RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Rabu, 20 April 2016

Kumpulan Puisi Sugidi Ptayitno - TERKURUNG


EMPRIT
:sugidi prayitno


Sebelum magrib
Burung emprit singgah
Berjamaah bersama doa anak jalan
Kemudian aku diam di sampingnya
Kudengar bisik
" apalah kita, kita hanya emprit di luas tanpa batas, cukup kutemu makan sudah cukup."

______
Sugidi Prayitno
Rawa pasung 04 April 2016





TERKURUNG
:Sugidi Prayitno


Setelah datang ruang
Kenari bernyanyi riang
Menyambut musim disarang
Sendiri sendiri dan tenang

Semusim belum rubah
Hanya jendela tak berjubah
Meniadakan pintu dan celah
Pelan kenari mati berjedah

Sudahlah, kenari ibarat kita
Dia perlu bebas bersuara
Tanpa tanya dan rupa
Terkekang hanyalah cara

______
Sugidi Prayitno
Bekasi 03 April 2016





RITMIS
:Sugidi Prayitno


Sebelum kuterlelap
Kudekap bayangmu
Lalu kuisyaratkan rasa
Pada jarak semesta
Yang telah kubisik sajak rumi
Dalam pernyataan cinta

Bersabarlah, seperti bintang
Digema bias cahaya
Yang mendendangkan ketabahan
Meskipun berjarak waktu
Dan rindu terus bersemi
Di setiap musim berganti

____
Sugidi Prayitno
Bekasi 03 April 2016





BERJUTA SEMOGA
:sugidi p


Ik, jarak semakin menguatkan langkah untuk terus berjalan saling mengisi kekurang dan menyingkirkan lamat yang menempel erat pada landung.

Begitu juga kerinduan yang teramat dalam mengendap dalam dada. Sedang bulan terus berjalan diatas satu mimpi yang sama antara engkau dan aku untuk saling juang.

Disaat jarak dan waktu semakin dekat mengaamiini kerinduan, tetaplah kokoh ik, meski tak sekokoh karang yang dihantam ombak, setidaknya kokoh seperti doa-doa yang senantiasa terucap tanpa lelah.

Aku selalu merindukanmu dengan banyak doa dan berjuta semoga. Seperti itu cara menjagamu dan semoga kelak rindu bisa lebih dari sekedar peluk.

_______
Sugidi Prayitno
Bekasi 03 April 2016






BIMO DAN RIFQI
:sugidi p


Sekali waktu aku mengobrol di kolong kumuh rawa pasung dari sore sampai malam bersama bimo dan rifqi bocah mungil berbadan ceking.

Tiada tempat layak berteduh, tiada bapak ibu berkeluh, hanya Tuhan tempat segala gundah dan amarah:gumahnya dalam mata yang berair.

Kini hanya kita bertiga, aku, bimo dan rifqi manusia yang berjarak umur teramat jauh untuk kumengerti kisah pilu bercampur ilu.

Tak kuasa kutinggal berdua tanpaku dan mereka yang mengerti. Sebab perjalan ini harus kulanjut, hanya beberapa lembar uang dan nasi yang kutinggal. Semoga ada yang mampu lagi mengurai derai tangismu. Nanti esok atau lusa kan kudengar lagi kisahmu.

______
Sugidi Prayitno
Bekasi, Rawa Pasung 07 April 2016





TANAH LELUHUR
:sugidi p


Saat maja masih di hutan
Sebelum wijaya berkoar berontak
Sayap kekar patih mengepak tajam
Menghunus jejak belantara
Meratakan peradaban angkuh
Hingga darah tak lagi tercurah

Lalu aku ini siapa!
Berdiri angkuh di tanah darah!
Sedang tombak tak lagi kupegang
Hanya ilusi masa silam perjuangan
Yang meninabobokan keserakahan?

_______
Sugidi Prayitno
Bekasi 04 April 2016






SUJUD


Di ujung sujud malam yang sepi
Aku tertahan dalam derai air mata

_____
Sugidi Prayitno
Bekasi 04 April 2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar