RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Jumat, 03 Oktober 2014

Kumpulan Puisi LUmbang KAyung - MENEPIS IMPIAN



Luaskanlah pandangan kita seluas kehidupan yang kita mampu, supaya kita bisa tau sebesar apa keimanan di diri kita dalam menjalani kehidupan.

By : LUmbang KAyung





# MENEPIS IMPIAN #


Di seberang Lautan,
Ada sebuah Impian,
Itu takkan kesampain,
Hanya sebatas Angan,
Menanti Sinar Rembulan.


Tak kan ku terjang Gelombang,
Tak kan ku hantam tajamnya Karang,
Tebing tebing yang Menjulang,
Itu pasti menghadang,
Yang menjadi keterbatasan yang menantang,

Indahnya Pantaimu di Malam ini,
Kilau Cahaya yang mewarnai,
Di antara Bintang Bintang yang menyinari,
Menyentuh Lukanya sekeping Hati,
Yang menanti lahirnya Cinta nan Suci.

Namun yang ku mampu,
Ucap kan Selamat Malam untuk mu,
Nan jauh di seberang Lautan Biru,
Yang mengundang hadirnya Gelora Rindu,
Di saat Hasrat ku ingin Bertemu.

By : LUmbang KAyung (Asahan 28:09:2014)


------------------------------------

Ingin aku bertanya kepada kamu,
yang kini telah duduk di singgasana,
Apakah kamu orang yang kaya?,
Yang kutanya bukanlah Harta mu,
Tetapi Hati mu.

LUmbang KAyung (28:09:2014)





# LAMUNAN #

Hembusan Bayu,
Lembut membelai Tubuhku,
Yang bagaikan Kaku,
Berirama Dendang Kelabu,
Merajuk menatap Langit nan Biru.

Hempasan Gelombang,
Hantam Bebatuan Karang,
Di antara Camar yang Terbang,
Angan ku terbang di Angan Angan,
Bersama Hati nan Bimbang.

Kadang Hati meminta,
Kadang Hati Meronta,
Tentang Cinta,
Tentang Kekasih yang mendusta,
Kala Impian telah Menjelma.

Ku Diam Membisu,
Menatap Bayang Anganku,
Di dalam Lamunan Lamunan Kelabu,
Tendang Impian yang ku Tunggu,
Setelah dirinya melepaskan Pelukan Cinta ku.

By : LUmbang KAyung ( Tanjung Balai 28:09:2014)




# AKU MASIH TERBAYANG #

Di sini,
Coba ku ulang kembali,
Bintang2 yang menemani,
Rembulan yang menyinari,
Ku terbuai tubuh indah mewangi.

Masih ku ingat Senyum manis mu,
Bersama lembutnya suara mu,
Yang berbisik merdu di Telinga ku,
Meminta ku menjaga kesetiaan Cinta selalu,
Di dalam setiab ruang Kalbu.

Bagai mimpi2 indah yang menemani,
Bagai Bayangan yang menggoda,
Aku terbakar Bara Asmara,
Api Cinta yang menyala2,
Di saat Gelora merayu ku di Dada.

Kini ku kabarkan Mentari Pagi,
Di antara Bukit2 nan tinggi,
Dan embun2 yang menyelimuti,
Ku lukiskan Indahnya Pelangi,
Untuk menyambut bangun mu di pagi ini.

SELAMAT PAGI SAYANG
By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 24:08:2014)





# SELAMAT JALAN SAYANG #

Selamat jalan,
Dirimu kini tinggal kenangan,
Hanya sebait pesan,
Yang tak dapat ku lupakan,
Hingga Tuhan kembali mempertemukan.

Hanya Doa,
Dalam derita,
Yang membebani jiwa,
Setelah engkau tiada,
Kembali kepangkuan yang Maha Kuasa.

Andai kau dapat lihat Air Mata ini,
Andai kau dapat dengar Ratapan Hati,
Mungkin engkau kan menangisi,
Kepergian mu di hari ini,
Yang meninggal kan ku sendiri.

Selamat jalan Sayang ku,
Aku menangis untuk mu.
Setelah lelah ku menunggu,
Engkau tersenyum kepada ku,
Namun diri mu kini terbaring kaku.

Berikan aku petunjukmu Tuhan,
Agar aku jauh dari kesilapan,
Yang meratapi kepergian,
Dirinya yang engkau titipkan,
Hingga kembali ke Alam Sorga yang engkau janjikan.

By : LUmbang KAyung (Air Joman 22:09:2014)




# MIMPI #


Mimpi,,
Kau menemukan ku kembali,
Bersama dia yang telah pergi,
Dia yang sangat ku kasihi,
Menemani ku yang terlelab sendiri.

Tak ingin ku mengakhiri,
Tak igin rasanya ku terjaga kembali,
Bersama Mimpi Mimpi,
Bersama Kekasih yang telah pergi,
Kembali kepangkuan Illahi.

Namun Pagi menyambut Mentari,
Mimpi2 pun kini telah kembali,
Meninggalkan kekecewaan Hati,
Bersama kepedihan ini,
Yang tak mungkin dapat ku Akhiri.

Bagaikan Mentari tertutup Awan,
Bagaikan Pungguk merindukan Rembulan,
Yang hanya meninggalkan harapan,
Harapan yang tak mungkin terwujutkan,
Di dalam menjalani Kehidupan.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 23:09:2014)






# TAK SEMPURNA #


Inilah hidup,
Menempuh perjalanan,
Menepis semua masalah,
Semampu ku,
Sebisa ku berbuat,
Kadang sendiri,
Kadang sempoyongan,
Kadang di dalam Lamunan,
Mencari Bahagia,
Mencari indah dunia,
Dan mencari Sorga,
Dalam setiab kerinduan,
Dari sadar dan kesilapan,
Karena aku Manusia biasa,
Yang tak munkin menjadi yang Sempurna.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 25:09:2014)

--------------------------


Jangan engkau teteskan Air Mata mu di sebelah Telapak Tangan seseorang, tapi biarkanlah Air Mata mu menetes di kedua Telapak Tangan Orang Orang.
By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 30:09:2014)





# LELAH #


Ku lalui curahan Hujan,
Juga panas yang membakar Kulit Ari,
Di antara Embun 2,
Malam aku menanti Pagi,
Menghela Napas dari setiab Kebosanan.
Kadang di luasnya Lautan,
Di Antara Celah Bebatuan Karang,
Ku Labuhkan juga Harpan,
Hanya demi rasa Cinta dan Sayang,
Seperti Janji yang pernah Terucapkan.

Namun Bintang2 tak tregapai,
Rembulan kian Enggan Menerangi,
Bersama setiab sisa2 Mimpi,
Yang kian Membunuh Harapan Pasti,
Demi menggapai keinginanmu di Hati.

Kini engkau rela pergi,
Bersama dia yang dapat meberi,
Semua apa yang kau ingini,
Setelah ku terlelab di kelelahan ini,
Dalam menjaga ikatan Cinta yang kita Miliki.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 02:10:2014)





# BENCI JADI RINDU #

Bila ku ingat kamu,
Tak sedikitpun ada Rindu,
Yang menemani sepiku,
Mengusik Malam2 Kelabu,
Dalam Hening ku yang Bisu.
Entah mengapa ini bisa terjadi,
Dirimu telah mengikat Hati,
Yang dulu ku Benci,
Dari kata hinaan yang kau beri,
Kala ku tabrak dirimu saat ku Berlari.

Semua menjadi cerita yang Lucu,
Di saat ku ingat kemarahan mu,
Di saat ku ingat ke Egoan mu,
Dirimu seakan seorang Sang Ratu,
Yang kan memberi Hukuman kepada ku.

Kini aku selalu teringat pada mu,
Yang datang menghiasi Rindu,
Di Malam2 Sepi ku,
Menjadi Lelucon dalam Hayal ku,
Bersama hadirnya Bayang2 diri mu.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 03:10:2014)





# TERGORESNYA IMPIAN #

Getar Gemuruh rasa,
Lumpuhkan Semangat di Jiwa,
Kala Hasrat kian Meronta,
Tenggelamkan Impian juga Pesona,
Bungkam Menatap tampa Bahasa.

Ku tatap Malam tampa Rembulan,
Kerlib Bintang2 tertutup Awan,
Tersimpan kenangan di dalam Kekecewaan,
Gemuruh di Dada enggan tersimpan,
Namun kehendak hati tak jua terwujutkan.

Ingin rasanya menangisi diri,
Meraba Cinta yang kini tersakiti,
Di antara Bayang2 menemani,
Ku Sapa Sepi di Kesendiria ini,
Mengenang Kekasih yang kini di lain Hati.

Mungkin Esok Malam kian Kelabu,
Mengingat indahnya Raut Wajah mu,
Yang kini telah melukai Hati ku,
Menggores Angan yang telah lama ku Rindu,
Kala Hasrat inginkan kau menjadi Istri ku.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 30:09:2014)





# CANTIK TETAPI GALAK #

Kala ku ingat pandangan ini,
Kau bagai Mawar berduri,
Mekar menghiasi Pagi,
Harum Mewangi,
Namun tajam Menusuki.

Kadang kau layaknya Serigala,
Melolong tinggalkan Senja,
Mencabik2 penuh Kata,
Begitu menyakiti Telinga,
Hingga Rasa ini begitu Hina.

Namun kau bagai Rembulan,
Menerangi kegelapan,
Kan menemani ksendirian,
Di setiab Getar yang ku rasakan,
Pelebur Api kerinduan.

Kau adalah bungaku,
Kau juga Rembulan ku,
Yang menghiasi hidup ku,
Menerangi Malam ku'
Tapi ku tak ingin kau menjadi Serigalaku.

By : LUmbang KAyung (Asahan 04:10:2014)
----o tersipu & sesal
aku tertunduk duduk di Kota Kisaran.......





# MENANTI ASA CINTA #


Sengat Mentari membakar Hari,
Ketandusan Gurun ku lalui,
Hingga tiada ku sadari,
Tubuh ku terkapar Merenungi,
Sebuah Impian yang hampir Mati.

Entah kemana lagi ku mencari,
Seteguk Air melepas Dahaga,
Biar terobati Hasrat di Hati,
Yang ku nanti di antara Doa doa,
Di dalam menjalani hidup ini.

Namun Hujan tak kunjung datang,
Kegelisahan ini pun Berdendang,
Merayu setiab Hasrat yang datang,
Membasuh Harapan yang hampir hilang,
Di dalam Pelukan Kasih Dan Sayang.

Lihat lah tubuh yang Terkapar ini,
Rasakan Lidah yang hampir Kaku,
Di dalam Jiwa yang bagai tak berarti lagi,
Yang Merintih di antara Sepi nan Bisu,
Dalam menanti Angan yang lama ku Cari.

By : LUmbang KAyung ( Tanjung Balai 11:10:2014)






# DENDANG SANG PUNGGUK #

Di sini,
Ingin ku nikmati kembali,
Di saat engkau nenemani,
Mengisi kesendirian ini,
Tertawa dan bernyanyi.

Yang tersisa hanya kenangan,
Tentang Bintang2,
Tentang Rembulan,
Tentang Indahnya tarian Kunang2,
Di saat Senar Gitar ini ku mainkan.

Ku coba dendangkan Lagu Cinta,
Tentang Cahaya Purnama,
Bersama Sang Pungguk yang menyapa,
Di saat itu kita bersama2,
Menanti Mentari Pagi Menjelma.

Sungguh tak dapat ku lupakan,
Kala Sang Bidadari menemani,
Dan Mata ini ku Pejamkan,
Lupakan Sang Pungguk yang bernyani,
Dalam menanti Hadirnya Rembulan.

By : LUmbang Kayung (Tanjung Balai 10:10:2014)





# DI MANA UKIRAN CINTA KU #

Mendung yang menyelimuti,
Mentari pun tak nampak Berseri,
Bersama Senja yang menanti,
Coba memberi ku sebuah Arti,
Di dalam Kegelisahan ini.

Bagai kehilangan Lamunan,
Kesendirian kian Meresahkan,
Di dalam sebuah penantian,
Risau yang tak dapat tersembunyikan,
Aku kehilangan Impian.

Coba ku ukirkan sebait Kata,
Dari Resah ku yang Melanda,
Yang kini kian Menyiksa,
Dari untaian Nada2 Cinta,
Yang kian Lara di daslam Jiwa.

Aku terhempas bernadakan Sendu,
Terpuruk di Lembah yang Berbatu,
Di antara Angan2 yang Merayu,
Ku keluhkan Hasrat kelangit nan Biru,
Berharab Cinta menghiasi hidup ku.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 10:10:2014)




# MENANGISLAH DI PELUKAN KU #


Indahnya malam,
Ku mencari setiab Kecerahan,
Walau dalam diam,
Ku kubur semua ke bosanan,
Bagai Karang di Lautan nan dalam.

Kadang ku ingat kamu,
Yang penuh dengan Canda,
Menggoda rasa di Jiwa,
Namun Kebahagiaan mu untuk dirinya,
Buka untuk ku yang lama memendam Rasa.

Kini ku lihat Kepedihan Lara,
Dalam Jiwa yang lama ku Cinta,
Tampa sebait kata2,
Hanya Deraian Air Mata,
Menghiasi Wajah mu nan Jelita.

Kecewa mu telah menggores Lara ku,
Diam tampa ada tanya dari mu,
Membuat ku tak pernah tau siapa diri ku,
Yang kadang selalu Acuh padamu,
Walau dalam dia ku Mencintai mu,
Karena kamulah Bidadari di dalam Hidup ku.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 12:10:2014)




# SENANDUNG PAGI #

Indahnya Mentari Pagi,
Menambah keceriaan ini,
Dan aku ingin Berlari,
Mengejar Mimpi2,
Mimpi semalam yang telah pergi.

Camar2 yang terbang,
Di antara Perahu Nelayan yang pulang,
Lantang memecah Gelombang,
Dan Tawa Riang pun Berdendang,
Setelah Lelah di luas Lautan yang terbentang.


Perlahan tiupan Bayu,
Mengusik Rimbun Dedaunan,
Terdengar Mengalun begitu Syahdu,
Yang Menggema memanggil dari kejauhan,
Bagai kan Irama Buluh Perindu.

Tak ingin rasanya meninggal kan Pagi,
Yang memberi ku sebuah Arti,
Tentang Ombak dan Camar yang Bernyanyi,
Yang memberi Kebahagiaan Relung Hati,
Kebahagiaan yang di beri Illahi Robbi.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 14:10:2014)





# IBARAT KAN TEBU #


Tak ingin ku sendiri,
Setelah engkau pergi,
Hening Bisu nan Sunyi,
Bertemankan Sepi,
Di Malam2 panjang yang ku lalui.

Ku tau semua itu,
Tiada arti bagi mu,
Tiada rasa Rindu,
Dan tiada Malam2 Kelabu,
Yang menemani Hari2 mu.

Walau ku Sadari Kekecewaan ini,
Kesalahan panjang yang ku lalui,
Yang tak pernah lepas dari Relung Hati,
Walau sekejab kau menemani,
Jiwa yang hampir Mati ini.

Mungkin aku hanya Sebatang Tebu,
Sekedar pelepas Dahaga mu,
Lalu kau buang saja begitu.
Namun ku berharab Tunas yang baru,
Tumbuh di Taman Hati mu,
Dari potongan2 kecil yang kau buang itu.

By : LUmbang KAyung bersama Ahmed El Hasby.
( Tanjung Balai 14:10:2014 )




# BERHARAB KAN MIMPI INDAH #

Hari ini,
Terukir cerita Mimpi,
Tentang Mentari,
Bukit2 nan tinggi,
Bersama Warna Warni Pelangi.

Kicau Burung2,
Kupu2 di antara Kembang2,
Menari terbang melayang,
Namun Senja menjelang,
Rasa ini pun kembali Bimbang.

Malam tampa Rembulan,
Bintang2 tertutup Awan,
Aku pun hilang Keceriyaan,
Tampa tiada seorang Teman,
Yang menemani ku di dalam Kegelapan.

Mungkinkah Mimpi2 indah menanti,
Menemani ku di Malam ini,
Buat penawar Sunyi dan Sepi,
Yang kan mengudang Asa ku kembali,
Menyambut Mentari Pagi bersinar lagi.

By : LUmbang KAyung ( Tanjung Balai 18:10:2014)




# KU INGIN MENGHAPUS LARA MU #


Butiran2 Bening mengalir,
Di antara kedua Kelopak Mata,
Yang membasahi sudut2 bibir,
Di wajah Ayu mu nan Jelita,
Dalam menyikab sebuah Takdir.

Nakhoda nya telah pergi,
Nakhoda nya tak lagi kembali,
Rana Lara pun kini membebani,
Jiwa merjerit tak lagi berarti,
Meratapi Senja yang kian sepi.

Tak ingin aku memandang,
Ada tangis yang tak ingin berhenti,
Dari Derita yang berdendang,
Bergema di Relung Hati,
Dalam Ratapan Batin mu yang panjang.

Ingin ku menghapus Air Mata mu,
Di dalam dekap peluk ku,
Agar engkau Tahu,
Hasrat Cinta ku Pada mu,
Yang telah lama membebani Hidup ku.

By LUmbang KAyung (Asahan 19:10:2014)





# SELAMAT TIDUR SAYANG #


Indahnya Cahaya Bintang,
Bertemankan Sinaran Rembulan,
Angan ku pun ikut melayang,
Melambung tinggi di atas Awan,
Bermain berdendang Riang.

Oh indanya Malam,
Di mana kau sembunyikan dirinya,
Ku ingin tenggelam bersama Pualam,
Larut di dalam Suka Cita,
Tinggalkn Hati yang Muram.

Sadar ku kini menjelma,
Embun2 kian menyelimuti,
Dan Hati ini pun bertanya,
Adakah dirinya bersama Malam ini,
Menyapa Malam di dalam Cahaya nya.

Tak ingin rasa Terpejam Mata ini,
Namun ku Untaikan Sebait Doa,
Semoga Mimpi2 Indah Malam ini,
Menemani Pejaman Mata nan Jelita,
Hingga nanti Pagi Menyambut Mentari.

By : LUmbang KAyung (Asahan 22:10:2014)




# SEBERKAS CAHAYA IMAN #


Musim2 yang Silih berganti,
Tehnologi Zaman semangkin tinggi,
Namun coba kita tanya Keimanan di Hati,
Adakah berpegang kepada Kitab2 Suci,
Atau Seberkas Cahaya yang hampir Mati.

Terasa hina kata tak bermakna,
Adakah Dusta menjadi Mulia,
Kala itu ke Egoan Meraja lela,
Membuat ke Sabaran tiada berguna,
Demi tujuan Halalkan segala cara.

Namun tak semua Manusia dapat sempurna
Menjalani Hidup di atas Dunia,
dalam mencapai Bahagia dan Rumah Tangga,
Yang menjadi pinta Rosul kepada Ummatnya,
Layaknya aku dia dan mereka.

Biarlah diri di pandang Nista,
Biar lah Mimpi tak kunjung tiba,
Namun janganlah hidup bergerlimang Dosa,
Kepada Illahi dan juga sesama Manusia,
Agar Kematian bukan untuk menjadi Terhina.

SELAMAT TAHUN BARU 1 SAWAL 1436 HIJRIAH
By : LUmbang KAyung (Asahan 25:10:2014)




# DI TENGAH GELOMBANG #


Basah sudah tubuh ini,
Di siram Hujan Senja Hari,
Dan aku masih di sini,
menatap Lautan yang tidak bertepi,
Membuat diri seakan tiada berarti.

Hilang seketika sebuah harapan,
di terpa Angin dan juga Gelombang,
Bagaikan Sabut di tengah Lautan,
Kadang terbentur di tajamnya Karang,
Yang hanya dapat berserah kepada Tuhan.

Andai Dermaga dapat menyapa,
Tak mungkin Jiwa rasa Meronta,
Di kala Malam mulai menjelma,
Tinggalkan Sinaran cahaya Senja,
Bersama Hujan yang tiada Reda.

Kepada Tuhan ku panjatkan Doa,
Berikan Hamba kekuatan Jiwa,
Dalam menjalani kehidupan Dunia,
Demi mencapai arti Bahagia,
Bersama dia yang menantiku di sana.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 27:10:2014)




# WALAU SESAAT SAJA #

Aku di sini,
Dengan waktu ku,
Memandangi,
jauh di situ,
Bersama kekaguman ku.

Ingin aku kesitu,
mengejar Bayang mu,
Melepas Rindu,
Hasrat di Jiwa ku,
Ke pada diri mu,

Biar lah,
Biarlah Wajah Manis tersenyum,
Walau Gundah,
Lamun ini tenggelam,
Ah,,.
Untuk apa aku Resah.

Sudah lah,,
Biar Waktu ini memandang mu,
Yang tak begitu jauh,
Dari pandangan ku,
Dan tak kan mungkin Lelah.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 29:10:2014)




# SUDAH TAKDIR #


Di mana ada Gula,
Di situ ada Semut,
Di sini aku Merana,
Yang lain jangan Ribut,
Apa lagi banyak Tertawa.

Bagai Air di daun Keladi,
Tertumpah tak meninggal kan bekas,
Begini lah Risaunya Hati,
Jikalau Ikatan Cinta terlepas,
Apa lagi dari Pagi belum Mandi.

Kapas di Tenum menjadi Benang,
Benang di Sulam menjadi Kain,
Sudah ya sudah aku berjuang,
Namun kenapa tak juga Kawin,
Hingga ku bagai kain sobek dan berlubang.

Di mana Bumi di pijak,
Di situ Langit di Junjung,
Namun Jiwa ini Berontak,
Langit di junjung tertutup Mendung,
Mungkin karena Nasib belum Berpihak,
Bagai Bebek pulang kekandang.

By : LUmbang KAyung (Asahan 29:10:2014)





# KEMBALI LAH KEPADA KU #


Di antara bintang2,
Kau cahaya penerang sepi,
Yang selalu ku pandang,
Dari setiab Hasrat ini,
Hingga Bayang diri mu menghilang.

Kini di Remang kota kau Tersenyum,
Sempoyongan di pinggir jalan,
Namun tangis mu di sepi Malam,
Meratap dalam kepedihan,
Merungi Harapan yang kian Kelam.

Entah kemana rasa hati mu,
Entah kemana tatapan mu,
Mungkin Malam tangisan pilu,
Memeluk jiwa mu yang semangkin Beku,
Setelah dirinya meninggalkan mu.

Kembali lah kepelukan ini,
Tinggalkan kenangan yang melukai mu,
Usah di ikut Raungan Hati,
Ada aku yang Memuja mu di dalam Rindu,
Yang akan ukirkan kebahagiaan hidup mu nanti.

By : LUmbang KAyung (Asahan 30:10:2014)




# RENTAN #

Rasa ini kian Rentan,
Di telan Kekecewaan,
Di cambuk kegelisahan,
Di urai kepedihan,
Terpuruk di lembab nya kebisuan.

Bersama Embun2 Malam,
Menanti cahaya Rembulam,
Kemerlab Bintang2 pun tenggelam,
Hilang di balik Awan,
Bersama malam yang kelam.

Ingin ku pergi,
Meninggalkan Mimpi2,
Mengobati luka ini,
Yang mendera perih nya Hati,
Setelah Cinta ini kau sakiti.

ijinkan aku berlalu,
Melepas cerita semu,
Yang membuat ku membisu
Di antara malam2 Kelam kelabu,
Kerena aku bukan Batu Loncatan mu.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 01:11:2014)


----------------------


Aku tak kan menangis, jikalau bukan karena kamu, dan dia yang dalam pederitaan. Tapi aku akan merasa Bersukur bila melihat kamu dan dia Bahagia. Karena Cinta dan Sayang bukan harus memiliki.

By : LUmbang KAyung bersama Ahmed El Hasby
Tanjung Balai 01:11:2014





# SALAM TERAKHIR #

Entah bagai mana,
Rasa mendera di jiwa,
Gelombang yang melanda,
Di tengah luasnya Samudra,
Hanya harapan ini yang tersisa.

Karang2 tajam yang mengancam,
Halilintar yang tak pernah peduli,
Aku tak ingin tenggelam,
Aku ingin kembali,
Menikmati hembusan desah Malam.

Gelombang telah melemparkan Perahu,
Menghantam tajam nya karang berbatu,
Namun Hujan pun membasahi ku,
Tersendak Nafas Perih ku,
Di tengah luas nya Laut Biru.

Di antara Tangisan dan Doa,
Aku minta kepada yang Maha Esa,
Andai ku tak dapat kembali ke Dermaga,
Ijin kan aku pergi untuk selamanya,
Dan Bahagiakan dirinya,
Bertanda kita pernah hidub Bahagia Bersama2.

By : LUmbang KAyung (Asahan 02:11:2014)





# DI MANA DIRI MU KINI #


Ingin ku kembali,
Di waktu Pagi,
Di Siang hari,
Senja yang Sepi,
Bersama Malam dan mimpi,
Dirimu menemani ku di sini.

Lelah ku mencari,
Terlelab ku menanti,
Namun tak jua ku temui,
Dimana diri mu kini,
Yang telah membuka pintu Hati ini.

Ku peluk Bayangan,
Ku gapai Kenangan,
Di ke seorangan,
Tampa Rembulan,
Ku tatab Bintang2 tertutub Awan.

Entah kepada siapa ku bertanya,
Entah kepada siapa ku meminta,
Ku ingin Bayang mu menjadi nyata,
Menemani diri ini yang larut di dalam Lara,
Bersama indahnya Cinta dan Asmara.

By : LUmbang KAyung (Asahan 03:11:2014)


---------------------------------------------
Andai aku Hanyut, aku Hanyut bersama Bayangan mu. Andai aku tenggelam, aku teggelam bersama kenangn mu.
Dan andai aku menghilang, itu tandanya aku telah terdampar di Pantai Kekecewaan. Semua itu karena aku terlalu Lelah mengarungi Samudra, dalam menjaga setiab Untaian Rantai Cinta yang telah ku Ukir untuk kita bersama.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 03:11:2014)




# SEANDAINYA KU MAMPU #


Aku bukan pembalut luka,
Aku bukan pelepas Dahaga,
Aku ini pemuja Cinta,
Yang terlahir Suci di atas Dunia,
Untuk setiab hidub Manusia.

Kan ku kabar kan Rembulan,
Untuk mengisi kekosongan,
Kan ku lukiskan Impian,
Yang menciptakan ke Bahagiaan,
Dalam Langkah setiab perjalanan.

Ku coba menggapai kan Embun Pagi,
Kala hari menyambut mentari,
Meninggal kan Malam2 sepi,
Dan mengobati Lara nya Hati,
Yang tak dapat Berdendang Lagi.

Namun ku juga Manusia biasa,
Tak akan lepas dari rasa kecewa,
Dalam menggapai Cinta,
Yang merindukan Gelora Asmara,
Karena aku juga ingin merasakan Bahagia.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 04:11:2014)





# SUDAHI #


Sudah,
Sudah lah,
Terserah,
Aku menyerah,
Aku Lelah.

Jangan Egois,
Jangan menangis,
Air mata nanti habis,
Hati mu ter Iris,
Pitnaha itu terlalu Sadis.

Sudah,
Sudahi lah,
Aku cukup tabah,
Meredam Marah,
Di Matamu aku begitu rendah.

Masih ku ingat lagi,
Tentang ikatan Janji,
Menjaga mu sepenuh Hati,
Hindari pertengkaran ini,
Hingga nanti,
Engkau akui kebenaran ini.

Ku tunggu rindu mu menyatu,
Aku Cinta Kamu ( I Love U )

By : LUmbang KAyung (Asahan 06:11:2014)




# REDALAH SANG HUJAN #


Hujan,
Kau sirami Gersangnya Bumi,
Kau basahi Rerumputan,
Namun Burung2 tak lagi bernyanyi,
Tak lagi di antara Awan2.

Hujan,
Di mana Mentari,
Apakah kan bersinar di balik Awan,
Menanti hadir nya pelangi,
Menghiasi tingginya Pegunungan.
Hujan,
Kenapa engkau tak Reda,
Biar ku tinggalkan kebosanan,
Dari Sepinya Rasa,
Yang kini kian melelahkan.

Hujan,
Reda lah,
Usah kau teruskan,
Tanah yang kan ku cangkul kini telah basah,
Dan biar kan ku bergelut Menimang Harapan.
By : LUmbang KAyung (Asahan 08:11:2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar