RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Jumat, 06 November 2015

Kumpulan Puisi Lumbang Kayung - PERJALANAN KITA MASIH PANJANG


# BAHAGIA LAH BERSAMANYA #

Bagai bayang terabai,
Retak berderai,
Pecah berserak merangkai,
Kecewa di akhir menanti,
Di sini,
Mengurai tentang hati.

Hening berpadu,
Diam membisu,
Teraniyaya kini rindu,
Setelah lelah aku menunggu,
Kan terdengar dendang sendu,
Menahan perihnya di kalbu.

Tiada guna ku pendam gelora,
Tiada guna indah nya asamara,
Rona cinta yang menyala,
Kini membakar di jiwa,
Setelah ku baca sepucuk undangan jingga,
Pertanda berakhir nya ikatan cinta kita.

Di undangan ini nama mu terukir indah,
Bersamanya kau tersenyum ramah,
Seakan tiada merasa salah,
Akan kelukaan hati yang kian parah,
Yang lelah menanti kabar mu bersinggah,
Untuk mengikat cinta kita yang pernah terukir indah.

Tak dapat ku lupakan kenangan ini,
Entah kapan terobat luka di hati,
Walau musim silih berganti,

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 30:10:2015





# PERJALANAN KITA MASIH PANJANG #

Hai kawan,
Apa yang dapat kita lakukan,
Biar asa kita kembali melayang diantara awan,
Impian Negara ini jadi kenyataan,
Dan bukan menjadi cemoohan,
Dari jiwa2 yang tak punya keyakinan.

Hai kawan,
Mari kita singkir kan setiab lamunan,
Hidub ini penuh kenyataan,
Kejayaan negara ini ada di depan,
Dan masih di dalam perjalanan,
Hingga kelak kita menjadi negara yang tauladan.

Sinsing kan lengan baju mu kawan,
Di sana sini masih banyak rintangan,
Yang menanti Dengan kesesatan,
Bicara dengan penuh kebohongan,
Layak nya jagoan yang menjanjikan kemerdekaan.
Di atas mimbar ia menaburkan uang recehan,
Dan berdusta dengan atas nama tuhan.

Merah itu berani,
Putuh itu suci,
Pancasila itu sakti,
Relakan Jiwa kita terbebani,
Singkirkan kutu busuk yang kian menggerogoti,
Demi tanah air Indonesia ini,
Demi generasi kita nanti.

Satu Nusa,
Satu bangsa,
Satu bahasa,
Indonesia tercinta.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 28:10:2015





# DI AKHIR KERINDUAN KU #


Jiwata yang ku cinta,
Bila kau lihat air mata ini,
Saat ku lihat kau bersanding bersamanya,
Usah kau salah kan diri,
Air mata ku ini petanda aku terlepas dari derita,
Derita rindu dan kesetiaan yang menyiksa di dalam sepi,
Kala lamunan ku mengusik gelora cinta kita.

Bahagialah bersamanya,
Itu yang ku pinta,
Biar hujan malam ini menerpa,
Tiada sapa yang membawa berita,
Aku kan panjat kan doa,
Untuk mu yang pernah ku cinta.

Malam ini,
Ingin ku akhiri derita hati,
Yang telah lama menyiksa jiwa ini,
Di kala kerinduan meracuni diri,
Di saat jarak dan waktu membatasi,
Untuk ku menuai cinta ku yang suci.

Selamat malam cinta yang tak kesampaian,
Semua ini kan ku jadikan pelajaran,
Biar kelak aku tak lagi menemukan,
Sebuah rindu yang menjadi kepedihan,
Dan kesetiaan tak lagi menjadi penyesalan,
Yang kan membuat ku kehilangan sebuah impian.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 05:11:2015





# RINDU BERKEPANJANGAN #


Ingin ku nyanyikan nanda indah lagu,
Tapi ku takut kan menyakiti telinga mu,
Ingin ku kirim kan sekuntum mawar untuk mu,
Namun ku tak tau ke mana arah hendak ku tuju,
Ku mohon suara ku ini akan di bawa sang bayu,
Ku berharab mawar ku tak kan segera layu.

Mentari masih memberi kan cahaya,
Burung2 berkicau dengan merdunya,
Sedang kan kupu2 menari mersa di antara bunga,
Tak pedulikan sepasang mata yang memandang nya,
Seakan akan dia tak pernah merasa,
Ada cemburu meraja di jiwa.

Semoga mendung tak menutupi mentari,
Agar hujan tak membasahi tubuh ini,
Dan tak menepis ke indahan hari,
Bersama warna warni pelangi,
Yang meghibur jiwa di dalam sanubari,
jiwa yang menanti berakhir nya sepi.

munkin nada ku ini sumbang,
berserakan bagai tak bertujuan,
namun impian ku masih membentang,
walau hati di dalam kebimbangan,
ada kah cinta kan berakhir kasih dan sayang,
atau menjadi ke kecewaan yang berkepanjangan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 04:11:2015




# KERINDUAN KU PADA MU #

Aku lelab dan terlena,
Terbang ke alam nirwana,
Tapi semua cuma hayalan ku saja,
Menghiasi imajinasi di alam nyata,
Yang membawa hadir nya sebuah asa,
Dalam mencapai setiab impian asmara.

Tertulis impian cinta,
Terpahat indah mengukir asmara,
Lalu bersemayam di dalam jiwa,
Menjadi kerinduan yang tiada habis nya,
Dan menggoda menyiksa di dalam dada,
Menyelimuti arti dari makna kata setia.

Seandai nya diri mu ada disini,
Tak kan ku berteman kan sepi,
Rindu pun tak lagi nenyiksa diri,
Mimpi2 tak kan lagi ku nanti,
Hingga terikat nya sumpah dan janji,
Yang telah lama ku nanti di dalam hidub ini.

Musim telah silih berganti,
Kian membara cinta di dalam hati,
Namun semua masih menjadi ilusi,
Yang menemani kesendirian ku ini,
Sedangkan Doa2 ku panjat kan kepada Illahi,
Kerinduan ini kan berbuah kebahagiaan rumah tangga yang kita nanti2.

Aku cinta kamu,
Aku sayang kamu,
Begitu juga rindu ku,
Begitu juga impian ku,
Karena yang ku puja hanyalah kamu,
Yang kini telah memiliki setiab hidub ku.

Percuma saja kita berlayar,
Bila takut gelombang,
Percuma saja kita bercinta,
Bila takut sensara.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 03:11:2015






# KESENDIRIAN INI #

Di mana hilang nya keyakinan,
Mungkin kah karena jauhnya harapan,
Akan sirnanya impian,
Yang terpuruk di persimpangan jalan,
Lalu merenungi kekecewaan,
Dan diam tampa arah tujuan.

Di mana kini tempat tujuan,
Aku kian kelelahan,
Keluhan ku kian berkepanjangan,
Sedang malam tampa rembulan,
Kesendirian sudah menjadi kebiasaan,
Atau semua ini menjadi makna dari kesetiaan.

Kan ku renungi malam ini,
Bersama dingin nya malam yang menyelimuti,
Sedang kan bayan mu menjadi kecemburuan hati,
Yang tak dapat ku pungkiri,
Menemani ku di malam ini,
Di malam yang sesepi ini.

Tak dapat ku keluh kan semuanya,
Ku yakin impian ini kan segera sirna,
Namun ku ingin kau dapat merasa,
Kesendirian ini adalah derita,
Yang menyiksa di jiwa dan raga.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 31:10:2015





# HANYA KAMU #

Ku damai kan hati,
Terpejam lah mata ini,
Kerinduan yang ku resapi,
Menjadi senyuman tersendiri,
Tampa ada yang dapat memahami,
Sebuah rindu kian membakar jiwa ini.

Ku lihat kau tersenyum menggoda,
Wajah mu pun kini kian memposona,
Membuat aku semangkin gila,
Namun apa lah daya,
Cinta ku puja jauh di mata,
Yang kini hanya menjadi lamunan ku sahaja.

Ku ukir kan senja,
Malam pun tak menjadi gelab gulita,
Mungkin karena ada purnama,
Yang kan menerangi malam indah mu di sana,
Bersama bintang2 dan kemilau nya.

Wahai dara yang ku puja,
Dapat kah kau merasa,
Tentang rindu dan cinta,
Tentan perjalanan kisah kita,
Yang telah membuat mata ku buta,
Kepada bunga2 yang lain nya.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 31:10:2015




# INI DADA KU #


Hay teroris,
Ini dadaku,
Kuras darahku sampi habis,
Biar kau tau,
Aku tak kan mengemis dan menangis,
Karena di dada inilah rantai kehancuran mu.

Bigitu juga kau,
Isis tiada arti nya bagi ku,
Kau hanya mengkasi malu,
Perbuatan mu bukalah wahyu,
Itu mengotori kitab Alquran ku,
Dan juga perintah rosul ku.

Coba kamu tanya di negara pancasila ini,
Apa hebat nya gerombolan2 mu,
Kamu hanya bagai semut api,
Yang menggigit telapak kaki Nusantara ku.

Ingat lah kata sakti ini,
Kami masih memiliki hati,
Kami talah berjanji,
Kami bertekat sehidub semati,
Untuk negara tercinta Indonesia ini,
Hingga tuhan memanggil jiwa raga kami.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 15:11:2015





# RENUNG KAN LAH #


Entah apa yang di sibukkan,
Bila terjadinya keonaran,
Bom murahan pun di letub kan,
Oleh teroris dan orang2 bayaran,
Lalu menewas kan seratus lebih korban,
Yang bergelimpangan di teater tempat hiburan,
Layak nya seperti di film batman.

Tak pernah kah kau lihat di sana,
Mata menghiba tak berdaya,
Ibu binasa sang ayah tak bernyawa,
Darah anak pun berceceran di ubun2 kepala,
Rumah ibadah dan sekolah telah rata,
Impian nya pun hilang bersama cita2,
Di negara islam yang bernama palestina.

Di paris mereka masih bisa berpesta pora,
Itu kah yang di sebut untuk berduka,
Atau sengaja hanya untuk sebuah nama,
Agar terpandang di mata dunia,
Sedang kan di palestina,
Untuk makan saja mereka sudah tak bisa.

Mana panji kebenaran yang sebenarnya,
Andai aku bisa bertanya kepada dunia,
Mana senbenar nya durjana,
Yang kini telah meraja lela,
Walau pun teroris harus binasa,
Di mata dunia.

BY : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 16:11:2015





# AKU HANYA SEORANG PEMUJA #

Malam ini,
Ku lalui bersama sepi,
Merenungi diri,
Menatab bintang2 di langit yang tinggi,
Dan ada tanya di hati,
Tentang diri mu yang ku puja selama ini.

Ku tau tebu tak kan berbunga,
Ku tau mencintai mu akan sia2,
Dan ku sadari itu semua,
Hanya memuja yang aku bisa,
Karena jalan ku gelab gulita,
Singga sana ku beratab kan rumbia.

Untuk apa ku berdusta,
Itu hanya menyiksa,
Pada akhir sebuah cerita,
Tentang impian asmara,
Yang akan melahir kan derita,
Di dalam dilema cinta.

Kini aku bagaikan perahu,
Tampa layar dan kemudi,
Dan entah kemana hendak ku tuju,
Hanya mengharab dan terus menanti,
Perahu tersandar di pulau seribu,
Walau tampa ada yang menanti.

Berbahagialah engkau di sana,
Itu pinta ku di dalam doa,
Karena aku kan kian tersiksa,
Bila cinta ini terus meraja lela,
Yang akan menguasai segenab jiwa raga,
Lalu kemudian sirna dan hampa.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 11:11:2015





# SALAM TERAKHIR KU #

Aku kian lelah,
Terpuruk di lembah penderitaan,
Penyesalan yang kian parah,
Hilangkan sebuah impian,
Impian yang kini telah punah,
Musnah terbakar oleh kekecewaan.

Mendung telah menyelimuti,
Hujan turun membasahi bumi,
Basahi tubuh yang ingin jauh pergi,
Meninggalkan rasa yang tak terobati,
Kala cinta suci terhianati,
Dan menuai duka lara di hati.

Tak ingin lagi ku menangis,
Tak ingin lagi ku berduka,
Walau luka di hati kian ter iris,
Walau kecewa merangkai nestapa,
Aku ingin melepas,
Semua yang telah ku rasa.

Ini salam terakakhir untuk mu,
Kabar yang tak kan terulang kembali,
Dan semoga kau dapat memahami aku,
Setelah senyum ini tak berarti lagi,
Untuk ku dan juga untuk mu.

Satu yang ku pinta pada mu,
Temui aku yang kini terbujur kaku,
Sebelum nanti nama ku,
Terpahat di sebuah nisan batu,
Yang bertanda aku dan kamu,
Tak kan lagi dapat bertemu.

Selamat tinggal sayang ku.
Walau sebenar nya aku sangat mencintai kamu.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 06:11:2015




# LIRIH BERSAMA MENTARI PAGI #


Aku bangun dari rebah,
Di sambut pagi nan indah,
Rerumputan masih terlihat basah,
Tapi aku kian resah,
Oleh luka yang kian parah,
Luka yang tak berdarah,

Di mana ku mencari,
Penyembuh luka ini,
Sedangkan jalan yang kulalui,
Di penuhi onak duri,
Yang selalu siab melukai langkah kaki,
Dalam mencari sebuah impian diri.

Merdu terdengar burung2 bernyanyi,
Indah terlihat2 kupu2 menari,
Di kuntum bunga2 yang warna warni,
Menyambut mentari pagi,
Yang menghibur diri ku ini,
Dalam merenungi luka hati.

Andai tuhan dapat memahami,
Aku tak ingin terpuruk di sini,
Tak ingin lagi tersakiti,
Hingga ku temui impian pasti,
Yang kan membina hidub ini,
Dalam setiab jalan hidub yang ku lalui.

Selamat pagi mentari,
Terima kasih burung2 bernyanyi,
Begitu juga kupu2 yang menari,
Yang kini telah menghibur luka hati ini,
Luka yang belum terobati.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 20:11:2015






# SECERAH PAGI #


Ku sapa pagi sambut mentari,
Burung2 terbang tinggi,
Riang bermain dan menari,
Diantara embun2 pagi,
Yang nampak masih menyelimuti,
Bersama indah warna pelangi.

Gunung2 nampak menjulang tinggi,
Bunga2 harum bewarna warni,
Kupu2 yang hinggab kesana kemari,
Menambah keceriaan di hari,
Bersama datang nya mentari pagi,
Setelah lelah bersama mimpi2.

Luas nya laut indah nan biru,
Camar menyambar di buih gelombang,
Terhampar pasir ombak menderu,
Mata tak lelah untuk memandang,
Mungkin kah waktu masih menunggu ku,
Untuk memandang pulau2 dan bebatuan karang.

Oh indah nya nusantara,
Tak lelah aku terus memuja,
Di tingginya gunung aku menyapa,
Di luas nya laut biru aku terpana,
Adakah pelangi selamanya ikut bersama,
Hiasi pagi ku yang begitu mempesona.

Pagi ini,
Hati ku riang bernyanyi,
Namun ku takut di esok hari,
Keindahan alam tak dapat lagi ku nikmati,
Oleh karena ketamakan dan ambisi,
Oleh manusia2 yang membenci tanah air Indonesia ini.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 23:11:2015





# DI PARIS KINI APA YANG TERJADI #


Bukalah mata hati,
Lihat apa yang terjadi,
Pintu2 mesjit tertutub kini,
Di sebab kan orang2 yang memprokatori,
Yang membuat huru hara di sana sini,
Hingga islam seakan di benci di muka bumi.

Baru saja,
Bersama jilbab wanita bergaya,
Tapi kini apa daya,
Semua seakan sirna,
Di kala paris yang kata nya berduka,
Oleh kebusukan isis yang kini meraja lela.

Ya Robbi,
Kenapa ini terjadi,
Bukan kah islam mulia dan suci,
Tapi kenapa umat mu begitu mudah di bodohi,
Bahkan rela sampai mati,
Hanya untuk mengotori agama nya sendiri.

Pagi ini,
Bersama mentari,
Bersama sepotong ubi,
Bersama segelas kopi,
Ku berani kan diri,
Untuk membenci dan memusuhi,
Setiab isis yang ada di negara Indonesia ini.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 18:11:2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar