RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Selasa, 13 Desember 2016

Kumpulan Puisi Ade Saputra Sunankaligandu - RERONA RASA


♡ PAGI YANG TERLEWATI ♡

Tidakah kau rasa
Pesona cahaya surya
Ketika hadirnya di elegi pagi
Menggulung tilam mimpi

Tapi mengapa
Kau masih jua lena
Menghimpun serpihan mimpi
Yang telah hancur terberai

Mengapa,
Tak kau nikmati
Hembusan semilir angin pagi
Yang mampu sejukan asa

Bangunlah
Dari buai syair pendusta
Dari lelapmu di tilam nestapa
Sebab pagi ini begitu indah

Mentari telah meninggi
Namun tak jemu taburkan cahaya
Jangan biarkan mentari pergi
Ukir saja prasati di helai asa

#DewaBumiRaflesia_06_12_16





♡ RERONA RASA ♡

Kasih
Lembayung di ujung senja tadi
Kulihat betapa indah
Meski tanpa lukisan pelangi

Bahkan hingga malam menjelma
Lukisan langit bertabur cahaya
Semilir angin menyapa lembut
Merdu mendayu lagu ombak laut

Di bawah temaram lampu teras
Di atas bale-bale nyaris usang
Berteman alunan tembang lawas
Kubiarkan angan terbang melayang

Andai kau ada di sini
Berdua nikmati secangkir kopi
Bersenandung bersama
Pasti malamku tak hampa

Kasih
Rindu ini menyayat hati
Rasanya semakin perih
Bilakah kan terobati
#DewaBumiRaflesia_29_11_16





♡MENANTI ANGIN MAMIRI♡

Senja telah lama sirna
Ditelan malam gulita
Lumatkan warna cahaya
Cuma hitam nan tersisa

Semilir bayu merdu mendayu
Menelisik ruang kalbu
Hantarkan remah rindu
Nan menyesak ulu kalbu

Sejenak, buaiku lena
Dalam senandung kidung
Meski lagunya masih sama
Tentang asa yang menggantung

Sedari senja tadi
Kuberdiri di beranda
Nantikan angin mamiri
Beri jawab semua tanya

Tak henti, mengais arti
Nan tercecer di belukar
Cuma sedikit kumengerti
Kuntum bunga telah mekar

#DewaBumiRaflesia_27_11_16





♡ BAIT MALAM ♡


Genit gemintang goda rembulan
Debur ombak belai pantai
Semilir angin rayu dedaun
Kunikmati meski ku iri

Sedangkan aku
Hanya mampu terpaku
Dalam pekat ketiak malam
Heningnya kian menerkam

Aku masih di sini
Bawa asa nan tak pasti
Mengais remah rapuh
Meski malam kian jauh

Sempat, kutitip rindu
Ketika bayu berlalu
Namun enggan ia bawa serta
Sebab ia tahu, ada sisa tanya

Duhai pencuri hati
Kemana dikau bawa pergi
Sebab cintamu masih gulita
Tak jua mampu kuraba

Duhai sang pematri hati
Jangan buat daku menanti
Ulurkan saja lentik jemari
Lalu kita melangkah pasti

Biarkan saja malam sepi
Biarkan saja ku sendiri
Sebab malam pasti pergi
Namun engkau kan tetap di hati

#DewaBumiRaflesia_27_11_16





♡ SYAIR JIWA TUK SANG JELITA ♡


Kugores syair di helai angin
Dengan tinta kerinduan
Pada raut rupa mempesona
Nun jauh dibentang antara

Rintik rinai menjala malam
Jadikan malam kian muram
Bak rinduku nan mendera
Padamu sang dara jelita

Telah coba kukatup netra
Namun angan kian berkelana
Menjemput belahan jiwa
Tuk terbang ke taman nirwana

Wahai, dara nan buatku gulana
Kau sandera mahkota asa
Kau belenggu sayap nalar
Hingga logika tumbang terkapar

Wahai, dara nan buatku gulana
Kan kulukis legenda kita
Pada figura cinta sejati
Bertintakan sari pati hati

Wahai, dara nan buatku gulana
Kan kusaji di elegi esok pagi
Menu asmara cinta sejati
Dalam mahligai istana kita




♡ SALAM RINDUKU ♡

Selamat malam cinta
Kutitip rindu pada sang bayu
Untuk pujangga jiwa
Yang tak jemu menunggu

Malampun tahu
Benalu rindu di kalbu
Berakar kian menjalar
Tersiram sunyi kian subur

Kubiarkan
Angan terbang melayang
Menembus batas pandang
Bercengkerama dengan awan

Aku masih di sini
Di tengah pulau samudera
Mengais mimpi
Hingga kukemas dalam nyata

Wahai pujangga jiwa
Usah ada gulana
Bila rindumu kian meronta
Akupun sama

Selamat malam cinta
Lelaplah dalam buai alam
Jadikan cintaku sebagai tilam
Suatu tanda aku setia menjaga

#DewaBumiRaflesia_23_12_16




♡ AKSARA DI GULITA ♡


Kuluah diksi elegi mimpi
Pada helai angin mamiri
Kala sua di beranda senja
Sapa aksara rupa arca

Langit, titip hujan pada awan
Bintik rintik, menitik perlahan
Basuh, sisa basah keruh peluh
Kian berat penat tubuh

Kelam, muram sulam malam
Kian legam alam padam
Lelap, lena lara direnda
Hingga perkasa warna gulita

Kutahu, rembulan buram
Coba kucari sebinar sinar
Mungkin tertinggal di belukar
Namun semua telah terpendam

Aku, gamang genggam remang
Nyala lentera telah hilang
Terganggu bayu nan berlalu
Ketika semilir usir debu

Di mana, telapak kan kujajak
Bila gulita tak jua sirna
Sedangkan malam enggan terjaga
Tak ingin telapak menginjak onak

Wahai, rembulan buram
Udarlah kabut kelam
Aku rindu pesona purnama
Agar kubingkai makna aksara

#DewaBumiRaflesia_11_01_17





♡ T A N Y A ¿ ♡

Sungguh,
Aku rapuh,
Mengeja remang aksara
Tiada nyala lentera

Bulir syair telah kuukir
Dalam bingkai figura dilema
Namun, kau larung di air mengalir
Hingga pudar warna aksara

Aku gamang dalam remang
Tuk dapat ukir mentari di esok pagi
Tiada daya tuk terbang ke awang
Kau patahkan sayap mimpi

Beri aku cahaya
Meski hanya nyala lentera
Agar dapat kuberi warna
Pada tiap bulir aksara

Sungguh,
Aku takan lelah
Tuk ukir mentari di esok pagi
Meski bulir peluh basahi diri

#DewaBumiRaflesia_12_01_17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar