RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Kamis, 31 Maret 2016

Kumpulan Pantun Oppung Bakti Mangunsong- PURNAMA



D puji....
Jangan engkau merasa terbang....
Di hina....
Jangan hatimu patah dan tumbang...
Di beri...
Jangan lupakan budinya orang...
Di minta...
Jangan tanganmu sembunyi di belakang....
Di hati....
Jangan sesali untuk semua yang hilang..
Di sana...
Kelak engkau menjadi tenang......

Maret 20_16.



*****PURNAMA*****


Ketika senja berganti malam...
Terasa sunyi sepi mencekam...
Engkau muncul menerangi alam...
Wujudmu satu tiada beragam...

Tempatmu tinggi sulit di jangkau...
Cahyamu turun sampai ke bumi...
Begitu sempurna adanya dikau...
Bukti kuasa ciptaan ilahi...






****ANAK RANTAU****


Makannya kuda berbahan dedak....
Dedak di campur rumput berduri...
di dalam dada seakan meledak...
Di depan tampak kokoh berdiri...

Alangkah harum baunya pandan...
di pakai campuran bunga melati...
aku pergi membawa badan...
Berharap rizki sedang menanti....

--------------------------------


Masa yang lalu jadi ingatan....
Masa hadapan sudah menanti....
Jangan terpukau karna pandangan...
Khayal merusak cita di hati....

*salam manis xlalu*

----------------


Duduk sendiri diam bermenung....
Mengasuh hati yang penuh keluh....
Di batu besar jarang tersandung...
Ulah kerikil bisa terjatuh......
Sepi...
Di nanga bulik_kalimantan.

Sabtu, 26 Maret 2016

Kumpulan Puisi Andreant Hanif - GELISAH DI SUDUT HATIKU


DAWAI GITAR TUA
By : Andreant hanif


lagu ini lagu tua
tetap akan ku senandungkan
di tengah pekat nya malam
walau cuma aku yang mendengarkan

nyanyikan wahai jiwa yg lemah
lagu tua penenang jiwa
getar kan dunia dengan dawai gitar tua





KOSONG
By : Andreant hanif

jangan salahkan aku
jangan hakimi aku
jangan kau hukum aku.

aku, dia dan kau
adalah pendusta
wajah di balik topeng sandiwara

hidupku, hidupmu
terpatri di angka KOSONG





GELISAH DISUDUT HATIKU
By : Andreant hanif

Percikan api hidupku menertawaiku
disudut hati kemarau

memori hidupku
menertawaiku
menelanjangiku
dan membunuh jiwaku





PURNAMA DI SAMPING RUMAHKU
By : Andreant Hanif


disini...
di hati ini...
jauh sekali di haribaan diri
namamu terukir seindah simpony

wajah mu yg lembut suara mu yg merdu..
selalu menghiasi hari hari ku
bisikan mu selalu terdengar indah di dalm kalbuku..

segelas kopi sebatang rokok..
menemaniku sampai ayam berkokok...
aku tetap duduk..
di samping rumahku sambil menatap purnama
yang mulai tertutup awan berarak..





CINTA KU ADALAH AKU
By : Andreant Hanifff


Dalam diam ku, aku mencintai mu
Dalam amarah ku, aku menyanyangi mu...
Dalam emosi ku, aku mencintai mu dan menyanyangi mu
.
Jangan kau berkata "aku bukan mahluk yg sempurna"
Bagi ku, kau mahluk yang sangat sempurna..
karna Tuhan ku menciptakan mu sebagai mahluk nya yg paling sempurna...

Marah ku, emosiku, diam ku
padamu....
hanya utk lebih menyempurnakan mu...
agar sempurna satu satu nya dalam hidup mati ku...

cara ku mencintaimu adalah sesuatu yg mustahil bisa di lakukan pria lain....
aku mencintaimu dengan iman dan hidup ku.....

Kumpulan Puisi Qee Shaqayeq - MENGEJA SENJA


AKHWAT NEKAT STORY

awan putih menjadi payung perjalanan kita
ya... disini kita mengukir sebuah perjalanan baru
kisah yang mungkin takkan bisa kita ulang lagi
meski mimpi-mimpi kita ingin segera kembali
maka ini akan menjadi kenangan yang tersimpan dimemori kita
kenangan yang akan kita buka lagi ketika ingin
kenangan yang akan kita ingat lagi disuatu hari
disaat kita sedang menjalani kehidupan yang lain
kehidupan yang akan berbeda dari apa yang telah kita jalani hari ini
itulah kita ukhti...
dengan perjalanan-perjalanan kita
yang hanya berbekal tekad
dan rapalan do'a-do'a





MENGEJA SENJA


Sebagaimana angin yang begitu lembut memeluk ilalang
Ku eja namamu dalam senja yang dingin..
Kau tahu?
Aku ingin berlari kepadamu
Menghambur ke dalam dada bidangmu
Menikmati ritme detak jantungmu

Tapi senja kini bukan milik kita
aku bahkan tak mampu menatap matamu
Kau begitu jauh...
Walau kita bahkan tak terpisah jarak...

Ke, masihkah senyummu itu untukku?

_Dialtar senja_
Bpp, 12 Maret 2016




MEMBINGKAI MALAM


Sejenak........
Terhempas.....
Jauh keluar jendela menapaki kelam...
Riuh desau angin mengantar ingatanku menujumu...
Dan kini aku kembali bermain bersama bayangmu....

Aku rindu wangi tubuhmu yang mendekapku untuk terlelap...
Aku rindu wangi rambutmu yang kumainkan di beranda senja...
Aku rindu suaramu yang menggema di relungku
"Nak, Jangan Menangis"

Satu kata yang bagai sengatan listrik...
Satu kata yang menghentikan arus yang menganak sungai...
Satu kata yang mencipta kekokohan sebongkah hati yang rapuh...

Bu.... Adakah kini kau bahagia di SyurgaNya?
Semoga.......

‪#‎MalaikatTanpaSayapku‬
‪#‎Mama‬
Bpp, 24 Maret 2016

Kumpulan Puisi Yeyen Bunda Dilla - SELIMUT KELAM


SELIMUT KELAM

Pagi yg indah mungkin....
Swasana yg ceria katanya....
Hati yg gembira ungkap nya....
Mmmmmm......
Semua kata mereka.....
Indah ku kapan menghampiri....??
Ceria ku kapan menyinari....??
Bahagia ku kapan mengiringi...??
Inspirasi pun kadang timbul kadang tenggelam....
Ditelan gundah nya hati yg temaram...
Rindu pun sampai terkekang...
Entah dimana mencari kebebasan...
Merdeka leluasa...
Bahagiaku....
Ceriaku......
Jenguk dan kunjungi lah aku...!!
Biar menjadi kado istimewaku....
Seperti mentari yg tiada bosan setiap hari menyinari bumi...

YBD
17032016





DI BALIK DINDING


Pagi ku pilu paku tertunduk....
Bisu sepi tanpa basa basi....
Ruang yg hampa tanpa sinaran cahaya....
Merintih menjerit tanpa suara....
Menyesak kan dada...
Anak manusia terkulai lemas takberdaya...
Hanya keringat yg mengalir di setiap rongga pori pori...
Bangga dengan dosa dosa....
Setia dengan kesesatan nafsu dunia....
Zaman atau kah birahi yg membuat mereka lupa segalanya....??
Mereka lah yg tau semua...
Di balik dinding ku berkata...
Akan kah ku setia dengan ikrar suci yg pernah ku ucap kan di depan penghulu...???
Mmmmmm.....
Hanyalah waktu yg menjawab nya...

By: YBD
Di Bilik sepi
05.00...
11032016





HARAP

Dingin....
Ingin.......
Larut.......
Kelam......
Sunyi.......
Mencekam....
Tersentak dalam nyata....
Berontak tak bermakna....
Impian tiada tanda bahagia....
Ingin kuraih asa di malam buta...
Tak terlihat sinaran di mayapada....
Masih terlintas angan sejuta impian yg pupus di makan masa....
Harap ku cemas sia sia....
Pujaan ku....
Di manakah kini kau simpan setia mu...??
Di manakah kini cinta yg kau bangga" kan dulu...??
Kau tutup gelora yg pernah berkobar....
Semua gelap tak terlihat...
Kau padam kan smua cahaya..
Menjadi gulita...
Kesah ku terus menjadi resah ku...
Smua menjadi sirna....
Tapi tetap berbekas walau bagai butiran debu....
Harap ku tetap tak terjawab....

By: YBD
DiMALAM KELAM.
11032016
Nyanyian Pagi


-----------------------------------


WeChat dan Scoeter butut
Medsos....
Mmmmmm....
Sudah menjadi penyambung hidup di era modern ini...
Datang dan pergi teman silih berganti...
Tak kenal rupa tak dengar suara....
Hanya tulisan yg tak bertinta menjadi penyambung rasa....
Berawal dari media ini ku kenal dirimu menjadi nyata....
Bukan maya atau piktif belaka...
Kribam nama akun mu....
Lumayan keren fto di profil mu...
Tulisan perasaan menjadi gelitikan setiap chat dengan mu...
Harmoni jiwa mulai berdendang di setiap nadi...
Aq lupa usia ku....
Lupa status ku.....
Terbidik asmara mu lewat panggilan dalam ketikan...
Malu diri hampir tiada lagi....
Yg ada hanya gejolak ingin jumpa menjadi nyata....
Bukan sekedar maya...
Kribam pun muncul dalam nyata...
Di suatu senja....
Tersentak kaget melihat hadir mu yg tiba tiba....
Tanpa memberi aba aba atau pun apa....
Kribam...
Ternyata lebih gagah aslinya...
Aq terpana...
Aq tergoda....
Aq lupa semua....
Jabatan tangan mu begitu lembut....
Senyuman mu manis bagai manisan mengkudu...
Bagai tersengat listrik sekujur tubuh ku..
Ketika kau menyapaku dengan sebutsn mama...
Ternyata kita tidak se umuran...
20tahun kau di bawah usia ku....
Malu pun menusuk sukma yg tadi sudah bergelora....
Aq pantas menjadi ibumu....
Aq pantas menjadi inang asuh mu...
Haru biru campur malu ketika mendengar ucapan mu...
AQ DATANG UNTUK MEMENUHI JANJI HATIKU....
SIAPA PUN DIRIMU TAK MENJADI ALASAN BUAT KU TUK MENCINTAI MU...
ANGGAP KITA SEBAYA...
BIAR TAK ADA JARAK ANTARA KITA....
Kribam, bisik ku lirih....
Jangan buat ku semakin malu....
Jangan buat ku semakin gila...
Aq tidak muda lagi....
Aq berstatus istri dari se orang suami....
Di panggil mama dari se orang anak yg ku lahir kan....
Waktu pun terus berlalu...
Kasih mu terus kau rajut....
Jalinan dosa terus melaju....
Kencang tanpa rem yg bisa menghentikan....
Kisah yg belum berujung....
Atau kah tidak berujung....??
Hanya waktu yg menjawab semua dosa dosa itu....

Sepenggal kisah perjalanan hidup sang insan yg nista...
YBD





ASA KELAM DI UJUNG PENANTIAN


Diri ini bagai bangkai belalang...
Yg terbuang dan terlupakan...
Aky memang bunga yg tumbuh di tepi jalan....
Berdebu dan hampir layu....
Berharap ada yg sudi menghampiri dan membawa pulang....
Berharap ada yg menggantikan, menaruh ku di jambangan atau pun vas bunga yg indah dan menawan....
Yg entah kapan datang nya...
Aku jenuh....
Aku bosan....
Aku muak....
Aku benci.....
Benci tuk mengingat tidak berharga nya aku....
Slalu berharap ke ajaiban....
Yg entah kapan datang nya....
Aku ibgin pergi....
Tapi tak mampu.....
Aku ingin berontak....
Tapi tak kuasa....
Entah karena aku terlalu berharap tentang mu....
Aku yg terus berharap....
Aku yg semakin layu....

By: YBD
Di Tepi jalan
25032016

Kumpulan Tembang Kata Edi Sofyan - HUJAN


..dan..aku selalu..menyukai hujann.....di setiap...tetes nya..selalu membawa kenangan lama...
..yang terkadang..bisa membuat ku..sedih...dan..juga..gembira..
..titik demi titik nya...menebar sejuta...kenangan......dulu ..semalam..atau..sekarang...
...dan membangunkan...kerinduan......tentang seseorang.......

‪#‎hujanpagidiairjoman‬#





..entah sudah berapa kali..aku berpaling dari hati mu....dan pada saat yg bersamaan..aku pun nyaris..melupakan mu....menempat kan mu..di nomor yg kesekiann....entah nomor yg keberapa...
....dan aku bahkan tidak merasa....bersalah sedikit pun...tentang itu....
...dan...saat ini...ketika Hati...akhir nya memilihh........

‪#‎airjomantengahharimengenangmu‬#





''Pelangi itu..seperti kekasih, hanya memberikan keindahan sesaat...lalu pudar dn menghilang...
Namun Matahari...adalah sahabat yg bersinar terang,yg selalu mendukung kita'kapan pun...
Dan dimanapun.....Pelangi & Matahari ..adalah potret tentang asam manisnya cinta.... .....
..................dan aku ingin menjadi Pelangi dan Matahari......di hati mu.......

‪#‎edisilebaynantakkunjungpadam‬#


-----------------------------


"'Jika hati...di ibarat kan selembar kaca tipis....
Hatiku ini adalah kaca dengan seribu retakan....
Maka tolong...jangan buat hatiku bergetar....dengan seribu alasan atau apapun..ituu..
Karena dengan sedikit saja ..goncangan..ia akan hancur berkeping dan tak kan utuh lagi...

-------------------------



''Selamat pagi tumaritis jangan kau menangis, hapuslah air matamu senyumlah segera....
Tatap saja peristiwa...dengan tertawa, Anggap saja kita nonton panggung Sandiwara...
Biar.... sejuta sayang ini kusimpan......sampai kau benar2 menjemput nya.....
walau entah kapan.........

Senin, 07 Maret 2016

Kumpulan Puisi Topan Kejora - MONOLOG SUMBING SAAT HUJAN


SUBUH DI RUMAH BESAR

Rumah besar ini terasa kian di hasak sepi
Tak peduli beroktaf-oktaf riuh panggilan suci
Merambat, mengetuk pintu-pintu terkunci
Sekeliling dunia lebih memilih bunuh diri

Tak kuasa lagi menghiba
Aku dan beberapa penjaga tak ingin sia-sia
Kemudian mulai meradak hikmat yang ada
: Doa pun menaiki tangga cahaya
Sujud demi sujud menghunjam bumi
Zikir demi zikir meluluhkan diri

Subuh di rumah suci ini
Ketuban pilu pecah sendiri
Ya Rahman, Ya Rahim ---- ampuni
Kedunguan kami!

----------------------------
Singkawang, Maret 2016.





MAR

Aduhai
Embun jantan telahpun turun berderai
Kini hidupmu dengan kisah yang lain
Tersebab sama menaruh hati
Diekor mata kita berjanji
Bersama hasratku yang sarat bertimbun
Sepanjang tamasya waktu berlapis suam
Hingga diam
Dengan rindu kenangan sebagai tilam

Mari
Sampai gigilku menjadi isyarat
Dan tak kuasa ku tolak seribu hendak
Hingga fatamorgana berdiri tegak
Usah taruh dendam pada keturunanku
Juga pada untung yang masih bersabung
Bahkan maafkanlah takdir buruk cuaca
Yang menaungi pondok kita
Di tengah huma

Tatkala aku tak lagi bersuara
Jangan teteskan air mata
Sebab adanya kita cuma bisa terima
Hingga segala jadi serba tidak terduga
Begitulah jika aku awal
Maka tidak aku mengakhirimu
Kalau kau akhir
Kenanglah aku bersamanu

Oleh itu adinda
Carilah langit dengan pintu terbuka
Sebab matahari tak perlu di sepuh
Namun anak-anak kita patikan tumbuh
Dengan perjanjian bintang yang cerlang
Lewat doa-doa mereka yang membentang
Rabbanagh fir lii waliwaalidayya
Itulah mata air kita
Mar, bukan air mata

---------------------------
Singkawang, Maret 2016.





MONOLOG SUMBING SAAT HUJAN


Besarlah air sudah pun berkecipak
Boleh jadi menghanyutkan setinggi tegak
Ada gelak bersimbah, ada yang mengharu
Sedang periuk senduk beradu sudahlah tentu!

-------------------
Singkawang, Maret 2016.





BUMI BERTUAH BERGAYUNG PATAH


Bumi nan elok permata intan
Bersunting bunga diagung-agungkan

Hinggakan terbang semangat diri
Hilang takut timbulkan berani kini

Di bumi bertuah ini nurani berlapis besi
Tak perduli kau bersumpah bermati-mati

Kasih bermuka-muka, sayang bergayung patah
Jika ada --- syukur, tidak pun sudah
Biar berambang hujan panas kutunggui
Sabar, rela, serangkai berjurai.

----------------------------------
Singkawang, 5 Maret 2016.





KENDURI


Matahari ranum di pelupuk mata,
Sebentar lagi membara kepala.
Belum habis menggebu. Dalam tuju,
Tak perlu sedu-sedan itu!

Adakah terdengar seruku berderai,
Dalam kehendak. Gaduh menghentak!
Laksana berzanji belumlah usai.

Ah! Terang bulan bintang bercaya
O, sudah ikrar sepatah dua
O, sama-sama, jangan kau lupa.
Seribu rempah, satu rasa!

--------------------
Singkawang, 02 Maret 2016.





SELFIE


Ada sebab
Semut di seberang terang
Gajah terpandang membayang
Tak berukuran!

Pada tampang
Sebarang pandang
Pipi tak mancung
Hidung tersurung-surung!

Syahdan
Jangan mengerdip
Sehingga terang dan angan
Tertuang gambar kelayakan
Dalam benak
Tidak beranjak!

------------------------------
Singkawang, Maret 2016.




HATI YANG BASAH

Hati yang basah
Begitu saja mencurah
Dan tiada kecerdasan sanggah
Yang bisa buatnya menyalah
Sebab baginya susah-payah
Makanya kita menyerah

Hati yang basah
Sebab desahnya mustajabah
Bersimbah kasih berkawah
Mewabah harum aroma jannah
Lekas, lekaslah tadah
Selagi terjamah

Sudah bergalah-galah
Gairah sajakku yang payah
Tangkaplah di lidahku yang patah
Sampaikah aku sampailah kamu
: Ibumu, ibumu, ibumu
--- barulah Ayahmu!

---------------------------------------
Singkawang, Maret 2016.





MARI BUNG


Bung! Sudah cukup lama
Mereka tak kuasa kencing di celana
Sebab renta dan tak siapa mengenalnya!
Terlunta-lunta di Jakarta
Hingga ke kolong-kolong nusantara.
Mari Bung ajak mereka
Ngimpi di istana negara!

Oi, Bung! Ini aku pinjam suaranya;
Menangnya tuan dan nyonya siapa?
Kok bisa-bisanya lupa legiun tua,
Padahal dulu rambut kita
Pernah sama hitamamnya
Sekarang pun sama putihnya
Sama merah dulu runcing bambu kita!
Dulu nasib juga samarata
Ya, sama-sama putar kepala
Menerjang kota-kota semerah saga,
Menempah maut kita di asin pertama!

Ini kali senja terasa semakin cepat saja
Kau pun paling cuma bisa ketawa
Sebab terkatup sudah mata
Maka habislah bicara!
Alahai Bung, kau di sana
Nyamankah dalam keranda?

---------------------------------------
Singkawang, Maret 2016.





KAIL DAN JORAN


Sebab hidup adalah pilihan
Makanya di pagi buta telah kusiapkan umpan
Bersama kail dan joran untuk menempah ikan
Kuabaikan puting-beliung, panas dan hujan
Sehingga tak dapat terbayangkan
Cuaca mengaduk segara demi impian

Tapi, ragam tujuan berakhir di pengakhiran
Tergantung umpan-umpan keriangan fikiran
Yang mengajangi kail dan joran asin lautan
Lalu membiakkan untung atau kesialan
Seperti ucapan dan tulisan
Tak mungkin habis di badan

Kail dan joran lumayan lama kujulurkan
Hingga pikat menyerahkan perlawanan
Ketika berbagai kemungkinan jawaban
Akhirnya kusudahi dengan belaian
Dan mengecupnya di mata ikan

-----------------------------------
Singkawang, Maret 2016.




BAGAIMANA MUNGKIN


telah terpampang rahasia kebajikan
melebihi nikmat rakaat dan dahaga,
hingga bagaimana mungkin lezatnya
aku buang percuma?

tak mustahil pula telah engkau tunaikan
: menyambungkan persaudaraan terputus,
mempertemukan soraksorai yang terpisah,
menjembatani gerakgerik meriah saadah,
membendung tafarruq mengejawantah!
(Ya Allah, ampuni riuhku)
ya salam, padamu selawatku

wahai jemari tahiyat yang berdetak
wahai suara zikir hati yang sendiri
bagaimana mungkin melangit tinggi,
jika buritan dan kemudi
tak saling puji?

------------------------------------------
Singkawang, Maret 2016.




TAUBAT


genggaman kodrat
gegas sebelum melesat
gema terlambat.

--------------------------
Singkawang, Maret 2016.





MENUJU PULANG

Yang kusyukuri selalu ada
dengan gema perjanjian suara
seutuhnya itu peluang semesta
kembara kita sehasta fana.

Yang menggetarkan itu ada
dengan pesona, suka, duka, luka,
dan bertangkap pasi di muka
jadi pilu pada akhirnya.

Yang meniadakan dalam ada
dengan kata-kata bernyawa
hingga aku bukan siapa-siapa
dan ketiadaan itu pun sempurna.

Yang selalu lupa juga ada
dengan minus cahaya hati
tak mengenal diri, merugi

jika kembali, sekedar kembali,
hidup tiada memberi arti.
Jalan sendiri sepi kutiti.

------------------------------------------
Singkawang, Maret 2016.






DI PASAR SAJAK
: hari puisi sedunia


Di keramaian luahan
dan makna bertaburan
hilir-mudik permisalan
kau tawar cuma tecehan.

Di etalase kesetiaan
dan takaran kehidupan
tak matahari, tak bulan
letak harganya di kaki tuhan.

Di label kepiawaian
dan kecerdasan kata-kataku
kau tafsir sajakku, jadi ungu

di keranjang sampah, sia-sia,
dan ke antah-berantah, perginya.
Makanya ambil saja ini percuma.

------------------------------------
Singkawang, Maret 2016.




LUMER


Aduhai, meski meneguk langit
meneguk lagi karena haus
tetap leleh peluhku
(ini musim menguras peluh).
Sebab peluhku adalah
peluh rahasia tuhan
peluh berkilauan
peluh penyubur asuhan
peluh penawar haus bayi-bayiku
peluh yang belum selesai diteteskan
pelan-pelan mengalir di sungai angan
peluang menghidupi ikan-ikan
sampai talkin waktu
selunglai aku
dinihilkan.

------------------------------------------
Singkawang, Maret 2016.





DODOI

"Timang-timang, anakku sayang," nyanyinya
menggetarkan jagat raya. Jagat kau dan aku.
Ketika kau mencari terang di paras itu
huruf-huruf menyala dalam fitrah
semarak sepanjang kasih.

"Timang-timang, jangan menangis," pujukmu
sambil mengusir gerombolan kunang-kunang
di mataku. Paling tidak begitulah jika kumulai
dahaga air suci dari puting kehidupan.
Mengalir ke syaraf dan nadi, menghijaukan
kembali taman hatiku. Hingga risalah hening
membentang seperti malam sebening
batu nisan.

"Timang-timang, cahyaku sayang," nyanyian
halus itu terdengar terputus-putus. Kenangan
masa kecil itu seperti perahu yang berlayar
dalam kabut. Menyerak riak sangat perlahan,
sangat hati-hati. Saat tiada angin dini hari.
Ah, hatiku ini terbalut sedih. Meski
masih ada pagi.

"Timang-timang," milikmukah itu?

-------------------------------------
Singkawang, Maret 2016.

Kumpulan Puisi LUmbang KAyung - SEGORES ARTI



# TIADA DI SANGKA #


Lama di nanti menemani rasa,
Putik menjelma mulai berwarna,
Kalau lah jiwa sudah terpesona,
Bunga di taman tak kan di lupa.

Terbang lah tinggi si burung dara,
Hinggab sebentar di pohon nangka,
Tiada di sangka tiada di duga,
Cinta menjelma berbuah kecewa.

Perahu tersandar di batuan karang,
Nelayan resah bercampur bimbang,
Kalau lah idaman berkatakan kecundang,
Di simpan tak guna di buang sayang.

Sebatang pohon ku jadi kan sampan,
Hendak di bawa melintasi lautan,
Lama menanti di akhir jawaban,
Rupanya cinta bertepuk sebelah tangan.

Burung dara tak lagi terbang nya tinggi,
Getah nangka merekat di kaki,
Menarik diri tinggal lah sesal di hati,
Rupanya cinta di nanti sekadar mimpi.

Jalan berliku di penuhi duri,
Jurang yang dalam telah menanti,
Kalau lah sudah cinta tidak menjadi rejeki,
Kemana hati di bawa pergi tiada berarti.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 01:03:2016





# TERWUJUT KAN #


Bunga mewangi indah di taman,
Memikat hati kumbang kelana,
Kalau lah suadah hati tertawan,
Tak mungkin melepas dari pandangan.

Burung berkicau bertanda pagi,
Embun menetes di ujung daun,
Kalau tak sampai niat di hati,
Tak kan terdengar tembang merdu mengalun.

Riuh bercanda di atas sampan,
Padi tercurah dari simpanan,
Jatuh dan bangun dalam lamunan,
Demi mencari bayangan impian.

Kemana di cari burung kesuri,
Tiada terlihat di dalam taman,
Ingin nya hati menari dan bernyanyi,
Jika idaman lelah di pangkuan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 01:03:2016





# WALAU HANYA DI DALAM MIMPI #


Aku ingin berlari,
Mengejar mimpi mimpi,
Walau ku tau itu tak pasti,
Namun ku ingin memiliki,
Sebelum datang nya pagi,
Mimpi mimpi itu pergi.

Ku tau ku salah,
Tapi ku tak ingin mengalah,
Sampai aku lelah,
Jatuh tersungkur ketanah,
Namun aku tak kan menyerah,
Sebelum ku temui mimpi mimpi indah.

Hanya itu yang ku mampu,
Dalam mendekab bayang mu,
Yang tak pernah mendapat restu,
Untuk memiliki cinta mu,
Cinta yang selama ini ku rindu,
Di setiab denyut jantung ku,
Hingga kau benar benar berada di samping ku.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 01:02:2016





# HANYA SEKEJAB SAJA #


Malam kian dingin,
Kunang kunang entah kemana,
Desiran angin,
Menyentuh lembut jiwa terlena,
Mungkin bulan berganti musin,
Menemani cerita asamara.

Aku terpana,
Bintang bintang dan kemilau nya,
Hiasi malam kian gulita,
Membelai jiwa yang dilanda gelora,
Ingat kan kenangan senja,
Di kala kita pertama berjumpa.

Ada rasa yang tak ingin sirna,
Mengurai lamunan maya,
Kadang tersirat rasa kecewa,
Menyambut angan angan seketia,
Tentang pertemuan yang sekejab saja,
Namun membuat hati ini tak dapat melupa.

Ingin ku pejam kan mata ini,
Tinggal kan semua yang telah terjadi,
Namun tak dapat ku pungkiri,
Bayan mu masih saja hadir menemani,
Menemani setab pejaman mata ku ini.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 28:02:2016





# SEGORES ARTI #


Jangan di kesal ranting yang patah,
Buah nan tinggi kan gugur ke bawah,
Dapat kah hari terlihat indah,
Jika hidub berselubung gelisah.

Tidur tak nyenyak di gelab gulita,
Tikus berjalan lain yang di duga,
Bukan lah mimpi menjadi petanda,
Jika amarah yang membawa petaka.

Jangan merenung melihat hampa,
Indah nya senja kan di tinggal mentari,
Cari lah jalan hidup di dunia,
Supaya tercapai cita cita di diri.

Jika hujan segera berteduh,
Hujan reda jangan berdiam diri,
Tegak kan tubuh jangan mengeluh,
Lihat di depan masih ada yang menanti.

Jangan di pasa jika terasa lelah,
Seteguk air hilang kan dahaga,
Jika hidup banyak masalah,
Benahi diri perbanyak berdoa.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 03:03:2016





# KOREKSI DIRI #


Usah merenung makna nya jiwa,
Kita tercipta apa adanya,
Marah bukan penyelesai angkara,
Selagi air mata menjadi derita.

Angin bertiub takkan berhenti,
Ombak di pantai tetap menepi,
Usah di pendam egonya diri,
Salah sedikit banyak di benci.

Kini pagi sapa mentari,
Burung bernyanyi di dahan mangga,
Tinggal kan sedih tinggal kan sepi,
Mari bersama koreksi pikiran di jiwa.

Segelas kopi sepotong roti,
Nikmati pagi sebelum bekerja,
Hidup di dunia pastilah mati,
Bahagia di damba sudah mejadi langka.

Jalani hidup jangan sendiri,
Nanti merusak pikiran dan hati,
Usah di kenang orang yang benci,
Agar iri dan dengki dapat terjauhi.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 03:03:2016









# JIKA CINTA TELAH MENYATU #


Kering lah sudah si batang bambu,
Pecah berderak tertimpa batu,
Teringa aku di saat kita bertemu,
Jantung berdebar tidak menentu.

Bambu ku raut ku jadikan layang layang,
Hendak di pakai benang tiada,
Di sini aku terbayang bayang,
Ingin bertemu dikau entah di mana.

Terbang lah kini layangan bambu,
Tinggi meliuk di luas angkasa,
Jikala nanti kita dapat bertemu,
Ku beranikan diri menyatakan cinta.

Putus lah benang layangan bambu,
Jatuh melayang di pohon jambu,
Pabila cinta sudah menyatu,
Kasih dan sayang ku hanya untuk mu.

Layangan ku raih jambu ku ambil juga,
Manis terasa banyak air nya,
Jika nanti cinta hingga kerumah tangga,
Keluarga bahagia kan menjadi setiab doa.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 02:03:2016




# SELAYANG PANDANG #


Detengah keramaian,
Mata ini melihat senyuman,
Senyuman yang tak pernah ku temukan,
Gadis cantik yang menawan.

Aku terpana,
Siapa gerangan dirinya,
Yang nampak indah mempesona,
Bagai bunga di taman nirwana,

Rasa ini bagai terbang,
Tinggi jauh melayang,
Membuat siang aku terkenang,
Malam ku terbayang bayang,

Bagai layang layang,
Terbang bertalikan benang,
Namun sungguh di sayang,
Ia hadir hanya selayang pandang.

Asa kian membara di dada,
Melangkah mencari impian yang sirna,
Dan kini entah dimana gerangan dirinya,
Harsat hati ini segara ingin berjumpa.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 07:03:2016





# MENANTI TIADA DI NANTI #


Lelah di dalam lamuna diri,
Ingin berdiri resah di hati,
Menatap senja tidak berarti,
Termenung sendiri tiada di nanti.

Menghibur hati di dalam sepi,
Mata terpana menatap maya,
Ingin ke timur entah kemana,
Pergi kebarat tujuan sia sia.

Setetes air tak juga menjadi,
Seteguk air kemana di cari,
Lupa merasa terlelap sendiri,
Lamuni hidup sepanjang hari.

Atau kah kata tak dapat menggoda,
Hasrat di dada seakan hampa,
Mungkin karena tiada cinta,
Mata memandang seperti buta,

Ingin mencurah isi di hati,
Katakan cinta sepanjang hari,
Jika nanti senja kembali,
Mungkin kah kasih dan sayang menemani ku di sini.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 06:03:2016





# MENANTI TIADA DI NANTI #


Lelah di dalam lamuna diri,
Ingin berdiri resah di hati,
Menatap senja tidak berarti,
Termenung sendiri tiada di nanti.

Menghibur hati di dalam sepi,
Mata terpana menatap maya,
Ingin ke timur entah kemana,
Pergi kebarat tujuan sia sia.

Setetes air tak juga menjadi,
Seteguk air kemana di cari,
Lupa merasa terlelap sendiri,
Lamuni hidup sepanjang hari.

Atau kah kata tak dapat menggoda,
Hasrat di dada seakan hampa,
Mungkin karena tiada cinta,
Mata memandang seperti buta,
Ingin mencurah isi di hati,
Katakan cinta sepanjang hari,
Jika nanti senja kembali,
Mungkin kah kasih dan sayang menemani ku di sini.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 06:03:2016





# KITA BUKAN HANYA SENDIRI #


Kayakinan hidup kian tersakiti,
Rencana pembunuhan boleh saja terjadi,
Maklum kaum yang takut dan pengemis minta minta rejeki,
Yang baik mereka sakiti,
Hingga yang jahat di hormati,
Malah menjadi caci maki,
Tapi kampung ini bukan yong kebiasaan di bodohi dan di bodohi,
Yong yang ku tau hanya ada 8 yong di negri ibu pertiwi,
Mereka yang mencoba menemuka kehormatan hadiah buat anak dan cucu yang mereka sayangi,
Di negri yang memang sebenar nya negri yang kaya ini,
Namun aku bingung sediri,
Kebaikan kenapa tiada berarti,
Hingga nembuat aku tak betah di tahah ku ini,
Dan mengapa kekayaan yang menjadi tuhan di tanah ini,
Yang kian di penuh iri dan dengki.
Yang kaya terus di hormati walau ia terus meracuni,
Atau hingga nanti kutemui cinta ku yang suci,
Hingga di akhir nafas ku nanti,
Menghapus Fitnah yang kian menggerogoti hidup mu di nusantara ku ini,
Walau semua itu telah menjadi jetebtuan Illahi.

By : LUmbang KAYung
Tanjung Balai 06:03:2016





# MENANTI KEMAAFAN #


Sudah dewasa terjatuh juga,
Di usia tua berkaki tiga,
Kalau tiada khilap manusia,
Tak mungkin maaf tercipta di dunia.

Buah mangga hanyut ke hulu,
Santan kelapa di dalam panci,
Kemana lagi aku mengadu,
Orang ku cinta sudah membenci.

Sinar mentari tinggal kan senja,
Rona malam gelap gulita,
Akan kah sia sia cinta ku bina,
Jika maaf tak dapat di terima.

Kayu di bakar menjadi bara,
Tersiram air padam akhir nya,
Jika marah masih meraja di jiwa,
Ku nanti juga kapan redanya.

Di gelab malam berteman sepi,
Menanti datang sinar rembulan,
Kini aku merenungi diri,
Mengenang khilap yang tak juga di maaf kan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 04:03:2016




# SEKEDAR KATA #


Sekadar,
Kata terucap,
Tak mengerti,
Namun mencari,
Di mana itu,
Apa di sini,
Di sana tak terlihat,
Hanya terdengar.

Menggema,
Di dinding bebatuan,
Memanggil,
Terpanggil kembali,
Ia terasa,
Ia bersuara,
Membawa kata,
Ya hanya kata kata,
Yang tidak sempurna,
Dalam sekedar mana,
Bahasa kata bisa berbisa.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 09:03:2016





# TANJUNG BALAI SI KOTA KERANG #


Gerhana terlihat di waktu pagi,
Terang kan hati damailah diri,
Kalau lah tuan ingat kepada kami,
Niat kan hati datang bersilaturahmi.

Lihat kuala di pelabuhan,
Jatuh kan kail pancing sembilang,
Kalau lah tuan hendak berjalan,
Jangan lah lupa si kota kerang.

Tanjung balai si kota kerang,
Banyak lah orang menjala ikan,
Kalau lah tuan datang bertandang,
Silaturami kan menjadi satu persaudaraan,

Kemudi ku arah menuju lautan,
Ikan terlihat pukat di jatuh kan,
Tanjung balai kota anak nelayan,
Orang nya santun penuh ke akrapan.

Gulai lemak si ikan gembung,
Bubur pedas siap di saji,
Kalau lah tuan kembali pulang,
Cerita kan pada mereka keramahan kami.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 09:03:2016





# CINTA INI ABADI #


Mentari,
Kini tiada lagi menemani,
Tinggal lah aku sentari,
Tampa diri nya di sini,
Merenungi si embun pagi,
Menetes bagaikan air mata ku ini.

Semua yang terjadi tak dapat ku sesali,
Ini telah menjadi kehendak illahi,
Atas takdir diri ku ini,
Yang telah kehilangan kekasih hati,
Kekasih yang sangat ku cintai,
Kekasih yang menyayangi diri ini.
Ya tuhan,
Aku bagai layang layang pututus tali benang,
Ibarat perahu tampa kemudi di tengah lautan,
Jatuh melayang dan menghilang,
Terombang ambing tak bertujuan,
Menanti terhempas di tajam nya bebatuan karang.

Selamat jalan pujuan hati,
Selamat kembali ke pangkuan Illahi,
Air mata dan doa ku ini,
Akan menjadi penantian yang tak kan berhenti,
Hingga suatu saat nanti,
Kita bertemu lagi di taman Surgawi.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 08:03:2016





# MASIH KAH #


Manis rasanya si air tebu,
Ampas berserak di tepi jalan,
Perih rasanya menahan rindu,
Ingat kekasih di dalam lamunan.

Kepada angin ku kirim pesan,
Langit mendung mebawa hujan,
Sungguh aku tak dapat menahan,
Rasa di hati yang tak dapat ku luah kan.

Kupu kupu terbang melayang,
Terbang melayang di tengah padang,
Siang malam aku terkenang,
Tidur tak nyenyak makan tak kenyang.

Burung bangau warnanya putih,
Bermain bersama burung belibis,
Kini aku di rundung sedih,
Air mata tak terasa jatuh menetes.

Masih terkenang masa yang lalu,
Jadi harapan yang bagaikan semu,
Lama sudah rindu ku cumbu,
Mungkin kah dirinya masih mencintai ku.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 20:03:2016





# SEBELUM KERJA #


Parut kelapa di waktu pagi,
Hendak menggulai ikan tenggiri,
Tiada lagi risau di hati,
Jikala serapan pagi telah tersaji.

Ampas kelapa makanan ikan,
Santan menjadi pelemak masakan,
Terasa menjadi bagai seoarang impian,
Melihat anak dan istri senyum di hadapan.

Segelas kopi sepiring nasi,
Hendak di minum sebelum bekerja,
Kalau lah sudah senang di hati,
Gubuk yang kecil bagaikan istana.

Waktu telah meninggi hari,
Istri berdoa untuk suami,
Cepat bekerja cepat pulang kembali,
Bawa rejeki untuk bekal hidup di duniawi.

Kini kaki melangkah pergi,
Tinggal kan rumah anak dan istri,
Senyum dan doa menghiasi hari,
Bahagialah hidup sepanjang hari.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 19:03:2016





# KITA SAMA SAMA MANUSIA #


Panas sungguh gelobal bumi,
Membakar alam bagai kan api,
Bencana dan perang terjadi di sana sini,
Hiruk pikut kematian menyayat hati.

Entah di mana hati nurani,
Kedamaian bagai kan mimpi,
Atau kah mungkin setelah mati,
Atau menjadi tontonan yang sangat bergengsi,

Di mana hilang nya cita cita mulia,
Apakah kini telah sirna,
Tengelam dalam kerakusan manusia,
Demi karena tahta dan harta.

Dunia bagai kiamat rasa nya,
Yang lemah teraniyaya,
Yang kuat terpedaya,
Oleh omongan yang mengumbar nafsu belaka.

Usah terima apa adanya,
Tuhan meminta untuk berjuang dan berusaha,
Karena mati lebih mulia,
Dari pada di dunia hidup sengsara.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 18:03:2016





# KE HAMPAAN HATI #


Hati,
Jangan membeku,
Aku rindu,
Aku ingin rasakan,
Apa itu cinta,
Apa itu asmara,
Yang tak juga ku rasa.

Indah nya hari,
Tiada berarti,
Sunyi dan sepi,
Telah ku lalui,
Itu terlalu lama sekali,
Dalam mengukir setiab kenangan,
Yang menghantui mimpi mimpi.

Aku kian terpuruk,
Di lembah ke hampaan,
Hilang sirna impian,
Tiada lagi harapan,
Hanya sepintas angan,
Berselubung kegelisahan,
Dalam menjalani musim musim,
Yang telah silih berganti.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 17:03:2016





# TERTENANG SENDIRI #


Burung berkicau di pagi hari,
Embun menetes basahi bumi,
Ke mana langgkah hendak mencari,
Sedang kan kaki tak dapat berdiri.

Luas sungguh lautan biru,
Hendak keseberang tiada perahu,
Rindu ku cumbu kian merayu,
Mungkin kah nanti dapat bertemu.

Terdengar senandung anak nelayan,
Sambil bekerja menangkap ikan,
Tiada guna lagi untuk ku sesal kan,
Tak mungkin rembulan jatuh di pangkuan.

Ombak menderu menuju pantai,
Petanda air telah naik pasang,
Tiada guna kata ku urai,
Bunga ku puja tinggi di kayangan.

Ku simpuh doa di dalam pesan,
Bunga kayangan indah menawan,
Kalau lah sudah kehendak tuhan,
Takdir hidup tak dapat di elak kan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 17:03:2016





# MENTANG MENTANG #


Mentang mentang kaya,
Kau semena mena,
Mentang mentang berkuasa,
Kau seenak nya membalik pakta,
Mentang mentang banyak yang memuja,
Kau seenak nya berkata.

Mentang mentang kami susah,
Kau perbesar masalah,
Mentang mentang rendah,
Kau singkirkan bagai kan sampah,
Mentang mentang kami menyerah,
Kau ingin kan kami musnah.

Kau bukan aku,
Aku bukan kau,
Itu nasip mu,
Bukan nasip ku,
Itu istana mu,
Bukan gubuk ku.

Ingat tuhan yang maha kuasa,
Ia punya karma di dunia,
Ia cipta kan sorga,
Ia cipta kan neraka,
Terserah mana kau suka,
Kami hanya berupaya dengan penuh doa.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 13:03:2016


--------------------------


Ada kata pepatah,
Semangkin tingginya pohon kayu,
Semangkin tinggi angin yang menggoncang nya,
Artinya,
Semangkin tinggi kemampuan kita,
Semangkin tinggilah orang yang iri dan dengki.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 12:03:2016





# MALAM KU KECUNDANG #


Siapa lah aku,
Indah di malam minggu,
Ramai yang bercumbu rayu,
Aku hanya membisu,
Menatap remang kelabu,
Tampa canda tawa mu.

Tiada yang ingin sendiri,
Berteman dingin dan sepi,
Merenung hari hari,
Menerobos ruang hati,
Terlena janji di diri,
Yang belum dapat ku miliki.

Malam yang ku rasa,
Kian terasa hampa,
Bagai hilang nya senja,
Gelap lah pandangan mata,
Meratap tak berkata,
Berselubung hina asmara.

Di mana hilang nya rembulan,
Di mana bintang bintang,
Mungkin bersebunyi di balik awan,
Menanti gerimis mengudang,
Dingin malam yang kian meresah kan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 12:03:2016





# MALAM KU KECUNDANG #


Siapa lah aku,
Indah di malam minggu,
Ramai yang bercumbu rayu,
Aku hanya membisu,
Menatap remang kelabu,
Tampa canda tawa mu.

Tiada yang ingin sendiri,
Berteman dingin dan sepi,
Merenung hari hari,
Menerobos ruang hati,
Terlena janji di diri,
Yang belum dapat ku miliki.

Malam yang ku rasa,
Kian terasa hampa,
Bagai hilang nya senja,
Gelap lah pandangan mata,
Meratap tak berkata,
Berselubung hina asmara.

Di mana hilang nya rembulan,
Di mana bintang bintang,
Mungkin bersebunyi di balik awan,
Menanti gerimis mengudang,
Dingin malam yang kian meresah kan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 12:03:2016





# PAK TANI #


Pagi ini,
Terlerai kisah mimpi,
Oleh mentari,
Bersama kicau burung burung pagi.

Oh indahnya hari ini,
Kupu kupu terbang kesana kemari,
Di antara bunga bunga harum mewani,
Penuh warna warni pelangi.

Ku basahi tubuh ini,
Segelas kopi telah menanti,
Di sana terlihat wajah wajah pak tani,
Yang mulai bekerja menanam padi.

Sang angin kini mengusik pepohonan,
Daun daun pun jatuh berguguran,
Dan embun embun tak lagi kelihatan,,
Menetes hilang di dalam pandangan.

Namun aku harus kembalui nenmbenahi diri,
Untuk menggapai sebuah pandangan,
Supaya kelak aku dapat menanam padi,
Seperti pak tani yang penuh ke ikhlasan dan kesabaran.

By : Lumbang KAyung
Tanjung Balai 19;03:2016





# MENANTI INDAH NYA MIMPI #

Sebatang lilin telah menyala,
Menerangi gelapnya malam,
Rasa ini pun ingin bertanya,
Dapat kah sinaran mebias kelam
.
Ku coba menatap rembulan,
Bintang bintang berseri,
Mungkin kah seberkas cahaya dapat bertahan,
Hinggan mentari kembali menyinari pagi.

Embun embun kini menyelimuti,
Dingin malam kian terasa,
Dapat kah terpejam mata ku ini,
Bila angan ku terus menyapa.

Ada kah mimpi kan menemani,
Bila seberkas cahaya telah padam,
Atau hayal terus mencumbui,
Tentang perih nya masa yang silam.

Ku cari makna di diri ini,
Meretas kenangan yang tersimpan rapi,
Mungkin kah malam memberi ku mimpi,
Mimpi indah yang selama ini ku nanti.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 11:03:2016





# DALAM LELAH KU #

Kusandar kan tubuh lelah,
Menatap mendung yang menebal,
Masih terdengar kicau burung burung,
Nyanyikan senandung hati,
Senandung menanti senja,
Senandung hujan yang kian menetes.

Aku rasanya ingin rebah,
Oleh kantuk yang kian merajai,
Sedang angin yang bertiub,
Membelai tubuh dengan manja,
Yang kian menambah dingin ku rasa.

Oh ini lah hidup,
Hidup yang harus ku jalani,
Hidup yang penuh suka duka,
Hidup yang hanya sementara,
Di alam dunia.

Namun aku tak mengeluh,
Aku kan tetap melangkah,
Mencari rejki yang telah di janjikan,
Jalani takdir yang telah di tentukan,
Hingga nanti nafas ini tak berhembus lagi.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 11:03:2016





# KESABARAN BUKAN AIR MATA #


Ku coba merawat hati,
Tapi terus tersakiti,
Juga terhianati,
Hingga derita yang ku alami,
Terulang berkali kali,
Yang membangkit kan emosi nya diri.

Ahh,, aku tak perduli,
Aku manusia biasa,
Aku tak ingin tersakiti,
Tak ingin teraniyaya,
Untuk apa terus menahan diri,
Karena kesabaran ada batas nya.

Bukan aku tak ingat kepada tuhan,
Bukan aku tak ingat surga dan neraka,
Tapi hidup harus di perjuang kan,
Melawan derita yang kian menyiksa,
Layak nya di dalam perlombaan,
Kesabaran hanya membawa kekalahan belaka.

Ingat tuhan juga punya murka,
Kepada insan ciptaan nya,
Apa lagi kita hanya manusia,
Yang merasakan sakit bila terluka.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 25:03:2016




# RINDU #

Seteguk air pelepas dahaga,
singkirkan lelah sehabis bekerja,
Kalau sudah lama tak jumpa,
Rasa rindu kian bergelora.

Berkirim kabar berkirim pesan,
Kepada sahabat yang jauh dimata,
Jika rindu tak dapat di tahan kan,
Jangan merenung menatap kehampaan,

Banyak bekerja jadi pengalaman,
Dapat uang di buat jajan,
Menanggung rindu memang menyesak kan,
Sehari bertermu bagai sebulan.

Rindu merindu sianak dara,
Rindu membara di dalam dada,
Hendak bertemu tapi tak jumpa,
Hendak menunggu tersiksa rasanya.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 23:03:2016





# TAK JUA BERJUMPA #


Lelah sudah langkah kan kaki,
Ingin berhenti kemana singgah nya,
Lama sudah ku cari bunga di hati,
Bunga di hati entah di mana berada.

Pungguk sudah lama menunggu,
Namun bulan sebatas indah nya,
Kalau jauh mendekat lah pada ku,
Jika dekat segeralah dapat berjumpa.

Camar terbang menyisir pantai,
Angin berhembus permain kan gelombang,
Andai dapai bunga ku rangkai,
Hiasa jambangan kasih dan sayang.

Kupu kupu terbangnya rendah,
Suara menggema di bukit berbatu,
Apakah aku harus menyerah,
Bila cinta tak juga membelai ku.

Mentari pagi hangati bumi,
Nuri berkicau di balik dahan,
Jika nanti cinta tak dapat ku miliki,
Apakah aku dapat bertemu tuhan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 23:03:2016





# TERPURUK #


Merona,
Rasa nya jiwa,
Rajuk an gelisah,
Di belai kesunyian,
Hanya ada aku,
Menoreh puing puing kenangan,
Yang datang dan hilang,
Lembut tertiup sang angin,
Dalam lamunan.

Gemersik,
Irama daun daun,
Liuk an tarian ilalang,
Gema dinding bebatuan,
Aku menatap kegersangan,
Luas di hamparan hati,
Dan entah di mana mata air,
Untuk membasahi dahaga,

Musim tak juga berganti,
Kian menyiksa lelah nya hati,
Di dalam bayang bayang kerinduan ini,
Yang tak tau kemana harus ku cari.
Dan aku terpuruk di sudut sepi.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 22:03:2016






BERHENTILAH MENGUTUKI DIRI
Karya MS sang muham


Aduhai tualang si mande angin
kenapa pulang berkosong buruan
bukankah hari baru beranjak siang

Berhentilah mengutuki diri
agar nyali tumbuh kembali

Aku tak percaya pelangi pudar
tiang waktu membisikkannya padaku
bahkan tarian ombak bersaksi yakinkan diri
tengadahkan pandangmu
mari terus menyemai harap

‪#‎Billymoonistanaku‬, Sabtumalam, Maret 26/2016 = 22:02 wib





MANTERA PEMIKAT SUKMA
Karya MS sang muham


Kau telah menjebakku
pada sebait puisi berwarna jingga
pada bait baitnya bertebaran mantera pemikat sukma

Terakhir kusadari aku telah karam
tertancap pada dasar kerinduan yang paling sepi
dan tak kutemui satu kata pun peluntur asa

Maka dengan segenap jiwa ku memohon iba
bebaskanlah nurani mengitari diri
membentangkan hati dilereng sunyi
merangkai serpihan kecewa demi kecewa
uraian atas kalimat bersayap
agar senja kembali memiliki magna

‪#‎Billymoonistanaku‬, Sabtumalam, Maret 26/2016 = 21:21 wib





# MALAM INI #


Malam ini,
Terasa melelah kan,
Membina kesan hati,
Dalam memori kenangan.

Malam ini,
Ku pandangi rembulan,
Yang memberi ku sebuah arti,
seberkas sinaran yang melerai kegelapan.

Malam ini,
Ada sebuah asa,
Yang hadir menanti,
Mengalun kan dendang asamara.

Malam dan rembulan,
Adakah engkau kan di selimuti mendung,
Menjadikan malam dalam kegelapan,
Bersama hilang nya bayang bayang.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 27:03:2016





# SYAIR DAN PANTUN KU #


Syair dan pantun ku tuliskan,
Tentang perjalanan yang di lalui,
Semua hanya menjadi kenangan,
Dalam menuntun hidup yang sendiri.

Burung kan pulang kesarang,
Angin mempermain kan ombak di lautan,
Tiada yang tak merindukan kasih dan sayang,
Walau hidup di dalam kemewaha.

Hujan kan turun kawan,
Bila mendung menutupi mentari,
Masih ada rintangan di depan,
Yang menanti sebelum kembali.

Ibarat api melalap kayu,
Kayu basah api pun mati,
Memang hidup bersipat baharu,
Hari ini begini besok entah apa yang terjadi.

Layak nya hidup bagai layang layang,
Tinggi di awan putus benang di tangan,
Memang hidup kita dapat merancang,
Tapi tuhan lah yang telah menentukan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 21:03:2016

Kumpulan Puisi Urs Meliala EMBUN


Sudah, Dia

Kembali kuukir malam
Agar hening senada pola
Agar lengang bingarkan rasa
Agar kelam dibakar asa

Bukan tak ingin mengukir siang
Justru pola pakem laksana
Warna merona kuharus purna
Wariskan pahat dikala senja

Apapun akibat tinta
Salah benar menuang karya
Cuma pertegas sang Empunya
Sudahlah sudah,sudah ya sudah

Kanvas,kuas,pahat,batu dan semua
Ayo kemas,kenalkan pada tunas
Tinta dan pola isi semua
Kita adalah kita dan Dia,dialah Dia

‪#‎FanaNyata‬-NyataFana





Embun


Aku kenyang
Setelah menyantap semua malam
Yang terhidang dibilik gumam
Tak satupun yang tertelan
Hanya menyatu pada gigil sepiku
Bahkan kopi yang terseduh esok
Adalah bekalku berburu embun

FnNf




Sungai


Mari menyapa si air sungai
Beriring bersama di derasnya
Terhempas berbeda di batuannya
Menyanyikan riak di permukaannya

Berkejar meliuk di tepian
Meluap membuncah menyeret sampah
Menindih gemuruh di kecuraman
Saling peluk di muara

Berbedakah mereka?
Berkompetisikah?
Atau mereka saling menyakiti?
Lalu,siapa hakim nya

Naif memang kukatakan bila
Arus takdir,sungai suratan
Semua yang tadi skenario alam
Padahal air cuma umpama

Barangkali kita cuma tetesan
Yang berebut tempat di rongga tepian
Sedang samudera rumah berpulang
Maklumkan semua keharusan

‪#‎FanaNyata‬-NyataFana





Naskah dan Embun


coret moret kemarin
sepintas dan samar ditepian
cuma cukupkan baris untuk kalimat logis
agar kelak terbaca sinopsis

tak ada spasi lagi
huruf sudah cukup
bait-bait telah jadi
alur tertib tercakup

sampul saja dengan diam
sesekali seka debu
karena naskah adalah pakem
agar terbaca tulisan itu

menyegera saja memujuk pena
karena tintanya banyak warna
atau tumpahkan dilembar malam
tersemoga esok disapu embun

‪#‎FanaNyata‬-NyataFana





Memujuk pikun

Sejak ufuk hingga mengantuk
lembaran ini tak jua lapuk
ia abadi pada nafas berpeluk
bersikukuh manja dipundak tajuk
dihasut ego, malu merajuk
mengemis embun diluar taman
sedemikian lena memujuk
ia siuman membantah pikun
bahkan karma diurai masa, tegas katakan tersuratkan
terbakar dipelukan ombak
Menggigil dipanggang terik
Aduhai apalah mengapa
Hanya takdirlah empunya

‪#‎FanaNyata‬-Nyatafana





Embun Lusa


Sepertinya jemariku kian usil
kala lelah sesali labil
Memang tak semusti,tapi kalut memprovokasi
Ribuan pekik seolah rintik
penuhi kerongkongan hiba yang terlanjur menengadah

Cuil-cuil yang tersentil
seolah tercetak pada stensil
Hingga bodoh
walau ku hapus dengan ujung jari pun

Biarlah
Hingga embun lusa saja
sebab mendung ingkar malam ini
Padahal gurat kian kesumat

FnNf
15/03/2016





Kopi rasa

Kopiku kian berasa
Setelah sendok patah di meja
Dan nampan dibasuh sketsa
Pada ronde akal melaga

Cangkirku mengandung warna
Dipersunting tanya-tanya
Pada lembar lukisan kaki
Dan gurat tangan berkutat

Meski aroma kopiku asing
Atau pekatnya menghunus pusing
Ia sadarku dilelap insting
Ia kuatku mengoyak jaring

Biarlah manisnya menggelinding
Dibibir semut beriring
Atau dilambung para trenggiling
Dan peminum cucian piring

Kopi ini kopi rasa
Beraroma anak tangga
Biasa-biasa warnanya
Mereknya pun lupa-lupa

Diperut malam adanya
Dibenderang sembunyinya
Di awang-awang tungkunya
Dan ditetes embun mendidihnya

‪#‎FanaNyata‬-NyataFana
13/03/2016





Cangkir Kopi berembun


Sungguh,bukan tanganku menaruhnya disitu
Walau memang itu cangkir kopiku
Apakah sisa aromanya menusukmu
Atau lekat pekatnya mengusikmu
Hujan kemarin pernah mengguyurnya
Tapi terik tadi mengeringkannya
Tepikan saja disudut itu
Kiranya menampung titikan embun

FnNf





Embun nurani

Kulit-kulit kering terkelupas
Sisa pro-kontra aksara lepas
Begitu pula ujung-ujung kuku waktu
Terpenggal belati ikhlas
Kini rona bilur,dan anyir kesumat
Kuyup dibasuh embun nurani
Bumi seakan kian meluas
Langit membiru bebas

FnNf




Tepian Taman

Teman, meski tak sepantaran
Ijinkan nyaman memuliakan ketulusan
Ini bukan bagaimana kita bermain layang-layang
Atau ketika kita sama bermandi hujan

Antara pekarangan kita hanya setinggi bayang-bayang
Tapi pagar ber alarm bukan jembatan
Bahkan disana ada selokan
Meski dahan rindang naungi tepi jalan

Gerutuku pada deduri di tamanku, pun kelumrahan
Serangga dan rerumput liar juga niscaya
Bukankah tetangga kita pernah iri dan memuji
Karena asri adalah kearifan pandangan hati

Aku disini teman, ditepian pekarangan
Katakan saja hal sedemikian
Tentang anggrek yang layu atau apapun
Agar kita nyaman didalam taman

FanaNyata-NyataFana
Untuk.25-Maret
Ditahun2016





Logika Fakir


Lalu apa kata takdir
Atau,apalah
Yang membuat matahari bergulir
Ketika akal terkilir lantas kau usir dengan petir
Akankah rembulan selimuti malam
ketika pada pantai kau duduki bibir
beralas sendalmu yang kau beli sendiri
mengapa tak mengajakku?
atau temanku yang akupun baru bertemu
kupastikan tawamu anyir,ketika aku seolah lupa
yang bersengaja memotret sejengkal bumi,
dan membingkai dengan sejuta kristal
hanya untuk bekas tapak kakimu
bahkan lukisan itu kini berulir,mencibir pada logika ku yang fakir

‪#‎FanaNyata‬-NyataFana
21/03/2016

Kumpulan Puisi Siamir Merulafau - RINDU TAK AKAN TERHEMPAS


TAK AKAN TERPISAH
Oleh :siamir marulafau


hanya waktu membuat kita terpisah
tak akan ada makhluk di bumi menggunting dalam lipatan

jika nafasmu tertanam pada setiap helai nafasku
sungguh aromamu membias dalam rindu

akan kutitipkan pada setiap pohon dengan daun rimbun
taman harapan kurangkai kokoh

di kala badai enggan menghembuskan angin-angin liar
sampai ujung dunia pun akan kucari

jika terhempas tanpa pamit
mawar berduri tak menikam dalam batin

sm/01/03/2016@siamir.marulafau





RINDU TAK AKAN TERHEMPAS
Oleh :siamir marulafau


hanya kau dan aku yang tahu
semua rahasia tenggelam di tanah gersang
di kala pohon rimbun terhempas dengan angin spoi
hanya suara bisikan daun-daun terdengar

meskipun rasa pilu sekian membara
aku senantiasa meredam rasa
walaupun hatiku tak tentram sampai ujung dunia

tapi aku tak semakin perduli
seiring langit tak menimpa bumi
jendela dunia terbuka dalam lara sepanjang hayat dikandung badan
dengan bintang-bintang berkedip-kedip

cahaya rembulan menyepi
dalam rasa dukacita kualami dalam dunia maya
tak terselubung dalam kalbu
membias dalam setiap langkah kutempuh
sepanjang rindumu mengalir dalam darahku
mungkinkah itu?

hanyalah Tuhan yang tahu
antara dikau dan aku
bersemedi dalam kasih tak terjual di penantian kelak
terangkai bunga mawar semerbak dalam surga asmara menepi

sm/03/03/2016@siamir.marulafau





MY LOVE IS NOT FOR SALE


Never i close my window to welcome your love
As long as you do come to my heart

Not for a moment but forever
as long as my breath is not in the silent land

I guess so that you are one of my favorite lovers
That i ever put in mind in the moonless night

Though the moon smiles for a while
Never stops me to put off my love from
Because of my chosen memory
Since then i made up mind to choose

And no one except
That's the fact really brings me to the end

My love never ends smiling for you all
Sure or not is not a force to love

For a mean while it is so bright to urge
Because it comes up from the bottom of heart

Which it might not be for sale
Not from mouth to mouth

The love is really not like salt
It runs away from rain to rain

Though the rainbow is not in the mid day to appear
But my love is used to coming at the side

From years to years until then
That my love will come to fetch

If your promise is not like poison in lives
That my love really welcomes whenever you come

sm/02/03/2016,copyright




MTQ KOTA MEDAN KE-49: AL-QUR'AN
Oleh : siamir marulafau


Qur'an kulantunkan
menggema di udara Tuhan
suara-suar terdengar menggugah hati permirsah
tak terkira pahala terbentang di arasy-Nya
mungkinkah aku berlindung?

Qur'an kulantunkan
membuat bulu kuduk merinding
menggema sampai langit ke-7

Ya,Allah...
maha suci benar pencipta
segenap langit bumi
terangkai jadi sejarah dalam ayat

Mengulas perintah buat umat islam
Qur'an kulantunkan...
melipat keuntungan dalam dunia fana
mengubah neraka jadi surga

Ya, Allah..
sungguh hatiku tenang mendengar
mengubah jiwaku tentram
dengan satu huruf ayat-Mu 10 kebaikan
masya, Allah...

Qur'an kulantunkan
malaikat mengaminkan
Allah tersenyum
moga Qur'an pengobat duka lara
moga Qur'an pembuka jalan ke surga

sm/10/03/2016@siamir marulafau




KATA SANDI GERHANA MATAHARI
( Tembang amarah sang Bhuana )
Karya MS sang muham

Bathara Surya ditelan Ibu pertiwi
sontak gulita rahasia mengungkap rahasia
sekejab sadarkan tiap mahluk tak berdaya

Nyepi di-tilem kesanga ditandai gerhana
sang Bhuana meronta murka
putra mahkota lalai sesaji meronce siasat menghianat

Buta kala dipuja angkara dicipta penguasa
anak bangsa menonton malah bangga
musang berbulu ayam menyulut api dalam sekam
siapa setia membela nusantara jangan menutup mata
kenali siapa kawan siapa lawan
persiapkan jalur evakuasi

‪#‎Billymoonistanaku‬, Rabu-gmt, Maret 09/2016 = 20:20 wib





KADO TAK BERBUNGKUS
Karya MS sang muham


Memunguti waktu
menyusur lajur keikhlasaan ketabahan dan kepasrahan
serupa ibadah seturut amanat insani

Tiap episode melukis prosanya sendiri sendiri
hitam-putih, pahit-manis, suka-duka cuma silluit hitam selintas malam meskipun tetap membekas didinding sukma
rangkaian indah pelangi hidup dan kehidupan

Langkah rezeki pertemuan maut pakem Sang Maha Dalang
tak ada kebetulan apalagi luput dari catatanNYA
telah diantar diperkenankanNYA langkah hingga halte ini
yakinkan ada rencana indah khusus dibuatNYA
Sang Maha Dalang tak mendukakan apalagi mencelakakanmu
tengadahkan wajahmu, mari menyongsong esok yang gemilang

‪#‎Billymoonistanaku‬, Rabugerhanamataharitotal, Maret 09/2016 = 17:47 wib




GERHANA MATAHARI TOTAL
( Isyarat alam murka )
Karya MS sang muham


Sejajar Bhatara Surya diporos Bumi Pertiwi
sekejab segalanya kehilangan bayangan
fakta kebesaran Illahi

Fenomena alam isyaratkan pesan
sulit melilit memuncak pailit
nusantara merenta tergadai ditangan putra mahkota

Sikap raja buta sejajar petaka buah sengketa anak bangsa
gerhana ini isyarat murka alam
titik api disulut di tiap sudut negeri
harkat martabat digadai dimeja judi
nusantara merana kini murka
waspada, cermati jalur evakuasi

‪#‎Rumahbapasaatgerhana‬, Rabu, Maret - 09/2016 = 10:10 Wib




FOREST


No win can blow up my hope
As long as this world is strong

If I am not inside no matter how it looks like
But the things i worry about is the sun

If its lighting has no bright
Because of humanity becomes less and less

That's the cruelty of the soul be spread
I hope the wind will be friendship

It will have touched my mind
For no damage there would be

If it is so then the lives would be saved and sound
Whereas the prosperous lives might be appeared

Therefore to be prayed all days
Efforts should be accompanied

So that no matter of all
How the value of soul be estimated

Which is so beautiful to make man alive
Only God knows what He knows for the sake of creatures

And we are only to accept what He likes or dislikes
Since everything is for the Creator

No wonder if this world is so wide to walk on
While the sky is bight for living

While the forests are for Him
Only the men are being living, who might not destroy

And no use to burn down
Let the mind be thoughtful to think over and over

That's the last hope to stand still
Before this world becomes into the dust

Caused by the anger of Radiant Claims
Let Him not banish to die till the lives will be saved

sm/19/03/2016,copyright





AKAN KUCARI
Oleh :siamir marulafau


pelangi tak akan menghilang
jika aromamu hanya membayang
walaupun senja dikau suguhkan
mentari pun tak kan bersinar
seiring langit tak akan cerah
tanah gersang makin memanas
dan akan retak...
jika asap dikau hembus tak akan mengena
meskipun pohon dikau semai tak akan berbuah
hanyalah ranting tak melapuk
meskipun ditebang berkali-kali
tak akan tumbang sampai akhir zaman
karena kasih dikau ukir
membias selalu dalam lara
tapi terjatuh di tengah sungai
ikan-ikan pun menyantapnya
hanyalah tulang belulang jadi harapan
tertinggal di tebing sungai tercinta
nafas menyendap
akan kuselami sampai ke pedalaman
walaupun tak kuhirup udara segar
hidupku rasanya tak tertimpa
damai di hati diharapkan dalam setitik kasih

sm/19032016@siamir.marulafau





DOAMU UNTUKKU
Oleh :siamir marulafau


meskipun tulang belulangku merapuh di tanah yang tak bersuluh
jiwaku bersemayam selalu dalam nafasmu

aku tak akan mengoyakan daun-daun rimbun
sepanjang pohon dikau semai tak tumbang di penantian

kugapai di akhir zaman
walaupun jasadku tak akan besatu dengan jasadmu

langit dan bumi akan mengintai
betapa sirna rinduku tak berdaya lagi

aku hanya pinta doamu
jasadku utuh dalam setiap waktu

hanyalah kain kafan menjadi pembalut
terukir kasih tak sampai menitip kerinduan

sampai aku bangkit di akhir zaman
sepanjang kasihmu tak sirna ditelan mawar berduri

yakinlah....
doamu akan terkabul jika Tuhan bersamamu selalu

seiring kasihmu kau teteskan dengan air sejuk sebening danau
di tepi merenung di kala lara menyatu pada masa lalu

yakinlah...
wahai kasihku, tak akan ke mana kubersemayam di setiap celah batu dan pasir

meskipun cahayanya tak berkedip
aku ada di sana selalu di setiap kerinduan dengan tetesan air mata
tertumpah di atas karang tak berlumut

senyumku tersimpul selalu
walaupun aku tak terukir di bingkai profilmu pada setiap waktu
aku menyusup di setiap helai nafasmu

sm/16/03/2016@siamir.marulafau





JUSTICE


No fire can provide me lighting
Since this world is full of cruelty

Whereas the sea would dry to gaze
And the mountains will be broken into pieces

Who knows the lightning will be bright
None of them can resist

While this world will be smiling
If the humanity will be there to save the lives

Where is the justice?
Who will be potentially to responsible?

If not man himself would be
Supposed there will be

No beggars to ask mercy
With no the poor to ask money

And no murdering be spread as victims
Because the lives are in prosperously arranged

With no oppression be stood still
How to cover the sufferings

By means the governments be smart for justice
That the hope of all we see

Since the almighty God will see
What are being done properly

The value of lives be high as sky
Though the rain never falls down once in the earth

Only you and i estimate
what wrong and right be there to gaze

As long as the breath is singing
Until the lives is not in the silent land to say good bye

sm/16/03/2016,copyright





GADIS TUA


aku ini gadis tua
tak sanggup lagi merangkai cinta
hanya hasrat mendidih di piring kosong

jika kasih terabaikan
daun-daun kusemai tak akan layu
sinar pun tak akan hinggap

banyak kepompong terbang
tegila-gila dengan cahaya
tapi tak berani mendekap

tanggungjawab sirna
hanya di mulut manis berkicau
bagaikan burung punai berkicau di siang hari

haus akan kecantikan
tak akan tertelan sampai hasrat tak memikat
mungkinkah aku mendekap?

terpikir satu dua sampai ke 3
tak akan kubiarkan jika pohonnya rimbun
angin menghempas di daratan kasih

meskipun aku menanti selalu
seiring pelangi tak akan hangus
terbuai dalam rindu palsu

sm/16/03/2016@siamir.marulafau




AKU BUKAN MALAIKAT
Oleh :siamir marulafau

I
aku bukan seorang malaikat
aku hanya pengamat dalam dunia fana
aku seorang yang lemah
aku sisakan hidupku untuk bangsa
aku tak menyia-nyiakan waktuku
aku hanya mengingatkan masa lalumu
aku tak menyinggung perasaanmu
meskipun dikau melempar batu sembunyi tangan
aku tetap menanti kehadiranmu
apakah mungkin ?

II
aku hanya menuntut tanggungjawab
mengingatkan dikau di ujung tombak
merintih dalam kesengsaraan
mengupas kesalahan di hari tua
apakah mungkin ?
jika tidak,apa kukatakan?
tak akan mungkin lagi kematian bangkit menyaksikan
akan terwujud tanggapan
mengapa yang bersalah benar?
apakah mungkin?
hukum-hukum memilah
kebenaran tak merapuh dalam ingatan
sepanjang dunia dibalut hukum

sm/11/03/2016@siamir.marulafau





==KECEWA==
Oleh :siamir marulafau



aku bukan tempat persinggahan
seperti kapal berlabuh setiap saat

aku hanya menantikan janjimu yang tak berkesudahan
jika dikau seekor kepompong nenggek di ranting merapuh

aku akan membalut dengan daun-daun segar
di kala pohon sedang menjulang tinggi

walaupun daun-daunnya tak begitu merimbun
aku hanya mengingatkan...

betapa kecewanya tunas tak berkembang
karena kasih kau semayamkan tenggelam dalam anganan masa depan
sungguhkah itu?

jika dikau berpaling memanjat pohon itu
apa kataku?
aku hanya sehelai daun menampung air mata

kisahku tak akan kutelan
akan kuukir di batang pohon dikau tanam sebelum nafasku menerawang di udara Tuhan

hanyalah Tuhan yang tahu
deritaku akan rindu merapung di atas lautan tak berpilar

sm/24/03/2016@siamir.marulafau





AKU SEORANG PENYAIR BUKAN MALAIKAT

Oleh :siamir marulafau

aku ini hanya seorang penyair
bukan seorang malaikat
terbatas dalam setiap gerak
hanya membias dalam nafsu
apakah betul itu?

aksara puitisku mengukir pesan kesan
akan menyusup dalam ranting melapuk tidak
menyelam di hamparan lautan tak terkira
menggema di udara Tuhan
sepanjang dunia bersinar

tak akan redup dengan fitnah
semangat menggebu seluas daratan kutempuh
kritik Narudin menyusup di celah-celah karang tak berlumut
kejernihan pemikiran berwatak intelektual

hanya aksara yang mempertimbangkan
bukan omongan semata
teori-teori pendukung berkiblat
sastra aman dan damai tanpa diubah

sm/24/03/2016@siamir.marulafau





Al-Udstaz Mengingatkan pada Umat Islam se dunia " JANGAN MACAM-MACAM DENGAN AL-QUR'AN".

AL-QUR'AN
Oleh:siamir marulafau


bacalah qur'an dengan tartila
bacalah qur'an dengan shyahdu
bacalah qur'an dengan setulus hati
bacalah qur'an dengan sepenuh hati
bacalah qur'an dengan baik
bacalah qur'an setiap hari
....akan mendapat 10 kebaikan
bacalah qur'an dengan irama yang baik
...merujuk pada tajuid, fashoha,lagu, rhina dengan suara yang indah
dengarkanlah setiap pembacaan Al-Qur'an
akan mendapat 10 kebaikan
perbanyaklah membaca al-Qur'an
agungkanlah Al-qur'an
lantunkanlah Al-Qur'an dengan lagu : Bayati(Sury bayati), Sabahhijaz,Nahwan, Shika, Zaharka, Ras
ingatlah...
Qur'an adalah kitab petunjuk bagi umat islam selamat dari neraka masuk surga Allah

Qur'an adalah kitab diturunkan pada Nabi Muhammad s.a.w.
Qur'an adalah kitabullah yang memberikan petunjuk untuk keselamatan umat islam dunia akhirat

Qur'an bukan kertas koran,ditulis dalam bahasa Arab
Qur'an adalah kitab berisikan wahyu Allah :perintah , larangan dan sejarah

jangan anggap remeh dengan Qur'an
jangan meleceh pada makna Qur'an
jangan diinjak-injak al-qur'an
jangan sekali-sekali memalsukan Al-Qur'an

Alllah tak akan senyum di arasy-Nya
akan menutup jalan kehidupan di duinia bagi yang engkar
patuhilah perintah dalam ayat Al-Qur'an
jauhilah larangan yang ada dalam Al-Qur'an
percayailah sejarah yang ada dalam Al-Qur'an

sm/24/03/2016@siamir.marulafau





==TENGGELAM==
Oleh :siamir marulafau


aku tenggelam sampai tak bernafas
sepertinya dunia gelap
di kala menyebrang hamparan lautan
di kala badai menerpa
tiang layar pun terhempas
hanya karang tak berlumut menjerit
di saat deburan ombak menggulung harapan
sesaat-sesaat langit cerah
angin sepoi bertiup dengan lemah lembut dan berkata :
apa yang kubuat?
aku ini hanya angin
tak dapat mengangkatmu di permukaan
ombak mengganas sampai ke tepian
nafas sesat dan tak berdaya
burung camar terbang mengingatkan :
mengapa dikau tak terbang tuan?
tak bisa kuangkat dikau dalam ketenggelaman dunia
aku hanya seekor burung dan bukan seekor burung besi
sayapku tak kuat dan bisa patah
seandainya dikau hinggap di sayap kiriku

aku pun tak bisa bercakap
di kala ombak menghempaskan harapan
kehidupan hanya sedetik dalam perjuangan
pemerintah tak mau tahu
tak ada bantuan ...
semakin hari tenggelam semakin lapar
haus dahaga kutahankan
di mana kemanusiaan?
aku hanya meneteskan air mata dan tak ada kawan cakap
di kala mereka semua di daratan dan hanya tertawa
bantuan kami tak ada...
uang kertas digerogoti tikus-tikus kelaparan
ah, lebih baik tenggelam dan tak bernafas dalam deburan ombak
pikirku sembari berdoa pada Tuhanku
meskipun tetesan air mataku tak tertampung lautan lagi
aku hanya berdoa tanpa pamrih

sm/24/03/2016@siamir.marulafau




Pantun ini sering dibawakan dalam acara budaya Nias di saat ada pesta pernikahan, yaitu 'DENDANG'.


Pado tateleng jo Nagari
Elok tabuang saurang diri
Pado mananggung katapian
Elok baralih katampe lain

Kasih sayang bimbang jangan
Aliran sungai ka lawit juo

Batahun sudah di ranto urang
Sakete dapet tak sanang

Samisal intan dapet ame
Bundo kandung lupa jangan

Pulau pandan jauh di tangah
Subalik pulo angso juo

Ragam duni bukan sabage
kurang iman binaso diri

Maupe jangan disasalin
Mungkin suratan di antaro

Larang salam kasi sayang
Basa tidak salamonyo

Malang kasih bagian sayang
Harus umat mau jalani

Raso mujur boleh diubah
Sayang kasian tbuang jauh

Apo nan tidak sayo jo sanang
Mananggo hino saku Uling

Ranggang kasih maupe jangan
Suratan samo dijalani

Carikan intan ganti amei
Sayo mangandong paruntungan

Ranting pata unggei mahira
Tangisan putui pau janggi

sm/20/03/2016




ONCE IN LIFE :Paradise Lost


How can the sun give lightning
If the creatures are running to chase the sin
While this world is silent to listen
And God feels surprised, why?
He creates this world for the lives
But the men are mostly to do the sin
How can they enter the paradise ?
To be or not to be...
Depends on how God estimates
If none of them thinks twice
It would be useless for the lives
Because this life seems so fare
Is like a bubble blows up in the air
And it will be missing for a while
That's a great thought be kept in mind
If not, the lives will be lost forever
Why?
The lives is once in life
For the end is the death will be waiting
Sooner or later it will be an experience
For those living creatures are having soul
Believe or not...
That's your own right
But the message is valuable to keep in mind
Since His promise for men never fades away
That's the must expresses His voice
For those who have strong belief
If not this world will be frowning
And not smile even a single minute
Be sure of this ...
He never breaks promise
Let us think more and more
So as to secure the lives from the sin
To purify holy soul from the black list
And not to lose the paradise

sm/20/03/2016,copyright





== HANYALAH NYANYIAN ANGIN==
Oleh :siamir marulafau


nyanyian angin kudengar
menggapai hasrat dalam jiwa
meskipun lautan kusebrang
lara tak akan hanyut

di kala angin berhembus
pulau kugapai terdayung dengan sampan
walaupun agaknya tak bersahabat
apakah mungkin kulepaskan?
tenggelam pun tak mengapa
akan berenang ke tepian

seiring hasrat tak terhempas dengan deburan ombak
menanti di hamparan
lautan kupandang menyepi
beningnya sebening air mata

apakah mungkin kulepaskan?
hanya doaku menyertai
ke mana pun dikau membiaskan rindu
kutetap tak menghembusmu
tertanam dalam helai nafas kuhirup

sungguhkah itu?
Tuhan yang tahu...
apakah hatiku dan hatimu bersemayam di langit ke 7
tak terabaikan sampai jasadku tertanam di tanah tak bersuluh

sm/21/03/2016@siamir.marulafau





AKU TAK MENOLAK


aku pun berbuka hati dengan seulas senyum
menerima cintamu yang tak dapat kulukiskan
biarkan kayu dikau bakar hangus jadi arang dan debu

aku hanya pasrah dengan ulasan cinta membias dalam lara
meskipun awan kugapai tak akan menghempaskan harapan pada cucuran hujan memberikan kesuburan

sm/21/03/03/2016

Minggu, 06 Maret 2016

Kumpulan Puisi Sebaris Luka Disisi Senja - ARTI LALU


ARTI LALU

Apa yang belum pernah kulakukan untuk cintaku?
Bahkan aku hampir saja mengorbankan hidupku demi cintaku padamu
Sebab menurutku waktu itu
Cintaku padamu adalah hidupku
Dan bahkan waktu itu
Aku akan memberikan kehidupanku dan rela direnggut oleh kematian atas nama cintamu
Apa lagi yang yang kurang saat itu?
Dan benarkah ada yang salah dari cara mencintaku?
Aku rasa, itu hanya tentang waktu
Dimana seharusnya aku belajar
Apa sebenarnya arti cinta itu
Kini, cinta itu tlah menjadi lalu
Dan esok aku berharap
Ada kebahagiaan tanpa lalu
Tanpa bayangan hitam tentangmu

Cikarang 29 februari 2016
24ck





AKU


Biarkan aku menjadi misteriku
Sebagaimana sang pencipta menyembunyikan ruh diantara
Seluruh jazadku
Tak usah kau mencariku
Sebab aku sembunyi diantara perasaanmu
Aku bisa hilang
Aku bisa menjelang
Dan aku adalah kamu

Cikarang 03 maret 2016





PILU

Tolong jangan ingatkan lagi aku pada lalu
Bila benar kau mencintaiku
Sebab apapun itu
Akan kembali membangkitkan semua kenangan
Yang seharusnya tebujur kaku
Apakah kau tau?
Dengan mengingatkanku pada kenanganku
Tanpa sadar kau tengah bermain dengan lukaku?
Sadarkah dirimu ?
Aku kini di temani waktu
Untuk mulai belajar
Bagaimana merajut mimpi mimpiku
Dengan harapan di suatu waktu
Aku lupa pada lukaku
Ini yang kau katakan kau mencintaiku?
Dengan menghujat dan mendugaku
Kau mencoba menunjukan arti cintamu
Dan benarkah ini kamu?
Seseorang yang merasa miliki cinta atasku
Maaf !
Mungkin benar aku ini memang benar penipu
Tapi aku tak mau menipu perasaanku
Dan aku akan tetap mendekap erat lukaku
Jika kau beranggapan apa yang ku ucapkan
Adalah sebuah kebohongan selalu

Cikarang 02 maret 2016





AKU DAN PERASAAN


Aku lelah memperdebatkan cinta pada perasaan
Karna menurut perasaan,
Cinta tak miliki wujud dalam kenyataan
Perasaan berkata hanya dia yang bisa mewujudkanya
Sementara aku yang sering dipermainkan cinta
Harus bisa mempermainkan perasaan
Agar persaan tau akupun tau cinta yang sebenarnya itu apa
Sebab
Aku masih miliki keduanya
Baik itu cinta maupun perasaan
Jadi tak kubiarkan perasaan itu mendikteku
Dan bagaimanapun juga
Aku lebih berhak menentukan apa yang kupilih
CINTA ATAU PERASAAN

CIKARANG 06 MARET 2016





LAGU CINTAKU


Ray
Maaf
Aku masih mengenangmu
Mengenang kisah kita yang lalu
Yang membuatku tau apa arti cinta kita yang lalu
Ray
Adakah terbersit sedikit dalam pemikiranmu
Segala sesuatu tentangku
Saat kita bersama berlari mengejar cita
Dan kita tempatkan cinta kita di sisinya sebagai sebuah pelengkap atas kisah kita
Ray
Mungkin kini kau telah bahagia disana
Bersama orang yang yang kini kau cinta
Begitupun aku ray
Aku nikmati hidupku bersama rangkaian bahagia yang kupunya
Tapi Ray
Cintaku padamu akan terus kujadikan lagu
Ketika sepi itu menari lantunkan pilu
Karna disitu aku mengerti arti hadirmu
Meski hanya sebagai sepenggal kisah masa lalu

Banyuwangi 15 november 2007





PEMBUNUH RAGU


Jangan mengaku baik pada kebaikanmu
Karna kebaikanmupun bisa menjadi hal yang buruk pada dirimu
Meski kebaikan tetaplah kebaikan
Tapi banyak hal buruk berawal dari sesuatu yang baik
Dan tak usah risau dengan kekurangan yang memeluk erat dirimu
Yakinlah
Karna kekurangan tersebut
Merupakan sebuah kelebihan
Dari kesempurnaanmu

09 maret 2016
Cikarang




KALAM KELAM


Seperti biasa
Malam masih bergelayut manja
Pada gelap yang tak miliki pesona
Entah mengapa malam begitu percaya padanya
Hingga tanpa gelap malam tiada
Meski gemintang dan rembulan menjelma mengisyaratkan cerita
Itupun tak bisa membuat malam sempurna
Dan bahkan tanpa mereka malam akan senantiasa ada
Mungkin benar
Untuk menjadi sempurna
Tak harus penuh rona
Dan bertabur cahaya
Sebab diantara kelam'pun
Ada satu hal yang bisa menjadi sesuatu itu bermakna
Seperti malam yang percaya pada gelap sempurna

Cikarang 15 maret 2016
24ck
RAPUH





APA KATA MASA


Aahh persetan dengan cinta yang kumiliki dalam dada
Toh aku sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk dia yang kucinta
Lalu apa yang kudapat dari itu semua ?
Aku hanya dicemooh sang waktu
Karna sekian lama
Aku tak bisa menerjemahkan cinta
Kedalam sebentuk cerita berwujud bahagia
Aku tak perduli apakah kini kau mencintaiku sepenuh hati
Atau hanya sekedar memberikan padaku sebuah simpati tanpa henti
Bagiku itu semua sama saja
Kau mencintaiku atau aku yang mencintaimu
Semua akan berujung waktu
Antara aku dan dirimu bersatu arungi waktu
Atau aku dan dirimu menciptakan sesuatu yang disebut masalalu
Yah kita hanya perlu membesarkan hati dan lapangkan dada
Jika pada suatu ketika
Cinta kita di renggut sirna

Cikarang 14 maret 2016





HAL GILA


Biarkan aku bicara
Meski dalam bahasa yang tak tertangkap telinga
Kau tak perlu risau karna tak mendengarnya
Sebab aku tak sedang memperdebatkan cinta
Biarkan cinta kita yang bercerita pada dunia
Dalam kata yang masing masing memahaminya
Aku ingin berseru
Pada tiap tiap jiwa
Walau mereka menutup telinga
Agar batin mereka mendengar
Aku ingin mengajaknya bercengkrama
Tentang apa ?
Tentang jawaban yang tak ditanyakanya

Cikarang 13 maret 2016





DENGARKAN RESAHKU


Aku hanya ingin kau mencintaiku dari sisi terendahku
Agar ketika aku mampu meraih tempat tertinggi dalam hidupku
Aku tak mampu melupakanmu
Sebab kaulah penopang segala rapuhku
Dan mampu mencintai kekuranganku
Lalu kenapa aku memuja bisu ?
Itu karna aku tak ingin beradu argumen denganmu
Yang besar kemungkinan akan bisa melukaimu
Kenapa pula aku selalu memuja masa masa lalu ?
Karna dari masa lalu
Aku belajar mengartikan apa itu cinta yang dulu kupuja tiap waktu
Nyatanya kau belum sepenuhnya mengertiku
Dan aku yakin, suatu ketika kau bisa memahami siapa aku
Tanpa pernah melepasku

Cikarang 12 maret 2016
24ck




BERANJAK PULANG


Aku baru saja menggurat cerita
Pada dinding zaman dalam nyata
Aku mulai pulang
Dan aku pasti kembali
Esok
Lusa
Yang akan datang
Atau bahkan ketika aku sendiri lupa
Bahwa hari telah senja
Mungkin karna dunia terlalu indah
Dalam tatap mata terbuka
Atau karna nafsu yang begitu kuat merayu raga ?
Ahh sepertinya aku hanya terlalu serius menatap nyata
Sementara kenyataan yang sebenarnya
Ku anggap sebagai sesuatu yang pasti terjadi Dan aku cukup menjalaninya
Hingga tanpa sadar aku menjadi jumawa
Sementara yang maha sempurna
Bisa saja merenggutku kapan saja
Bahkan ketika aku masih mampu berkata
Aku ingin menjadi lebih baik
Hingga kembali pada ahir waktu
Untuk lebih sempurna

Cikarang 24 maret 2016
24ck





MASIH TENTANG CINTA


Tak usah kau cari makna sesungguhnya dari cinta
Karna sudah jelas
Di antara cinta ada bahagia dan air mata
Dan bahkan cinta itu tak kenal apa itu kenyataan
Karna sepahit apapun kenyataan
Jika kita mencintainya
Pasti kita memilih untuk menjalaninya
Dan cinta yang sebenarnya itu pasti sakit
Sebab, meskipun kita sama saling mencinta
Tapi kita pasti akan merasakan betapa sakit saat merindunya
Dan cinta juga tetap sebuah kebahagiaan
Karna dengan mencintai orang yang kita cinta
Tanpa sadar kita sudah menemukan kebahagia saat mencintainya
Walau sering terjadi, orang yang kita cinta
Tak mengerti bahwasanya kita mencintainya
Tapi cinta tetap cinta
Biarkan dia sesuai dengan harfiahnya

Cikarang 25 maret 2016
24ck





BELENGGU MASA LALU


Semampuku aku telah mencoba mengubur jazad masa lalu
Tapi selalu saja ada hal tak terduga
Yang membangkitkan kenangan kenangan itu
Aku ingin pergi jauh, sejauh ku bisa pergi dari kenangan tentangmu
Tapi semakin aku jauh
Semakin dekat pula aku pada kenangan itu
Dan bahkan seolah itulah yang aku tuju
Aku ingin lepas
Aku ingin bebas
Sama halnya sang mentari yang tenggelam menurutmu
Namun sesungguhnya ia berikan terang pada sisi dunia yang tak terjangkau oleh sempit padangmu
Apakah mentari pernah risaukan itu? Bahkan ketika sinarnya tertutup mendung kelabu
Dan kita sering menganggap
Jika itu adalah siklus waktu
Yang mesti berjalan
Seolah tak berarti
Dalam tatapan semu

Cikarang 21 maret 2016





MBELING


Jangan bertanya padaku apa itu puisi
Sebab aku hanya ingin menuliskan kata hati tanpa tanpa teori
Persetan apa itu majas
Bagiku apa yang kutuliskan terbaca jelas hingga tuntas
Apa aku penya'ir ?
Bukan!
Aku bukan penya'ir
Aku hanya seorang yang fakir fikir
Namun mencoba menjadikan aksara itu terlahir
Dan aku juga tak peduli apakah yang kugurat dalam aksara itu dianggap sastra atau bukan
Sebab bagiku
Meluapkan rasa kedalam tulisan
Lebih bisa membuatku nyaman
Dibandingkan sejuta anggapan

Cikarang 27 maret 2016
24ck