RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Senin, 02 Mei 2016

Kumpulan Puisi Ade Saputra Sunankaligandu - ELEGI JEJAK TELAPAK


♡ELEGI JEJAK TELAPAK

akar menjalar sangkar, pilar ikrar
Sayap patah, musnah gagah
Liuk lenggok rontok tanduk
Lumpuh langkah lenyap lelap

Sejengka sehasta,semu sirna
Sempat samar, nanar gemetar
Tapi temali terpatri disisi elegi
Ringkih raga renta, rintih rasa
Kayuh,di riuh gemuruh
Jejak telapak tak jua telak





♡BERITA JIWA UNTUK JUWITA♡

Malam....
Sempat ku sampaikan padamu
Bahwa cinta adalah rasa tak terdera
Rindu adalah jiwa yang menyatu

Mengapa....
kau biarkan ragu jadi hantu
Sedangkan aku pecinta nyata
Menyemai benih angan pada kepasrahan
Kepasrahan seorang hambaNYA

Mengapa...
Harus ada belenggu pada ragu
Bukankah telah ku kabarkan
Tentang warna tinta yang ku punya
Semua itu mampu mengukir syair

Wahai malam
Yakinlah...
Meski ku tak mengukir janji pada sepotong roti
Namun ku mampu menyulam benang menjadi kain





SURAT CINTA SANG PEMILIK JIWA
.......


Wahai sang pemilik jiwa....
Kala kubaca surat cintamu dengan sejagad rasa
Coba kuraba meski aku buta makna
Terhentak penjuru sukma seketika
Meracau rindu berkabut dilema
Resah, gundahpun kian mendera
Wahai sang pemilik jiwa....
Hati risau bila ku datang tidak kau sapa
Jangankan pelukan mesra
TatapMUpun penuh angkara
Bila tak sempat kubasuh semua noda
Wahai sang pemilik jiwa...
Padahal, tiada jemu engkau sapa aku dengan berjuta makna
Tetap saja tiada hirau aku karenanya
Suatu tanda aku sahaya
yang lelap dibuai alfa
Wahai sang pemilik jiwa...
Sentuhlah aku dengan jemari cinta
Agar lelapku tiada lena
Agar aku menjadi hamba setia memuja
Hingga akhir ku tutup usia

.......




♡TERDERA♡


Pecah, remah, cermin kaca
Pupus, hapus, rerona raut rupa
Padam sudah, nyala lentera
Pojok malam, teman setia

Nanar, tak lagi binar, jendela mata
Nyaring, pekik melengking tinggal terbata
Nyaris binasa, sukma terlunta
Nestapa rasa, buah cinta buta

Sapamu, tak lagi mesra
Suguhmu,aneka rasa tuba
Sayangmu, tak lagi kurasa
Sukmaku, berkabut lara

Engkau, yang dahulu surga cinta
Engkau, yang dahulu cahaya sukma
Engkau, kini bara neraka
Engkau, kini sirna dalam cerita

Karena
AKU DAN KAU
JELEK ENGKAU






♡Asa yang tersisa♡


Lelah....
Diburu elegi tadi pagi
Sedang aku tengah ditikam dewa surya
nanar binar, sempat jua ku panggil asa
Mengais puing-puing arca yang ku hempas
Bilakah...
Hembusan sang bayu tak lagi mengganggu
Aku tak berharap senja ronakan pelangi
Aku hanya ingin berteduh walau sejenak
Hingga usai rintih letih...
Bilakah....



♡BERITA JIWA NYATA♡

Aku bukan puisi
Kreasi seni, improvisasi ilusi
Molek, bersolek basa-basi
Renda kata, sembunyi arti
Makna cerita, cari sensasi
Gali imaji tuk mengerti

Aku untaian jiwa
Cerita nyata,guratan rasa
Isi sanubari, tanpa rekayasa
Suci murni, tiada dusta
Usah payah, mereka-reka
Semua fakta, gelora asa

Aku untaian jiwa
Bicara apa adanya
Tak perduli suka atau angkara
Terserah gua....
Jika tak suka....
Jangan kau baca....





♡SAMAR♡


Kau, adalah pesona di setiap detak detik karya, mampu mengisi setiap mili ruang relung yang di lalui tarian mata maupun pena. Meski rindu bukanlah sebatas hafalan fasih yang tak pernah khatam, ataupun pemanis kata pada tiap ucap agar terlihat mesra. Namun nyata yang kian bias, ketika fakta serta antara angkat bicara. Hingga keindahan paras cinta kian bias oleh maya. Sementara bayu tak jemu, mengukir semilir pada tiap helai daun hingga hela nafas yang ronakan namamu dalam heningnya malam bermandikan rintik rinai. Titik-titik rindupun kian penuhi rongga rasa, membentuk untaian kata syahdu yang tak terumpamakan.
Kasih...hingga ketitik mana harus ku bawa serta. Rindu yang kian menyala.

‪#‎DewaBumiRaflesia‬



♡RADIASI HATI♡


Maaf cinta
Bila multitesterku sudah tak guna
Tuk mengukur frekuensi gelombang rindu rasa
Padahal,resistor telah kurangkai dengan skala logika
Masih jua tak kuasa menahan besarnya arus daya maha cinta
Yang merayap pada kabel-kabel nadi
Yang terkirim dari generator hati
Konsleting asa membakar rangkaian elektromagnetika janji
Hingga tak kuasa tuk ku reparasi
Kubiarkan saja rasa ini teradiasi
Oleh paparan sinyal gelombang illusi

‪#‎DewaBumiRaflesia_24_04_16‬





♡ BIDADARI TAK BERSAYAP♡


Kau bersemayam di istana negeri maya
Kupandang raut rupa lewat kaca
Kudengar bisik mesra di telinga

Ada antara antara kita
Antara cinta dan rindu
Itulah kita.....
‪#‎DewaBumiRaflesia_05_05_16‬





♡LEGENDA PUSPA KARYA♡


Usah sebut itu noda
Apalagi, karma karya dosa
Itu, tinta yang tersisa
Ketika karsa sirna kala renda cerita

Usah sebut itu dusta
Apalagi hapus puspa karya
Itu, rupa cipta yang cidera
Kala legenda sirna gema

Aku, tak ukir syair di bulir pasir
Sebab, kan sirna kala air menyisir

Aku, pahat prasasti di purba lara
Di atas pusara asa nan terdera

‪#‎DewaBumiRaflesia_02_05_16‬




♡RIUH DI SUBUH♡


Seperti biasa....
Di penghujung malam ku terjaga
Kala kumandang di corong menara
Riuh gema pangil insan ke surga

Lolong jantan saling bersahutan
Bertengger manis di atas dahan
Teriaknya lambangkan harapan
Sambut hari tentu tujuan

Sujudku di subuh ini
Kepasrahan diri pada ILLAHI
Akan nikmat yang IA beri
Semua akan ku syukuri

Semoga di hari ini
Hidup semakin berarti
Bukan sekedar ambisi
Namun nyata jadi saksi

‪#‎DewaBumiRaflesia_07_05_16‬




Malam....


Meski tak mampu ku rengkuh rerona paras purnama nan jelita
Namun masih ku nikmati lirih bisik gemerisik angin merdu menyapa
Ku kecup mesra bilik dinding sepi dengan sejagad karsa
Lalu kunikmati samar temaram di ruang mimpi nan direnda pada syair dewi pujangga

‪#‎DewaBumiRaflesia_12_05_16‬





♡ ELEGI SEPOTONG JANJI ♡


Malam...
Bukan enggan jemari tuk menari
Himpun tiap titik rintik rinai
Tapi tangan telah terpatri
Dalam jeruji kastil purba sari

‪#‎DewaBumiRaflesia_13_05_16‬






♡AKU DAN MALAMKU♡


Malam...
Mengapa kau usik mimpi hingga aku terjaga
Lalu, kau kabarkan kelam ini masih buta
Matapun kian binar hingga enggan lena
Aku Terhuyung limbung dalam samar cahaya

Malam....
Sejauh mana jarak menuju elegi pagi
Hingga tak lagi kudengar samar serunai mimpi
Sebab mimpiku telah menjauh pergi
Dibawa semilir angin yang menepi

Malam...
Temanilah aku dengan desah basah semilir syairmu
Buai aku dengan dayu mendayu lirih kidungmu
Lenakan aku dengan usap belai memanja sabdamu
Yakinkan aku bahwa, kau
bangunkan aku, hanya untuk menemanimu

‪#‎DewaBumiRaflesia_09_05_16‬





♡CATATAN KECIL HARI INI♡

Ketika ku diburu waktu
Daya upaya tercurah tanpa ragu

Tapi, alam tak mau kompromi
Mengguyur bumi tanpa permisi

Ya....
Apa hendak dikata
Semua kehendak SANG KUASA
Ku hanya mampu berusaha

Entahlah....
Sesungguhnya penat sudah
Berburu seribu langkah
Tapi aku tak ingin menyerah
Apalagi sampai kalah

Biarkan nyata yang bicara
Sebab cerita masih direnda

‪#‎DewaBumiRaflesia_08_05_16‬






♥ELEGI DI NEGERI PARA KURCACI♥


Ketika musim pembual tiba
Bertebaran aroma surga
Dari para pencari suaka
Kepada kami para jelata
Cuma satu yang mereka pinta
Coblos saya saja....

Baiklah kami ikut serta
Tapi tidak cuma-cuma
Ada syarat juga harga
Itupun jika kami selera

Jika tak sesuai selera
Maafkan, jika kami dusta

Uang tuan, kami terima
Soal pilihan....rahasia

Memangnya cuma tuan saja
Yang pandai berdusta
Kami para jelatapun bisa

Setelah itu semua
Terserah tuan juga

Apakah semakin kaya
Karena jadi penguasa
Ataukah jadi orang gila
Karena ludes harta benda

‪#‎DewaBumiRaflesia_07_05_16‬




♡ JUWITA BELUM PURNAMA ♡

Sepenggal juwita, bermanik binar gemintang
Persembahan malam udar gulita
Lena, sorot mata pada pesona cahaya
Meski hanya dari jendela, pandang melayang

Indah merona, meski bias temaram maya
Menjelma, syair mimpi guratan sukma
Bertilam kasturi dari sulaman benang sutera

Ku ingin, cakrawala indah kian mempesona
Biarkan ku terbang, kan ku lukis langit jingga

Namun, ku tunggu hingga sang juwita purnama

‪#‎DewaBumiRaflesia_14_05_16‬





♡ ELEGI SEJOLI

Di ujung cakrawala senja
Rerona jingga hiasi mayapada
Deru ombak alunkan nada
Desir angin belai mesra

Duhai belahan jiwa....

Benamkan gulana jiwa
Biarkan ombak bawa serta
Hingga ke dasar samudera
Agar resah tak lagi menyapa

Ketika gelombang menyapa
Adalah warna samudera kita
Agar biduk kian perkasa
Arungi lautan cinta

Sandarkan sukma raga
Padaku nahkoda cinta
Kan ku jaga dengan setia
Hingga kita ke alam surga

Lenakan sukma ragamu
Dalam dekapan hangat jiwaku
Dalam belaian mesraku
Dalam keutuhan asmaraku
Kita sejoli yang telah menyatu
Kamu adalah cintaku
Aku adalah cintamu

‪#‎DewaBumiRaflesia_22_05_16‬




♡ PULANG ♡

Malam,maafkan aku bila
Sejenak pernah dibuai lena
Solek molek lukisan mayapada
Terpedayaku pada sepenggal juwita
Bermanik binar gemintang di angkasa
Cantik menawan paras cakrawala

Malam, engkau hanya
Benalu sukma menuju semedi
Selimut kabut menuju elegi pagi
Penabur mashur mimpi-mimpi ilusi
Cemeti sepi pendera di jeruji tirani

Malam, aku alfa
Bahwa nyala lentera di depan netra warna nyata
Pemandu mata pena guratkan legenda
Memang remang, namun cerita perkasa direnda

Malam,aku akan selalu ada
Untuk jiwa - jiwa dahaga rupa cinta
Tiada henti jemari menari mengisi ruang asa

Malam, aku tetap setia
Mengunci temali ikrar maha cinta

Malam, rupaku, cintaku, ada untuk yang nyata
‪#‎DewaBumiRaflesia24_05_16‬


Tidak ada komentar:

Posting Komentar