RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Sabtu, 29 November 2014

Kumpulan Tembang Kata OZ - DESA KAMI


DESA KAMI

sepuluh tahun lalu sudah
ketika wakil rakyat datang ke desa kami
ia menjanjikan penerangan di desa kami yang terpencil
yah
itu sepuluh tahun lalu
dan hingga kini kami masih menggunakan lampu minyak

lima tahun lalu ada seorang lagi datang ke desa
dan berjanji akan jernihnya air di desa kami
yah
Itu lima tahun lalu
dan kini kami masih menikmati mata air yang keruh di kaki bukit

tahun ini pasti ada yang datang lagi!


----------------------------


terlalu pagi tuk berkelahi dengan waktu
si kecil dan gitar tua peninggalan ayahnya
menyenandungkan lagu penyayat hati di pagi yang mendung
suaranya merdu ku rasa
begitu tenang dan lembut
ada yang bergejolak dalam dirinya
seolah ingin berkata satu hal
tapi ia tak mampu menjelaskan
ia ingin sekolah tapi ia tak punya biaya
ia terus berdendang hingga langit merah jambu
ada rasa lelah tapi ia menahan
ia pengamen kecil

-------------

BAK HUJAN

Ini bukan sajak pemberontakan
bukan teriakan keji pada pemimpin yang bedebah
yang duduk nyaman di kursi berputar
katanya demokrasi
tapi bertindak otoriter
hingga di balas dengan anarki
apa ini !!
Inikah restorasi?
Awas, awas
Pembual tersenyum sinis bagai sampah
pecundang !
tertawa terbahak dalam duka nestapa kaum jelata
ini bukan pemberontakan
ini teriakan pilu
dari mereka yang salah memilihmu
bukan pemberontakan


Karya : Oz

Kumpulan Tembang kata Muhammad Rawindra Syah Khan - PLEASE FORGIVE ME


Aku selalu ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu
aku selalu ingin menjadi sesuatu yg mungkin bisa kau rindu
karena hidup ku selalu merapuh tanpa dirimu

Aku ingin menjadi sesuatu yg selalu bisa membuat mu bahagia
aku ingin kau tahu bahwa diriku selalu memujamu
tanpa kehadiran dirimu diriku sepi dan waktu yang seakan merantai hati

Kau seperti nyanyian dalam hatiku
yg memanggil rindu ku pada dirimu
seperti syair dalam nadiku dan mengalir dalam jiwaku

Hanya dirimu yg bisa membuatku tenang
tanpa dirimu aku merasa hilang
dan sepi, dan sepi
--------------------------



If I was able to restore the past, maybe I'll change the mistake I have ever done to you, but yet I am just a man who is never perfect, and at this time I am only able to pronounce words when I am sorry to know that all that has been late, but I am going to continue to learn to change attitudes and mistakes of the past and the future, I am still going to pray that in the future you will get the better of me and once again from the bottom of my heart and from body and soul, I just want to apologize for my behavior and error I have done to you ...... (PLEASE FORGIVE mE).


Oleh : Muhammad Rawindra Syah Khan

Kumpulan Puisi Aidah Lembayungsenja - KEINDAHAN MALAM


KEINDAHAN MALAM
Karya : Aidah Lembayungsenja


Hening
Bening
Mengaca
Membaca
Sebuah roda kehidupan
Merebah dipekatnya malam
Bermuhasabah dikeheningan nan sunyi
Agar hidup yang penuh misteri tiada tersembunyi
Membuka semua indah namaNya
Mentartilkan AsmaNya
Bersenandung bersama malamNya

Hongkong,27112014





KAMBOJA DI NISAN HATIMU
:Aidah Lembayungsenja


Kamboja menemani di nisan samping peristirahatan terakhirmu
Aku terpaku begitu setia ia
Mewangi membaur ditanah merah itu
Buaian kidung kematian
Olah lisan menuju nisan
Jangan biarkan ia kemarau
Ambil kesejukan dibawahnya

Derap langkah menuju gerbang senja
Insan manalagi yang akan mengelak

Nisan bertulis nama
Isyarat kau kembali keperaduan hakiki
Salam perpisahan sebuah pertemuan
Akan kita lalui dimana kehidupab terus berjalan
Nisan bukan suatu barang yang ditakutkan

Hampiri diri untuk bercermin
Aku ini siapa
Tiada rupa tiada benda yang dibawa
Ini semua bekal kita menuju Sang Khaliq
Mampukah kita berserah sedang sombong diri mengubur sifat tanahmu
Untukku biarlah abadi namaku di nisan tak bernama itu

Hongkong,29 11 2014

Kamis, 27 November 2014

Kumpulan Puisi Mukarrom - UNTUKNYA


UNTUKNYA
Karya : Mukarrom


Jika ini benar
pasti ada disana
jika ini tak benar
aku ingin jalan untuknya
birkan ia berlalu
ia hanya kenangan masa lalu
teringat kadang
benci datang
tapi sayang
ia masih ku sayang
‪#‎merindu_untuknya‬





MENTARI BELUM TENGGELAM
oleh: morjal


Birkan ia berlalu
ia hanya masa lalu
tatap ke depan
di sana ada jalan
mentari belum tenggelam
harapan akan selalu ada
meski nantinya telah malm
rembulan hadir dgn cahayanya
sang pencipta tak memberi kita jalan gelap
hanya kita yang memilih jaln yang salah
kembali dan coba tatap
persimpangan mana tempat kita salah





MAAF
Karya : Mukarrom


Kau datang dgn janji palsumu
mudahnya aku percaya
kau datang dgn janji palsumu
tapi sayang...
Keyakinanku telah gugur
maafkn aku...
Meskipun kau memeinta
mungkin aku akan berpikir 2 kali untuk mempercayainya
‪#‎trauma‬

Jumat, 21 November 2014

Kumpulan Puisi Azhari Str - TANGKAP HATI - TANGKAP HATI


TANGKAP HATI – TANGKAP HATI (1)

Dor dor dor
Aku aku kamu kamu
Aku aku, kamu kamu
Aku aku kamu kamu
Kita-kita, kita-kita (3x)
Jadi mawas
Mawas-mawas, mawas-mawas!
Jadi mawas dgn kita..
Hati-hati, hati-hati!
Tangkap-tangkap tangkap-tangkap
Tangkap hati, tangkap hati
(kita jadi mawas dgn kita)

*dkat akhir 10/14 (az- masih, pasca pesta rakyat )



TANGKAP HATI – TANGKAP HATI (2)

Tangkap-tangkap, tangkap-tangkap
Tangkap hati, tangkap hati
Jadi kita, jadi kita
Jadi hati, jadi hati
Jadi cinta bagi kita
Jadi cinta bagi dia
Jadi cinta bagi kami
Jadi cinta bagi dia
Jadi cinta bagi Dia (Nya)
Jadi cinta bagi bumi
ibu pertiwi, bumi ini...

(dekat akhir 10/14, pasca pesta rakyat )
Jadi cinta bagi


Oleh : Azhari Str
Tanjungbalai,Sumatera Utara

Kumpulan Puisi Samsul Hadi - GADIS TUA BERKERUDUNG KELAM


Generasi yang terlupakan#
kami bersuara kau tanggapi dgn senyum terpaksa,
kami bercerita kau anggap itumah cerita biasa,
kau penguasa yg tak paham keiginan jiwa,
kami generasi bukan igin d puji,di dengarkan namun d mengerti ttng suara jerit jiwa.
Kami kau elakan seolah tak ada celah buat kami untuk negara.
Sumpah pemuda hy momok belaka.

Beri kami sedikit kesempatan untuk merubah indonesia tercinta#saam pemuda indon


--------------------------------


Cahaya di ujung jiwa.
Setiap diam menjelma kosong
segala rasa menjelma asa
cita-cita tersangkut terpotong
tertindas janji-janji lama

ketika semuanya sirna
bias jiwa menyala
membakar penghalang cahaya
hingga ujung jiwa tgar dan memilih untuk tetap mencinta ,

gadis tua berkerudung kelam*

Oleh : Samsul Hadi
Selong, Nusa Tenggara Barat




NEGERI PARA PEMIMPI
oleh samsul hadi lombok.


Negeriku negeri subur makmur
negeriku negeri kaya akan mimpi
laut hutan dan tambang besar
memberi mimpi yg besar kpd sang perindu kesejahteraan walau dlm hati,
negeriku negeri mimpi,
negeriku negeri yg senang akan hal yg baru,
negeriku bangsanya bercorak seperti mimpi di sianf bolong,
negeriku potret surga fakta neraka dlm jiwa,
negeriku bermimpilah bermimpilah bersama

Kumpulan Puisi Mardiana Ukhti - OLEH SEBAB ITU AKU MENCACIMU


OLEH SEBAB ITU AKU MENCACIMU

Cukup sudah!
telah kau serabut akarku, kau gunduli sehelai demi sehelai
lalu kau tegakkan tanpa sandaran.
Bukan gugur daun-daun oleh sebab aku mencacimu
tapi lihatlah
kau biarkan aku mengais setitik air ditanah tandus
yang telah kau kuras habis
tak bersisa!

Borneo,20.11.14
Oleh: mardianaukhti@gmail.com

----------------------

Suara kami hilang begitu saja
ditelan oleh perselingkuhan
antara jabatan dan keserakahan itu kata ''Arini Hidajati''

kembali terngiang-ngiang ditelingaku
jelas sekali pelan menusuk hati kecilku
ataukah itu karena''kami'' hanya ''Rakyat Kecil''?!

Aih! betapa beratnya menyimpan ketidakadilan yang kita lihat.

Borneo, 18.11.14
Oleh: mardianaukhti@gmail.com

Senin, 17 November 2014

Kumpulan Pusi Adipati Anzar - GORESAN RASA


~GORESAN RASA~

sejimpit ingin ku
lelah panjang menanti tampi

debu bercampur remah
ku pilih yang lekat
di kulit telapak keriput dan tanah gersang

penanak nasi retak
mengusung ikrar selubung jiwa ku menyibak tirai tirai
buktikan mimpi bukan tidur lagi

----------------o

17nov2014
KOTA KISARAN 03.45


-------------------


tapak kaki ku kapalan
betis keras mengembang
celingak celinguk berjalan jauh

terik hujan embun dan angin
setia kerap menemani jenuh juga juga merangkul rajin walau yang bukan pangkal pandai ku

keringat tumpah berlebihan
haus lapar kian terasa

senja ku tak terasa sudah kini

ku salam BERANDA mu
RUANG PEKERJA SENI
izinkan DAKU
REHAT dan MENIKMATI


-------------------------


>>> GAJAH GAJAH LIAR
beradu hempas

tak sekedar PELANDUK TUNGGANG LANGGANG

tapi SEMUA BERANTAKAN





"HIDUP ANU"


DUNIA masih tiada henti
sudah entah berapa PUSING dari TUJUH KELILING

ALAM memancar kian GEMERLAP
BURUNG dan GUNUNG tercengkeram LIAR SYAHWAT

-kisaran kota 17.37-


-------------------

kicau kecil burung
tak lagi menyambut pagi

serak kering nanyian alam meliris sumbang sambutkan akan hadirnya sang mentari
terkabar penghuni negeri
menyeberang samudera jauh

RINDU KU bertemu dimata terpejam
saat ku buka pandang pun hilang


kisaran ASAHAN
25nov2014 01.30






JERIT BUNGKAM
Karya : Adipati Anzara


sang jelata papa

lakukan lah
dan usah berhenti......

meski hati ku luka
meski jiwa ku lara

kepuasan itu
jika harus terpenuhi oleh ku

dan andai kali ini
agar sesal tidak suatu waktu nanti.........


------------------------------

.....mencapai
k e t i n g g i a n
tidaklah mudah
sebab
berpijak ditumpuan kokoh pun terasa bagai melayang
namun
kerugian semakin besar jika gagal dikarenakan tak kuasa mengawal perasaan
02. 17


----------------------


saat diketika itu dulu

galah panjang dan patok lele bagian indah keseharian kita

tak perduli kau wanita
tidak perdulikan aku pria
kita berkeringat dan tertawa
karena kita kuda tunggangnya

sekarang itu masing-masing menjauh dan pergi

tapi di ingatan ku
masih jelas seperti apa ingus mu menyapu atas bibir hingga pipi

olehnya pula
rindu ku terasa mengepit malam ini di temani gerimis

bising menghibur seng berlobang


----------------------------


kenapa kita
berada pada JENUH yang seandainya BETAH.....

dewasa ku awet di gelagat belia

aku lengang dikeramaian
hingar bingar ku pongah di senandung sunyi

kini ku berada disaat lalu


# kedai nangka
seharusnya berlalau
29nov2014 17.00

Oleh : Adipati Anzara
Kisaran,Sumatera Utara





"ADA DITAMBAH KAH"


adipati anzara
05nov2014 03.45
mutiara KISARAN
**

desakan WAKTU yang
memaksa ku tambah gundah

satu per satu
ku penggal sebisanya mengkupas mungkin demi mungkin

henyakkan sangka ke seandai hingga di keajaiban tiada tara

masa kan kandas.....

buntelan proco gaun, pekakas dapur, lampin dan kopiah pirang

tak jua nampak arah
hijrah kemana

bocah taruna ku
bernyanyi temani si kakak nina

aku dan cinta ku
berpandang hampa
kehabisan jawab bahkan Tanya





AMPUN ITU MASIH
oleh: Adipati Anzara
kisaran 09nov2014 11,23
-----o

jari tak sanggup menghitung
walau itu seramai kita
waktu tak berani berjanji
andai pun dia tak ingkar pasti

namun.......
saat tak ingin
jika tuk berlama-lama

lembah itu
memang gelap dan dalam
dan cinta mu ada digelimangnya

kuatkan hati
tuk memapah langkah mu
percayalah...
senyum masih menyambut mu
di pinggir tebing sadar tuk tempat bersandar


----------------------


....entah berapa banyak
TANYA di sangka dari sejumlah ada

jika itu walau diranah bila
bukankah kelak bertanda jawab

namun itulah
tersembunyi dijauhnya jalan ini
menyimpan harapan

DIA beri terasa pasti.....
# jiwa tersapa nurani



-------------------------

"DISINI KETIKA ITU DATANG"
oleh: Adipati Anzara
09nov2014 02.30 WIB


terjamah risau dilarut malam
ego nya hasrat belasah ingat ku

rentan....
menggelepar.....
kecamuk tak terlerai.....
tersengal dihayal tak beralas


-----------------

JAWAB KU TANYA MU
kisaran larut
16des2014


takarlah
tak mau ku......
agar seberapa ingin
terlihat sejelasnya

tanyakan jawab
bisik hati mu.....
benarkan entah
atau ucapkan yang lain



------------------------

tikus got gelisah
tak tentu arah......
kelewar
pun singgah gak bilang2
aku tak mau ketinggalan turut serta dengan terkesima
hingga mata berkedip seakan lupa......
--------o tersapu aroma dan lekuk indah mu yang entah itu sengaja atau bukan terpersembahkan dihadap pandang sini
sekelebat nalar ku serasa minta
kesekira bisa ajak lah aku....
atau datanglah kelak kapan ke bilik inbox...
jika pun tidak layangkan lewat multimedia dari sana...
terawang ini kini
dirangkul binal desakan ragam sangka berangan
aku semakin kuat menunggu seiring menambah gerimis malam ini......


-----------------------

......jutaan angan
kerap penuhi hayal
tersusun indah diTalam Sajian

bumi dan isinya
terukir manis dilembaran kata
bahkan kulit langit
ikut lengkapi paparan

begitulah.....
kini Zaman melangkah Cepat
kayak Mie Instant yang serba cepat

siram dan hangatkan
kemudian Santap

segitunya terlihat
yang terlalu mudah lelah lunglai

beranggap tawaran
terwujudkan telat.....




---------------


kusadari.....
kata Selamat HARI IBU yang ku-sampaikan
terlalu banyak disegenap SIKAP dan LAKU DIRI ini TAK SEINDAH ITU
"AMPUNKAN daku OH IBU....."

d
a
n
.
.
.
.

(diantara ini semua, juga bagian sesungguh menyiangi ruang sadar dibongkahan Rasa)


Minggu, 16 November 2014

Kumpulan Tembang Kata Rany Maharani - IKHLAS


Jangan kamu berpikir apa yg kamu dapatkan,sebelum kamu berpikir apa yg sudah kamu berikan

---------------------

Berkaryalah dengan appa yang orang suka .jangan dengan yang kamu suka.


Oleh : Rany Mahrani
Kisaran, Sumatera Utara






HARI HARI KU

Disaat keheningan malam kutersentak dari tidurku seperti ada yang memanggil nama propesiku. Kuayunlangkah penuh dengan sejuta tanya.aku terharu ketika melihat sepasang bola melepaskan kristal bening dengan seraut wajah penuh pengharapan.
Kusalam dan sapa penuh santun,kurangkul dan kupapah menuju tempat untuk mewujudkan segala oimpian dan harapannya.Disana kujawab semua keinginan itu,sampai ahirnya sepasang bola itu memancarkan cahaya kebahagiaan senyum penuh makna yang dalam disaat mendengar suara lengkingan penuh arti "SALAM AKU TELAH DATANG SESUAI DENGAN JANJIKU ,TERIMA KASIH PADA JIWA PENOLONGKU"



Oleh : Rany Mahrani
Kisaran, Sumatera Utara

Kumpulan Sajak Cinta Tok Laut - ANJING MAJIKANKU


SAJAK SAJAK CINTA TOK LAUT

Anjing majikanku cukup patuh
Siap mengawal sampai subuh
Kencing ditilam berak diranjang
Baunya menyengit bukan kepalang
Namun majikanku cukup sayang
Karena bisa membuat monyet-monyet takut dikandang
Anjing majikanku disukai banyak orang
Sebab gonggongannya terdengar dari ujug kampung sampai pedesa'an
Yang ingin mencuri harus pamitan
Bisa aman asal diberi daging rusa jantan
Anjing majikanku memang populer
Karna majikannya juga orang teler
Anjing majikanku memang sedikit cantik
Karena hobbynya juga suka mengelitik
Anjing majikanku memang nyentrik
Karena setiap hari sering disuntik
Agar tahan dikritik

Pelantaran Gudang belacan,2014


-----------------------------

Nyonya-nyonya menor dengan dua handphone ditangan
Melenggangkan krincing gelang emas murni curian
Mencoba melirik lelaki bersorban yang istirahat diperaduan
Sttt...
jangan menatapnya dengan mata tajam
Sebab tak saatnya hijrah sekarang
Hm...
Nyonya menor memang aduhai
Punya laki dua tuwasan
Tak 'kan kau temukan dilembaran koran
Sebab artikelnya salah editan

------------------------------
Seorang bocah bertutur kepadaku disebuah pelantaran gudang belacan ;

Bapakku memang seorang penata yang kreatif
Setiap enam jam sekali beliau pasti merobah peralatan dirumah kami
Kadang tempat bawang ia tukar ketempat garasi mobil
Kadang meja ia tukar ketempat tidur
Kadang tempat celana dalam ia tukar keruang tamu

Pernah aku bertanya ;
Pak....
Laci tempat uang ini koq nggak pernah dipindah-pindah

Lalu beliau menjawab;
Itu tak boleh dipindah dan dibuka
Kecuali jika aku mangkat nanti

Aku terdiam dan berkata-kata dalam hati ;
Hm...rupanya bapakku selain penata yang baik...beliau juga punya hobby mengkoleksi semua jenis uang...dari recehan sampai ratusan....dari mantra sampai ramuan...





Wajahmu kulihat terpajang di jidat para petinggi
Menjadi langkah nyonya nyonya menor yang ber haq tinggi
Napsu para birahi memuncak menatapmu dengan arus bertegangan tinggi
Bersiul menggoda dengan sinandung sufi

Hm...
Kong...jangan begitu napsu...
Yang marah belum tentu bisu
Kemarin kulihat dia menikmati susu
Sttttt.....hm...
-------------------------

Didalam buku harianku
Kusimpan deru ombak pantai
Yang dari kemarin gelisah
Menjenguk daftar isinya

---------------

Ketika aku mampir dipadepokanmu
Ada hasrat dalam hati ingin membangunkan semadimu
Hoi hulubalang....
Kalau tamasyamu masih jauh ...
Izinkan aku melukismu sekedar bukti aku tlah berkunjung kepadepokanmu
Dan sebagai bukti nanti setelah kepulanganku
Hm....
Mungkin tafsir lukisanku keliru
Kamu semadi membangun tiang pancang dunia
Atau berzikir memuja Ilhiyat-Nya..
Hm...


Oleh : Tok Laut
Tanjungbalai,Sumatera Utara



Kugambar bulan diarus air
Tangkahan berang
Ku'ukir mentari diteriknya siang
Bianglala merajuk
Kujaring bayu figelombang
Badai topan amarah
Kudekap asa diatas dilema
Lembaran hati berguguran
Ah...puisi ini begitu menakutkan

---------------------------

Pendar renjana beringsut rasuk sukma
Erlola menyeruput manisnya nista
Jangan lambaikan amarah
Aku masih rindu tikar kumuh yang kau gelar diberanda



-------------------------------
Asa'mu kan patah tak ber'arah
Darahmu yang sentak'kan nadi
Adalah luluhlantak emosi jiwa
Yang kan mengapung bagai bahtera hilang kemudi
Jeruk telah bertabur bunga
Pias ringkih rangka sebentar lagi akan bersemayam dalam nada
Akan brrpaling wajahmu dari jagad roh bumi maya
Klinik tak sempat kau lewati
Rentak suara paduka tak'kan pernah lagi menyala
Saat itu akan kau dengar bisikku dalam senandung lagu diakhir nafasmu






cinta bak seganas ombak melulur tanah
merebah pantai kehamparan buih
menikam hati kepusar bumi
gelora haru biru menahan prahara rindu
terkesima dalam linangan air mata
menetes bak embun dikekang ranting kasih
yang serapuh hampanya jiwa

gerai rambut tak lagi diterpa angin
karna beliung tertahan di dahan kering
gerah mendekam dada
bergetar dibelantara jiwa
mengurai mimpi yang semalam
disinar fajar hati yang terhenti bersinar

--------------------------


rindu gerogoti jiwa ditiap detik
bayangi napas citaku
tak pernah ada baju cemas meski upuk senja mulai tiba
embun adalah adalah naluri air mata alam
akan terus mensajakkan lagu kasih yang kutulis
dari kejauhan kucium aroma wangimu
akan menghias semerbaknya alam maya
kutatap wajah ranting yang melukis elegy pagi firasatku
tumbuh bagaikan bunga langka dari sorga
yang akan memberi kesejukan dan damai tiada tara
kalian adalah motivasi untuk semua realitas hidup
terima kasih atas sajak juangmu membela pamflet cinta kita
Teruslah berlari putra-putra sang pajarku
nikmati jam sembilan pagimu hingga panjangnya rentang senja
akan membelai penuh warna
kasih tak terhingga bagi titisan simpul kasihku nanti
puisi inilah hartaku tuk melebihi jelang doaku untukmu




ANYALLAH BAYA


Degup jantung malam getarkan tubuh kotaku yg telanjang
Birahi bising jalanan cumbui lugunya persimpangan
Tuntaslah peraduan titi tabayang bersama napsu pantai yang gersang
Terkulai lega pada pelabuhan tikar pandan
Pada kamis malam yg malang

Duh perempuan perempuan kebaya
Yang meliuk liar diatas tenda beca pak tua
Kau memang kulihat terus bergegas
Memasuki pintu gerbang tanpa hiasan bunga kenanga
Renjis rampai tepak tembaga
Merajuk meninggalkan tangisnya
Duh perempuan perempuan setengah baya
Ribuan andung sinandung ibu ibu tua
Memang sedang koor mendendangkan tembang paduka " anyallah baya "

Dari ; SAJAK SAJAK CINTA TOK LAUT





PINTU GERBANG

Celah jendela qalbu yang terbuka pada rumah puisi
Nampakkan potretmu yang kemarin kusuguhi mimpi
Tangisi cumbu kita yang kemarin mati suri
Disini tak ada lagi liris senandung sufi menjadi dendang direntak tari
Tenggelamkah semadiku kearus api
Yang senantiasa menyulut perang suci
Aku didua gerbangmu hari ini

TOK LAUT





SOROT MATA PUISI TOK LAUT


Jelang hari jadi tanah paduka (tanjungbalai ) 27 Desember 2014

Maha karya budaya melayu yang terpahat erat adalah referensi ketajaman rohani. Spiritual dan eksistensi budaya adalah puncak estetika nenek moyang kita. Bangunan ornamen melayu adalah syimbol phylosofis yang kini hampir sirna dan yang masih tersisa;
Bale
Tepak sirih
gurindam
Pantun
dan hikayatnya adalah inspirasi yang tak pernah kering ditimba, bagaikan pemikiran universal dan bijaksana "Sultan Alaidin Syah Johan " yang bergelar " Al Qahar " ( sang penakluk) telah meniti lorong lorong penuh makna menapaki petunjuk paripurna dari kerajaan Iskandar Muda berbekal ajaran suci Islam kita.

Dari ujung tanjung kami datang
Menyusun sembah serumpun salam
Menjunjung tepak adat dan resam
Singgah juga kepekan gambang

Salam kepada yang Maha
Adalah gaung puji
Ikhtiar untukmu para tuan dan puan

Dipulau marwah ini adalah temalu negri melayu
Salam kepada datuk segala hang
Segala tuah dengan sumpahnya
Salam kepada tubuh segala ruh
Segala jimat dan petuahnya

Ribuan tuah jadi aksara
Bercerita kepada laut
Bersembang disajak
Mengatur layar mengubah sega

Kita pancang marwah kepada nurani
Melayu takkan hilang dibumi
Bersemat bersama jiwa gurindam hakiki
Berbaju hikayat dan budi
Meski kotaku seperti bulan yang terluka'
Kami para pekerja seni tetap membawa perban membalut liangnya'
Dan mengagungkanmu dijelang hari jadimu

BALAYAR SATUJUAN
BATAMBAT SATANGKAHAN

Jabatku
TOK LAUT & Community


-------------------------

Tugas "neo korteks" adalah " berpikir, berbicara, melihat dan mencipta. Otak ini merupakan tempat kecerdasan anda.

Di otak ini pulalah bersemayam kecerdasan yang lebih tinggi, intuisi....

Intuisi adalah kemampuan menerima informasi yang tidak dapat diterima oleh panca indra .

Yok berkunjung kekamar puisi metafisis ... mungkin disana ada informasi itu hehe ...

KAMAR PUISI METAFISIS

Khalil gibran pernah berkata;
Tujuh kali aku pernah mencela jiwaku
Pertama kali aku melihatnya lemah
Kedua kali aku melihatnya ia berjoget dihadapan orang lumpuh
Ketiga sampai ketujuh katanya kita melihat berkali kali tanpa membagi bagi...





JEJAK LANGKAH " SULTAN ALAYDIN SYAH JOHAN
PENDIRI
KOTA ANJUNGBALAI 27 Desember 1620 - 27 Desember 2014
____________________________________________________ TOK LAUT


Jelang hari jadi tanah paduka (tanjungbalai ) 27 Desember 2014
____________________________________________________

Maha karya budaya melayu yang terpahat erat adalah referensi ketajaman rohani. Spiritual dan eksistensi budaya adalah puncak estetika nenek moyang kita. Bangunan ornamen melayu adalah syimbol phylosofis yang kini hampir sirna dan yang masih tersisa;
Bale
Tepak sirih
gurindam
Pantun
dan hikayatnya adalah inspirasi yang tak pernah kering ditimba, bagaikan pemikiran universal dan bijaksana "Sultan Alaidin Syah Johan " yang bergelar " Al Qahar " ( sang penakluk) telah meniti lorong lorong penuh makna menapaki petunjuk paripurna dari kerajaan Iskandar Muda berbekal ajaran suci Islam kita.

Dari ujung tanjung kami datang
Menyusun sembah serumpun salam
Menjunjung tepak adat dan resam
Singgah juga kepekan gambang

Salam kepada yang Maha
Adalah gaung puji
Ikhtiar untukmu para tuan dan puan

Dipulau marwah ini adalah temalu negri melayu
Salam kepada datuk segala hang
Segala tuah dengan sumpahnya
Salam kepada tubuh segala ruh
Segala jimat dan petuahnya

Ribuan tuah jadi aksara
Bercerita kepada laut
Bersembang disajak
Mengatur layar mengubah sega

Kita pancang marwah kepada nurani
Melayu takkan hilang dibumi
Bersemat bersama jiwa gurindam hakiki
Berbaju hikayat dan budi

Meski kotaku seperti bulan yang terluka'
Kami para pekerja seni tetap membawa perban membalut liangnya'
Dan mengagungkanmu dijelang hari jadimu

BALAYAR SATUJUAN
BATAMBAT SATANGKAHAN

Jabatku
TOK LAUT & Community


--------------------------

Pujangga/politikus AMIR SYAKIB ARSELAN pernah bertutur 'bahwa ; Selama ada hidup maka ia merupakan arena perjuangan untuk memperebutkan kekekalan hidup itu. Dan syarat kemenangan perjuangan harus terbina diatas kebensran dan haq, sehingga terhimpun didalamnya dua kekuatan raksasa' yakni kekustan mareial ( maddyah) dan kekuatan moral ( adabyah )

Dari paparan diatas jelaslah bahwa menciptakan keseimbangan itu sebenarnya bukanlah kerja ringan' tidak pula mudah'membutuhkan waktu'memrrlukan usaha terus menerus dan memssuki proses.

Kacamata kita saat ini kita arahkan sejenak kepada komunitas " pekerja seni " khususnya di kota tanjungbalai atau ruang lingkup sumatera utara' bahkan kalau perlu skala nasional. Kita melihat bahwa keseimbangan antara kebutuhan hidup lahir dan batin para pekerja seni belum seimbang. Sebahagian besar komunitas pekerja seni masih disebut sebagai kerja batin, realitas hidup sebagai pekerja seni belum mampu menghidupkan ekonomi keluarga 'meski dari sebahagian kecil ada yg mampu menempati ruang dan waktu keseimbangan itu. Rendra dizamannya juga pernah bertutur bahwa "tidak sedikit para pekerja seni yang memilih pekerjaan untuk menutupi kehidupan sehari hari dan menjadiksn kesenian proyek kebutuhan batin saja.

Renungan ;
Berkecimpung dalam dunia seni amat membutuhkan motivasi dan tidak boleh larut oleh suasana, hanyut oleh keadaan, sebaliknya tidak berusaha mengolah keadaan.

Kita sedang dalam perjalanan, dengan demikian segala sesuatu yang menjadi tantangan tidak harus membuat kita surut kebelakang dan kecut untuk mengolah keadaan.

Tak ada panen raya bagi komunitas seniman' meski pesta akbar sekalipun akan digelar.

POLITIK ADALAH SENI MELIHAT PELUANG
TOK LAUT


--------------

Ma ..senja hampir tiba ...
Begitu muda siang kita ...
Tangan hari menggenggam mentari bak bulan dibintang fajar
Rebahlah dipangkuan kami hai gugusan bima sakti

Kami ingin menompangkan kasih diteduh simpul hatimu
Yang kan payungi senja kami nanti
Istana hati kami begitu rapuh tanpa bidadari

Ma ... tolong cabuti ubanku yang mulai memutih

Yakinlah ... sajak rambutku ini begitu putih
melebihi cahaya mimpimu

Tentang bunga langka yang jatuh dari sorgawi ini
Aku tinggal meng"amin" kan doamu

Ma ... esok masih ada pagi ...
Duhamu bergegaslah mengejar sajadah hatimu ...
Alunkan puisi hati kita diberbisik pinta kita
Ma ... aku mengurai mimpi kita dulu ya...
Diperaduan malam dan tahajjud cinta ...
Ma ...

Rabu, 12 November 2014

Kumpulan Puisi Dede Andriani - AKU TAK BISA APA - APA


AKU TAK BISA APA APA


Disaat kau membisu
Aku tak bisa apa apa
Disaat kau terbujur kaku
Aku tak bisa apa apa
Disaat kau tak bisa lagi apa apa
Aku juga tak bisa apa apa

Aku tak bisa menolong mu
Apalagi untuk membantu mu
Karena aku tak bisa apa apa

Aku tak bisa apa apa
Disaat darah mu telah beku
Aku tak bisa apa apa
Disaat tubuh mu tlah kaku

Maafkan aku...
Karena aku tak bisa apa apa





WALAU SEDETIK


Bagaikan terbakar api
Bagaikan terhempas dan hancur berkeping keping
Air mata tak bisa terbendung
Terus... Dan terus mengalir
Melihat kau tak berdaya

Kau yang biasanya menjagaku
Dengan jasmani mu yg gagah
Kini tiada lagi ku lihat
Yang ku lihat hanyalah jasad yang terbujur kaku
Dengan darah yang beku

Mata yang tertutup
Bibir yang terkatup
Kini tak mampu lagi kau buka
Walau hanya sedetik....





WAKTU


Waktu memang bisa merubah segalanya
Tapi waktu juga bisa menetapkan segalanya
Waktu bisa menyimpan segalanya
Tapi waktu juga bisa mengungkapkan segalanya

Mungkin waktu tak bisa bicara
Tapi waktu bisa berkata
Mungkin waktu tak bisa melihat
Tapi waktu bisa merasakan

Waktu adalah waktu
Yang selalu tau dan mengerti
Apa yang terjadi dalam hidup ini...





DENGAN PUISI

Dengan puisi aku bertanya
Kapan aku bisa mendapatkan mu
Dengan puisi aku menangis
Aku takkan pernah mendapatkan mu
Dengan puisi aku mengenang
Itu hanya sebuah cita cita

Dengan puisi aku tersenyum
Melihat kau bahagia
Dengan puisi aku tertawa
Keabadian yang tak bisa ku dapat
Dengan puisi aku berdoa
Semoga kekal selamanya...





HARAPAN HAMPA


Knpa kau hdir dan mnggoreskan tinta hitam di kertas kosong ku?
Kenapa kau tulis crita...
Seakan kau punya tulisan indah
Knpa kau ukir tulisan mu seindah mungkin
Pdhal itu tk brarti ap2
Ap karena hanya ingin mencoreng saja?
Atau ingin singgah sbentar saja?
Atau mungkin...
Kau ingin melukis... Dgan tanpa warna

Kau lelaki gagah
Kau seorang lelaki yg sdah mngenalkan ku...
Bagaimana kau harus mngetahui sikap mu...

Martabat mu...
Jabatan mu...
Dan juga pangkat mu....
Mgkin sudah mnutup mata bathin mu..
Utk tdk bnar2 tulus mngenal sseorang

Aku kagum...
Saat kamu ingin berteman dgan ku
Yg bukan siapa2
Dan Yg bukan ap2

Tapi pada saat nie juga..
Kau tlah menyadarkan aku..
Dan telah mengenalkan aku
Betapa sakit nya jadi driku
Sblum aku jadi "siapa"

--------------------------

memori ku..
sayang ku...

masih terlintas di benak ku..
tentang masa lalu yang tak kan prnah kmbali lagi
jika di kenang
andai di ingat
masih di simpan
memori yang tanpa virus utk mnghncurkan nya
sangat terjaga
bahkan terjaga...
tidak akan rusak
tdak akan lecet sdikitpun
bahkan tak akan hilang
ckup sdtik untuk memutar kmbali memori itu
btuh seumur hdup untuk mlupakan nya
janji-Nya itu pasti
janji-Nya itu tak prnah mleset
janji-Nya itu tak prnah ingkar
janji-Nya itu akan tepat pada waktu nya
pada hari..tanggal..bulan..tahun..jam...menit..bahkan detik
smuanya tepat dan akurat

pada saat itu pula..
memori itu berakhir dgan sad ending
dgan ktiadaan pmlik memori nya

air mata... jangan di tanya
rasa sedih.. itu pasti
rasa tk ingin brpisah.. itu ada
nada tersedu sedu.. sangat jelas
jejak tertatih... sangat tampak
bahkan sampai lemah tak berdaya..


----------------------

mungkin memang ku cinta
mungkin memang ku sesali
pernah tak hiraukan rasamu
dulu..
aku hanya ingkari
kata hatiku saja
tapi mengapa kini
cinta datang terlambat ....



Karya : Dede Andriani
Tanjungbalai,Sumatera Utara






SEDETIK


aku baru saja mengenal mu
wahai seorang pria
aku baru saja mengetahui mu
wahai kaum adam

berawal dari ujung jari yg berkisah singkat
seakan tak munafik untuk mengetahuimu
siapa kamu?
aku cukup tau
bagaimana kamu?
belum cukup ku tau
apa profesi mu?
aku tau..

begitu juga dengan mu untuk tau tntang diriku

kabar mu..
stiap hari bagaikan kicauan brung yg tak kenal waktu
suaramu...
slalu trdengar dri bisikan elektronik yg slalu menghubungkan aku dn kamu

seakan tak menutup kemungkinan
rasa bunga ingin mekar mengikuti perasaan itu ada...
bahkan senyuman mentari bila terlihat
akan indah bagaika melihat warna pelangi

aku rindu kamu..
kamu yg bru aku kenal
kamu yg baru aku tau

butuh waktu untuk mmpercayai nya





SEKEJAP


begitu mudah untuk mu
datang dan singgah utk brteduh di hati ku
dlam rintikan derai hujan yg turun
ku lindungi drimu dgn ksih syg yg ku punya
kasih syang yg sudah lama bergelut dalam linangan air mata

kau tlah mnemukan kunci hati yg tlah lama tertutup
kau tlah tmukan itu
kau dtg..
kau singgahi..
kau temui..
kau coba akrab..
menyapa...
melihat..
mendengarkan kisah silam ny

namun...
sekelip mata kau pun pergi
pergi mninggalkan hati ku
yg tlah kau buka...
pergi mninggalkan crita dn knangan yg ad di dlm nya
prgi... tiada bekas sama sekali
bekas jejak mu pun tk trlihat

ap sbnrnya yg kau ingin kan
dri aku yg bukn siapa2 nie
ap sbnrnya yg kau ingin kan
dri aku yg bru sja kau knal

apa?
apa?


--------------------

Ya Allah...
Hanya dengan takdir dan kuasa Mu
Hamba bisa mnjadi sseorg yg tlah Engkau rncana kan..
Ridhoi lah stiap langkah hamba
Lindungi lah hamba dri org2 yg ingin mendzolimi hamba
Lindungi pula kedua org tua dn kluarga hamba ya Allah
Ya Allah ...
Brikan lah hamba ksempatan agar hamba bisa membanggakan kdua org tua hamba...




"MENGENANG"
Karya : Dede Andriani

Di temani dgan sbungkus cemilan ringan dan sgelas air putih
Ku coba membuka lembar kisah silam yg pnuh dgn kenangan indah
Dgan canda dan tawa
Smpai tak terasa barisan gigi mulai muncul pada mulut masing masing...


Kisah itu hanya bisa di kenang
Tak bisa untuk di ulang
Karena waktu... Tak mampu lagi mnemani ku kembali pada kisah itu

Waktu hanya bisa mnemani ku untuk berjalan dan menatap ke depan

Stelah waktu itu berlalu
Kita hanya bisa ber andai andai
Dan Tak sadar sesekali penyesalan pun singgah...

Mngenang masa lalu
Memang lah penuh dgan kngan mnis dn pahit...

Dan merancang masa dpan adlah hal terbaik untuk kehidupan
Walaupun akhirnya Allah juga yg mnentukan...

Senin, 10 November 2014

Kumpulan Tembang Kata - 07 DESEMBER


ketika bayang telah hilang.
Kata kurangkai dalam gelap nya malam.
Menembus awan hitam fikiran ku seakan jauh melayang.
Kata demi kata ku rangkai.
Mencoba mencari setitik cahaya terang dalam gelap nya malam.

-------------------------------

kemarin hidupku bagai dialam badai, Mengarungi sepi hari tanpa mu.
mega cahaya begitu gelap seperti ditutupi awan hitam, Petir menyambar hingga membuat kacau fikiran ku.
hingga akhir nya aku trdampar ditepian pantai yg tk berpenghuni.
sepi trus menghantui bagai mimpi buruk yg brkepanjangan, Ini kah hidup? Atau kah aku tlah mati dalam hidup?
hanya tuhan lh yg tau apa yg terbaik dalam hidup ini.

Oleh:Gani Metallic




07 DESEMBER
oleh;Gani_Metallic


{Malam ini ku ajak kau bersama ku, Tuk temani sepi tidur ku.
Hanya dirimu dirimu yang membuat ku tenang di malam ini

wajah mu bercahaya bagai sinar rembulan yang terang,jangan pernah pergi dari ku,biarkan kita melebur satu dalam cinta

dirimu hanya satu tak ada yang lain dihati ini,
semua rasa ini hanya untukmu bidadariku

rebah lah aku dan jangan pernah lepaskan pelukan ini,keluarkan lah irama cinta dari bibir manis mu,hingga kita berdua basah bermandikan cinta}


Kumpulan Tembang Kata Ridwan Wan - KARKA


KARKA


Aku meragukan bahagia Mu
busur Ku hilang
anak panah Ku patah
kemanala Ku tancapkan khabar

Agin tak-lagi berhembus
air tak-lagi mengalir
malam tak-lagi bergerak
kemanala Ku pesankan salam
Raga menggenggam Mawar
layu berputus asa
Jiwa Rapur meragukan bahagia Mu


( ridwan.wan )



T A S I K


Dekat terasa muara kasih
tapi tepianya tak tampak Ku

tangkahan membalus luka runtuh
di usia penantian
kenangngan takterlupakan melekat di pikiran
mengalir di darah
Aku tersiksa

Ku buang kenangan jauh keawan
tapi kembali turun menjadi hujan
Ku tanam jauh...........
tapi tumbuh dan bertunas

( ridwan.wan )






B O H O N G


Berbohonglah pada Ku walau sesaat
Berbohonglah Kau Mencintai Ku
Berbohonglah Kau sayang pada Ku

Agar Jiwa ini tenang
Agar gelisah ini diam
Sadar Ku tundukkan kepala
takmampu melihat Jingga Mu

Sadar Aku mendapat yang palsu
karena Aku hanyalah Pungguk rindukan Bulan




H A

Jangan siram hati Ku dengan kalimah Surga dan Neraka
itu sudah sering terdengar oleh Ku dari sebelum Kau

Jangan jelaskan pada Ku tentang Iblis dan Malaykat
itupun udah Ku tau dari Orang sebelum Kau

Jangan jelaskan Pada Ku tentang Chinta dan Benci
Aku udah Rasakan
Langit takkan runtuh karena takbertiang


Ajarkan aku Makan tanpa Ikan dan Sayur
Ajarkan Aku hidup tanpa Uang
Ajarkan Aku menahan Lapar

( ridwan.wan )





PASHTUN


Kau
bak-Mentari
yang
taktertatap

Tapi
Kau Pesona
menghidupkan Bulan

Kau
bak-Bara
yang
tak-Tergenggam

Tapi
Kau membakar Baja
menjadi Pedang


( ridwan.wan )




BAHTERA

Sesamudera Kasih Ku persembahkan
pada Mu yang setia
Selaksa warna ku taburkan
pada Mu yang menunggu
Kau tambat Jiwa ini
dalam sayang
hingga tak-bermimpi
mencari yang lain
Ku siulkan lagu kasih
agar takterasa merindu
Ku lagukan lagu cinta
agar takterasa Kau nan jauh
Mengalir rindu Ku
ke lubuk hati
Di mana Ku temui
penawar rindu ini
biarlah Ku hapus sendiri
derai air mata ini
biarlah
biarlah
asal Kau bahagia


( Yenny Nuraini )

Minggu, 09 November 2014

Kumpulan Tembang Kata Cacan Sambas - MENATAP MASA DEPAN



"MENATAP MASA DEPAN"

Melangkah demi satu langkah..
Derap langkah kaki selalu menjelajah..
Pikiran dan hati kdang tergoyah..
Tapi mimpi berkata jangan menyerah..

Ku berjalan di atas lintang dunia,
ku menatap dibawah sinar dunia,
terkadang cobaan melintas di sktar kta,
tapi hati berkata tak ada yang sia-sia..

Pengorbananpun dilalui meskipun terkucurnya darah..
Kesungguhanpun membuat kita menjadi resah..
Terkadang detak jantung slalu bergulir cepat..
Tapi mata berkata lakukanlah yg terbaik..

Biarlah masa lalu membelah jiwa, anganku hnya sbatas mata..
Biarlah masa lalu merobek pita, tapi masa dpan membuka jiwa..
Gerbang ksuksesan didpan mata..
Meniti khdupan yg slalu berputar..
Tuhan tahu kalau kita pintar..

"Kejujuran akan menjadi pendamping kta..dan kesuksesan akan menjadi khdupan kita"




UNTUK PAHLAWANKU

Demi negeri
Kau korbankan waktumu
Demi bangsa
Rela kau pertaruhkan nyawamu
Maut menghadang di depan
Kau bilang itu tantangan

Nampak raut wajahmu
Tak segelintir rasa takut
Semangat membara di jiwamu
Taklukkan mereka penghalang negeri

Hari-harimu diwarnai
Pembunuhan, pembantaian
Dihiasi bunga-bunga api
Mengalir sungai darah di sekitarmu
Bahkan tak jarang mata air darah itu
Muncul dari tubuhmu
Namun tak dapat
Runtuhkan tebing semangat juangmu

Bambu runcing yang setia menemanimu
Kaki telanjang tak beralas
Pakaian dengan seribu wangi
Basah di badan kering di badan
Kini menghantarkan Indonesia
Ke alam kemerdekaan




"KORUPTOR"

Lihatlah kami wahai engkau ksatria
Kau menggenggam senjata laras beruang
Tertawamu seakan menjadi ciri atas kehebatanmu
Kehebatan keserakahan atas dirimu

Hai engkau kucing penjilat
Kaulah ksatria itu
engkaulah manusia pemakan segala
sampai Hak martabat kamipun kau santap

Dengarlah rintihan kami
Yang jera melihat aksi hebatmu
Yang kian membenci dengan kesombonganmu
Yang kemudian hilang rasa hormat ini atas ragamu

Kaulah KORUPTOR sejati
Niat baikmu terlupakan oleh insting nakalmu
Niat burukmu kau luapkan demi semesta
Meludah kau di atas serambi harga diri kami

Kau koruptor sejati
Kami bangga atas tingkahmu
Yang membuat kami geram
Kau koruptor sejati,...
Kami tunggu kau di Bui...

Semampai gemuruh badai
Berayun-ayun bersama panorama senja
Gelombang ombak berdansa dengan siulan angin utara
Menyatu dengan jiwa sang pencipta



Oleh : Cacan Sambas
Tanjungbalai,Sumatera Utara




TANPA AYAH DAN IBU


Aku hanyalah anak kecil,,
Yang haus akan kasih sayang orang tua..
Yang haus akan sentuhan tangan orang tua..
Yang selalu aku nantikan kedatangannya dalam kehidupan yang keras ini,,
Meski aku tahu itu tak mungkin..

Ya Allah..
Mengapa Kau ambil mereka?
Mengapa Kau ambil mereka
Disaat aku Masih membutuhkan mereka
Sehingga kasih sayang mereka waktu itu tak bisa kurasakan..
Dan, kini mereka telah tiada..
Takkan pernah lagi aku merasakan kasih sayang mereka..

Ya Allah,,
Aku ikhlas menjalani semua ini..
Menjalani hidup tanpa kasih sayang mereka..
Tapi,,
Kabulkanlah satu pintaku ini,,
Pertemukanlah aku dengan kedua orang tuaku,,
Kelak di Surgamu,,
Karena aku,,
Begitu merindukannya...





"AYAH"


Takut rasanya saat mengingat masalalu bersamamu
Setiap kuingat.. air mata ini selalu tak mampu kubendung
Tangis ini karena kerinduanku padamu
Rindu akan kasih sayangmu
Rindu akan tutur katamu
Rindu akan semua yang ada pada dirimu

Tapi apalah dayaku
Semua telah berlalu
Kini hanya bisa kukenang jasa kebaikanmu
Dan menuruti semua nasihatmu

Ayah..
Do'aku akan selalu mengiringi perjalananmu
Semoga tuhan membalas kebaikanmu selama ini
Aku selalu menyayangimu
"Selamat Hari Ayah Nasional" 12 Nov 2014




"MULIANYA HARI JUMAT"


Berjuta likuan jalan yang membawa keresahan
Ketika diri terpaku di bawah terik mentari kelelahan
Ada harapan tatkala mata tertuju pada sebuah kedamaian
Masjid indah tempat pengabdian seluruh insane

Merindukan ketenangan jiwa di hari jumat yang mulia
Penuh warna jingga mengukir cinta
Mengguratkan sukma kepada Allah yang Maha Kuasa
Yang memanggil dengan asma kalimah kebesaran-Nya

Hati seakan tersapu angin kesejukan
Mengemban tugas dari sebuah kewajiban
Sungguh indah seperti genggaman tangan kita dalam kebersamaan
Jangan pernah terlepas lagi menuju kemenangan

Begitu lembutnya melukis cinta, memahat damai dalam jiwa
Mari turunkan kedua sayapmu yang perkasa
Bersujudlah sejenak kepada Allah yang Maha Pencipta
Yang telah menganugerahkan kepadamu sayap- sayap yang sempurna




RINTIHAN ANAK NEGERIKU


Apakah jadinya negeri ini??
Kala manusia korbankan jati dir.i gadis-gadis jadi komoditi
anak-anak dijadikan aset
Penguasa sibuk dengan citra diri dan kita hanya bisa berteriak tanpa ada yang mendengar
Apakah jadinya negeri ini??
Amanah RAKYAT digantikan amanah. PASAR sajak melambung tinggi
Harga sembako tak terkendali
pendidikan menjadi barang komersil
Semua harga merangkak naik membuat kita semakin terpuruk terjebak diantara jurang kemiskinan dan kebodohan mencekik kita pelan-pelan
Dimanakah kau wahai para petinggi?? Tidakkah kau dengar jeritan hati ini ?
Dan apakah jadinya negeri ini??
Saat bumi tak lagi dijaga
sampah memenuhi seisi kota
langit biru tak terlihat lagi dan berubah menjadi sesakkan hati air bersih sulit untuk didapatkan
rindangnya pohon berganti megahnya gedung
bisakah kita memberikan sedikit ruang untuk bumi bernapas??
Mungkin inilah yang terjadi, kala kemiskinan menghantui, kala rasa lapar kuasai diri,
Kala keserakahan menggerogoti diri, kala kebodohan meliputi diri, kala penguasa sibuk citrakan diri, kala keadilan selangka permata, kala kita tak peduli sesama, kala kututup buku harianku ku hanya bisa berteriak tanpa ada yang mendengar kala dunia tak seperti dulu lagi.
Negeriku ini, berdiam diri disebuah pusaran entri jahanam.





"HUJAN"


Hujan kembali datang dengan berjuta keindahan.
Selalu khas aroma yang terasa hingga kini..
Tersirat banyak cerita ketika hujan turun.
Sungguh suatu anugrah yang tak ternilai.
Udara berganti menjadi sejuk yang tersamar..
Langit kembali kelabu dengan riuh pilu.
Gemuruh suara petir tersambar dari kejauhan.
Semakin menguatkan kita untuk tetap bertahan.
Rinai hujan semakin mendera setiap sudut pandang.
Jatuh perlahan lalu hilang termakan ingatan.
Begitu anggun dengan sejuta pesona.
Laksana bidadari yang turun dari langit.
Hujan memang selalu datang dengan penuh kejutan.
Di saat semua tenang tak menghawatirkan.
Seperti misteri dalam kehidupan yang terabaikan.
Hanya terjawab ketika proses itu terlewatkan.
Rasa syukur di setiap bilik hati harus di lantunkan.
untuk Dia yang Maha Menciptakan hujan.
Buang semua keluh ketika hujan singgah.
Karena hujan tak pernah berkeluh ketika akan turun.

Kumpulan Puisi Lumbang Kayung - KU TAK MUNGKIN YANG TERBAIK


# KU TAK MUNGKIN YANG TERBAIK #

Hanya sekejab Waktu,
Ku selalu ingat kamu,
Kadang Malu,
Aku Rindu,
Ku ingin selamanya kita menyatu.

Mimpi mu,
Bukan mimpiku,
Membuat ku ragu,
Aku bagai Merayu,
Dalam Remang Malam2 ku.

Kesalahan ku,
Kesalahan mu,
Jadi cerita baru,
Untuk mereka kamu dan aku,
Karena Insan Manusia tetab kan merayu.

Mari bersama,
Usah usik bahagia mereka,
Walau tingginya Angkasa,
Langkah di jalan yang nyata,
Ku ingin tetab masih ada Segelintir Asa,
Yang membuat Manusia layaknya Sempurna.

By : LUmbang KAyung (Asahan :08:11:2014)




# TENTANG DIRI MU #


Lepaskan kerinduan mu,
Biarkan mendung yang berlalu,
Dan jangan sesali waktu,
Aku kan dendangkan lagu,
Melepas gundah nya tangisan mu.

Senyum lah,
Biar ku lihat indah wajah mu,
Moga malam ini menjadi Cerah,
Menghiasi setiab rasa nan kelabu,
Dalam nada setiab Risalah.

Lihat lah Awan,
Walau tak berbintang,
Walau tampa Rembulan,
Masih ada senandung kan datang,
Menghibur Wajah di Jiwa mu nang Menawan.

Seberkas cahaya ku mengundang,
Walau dalam Malam Temaram,
Coba memgundang kan kasih dan sayang,
Tentang diri mu yang bagai batu Pualam,
Walau ku hanya memandang Rembulan dan Bintang2,

By : LUmbang KAyung (Asahan 08:11:2014)



# INGIN BERBAKTI #


Ku hembus kan Nafas ini,
Ku tatap terik nya mentari,
Menghitung setiab jejak2 Kaki,
Yang telah ku lalui,
Di Tanah Indonesia ini.

Merah Putih tetab kan Berkibar,
Menghiasi Awan2,
Dada ini pun Bergetar,
Menepis setiab Kebodohan,
Bersama bencana yang Hingar Bingar.

Entah apa yang dapat ku lakukan,
Tingginya Awan2 membosankan,
Saling merebut kekuasaan,
Demi harta dan kekayaan,
Tampa peduli mereka yang kekurangan.

Ingin rasanya berbakti,
Di tanah Bumi Pertiwi,
Mengisi kemerdekaan yang di beri,
Dari mereka yang Rela Mati,
Untuk kemerdekaan Indonesia ini.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 10:11:2014)




# KU SADARI DIRI INI #

Tenggelam aku dalam lamunan,
Sentuhan kata,
Kini kian melumpuh kan,
Terbuai alunan Maya,
Terpuruk di dalam kesendirian.

Entah mengapa langit berdendang,
Membelai di antara Rerumputan,
Tanah2 basah yang terbentang,
Ter iris tajam nya kehidupn,
Menanti lelah setelah Senja menghilang.

Ingin ku Sembunyi,
Di Bebatuan Karang,
Biar Mimpi tak lagi menemani,
Walau Jiwa di hempas Gelombang,
Melerai Rasa kesombongan ini.

Biarlah Langit berdendang,
Tanah basah melerai Rasa,
Asal jiwa tak terbentur bebatuan Karang,
Di kala kata2 Bergema,
Merayu Cinta Kasih dan Sayang.

By LUmbang KAyung (Asahan 09:11:2014)




# DI BAWAH TERIK MENTARI #

Di bawah terik Mentari,
Lelah ini tak mengerti,
Keringat yang membasahi,
Demi sebuah Mimpi,
Yang telah lama ingin ku miliki.

Kerasnya batu aku perduli,
Hitam nya Lumpur ku Renangi,
Ku sapu jua keringat di Dahi,
Ku ayun kan Cangkul tiada henti,
Hingga Waktu kan mengakhiri.

Kan ku bina Kesabaran,
Kerelaan demi sebuah harapan,
Semoga dapat ku memberikan,
Apa yang kamu inginkan,
Dari ku yang merindukan.

Kelak kan terikat tali Cinta,
Bila nanti ku mampu,
Memenuhi apa yang di pinta,
Oleh ke dua orang tua mu,
Untuk kita bina Bahagia bersama.

By LUmbang KAyung (Asahan 13:11:2014)





# SINARI LANGGKAH RINDU KU #


Mentari pagi,
Kenapa engkau sembunyi,
Apakah enggan menyinari,
Setelah ku terjaga dari mimpi2,
Yang menemani ku di Malam nan sepi.

Wahai Awan Mendung,
Di mana Mentari,
Apakah dia terselubung,
Menapak hari tampa Arti,
Menanti Mendung mu menghilang.

Burung2 pun tak ingin berkicau,
Tinggalkan semua senda Gurau,
Hingga tiada nada Syahdu,
Menemani Burung2 yang Barcumbu,
Hibur hati ku yang di landa Rindu.

Kini langkah ku terhenti,
Mentari enggan menyinari,
Burung2 tak lagi bernyanyi,
Mendung pun tak ingin mengerti,
Mengusik rasa di Jiwa ku ini.

By : LUmbang KAyung (Asahan 12:11:2014)


----------------


Tiada yang manusia yang sempurna,
Tiada manusia yang luput dari dosa2,
Dan tiada manusia seagung yang Esa,
Hanya Roh yang kan kembali kepadanya,
Di atas mulianya Bahagia Manusia,
Menuju Sorga yang tercipta.

By : LUmbang KAyung ( Tanjung Balai 14:11:2014)





# ASMARA HAMPA #


Di tatapan hampa,
Ku lihat dirimu memanggil,
Tampa bahasa,
Hayal ini semangkin jahil,
Bercumbu di dalam Asamara.

Kicau burung2,
Merdu terdengar mengalun,
Sehingga Angan melambung,
Terbang bersama Daun2,
Terdampar di ujung Semenanjung.

Perlahan tiupan Bayu,
Membelai manja kelopak mata,
Hasrat ini pun merayu,
Seakan di belai manja,
Di antara angan2 ku Rindu.

Mengapa menghilang Lamunan,
Usah biarkan Mimpi2 ku pergi,
Biar kan saja senja tak berteman,
Asal Rembulan bersinar kembali,
Menemani ku di ujung Asmata ke hampaan.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 17:11:2014)





# MENCARI ARTI DIRI ##

Dalam hening sepi,
Ku pejamkan Mata ini,
Perlahan Sang Angin membelai,
Di antara Burung2 bernyanyi,
Tentang arti hidup yang di lalui.

Kadang Gemersik Dedaunan,
Mengundang tanya di Ranting dan Dahan,
Akan kah terdampar di dalam kekeringan,
Tercampak diantara Rerumputan,
Yang kan basah bersama tetesan Embun2.

Entah berapa lama nya Waktu,
Dapat menemani kehidupan ini,
Dalam Menggapai Doa Harapan Kalbu,
Dintara kesilapan di diri,
Yang telah lama mencumbu kehidupan ku.

Perlahan ku buka Mata ini,
Perlahan ku sadari kebahagiaan Burung2 bernyanyi,
Di antara gugurnya Daun2 kering yang tak berarti,

Di antara Embun2 yang membasahi,
Dapat kah ku membenahi kesilapan diri ini,
Yang akan menjadi jalan ku menuju ke Surga Illahi

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 20:11:2014)




# HINGGA NANTI #


Mengapa,
Kau berburuk sangka,
Bukankah itu hal yang bisa,
Bila aku bercanda,
Tentang kecantikan Wanita.
Serba salah kini rasa nya,
Aku kecewa,
Cemburu yang tak bermakna,
Kata2 mu yang membuat Luka,
Hingga diri ini rasa terhina.

Kini engkau telah Benci,
Dari salah yang tak ku mengerti,
Hingga nanti kau menyadari,
Bahwa cinta ini Abadi,
Hingga nanti kau ku jadikan sebagai Istri.

Tapi apa boleh buat,
Taik Kambing bulat2,
Di makan menjadi Obat,
Di simpan menjadi Ajimat,
Dan semoga kesabaran ini menjadi Mukjijat.

By : LUmbang KAyung (19:11:2014)




# TANGIS MU JUGA PERIH KU #


Sekuntum Hati kini terbengkalai,
Kian Layu dalam kehampaan,
Diam menatap di Lembah sunyi,
Mencari Jalan sebuah arti kehidupan,
Menempuh Sahara ke Gersangan Hati.

Tak ingin rasanya ku menatap Rembulan,
Namun Malam berselimut kegelapan,
Sedangkan Pungguk lama tertawan,
Rembulan tertidur dalam pelukan,
Merangkul Mimpi di dalam kehidupan.

Andai kan aku Burung Khayangan,
Kan ku kabar kan ke indahan Taman,
Di antara Rimbun pepohonan,
Yang kan dapat melerai Tangisan,
Kala Simponi Cinta mu terlebur Kepedihan.

Namun langkah ku tak kesampaian,
Tangan ku tak kan dapat menggapai,
Karena tingginya Langit bukan lah sepadan,
Kuntum di Awan kan hanya menjadi Mimpi2,
Mimpi2 ku yang kian menyakitkan.

Maaf kan lah diri ku,
Aku terlalu Lelah Mencintai mu,
Dan aku memang tak pantas untuk mu.

By : LUmbang KAyung





# DUSTA DI BALIK JANJI #

Entah di mana mentari,
Tiada kecerahan menghiasi,
Hanya Awan2 mendung melintasi,
Di antara bukit2 tinggi,
Menambah gelisah rasanya Hati.

Ku tatap goresan Saksi,
Ikatan Cinta sehidub semati,
Tergores di sebatang pohon Jati,
Yang kini ku tatapi,
Dengan rasa kecewanya diri.

Aku bagai menanti Mimpi,
Mimpi2 di Siang hari,
Yang kerab menyakiti,
Mengusir keceriaan yang hilang kini,
Tenggelam di dalam Lemah sunyi.

Entah bagai mana mengobati rasa,
Yang kini penuh rasa kecewa,
Kala janji terlebur Dusta,
Dari Cinta yang pernah ku bina,
Berasa diriku dan dirinya.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 01:12:2014)




# RINDU KU #


Hujan,
Rindu ini sebatas angan,
Kadang terlupakan,
Mengganggu sebuah kehidupan,
Yang sendiri di dalam Lamunan.

Ada rasa tersimpan,
Sembunyi dalam Angan,
Milintasi Lautan,
Senandung ku menatap Awan,
Di dalam kerinduan.

Inginku usir Mimpi,
Dalam menanti pagi,
Menikmati sinar Mentari,
Dari sebuah Ilusi,
Yang tak mungkin dapat ku miliki.

Hanya ada Rindu,
Melintasi Lautan nan Biru,
Di dalam Mimpi2 semu,
Mimpi yang mencumbu ku,
Tentang engkau dan aku.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 05:12:2014)




# TERDAMPAR HAYAL KENANGAN #

Andai aku dapat terbang,
Terbanglah aku setinggi Awan,
Diantara Pelangi ku kan berdendang,
Tentang kisah satu kenangan,
Terhampar di Luasnya Lautan yang Berbintang.

Ku coba membentang kan Layar,
Tiang ku rapuh layar terkoyak,
Namun ku coba untuk bersabar,
Walau Perahu ku di permainkan ombak,
Berharab di Dermaga aku dapat bersandar.

Aku hanya dapat memandang Mentari,
Mengenang Mimpi yang hampir pergi,
Biar Embun2 kan membasahi,
Mengundang Burung2 untuk bernyanyi,
Menghibur hati di kala Sepi.

Hanya di angan ku berjalan,
Memamdang Impian yang hampir hilang,
Terdampar di kejauhan,
Termenung di hati yang Bimbang,
Mengharab Mimpi bukan sebatas kenangan.

By : LUmbang KAyung bersama Ahmed El Hasby dan Castom Siregar. (Tanjung Balai 09:12:2014)




# HASRAT SUCI #

Apa yang telah kau rasa,
Itulah kesucian Cinta,
Yang kan membuat mu bahagia,
Melerai Tangisan yang ada,
Kala Diri mu berteman kan Luka dan Lara.

Dirimu seakan tak pernah tau,
Membawa hati kemana kau mau,
Saat itu angan ku Rindu,
Kala di terpa rasa cemburu,
Menatab bayangan yang kian Kelabu.

Ingin ku menepis semua Lamunan,
Namun Bayang mu membawa ku terbang,
Jauh tinggi melintasi Awan,
Melebur Asmara di antara Bintang2,
Yang tak mampu ku lepas kan.

Ku sadari diri ini,
Bukan dirinya yang membuat mu terpesona,
Namun diri mu tak dapat memahami,
Cinta ini kan mengukirkan Indahnya Sorga,
Yang mejadi Janji di dalam Hasrat di diri ini.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 14:12:2014)




# SELAMAT TIDUR AUNI #

Aku tak pernah tau,
Malam kelam ku mencari,
Sunyi sepi masih membelenggu,
Ku menikmati jua Malam2 ku yang Sunyi,
Sedang kan kesetiaan ini terus menunggu,

Mungkin hanya dalam Mimpi,
Ilusi ku kian terbelenggu,
Menanti bagai tak berarti,
Melangkah aku tak Mampu,
Namun Rindu ini kian menyakiti.

Aku hanya dapat tersenyum,
Menatab Bintang2 dan Rembulan,
Sedang kan Malam yang kian Temaram,
Tergoda Syair Kata2 mu yang mengalun,
Berharab Rindu ku ini menjadi Pualam.

Malam ku yang Sunyi Sepi,
Kata kan aku Masih Menanti,
Walau hanya di dalam Mimpi,
Yang kan menjadi ke bimbangan diri,
Mencumbu Bayang yang masi dapat ku miliki.

Selamat Malam Rindu Hati,
Mimpi2 indah mu kini menanti,
Bersama hembusan Nafas2 bertasbihkan Illahi,
Dalam Menanti Mentari Pagi,
Di antara kerinduan ku yang tak pernah berhenti.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 14:12:2014)





# MUNGKIN KAH RINDU SEMU MENJADI NYATA #

Aku tak pernah tau,
Rembulan menerangi Malam ku,
Bintang2 mengiasi Malam nan bisu,
Pungguk Bersenandung lagukan Rindu,
Di saat Hasrat Hati ini ingin Bertemu.

Senandung Angin nan Menggema,
Mengalun merdu di celah Bebatuan,
Di saat itu rasa ini Bertanya,
mungkin kah Gemilau mu menemani kehidupan,
Di antara Riak Gelora dan Asmara.

Langit terlalu Tinggi,
Tanah berlumpur kan Mengotori,
Kala Langkah ini Miniti Permadani,
Yang terbentang penuh Warna Warni,
Menata kehidupan yang kini ku Jalani.

Namun entah mengapa Mentari,
Menanti ku bersama Pelangi,
Burung2 yang Riang bernyanyi,
Bangunkan Tidur ku dari Mimpi2,
Mimpi2 yang lama Menyakiti.

Cahaya mu kini Menerangi ku,
Memberi Warna yang lama Kusam,
Memberi Arti yang sebenar nya Beku,
Di kala Malam Kelam Temaram,
Menemani Rindu Yang Sebenar nya hanya Semu.

By : LUmbang KAyung (Tanjung Balai 12:12:2014)





# TANGAN TANGAN TAULADAN KESEHATAN #


Selamat Pagi Medan,
Itu yang dapat ku ucap kan,
Karena ku datang dari kejauhan,
Ingin mendapat kan sedikit sentuhan,
Dari tangan2 Tauladan.

Baru kini dapat ku rasa,
Keharmonisan dari mereka,
Yang berjuang untuk Negara,
Coba sembuhkan siapa saja yang menderita,
Untuk nemberi jalan kehidupan di Dunia.

Senyum adalah suka,
Sapaan membuat ku Bahagia,
Dari Sakit yang ku derita,
Yang lama membuat ku Sensara,
Bagai hidup ini tiada berguna.

Hanya terima kasih yang dapat ku ucapkan,
Kini Mentari bagai menerangi hidup ini,
Yang memberikan ku satu kehangatan,
Hingga ku dapat kembali berdiri sendiri,
Semua itu karena Tangan2 Tauladan kesehatan.

By : LUmbang KAyung (Medan 17:12:2014)





# SUSTER CANTIK Dr. PIRNGADI #

Kau bagai kan Mutiara,
Lahir dari dalam nya Lautan,
Membawa rasa Gembira,
Walau tubuh ini merasa kesakitan,
Terkapar menahan derita.

Kesibu kan mu,
Kelembutan mu,
Dan wajahmu nan Ayu,
Kadang membuat ku malu,
Menunggu dirimu datang lagi pada ku.

Bagai Gemuruh Gelombang,
Kala Tangan mungilmu sentuh tubuh ini,
Hingga Jiwa ini merasa tenang,
Lupa akan diri ini setengah mati,
Mekawan Derita yang kian Menyerang.

Terima kasih Tuhan,
Kau memberi ku Ketenangan,
Dari setiab Kelembutan,
Dari setiab Keramahan,
Kau bawakan ku Semangat yang penuh Harapan.

By : LUmbang KAyung (Medan 16:12:2014)




# DENDANG SEPI MALAM #

Biar aku bernyanyi,
Tak peduli Mendung menyelimuti,
Biarpun tampa Mentari,
Ku kan tetab meniti hari hari,
Walau hari terasa sepi.

Kini hari kian senja,
Menemani Resah nya Jiwa,
Ku kan mencoba menimang Rasa,
Menemani Malam yang kian meronta,
Harab kan Rembulan memberikan cahaya.

Biar Lagu ku kian Sumbang,
Senar Gitar ku tak senada,
Karena Gema suara ku kan berdendang,
Terbawa Angin di Luasnya Angkasa,
Cerita kan tentang Kasih dan Sayang.

Namun Rembulan tak jua menjelma,
Kerlib Bintang2 tertutup Awan,
Hanya kunang2 yang memberi kan Cahaya,
Kepada jiwa yang penuh Harapan,
Menemani Resah di Malam Gelab Gulita.

By : LUmbang KAyung (Medan 17:12:2014)




# CINTA DI ANTARA KEHIDUPAN #


Embun2 kini mulai berjatuhan,
Mentari mulai tampakkan pagi,
Ku menatap tingginya Awan,
Menyambut Pagi secerah ini,
Bersama Burung2 yang Riang Bernyanyi.

Ku mulai melangkahkan Kaki ini,
Mengejar harapan puing2 kehidupan,
Dan di sana Senyum menanti,
Ingat kan Janji yang terucapkan,
Kisah semalam yang terlewati.

Itu Senyum menawan,
Menyambut ku penuh keramahan,
Menghias Bibir nan menawan,
Bara Cinta menjadi Impian,
Penyejuk Untaian Kerinduan.

Aku dapat merasakan Bahagia,
Menyambut mentari yang bersinar terang,
Dan puing2 Rejeki mulai menyapa,
Bersemai dengan Kasih dan Sayang,
Dendang kehidupan tentang Cinta ku dan dirinya.

By : LUmbang KAyung (Medan 20:12:2014)




# KU INGIN DIRI MU SALUT PADA KU #

Ada kamu,
Memandang ku,
Tersenyum pada ku,
Hilang kang Ragu,
Ku ingin terbaik untuk mu.

Ingin ku buktikan,
Diri mu satu kekuatan,
Dari semua putaran,
Hingga di akhir perlombaan,
Akulah yang menjadi unggulkan.

Semangat yang bergelora,
Untuk menjadi Juara,
Itu karna kamu ada,
Menemani debar di dalam dada,
Yang akan membuat diri mu Bangga,

Usah kau bimbang,
Bila ku terjatuh nanti,
Karena aku kan terus berjuang,
Untuk menjadi bukti,
Menjadi seorang pemenang.

By : LUmbang KAyung ( Tanjung Balai 21:12:2014)






# KEBAHAGIAAN GUENIS #

Senyum ku menyentuh rasa,
Memangdang mereka begitu Mesra,
Diantara Derita yang melanda,
Tak peduli sesak di dalam Dada,
Melanda tubuh seoarang Jiwa,

Aku malu,
Kadang Rindu,
Memandang Insan yang bercumbu,
Menanti datang nya Waktu,
Melepas Hasrat Cumbu Rayu.

Ingin rasanya seperti diri nya,
Rasakan Hidup penuh Cinta,
Walau derita melanda Raga,
Tangan Kasih Sayang menjaga,
Dari seorang insan Wanita.

Guenis nama nya,
Terbaring dan di jaga,
Penuh Cinta yang Mesra,
Menanti kapan saat nya dapat bersama,
Membuai Asmara tinggal kan Derita,
Mencapai Indahnya Rumah Tangga.

By : LUmbang KAyung ( Medan 19:12:2014)





# BERTEMAN KAN LAMUNAN #


Wajah mu nan Rupawan,
Memberi satu ke Indahan,
Menjadi desah Lamunan,
Mengundang datang nya Kegelisahan,
Yang tak dapat ku Uraikan.
Senyum mu,
Kian mengusik ku,
Dan Rindu ku,
Kini kian terlalu,
Menyesak di Dada ku.
Engkau Wanita yang Sempurna,
Berhati Mulia dan Soleha,
Membawa untaian Bahagia,
Penghapus Duka dan Lara,
Menjadi Rahmat yang penuh Pesona.
Namun Malam2 ku Kelabu,
Hidup hanya dengan apa adanya,
Mengharab Impian ini bukan lah Semu,
Dapat bersama mu di dalam Gelora Asmara,
Arungi Cinta di Lautan nan Biru.
Semua hanya Kenangan,
Menjadi sebuah Lamunan,
Yang tak dapat ku lupakan,
Di kala Malam berteman,
Sunyi Sepi ku ke seorangan.
By : LUmbang KAyung (Medan 18:12:2014)





# KEBAHAGIAAN GUENIS #


Senyum ku menyentuh rasa,
Memangdang mereka begitu Mesra,
Diantara Derita yang melanda,
Tak peduli sesak di dalam Dada,
Melanda tubuh seoarang Jiwa,

Aku malu,
Kadang Rindu,
Memandang Insan yang bercumbu,
Menanti datang nya Waktu,
Melepas Hasrat Cumbu Rayu.

Ingin rasanya seperti diri nya,
Rasakan Hidup penuh Cinta,
Walau derita melanda Raga,
Tangan Kasih Sayang menjaga,
Dari seorang insan Wanita.

Guenis nama nya,
Terbaring dan di jaga,
Penuh Cinta yang Mesra,
Menanti kapan saat nya dapat bersama,
Membuai Asmara tinggal kan Derita,
Mencapai Indahnya Rumah Tangga.

By : LUmbang KAyung ( Medan 19:12:2014)




# IBU #


Ibu,
Kau penerang jiwaku,
Mengusir kesedihan ku,
Lindungi dari hujan yang membasahi ku,
Dan ku kan kehilangan Kasih Sayang tampa mu.

Ibu,
Aku yang Rapuh,
Kadang bersalah pada mu,
Hingga ku sering terjatuh,
Bila diri mu tak ada di samping ku.

Ibu,
Ini aku anak mu,
Yang dulu mengusik Tidur mu,
Bersama tangisan ku,
Kau beri Darah dari Air Susu mu.

Ibu,
Lihat lah kini mentari,
Kan menerangi perjuangan mu,
Hingga di usia tua mu nanti,
Aku kan selalu bersama mu Ibu.

By : LUmbang KAyung (23:12:2014)