Minggu,20/04/2014=14:14wib





BUKTI SEGI TIGA
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.-


Aku rindu berdiri didepan barisan
memberi aba aba penuh wibawa
suara garang laksana beruang
seluruh pasukan taat
berlaku hormat
menjaga martabat

Aku rindu berdiri bersama barisan
mengumpulkan sisa tertinggal apa saja
mentautkannya satu sama lain
lahirkan bukti segitiga;
mengungkap misteri: ada apa,siapa dan mengapa
lalu menyajikannya laksana makan pagi
silahkan tuan hakim mengadili

‪#‎Pondok‬ bambu ikstanaku, Minggu,20/04/2014=11:41wib




MENANTI JANJI PARA LELUHUR
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.-


Kunanti datangmu
seharap pagi menyapa mentari
menggeliat dedaunan dibelai bayu
himpunan rindu
tapi aku tak berharap terlalu larut
serupa senja tinggalkan gulita

Kunanti datangmu seirama detak didada
sesuai janji para leluhur membuka jalur
kita akan sejahtera
jika semua benar adanya

Aku percaya seyakin pagi bermateraikan matahari
saat mana sejahtera merata hingga kepelosok desa

‪#‎Pondok‬ bambu istanaku,Senin,21/04/2014=12:22wib





BERJALAN MENUJU KEABADIAN
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.


Ternyata kita terus berjalan,
meski tak selalu dengan kedua kaki sendiri
bahkan dalam tidurpun kita tetap berjalan
menuju keabadian
ada insan membawa mimpinya
jamak pula dikendalikan egonya

Setiap jalan ada ujungnya sepanjang langkah karma
jika tak enggan berujung gentar,
tanyalah perjalanan selanjutnya selepas didunia,
tak banyak yang berani bersaksi seadanya,
kitab suci menyuratkan kehidupan berdimensi tanpa batas,
tentu ada syarat, perlu bekal merantau kesana
sudahkah tuan menabungnya

Senja telah menjemput waktuku,
mengisyaratkan saatnya berkemas agar tak lepas

‪#‎Pondok‬ bambu istanaku,Sabtu,26/04/2014=12:38wib




EPISODE YANG TERSENSOR
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.


Kita pernah berjalan menyusuri lorong waktu,
meskipun episode itu tersensor,
sebab jejak lahir diwadah salah,
dalam kesadaran kita bangun dengan kalimat sederhana,
lalu terjebak problema,
kita pun bersengketa

Pernahkah kau hitung waktu dan jarak yang pernah terlewati
sejauh itu kurengkuh getir tanpa suara,
kureguk nestapa tanpa bahasa,
sebab kutau berdiriku keliru

Meski episode itu tak pernah kau catat dipustaka kalbu,
tapi nostalgianya memahatkan sunyi ditenggang waktu

‪#‎Pondok‬ bambu istanaku,Minggu,27/04/2014=20:10wib




BIARKAN WAKTU MENATA RINDU
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.


Mintalah apa saja segaris ku mampu,
semuskil apapun itu kan kucoba meramu
mewujudkannya adalah juga kebahagiaanku
tapi jangan minta aku melupakanmu
biarkan waktu menata rindu
disudut kalbu

Mungkin saja telah hapus catatan dimega,
tapi runut peristiwa telah mengukir pigura
sesuatu pernah terjadi disini
meski kini tinggal sepi

Sayangnya rindu tersemai disudut terlarang kehidupan
pada gilirannya lahirkan sengketa
biarlah tetap kusimpan jadi rahasia

‪#‎Pondok‬ bambu istanaku, Minggu,27/04/2014=15:00wib





MANUSIA PENDOSA TAK PERNAH JERA
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.


Aku telah melupa sejauh rasa,
tinggalkan jejak dukakan nuansa
dimana mana kuukir nestapa
sengaja atau alfa kunikmati dihanyutkan angkara murka
bersembunyi dibalik carut marutnya dunia
sambil tetap merasa keliruku belum seberapa

Kudengar panggilanMU dilorong waktu
mengundangku bersekutu dirumah MU
ini aku Tuhan, manusia pendosa tak pernah jera
ampunkan dosaku tahirkan jiwaku layakkan hidupku

Tembang rohani sirami hati, ayat-ayat suci membasuh kelam diri
mampukan aku meneruskan karmaku seturut kehendak MU

‪#‎Pondok‬ bambu istanaku,Minggu,27/04/2014=08:08wib





BERINTERAKSI SERUPA PELANGI
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.


Hancur janganlah mendebu,
patah janganlah putus,
pecah pun janganlah berserak
tetap terpaut satu sama lain dalam keragaman
memposisikan diri pada jati diri adalah kodrati
serupa pelangi

Dunia menawarkan pesona,
pilihan pribadi paling azasi tapi bukan sesuka hati
ketika interaksi mari saling hargai
bukankah perdamaian tujuan hakiki tiap insane

Rantai khatulistiwa zamrud seribu pulau gugusan nusantara
aneka ragam warna warni pesona Bhinneka Tunggal Ika
kita bagian tak terpisahkan didalamnya

‪#‎Pondok‬ bambu istanaku,Minggu,27/04/2014=07:32wib




CATATAN DIRENTANG WAKTU
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.


Kuajak kau menyusuri rentang waktu,
kita awali disuatu hari tak bertanggal
keliru ketemu keliru jadilah rencana itu
tak putus kusanjung parasmu
sungguh bukan basa basi
suara sekeping hati

Resume kebersamaan itu kuyakin membekas dihati
meski lembaran waktu terisi sengketa
bahkan senaif murka sudah kita cerca
tapi tetap saja hampa bila tiada

Jika kini catatan itu telah memudar dibatas waktu
takkan kusesali sebab pasti terbaik buatmu

‪#‎Pondok‬ bambu istanaku,Senin,28/04/2014=08:00wib

Kumpulan Tembang Kata Yusaku Kudo - GETAR RINDU


BULAN SEPARUH…!!!
By:A.M Rizal(yusaku kudo)


Langit biru senyap awan kelabu,mengitari rona rembulan separuh.bintang2 bergembira..
Bulanku tinggal separuh!!
Deras sepoi semalam tak kurasa lagi.tarian dedaunan mendiam.
Kini bulanku malu,bersembunyi di balik tembok hina menghalangi.

Tiada secerah bulan bulat sempurna,kini dirinya di liputi kepunahan akan cahaya.menjauh dariku meninggalkan kekecewaan di jiwa pungguk perindu.
Namun,apakah dirinya masih penuh kasih?
Rasa takutku berkecamuk,ku takmau kehilangan bulanku yang semalam.
Haruskah ku rela?dgan memaksakan?

Bulanku separuh!kenapa dirimu pergi? Semalm hadirmu sejajar ubun-ubunku,kini dirimu tepat di arah tenggara membelakangiku.
Jgan biarkan bintang,langit menertawakanku.
Hik...hik...hik..hik...
Tak lihatkah air tubuh ini bergulir di pipi?
Bulanku jd separuh!.





RINDU DI KEJAUHAN…!
By:A.M Rizal(yusaku kudo)


Bermusim kita bersama kenal saling mengenal,telah kucuba memintal rajutan benang kasih,menjadikan ikat simpul kenangan abadi.
Namun,apa daya tangan,do'a menengadah jauhnya mimpi terbawa,mencapai kasihmu.
Bermusim telah kita bersama,tak mungkin hilang dalam sekejab kasih di hati,meradang membungkam rindu jiwaku. telah ku kunci cinta pada satu jiwa.

Umumkan senandung di awan,iri akan malaikat surga. Sisipkan! simpan senda gurauan dalm kenang otakku. andai badai rindu melanda itu akan jadi penawar.
Sungguh pilu menyemai kasih terabaikan,singgung dalm simpul membuka ikatan cinta. di kejauhan kau ku rindu!
Itulah takdir jodoh di tangannya.

Menagis hati ini!simpatimu!
Hancurny harapanku!ulahmu!
Kasih berubah!tiada taumu!
Menggenggam angin di tangan!
Biarlah rinduku di kejauhan, memberi teman dalam hangatnya peluk kasihmu!
Biarlah sudah!moga bertemu jua kebahagian kita!..
Takdir yang meminta buakan aku!
Di kejauhan tetap ku rindu!




POTRET SEBELUM TIDUR…!
By:A.M Rizal(yusaku kudo)

Dalam heningnya malam,bersama bayu hitam ku duduk sendiri. menunggu menantikan dirimu.
Namun,adakah disana dirimu seperti diriku yang setiap saat merindukanmu?
Dengarlah!! Wahay dengarlah segala ungkapan rasa di hati,yang selalu sekian lama kumasih menunggu dan mungkin akan sampai kapan!sampai uban memutih rambutku.

Ku cuma bisa berharap di saat ini,suatu saat nanti bertemu bersamamu ku putihkan rambutku ini.
Melepas segala hasrat rindu yang membelegguku,dan memuaskan memaggil rasa panggilanmu.
Bilakah dirimu tau,
Hanya bayang dirimu selalu mengisik di hariku!
Hanya fotret wajahmu yang kepandangi di sebelum tidurku!
Percayalah!!
Dan percayalah tulusnya hatiku memilikimu.

Kubawa dirimu dalam fotomu,di tidurku.
Andai engkau tau bgaimana aku di setiap malamku.
Menahan rindu,taksanggup berpejam sebelum memandangi fotret wajahmu!..a...h





TUHAN yang KUCARI..!!
By:A.M Rizal(yusaku kudo)


Bercucuran tasbih dlm mengucap satu nama,di detik di dlm hidupku.
Indahnya goresan sabda dalam kitabmu,yang ku senandungkan.
Mengibah tangis yang tak bersuara
Menadah tangan tak berlengan,ku lakukan!
Sanjungan,pujian hati yang ku toreh tak henti di sujud malamku!
Adakah engkau melihat?
Rebahan air mata,lelahnya ku merindumu?
Lalu kenapa?...kenapa engkau diam
Seolah2 tak mendengar pujianku,melihat hancurnya hatiku!
Lalu dimana tuhan yang ku cari?
Katanya dirimu agung!
Katanya dirimu pemurah!
Katanya dirimu pengabul do'a!
Dan katanya selalu katanya.

Mohon dan pintaku padamu tuhan
Atas perilaku yang tak kusadari,
Saya tidak minta hidup mewah!
Saya tdak minta gelimangan harta
Cm satu pertemukan diriku dengannya.
Percayaku seakan memupus di jiwa.
Derita yang ku terima!
Resah yang kurasa!
Dimana engkau tuhan yang ku cari!
Apakah engkau tidur?
Diriku hanya minta dirinya,
Dimana smua tanda puji bagimu yang ku lafaskan?..
Dimana!! Dimana!..
Dimana tuhan yang ku cari!!!!!




CIUMAN MESRA DI BAWAH HUJAN…!
By:A.M Rizal(yusaku kudo)


Mendung tak selamaya kelabu,kata2 itu rupanya bukan untuk kita,berjalan beriring bergandeng tangan,memapah hangatny kemesraan..dulu di sini di jalan ini ku peluk erat tubuhmu. di bawah naungan payung merah marun..
Rintik hujan membasahi badan namun,pelukan itu smakin kuat menyesakkan nafasku!

Hujan seakan mengerti,perlahan kucium bibir indah di hadapanku!
Dingin sepoi menari di sekeliling,menikmati cumbuan sang malam menangis!
Malam itu ku ungkapkan rasa yang slama ini menyumbat pelung hati. bahwa kau lah kekasihku!
Bibir merah merekah tenggelam dalm kemelut cumbuan kemesraan.
Tangan tangan yang bergrilya.!
Mendeteksi titik cinta memOry hujan malm ini..




BATAS WAKTU.!!!!
By:A.M Rizal(yusaku kudo)


Di bawah titik jenuh garis bumi seberkas cahaya mengajakku berbisik tentang waktu yang berjalan. Membias sirna rona merah di wajahnya,betapa pilunya hatinya menunggu dalam batas waktu!
Duduk bersila di pinggir danau,jerit tangis di hatinya mulai bersuara memanggil sayup terdengar sebuah nama!

Hanya angin yang berdesir di ujung telinga,di bawah garis bumi melukiskan kerinduan padanya.
Tenang,damai di sekeliling tak di gubris,hanya detak rindu dihati yang di ikuti.
Lembayung kian redup memupus garis yang sebelumnya terlihat jelas,
Namun,dirinya kian larut tak beranjak,sesekali dia menengadah ke langit yang kian gelap,yang memberi batas waktu,terlukiskah wajah itu di sana?

Bisikan senjapun hilang sudah,di kejauhan terdengar seruan yang menambah pilunya hati.
Allohu akbar! allohu akbar!
Seru sluruh alam menutup waktu dunia.
Disini di bibir danau ini! Apadamu pemberi waktu,ingatkan dirinya padaku!
Bersama getir tangisku..ku berlalu!!!




GETAR RINDU.!!
By.A.M Rizal(yusaku kudo)


Selama aku menanti,slama aku mencari jawab sebuah bayangmu di batas garis langit,senja menangis!
Tidakkah kau tau dalam hati tersirat dan kupanggil namamu!dlam redupnya pejamku.
Perasaan yang sungguh amat dalam
Bersamamu mega,ku titip salamku padanya.
Kuharap dirimu juga bisa merasakan getar rindu di hati.
Masih terngiang saat kau bisikkan kata untuk bersama.

Seperti pertama,saat saat ada tawa,candamu di sini. tiada lagi kurasakan.
Kemarin sore hari yang merugi bagiku,saat pamitmu padaku pergi untuk sementara,tapi apakah kau tau waktu itu waktu 1000 tahun bagiku?
Mendengar suaramupun kini ku tak lagi.menghindarkah kau dariku?atau hukumankah bwtku?
Selalu menanti,selama ku menanti..dirimu akan kembali!!!



KEMANA TUHAN MENCURI NYAWAKU!!
By:A.M Rizal(yusaku kudo)


Aku terperantah pada hamparan gersangnya dunia,bahwa sepatutnya sedihku,tangisku saat ini tidak tersemat kalbu!seluruh tubuhku kaku gemetar saat mengenang hari yang mengiris ruginya jiwa. kemana tuhan mencuri nyawaku? Atau kemana malaikat2 tuhan pejaga langit menaruh jiwaku yang saat ini jauh dariku. Tangisan langis tak mampu meredakan smua.betapa risaunya jiwa,

Tuhan telah mencuri nyawaku!sesat ku terkapar dalam kalutnya jiwa.
Hendak kucari,tapi kemana?
Ingin ku panggil berteriak!tapi tuhanku begitu lihai bersembunyi.
Kembalikan dirinya padaku!
Nyawaku,jiwaku yang telah engkau ambil.ku telah berjanji,selalu menyayangi menjaga nyawaku itu.




IBU KATAKAN JIKA KU SALAH.!!
By:A.M Rizal(yusaku kudo)


Ingin rasanya memutar waktu yang sudah berputar!ibu salahkah engkau yang mengandungku,melahirkanku?..
Samapai detik ini saya belum bisa membahagiakan dan memenuhi cita citamu ibu!..menjadi anak yang berbakti padamu,menjadi anak yang sakses dalam harapanmu. namun
Salahkah hati ini meminta ayah pada ibu?katakanlah ibu..
Dan salahkah hati ini memilih dia untuk menyayangiku?karna sosok dirinya membayang dlm otakku.

Ibu ingin ku pulang ke rahimmu kembali,akan kuminta pada tuhan agar ayahku jangan pergi. katakanlah ibu jika itu suatu kesalahan,jangan menangis ibu..
Air matamu adalah sbuah dosa bagiku. Da'omu adalah alamat bagiku di setiap langkah hidupku.
Suatu saat nanti dirimu akan bangga pada anakmu,janjiku ibu!
Senyumlah ibu!!




KENAPA DIRIKU BERBEDA..!!
By:A.M Rizal(yusaku kudo)


Kuawali hidupku dgan kisah ibuku!
Yang di setiap rengekanku adalah air mata baginya. Perempuan yang hebat slalu berdiri paling depan dalm membelaku anaknya..
Dibesarkannya diriku!
Tanpa dirimu di sisi kami,keluarga kecilmu!
Ibu!!katakan ibu kenapa saya berbeda?
Dari teman sahabatku ibu?..
Mereka punya ayah!kenapa saya tidak ibu?..kemana ayahku!

Rengekan itu yang tak bisa terjawab dri bidadari yang terluka,bibir dikulum mengisyaratkan hancurnya hati dan perasaan bidadari hebatku!
Apa aku yatim? Bukan!
Aku punya ayah!
Tapi! Kenapa diriku berbeda?
Isak tangis takbisa ku bendung itu jatuh menggenangi pangkuan ibu bidadari luka!!





KENANGAN.!!!
By:A.M Rizal(yusaku kudo)


Biar tubuh berada di ke jauhan
Namun,hati ini dpat merasakan getar kasih yang meminta!
Bertemu
Bercerita
Bercumbu
Bernostalgia.
Pulau jarak pemisah,dalam senandung ku nyanyikan!perasaan hati yang terkoyak oleh jarak pemisah!cerita ini,kenangan ini!
Takakan terpupus oleh deburan Ombak makassar bahkan putaran. Waktu dunia sekalipun.masih ingatkah saat kita bertanam janji,menyisihkan sirat di teluk jiwa.
Nyiur melambai mengajakku menari,berbisik angin pada pangkal telinga. merdu suara kicau murai!
Megingatkanku padamu.

Saat gelap mulai menggoda,hati resah menunggu rembulan,datang dgan sejuta kasih menebar senyum di setiap pandang,kasih!
Kuharap suaramu berdendang di telingaku malam ini!
Menyanyi bersama!
Tertawa bersama!
Bercanda bersama!
Hal yang tak bisa di lakonkan sang rembulan penguntit.





MEMBELI WAKTU UNTUK AYAH !!
By:A.M Rizal(yusaku kudo)


Satu detik waktu yang ku minta
Untuk bermain mendengarmu bercerita,sentuhan tangan dan suaramu membuatku nyaman bersamamu!
Berapa yang musti aku bayar ayah?
Untuk membeli waktumu walau sedetik,katakan ayah! Katakan!!
Atau kah aku harus menunggu 1000 tahun?

Ayah!aku memang bukan apa2 dan bukan siapa2,hanya seorng anak yang mengemis kasih.apakah 1juta,2juta atau lebih ayah?
Aku akan membeli wAktu ayah!
Klw memang blum cukup anggap saja ayah hutang yang akan anakmu cicil..
Hik..hik..hik..Hik...!!
Satu detik waktu yang ku minta.
Untuk bercanda,menghapus rasa rindu yang sudah lama.





MALANG BERKASIH.!!
By:A.M Rizal(yusaku kudo)


Menuju malam kesendirianku, membisu dikeheningan bayu yang kian menghilang kelam.disini!!
Diriku mencoba memberi arti, malang nian berkasih,mengarungi asa sepintas terlihat wajahmu membayang difikiranku,
masihkah sama esok pagiku dg kemarin? Gumamku menggerutu! Sulit takmampu ku memberi jawab akan cawan tanyaku sndiri!
Melalui ruang batas waktu ku yang kujalani!
Tanpa dirimu di sisiku!
Tanpa bisik suaramu!
Tanpa sapaanmu!
dan kesemuanya tentang dirimu!

Siapalah aku dan apalah diriku?
Tiada daya semampuku,malang hidup yang ku tangguh berkasih tak berujung,sedang suara hati kini slalu memujamu merindumu!
menyayangmu!
mencintaimu!
Dgan sosok dirimu!
Harap demi harap kita bersama,dalam keabadian kasih tatanan keluarga bumi.namun,ku bagaikan pungguk merindu sinaran bulan,tulusnya hati tiada kau rasakan,awalku
Yakinku hanyalah dirimu!..





JANUR PENGANTIN !!!
By:A.M Rizal(yusaku kudo)


Sesaat telah kuasah taji pengais disanggul do'a perjuanganku.
Serumpun dalam sesepuhan hati mengajariku pada gerak putaran waktu. taji di kaki pengais menapak gentarnya jiwa menuju bukit berhala,tempat bercumbunya rama bercinta. berkambang menguntai serumpun kasih. menamam benih cinta yang semestinya,tumbuh terhimpun paduan kasih di bawah janur membatik sari.

Seruas tonggak berjanur hiasan dara jalan setapak. Dalm pikir ku kegarai tubuh pengantinku. pun meyakinkanku dirimu milikku malam ini.setali berkasih pengais plana seribu,pinang berkapur sirih tercucur syarat hati meminang dirimu..!
Bilakah tinggi bercabang,jaga diriku dalam kasihmu,tumbuh beriring remaja kita.tuapun kita bersama!..




TAHADJUD yang MENANGIS..!!
By:A.M Rizal(yusaku kudo)


Malam yang tak berbisik membukakan pintu langit tak berjendela,pertanda malaikat turun berpatroli. Dengan membawa sejuta berkah bagi insan yang merelakaN tidurnya pada 1/3 malam,namun tetapi kalawpun ada,insan yang bercumbu dgan tidurnya. Melanjutkan mimpi mimpi yang kemarin. Sepoi yang menusuk tulang,tak menyurutkan langkah mencium wanginya sajadah surga,
Mengibah pengampunan dosa,noda yang berlumpur.

Disini!! Isak tangis,jelmaan pengaduan hati pada tuhannya,bertasbih mengagungkan nama tuhannya,indah goresan dalam sabdamu.
Menadah tangan pinta dan mohon beribu keampunan,sesal dosa yang tlah di perbuat.
Linangan air tubuhnya bercucur jatuh satu satu!
Malaikat do'a kabulkanlah pintanya
Rindangnya sebuah harapan!!




25 MENJEMPUT 26 !!
By:A.M Rizal(yusaku kudo)


Detik berakhirnya usia dan bertambahnya usia,kuingin dirimu yang pertama kali mengucapkannya padaku ayah!
Dgan rinai rintik grimis semilir angin malam yang kian berlalu,kulepas usia 25 menjemput 26 esok bhagia,
Aku tidak meminta barang berharga darimu,karna kehadiranmu lebih berharga dr apapun di dunia ini,ayah adakah ayah tau kebahagiaanku?
Bukan mainan!
Bukan harta!
Bukan dunia yang ku pinta!
Melainkan kasih sayang darimu.
Pelukmu!
Suaramu!
Hadirmu!
Perhatianmu!
Menghapus air mata yang menetes di sudut mataku.
Berkata "selamat ulang tahun anakku"ayah bersamamu.
SePoi mengganggu bisikku pada ayahku!..




MAlAM MINGGU..!!
By:A.M Rizal(yusaku kudo)

Minggu telah tiba!!!
Minggu telah tiba!!!
Horeee!! Horee!!!
Sumringah wajah muda mudi dimabuk cinta,menebar pesona pada setiap pasangan,tak lupa gincu merah terlapis pada seulas bibir seksi!
menghias diri merpati cinta, pujangga melotot matanya!
Wangi parfum mencium cakrawala hehehe muda mudi bercinta bercerita!

Malam ini malmnya remaja,malaikat pun enggan menutup mata!.
Hahahahaha...
Horeee!!! Horee!!! Horee!!
Sorak hati menggaet sang bidadari!
Ahhkkk hingga lupaku!
Mlam ini juga bagianku!.




Hati,Rasa yang Tandus!!!
HATI RASA YANG TANDUS !!!
By:A.M Rizal(yusaku kudo)

Mendung!! kini hadirmu tepat di ujung mataku,berat menutup mata di tubuhku. Terkadang binar menjadi redup olehmu. namun, kenapa mendung itu tak kunjung hujan,membiarkan kekeringan, retaknya hati,dan tandusnya sebuah harapan!memberi layu pada pohon mulai tumbuh,merangkak merengek!.seperti tangis ku yang tanpa air mata,mendung itu kian berlalu meski hidup harus dilanjut. pedh mengusung tandu kematianku pada rasa!
Pada hidup dan
Pada pahitnya luka kehidupan.

Aku memohon! Padamu pengagung yang di agungkan!pencerah dalam gelapnya hati!penjaga dalam hati. Dalam ku bertanya!!!
Adakah sepercik tetes rasa engkau troreh di hatinya?!!
Apaaa aku cuma raga pelanjut hidup sedang jiwaku kau taruh disana?!!!
Hah!!
Akan kemana kuhendak berteduh!! sedang mendung tak berderai.
Kau selip di ujung mataku.
Huuuuu!!!huuuuu!!!hik...!!:(
Gersang!!! Gersaaaaaang!!
Maraahku menghujat jiwa jiwa yang teronta,hukumkah untukku
Hiik...:(:(....hik:(:(!!!!!




KEJUTAAAaaN.!!!
By:A.M Rizal(yusaku kudo)


Malam itu pikiranku melayang "mungkin hari itulah terakhir ku bisa mendengar suaranya"
Bertepat tgl 28 malm gundah yang amat sangat di hati "apakah dirinya lupa"..hingga timbul niat berputus asa,
Kubanting tubuhku di atas ranjang mengalir air mataku,inginku kesana malam itu juga,kenapa? Ada apa? Ribuan tanya datang.
Menguliti otakku,menggunting harapanku bertemu dengannya,mendengar suaranya kembali.
Namun,allah punya rencana lain,rasa gundah yang selama seminggu ku tahan ku tadah di dada mencair tat kala suara buunyi hp di ujung kepalaku.
Riiing..!! Riing..!!
Sesaat ku tak perduli siapa gerangan..namun,begitu ku lihat!
Surprice!!!!
Ternya dari penerangku!!hampir melompat tubuhku dri pembaringan rasa bahagia bercampur sudah.
Di ujung telepon ku dengar!
Happy birtday to you..!!!
Happy birtday to you..!!!
Happy birtday.! Happy birtday..!! Happy birtday to you!..
Tercegang diam tanpa bahasa hanya air mata yang mengalir deras di ujung mataku!terbata dalam menjawab trimakasih ayahku!!
Trimakasih tuhanku!!

--------------------------------------------
Kejutan yang begitu pilu dalam hati..sekali lgi trimakasih ayah!
Trimaksih juga telah membuatku gundah hehehehheeheheh!!!
---ini ceritaku mana ceritamu!---

28/04/2014
A.M Rizal pasaoer

Kumpulan Tembang Kata Juank Hadapi - MASIH UNTUK NUR


MASIH UNTUKMU NUR

Taukah Kamu Hay Penebus Cinta...
Disini Aku Hanya Berteman Meja Kecil Sahabat Jemari...
Tapi Tidak Dengan Lamunanku...
Hanya Memandang Disatu Bentuk Wajahmu...

Tika Aku Terjaga Dari Lelap Yang Kurang...
Dan Raga Yang Berselimut Kabut Pagi...
Selintas Bayangmu Memberi Kehangatan Yang Suci...
Dan Menyirami Semangatku Dengan Pelukan Rindu...

Padamu NUR Cinta...
Aku Masih Tetap Menanti Bahagiamu...
Dan Melihat Indah Senyummu...
Diatas Irisan Kerelaan Dihati...

Juank Hadapi
18 April 2014
23:30 wib




TERSAPU RIAK LANGKAHMU

Di Ruang Sempit Hamparan Senja...
Jiwa Meronta Dengan Kedukaan...
Tika Riak Tersapu Langkah Kesudahan...
Terburailah Setiap Kata Penuh Makna...

Tersimpul Kini Kalimat Berarti Tidak...
Dari Bibir Merah Tanpa Tersentuh...
Mengubur Jasad Yang Terikat Kaku...
Dan Ditemani Hembusan Angin Yang Tak Tersentuh...

Pergilah Kau Wahai Luka Tak Berbekas...
Hadirmu Tiada Pernah Terharap...
Walau Pintu Itu Kau Hancurkan...
Riak Itu Akan Tetap Menjadi Ingatan...

Juank Hadapi
20 April 2014
09:00 wib




LAMUNAN KU


Gadis Penghias Pandangan...
Senjaku Menepikan Lara...
Malamku Memecah Cahaya...
Binarmu Penyejuk Dahaga...

Kenapa Kau Ada...
Atau Kau Memang Tiada Pernah Ada...
Meski Wujudmu Tiada Pernah Nyata...
Kau Gadis Penghias Pandangan Mata...

Nanti Bila Waktu Berhenti...
Apa Mungkin Kita Bertemu...
Memadu Pandangan Dalam Jiwa Kelelahan...
Diruang Hampa Tanpa Pelita...

Juank Hadapi
22 April 2014
23:44 wib




PAGIKU BERTEMANKAN LAMUNAN


Sapaan Malam Ku Raib Ditelan Pagi...
Bersama Kedipan Mata Yang Sungkan Terbuka...
Dan Ayunan Angin Melelapkan Sandaranku...
Dipersada Lamunan Gelapnya Hari...

Kau Yang Menjadi Inspirasiku...
Apakah Sudah Letih Melangkah...
Meski Senyum Itu Semerekah Kelopak Mawar...
Dalam Mencari Idaman Pelipur Rapuhnya Jiwa...

Tuturmu Yang Menghaluskan Kata...
Mengelantarkan Jenuhku Yang Kian Menebal...
Dan Membawa Angan Kembali Ketaman Surgawi...
Walau Aku Hanya Pemujamu Dititian Pandangan...

Juank Hadapi
23 April 2014
10:38 wib

--------------------------


Pesona Malamku Dibuai Hampa...
Larut Dengan Getirnya Suara Alam...
Dihiasi Gemerlap Cahaya Jalanan...
Dengan Iringan Tetesan Air Mata..
.
Kembali Kuketuk Penghuni Keindahan...
Kosong Dianya Berbicara...
Tersipu Dianya Melihat...
Dan Berakhir Dengan Jabatan Yang Tak Berucap...

Semakin Larut Pesona Malamku...
Sedang Jiwa Masih Terkapar Sendu...
Ditepian Pantai Sukma Lara...
Kuseru Namamu Kembali...

Juank Hadapi
23 April 2014
23:03 wib

Jumat, 18 April 2014

Kumpulan Puisi Tok Laut - SAJAK SANG NELAYAN BUAT ANAK NEGRI PESISIR


TOK LAUT
dalam
CELOTEH CUCU SANG UMAR BAKRI


Kakek....
Aku tahu ...dulu kau terpaksa berkelahi dengan waktu
karna jatah beras catu yang kau dapatkan
membuat pikiran mu terbelah dan melelahkan
Namun senjata kepedulian yang kau miliki tetap membuatmu
terus berjalan , bertahan, menempa anak negri jadi teladan.
Baju sapari lusuh yang dihiasi jaitan siksak memang sajak
potretmu yang melukis lukisan pahit dan getirnya
lintasan realitas hidup yang kau hadapi.
Gaji sebulan memang hanya cukup untuk seminggu di makan,
kadang itupula-lah yang membuat anak tertuamu terpaksa mengalah
terhadap adik-adiknya jika dipenghujung bulan tepat di jam makan malam.
Mungkinkah sepeda tua dan tas kulit serta onggokan sepatu koyakmu
yang tetap diabadikan Ayah di tempat koleksinya diruang khusus disamping kamarku
yang menjadikan Bung Iwan Fals menyerumu bersama sahabatmu sebagai UMAR BAKRI
Kakek.....
Di buku harianmu yang pernah kubaca......disana tak kutemukan sertifikasi
apalagi dan Bos dan anggaran dana rutin dari negara .......namun aku heran.....malampun kau merenda hidup dengan menghibahkan waktumu untuk anak didikmu ....
Ditanganmu tak pernah ada I-pad dan black barry.
Chatting adalah dunia yang tak pernah kau kunjungi meski lewat impian kala itu
, karna pensiunanmu saat ini juga setara dengan gajimu dulu...
Yang paling mengherankanku dan menjadi kebanggaanku....kadang kau tersenyum bahagia mendengar kabar GAJI GURU NAIK LAGI, padahal kau tak ikut menikmatinya lagi......Aku bangga sekali padamu, komitmenmu mutlak dan setia pada komunitasmu...
Mungkin kau memiliki kartu sukarela
dan nomor anggota ikhlas dari pendiri negri ini ya kek...
Kek...aku bangga pada mu
Aku cukup bahagia lahir dari seorang ayah putra dari seorang guru
Di mata ku kau adalah sosok ayah pahlawan yang tak berhenti berjuang
sampai menghantar mereka ke masa depan
dan kadang langitpun kau gulung untuk mereka anak-anak mu

Dari : KAMAR PUISI
IKATAN KELUARGA BESAR PUTRA PUTRI GURU INDONESIA






SAJAK SANG NELAYAN BUAT ANAK NEGRI PESISIR


Meski kita tertatih
diatas jalan takdir yang hina
dalam kegetiran hidup
kita mendekap dalam asmara

cinta yang kita bawa
dari singgasana jiwa
tetap kita pajang bak bunga mawar merah merona

kita hempang kegetiran hidup
meski diguyur hujan air mata
kita harus terus terjaga
mengusir mimpi buruk kita

wahai sayang...buah hati sibiran tulang
kaulah monumen cinta yang terus kami pajang

TOK LAUT
Dari : SAJAK ANAK SERAMBI TANAH PADUKA





PUISI SUFY
Renungan dan buah pikir TOK LAUT



Puisi adalah bahasa jiwa
Puisi adalah makanan qolbu para Sufy
Oh ...Para penyair...
Yang melihat kita dari sorga keabadian
Yang datang menghiasi mutiara pikiran
Yang tak mampu ditindas keganasan zaman
Puisi juga lingkaran cahaya
Yang mengelilingi setiap makhluk
Dan meluas dengan perlahan
Memeluk semua yang ada
Betapa indahnya engkau bumi
Dan betapa luhur keta’atanmu pada cahaya
Dan betapa mulia ketundukanmu pada matahari
Monument imprastruktur yang terpajang
Di atas pelataran bumi pantai ini memang indah dan megah
Dan kulihat menaramu menatap bintang gemintang
Yang terus tersenyum padamu.........
Namun belakangan ini kau diselubungi bayangan
Yang bertopeng ketidakjelasan
Memang imprastruktur yang kau bangun takkan bermakna apa-apa
Tanpa pondasi moral yang mengakar dan mendasar
Akhirnya........ aku berfikir
Untuk mengarungi lautanmu
Dan menjelajahi sungai-sungai mu
Serta mengikuti anak sungai yang kan kurenda
dan tempa bersama ruh jiwa
Aku mendengarkan keabadian yang berbicara disana
Melalui air surut dan aliranmu dari sang waktu
yang menggemakan nyanyianmu
diantara ombak-ombak di pasir putihmu
Betapa sejuk nyanyian Fajarmu
Dan betapa parau pujian-pujian senjamu
Cinta yang kau hidangkan
Adalah anggur yang di hidangkan
Oleh pengantin sang fajar yang kemarin telah pulang
Yang tak mampu menguatkan jiwa-jiwa rapuh
Yang akhirnya tak mampu menurunkan bintang gemintang
Akhirnya kau menjadi kesempurnaan kesunyian
Yang mengungkapkan rahasia-rahasia
Keterjagaan ruh-ruh yang tak pernah lahir disyurga
Anak-anakku.......
Kerut di wajahku
Bukan menggambarkan kekhawatiranku
Tentang masa depanmu
Sorga telah kuanyam untukmu
Namun bukan berarti pintu gerbang itu setiap saat terbuka untukmu
Tanpa kunci makrifhatullah kau genggam
Dengan cengkraman penuh makna di hatimu
Anak anakku......
Jangan terlalu kau umbar senyum
Tatkala kegembiraan itu datang hari ini
Dan jangan kau umbar tawa
melihat kepuasan yang sesaat
Ingat....
Tepi jurang yang menganga
Ada pada kedalaman tak terhingga
Ku sajakkan di hadapanmu
Syair rindu yang melolong ke Lathifathul Zat-Nya Ilahirobby
Agar pembangunan jiwa yang kokoh dan Abadi
Terpatri di jati dirimu
Kuajak kau berlingkar diatas permadani Syurga
Memuja illahiyat-Mu
Agar syurga itu turun ke bumi milik kita
Kurantai silaturrahmimu dengan tasbih milikku
Agar Mata rantai jiwamu mengikat kuatnya bangunan
Yang tak pernah ada di duniamu
Sajakku adalah monumental jiwa
Yang akan mengitari poros bumi jagat raya
Yang menjadikan pembangunan karakter tiada tara
Untuk melaju kencang menggapai cita-cita
Bagiku
Daripada berdiam dirumah yang megah
Dengan struktur pondasi jiwa yang rapuh
Lebih baik bermukim dirumah cahaya
Dengan jiwa raga yang tak tercela
Dan bersila di tahta kekuatan jiwa tiada tara
Ya...Allah....Ya...Robby....
halaman demi halaman buku kehidupan itu
telah kusajakkan kepada mereka
keindahan bahasa puisi
kemegahan bahasa prosa
adalah metafora global sajak monumental jiwaku
yang ingin ku-wasiat-kan padamu
agar terlahir putra putri pengemban mimpi
yang melebihi Imam Al Khazaly
Aku melihat bulan purnama menampakkan diri
Dan membentangkan pakaian peraknya
Menghiasi temaran bibir pantai kita
Menyelimuti serambi kotaku tercinta
Berpayung panji islam melindungi uri tambu tanah paduka
Enam ribu enam ratus enam puluh enam ayat
Membangkitkan ruhku dan ruhmu
Mewakili napas kita
Menyalalah sukmaku
Menentang jendela kalbu yang suka cita
Tarian samudera diujung tanjung yang kau lenggangkan
Adalah sebuah perenungan yang harus kulegitimasi
Sebab kenduri cinta yang kau bangun
Adalah pondasi jiwa yang kini kau bawa pulang
yang dulu pernah hilang
Aku siap menentramkan ombak laut
agar kita temukan gerak batini
dan kita masukkan dalam naluri
agar samudera kalamullah itu
bermukim di hati dan jiwa anak negri
Cinta adalah cahaya gaib yang kau pancarkan
dari inti yang membakar jiwa
dan menyinari sekeliling tanah serambi kota kita
sehingga memungkinkan kita
merasa hidup laksana mimpi indah
diantara keterjagaan yang satu
dengan keterjagaan yang lainnya
Esok ... kita akan meliris puisi cinta itu
Memasuki sebuah kota yang sudah mandiri
Karna kita secara bersama sama akan merenda bendera fajar
Dan fajar yang kita bawa bersama
akan tuntas membelai mentaari
Menjadikan kota ku..kota kita
sebagai kota Al Quran yang sejati
Ini adalah puisi sebagai mewakili rakyat kita hari ini
Ini juga sebuah perenungan dan philosopy
Serta lintasan peristiwa yang harus dicatat masyarakat kita saat ini
Kota ini adalah penggalan firdaus
Selagi inisiatifmu dalam anggukan simpati
Dan terus berpacu membentang permadani
Bersamamu akan kugenggam gugusan bima sakti
demi martabat anak negri
dan restuku tetap terpatri dalam jati diri yang hakiki
malam panjang yang melanglang buwana
adalah ujian yang akan kita lalui bersama
kunobatkan dengan hati
menyongsong pajar berdewangga
keluh cemas kan kita tepis
sebagai isyarat tak kan ada duka kabung
ambillah jerih payah kepakiran
dan ruh kesabaran yang bercampur dengan kelemburan pikiran
aku berupaya untuk menambahkan rasa tawaduk dan khusuk
yang kita akan aduk dilesung taubat dan khudhu
basahilah semua dengan air mata takut
dan letakkan di tempayan rendah diri kepada Allah
nyalakan dibawah api tawakal
dinginkan dengan mawaddah
aduklah dengan istiqfar
sampai tampak tanda tanda taufiq dan ketenangan
aku akan tetap setia mengaemban seruan kalian berdua
untuk tetap menambahkan kekuatan iman
dan rasa takut kepada yang rahman
berkerja menampik badai
menggulung amukan samudra
menancapkan tiang lancang
yang kalian amanahkan kepadaku
Ya Allah
Nuh kan perahu kebudayaan masyarakat tanjungbalai
karena engkau guru maha agung
yang mengajarkan kuatnya ke indahan dan indahnya kekuatan
Kalian adalah penglihatan dan ketajaman ku
Kalian adalah pengetahuan dan impian ku
Kamu adalah keindahan yang singgah dalam mataku
Kerinduan dalam hatiku
Keabadian hidup dalam jiwaku
Kami saat ini memang sedang memperoleh pengalaman dan padangan
Sebentar lagi impian ini akan mencapai kesempurnaan
Takkan ada lagi mata hari yang bernoda
Dan bintang pudar bagai bulan gerhana yang terhimpit dosa
Ya Allah..........
Muhammadkan keharuman hati ikhlas kami semua
Yang telah bersusuah payah keluar dari lorong gelab
Sikap jiwa dianggab maya
yang kalian liris dan rintis
akan kami jaga bersama
dan kalian lah soqo guru
dari santri- santri tanah pesisir
yang di ukir takdir hari ini
Ketika kalian telah gebyarkan zikir
Pada jagad roh serambi tanah paduka
Kalian telah sejukkan sukma
Sapa’an cinta yang kalian miliki
Menjadi hadiah takdir yang tak bisa disangkal lagi
Kamu adalah penglihatan dan ketajaman cara berpikir kami
Kamu adalah pengetahuan yang datang
Kamu adalah keindahan yang singgah dalam mata kami
Kerinduan yang terjaga dalam hati kami
Keabadian hidup dalam puisi hidup insani
Sebuah angin yang tenang tanpa prahara
Yang ditempatkan sang waktu
Didalam telapak tangan sang ruang
Kami memang penyair diantara senja dan cahaya fajar
Ya..Allah..
Kami berusaha memasuki Ilahyat-Mu
Kami mengerti...
Hamba dilangit dan dibumi bertasbih kepadamu
Berikan Kami kemampuan
Untuk memasuki ruh batini
Hingga ke Lathifhatul Zat-Mu
Agar Kami kukuh meladeni terbatasnya mata batin dan akal
Kenyataan pada hari-hari kami saat ini
Ya ..Allah..
Berikan kami kerangka ruang dan waktu
Dalam menjalani kewajibanku
Sebagai hamba dan khalifah dibumi-Mu
Jika akal pikiran kami kisruh
Anugerahkanlah pelita-Mu
Kalau perasaan kami resah dan buntu
Taburkan daya penjernih-Mu
Apabila makrifat kami buta satu sama lain
Pinjamkanlah cahaya-Mu
Agar tanggungjawab kami sebagai penyair
Mendapat ridho-Mu
Ya..Allah..
99 nama-Mu bergelora bak proton dan elektron
Di Lathyfhatul qoby kami
Terimalah doa dan pinta kami

KOOR

GEBYARLAH ZIKIR KITA DAN MEMBAHANA PADA JAGADNYA
SEJUKLAH SUKMA KITA MENYELIMUTI JIWA JIWA HAMPA
SANG MAHA ZAT AKAN MENATIH TANGAN-TANGAN KITA
MENUJU SINGGASANA ZAT-NYA

Wasalam
SYAMSUL RIZAL,SH
alias
TOK LAUT
Art Institute of Empowerment Coastal Community
Tanjungbalai City



------------------------

69 tahun adalah umur yang boleh dibilang sudah cukup tua, mungkin ubanpun sudah memutih dikepala 'serta batuknyapun kurasa jarang mereda hingga terus menerus menghiasi malam-malam panjangnya dengan gelisah 'sehingga Ia pun jarang menikmati tidur nyenyaknya,

Nah..apakah nasib bangsa kita dari sekian banyak masyarakat kita masih senasib dengan ujurnya umur merdeka yang tertera...

Sajak penuh liang luka yang diukir pahlawan kita adalah hadiah tiada tara yang seharusnya terus kita kawal dan jaga, namun seruskah kita...atau sucikah niat kita meneruskan perjuangan merekaa, atau hanya sekedar mengumbar cinta picisan bersama kegiatan serimonial kita, atau cukup hanya dengan menabur bunga dimakan mereka.

Kita melihat para veteran perang 45 menjadi penyapu jalanan dipinggir trotoar, digusur dari rumah sederhana yang pernah dipinjamkan, dijatah beras raskin..

Veteranku, pejuangku yang masih tersisa ' aku yakin kau takkan meneteskan air matamu karna itu, karna sampai saat ini aku masih yakin bahwa kamu adalah negarawan-negarawan sejati.

Syukurlah ditahun 2014 ini aku agak merasa senang dan sedikit bahagia atas apa yang di capai PRESIDENKU-KITA " BAPAK SUSILO BAMBANG YUDOYONO ", aku bangga padamu IMF dapat lunas ( terlepas dari apa kata banyak orang kepadamu, pro dan kontra pasti ada, namun aku bangga juga padamu, kau bapak yang baik, ayah yang santun, guru yang kharismatik ), karna IMF kau lunaskan....AKU SAYANG PADAMU, meski disisi lain ada yang belum tuntas terselesaikan.

Semoga di ERA MENDATANG - PRESIDEN MENDATANG, hutang negara jangan ditambah lagi, berlombalah membayar hutang negara agar kita menjadi negara yang BERDIKARI ( BERDIRI DIATAS KAKI SENDIRI )

MERDEKA BUNG
TOK LAUT




SAJAK SAJAK CINTA TOK LAUT
JENDELA MALAM


Hai jiwa-jiwa para pecinta…
yang telah menemukan perlindungan pakaian kasihnya…
Atas nama cinta yang telah diukir akan segera membentang kanvas ruh haru biru
Untuk melukis tiang langit pada ruh bumi yang berbau nafsu

Ladang sorgawi dan taman firdaus
Adalah permadani percintaan dari megahnya sebuah impian yang tergerai

Kelemburan tanah hati yang ditumbuhi bunga cinta
akan menggemakan syair rindu pada halaman catatan sejarah hidup mereka

lalu bergegaslah sahabat keperaduan kasih sayang
sebab takdir malam telah ujur dan tua

Senin, 14 April 2014

Kumpulan Syair Dion - SELAYANG PANDANG


SELAYANG PANDANG
Oleh : Dion syaif saen


Poteng bergegas pagi-pagi Buta
Petong masih berleha-leha
Kokok ayam memekikkan telinganya
Ingin menutupnya atau menyumpal patok ayam
,"petong mulai tak suka Dia bangkit, dan dipatahkan leher satu ekor mati ditangannya.
" Dia marah, tidurnya diusik, dia sedih, suratnya tak terbalas,
dia mencoba tenang, namun semakin memuncah,
, dan tiba-tiba dia bangkit dari tidurnya,"ada apa?

Hendak mengalunkan,namun suasana makin gaduh dan ramai,
Ingin bersemedi,,tapi kemuning kembali jatuh dan terkeluai.
Ingin menceritakan, namun engkau mendahului seolah lebih tahu,
dan merasa lebih mengerti,walau sebenarnya tak semudah
dari apa yang sebenarnya kau sempatkan,itu belum apa-apa,,,
akhirnya mengadu pada petong,
sebelum dapat izin dari Joker,meski kelihatan bodoh,
tapi tidak merasa pintar,tapi pintar merasa


Begitupun dikau poteng, kita pernah sama-sama menagih Matahari,
bersama menanam bunga, lalu jangan biarkan biji mataku kau congkel,
Petong mengisah masa lalu, "yah,'jawab poteng, tidak jua aku yang pernah menolongmu
saat kau memintaku menopang diatas tembok, lalu menjagamu diantara hujan,"
petong tersenyum, joker terdiam berpikir

Sebatang sepi
Baranya hanya ampas
Dilumati beberapa bibir
Detak-detak malam yang desak kumal,
brukat bajunya, terlipat ditubuh nyaris subuh

Sebatang sepi tanda kenyalnya malam, menggairah,
dan ingin lagi, depan layar kupandangi matanya yang nyaris terpejam nikmat,
gaun hitam,bibirnya basah sedikit,
kupetik sejenak khyalan dia mengurai rambutnya.
Sambil kurelakan sebatang sepi, beranjak kerung depan yang suntuk.
\

Melawan angin, menghindar tebasan-tebasan luka,
membujuk angan untuk sejenak bertahan ditengah perjalanan yang masih jejaka

Setimpal badanku yang legam
Aku menjauhi kerinduan yang nestapa
Atau melihatnya menjejali

Seindah dagumu yang bergelantung
Dan mencintai sepadan rembulan sudahlah kucukupkan,
semenjak Cinta tertambat lalu pergi
Kutawarkan sejenak
Kulengkap keistimewaan sebelum bertanam bunga musim dingin kali ini,,

Maukah kau kutemui sesaat saja
Walau ku hanya mencuri selendang
dengan selayang pandang disuatau waktu saja,

Ooo dimanakah kusemat mataku yang kantuk ini,
selembar surat kubaca semalam tak tuntas juga.
Dimana musuh yang berselimut? Tanpa mata dan bibir,
yang berdimensi, sungai mengalir deras hkerikil membawanya ketengah,
aku ingin berhenti," namun jagad menegurku,,
perjalananku masih panjang dan sisa seusia.

Warna mulai berpencar menjadi abu-abu,,
bergetah, berlendir, bermandikan seribu kata yang tercecer,
dia mengangkat wajahnya sepersenti berdagu,", mereka mencerna,
membuat satu persepsi lain, petong menukar satu kartu,
poteng meletakkan saja diatas meja,"tahu petong bersikap seperti itu,poteng diam tapi menohok, hening, diam, kartu telah terbuka, diam-diam ditaruh dibenak, dan logika,

Aku meraih bulan juga tak sesulit
Kutaksir perawan berwajah bulan juga,
tak pandai, hanya gurai gemercik
Liurku yang syahdu, tanpa kecupan yang menertawaiku, sedamai embun

Separuh dunia menggunjing dalam taman berbunga,
bandar-bandar sepertiku menendang peti-taruhan lima menit,kutempuh
\sejauh aku lahir. Disiksa oleh waktu dan kemunculan nama-nama yang mengikutkan namaku.
Tanda nama didahiku yang sungut berkeringat.

--------------------------------

Sebatang sepi
Baranya hanya ampas
Dilumati beberapa bibir
Detak-detak malam yang desak kumal, brukat baju, terlipat ditubuh nyaris rubuh.
Sebatang sepi tanda kenyalnya malam, menggairah, dan ingin lagi, depan layar kupandangi matanya yang nyaris terpejam nikmat, gaun hitam,bibirnya basah sedikit, kupetik sejenak khyalan dia mengurai rambutnya. Sambil kurelakan sebatang sepi, beranjak kerung depan yang suntuk.


------------------------------


Kalian tidak tahu apa yang terjadi setiap malam, jika pagi menjelang barulah berani untuk memejamkan mata,

Aku mendengar desah nafas malam
Mengangkangi gaun surga mimpi,dan apapun kepekaan telingaku mendengar cacing, mencermati bau tanah dan bunga, meski aku tak sempat menikmatinya.

Kalian tidak pernah tahu cerita dan kejadian malam-malam yang bersemayam, bagai makam, tanpa nama, dan aku selalu mengingatnya



JUMAWAH
Karya : dion syaif saen


plang pelong pleng,,,gubrak,,ssrrrekkk,, plak plak
prak prek, prok,,,uaaaghhh,,, ssssssssshhhhggggg,,,,,

p-ang pang,,,pang,,,,teng ,,,tengg teng, teng,,,,,,,,,dubrak,,,braaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkk, trak, prak,prak praak prak,,,,, sumbang....palsu, bodoh, kenduri, sama. dari ujung neraka

plang pelong pleng,,,gubrak,,ssrrrekkk,, plak plak
prak prek, prok,,,uaaaghhh,,, ssssssssshhhhggggg,,,,,
dubrak,,,braaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkk,
trak, prak,prak praak prak,,,,pergilah,,beranjak, kemunculan anak-anak kemunafikan, jauhlah,,dan ajaklah berpinang kemuara nanar mata penjaga neraka.

prak preo prok, tak tak plung plang,,plingplang,,trakkk, tubrak,,,braaaakkkkkkk,,,aaaaahhggggggghhhhhh......
kelenjar kelenjarku berdarah, mencekam,melukai, sesama
bagai pukulan menghantamku,,aku terlantar...

aaaaaaaauuuughhhhhh,,, bagai srigala melolong ditengah malam sunyi yang mendekap kebrutalan dunia yang pelik dan menjerat mati kemiskinan
yang kaya berpoyah, yang strata bawah menagih janji, dan menadah seribuan,,,puiihh" aku ingkar dari kemustahilan, dan ingin merobek, luka merah putih dan warna musim yang berlendir dan abu-abu

emmmmmmmmmmmmhhhhh,...mendehem tanda berak atau ingin menganulir persoalan yang disesalkan,,,oughh,,ssshh,, yahhhh,,,,,aaaauuughhhh,,, merintih kenikmatan,,atau bergairah ditman bunga bunga palsu, dengan selenting puting perawan dan bejana mistik yang abadi dileluhurkan.

oooooooooo nurja berbujana, bagai pelangi aku buta warna seketika,
aku mulai tidak enak bersama mereka yang mulai meninggalkan satu-satu jejak dan huruf kecil, merubah menjadi kapital,tanda keramahan bentuk etika yang berujung dendam kesumat,

oooooooo nurja, ajaklah ketimur, agar belajar dengan ufuk berinteraksi dengan angin, awan dan embun

ooooooo nurja, berpeganglah pada temali ucap lirihnya kemirisan dunia
yang takjup oleh gaun warni, dan kehilangan akal dalam wejangan semurni tasbih mereka, lalu diam-diam dia menumpahkan air mani diatas tubuh kekasihnya,,,yang setelahnya, diajak kencan kearah bulan yang mulai tak lazim kusebutkan

ooooooooo nurja, jangan renggut kemuslihatan yang mulai dipertontonkan, dari sudut sudut mata yang binar, dan berair sekalipun, sebuah janji kupendam, lalu kudatangi sebiji musim yang kutanam,,lalu mereka merampasnya, dan aku menawarkan secawan lagi,,lalu aku terbakar oleh amarah mereka,,dan diam-diam mereka menusukku dari belati diam yang kutempatkan dikaki meja yang bersegi,,mereka mencarinya dan menawanku, sebatas didepanku bermanja, lalu menjadikanku dewa sebentar lagi aku mati oleh Jumawah yang terkesikah dan tersenyum manis didepanku.





SENANDUNG DAN SAJAK TEDUH UNTUK JINGGA
Karya : dion saif saen


aku menemui sebatang lilin
ditegurnya gelap, yang nyenyak
berkerlip, berkedip
mengumpulkan amin, dari Doa-doa Dunia
yang terbangkai.

aku dititipkan lelap
dan sayur bayam, sepotong ikan teri buatan Amma (ibuku)"
dan aku menangis lagi
kejujuran dipuja-puja
kebenaran ditindak sepuluh batang Hukum
kemunculan orang-orang mulai bertambah jenggotnya
menggantikan Imam, menjadi surban dan payung kemudi kesemuat
hanya Doa kupintal, dengan sebatang lilin, kudekati tuhan membujuknya

angin melepas daun
menggerakkan sehelai bulu tipis
pada malam anai-anai berhamburan
mencari jejak cahaya
seperti kecubun melengkapi pesta
sekabung kematian
dari butir air mata, jatuh sudah" dalam dekapan tanah bergemuruh

senandung yang berteduh pada sumpalan kenyataan
lebih diam memasung memanah hati tambatannya
namun sayup, terbual, terancam
pujalah, semenjak derainya berhenti dan mengering
kecupan indah bersemilah pada Cinta yang dipingit

aku menemukan sehelai sapu tangan
berwarna jingga" sepuhlah, sepilah secara tiba-tiba
dan aku mencarinya. semenjak fajar mulai berkisah
sampai pagi menempatkan rambutnya yang diam tegun terurai

aku menawarkan cinta kepadanya
berakhir selepas sepandangan dengan bola matanya
hampa, dingin, tergurai, lalu menjawabnya menyeduhkan seteguk kopi
aku tak inginkan kau disini. aku ingin membawamu kenirwana
selama kau masih merasakan kehadiranku
sambil menanyakan gerangan sapu tangan, Jingga" kunamai kau jua

dalam terjemahan apapun
aku adalah sebatang lilin itu
jika kau berkenan
datanglah kepadaku, akan kutempatkan kau diatas tahtamu
dalam kebahagiaan yang abadi
selembut puisiku, menyangimu
sekuat sajak-sajak kesetiaan
dari seluruh penyaji kata, melepaskan kesunyianmu
'membawa kemana Cinta kau risaukan dan menghentikan lara, duka
seribu jahitan, sejua bahkan lebih




PEREPUANKU
Karya : dion syaif saen


aku memanggilmu, memanggul kisah tentang jatuh cinta
mengajakmu ketamanku, atau mendusta kepada semesta
kau pura-pura mencintaiku.

jangan,,,jangan kau paksakan jika lembayun sudah tertandan
sementara gerai misteri yang bernama, melekuk-lekuk kedahimu
menggoda sebelum subuh, dalam setengah jemarinya menggemggammu

pada sudut-sudut Biru matamu
antara bundar biji matamu
melintas didepanku, kau menggilasku
aku tersiksa, demi antara waktu yang aku lupa,
aku pernah menyangkal kehadiranmu
membohongi kata hatiku
'mengajakmu bercumbu rayu
menutup tubuhmu dengan tubuhku
melengkapi rusukku yang beretak berpisah
menjadi terbiasa dengan Rindu
melawan kekuatan Rumpung
kau dimatikan, dan di tenggangi lebih merekayasa
dibibir jenela matamu melepaskan kekalutan.,
ditpi hujan kau menangis
diantara pasukan kerajaan kau tersenyum nyinyir

perempuanku........
ajaklah aku malam ini menebus dosa yang pernah sama-sama kita perbuat
panggillah aku Cinta,dari ujung-ujung pena dan dituliskan
terjungkal jauh di putingmu. lalu kau diam, bibirmu kau gigit,
matamu merah pandir, kelopakmu berhenti menawar air matamu
kau meluangkan dahi dan lehermu, dikecup dilemutkan, dicengkram
diterkam, di tawan, dikhianati, Perempuan terpedaya lelakinya

andai aku bisa memisahkan antara malam dan siang
dayaku terjaga bulu mata palsu, buah dada molek berseri, disinggahinya aku dalam kejujurannya, dia masih ingin bersamaku melengkapi kengerian ini
menyambut purnama kembali, melengkapi kebencianku, aku memulainya
kau mengumbar, meletuskan balon selaputmu, membara, berdarah.
kau bagi senyumanmu, lelaki ditanjung kenangan, kau nanti
ditudung malam merekatkanmu, paha dan betismu memuaskan mataku
sementara lirihmu mencari celah untuk beranjak kemalam-malam menggairahkan selanjutnya."kau juga Perempuan itu"
walau tajamnya mata dan cerita tentang kecantikanmu yang kau sia-siakan
yang kau abadikan dengan melenturkan semua lekukanmu, memadatkan bedak, dan lentera pelipismu memerah serona, mereka menuntutmu
mereka mencibirmu, mereka tidak tahu, aku lelaki yang pernaha da dengan Cinta dan kesetiaanmu pada Tuhan.

Perempuanku.......
terhadap nilai yang membedakan
jsutru hari yang bersejerah sekalipun kau lupa
kehadiran sebuah sisi lain perempuan pingit, yang melakukan satu hal saja
sudah melebihi apa yang dilebih-lebihkan, bahkan masih banyak melebihi darinya yang sebenarnya dikaburkan oleh sejarah. dan Pastinya kau tahu
sejak SD hingga sekarang, kau sering mendengarnya disebut, atau dijadikan alasan, kedamian awal dari peradaban yang masih baru, lupa, Bhwa sebelumnya, sudaha da kekuatan dan keberanian seperti itu, bahkan lebih" dalam memperrjuangkan hal-hal yang tabuh, dan menolong peradaban perempuan yang nista kala itu, dan berkelahi dengan debu, bergulat dengan kehidupan yang layak, bergetah badannya dengan memangkuh tanggung jawab, melengkapi air matanya, lalu tak tercatat disudut sejarah yang berkepntingan". dan kau juga Perempuan itu, yang melengkapi kehadirannya, menjawab kisahnya, saat kau tertidur didekatku, dan menceritakan perbedaan yang mana mereka maksud,,kesenjangan yang mana mereka tahu?

perempuanku......
tersenyumlah sebab esok pagi merebak,
dan aku masih ada memuji dan menyangimu

----------------------------------------


Anum, Dan kau tahu
Aku ingin melihat matamu terpejam
Saat nestapa kau timpakan
Saat dekap resah dalam memilihku
Atau sejenak detik denting menjumpaiku sepekan telah ku buktikan, sejauh Cinta yang terdalam

Aku ingin melihat kejujuran
Dalam matamu, aku mencintaimu
Walau terhempas dan terabaikan
Dan aku akhirnya aku tahu dan tersadar, aku harus realistis
Aku mencintaimu, menyangimu
Dan aku itu tak bisa kulupakan




AKU DAN BUMI YANG MANA ?
Karya : dion syaif saen


bumi yang mana?
kau sisipkan waktukah? atau menginjaknya
memberakinya, mengencinginya
sekedar didiskusikan
setelah kita cemari kembali
seolah olah saja

apa yang kau perlakukan terhadapnya
mebabatnya, dengan membuka jalur?
menggalinya berharap emas berhamburan
mencurinya
membakarnya
unsur gemburnya
lalu kau tanam biji-biji mata dan air mata saja?
ahh" aku juga tak mampu berbisik"

dimana-mana bercerita tentang Bumi
membuat pesta kecil-kecilan, sampai membuat aturan, membuat rekomendasi, meletakkan sumpah, janji, agar menjaga bumi
lalu kulihat puntung dan pembakar rokok dimana mana dari bibir-bibir yang telah berikrar dan bersumpah," ahh" aku juga belum bisa menahan gejala kemelut,,dan cendrung apa adanya, dielenggarakan dengan cara yang hikmad, lalu diam-diam,mengotori kembali bumi, dengan amps,serta bungkusan dari pesta atas nama Bumi" ssssssssshhhhh,, aku merinding seolah-olah, dan terangsang kembali.

aku mengajak diriku masuki ruang-ruang seperti dulu
menghirup, mencari ranting pohon rindang
melukis pohon, dan pepadian
hanya saja tak mampu kulukis air
kecuali belukar semak dan rerumputan yang menjalar tumbuh secara alamiah, kemsutahilan yang mana lagi, kita terjemahkan tentang Bumi"?

disana sini, diantara tempat,,dan kelompok
mendengdangkan Bumi mengatur jarak dengan alam
mengajak bersemi dengan alam, menjejaki alam,,mengupas tentang kerusuhan alam, namun masih saja berak, dan kencing sambil merangsang dirinya sendiri, sebentar lagi membabat, atau meletakkan sisa-sisa sampah, dan kerak bumi yang dipuja,dan dikhatirkan, menglak dan menolak kehadiran itu. Sumpah" bukan aku yang bilang dan mengatakan ini," dan jika kemarahan itu memuncah
maka tunggulah aku saat tubuhku bersama Bumi" dan maafkan aku jika kucercah nasehat mereka dan kalian tentang sejuta andai dan rencana Bumi ingin kalian selamatkan,,semetara aku menegnal, puntung rokok siapa,,dan pembungkus indomie siapa,,atau bekas kaki dan kencing siapa

aku berhenti disaat hujan menertawaiku
lalu membujukku masuk, menutup jendela
seraya angin juga melepaskan sendu Bumi yang dibincangkan




AKU ADALAH DURI – DURI YANG BERBUNGA
Karya : dion syaif saen


aku berlegam
dari ujung kesumat jemariku melindas satu lalat
gejala kemanusiaanku hampir punah

aku berkecimpun
satu nurja dan pemujaan
bagai syaitan merasuk
lupa kendali, kemudian berangsur memisahkanku

aku bermujanat
seperti pemuja Tuhan yang setia
duduk bersila
menyenandungkan selera pinta

aku menuliskan
sebuah cerita manusia
sejarah pergumulan jiwa-jiwa
yang berkeliaran
dan berhenti, membisu
diaryku patah dan basah
oleh kemarahan manusia sesamaku

aku membacakan syair ditengah terik
mereka melemparkan senyum perpisahan
meretakkan tulang dadaku
melihatku tertelungkup pada zaman
yang berteduh, bertudung kemunafikan

aku membuat syair lagu
sambil menyanyikannya dengan jujur
bercucur air mataku
mereka hilang dan pergi satu-satu
mereka mencuri satu laman-laman pendirku
sebuah kelemahan, pada kekekalanku dalam karya
semudah memetik Bunga
semungil tumitku
dan kekecilan kaki-kakiku, mereka melupakan jejak tapakku
lalu berkabung pada bejanaku yang kering

aku memainkan musik sendu
mereka menyumpali mulut dan hidungnya

aku mencintai seseorang
mereka menuduhku berlebihan
dan tak pantas, realistislah"
aku menuliskan kembali tentang bulan
dan gairah percintaan, mereka bermata dua
mereka melucuti kesengsaraanku sambil merampas kebaagiaan
saat aku menyerukan Cinta yang terdalam dan mulai dari kemuing, sampai mawar yang buta

siapa yang bersiul?
suaranya memicingkan kemunculan asal dasar suara
telingaku tak peka
hanya hati danr asaku pernah ada sebelum
kutmpatkan syair balada yang bergetah, dan bergundik
menjadi lebur dan terbungkam lara

aku adalah permulaan abad kesekian
yang direingkarnasikan, dan dihidupkan kembali
selalu mengabaikan pesan waktu dan zaman
bahwa letaknya tak jauh
dia ada bersemayam
lalu menghancurkanmu

aku berlari
dengan luka diatas legam tangan dan pundakku
tanpa kuloihat darah nanah menggemparkan
mereka melotot dan mencemoho
diam-diam dia mencabuti bulu-buluku juga

aku adalah kemurahan
aku adalah keperihan
aku adalah luka
aku adalah kebahagiaan
aku ditempah dari semai aksihs ayang semesta
sampai semuanya tak kurasakan lagi
dan berlinangan air mata kemunculan orang-orang pandai membohongiku

aku adalah Cinta
aku adalah romantik kisah roman-roman lain
aku adalah kekasih sejati
aku adalah kemuning
akua dalah nurja berpalung sutra
aku adalah yang bertudung dan melengkapi kelenjar pahaku dengan nikmat, dan aku adalah duri-duri yang berbunga






KAU ADALAH LUKA
Karya : dion syaif saen


Kau deret sekisah lukisan yang bercinta, bergerak bola dan bulu matanya, kau tempatkan didepan kemusnahan antara perpisahan, dan ketabahan yang membatu.

Kenapa juga malaikat tanpa sayap
Berhenti ditengah bumi,diatas cemara
Bagai kunang malam melimpahkan cahayanya, mencari kenduri, yang terbebani oleh sebuah duka dan sejuta air mata yang mati, berubah membeku, keras, tercecer dan tercemoho,"ceritalah"

--------------------

Sekedar ilisustrasi isyarat politik
Jika salah diperbaiki,jika benar cukup menggumam saja :
PDIP menunggu+risau
GERINDRA jadi Galau
GOLKAR mengaduk
PPP bikin gaduh
NasDem adem-adem sendu
PAN membujuk-merajuk
PKB mulai Galau
PKS membenalu
HANURA bergurau
DEMOKRAT Ambigu dan kelabu

Dan kemana hendak Pilihan Indonesia berlabu? Jika mereka berseru tanpa haru, dengan kondisi Negeri ini yang kasat kusut.?
"Revolusikah?

----------------------------

Aku melengkapi hurufku
Berbagai macam bentuk
Dan lekukan indah bagai perawan merah yang bertato naga",,,Nakal"
Sementara kalimatku kususun
Diatas puting berkeringat, memajang keseksian tulisanku sendiri. Hingga mereka membunuhku.
Sejenak aku merenung
Lalu untuk apa Ibuku bertutur
Sementara dia menyuruhku diam"?
Mengajariku seribu kata, dan aku berhasil memanggilnya, atau kata lain, lalu mereka menertawaiku? Hemm!"