RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Sabtu, 02 Januari 2016

Kumpulan Puisi Emmy Metamorfossa - KU INGIN DIRI MU


Kuingin dirimu

Sayang ku yang jauh..
Apa ini, uji ataukah menyakiti
Ku ingin lisanmu, tulisanmu pun kian kerontang
Ku ingin nyatamu, mayamu pun
Tetunggu tunggu
Kebas luka ku tercabik rindu
Hambar hasratku akan mahligai biru
Rentangkan bidang dadamu
Atau tetaplah jauh
Sayangku yang jauh

‪#‎takkonsent‬#301215




KEMBANG API mu


Kembang api, melesat cepat
Meledak piyar berbinar berpendar
Seketika indah seketika terang seketika hilang
Tinggalkan asap kegalauan

Tersenyum dia disebrang danau
Menikmati indah permainanya

040116






Ternyata


Kepayang unggun hangat
Nyatanya bediang diabu dingin

030116




TARIAN DAUN DAN ANGIN


Kembali aku kesini
Halte tua berdebu sedikit berkarat.
Menghadap ke utara, sedang lembayung senja merona di ufuk barat.
Hanya kusendiri menopang dagu.Menanti dan menanti.
Angin kemarau semilir kekanan kekiri, menggiring dedaunan kering kesana kemari. Mengajaknya berkumpul, berputar, melayang lalu rebah dan berserakkan lagi.
Ku masih sendiri, sesekali menyibak rambut yang terusili angin yang usai menari. Jauh ku tatap kesebrang jalan, kederet pohon karet yang ditinggalkan daunya berguguran. Menciptakan lembar tebal menutup rerumputan.
Sang angin mengitariku, dapat kurasa dari sejuk dan berkibarnya anak rambutku. Dia,dengan pertanyaan yang kemarin juga.
"Kau masih menunggunya? "
"Iya, jawabku nyaris tanpa suara"
"Kau tunggu atau hanya kau lihat? "
Ingin kujawab angin segera menyela.
"Kau hanya akan melihatnya lewat dan itu pengobat rindumu? sadarlah ia hanya bayangan nyata.Kau menanti armada yang sudah padat terisi, kau hanya mendapat kata "tunggu disini".
Ku hanya tertegun, ingin ku menjawab, tapi si angin telah beranjak, kembali menggiring daun, menyatu,melayang,berputar laksana penari Darwis yang menarikan tarian Rumi.
Senja kian menhilang, ku ambil langkah pulang. Angin dan dedaunan kering itu, mereka melambai, entah kasihan ataupun menertawakan.

‪#‎dimesssepi‬#
080116





DEWI BULAN

Kala Dewi Bulan hadir
Sinar Surya hanya untuknya
Sekiranya bintang mampu bersinar sendiri
Dia hanya akan tetap sendiri





ASA TERTEPI

Geloramu laksana deburan ombak
pada laut tak berbatas
Aksaramu setubuhi bibir pantai nan kering, lalu lesap tanpa bekas

Asaku seluas hamparan langit
Raga bulan rindukan surya
Namun bukan berjarak langkah
Dewi angkasa di tengahnya
Menghardik mendung jadi gerimis

030116
‪#‎dimesssepi‬#





DEWI BULAN


Kala Dewi Bulan hadir
Sinar Surya hanya untuknya
Sekiranya bintang mampu bersinar sendiri
Dia hanya akan tetap sendiri





HATI PUTIH


Tak mampu kusembunyikan
Pedih hatiku dalam rongga sepi.
Walau kunikmati,siksanya terus mengiris sampai darah pun tak tersisa hingga ditetes terahirnya
Kini hatiku putih
Tak ada darah
Tak ada gambar siapa siapa.





Rinduku

Ketika rindu menghadang
Ku tak bisa berbuat apa apa
Kecuali
Menyodorkan lembar lembar rindu
Menyembunyikan hasratku
Di saku
Tersipu pilu




Wajah temaram di tepian danau

Dalam dingin air tersapu bayu
Bola matamu berkunang dan wajahmu semakin magis
berpendar menyelusuri labirin imaji liar
Mencari jawab pengembaraan
Bersama rasa yang tak pernah bisa kau fahami

Wajah temaram di tepian danau
Wajah yang magis berpendar disaput bayu.
Haruskah juga berkaca kelangit lepas nan luas?

100116


---------------

Teman
Kemarin kita mulai berteman
Ku tarik lenganmu
Menyusuri jalur persahabatan

Lorong ini gelap, dan kau melangkah berjingkat,lenggangmu jelas tersendat
Namun kau nikmati gelap
Rautmu cemas tatapanmu awas
Jaga mu akan jarak terasa tegas
Takutmu suluhku menjadi lampu
Takutmu sukaku menjadi asa

Teman,
Kemarin kita hampir berteman
Hingga akhirnya bayangmu lenyap
Jejak ibu jarimu pun tiada tersemat
Sapa salam tinggal ukiran terpahat

Teman
Kemarin kita hampir berteman
Lalu usai di batas kepantasan
110116
‪#‎dimesssepi‬#


-----------------------


Pajar
Kau selalu hadir
Memisahkan mereka
Mereka yang sedang bersetubuh rindu
Namun kau dengan sinar pagimu
Memaksa mereka yang enggan tepisah
Meskipun mereka terjaga
Jemari mereka masih ingin mengkait
Pajar mereka masih ingin menyatu, biar lah dulu beri sedikit lagi waktu
Mereka tuntaskan cumbu
Pasangan abadi itu
Kedua kelopak mataku

110116
‪#‎dimesssepi‬#




Ratap keledai


Ampun,
Cukup, kumohon..
Pegasus jangan rusak
dinding reot hatiku ini
Percayalah, tiada namamu ku ukir disana
‪#‎dimesssepi‬#





Misteriku


Coba rasa baik baik
Aku, teman mu ini
Misteri adalah diriku
Berperahu aneh
Bertiang ceria
Berlayar senyum
Mengarungi langit
Menembus awan
Menyibak bintang bintang
Mengitari surya dan bulan
Mengagumi pelangi
Bahkan mengharapkan hujan

Tapi kau temanku kini
Aku adalah misteri
Siapa yang ada disini
Di dalam hati ini
Selamanya kan jadi misteri
Tak perlu kau menyiksa diri
Mencari cara menhindari
Karena memang bukan namamu
Hidupku adalah misteri
Yang aku sendiri
Tak sanggup mengerti

140116
‪#‎dimesssepi‬#




Tulus

di padang savana hijau indah
ku menggembala halilintar
‪#‎dimessepi‬#





Jujur


kita bertahan tidak melakukan sesungguhnya sejujurnya
lalu kita
kesepian menyandra sapa dalam ruang ego dan harga diri
telah kah kita paham bahwa kita
hanya menggali keterasingan dan membiarkanya terus menganga
melebarkan jarak

‪#‎dimessepi‬#





Didasar peti hati


ku benamkan
segenggam butir beras
kedasar peti penyimpan padi
hingga diakhir hari
bahkan pada terlambat nanti
si pengisi ruang mimpi
pura pura baru menyadari
aku nyaman melihatnya tidak peduli

‪#‎dimesssepi‬#




Senja kota


Sore senja menjelang
Deru mesin bak irama arus bandang
Melaju berpacu dengan pulang
Memburu kata sampai

Sore senja menjelang
Lagu mesin bak irama dendang
Tebar pandang kiri dan kanan
Seakan mencari apa yang hilang
Tiada yang tertinggal
Tak ada pula tujuan
Putar putari jalanan
Humbar pesona harapkan perhatian
Sore senja menjelang
Di jalan kota
Beragam lagak minyak terbuang







Sudah

penantian ini telah sampai di tepian percaya
taburan benih janjimu
abadi sebagai butiran asa
selamanya tak akan pernah semai

tiada hijau gurun karenamu
tak jernih muara olehmu

‪#‎dimesssepi‬#
260116





Saudaraku


saudaraku,ada apa denganku
bertemu denganmu, ku sulung yang berasa menjadi bungsu

saudaraku,bertemu denganmu
bahagia, eforia, cenderung lebay sikapku
mungkin bertunas jenuh dipandanganmu

saudaraku,aku sangat sedikit tau
hingga ku banyak ingin tau, dan itu darimu
sabar kau mengajariku, menjawab sebait, sebaris bahkan sekata tanya dariku

tapi kini kau membisu

saudaraku, ku tatap spion di sisiku
samar tergambar banyaknya ucapanku, lancangnya tindakkanku, ramainya kicauku
terteggunku dalam kelu, benarkah tersebab itu?

saudaraku, kembali ku ingin tau
namun ku tak menemukkanmu
ku titip tanyaku, di dalam kotak kotak pesanmu, di teras rumahmu, di teras pendopo kebanggaanmu

saudaraku, berilah kesempatan padaku,ku ingin belajar banyak darimu, walau ku tak mungkin bisa sepertimu, bukalah kotak kotak pesan itu, atau katakan kau jemu bersaudara denganku

saudaraku motivasiku inspirasiku dengan izinmu ku akan menjauh

‪#‎dimesssepi‬#
270116





Aku


Jemariku binal
Aksaraku liar
Senyumku humbar
Tawa segar
Candaku gombal

Itulah aku di dunia ini
Dunia baru
Dunia yang segengaman
Selebar telapak tangan

Tapi ragaku
Aku tersekap
Di ruang tersudut
Graha megah
Jangankan jemari
Bahkan surya dan angin
Hanya mengenal dinding
Dan pintu ruang bisu
Diantara luas jagad semesta
Alam nyata

Itulah aku

‪#‎dimesssepi‬#
270116




Dimakamku


Hadirlah terakhir
Taburlah bunga
Senyummu ukir
Di makamku
sebelum anyir

Berbanggalah..
Kumati mengidap
Kerinduan panjang
akanmu

‪#‎dimesssepi‬#
290116

Tidak ada komentar:

Posting Komentar