RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Senin, 14 April 2014

Kumpulan Tembang Kata Juank Hadapi - BUKAN ARTI PERPISAHAN


Satu Kata...
Yang Belum Mampu Untuk Terlontarkan...
Karena Satu Alasan...
Yang Tiada Mampu Untuk Terucapkan...

Tapi Nanti...
Tika Sang Embun Menetes Didahi Dedaunan...
Dan Terjatuh Dipelukan Bumi...
Disaat Itu Pula...
Satu Kata Dan Satu Alasan Akan Terungkap...
Dan Terjawablah Asa Dari Sebuah Pandangan...

--------------------------------

Di Dua Purnama Lalu...
Panorama Indah Itu Terlewati...
Tanpa Sadar Banyak Lambaian Nyiur Menghiasi Perjalanan...
Hingga Terhenti Disuatu Simpang Perpisahan...
Dengan Jemari Yang Penuh Noda...
Terselip Rangkaian Indah Penuh Kasih Sayang...
Menjadikan Asa Menjauh Dari Kegelapan...
Memberikan Sinaran Disetiap Langkah...
Semua Sudah Tertutupi Tabir Gelap...
Dan Jarak Yang Melintasi Samudra Biru...
Kini Hanya Menunggu Pemandangan Pilu...
Di Singgasana Keharmonisan...

---------------------------


BUKAN ARTI PERPISAHAN


Malamku Kian Tiada Ujung...
Sedang Aku Masih Terus Mencari Titik Cahaya...
Sebagai Penuntun Arah Jalan pulang...
Tuk Merebahkan Letihku Dipelukan...

Masih Saja Duka Itu Bermanja...
Mendekap Manis Dibahu Kecilku...
Dengan Elusan2 Syahdu Dipipi Merah...
Dan Berakhir Dengan Matinya Pemberi Cahaya...

Kucoba Sudah Menepis Asa...
Dengan Lantang Dan Tikaman Tanpa Darah...
Damun Dukaku Masih Memberi Senyum...
Dan Lambaian BUKAN ARTI PERPISAHAN...




DI SINI

Disini...
Hanya Seketika Harum Itu Semerbak...
Memberi Warna Baru Dalam Setiap Pandangan...
Dan Menutupi Cinta Yang Bersemi...

Disini...
Cuma Genggaman Usang Pemberi Makna...
Mengalirkan Rasa Disetiap Perasaan...
Mengubah Dekat Menjadi Terdekat...

Disini...
Ada Air Mata Yang Tertinggal...
Mengalir Suci Dari Jiwa Yang Sedih...
Membentuk Lingkaran Kehancuran Asa...

Disini...
Tiada Lagi Pernah Ada Disini...

Juank Hadapi
13 April 2014
12:27 wib


TERDIAM


Aku Masih Terdiam...
Diantara 2 Helai Benang Kusut...
Yang Melingkari Setiap Hela Nafasku...
Hingga Malam Itu Kembali Bagai Siang...

Aku Masih Terdiam...
Tika Ucapmu Tersimpan Diudara Yang Sombong...
Tika Tatapanmu Yang Kembali Memerah...
Menghalusinasikan Apa Yang Tiada Terjadi...

Aku Masih Terdiam...
Bukan Tertunduk...
Dan Bukan Memilu...
Tapi Melangkah Meski Derai Tak Terlihat...

Kini...
AKU MASIH TERDIAM...

Juank Hadapi
16 April 2014
23:26 wib



SADAR YANG BERMIMPI


Ketika Mataku Sudah Terpejam...
Kenapa Hatiku Selalu Berbicara...
Tentang Pertanyaan Di Fikiran...
Dan Jawab Yang Menanti Diwaktu Senja...

Celotehku Kini Sudah Tak Berkutik...
Terdiam Kaku Terhimpin Batu Harapan...
Dan Fajar Masih Setia Menyimpan Malu...
Akan Embun Yang Enggan Berlalu...

Bangunkan Aku Dari Sadar Yang Bermimpi...
Dan Bangunkan Aku Dari Jiwa Yang Tak Bernafas...
Maka Aku Akan Kembali Melihat...
Bidadari Suci Tanpa Bayangan Dari Harapan...

Juank Hadapi
16 April 2014
01:56 wib




KEGALAUAN SANG PERMADANI


Ratapan Air Mata Kian Mengiba...
Merenungkan Kegalauan Yang Enggan Pergi...
Mesti Perih Dan Pedih Sudah Terlalui...
Diatas Batu Yang Penuh Pecahan Kaca...

Kenapa Aku...
Atau Mungkin Memang Aku...
Yang Harus Membunuh Rasa Egoku...
Dengan Menghancurkan Asa Yang Tak Kunjung Tiba...

Tersenyumlah Hay Penghuni Malam...
Luapkan Kepuasanmu Diatas Permadani Keemasan...
Biarlah Aku Menampung Tetes Demi Tetes...
Darah Suci Dari CINTA ABADI Permadani Itu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar