RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Sabtu, 31 Januari 2015

Kumpulan Puisi Adipati Anzara - MERETAS JIWA



"TAK TONTU RABO"
Karya : Adipati Anzara


------~ lintang pukang
macam kono pungkang
golek talontang
taraso macam tajurangkang

hongkih sudah mamirik
tak jugo ado nang tabontang
sampek basongalan
sagalo sondi sondi

padahal tak pala ondak manggomak
manjomput sajo pun tak jugo ado ale
~------






"MERETAS JIWA"
Karya : Adipati Anzara


kusut itu makin sembrawut
bahkan mulai melilit jemari kanan-ku.....

dia percikkan setitik
mencoreng wajah-ku

>>>>>
berulang ku-tarik nafas dan tanya ke pikir juga rasa

Oh Dunia Anugerah
seakan Hidup terpersalahkan

dia kunyah
hati-nya sendiri

----------------


ATAUKAN TIADA ADA


genap tujuh hitungan
menabur butir-butir mungkin
ke lahan subur membentang
berharap kelak akan

daun telinga serasa memar
silih berganti dengan desingan

semakin jauh
semakin dalam
semakin malam ini
terapung mengambang

ayunan langkah gontai
meliuk serempet risau

terpuruk lagi air muka dipancuran teduh aliran jernih tetesan cinta

Ooh....
tiada ku apapun
bagaimana dimana ada

ITU AGAR KAMI
malu ku juga jangan lagi
dan bawa apa ku pagi ini

**03.47 AM
tebing terjal kering


---------------


seketika
tak tersadari meluap
lewati cerobong berlidah
semprotkan sekendi kata
menahan tak kuasa lagi
saat sombong dia unggah
menampar paras teduh
pengusung tandu
menawar cara
bukan lagi waktu mu
menakar tanda
jangan sebut jika itu tanya





SETIDAKNYA MIRIP
Karya : Adipati Anzara


o--------
tarikan nafas berulang kuhenyakkan
kandas kedinding rasa

biarkan beberapa saat
menyimak senandung halus belahan sadar

ucapan kata demi kata kukumpul dan susun sebisanya

dan kini bertuliskan:____

"menepilah sesaat.....
agar mereka leluasa dan tak kesulitan karena mu"

tertunduk aku
mengangguk hatiku

---------o

-----------------------------------

seketika
tak tersadari meluap
lewati cerobong berlidah
semprotkan sekendi kata
menahan tak kuasa lagi
saat sombong dia unggah
menampar paras teduh
pengusung tandu
menawar cara
bukan lagi waktu mu
menakar tanda
jangan sebut jika itu tanya





AKAN ITU MASIH

kabut itu semakin menipis
perjelas apa dibalik kesamaran

bayangan gelap
beranjak walau perlahan
redakan lelah
lega dipeluk asa

* pertengan malam
melintas tanda
14februari2015 01.30




ALTAR PINK PERSEMBAHAN

punggung dan bokong itu
tersandar
di
mata berbinar bandot lasak
pengelana gairah
bibir merah binal

para pengulum susuan iblis
nikmati tarian syahwat liar
rapuh diterik gelora bangga
bernanah


-----------------------


betapa lusuhnya aku
betapa kumuhnya aku
betapa terpuruknya aku
betapa terhenyaknya aku

terhimpit pose wibawa dan tintingan uncang lembaran2 kertas bertanda rupiah
kau timpuk aku





C = DO
TANGGA NADA KITA

duhai bintang
kerliplah sedikit beriku tanda

jika dia terlihat malam ini
memandang angkasa berharap terlihat daku
melintas sekilas digelap langit

kan kuseru ke angin lalu
bisikkan pesan senandung rindu
berharap irama rasa
teradon harmoni untuk kami

>>>
ADIPATI ANZARA
kota kisaran 02.54


--------------------

kulit ari yang kering berjuta hari dipanggang kobaran ambisi dan mentari
keriput menambah jumlah ukiran membentuk goresan abrak seujung pangkal

kapan belum terlihat kelak
kelak tak isyaratkan tatkala

telapak kaki
retak menggumpal
telapak tangan
terkupas waktu

hati tak jera pahapkan masih
nalar tak henti mencari dan lagi

lintas tanya
lantas tak jua
berulang berganti
silih selisih

*kisaran
23februari2015 02.20
masih mencari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar