RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Sabtu, 22 Oktober 2016

Kumpulan Puisi Srymasta Sinulingga - PENTAS INI UNTUK SIAPA ?


" Pentas ini untuk siapa..?"
Karya : Srymasta Sinulingga


Aku menari-nari dengan iringan irama air mata yang jatuh bak rinai gerimis di senja hari
Lembayung nan itu laksana panggung yg menghiasi pertunjukan ini
Meski tak berpelangi..

Cinta.. satu kata yg tak begitu pasti aku tau maknanya
Hati.. ibarat panggung tak berpenghuni

Entah siapa..
Entah apa ceritanya
Ku tarikan jua
Meski iramanya menyayat jiwa.





"The power of nothing"
Karya : Srymasta Sinulingga


Aku bagaikan aksara tak dikenal dalam deretan abjad tak bukan kata
Kadang terdengar kadang terlupa
Bahwa aku ada, adanya..

Seumpama bilangan hampa
Dalam deretan angka - angka
Tanpanya kadang tak apa
Kadang tanpanya kau pun tak bernilai jua..

Aku ada, adanya
Tertulis..
Terbaca..
Dan bermakna..

Aku bernilai adanya..
Meskipun namaku hampa..

Tanpamu, aku ada
Tanpaku, kau tiada..

Kumpulan Puisi & Cerpen Tguh KlasBungamatahari‎ - DENDAM


DENDAM
cerita dari Tguh Klasbungamatahari


"Pant*k! Hari sepanas ini bisa hujan pula..."

Setelah isapan terakhir , Aku pun menghempaskan kuat - kuat rokokku dan seakan belum puas mencampakkan kesal, masih kupijak lagi rokok itu hingga lumat bercampur tanah. Kemudian lari mencari tempat berteduh.

Ya hujan panas. Hujan yang turun di tengah teriknya siang. Itu pertanda buruk. Menurut kepercayaan masyarakat melayu. Akan ada manusia yang mati bersimbah darah. Sebenarnya tak peduli betul dengan apapun yang bersifat tahayul. Tapi kali ini. Lantak lah*1 Apa yang terjadi... Terjadilah.

"Mungkin sekarang waktunya. Entah aku atau dia yang akan mati bersimbah darah."

Dan celakanya hujan semakin lebat. Toolbox house*2 tempat ku berteduh terkunci. Atap besi yang mirip topi diatas tak cukup besar untuk menaungiku dari tempias hujan. Dengan penuh geram kutatap mobil strada di dekat pumping unit*3. Hujan lumayan meredakan bunyi house music yang sedari tadi sangat mengganguku. Terlebih membayangkan seseorang di dalam mobil itu. Tiduran santai dalam sejuk AC. Saat aku berpanas di cuaca ekstrim Riau. Hingga hampir kuyup kehujanan barusan. Melaut benciku padanya.

Namanya Irwan. Dia Driller*4 di crew kami. Atau 4 tingkat jabatan di atasku. Kerna aku cuma Roustabout. Yang saat kucari di kamus berarti kuli pikul di pelabuhan. Kasarannya tetap saja kuli. Jabatan paling bawah di crew Pengeboran minyak daratan Riau. Cuma helper yang di tendang sana sini untuk membantu. Jika urusan kerja berat dan kotor. Itulah gunanya jabatanku. Cuma umpan peluru. Tempat di bully dan di maki. Dan percayalah... dalam jangka waktu satu bulan kerja di sini. Aku sudah fasih menyerap kata makian lokal dan sudah tak panas lagi kupingku jika maki dengan kata kata kasar itu. Semua sudah menjadi menu sehari-hari yang mau tak mau harus kutelan.

Tapi bukan itu yang membuatku membencinya.


Hujan semakin lebat. Perasaanku semakin berkecamuk tak menentu. Mestinya aku lari saja ke strada itu. Dan berteduh dengan nyaman disitu. Tapi jika harus berdua saja dengan Irwan mandor pant*k itu, bukan cuma 2-3 kali aku harus berpikir.

Hari ini sudah sampai rasanya aku di tepi nadir kesabaran. Hampir selama 6 bulan belakangan ini aku mengalah padanya. Menuruti perintah dan bersabar menelan bully_ an darinya. Teringat saat dia menendang ember berisi gemuk mesin bercampur minyak mentah dan oli kotor dari atas meja platform rig*5. Sambil memakiku anj**g. Dan sialnya aku tepat dibawahnya. Sempat aku ingin mengejarnya saat itu. Naek ke meja platform rig, mencekik batang lehernya lalu mencampakkan dia dari meja berketinggian 3 meteran itu. Tapi demi mengingat wajah Ibuku yang sakit-sakitan di Jawa. Aku masih bisa meredam emosi. Hanya ku pelototi matanya sambil tegak menantang. Dan akhirnya dia pun mengalah dan kembali melanjutkan pekerjaan. Betapa semua kawan di crew kami begitu tegang melihat kejadian itu.
Dan masih banyak perlakuan kasarnya, kesewenang-wenangannya padaku. Yang aku tahan sampai 6 bulan kontrak kerja ini. Dan tentu saja saat Irwan menantangku berkelahi, sesaat setelah hampir saja aku berkelahi dengan Derrickman*6 yang membuat laporan palsu pada Irwan. Memaki aku seenak perutnya. Menuduh aku tidur di jam kerja. Padahal saat itu aku sedang istirahat makan.
Hampir saja kuterkam derrickman itu kalau tidak cepat dua orang kawan lain merangkul menahanku.
Kami para pekerja pengeboran minyak sangat peduli satu sama lain. Dan cepat menetralisir keadaan jika ada kawan yang hendak berkelahi. Karena jelas dalam kontrak tertulis. Jika berkelahi di lokasi maka keduanya dipecat. Tanpa ampun.

Masih jelas malam itu. Irwan menyumpah serapah, menantangku berduel. Dibilangnya aku sok jagoan. Dan ia terus mengikuti saat aku pergi menghindarinya. Mulutnya yang bertaik itu terus memanasiku. Tapi alhamdulillah aku tak terpancing. Toh urusanku tadi bukan dengannya. Aku pun berlalu meninggalkannya sambil menahan gemeletuk gigi. Sekali lagi terbayang wajah Ibuku yang sakit-sakitan itu menyadarkanku. Seakan Ibu membelai rambutku sambil berkata...
"Wong ngalah iku luhur wekasane Gus....sing sabar. Jaman saiki nggolek gawean angel..."*7

Dan mulai malam itu. Terror Irwan mulai menghantuiku sampai 6 bulan kontrak ini.


Sebenarnya aku orang yang penyabar. Bisa dibilang pecinta perdamaian. Hal yang paling kubenci dalam hidup ini adalah kesewenang-wenangan dan ketidakadilan. Dan kedua hal itu yang kulihat setiap hari pada perilaku Irwan. Bukan cuma terhadap aku. Tapi hampir semua kawan dalam 3 shift crew pernah didzholiminya. Banyak yang memilih tidak melawan. Tapi juga sering hampir baku hantam jika tidak cepat kami melerai.
Maklum kami pekerja pengeboran memang rata rata temperamental. Kerna lingkungan jerja yang keras, kerja berat penuh tekanan di cuaca Riau yang ekstrem. Pekerja dengan jam kerja 12 jam sehari. Tak peduli panas siang dingin malam hujan lebat. Keluar masuk hutan. Bertaruh nyawa atau resiko cacat fisik jika terjadi kecelakaan kerja. Dan di gaji minim standar PT subkontraktor lokal. Seperti langit dan bumi jarak gaji kami jika dibanding dengan pegawai chevron langsung. Kami adalah anak anak bangsa, yang bekerja di tanah srndiri, tapi tak jauh bedanya dengan kuli kontrak jaman penjajahan Belanda dulu. Ironis sekali nasib kami. Menyandang nama keren kerja di perminyakan. Tapi selalu kekurangan. Dengan gaji tak sebanding dengan resiko yang kami tanggung. Juga dihantui kontrak outsourching tiap 6 bulan. Jika fihak HRD suka dilanjut...jika tidak ya out. Tanpa pesangon. Maka jangan heran kalau kami menjadi kasar dan temperamental.

Pernah kuingat perkelahian Irwan dengan si Bengbeng misalnya. Bengbeng yang jabatannya cuma swamper foco*8. Setaraf denganku. Pernah hampir memukulnya dengan sebatang besi bulat panjang. Baja padu. Untung saja saat itu aku berdiri tak jauh dari Bengbeng. Sigap aku rangkul lehernya dari belakang sambil menenangkan. Kuingat betul. Hampir sepuluh menit aku membujuk Bengbeng untuk melepaskan besi panjang itu dari genggamannya. Dan guess what...? Irwan juga berdiri angkuh dengan memegang wrench key 36 inchi*10 di tangannya. Siap menunggu Bengbeng.

Dan lama kelamaan jiwaku terusik melihat tingkah laku Irwan yang menyebalkan itu. Ditambah semakin kejam pula dia membully ku. Menyiksaku dengan kerjaan berat. Memaki ku sekebun binatang kata kasar. Atau bahkan tak memberi pekerjaan sedikitpun untuk aku. Tahu lah rasanya dipersona non grata kan seperti itu. Sakit sekali hatiku. Saat itu aku berinisiatif sendiri. Membersihkan rig*9 dan mesin mesin dari tumpukan kerak minyak mentah dan oli kotor. Ku bersihkan sampai mengkilat bisa dijilat.

Dan kelakuan Irwan semakin menjadi. Sudah semacam terror yang membuat melaut benciku padanya. Ibarat bom waktu yang menunggu detik meletus.


Hujan semakin lebat saja. Sedang Matahari masih terik menyengat. Hatiku semakin panas. Dendam ini terlalu menusuk kesadaranku. Hingga hilang kesabaranku.
Hari ini... Ya. Hari ini. Kebetulan hanya kami berdua yang ada di lokas ini. Semua crew sudah moving ke lokasi baru. Tinggal kami berdua saja menjaga barang barang yang belum sempat dimuat untuk dipindahkan. Akan ku buktikan siapa yang lebih pantas disebut jantan. Siapa yang masih keluar hidup hidup dari lokasi ini. Dia lah yang jantan. Aku sudah kalap. Dan aku akan menghabisinya.

Tiba - tiba terdengar klakson panjang dari Irwan yang masih di dalam strada itu. Tambah muak hatiku melihat kepalanya nongol di sela kaca jendela. Sambil berteriak memanggil namaku.

Darahku mengelegak. Sekarang saatnya. Suara klakson panjang itu seakan denting bel yang memulai pertarungan ini.

"Mati anj*ang!" seruku seraya berlari menghambur ke arahnya.


Langkahku terhenti setiba di samping strada. Aku tegak pasang kuda-kuda. Menunggu. Sekali saja Irwan mengucapkan kata yang tak sedap, akan ku seret ia keluar dari strada itu.

Tapi Irwan cuma kalem menatapku.

"Masuklah! Hujan. Istirahat lu kita hari ini."

Berat langkah rasanya. Tapi memang hujan semakin lebat. Bisa kuyup sampai ke dalam kolor jika aku berkeras di luar mobil. Akhirnya aku pun berlari ke sisi sebelah dam membuka pintu mobil.

"Jangan lah berhujan hujan macam itu. Kita pekerja berat tu harus pandai jaga kondisi kesehatan. Kalau sakit kau sendiri yang rugi nanti. Orang senang dapat lemburan menggantikan kau..." katanya.

Belum lagi manis aku duduk. Enggan aku menjawab. Hatiku masih panas.

" Berapa kau dipotong gaji hari itu? Kau ada tak masuk sehari kan?" lanjutnya lagi.

"300 ribu Ndua..*11." agak malas aku menjawab.

"Itulah. Sedap betul HRD memotong gaji kita. Dengan alasan untuk membayar upah lembur orang yang menggantikan kita. Tak ada perusahaan yang mau rugi."

"Padahal aku sudah melampirkan surat dokter, Ndua..."

"Nah...macam itu pulak?"

"HRD tidak mau menerima karena suratnya bukan dari klinik yang ditunjuk oleh PT...."

"Memang anak anj*ang HRD kita itu." Irwan mematikan tape mobil. Lalu menurunkan kaca mobil sedikit. Lalu membawa sebatang rokok ke bibirnya.. Cekrek. Saat korek api menyala tiba-tiba ia terhentak.

"Kanc*ang! Lupa lak aku matikan AC."

Setelah Irwan mematikan AC. Akupun sudah menyulut sebatang. Menghirup dalam-asap gudang garem, sedikit membuatku tenang.

Tanpa menoleh Irwan mencoba mencairkan suasana.

"Kau ke Mandiri tadi pagi nampaknya?"

"Belum masuk lagi Ndua. Entahlah. Beberapa bulan belakangan lambat terus gaji kita."

"Sudah mau bangkrut perusahaan Gus. Itulah.. Orang bagus kerja di buang. Yang tak pandai menggantikan. Cuma karena masih family HRD. Dan HRD pant*k itu... Mana ada skill di minyak? Cuma karena adek iparnya cantik, mau djadikan simpanan bos kita, dan satu gereja nya mereka itu. "

"Yah apalah awak ni Ndua... Kacang kacang..*12"

"Istirahat lah. Mumpung tak ada kerja. Takkan hilang barang barang seberat itu. Sesekali tidur kita dibayar oleh mereka. Jangan kita saja diperas diperakalinya."

Irwan merendahkan sandaran bangku ke belakang. Aku cuma terdiam. Hilang nafsu dan mood ku untuk berkelahi dengannya.

"Jadi kau dari Rengat semalam?" kembali ia bertanya.

" Aku tidur di bus dalam perjalanan semalam Ndua."

"Berapa jam Rengat - Duri?"

"8 jam kalau lancar."

"Jadi lah berisi bini kau?"

"Belum ada nampaknya."

"Wajar nya itu. Kau baru dua bulan menikah. Orang Rig*13 macam kita. Lambat punya anak biasanya. Kerja berat. Schedul panjang. Kita tinggal 2 minggu. Jumpa cuma di seminggu off. Itupun kepotong 2 hari di jalan. Aku pun setaun dulu baru dapat. Sekarang 3 anakku."

Aku masih terdiam. Dia menoleh ke arahku sebentar.

"Istriku selalu merepotkan kalo ngidam. Mabuk kalau bau masakan. Muntah muntah terus padahal baru sesuap nasi dia makan. Sampai harus di infus kadang. Jangankan memegang pekerjaan rumah... Duduk tegak pun tak mampu dia.. Aku lah yang memasak , mencuci setiap hari. Jam 4 subuh sebelum pergi kerja. Sekarang istriku hamil anak ke 4. Sudah 6 bulan. Tapi masih seperti biasanya. Capek lahir bhatin aku jadinya...gaji ku habis untuk kebutuhan sehari hari dan urusan sekolah anak. Entahlah..."

Kali ini gantian Irwan yang terdiam. Bermain angan bersama kepulan asap rokoknya.


Hujan sudah reda di luar. Begitu pula amarahku. Mendengar cerita Irwan barusan, nampaknya aku mesti menyudahi endam.

Dia cuma manusia biasa sepertiku. Lelaki yang berjuang untuk keluarganya.

Irwan kembai menoleh ke arahku.

"Sudah hampir jam dua. Sopir pant*k itu belum juga nampak batang hidungnya. Lapar perutku ini. Lambat betul nasi kita diantarnya..."

Lalu ia mengambil duit sepuluh ribu dari dompetnya.

"Ini duit terakhir yang ku punya. Tolong lah kau cari makanan di warung penduduk terdekat. Bisa untuk mengganjal perut kita berdua. Aku tau kau tak berduit juga. Tolonglah carikan makanan ya?!"

Aku masih terdiam. Malu mengambil uang dari tangannya. Walaupun aku memang tak berduit sama sekali.

"Tolong lah...mobil ini res minyaknya. Aku takut mati tegak pula mobil ini kalau kita pakai. Senior Puk*mak itu pasti raun raun*14 ke pelacuran semalam. Sampai habis bensin dibuatnya." bujuknya lagi.

Segera kuambil uangnya. Dan bergegas keluar dari mobil meninggalkannya.


"Wong ngalah iku luhur wekasane. Sing sabar...Jaman saiki nggolek gawean angel...."

Kembali terbayang wajah Ibuku yang sakit-sakitan.

"Astaghfirullahal adziem."
Cuma itu yang bisa kuucapkan.

Tamat.

Indragiri Hulu. September 2016.

Nb.
*1. Lantak lah ( biarin aja deh)
*2. Toolbox house (gudang peralatan)
*3. Pumping unit (pompa sumur minyak berbentuk kepala kuda)
*4. Driller ( juru bor)
*5. Platform rig ( meja lantai kerja di menara pengeboran)
*6. Derrickman ( operator menara bor)
*7. Wong ngalah luhur wekasane..sing sabar. Jaman saiki nggolek gawean angel (orang sabar itu kan dapat akhiran yg indah. Sabarlah. Jaman sekarang cari kerjaan susah)
*8. Swamper foco ( kenek mobil semacam cran)
*9. Wrench key 36 inchi (kunci pipa ukuran 36 inchi)
*10. Ndua (panggilan untuk mandor dlm bhs minang)
*11. Kacang kacang ( nggak punya arti penting)
*12. Orang Rig ( sebutan untuk pekerja pengeboran)
*.13 Raun raun ( jalan jalan bersenang senang)

Selasa, 04 Oktober 2016

Kumpulan Puisi Ade Saputra Sunankaligandu - MALAMKU DI PULAU ENGGANO


♡ MALAMKU DI PULAU ENGGANO ♡

Aku yang gulana
Dihimpit ketiak malam
Terdampar di pulau belantara
Netrapun enggan terpejam

Jerit jangkrik, irama sepi
Seperti nyanyian hati
Yang mengasingkan diri
Melangkah tembus batas ilusi

Aku berdiri di atas nyata
Bersimbah peluh tubuh
Ditikam samurai asa
Masih jua kuayun langkah

Coba kutanya sanubari
Kemana lagi mimpi kucari
Bahkan hingga ke pulau rimba
Langkah inipun telah tiba

#DewaBumiRaflesia_04_10_16




♡ RINDU TERLARANG ♡

Ini rindu apa
Hingga menyesak rongga dada
Menembus lorong sunyi
Yang lama telah ku kunci

Aku tak ingin gali pusara
Yang ku kubur di ujung purba
Sebab rindupun tiada guna
Engkau telah berpunya

Biarkan rindu ini miliku
Jangan lagi milik kita
Kan kunikmati dalam beku
Agar rindu bukan petaka

Salam cinta untukmu
Yang pernah bersama rajut asa
Yang pernah bersama nikmati remang lentera
Biarkan saja rindu ini membeku

#DewaBumiRaflesia_06_10_16




♡ RINDU BAYANG SEMU ♡


Desah napas itu
Ingin kukubur dalam pusara
Agar sirna benalu rindu
Nan belenggu ruang asa

Engkau
Tuangkan arak di cawanku
Telah kutenggak tak tersisa
Buatku mabuk sirnakan logika

Di setiap hela napasku
Adalah aroma kerinduan
Pada gelora desah napasmu
Yang kian buai jiwa hampa

Ingin
Kusertakan pada angin
Agar rindu ini pergi
Tinggalkan ruang hati

Namun
Kian erat cengkeram mengikat
Samarkan ruang impian
Hingga logika kian tersesat

Nikmati saja irama dawainya
Lalu menari sesuka hati
Biarkan rasa kian mengembara
Agar sanubari tak dilukai

Menyanyilah
Meski hanya kudengar lirih desah
Aku akan lena jua
Sebab logika telah terpenjara

Deru napas ini
Masih deru rindu netra buta
Pada bayang fatamorgana
Yang hiasi dinding mimpi

Rinduku
Masih miliku
Masih milik kita
Surga kita akan nyata

#DewaBumiRaflesia_08_10_16





♡ DAWAI MALAM BURAM ♡


Giris gerimis jatuh di ujung senja
Kian terbirit mentari pergi
Tinggalkan semesta nan beranjak gulita
Sedang tinta, belum usai disemai

Ku suguh penat pada malam
Karya elegi siang tadi
Ketika asa mengeja mimpi
Agar esok bukan legenda buram

Masih cerita sama
Ketika malam kian buta
Hanya gulita berkerudung sepi
Hantarkan angan pada illusi

Kerinduan ini telah purnama
Dentingnya kian nyaring
Menggema di lorong jiwa
Bergemuruh nestapa di pulau asing

Cuma pejamkan netra
Mantra sakti pelipur duka
Harapkan lena dibuai mimpi
Biarkan malam menuju pagi

Aku, masih di sini
Merajut hari-hari
Entah, apa nan kubawa serta
Mungkin asa, bersorban nestapa
#DewaBumiRaflesia_11_10_16




♡DILEMA DIMALAM GULITA♡


Ku titi temali asa di atas mega
Ketika rinai jatuh di beranda
Lidah halilintar pecahkan sunyi
Hingga mimpi beranjak pergi

Coba kuukir rembulan buram
Dengan tinta yang tersisa
Selepas kuukir pelangi senja
Agar malamku tak lagi kelam

Sejenak kunikmati rona purnama
Hingga lenaku bermandi cahaya
Hangatnya bakar ruang illusi
Tak ingin ku akhiri

Entah apa bisik angin
Rembulan sirna dibungkus awan
Malampun kian gulita
Sedangkan aku, masih terjaga

Tak jera, mengais di sela mega
Mencari setitik cahaya
Meski rembulan sirna rupa
Kan kurengkuh, dengan karsa

Pulanglah wahai rembulan
Pada titik muara impian
Kan kuukir dengan tinta asa
Yang kutuang dari lubuk jiwa
Hanya aku pelukis maya
Yang mampu warnaimu
Bahkan ketika malam kelabu
Sebab, warnaku adalah cinta

#DewaBumiRaflesia_14_10_16





♡ MALAMKU DI PULAU ENGGANO ♡
Part 2


Beku malamku
Terjaga di himpit ketiak sunyi
Anganpun kian mengembara
Menembus lorong mimpi

Sendiri di antara nada dengkur
Jiwa-jiwa yang lena
Dibuai jagad gulita
Dalam raga yang lelap terbujur

Aku masih di pulau samudera
Jauh dari bising teriakan kota
Tiada satupun sanak saudara
Cuma asa yang turut serta

Sedang rindu kian bertalu
Guncangkan samudera jiwa
Separuh kutitip lewat bayu
Sebatas sapa tanda cinta

Lihatlah, aku masih terjaga
Seperti rapuhnya jemari
Namun tak henti mengukir karya
Agar mimpi tak dicuri

#DewaBumiRaflesia_11_10_16





♡ MELARUNG CELOTEH ♡


Laksana tiada usai
Kau eja aksara buta
Nan tertoreh di ujung pantai
Padahal, sekejap akan sirna

Apakah tiada kau dengar
Gelombang di samudera jiwa
Derunya taklukan pekik halilintar
Membahana, bergelora

Coba kau buka mata hati
Pasti kan kau temui
Rerona sanubari
Bahwa cintaku murni

Tidakah kau rindu
Pada keindahan illusi
Yang kusemai di pulau kasturi
Ataukah engkau telah jemu

Sungguh
Bila hati ini tersaji utuh
Meski remang tuk kurengkuh
Tapi, tak kuasa tuk menjauh

Lenalah, dalam buai syair asa
Karena mimpi masih direnda
Usah ada benalu ragu
Detak nadiku, kidung rindu

Jangan biarkan lara berkelana
Kubur saja dalam pusara
Sebab ia kan membatu
Lalu aksara jadi tak menentu

Damailah
Dalam dekap hangat rinduku
Sebab rinduku tiadakan punah
Kan abadi hingga ujung waktu
#DewaBumiRaflesia_19_10_16




♡ SELAMAT PAGI CINTA ♡

Teriak sang jantan di atas dahan
Usir mimpi-mimpi yang menepi
Sang fajar buka jendela pagi
Beri jalan pada karya yang tertahan

Selamat pagi dunia
Kusapa dengan segenap asa
Semoga hari ini lebih bermakna
Sebab karya kan tetap direnda

Selamat pagi sahabat
Kalian adalah insan-insan hebat
Yang mampu beri warna
Mengukir nyata pada semesta

#DewaBumiRaflesia_17_10_16





♡ LELAH ♡


Lelah
Mengeja bulir asa
Didera gerimis mengais tanah
Pudarkan benderang cahaya

Entah apa rupa rasa
Ketika lisan enggan ujar kata
Teramat penat tubuh rapuh
Jiwapun ikut gundah

#DewaBumiRaflesia_20_10_16

Kumpulan Puisi Alex Wahyu - HIJABMU PERKUAT HIJRAHKU


"Hijabmu perkuat Hijrahku"


Aku hanya ingin melihatmu
Di balik hijab yang menutupi seluruh tubuhmu,
Hanya telapak tangan dan sepasang mata, itu sudah cukup bagiku mengobati rindu yang terisi oleh nafsu,
Menjadikanmu wanita yang baik dengan keadaan suci tanpa tersentuh,

Dan aku akan menjadi pria yang senantiasa Berdoa untukmu.
Meski nafsuku seringkali berkecamuk di dalam raga ini
Namun, kau adalah wanita yang begitu aku kagumi
Dengan apa yang ada padamu
Dengan apa yang ada padaku
Ketahuilah, namamu selalu muncul di dalam Doaku
Pintaku untuk dipertemukan dengan wanita Shaleha guna memantapkan Hijrahku bersamamu di masa kini dan nanti.

~Alek Wahyu~

Kumpulan Puisi Aulia Zack Lee - KETIKA TAK HARUS DENGANMU


KETIKA TAK HARUS DENGANMU

Dimana dirimu ?
Ketika aku terkapar kaku
Mereguk bergelas gelas pahit kenyataan hidup
Apa kau yang menjagaku ketika itu ?
Atau malah kau yang sengaja menyuguhkan kepahitan-kepahitan hidup
Dengan harapan aku mati karnamu
Maaf!
Aku memang mabuk ketika itu
Dan benar aku kehilangan akal sehatku
Tapi sumpah, itu bukan karnamu!
Aku memilih mabuk untuk membenturkan kenyataanku tentang sebuah rasa sakit
Mungkin akan terkesan gila menurutmu
Namun manakala aku bertemu kewarasanku
Apakah dirimu yang mengajarkan itu
Bukan, itu bukan karnamu
Sebab jika karnamu
Suatu ketika aku akan kembali pada kegilaanku
Ketika aku tak lagi menemukanmu di sisiku

CIKARANG 03 OKTOBER 2016
24ck




IRONI JIWA
By: Aulia Zack Lee


Dan bila kau rasakan sakit
Akupun sama mengecap perih
Namun ketika kau masih berharap bahwa esok mungkin masih ada waktu untuk kita bersama
Mungkin itu semua hanya ada dalam sebuah cerita
Sebab bagaimanapun juga
Kita tak mungkin bisa runtuhkan norma yang memberikan tembok tinggi diantara kita
Mungkin kita masih sama
Saling memeluk erat cinta kita
Hanya saja kita tak mungkin bisa untuk menjadikan itu semua menjadi sesuatu yang nyata

Cikarang 04 OKTOBER 2016
24ck



KEPAYANG


Jangan matikan aksaraku sayang!
Meskipun aksaraku tak mampu buatmu kenyang
Jangan pula kau bakar lembar-lembar imagi yang aku goreskan
Walaupun ia tak mampu berubah menjadi beras segantang
Aku akan tetap menjadi lelakimu
Yang meskipun jalang
Tapi tak pernah lari dari kenyataan
Meski rapuhpun aku masih menggengam kuat kasih sayang
Dan esok manakala aku pulang
Kerinduan kita pasti terbalaskan
Buang cemburumu
Karna kuyakin diluar banyak yang mencemburuimu siang malam
Percayalah sayang
Aku masih faham mana putih mana hitam
Dan karna kamulah
Aku berani membunuh bimbang

Cikarang 05 OKTOBER 2016
24ck




CINTAKU KINI
Oleh: Aulia Zack Lee


Awalnya semua biasa
Sebelum getar getar itu
Semakin membuatku tak berdaya
Untuk menjauhkan seluruh hasrat dari rongga dada
Entah mengapa
Semua begitu saja menjelma
Membunuh seluruh akal sehatku
Hingga tanpa disadari aku kembali rasakan cinta
Yah cinta,
Cinta yang selama ini telah kuanggap mati
Cinta yang sengaja aku patahkan disisi hari
Lalu apa yang selama ini kunikmati ?
Sekedar menunjukan bahwa aku belum mati
Atau sekedar menjalani hari
Berharap suatu ketika nanti aku temukan lagi cintaku dalam arti
Kini
Aku mulai mengerti
Cintaku tak perlu dibunuh mati
Cintaku tak harus menjaga hari
Cintaku adalah nafasku kini

CIKARANG 09 OKTOBER 2016
24ck




DIAM


Aku tak menyimpan dusta
Itu sebabnya aku tak mau bicara
Aku diam pun bukan karna aku enggan
Tapi aku tengah berbahasa dengan fikiran
Karna selama ini, aku lebih suka berbicara bersama ego
Yang terkadang butakan nalar
Salahkah yang kulakukan?
Aku tak mau lagi mempermainkan perasaan
Itu yang kini coba aku lakukan
Hingga tanpa sadar ada sebuah hati yang kecewa atau kukecewakan
Dan kemungkinan dia menyimpan dendam
Maaf!
Waktu terus berjalan
Dan siapapun dia, pasti inginkan sebuah perubahan
Jika perubahan ini menyakitimu
Aku akan tetap setia kepada diam!

Cikarang 12 oktober 2016
24ck




SANG MANTAN


Aku hanyalah mantan
Tak lebih
Tak kurang
Jikapun ada sesuatu yang kurasakan
Yang sering kita sebut kenangan
Sepatutnya itu semua kita singkirkan!
Karna apa?
Aku tak ingin perasaanku kembali terhanyut diantara lembar-lembar masa lalu
Dan dia lupa pulang
Kenangan biarlah tetap menjadi kenangan
Sebagaimana dulu kita mencoba menyatukan perasaan kita
Membenturkan itu semua pada satu sisi yang dinamakan kenyataan
Indah bukan ...?
Tapi itu semua telah berlalu
Dan kita tak perlu lagi merisaukanya sekarang
Mungkin akan lebih indah lagi jika kita bisa berbesar hati untuk menerima kenyataan
Dan kita saling berjanji untuk membingkai itu semua
Dalam bingkai yang tak lekang jaman
Hingga pada suatu ketika ia benar-benar bisa kita lupakan

Cikarang 19 oktober 2016
24ck




NIKMATI SAJA


Aku tau siapa yang aku cinta
Dan aku faham perasaanku seperti apa
Kau boleh menceramahiku
Tentang segala pemikiran-pemikiran yang menurutmu luar biasa
Atau bahkan sejuta argumen dengan harapan aku bisa menjadi seperti yang kau pinta
Maaf!
Kita sama-sama telah dewasa
Diotakmu ada selaksa pemikiran
Dan akupun sama
Apa perlu aku menjadi dirimu
Dan dirimu mencoba menjadi aku?
Sepertinya itu terlalu sederhana!
Sebab
Apa yang kau rasa berat
Bisa jadi buatku hal yang biasa
Dan segala sesuatu yang kau anggap biasa
Bisa jadi buatku adalah siksa
Kini
Nikmatilah segala yang ada di dirimu
Sebagaimana aku mencoba menjadi diriku
Bagaimanapun juga kita tetaplah beda
Tapi perbedaan itulah yang membuatku nembutuhkanmu agar hidupku bisa menjadi sempurna

Cikarang 20 oktober 2016
24ck




DEAR MANTAN

Masih ingatkah engkau sayang ?
Kenangan kita yang begitu menawan
Yang menjadikan kita lupa
Kita dipertemukan untuk sebuah perpisahan
Apakah kau merasakan sakit ?
Ketika cinta kita tak lagi bisa bersatu karna perbedaan
Tenang saja sayang!
Meski kau tak kumiliki dalam sebuah pelukan
Tapi aku senantiasa mendekapmu dalam angan
Dan bila suatu ketika ada cerita terulang
Jangan pernah lagi kau lepaskan aku sayang
Sebab tanpamu
Aku menjadi jalang!

Cikarang 21 oktober 2016
24ck





SAMA SAJA BUTA

Bagaimana pun juga terluka itu biasa bagi siapa saja
Hanya saja, dapatkah kita mencerna
Perihal apakah yang membuat kita terluka
Kita yang sengaja membenturkan perasaan kita
Atau kita dipaksa untuk menikmati kenyataan yang sama sekali tak terlintas dalam angan-angan kita
Hingga terbentuk sebuah sesal yang aku yakin sesakan dada
Jika bisa
Kenapa kita harus takut terluka
Sedangkan diantara bahagia itu ada luka yang mengiringinya
Dan mengapa mesti takut disakiti?
Sementara kita tak takut untuk banyak berharap pada bahagia
Apa itu yang kita punya ?
Menuntut sesuatu yang sempurna
Tapi tak menjadikan diri sendiri lebih sempurna untuk dia yang mengharap kita bisa sempurna di matanya

Cikarang 24 oktober 2016
24ck

Kumpulan Puisi Urs Meliala - KOPI SORE


Kopi sore


Serbuk pekat mengikat
aroma keringat rasa. Nikmat
meski paksa syaraf sadar melumat. Kesumat pedih teramat

Sore ini kau seduh puan, secangkir
Seperti hilang pikir dan khawatir
tak mau kalah nikotin kupelintir
hingga lupa kita tentang, rambu parkir

Bukan diluar sana, hujan petir
Bahkan mantel beludru kita, masih tergantung
lengkap dengan wewangian kesturi
dan setumpuk kapur barus pengusir kecoa

Tapi, ubin ini kena banjir
bukankah itu air tempayan yang kita usir
atau bongkahan es yang mencair
sudah pula kita katakan,takdir

Lalu kemana kita duduk puan
Beranda ini tanpa cakrawala
padahal keringat berbau senja
Sungguh kopi sore ini, dilema

FnNf, 03-10-2016




Khilaf

Bukankah hujan telah terbingkis dari langit
Lalu kita hardik dingin, sebabkan gigil ini
Gaung patahan gemeretak gigimu, justru menghina nyanyian ampibi puan
Dan kemunafikan menjadi layak, sebab sadarku pun terjungkal kini
Kita lah banjir itu
Lupa meluap-luap, khilaf memilin saraf
Akankah hujan kembali dengan ma'af, menyapu lumpur-lumpur mengendap?
Biar kupilih menjadi angin, tuk merayu awan tumpuan ingin

FnNf.07-10-2016

Kumpulan Puisi Siamir Marulafau - JAKARTA


==Oroisa==
Karya : Siamir Marulafau

Oroisa zatua :
B6i milawa-lawa zatua
Mohait6 ami dania
B6r6 me zatua andre bahul6 lowalangi nomboro dua ba gulidan6 ae

Hadia da'6?
No it6r6 gahe nosegu
Yaiada'6 zatua ibe'e mene-mene nia :
"B6i r6r6'6 ba mbua faya-faya luo na'6 tohug6 zikolau ba dan6 Wekoli".

Bahadia'i lemofondro ndrongo li zatua
Da'6 dania wamohait6
Afuriata nia,he nates6ndra gohit6 d6d6,
Ba sangowalu-walu man6
L6'eluaha....
Sitefuta-futa,lehadei eluaha
No'ar6r6 bazilekarua
Da'6 dania waso waniasa,mafayagu andre?

sm/01/10/2016






==JAKARTA==
Karya : Siamir Marulafau


Menatap langit
Langit terdiam sejenak
Mentari menyinar
Sanubari berdetak
Usia lanjut
Berputar bagaikan roda
Bersukur pada-Mu
Alam berbisik
Tak akan terlena
Sepanjang masa merenung
Jika tebing bertahan
Banjir pun terhempas
Harapan optimis

Rembulan bercahaya
Tak akan penasaran
Temaran malam pun bernyanyi
Menemani suka dan duka
Akan sujud pada-Mu
Jakarta kotaku
Apa yang salah?
Gedung-gedung mencakar langit
Bumi terinjak-injak
Hati sanubari tercabik-cabik
Manusia semakin sombong
Lupa daratan
Berpaling pada Pencipta
Kehidupan akan layak
Bencana terhindar
Pepohonan berdiri tegak
Rerumputan menjulang tinggi
Daun-daun bergoyang dan menyanyi
Kami bahagia
Tak akan ada pegusuran
Penindasan tak berjalan
Kaki setiap umat kuat
Kekompakan kokoh
Semut-semut bekerja sama
Kotaku indah
Bukan kota metrokolam
Jaya selamanya

sm/03/10/2016





Tausiah Singkat :

Tausiah singkat ini disampaikan oleh :Al-Udstz.siamir marulafau,drs,M.Hum bertajuk "JANGAN RAGU"


A.S.W.W.
Kaum Muslimin dan Muslimah Rahimmah Kumullah,

Dalam tausiah yang sangat singkat ini saya tegaskan bahwa kita umat Islam tak perlu ragu dalam mengamalkan amalan-amalan yang saliha dalam agama islam khususnya karena dalam Surah Al-Baqorah :2 .Allah berfirman bahwa"Demikianlah kitab(Al-Quran) sebagai petunjuk dan tidak ada keraguan di dalamnya".Maka dengan demikian, kita harus konsisten dalam pengamalan, dan menjadi orang yang mewarisi surga,Qur'an :"Jannahtu urustumuha bima kuntum takmalun"(Surga itu diwarisi bagi orang-orang yang beramal saleha).Jadi tak perlu ada keraguan.

Yang paling penting, kita ingat bahwa apa yang diperintahkan Allah SWT kepada kita,harus dilaksanakan seperti perintah tentang salat,puasa ,zakat,perintah tentang naik haji,dll sebagainya serta menjauhi larangan Allah seperti :Jangan mempersekutukan Allah, jangan berzina, jangan mencuri, jangan korupsi,jangan makan riba dan lain sebagainya serta kita diwajibkan iman kepada Allah, iman kepada Akhir zaman, Qadar dan taqdir Allah dan sejarah apa yang tertera dalam Al-Qur'an.Untuk menyempurnakan masalah ibadah kita kepada Allah, maka kita dianjurkan mempelajari dan mengetahui Hadist Rasulullah yang akan menjadi pedoman dan tatanan ibadah dan sistem bagaimana Rasulullah salat dan lain sebagainya sesuai dengan hadist yang shaheh agar terhindar dari bidaah, kurafat dan syirik.Untuk ini ,umat islam harus merujuk pada ULAMA yang benar,dan tidak menyelewengkan isi kandungan kedua Kitab, yaitu Qur'an dan Hadist, dan tidak takliq pada seseorang yang mengaku dirinya "Ulil Amrin Mingkum atau Nabi ke 26".Nauzubillahi minzolik.

Jika hal demikian diikuti, maka terlepaslah umat islam dari kesesatan dan insya Allah masuk surga Allah terhindar dari neraka Allah,surah Annisa:13/14).Demikianlah tausiah singkat ini disampaikan.Moga2 kita semua menjadi penghuni surga.Aamiin.(pdlc/03/10/2016) u





siamir marulafau
==TERPESONA==


Meskipun pepohonan basah
Daun-daun basah kuyup
Air laut pun tak mengering
Kesedihan akan gersang sirna
Tebing-tebing akan tersenyum
Menahan banjir
Cahaya menerpa
Galauan akan terbang

Langit akan cerah
Memandang lautan akan keajaiban
Ciptaan Tuhan mempesona
Pandangan tak akan tenggelam
Kasih-Mu akan membayang
Sujudlah aku...
Pasir putih pun menyanyi
Deburan ombak mendesir
Betapa bahagianya alam
Terpaku dalam pikiran

Medan/sm/03/2016





==KASIH TAK SALAH PILIH==
Karya : siamir marulafau


Tak akan kutuangkan kasih dan cintaku lagi
Selain pada kembang mengembang di hari senja
Meskipun sinar mentari tak menggapai hasrat
Beningnya kasih akan kusemai sampai akhir hayat
Sepanjang nafasmu menyatu dalam jiwa
Tak akan terselubung di pelangi kelam

sm/29/09/2016




==CAHAYA CINTA==
Karya : siamir marulafau


Cahaya cinta akan tak bergelimang di langit kelam
Sepanjang hati nurani manusia tak bersinar
Cahayanya akan redup sepanjang masa
Cahaya cinta akan cemerlang jika kesadaran tak terperosok di atas kertas tak berhalaman
kehidupan akan berubah dalam dinamika
Jika aturan hidup bagaikan pohon melindung segenap
Rakyat tak akan musnah sengsara
Melihat dengan mata telanjang
Bukan nafsu belaka

sm/06/10/2016





Opini Dalam Sastra :

Ada beberapa hal yang harus diingat pembaca karya sastra :


1. Pembaca karya sastra harus mengingat bahwa setiap penyair/sastrawan memiliki ragam yang berbeda dalam menuangkan buah pikirannya dalam setiap karya sastra yang ditulisnya karena disebabkan adanya latar belakang yang berbeda-beda dialami oleh seorang penyair/sastraw

2. Pembaca karya sastra harus mengingat bahwa setiap penyair/sastrawan akan tidak sama dalam pengungkapan dan sistem penulisan karya sastra karena memiliki latar belakang ilmu sastra yang berbeda-beda.Ini tergantung pada keaktifan seseorang terkait dalam membaca karya sastra yang banyak serta teori sastra, sejarah sastra,sosio sastra, psikologis sastra, filsafah sastra dan lain sebagainya yang dimiliki oleh seorang penyair/sastrawan.

3. Pembaca karya sastra harus mengingat bahwa seorang penyair/sastrawan bisa bertindak sebagai penyair, cerpenis, novelis,eseis dan sekalian sebagai kritikus sastra dalam menimbang serta menilai kwalitas karya sastra yang ditulis.Ada juga sebahagian kritikus sastra yang pada hakekatnya hanya mengkritik karya sastra dan tak pernah menulis karya sastra.

4. Pembaca karya sastra harus mengingat bahwa setiap penyair/sastrawan memiliki landasan penulisan berdasarkan teori yang disenangi oleh penulis karya sastra yang sangat tergantung pada kepribadian seseorang penulis berdasarkan ilmu yang dimilikinya.Dengan demikian, seorang kritikus sastra harus cermat serta tanggap dalam memamahi dan menentukan serta menilai kwalitas seoarang penulis karya sastra.

5. Yang paling penting diingat bahwa ada juga penyair/sastrawan menulis karya sastra hanya seadanya saja alias iseng-iseng dalam menulis karya sastra tanpa landasan dalam penulisan karya sastra.Mereka menulis karya sastra tidak pada sistemnya dan kadang adanya pelanggaran terhadap tatanan penulisan karya sastra yang selayaknya meskipun penulisan karya sasatra itu bebas dalam pengungkapan tetapi ada juga aturan mainnya dan tidak sembarang seperti dalam penggunaan bahasa dan sistem penulisan baik dalam bahasa Indonesia atau bahasa asing berkaitan dengan EJAAN,dll sebagianya.

pdlc/06/10/2016





==KASIH TERPADU==
Karya :siamir marulafau


Aku bebas menyukaimu
Sepanjang dunia tak bergulir jadi debu
Kasih terpadu di langit biru
Membias di setiap sinar
Tercurah pada setiap gerak
Di kala senja berbayang
Di temaran bulan purnama
Bersenandung di lorong-lorong
Dengan kasih rembulan membelai lara

sm/06/10/2016





==AKAN KE MANA KUCARI LAGI?==
Karya :siamir marulafau


Meskipun kubelah lautan
Tak tampak wajahmu
Aku hanya berteriak memanggil namamu
Tak akan kunjung datang
Walaupun teriakanku menggema
Desiran ombak pun ikut memanggil
Tak akan juga terpanggil

Sinarmu tak akan lagi membias
Laraku tersanjung pada kisah lama
Berteriak pun tak ada yang menyahut
Hanya suara deburan ombak menggulung
Di tepi pantai berpasir kutuangkan rasa pilu
Sungguh dunia berputar
Di kala napasku tak bersemayam lagi dalam napasmu
Seiring kasih terbelah di langit biru tak menggema

sm/06/10/2016





==KASIH DI JALAN TAK BERUJUNG==
karya : siamir marulafau


Aku hanya menantikan kasih
Di jalan tak berujung
Di kala cemara melambaikan tangan
Di celah-celah pohon kusuguhkan senyum
Sepanjang pasir pantai tak menghanyut di muara indah
Bidukku akan tak berputar haluan
Jika cinta dan kasihmu bersenandung dalam lara
Meskipun sinarmu hanya membayang
Aku pun tak berpaling sampai akhir zaman
Percayalah...
Kisahku tak akan meluncur di helai daun kelak
Jika pohon dikau semai tak tumbang
Dengan angin sepoi berkobar dalam lara

sm/05/10/2016





==KASIH TAK MENGERING==
Kaya : siamir marulafau


Kasihku tak seperti langit dan bumi
Tak akan menyatu
Sinar mentari hanya membiaskan lara
Tertumpah pada kepanasan
Meskipun tak akan meleleh

Hati pun mengukir keselarasan
Walaupun dikau siram dengan air laut
Membasah,sebanyak buih lautan
Tak akan kering sepanjang napas hinggap dalam jiwa
Tak akan ada basa basi
Akan terukir sepanjang zaman
Sampai tulang belulang merapuh di tanah diam

sm/05/10/2016




==KWALITAS==
Karya :siamir marulafau


DISINYALIR : KWALITAS TAMATAN S2,S3 PADA PADA MASA SEKARANG BAGAIKAN POHON MENJULANG TINGGI DI LANGIT BIRU

BAGAIKAN POHON BERDAUN RIMBUN,BATANGNYA KROPOS
MERAPUH
MELAPUK
TUMBANG DITERPA ANGIN SEPOI
APAKAH BEGITU?
AKU PUN TAK TAHU
APAKAH MENGEJAR KURSI-KURSI BERPUTAR DI DASAR LAUT
APAKAH MENGERJAR JABATAN DALAM KEEMASAN HIDUP
APAKAH MENGEJAR POSISI?
APAKAH TAKUT BERSAING?
APAKAH MENGEJAR NAMA DENGAN DAYA BELI MAHAL?
AKU PUN TAK TAHU
AKSARA PUISI PUN ALERGI

sm/08/10/2016




==PENISTAAN==
Karya :siamir marulafau


Aku bukan berpolitik
Hanya menilik ke kiri ke kanan
Bukan menyudut
Siapa lawan siapa kawan
Siapa yang kupilih
Tak kupilih
Menyangkut pribadi
Bukan dibohongi
Bukan penistaan

Qur'an ayatnya,Allah
Tak akan berbohong
Apakah membohongimu?
Sungguh keterlaluan
Jika Qur'an berbohong
Tuhan pun berbohong
Kehidupan tak berarti

Jika dikau dustakan
Hidupmu akan lebih hina
Jika dikau lecehkan
Hidupmu tak akan tenang
Jika dikau nistakan
Hidupmu terancam neraka
Pikir dahulu pendapatan
Sesal kemudian tak berguna
Taubat
Taubat
Taubat

sm/10/1




OPINI DALAM PEMILIHAN KEPEMIMPINAN :

Sebuah tausiah singkat disampaikan oleh :Al-Udstz.siamir marulafau,drs,M.Hum,dosen FIB USU

A.S.W.W.
Kaum Muslimin Dan Muslimat dan Seluruh Rakyat Indonesia rahimah Kumullah,

Dalam tausiah singkat ini perlu disampaikan bahwa penistaan agama sangat tercela di sisi Allah SWT.Maka untuk itu, kita harus berhati-hati dalam setiap gerak maupun ucapan terlontar dari mulut kita karena ini akan membawa dampak negatif bagi umat dan mengantarkan umat ke jurang neraka.Jika memang kedapatan orang sengaja dalam menista agama maka orang-orang iman,khususnya Islam tidak boleh berdiam diri dan harus membela agama Allah.Allah berfirman dalam Al-Qur'an "Barang siapa yang membela agama dengan diri dan harta maka Allah memasukkannya dalam syurga".Maka untuk ini,kita tidak mudah terprovokasi dengan isu apakah isu itu melalui media atau bagaimana supaya kehidupan ini selamat dan barokah dunia akhirat dalam upaya menunjang kehidupan bernegara dalam hal ini menggunakan kecerdasan,kecermatan dan bukan kemarahan yang dibaringi dengan emosional yang tak terarah.Kita harus sadar dengan status dan kehidupan kita.Dengan kata lain,di mana kita hidup?Di bumi mana kita hidup?Di negara mana kita hidup?

Jika kita sadar di negara mana kita berada, maka untuk memilih kepemimpinan untuk bernegara harus dengan cermat dan memilih orang-orang yang patuh memimpin kaumnya,dan jangan ada unsur"LIKE AND DISLIKE".Rakyat harus patuh pada pemimpinnya,dan pemimpin juga tak boleh meleceh,meremehkan rakyatnya seiring menyangkut pada religinya,dan apa lagi di negara yang kita cintai ini dengan istilah "Kokohnya seorang pemimpin adalah disebabkan dukungan dari rakyat dengan kata lain dari rakyat untuk rakyat" demi mencapai kemakmuran.

Aduh,kita sudah lupa bahwa negara kita ini, negara apa?Jelas negara HUKUM berdasarkan PANCASILA,UDD 1945, tapi mengapa kita selalu mengkaitkan ayat2 Al-Qur'an pada sistem pemilihan pemimpin di negara kita ini?Negara ini bukan negara Islam dan jelas pemerintah pun tidak memberlakukan HUKUM SYARIAT ISLAM yang berkaitan dengan aspek penghukuman seseorang jika ada pelanggaran atau berbuat tak baik dipandang dari Al-Qur'an tapi menggunakan HUKUM KUHP, iya apa tidak?Jangan kita terpancing emosi dengan apa yang kita dengar, dan kita lebih baik meneliti sesuatu itu dengan baik agar provokasi itu terhindar.Bisa saja Ahok dituding menista ayat2 Qur'an begini begono jika ada unsur kebencian terhadap seseorang, yaitu faktor"LIKE AND DISLIKE".Jangan kita samakan negara Indonesia ini dengan Arab, yang menjalankan hukum Syariat karena berlandaskan Negara Agama. Apakah ada dalam ayat Al-Qur'an mengatakan bahwa "Pemimpin itu harus beragama Islam,dan harus dipimpin oleh orang Islam?" Jika ada dalam ayat,iya syukur Alhamdulillah.Tapi apakah ada dalam undang2 kepemilihan PEMIMPIN di negara ini harus berdasarkan ayat Al-QURAN?Apakah itu surah Al-Maidah,ayat 51?

Demikianlah tausiah singkat ini disampaikan supaya dapat memberikan kesegaran dalam pemikiran dan adapaun kesalahan,kelebihan dalam ucapan,saya mohon ma'af pada para permirsah di tanah air.Moga2 bermanfaat karena Allah dan barokah.Aamiin.(pdlc/09/2016).
Suka • Balas • 1 • 19 menit
Erika Revida Saragih
Erika Revida Saragih Mantaps pak Siamir Marulafau setuju
Suka • Balas • 1 • Baru saja
Siamir Marulafau
Siamir Marulafau Makasih Bu,Erika Revida Saragih atas likenya.

0/2016




==BUKAN SEMBARANG==
Karya :siamir marulafau


AKU INI SEORANG PENYAIR,UDSTAZ,STAF PENGAJAR DI FIB USU BUKAN ORANG KAYA,BUKAN ORANG MISKIN,BUKAN GELANDANGAN,BUKAN ORANG SEMBARANG, BUKAN ORANG BODOH,BUKAN PULA ORANG TERLALU PINTAR,,,,,NAh! SIAPA YANG INGIN MENCEMARKAN NAMA BAIK SAYA,JIKA ADA AKAN DIBERIKAN HADIAH SEBESAR TRILIUNAN RUPIAH DI NERAKA

sm/13/0kt/2016





==WHERE ARE YOU NOW?==


Traveling to all the world
Never found as you are
My longing is really hot
It looks like hot water

Which can't be separated from
Wherever i go
I am used to remembering
All days and night
I can't sleep to think

Where are you now?
I am used to searching for
Am i in your heart?
For the whole days
I'll be there inside

What about your last promise?
It touches my hear
Since you are so far away
Are you in others' mind?

I don't let you go away
Don't let me die till this world be broken into pieces
For sure that be a promise
You kept in mind
For the sake of lives
I hope i hope I hope

sm/14/10/2016,copyright





==IN MY HEART==


How great your love seems to be
It looks like the deep sea

Never it fades away from
If i could fly with a wing

I'll give you one to fly
To know what love there would be

Not from thy mouth
Or others come up

From heart to heart
Not merely be spelled

From that time up to now
Your name is in mine

Your breath is in my lives
Never it fades away from

sm/14/10/2016,copyright





==REMEMBER ME FOR ONCE==


How can I put off my love
You are the flower of my heart
You are the tree of my garden
That be watering day and night

So far you are away from my side
Never i lost my dream
Never i forget to remember
Though you seldom come

To open my heart
But i remember you always
Since the childhood we were chatting
And playing games to swing

That the day of age runs fast
Remember me for once
Till to die it reminds
My love is not like the wind

It flies in the garden of paradise
Since the love is from the breath
Only you and i smile
For the sake of love stands still

sm/13/0ct/2016,copyright





==HAFLAH QUR'AN==
Karya :siamir marulafau


Qur'an kulantunkan
Allah tersenyum
Kotaku terhindar bencana
Mulia di sisi Allah
Qur'an kulantunkan
Kotaku nyaman
Terhindar maksiat
Malikat mengaminkan
Satu huruf 10 kebaikan
Dosa terlebur
Neraka menjerit
Pintu surga terbuka
Langit cerah
Pasir pantai menyanyi
Sungai-sungai bertasbih
Mengalir tenang
Bulan purnama bercahaya
Membias dalam lara
Siapa pembacanya?
Qori ,Qoriah melantunkan
Tanjung balai keemasan
Penyair RPS menggema
Aksara puisi semakin puitis
Qur'an kulantukan
Hujan tak gerimis
Angin tak meniup
Ayat Allah menggema
Hati sanubari terpukau
Terpesona dalam sukma
Air mata menetes
Kotaku mulia
Aamiin.

sm/12/10/2016




==NOTHING BE CONCEALED==


How can i put off my tongue to say
If something is factual

That be a true of what it is said
Such as human relation is important

Since the sun will be smiling to see
Nothing be postponed..
.

That be a positive in lives
To think over and over

It can't be concealed
Should be a realistic one

Only if one is ignorant
That human relation will be useless

It is impossible to urge
That be a principle for lives

sm/19/10/2016





Tausiah singkat : Disampaikan oleh Al-Udstz.siamir marulafau,Drs,M.hum(Dosen FIB USU Medan)

A.S.W.W.
Sdr/i Kaum muslimin dan muslimat rahimah kumullah.


Dalam tausiah singkat ini disampaikan bahwa Allah SWT tidak mengenal rupa,siapa pun dia.Yang paling penting diingat bahwa Allah itu mewarisi surga hanya pada orang -orang yang beramal shaleha dan bukan pada orang-orang yang bejat sebagaima Allah berfirman dalam Al-Quran"Jannahtu Uristumaha bima kuntumtakmalun".maka dalam hal ini, marilah kita berlomba-lomba dalam mengerjakan kebaikan dan beramal shaleha,dan niscaya Allah akan menempatkan kita pada tempat yang sebaik-baiknya.

Seterusnya,amalan dan kebaikan yang paling baik di sisi Allah SWT adalah membela agama Allah dengan diri dan harta atau Khuruj Fisabilillah sebagaimana yang difirmankan dalam Al-Quran :"Barang siapa yang membela agama-Ku,Allah dengan diri dan harta,niscaya Allah akan menempatkan seseorang itu di dalam surga".Maka, tidak heran jika para Syuhada (Sahabat Rasullullah membela agama ,Allah di Zaman Rasulullah di masa perang dan meninggal pada perang tersebut,jazad mereka pun tidak dimakan bumi atau tak membusuk dan ini sebagai petanda pada akhir zaman bagi kaum muslimin dan muslimat bahwa mereka yang gugur dalam perang membela agama Allah terjaga dengan baik.

Demikianlah tausiah singkat ini disampaikan semoga bermanfaat dan barokah karena Allah.Aamiin ya rob allamin.Assalamualaikum warrahmatullahi wabarrakatu.

pdlc/Udstz.siamir marulafau/19/10/2016)





==LET THE RAIN BE DRIZZLING==


Let the rain be drizzling
And the grass will be growing
As long as the season be friend
For the earth is not full of mud

I can walk on foot without stick
Though my legs are broken
My heart can stand still
To gaze what i can manage

In the woods near by
So far that I make a journey
And none of the trees has no smile
Because of they are cut :

To be burnt
To be destroyed

To kill the creatures like animals
That the forests are bald as a head of a harsh man

How cruel they are to kill
The innocent creatures are crying
Whereas the smoke is flying
Spoiled the city of mine

sm/19/10/2016





==MENJELANG SENJA==
Karya :siamir marulafau


Sekarang aku pulang dan tak memuisi lagi
Manakala napas tak mendengung lagi
Tali aksara tak bersambung lagi
Sampai akhir zaman,kubiaskan sinar pada setiap syair
Sampai Tuhanku melukiskan siapa penyair

Tersentuh dalam setiap bait
Hanyalah pesan kesan mengukir cahaya
Sepanjang nama tak terkubur di tanah diam

Menjelang senja sebelum kain kafan membalut
Seiring tetesan air mata berlinang
Membahashi bumi dengan noda-noda tak suci
Penyair penyair penyair

sm/18/Okt/2016





==KASIH TAK TERGULUNG==
Karya :siamir marulafau


Sepanjang napasku tak tergulung deburan ombak
Kasih akan terbelai di dalam lara
Meskipun dikau berpaling seribu kali dalam impian
Aku hanya mengingatkan ...
Daun-daun bermata cinta membungkus asmara
Hanya dikau dan aku tertanan di ranting tak melapuk
Sepanjang pohon tak keropos

Bayangkanlah ...
Wahai kasihku
Suatu saat deburan ombak menggulung menghampiri daratan
Di sanalah aku berbaring menunggu mawar tak bertangkai lagi
Seiring diterpa badai mengganas
Hanyalah bidukku terpampang menampung kekecewaan
Dalam derita terbentang di hamparan pantai tak bertuan

sm/18/10/2016





==MUNGKINKAH SINAR ITU MEMBIAS?==
Karya : siamir marulafau


Tak bisa lagi kulukiskan kasih dikau suguhkan
Sepertinya langit tak akan terlepas di kaki bumi
Seiring hatiku terpantul dengan sinarmu
Menerangi malam kutelusuri
Dengan bidukku di hamparan lautan tak berkarang

Hanyalah kelap kelik lampu suar memberi isyarat
Aku akan menantikan bayangan
Sejauh mata memandang
Meskipun burung camar terbang di udara

Menghempaskan sayapnya sambil memandang
Tak akan mungkin lagi seulas senyum dikau biaskan
Walaupun kupanggil seribu kali
Hanyalah tetesan air mata tercurah mengenang

Sepanjang jasad tertanam di tanah diam
Apakah terwujud di akhir zaman?
Hanya sebuah kisah
Kunantikan di penantian kelak

sm/17/10/2016





==IF THE MOON IS NOT SMILING==


If the moon is not smiling
It will be a moonless night

How could this life be happy
That the love is too dark

You and i will be crying
But not crying for the moon

It is a pity to think
For the innocent child

To beg for the food
Because of poverty

Why don't you think?
It is right to give a help

Don't make them disappointed
That oppression be dismissed

Otherwise this world is not in peace
We need the peace

For the survival lives
Think it twice or trice

That God may bless
For the sake of mankind

sm/17/10/2016,copyright





==LET THE SUN BE BRIGHT==


Let the sun be bright
As long as it has a shining

But keep in mind what it is
You might not forget to count

Since it provides profit
Otherwise this earth is dark

Nobody says it is too bad
If i were a moon

I'd like to give lighting
For the sake of the lives

That the life be a sharing
To take and give

Rather than to be an egoist
Be kept in mind what to say

Because it a good lesson
To take before and after

Though the life is a short
But it is suffice to keep in

That solidarity is a gold for man
If this can be a sample then

sm/17/10/2016,copyright





==DURHAKA==
Karya :siamir marulafau


Tak akan ada langit lagi melindungi dikau melecehkan agama-Ku
Tak akan ada lagi bumi tempat dikau berpijak menistakan ayat-ayat-Ku
Tak akan ada lagi mentari menyinarimu mendustakan ayat-ayat-Ku
Tak akan ada lagi cahaya rembulan menerangimu membenci umat-Ku

Sungguh dikau tak bermata biru
Dunia hanya sekejap bagimu
Sadarlah dikau ...
Umat-Ku marah dengan dengan omonganmu
Tak akan ada lagi air terjun menyiram jasadmu
Hati sanubari umat-Ku memanas terus
Sepertinya lahar gunung meletus

Di hari pembalasan akan dikau tahu
Siapa Aku...?
Aku, Tuhanmu mengintai dengan jujur
Agama-Ku
Ayat-ayat-ku bernapaskan nama-KU
Asma-Ku bersemayam selalu di semua planet ciptaan-Ku
Membias di segala penjuru
Pikirkanlah,siapa Tuhan-Mu?

Jika tidak,akan terlebur dalam siksaan-Ku
Bencana-Ku mengganas bagaikan harimau
Menerkam jika lidahmu tajam menusuk umat-Ku
Islam,agama Kuturunkan buat umat-Ku
Menuju jalan ke surga-Ku
Qur'an petunjuk umat-Ku
Akan Kutunggu sampai bumi Kugoncang jadi debu
Tunggulah kehadiranKu sampai semua makhluk terpaku
Tak akan ada maaf bagimu
Neraka-Ku akan menjilat tubuhmu
Yakin atau tidak terserah...

sm/16/0kt/2016





==HANYALAH DIKAU PUJAAN HATI==
Karya :siamir marulafau


Rinai hujan pun tak akan sanggup lagi membasahi kasihku
Meskipun terdampar di atas karang tak merapuh
Di kala deburan ombak menggulung cinta
Berguling di hamparan pasir dekat muara sungai

Tak seorang pun nelayan pantai mencegahnya
Hanya jeritan anak jalanan pantai cermin berteriak
Sepertinya nyiur pantai melambai
Bersua dengan nada keras:

Janganlah dikau pencundang cinta bersemi
Tak akan ada lagi bintang di langit
Hanya satu tujuan hati
Teramat rindu dalam kalbu

sm/22/10/2016





==DI KALA SUJUD==
Karya : siamir marulafau


Hanya bernaung dengan senjaku
Menggapai amalan di atas ranting tak melapuk
Doa sujudku berbaring di atas pohon rimbun
Di kala daun-daun menyanyikan lagu
Menggema di atas langit biru-Mu
Sepanjang dunia tak menggelap
Cahaya rembulan menerang
Di saat Nama-Mu kusebut
Tak terlupakan dalam kalbu
Tak akan sirna sepanjang waktu
Membahana pada setiap sujud
Allahu Akbar...

sm/21/10/2016





==WAR IS USELESS FOR LIVES==


What will be going to do
If the sun is not providing its lightning

The earth will be dark
And it is so difficult to run the lives

Where should we find out a place
That mankind needs a hut to live in

Innocent children are crying for mercy
Since the peace is useless to think

Where is the governance?
Is solidarity applied among?

Humanity is basic foundation to keep in lives
That the bullet should be avoided to kill

And the atomic bombs should be stopped
That the harmony be once there to keep

Since the holy soul is suffice to gain
To thank Almighty for the mercy

That the life seems peaceful
Hoping so much till to die that the war be avoided in lives

sm/20/10/2016,copyright





==NO COLOR OF SKIN==


No color of skin before Him
Almighty for what He says
That should be believed
And the lighting He gives
That this life be bright
Since the man are the same
With no much different
Up to the end of the world
Never be said too much different
That the mankind is like the tree
With having many leaves
Growing all days and nights
He breathes the holy soul through nostril
And becomes a man of the world
That be a history of a man finding
And might not be forgotten till to die
If this be kept in any feeling
That the earth will be smiling
Supposed to be....
Since you and i are from the dust created
Not from the fire to fire
Whereas the water will be a fresh watering
To keep friendship more than to make enemy
Humanity will be precious in the eyes of Lord
So as this lives will be in peace
It looks like a golden daffodil
To remind all creatures for Him
Though this life is short for a while

sm/21/10/2016,copyright





==RINDU YANG TERBUNGKUS==
Karya : siamir marulafau


Jari jemarimu tak akan cukup membelaiku
Meskipun dikau teteskan kasih cintamu sebanyak buih di lautan
Karang-karang pun akan tersenyum
Walaupun mereka diterjang deburan ombak
Mengukir kasih di atas daun tak bertangkai
Akan jatuh di bumi Tuhan
Tak akan berhenti begitu saja
Biarlah dunia ini membungkus rindu
Kusemai dalam lara sepanjang hayat di kandung badan
Senantiasa kembang kuemban dalam hidup akan tak sirna
Walaupun senjaku hampir terbenam
Sinarnya akan menguat dan membias kembali
Jika rembulan tersenyum padaku
Aku pun tak akan berpaling jika kembang menghias
Sepanjang napas mendengung di dunia fana kelam

sm/22/10/2016





==NO COLOR OF SKIN==


No color of skin before Him
Almighty for what He says
That should be believed
And the lighting He gives
That this life be bright
Since the man are the same
With no much different
Up to the end of the world
Never be said too much different
That the mankind is like the tree
With having many leaves
Growing all days and nights
He breathes the holy soul through nostril
And becomes a man of the world
That be a history a man foundation
And might not be forgotten till to die
If this be kept in any feeling
That the earth will be smiling
Supposed to be....
Since you and i are from the dust created
Not from the fire to fire
Whereas the water will be a fresh watering
To keep friendship more than to make enemy
Humanity will be precious in the eyes of Lord
So as this lives will be in peace
It looks like a golden daffodil
To remind all creatures for Him
Though this life is short for a while

sm/21/10/2016,copyright





==KEMBANG DI KALA SENJA==
Karya : siamir marulafau


Rindumu akan kusiram dengan air danau
Tak akan kubungkus dengan daun keladi
Sepanjang gunung tak meletus
Akan kusemai dalam saju
Di kala senyum membias dalam lara
Meskipun dikau impikan dalam kegelapan
Akan kuhias dengan embun
Meresap dalam relung
Aku pun tak akan tersipu lagi
Dalam kegalauan sirna
Jika sinar mentari menyinari celah kerinduan
Di akhir senja kugapai dalam dunia kelam
Dunia tak akan membisu
Mengatakan rasa cinta dan kasih tak berbelah
Di saat benih kasih tertanam di sekujur tubuhku
Hanyalah Tuhan tahu segala kurindukan
Di kejauhan tampak sekuntum mawar jingga
Mengulas senyum mengukir bingkai kasih dalam cermin
Tak akan menjadi bayangan sepanjang masa
Tak diakhir dengan tetesan air mata
Harapan tak akan terbenam
Meskipun mentari kugapai tak bersinar lagi
Impian berbayang di kala kududuk tertegun di tepi danau indah
Di saat ranting-ranting cemara bernyanyi tentang cinta
Sungguh tak memilukan lara
Jika kembangmu membelai kasih tak ternoda
Akan berbayang pada rembulan malam
Seirng tangan kanan kiriku memeluk kembang
Sebelum jiwa raga terbenan di tanah diam
Kelak akan kusemai sampai tulang belulang merapuh di tanah tak bersuluh

sm/21/10/2016





==OMOHUA NASO GEFE==
Karya : siamir marulafau


Omohua niha naso gefe
Awena taila watalifuseda ia naso gefe
Nal6 hadia gefe, ba'abeutai ndraug6

Nal6 gefem6,ba l6had6i nono alawe somasi kh6u
Ba naso gefem6 ba manaso haratou at6,baomasi ndra'alawe kh6u

B6r gefe andre wa korupsi man6 ndra amada ziso faka
Mafayagu andre?

Da'6 dania wa sag6t6 d6d6mi
Mi'obini gefe ba milau mohal6we
Ena'6 misendra gefe

Nal6 had6i gefemi andre,bal6 man6 miago hua ndra alawe
Dadania miago hua ndra alawe,mifahat6 man6 ami kh6ra,bal6 omasi ira kh6mi b6r6 mel6 gefemi

Awai ligu

sm/22/10/2016

Kumpulan Puisi LUmbang KAyung - KHABAR MENTARI PAGI


# HANYA MAlAM INI #


Malam ini,
Aku menatap lautan.
Di hari esok mentari pagi,
Menemani bayangan,
Yang belum dapat ku mengerti,
Hingga nanti hanya sekedar itu menjadi harpan.

Entah di mana mimpi,
Ku tau itu tak pasti,
Mugkin malam ini aku asik bermimpi,
Di malam ini,
Yang kadang juga ku tak mengerti,
Mungkin juga itu menjadi impian pasti,

Biarlah malam terus berlalu,
Aku ingin terus bermimpi,
Tentang kenangan masa lalu,
Tentang sebait kata janji,
Yang selalu terus mengusik ku,
Yang selalu ingin ku miliki,

Jika malam ini ku dapat bermimpi,
Biarkan aku sekedar dapat bermimpi,
Biar aku terlelap di Malam ini,
Hingga esok mentari pagi,
Bangun kan ku kembali,
Bersama tetesan embun embun pagi.

By : LUmbang KAyun





# KABAR MENTARI PAGI #


Duhai mentari,
Kabar kan awan awan,
Burung burung menari,
Berkicau dari dahan kedahan,
Ceritaka kabar pagi,
Bersama sebuah impian.

Aku harus melangkah,
Mencari mimpi yang tersisa,
Meninggal kan gelisah,
Mencari apa yang ku dapat ku terima,
Walau harus berusaha dan pasrah,
Atas takdir yang maha kuasa.

Selamat datang mentari pagi,
Ku kan langkah kan kaki ini,
Hanya demi sepenggal rejeki,
Yang kan terus ku cari,
Untuk mereka yang ku cintai,
Untuk istri dan si buah hati.

By : LUmbang KAyung
02:10:2016




# RESAH BERSAMA BERSAMA MALAM #

Bagai di air keruh,
Aku menanti rembulan,
Ada resah,
Menemani keraguan,
Dan harus kah ku menyerah,
Tampa ada rasa penyesalan.

Langkah ini kian gontai,
Menuju istana yang telah ku bina,
Mungkin di sana sebening air menanti,
Atau segumpal keluhan bersuara,
Menyambut kedatangan ku ini,
Bersama tangisan si buah hanti yang ingin bermanja.

Tuhan,,
Harus kah aku tidur di rerumputan,
Menanti pagi dan harapan,
Biar dingin yang ku rasakan,
Menjadi derita yang ku pertahan kan,
Sampai ku kembali dengan sebuah impian.

Maaf kan aku sayang aku,
Maaf kan aku buah hati,
Biarlah malam ini berlalu,
Tampa aku menemani,
Tapi percayalah cinta dan sayang ku,
Tak akan berubah hingga di akhir hidup ini.

By : LUmbang KAyung 03:10:2016





# SEPANJAN HARI #


Aku tak tau,
Apa yang ku dapat hari,
Bersama putaran waktu,
Masih kah di sana menanti,
Yang ku mahu,
Juga ku cari.

Entah bagai mana terik nya mentari,
Mungkin kah hujan di hari ini,
Aku tak tau pasti,
Hanya pakaian dan sepatu lusuh ini,
Yang telah menjadi saksi,
Setiap langkah perjalanan ini.

Yang tuhan,
Beri aku sedikit rejeki,
Aku tak mau hidup menjadi keluhan,
Aku ingin membahagiakan yang ku cintai,
Biar selama nya ku mendapat senyuman,
Sitiap ku pulang kerumah ini.

By : LUmbang KAyung 03:10:2016





# MALAM KU KIAN RESAH #


Aku terlunta lantu,
Menjalani panjan nya malam,
Tetrap kan aku tunggu,
Walau malam masih kelam,
Hingga esok ku dapat tau,
Sebelum senja kian kelam.

Entah apa yang sebenar nya ku tunggu,
Aku hanya ingin pulang,
Menemui dirimu,
Menemui dia yang ku sayang,
Walau aku tak pernah tau,
Ku dapat tersenyum bersama dia yang dapat ku timang.

Tuhan aku ingin pulang,
Mungkinkah di sana penuh kecemasan,
Waktu ku malam yang tak terbilang,
Malam ku kehilangan kedamaian,
Bersama malam yang penuh kebimbangan,
Menanti esok aku dapat membawa kebahagiaan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 03:10:2016




# DI SUDUT REMANG MALAM #

Di sudut remang malam,
Ku coba mencari rembulan,
Hanya cahaya temaram,
Menemani seberkas impian,
Bersama bayang bayang hitam,
Yang membelenggu kegelisahan.

Bintang bintang,
Di mana kini rembulan,
Aku kian bimbang,
Resah di dalam kegelapan,
Seperti pungguk yang berdendang,
Rindu menanti kan rembulan.

Di mana kini kemesraan,
Hanya tinggal kenangan,
Di mana kini kebahagian,
Hilang di terpa kegagalan,
Yang tersisa hanya kerinduan,
Meratapi kekecewaan.

Di malam ini,
Aku ingin bermimpi,
Meninggal kan sepi,
Menemui sang bidadari,
Di dalam pejaman mata ini,
Hingga mentari pagi bersinar lagi.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 04:10:2016




# KAMU PENJAGA CINTA YANG TERSISA #


Bak sehelai kain yang di tenun,
Menyinari gelab bayang,
Menetes bagai embun embun,
Perlahan aku terbanyang,
Di sana bunga mawar begitu rimbun,
Dan di sana memori nostalgia berdendang.

Aku ingin mengulang lagi,
Mungkinkah itu dapat terjadi,
Di kala aku tersenyum sendiri,
Seperti cermin yang menertawai,
Tak sengaja aku tersenyum sendiri,
Dengan ke inginan diri ini.

Hari masih panjang,
Terlalu sebentar untuk ku miliki,
Terkadang aku bimbang,
Namun malam ini rembulan masih menemani,
Bersama bintang bintang,
Yang menemani remang malam ini.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 04:10:2016




# AKU TETAP CINTA #


Kekasih ku,
Kau jadi kan syair rindu,
Kini menjadi semu,
Kau jadi kan nada dan lagu,
Kini menjadi kelabu,
Entah apa itu dosa dan salah ku.

Namun aku tak benci,
Aku masih tetap sanyang,
Walau sakit di hati ini,
Walau angan terbang dan melayang,
Aku masih tetap ingin memiliki,
Cinta yang hampir menghilang,

Burung burung masih berkicau,
Hembusan bayu tak henti mengusik ku,
Dan ikan ikan yang berenang ke danau,
Tak pernah bosan menghibur ku,
Walau air yang ku minum terasa payau,
Dalam mengusir haus dahaga rindu ku.

By : LUmbang KAyung
( 09 : 10 : 2016 )




# WAK ABU #


Wak abu,
Jualan baju,
Tapi tak ada yang laku,
Wak abu,
Hatinya kian tak menentu,
Selalu keluar uang dari saku.

Wak abu,
Coba jual buku,
Kesana kemari dan kesitu,
Wak abu,
Jadi bingung selalu,
Buku habis di makan rayap dan kutu.

Wak abu,
Coba cari mantu,
Untuk anak nya yang hanya satu,
Wak abu,
Dapat menantu anak bungsu,
Kerja nya tidur melulu.

Wak abu,
Kini bingung selalu,
Bernyanyi lagu pun tak menentu,
Wak abu,
Coba cari selusi baru,
Rupanya wak abu tak bisa berhitung dan baca buku.

By : LUmbang KAyung
14 : 10 : 2016





# DI DALAM CURAHAN HUJAN #


Riuh bergemuruh,
Langit seakan runtuh,
Aku pun terjatuh,
Dengan pakaian lusuh,
Ku raba sakit yang tak kunjung sembuh,
Menatap impian yang kian rubuh.

Hujan telah turun,
Mebasahi dingin malam,
Dan ku coba untuk bangun,
Membelah malam yang kelam,
Namun hasrat bagai tertimbun,
Di luas lautan yang dalam.

Malam ini,
Aku tak dapat bersuara,
Dingin dan sepi,
Serasa kian menyiksa,
Dan aku tak dapat pergi,
Meninggal kan derita yang ku rasa.

Hujan tak pernah perduli,
Dingin kian menyelimuti,
Dengan tubuh yang basah ini,
Ku kenang kisah yang telah terjadi,
Kisah yang tak dapat ku pungkiri,
Setelah diri mu pergi meninggalkan aku sendiri.

By : LUmbang KAyung





# HATI YANG TERACUNI #

Pagi ini,
Ku cuba mengukir lagi,
Tentang perjalanan hati,
Yang telah tersakiti,
Juga teracuni,
Hingga keraguan terus membayangi.

Entah di mana tetesan air mata,
Itu semua bagai sirna,
Sirna di hapus dusta,
Pitnah yang meraja lela,
Hingga rasa percaya,
Menjadi rasa kecewa.

Terhempas bukan sekali,
Terjatuh sudah berkali kali,
Namun ku bangkit lagi,
Untuk bangun kan kepercayaan diri,
Yang hampir pergi,
Meninggalkan jati diri.

Bagai mentari pagi,
Aku ingin bersinar lagi,
Bagai burung bunrung bernyanyi,
Aku ingin terbang tinggi,
Dan semoga hati yang teracuni,
Hanya sekedar menjadi pengalaman diri.

By : LUmbang KAyung

Kumpulan Puisi Sabrina Kirana - SPIRIT AWAL OKTOBER


SPIRIT AWAL OKTOBER


Saturday, sabtu yang cerah
Secerah mentari pagi yang menyapa
Semoga hari ini menjadi awal yang indah
Untuk oktober yang penuh asa
Ha... Ugh... Sejenak terduduk disudut ruang
Merenungi september yang berlalu terbuang
Waktu adalah uang
Terutama bagi pejuang
Pejuang kehidupan
Yang bekerja setiap hari demi bisa makan
Sudahlah....
Yang penting semangat menjalani setiap kehidupan

Oleh : Sabrina Kirana




LELAH


Sebuah Kata berjuta rasa
Seharian bekerja
Seharian berpikir
Seharian begelut dengan debu
Seharian melewati Hari
Sehari saja
Namun sungguh luar biasa
Membuatku engah
Kini aq sejenak ingin rebah

Oleh : Sabrina Kirana




RINAI SENJA


Senja ini rinai kembali
Membasahi bumi pertiwi
Memberi kesejukan pada hati
Yang telah lama ditinggal pergi
Rintik air yang jatuh dari langit
Memberi asa walau sedikit
Sedikit terdengar rumit
Akan liku hidup yang pahit
Senja ini aku berdo'a
Semoga dikabulkan sang maha kuasa

Oleh : Sabrina Kirana


-------------------

Apa yang ada dalam pikiran
Apa yang ada dalam hati
Mengapa tetap saja hampa
Seperti hilang arah
Bertamasya ke dunia antah berantah
Membenarkan fakta yang terbantah
Sudahlah semua mentah
Membuat aq ingin muntah

Oleh : Sabrina Kirana