RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Rabu, 02 April 2014

Kumpulan Puisi Drs. Mustahari Sembiring - FAKTA INI LUKA



KITA SEPAKAT TANPA MUFAKAT
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.-

Dinihari menggigil
sesak didada gemetar hati menciut
terperangkap pada dilema
memilih atau tidak sama perihnya
teganya menghukumku begitu rupa
mungkin alfaku membekas tinggalkan cedera
tapi pilihanmu tak bisa kureka saat itu
kita sepakat tanpa mufakat

Dinihari meradang kesekian kali
tak pernah ikhlas mengakui, terkunci problema ini
sejujurnya berjuta kecamuk merimba dijiwa
haruskah kuhempaskan suara hati
atau sebaiknya kutinggal pergi

# Pondok bambu istanaku, Selasa,01/04/2014=03:13wib




FAKTA INI LUKA
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.-


Malam meronta
tak sanggub menahan derita
membekap kata disudut bibir tak tega
mengapa tak juga menyadarinya
fakta ini luka
tak bisa kuterima

Ingin menjerit
apa pula nanti terjemahannya
tak mimpi tak ngigau , lalu kenapa
meski awalnya sebab akibat, tapi kini kenapa tak henti jua
tak perlu mengadili situasi
apalagi mempekarakan keadaan
bukankah kita sepakati jalan ceritanya
fakta ini sembilu sayatkan luka diatas luka

# Pondok bambu istanaku,Selasa,01/04/2014=02:42wib




TERTIPU NUANSA
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.-


Aku tak punya apa yang kau minta
sejak lama dirampas rasa
jika tiada kau kata hadir, maka benarlah bahasa langit
telah ditukarnya selendang asa
sebelum malam merebut tahta
Aku sendiri buta
bagaimana bisa kuhidangkan cinta
jangan-jangan cuma fatamorgana
maka kau telah tertipu nuansa
Jika kau menyangkalnya,
kau ikut buta
jika benar adanya
maka kita telah kehilangan segalanya....
‪#‎Sapo‬ terulang pondok persinggahan, Selasa,01/04/2014=16:36wib




TENTANG CAHAYA
Karya Drs Mustahari Sembiring sang muham.-


Ini tentang cahaya,
dulu aku pernah terkesima
ketika kau serupakan aku dengan cahaya
terangi hidupmu yang gulita
selanjutnya aku malah terpenjara gulitamu
seturut waktu sungsang jalan pikiranku
gulitamu telah menjadi cahaya kehidupanku

Jujur, rentang waktu kubiarkan menjawab jalan hidupku
seperti sepotong sabut kelapa diganasnya samudra raya
terombang ambing membentur karang
hancur sehancur hancurnya
pada titik balik, ketika pengharapan berada dititik nadir
kuingat seberkas cahaya, meski redup ia masih bersinar
seberkas cahaya itu kubangun, kini jadi mercusuar

‪#‎Persinggahan‬ sapo terulang, Selasa,01/04/2014=20:20wib — bersama Marselayang Selalusetia dan 19 lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar