RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Rabu, 07 Oktober 2015

Kumpulan Puisi LUmbang KAyung - MELEPAS KELELAHAN


# MELEPAS KELELAHAN #

Wahai sang angin,
Berhembuslah kau,
Biar baling2 bambu berputar,
Layang2 terbang tinggi,
Sedang aku sendiri di sini,
Memandang anak2 yang bermain dengan gembira,

Wahai sang awan,
Jangan kau undang mendung,
Aku ingin mendengar kicauan burung2,
Aku ingin ikut bersama mereka,
Bermain dan berdendang.

Wahai sang hati,
Damailah di sini,
Aku lelah,
Biarlah kelopak mata ku terpejam,
Usah kau ulir kan kegelisahan,
Aku ingin merasakan kebahagian mereka,
Walau nanti suara nyanyian itu sayub2 menghilang di telinga,
Dalam menemani penantian mimpi indah ku di hari ini.

Berhembuslah sang angin,
Benkicau lah burung2,
Masih ku dengar nyanyian,
Masih ku rasakan keceriaan itu,
Dan damailah sang hati,
Mimpi indah mungkin telah menanti,
Aku ingin tinggalkan lelah di jiwa,
Walau hanya sekedar dan sesaat saja,
Bersama terpejam nya kedua kelopak mata ku ini.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 05:10:2015





# MELEPAS KELELAHAN #


Wahai sang angin,
Berhembuslah kau,
Biar baling2 bambu berputar,
Layang2 terbang tinggi,
Sedang aku sendiri di sini,
Memandang anak2 yang bermain dengan gembira,

Wahai sang awan,
Jangan kau undang mendung,
Aku ingin mendengar kicauan burung2,
Aku ingin ikut bersama mereka,
Bermain dan berdendang.

Wahai sang hati,
Damailah di sini,
Aku lelah,
Biarlah kelopak mata ku terpejam,
Usah kau ulir kan kegelisahan,
Aku ingin merasakan kebahagian mereka,
Walau nanti suara nyanyian itu sayub2 menghilang di telinga,
Dalam menemani penantian mimpi indah ku di hari ini.

Berhembuslah sang angin,
Benkicau lah burung2,
Masih ku dengar nyanyian,
Masih ku rasakan keceriaan itu,
Dan damailah sang hati,
Mimpi indah mungkin telah menanti,
Aku ingin tinggalkan lelah di jiwa,
Walau hanya sekedar dan sesaat saja,
Bersama terpejam nya kedua kelopak mata ku ini.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 05:10:2015





# SANG JAWARA INDONESIA #

Di uput mentari pagi,
Sinari indah nya alam ini,
Dendang petani pun mulai terdengar kembali,
Di pematang sawah yang di tumbuhi benih padi,
Dan sang nelayan pun kembali di sambut anak dan istri,
Di iringi kicauan burung2 yang riang bernyanyi,
Menghangat kan kebahagiaan ibu pertiwi.

Tapi ku takut nanti,
Mereka tak lagi menanam padi,
Mareka tak dapat mencari ikan2 lagi,
Dan mereka tak lagi menikmati mesuburan alam persada ini,
Hanya karena oknum2 yang tidak mempunyai hati,
Atau mereka2 yang ingin mengusai negri ini
Dalam menjaga suara keluhan sang nelayan dan para petani.

Mari kita kibar kan sangsaka,
Mari kita bina eratnya kesatuan pancasila,
Laut kita kini semangkin kaya,
Hutan kita masih tetab terjaga,
Oleh mereka yang berjiwa baja,
Mereka mereka yang terlahir perkasa.

Hari ini kita masih dapat mensukuri,
Hari ini TNI masih kokoh berdiri,
Hari ini hari calon para pahlawan negri,
Yang rela mati demi tanah air Indonesia ini,
Walau mereka terlahir dari anak sang nelayan dan pak tani,
Namun mereka abadi sebagai jawara NKRI.
# SELAMAT ULANG TAHUN TNI #

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 05:10:2015





# MALAM NAN SEPI #

Malam yang sepi,
Adakah kau merasakan perih ini,
Perih yang tak dapat terobati,
Menjadi nyanyiang dendang di malam sunyi,
Menanti rembulan datang menerangi,
Biar tertawar gelab nya malam ini.

Malam yang sepi,
Dapat kah kau memberi ku sebuah arti,
Tentang kesendirian ini,
Dalam menanti sebuah hati,
Bersama cerita cinta suci,
Yang kan menjadi mimpi indah ku nanti.

Derai hati ku telah ter abaikan,
Resah gelisah pudar terbawa angan,
Angin pun kini membawa embun2,
Basahi jiwa yang di dalam kesejukan,
Dan langkah ku kaku tak bertujuan,
Dalam mencapai semua yang telah ku impikan.

Aku terpuruk membisu,
Di antara bayangan semu,
Bayangan yang tak lepas dari igauan ku,
Yang merobek luka dan pilu,
Bersama remang di malam yang sendu.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 03:10:2015





# DIANTARA DEBURAN OMBAK #

Masih ku dengar debur ombak di pantai,
Masih ku dengar kicau2 camar,
Hanya niyur melambai yang masih kokoh berdiri,
Bermain kan angin dan pesan yang terkabar,
Tentang tajam nya karang yang terus menanti,
Ancam perahu untuk datang bersandar.

Tamu ku kabar si angin lalu,
Membelai sukma yang terus menunggu,
Dan aku terbuai di dalam irama syahdu,
Yang memberi arti di setiab anganku,
Mungkin kah semalam rembulan bercumbu rayu,
Di antara bintang2 yang menghiasi malam ku.

Dengar lah keluh ku wahai dermaga,
Dengar kan sang angin dengan irama lagu,
Disini mendung masih menanti senja,
Mengurai resah yang di balut Rindu,
Dan mungkinkah rembulan jatuh keriba,
Terangi hati yang kini kembali membeku.

Andai nanti perahu ku dapat bersandar di dermaga,
Lihat lah di situ ada sebuah cerita,
Bahwa sang angin lah yang telah membawa,
Setelah aku lelah terbangun dan terjaga,
Hadapi gelombang ombak yang senantiasa mengancam jiwa,
Setelah tajam nya karang memberi luka yang menganga.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 04:10:2015





# DI AKHIR KERINDUAN KU #


Risau ku,
Cemburu,
Rasa ragu,
Getar di dada ku tak menentu,
Adakah ini makna sebuah rindu,
Rasa yang bergelora di dalam benak ku.

Ku tahu bintang2 itu tinggi,
Rembulan hanya sekedar menerangi,
Menerangi kegelapan ini,
Menerangi sunyi dan sepi,
Menerangi impian yang hampir mati,
Menanti mentari esok berseri kembali.

Ku tatab wajah di cermin kaca,
Cermin ku retak seketika,
Tangan ku terluka,
Hina pun mulai kian terasa,
Umpama butiran pasir dan permata,
Tak sebanding harga dan rupa nya.

Biar lah rasa cinta ini ku semai,
Biar ku jadikan kenangan sepanjang hari,
Walau ku tau nanti diri mu tak lagi menemani,
Meneranagi kerinduan yang tak dapat ku sudahi,
Hingga nanti aku kan kan tetab menyendiri,
Memahami cinta yang tak mungkin dapat ku miliki.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 03:10:2015




# HASRAT HATI #


Aku telah mabuk dalam kebimbangan,
Ada sebait kata menanti ku dengan penuh harapan,
Mungkinkah impian dapat ku temukan,
Aku masih di dalam kegelapan,
Semua impian adalah harapan terabakain,
Di dalam hati yang selalu merindukan.

Mimpi ku tak ingin ku sudahi,
Lelab ku dan terjaga lagi,
Ku coba juga menikmati malam nan sepi,
Walau tampa ada yang menemani,
Untuk menahami arti kesendirian ini,
Dalam menanti yang tak menjadi impian pasti.

Malan kan berlalu,
Mungkin kah rindu ku selamanya semu,
Malam ku masih kelabu,
Dan ku tunggu rahmat yang kan mengiringi langkah ku,
Untuk dapat menemui mu,
Walau itu bagai angin yang berlalu.

Impian ku tak pernah henti,
Menananti telah menyakiti diri ini,
Tapi aku di sini,
Hanya dapat menananti sebuah mimpi,
Yang akan membangun kan esok ku bersama mentari,
Dan embun2 yang menyelimuti pagi.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 02:10:2015





# SECERAH IMPIAN #


Dapat kah ku bisikan pada angin,
Tentang embun2 di dedaunan,
Tentang gemercik air di celah bebatuan,
Tentang kicau burung di pepohonan,
Tentang arti sebuah kerinduan,
Yang menemani sebuah impian.

Ku coba merangkai kata,
Mengukir lamunan yang menggoda,
Biar gelora di dada tak menyiksa,
Dari semua pandangan mata,
Dalam mencari sebuah bayangan maya,
Yang kan menjelma menemani sebuah rasa.

Tak kan ku lepas awan berlalu,
Tak kan ku biar layangan ku putus tali teraju,
Seumpama perahu ku yang melaju,
Menuju dermaga yang menunggu,
Karena ku tau ada kamu di situ,
Bersama secerah cahaya impian ku.

Ini lah rasa yang tersimpan,
Tersembunyi di dalam sebuah lamunan,
Namun tak jua kunjung ter wujut kan,
Untuk mengobati sebuah kerinduan,
Yang hingga kini masih tetab ku rasa kan,
Sebelum Illahi memberi jalan untuk kita di pertemukan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 02:10:2015





# CINTA #


Cinta itu sebenarnya indah,
Maka ukirlah cinta itu sebisa kita mampu,
Ku yakin kebahagiaan masih menanti di sana,
Walau takdir tuhan adalah misteri,
Yang harus kita jalani di dalam hidub ini.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 01:10:2015





# BUTA KAN MATA INI TUHAN #


Kini baru ku sadari,
Kebahagiaan yang pernah kita lalui,
Kerinduan di dalam menanti,
Semua hanya tinggallah janji,
Janji yang begitu menyakiti,
Luka di dalam hati ini.

Siang malam tangis ku tak reda,
Gelab dan terang terasa sama,
Tidur tak lena,
Makan tiada berselera,
Melangkah kan kaki seakan tak berdaya,
Semenjak ku dengar bahwa dirimu telah tiada.

Kemana ku cari ganti,
Mungkin di dalam surga nanti,
Kita dapat bersama kembali,
Mengecab arti cinta suci,
Yang kini terpuruk di lembah sunyi,
Menanti hujan membasahi tangisan ini.

Setahun sudah berlalu,
Setahun sudah ku menangisimu,
Namun ternyata aku telah tertipu,
Diri mu kini terlihat di depan mataku,
Begitu mesra bercumbu rayu,
Tak perdulikan lagi siapa aku.

Tuhan kau butakan lah mata ini,
Aku tak sanggub melihat kenyataan ini lagi,
Yang hanya akan menjadi tangisan diri,
Tangisan yang tak kunjung henti,
Hingga nanti diri nya dapat mengerti,
Bahwa cinta ku ini adalah cinta sampai mati.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 01:10:2015






# HARI INI #

Hari ini aku gembira,
Terbawa tawa,
Tersenyum menggoda,
Canda yang megukir kata2,
Meninggal kan kesunyian lara,
Dan larut di dalam sebuah cerita.

Mana mutiara itu,
Ku tau di dasar lautan biru,
Mana permata itu,
Ku tau masih di dalam bukit2 yang berbatu,
Semuanya aku tau,
Dan semuanya menjadi bualan pembicaraan ku.

Ku teguk hangat nya kopi,
Berdendang nyanyian di dalam hati,
Tentang apa yang di nanti,
Merentang warna warmi pelangi,
Yang menghiasi keceriaan di hari ini,
Dan semua impian seakan pasti dapat ku gapai.

Namun hari2 ku tak kan selama nya begini,
Semua nya bisa saja terjadi,
Untuk memenuhi cerita hidub ini,
Dalam menjalani hari2,
Tapi bukan di hari ini,
Karena kegemiraan ini tak kan ku biar kan pergi.

Semua ini karena ada kamu,
Sahabat yang selalu menemani ku,
Sabat setia yang selalu ku tunggu,
Di saat hari hari merindu,
Di saat hari2 ku ingin bersama mu,
Di saat ku ingin melihat senyumaan mu.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 29:09:2015





# STASIUN KERETA SENJA #

Seketika saja lelah memudar,
Menyambut lambaian sapu tangan jingga,
Di saat itu jantung ku berdebar,
Tak terasa sebening air menetes di mata,
Mengiringi hasrat yang kian membakar.

Terima kasih ya Allah,
Penatian ini tak sia sia,
Hingga tiada lagi kini rasa resah,
Di saat rindu ini menggoda,
Yang pernah menjadi kan hati ini gelisah.

Kini taman hati ku berhias kan bunga2,
Bersama kupu2 yang menari manja,
Warnai telaga yang berkilau bagaikan kaca,
Hingga rasa ini tak dapat meninggal kan nya,
Walau hanya sekejab saja.

Usai sudah kerinduan yang lama tertunda,
Usai sudah cemburu yang pernah menggoda,
Malam dingin nan sunyi dan sepi pun sirna
Menyambut kebahagiaan yang kini mulai terasa,
Bersama tiba nya diri mu di stasiun kereta.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai. 24:09:2015





# GELAB MALAM #


Dapat kah malam memberi arti,
Menjawab tentang kesendirian ini,
Sedangkan larut kian sepi,
Bersama mendung yang kian menutubi,
Hingga rembulan tak dapat lagi menerangi.

Entah di mana lagi seberkas cahaya,
Lelah ku cari di setiab pandangan,
Sepaya langkah tak lagi meraba,
Diantara embun2 dan rerumputan.

Tak kala diri bertanya hati,
Mungkin di sana onak duri menanti,
Yang kan menusuk tubuh ini,
Di sepang perjalanan langkah ku ini.

Bagai kenangan yang selalu menggoda,
Bagai mimpi yang ku nanti menjadi nyata,
Menanti rindu yang tak kan menjelma,
Yang kan menjadi derita duka di dalam dada.

Namun takdir ku sadari,
Ku langkah kan jua kaki,
Bersama iringan doa yang tak henti mengikuti
Setiab langkah di gelab nya malam ku ini,
Karena cahaya tak mungkin datang untuk menerangi.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 24:09:2015





# MUSAPIR DI PINGGIR JALAN. #


Ku kumandang alunan takbir,
Walau dengan hati yang getir,
Dan rayuan hati ini tersisir,
Kala memandang seorang musapir,
Yang tertidur kelaparan di halaman paktir,

Dia tak pernah berharab berpakaian mewah,
Dia tak pernah bermimpi tentang rumah megah,
Dia hanya menanti tangan2 yang ikhlas bersedekah,
Menghidupi tubuh yang kian melemah,
Bersama kulit wajah yang nampak begitu lelah.

Masih kah ada insan yang bertangan ringan,
Yang dapat memberi penuh keikhlasan,
Memberikan sebuah harapan,
Impian yang tak pernah tebayang kan,
Buat mereka yang terpuruk di pinggiran jalan.

Takbir tetab berkumandang,
Yang kaya nampak bersenang2,
Berpoya poya menghamburkan uang,
Di depan mata musapir yang tak dapat pulang,
Untuk berkumpul bersama keluarga tersayang.

IKHLASKAN HATI DALAM BERKURBAN,
ULURKAN TANGAN MEMBERI BANTUAN,
UNTUK MEREKA YANG SANGAT MEMBUTUH KAN.
SELAMAT HARI RAYA AIDIL ADHA.

BY : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 23:09:2015





# RELAKAN AKU MELEPAS MU #


Tak ingin lagi aku larut bersama lara,
Biar sang angin tak lagi menyapa,
Aku ingin sendiri menemani rasa,
Diam tampa kata2,
Supaya engkau tak dapat memahaminya,
Bahwa aku telah kehilangan seberkas cahaya.

Semangkin kaku kini lidah ku,
Hasrat impian ku telah membeku,
Aku tak ingin terlalu larut di buai rindu,
Aku ingin mengenal langkah ku,
Walau semua hasrat kan berlalu,
Tampa arah yang kan ku tuju,

Untuk apa aku berhayal semu,
Untuk apa aku terus menunggu,
Tiada arti nya aku terhadab orang tua mu,
Aku tak ingin nantin diri mu di bebani rasa malu,
Relakan aku berlalu tampa mu,
Relakan aku untuk untuk kebahagiaan cinta mu.

Jika nanti esok mentari bersinar terang,
Burung2 berkicau dengan riang,
Dan kupu2 menari terbang melayang,
Itu tanda nya aku kan menghilang,
Hilang tampa ada lagi yang ku kenang2,
Dan terpuruk di dalam jurang bayang2 kasih sayang
.
By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 07:10:2015




# BISIKAN SANG ANGIN #


Sayub2 membelai kedua daun telinga,
Mengusik lamunan yang telah bermanja,
Angan ku seketika terlena,
Aku telah terbuai oleh nya,
Dan berbisik bersama rayuan yang menggoda,
Yang memejam kan kedua kelopak mata.

Sejenak terlintas cahaya sorga,
Aku pun seketika terkesima,
Dan seketika ku terlelab di belai manja,
Seakan tak pernah ku dapat merasa,
Akan hadir nya sepi dan derita,
Yang menanti bersama mentari senja.

Wahai sang angin yang berlalu,
Aku kian terlelab oleh belaian mu,
Bisikan kan mu terus merayu,
Membelai manja jiwa ku,
Dan di dalam lamunan ku,
Semua begitu nampak indah menunggu.

Kan ku pejam kan mata ini,
Bersama hembusan angin yang membelai tubuh ini,
Yang membisikan alunan ilusinasi,
Membawa ku ke alam mimpi,
Dan meninggal kan semua ke gelisahan hati,
Hingga nanti mta ini terbangun kembali.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 12:10:2015





# KU COBA MERANGKAI KATA #


Dapat kah aku merangkai kan kata,
Tentang di lema cinta,
Yang akan menjadi cerita asmara,
Dalam mengukir kan bahagia,
Sedang kan hati ku di landa nestapa,
Dan merana di gelab gulita.

Entah apa yang ada di angan,
Semua hilang bersama kekecewaan,
Sedang kan impian lebur terbaikan,
Yang hanya meninggal kan kepedihan,
Perihnya langkah tak bertujuan,
Lalu tersesat di lembah kehampaan.

Hujan tak juga kunjung datang,
Membasahi kemarau ku yang panjang,
Biar dahaga ku pudar menghilang,
Menyambut impian yang kembali pulang,
Dan merangkai kan setiab bayang2,
Yang akan membawa ku terbang melayang.

Namun semua dapat ku sukuri,
Ku yakin ada hikmah yang menanti,
Di dalam sebuah rahmat illahi,
Yang akan membawa ku kembali,
Bersama perjalanan cinta nan suci,
Cinta suci yang telah lama ku nanti.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 11:10:2015
dibalik bening mata air, takpernah ada air mata





# LARUT BERSAMA LARA #


Entah di mana,
Rasa hati yang telah pergi,
Hanya tinggal rana,
Bergelut di ruang sepi,
Dan coba menatab seberkas cahaya,
Nan jauh di sana bersama pelangi,
Sedangkan kehampaan menyelimuti jiwa,
Bersama perjalanan setiab langkah kaki ini.

Bak siang aku meraba,
Di kegelapan malam aku terlena,
Melangkah tiada guna,
Terdiam tampa bahasa,
Termenung ku menghitung tetes air mata,
Kapan kah tangisan ini akan reda.

Aku kian larut bersama lara,
Lebur bersama kerinduan,
Dan mungkin kah dapat ku temukan cahaya cinta,
Yang akan mengundang hadir nya kebahagiaan,
Untuk meninggal kan perihnya duka nestapa,
Yang kini hanya menjadi lamunan,
Lamunan yang mengurai rasa kecewa,
Di saat kesendirian ini bersama tangisan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 16:10:2015




# MARI BERSAMA KU #


Untuk apa susah2,
Untuk apa bersedih,
Tinggalkan rasa duka,
Lupakan jiwa yang merana,
Berikan aku sennyuman mu,
Biar tak menjadi tangisan ku,
bika ku melihat air mata menetes.

Lihat mentari masih memberikan sinaran,
Walau kabut asab menyelimuti,
Dengar kan burung2 berdendang,
meskipun pohon2 telah menjadi bara,
Mari kemari bersamaku,
Berdansa bersama iringan nada.

Apa lagi yang di tunggu,
Air mata mu tak akan menjadi kepedihan,
Air matamu kan menjadi kebahagiaan,
bersama sebuah senyuman,
Dari rasa haru yang tak tertahan.

Wahai sahabat ku,
Jangan lah engkau merassa malu,
Tinggal kan saja lamunan itu,
Lupakan Duka lara di jiwa mu,
Lihat di sini kupu2 dan burung bersama ku,
Mendendang kan bahagia tarian canda tawa,
Untuk kita nikmati bersama sama.

By : LUmbang KAyung
Tanjunng Balai 18:10:2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar