RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Minggu, 10 Desember 2017

Kumpulan Puisi Gagah Rianto - TULANG RUSUKKU



Sang nona
Masih lagi terngiang dikepalaku
Tentang suaramu yang merayuku
Kata-kata mesramu waktu itu
Telah meluluh lantakkan hatiku

Bergetar sekujur tubuhku
Bahagia aku karenanya

Sang nona
Kau buatku terbuai
Seketika aku terlena
Bahagia yang tak terkira
Hingga menembus cakrawala
Lalu
Kubisikkan kata cinta diangkasa
Membisingkan namun tak bersuara
Kupanggil namamu
Berharap kau mendengar jeritan hati ini
Yang merintih menahan rindu

Sang nona
Kutuliskan namamu
Didalam puisiku
Bersama sendu dan rindu
Maaf jika kata-katanya terlihat sedikit kaku
Sajak ini dari hatiku
Kuberikan untukmu

Melaka,10 desember 2017





Telah aku hamburkan kata-kata rindu ke jagad semesta
Membisingkan namun tak bersuara
Apakah kau mendengar jeritan hati ini
Yang merintih menanggung rindu
Kupanggil namamu
Kupanggil namamu
Dan kau tetap membisu

Mengapa kau begitu sungkan padaku
Mengapa kau begitu malu untuk mengakui perasaanmu
Jangan terlalu kaku kasihku
Andai kau tau
Cintaku teramat besar padamu
Tak terhitung
Tak terjangkau
Lalu,mengapa kau masih meragu pada hatiku
Sambutlah kasihku
Jadilah tulang rusukku yang bengkok itu

Tulang rusukku
Karya gagah rianto






Ibu
Sebagaimana lihainya aku dalam merangkai bait-bait puisi cinta
Namun mengapa penaku tak mampu menorehkan lirik-lirik puisi untukmu

Jari jemariku gemetar
Penaku terhuyung
Tak mampu mengimajinasikan sosokmu bersama syair-syair indah

Kepalaku buntu
Hatiku kaku
Lidahku membisu

Ibu
Lelahku menerawang semesta
Namun tidak aku temukan kata-kata indah

Ibu
Teriakku pada langit
Tetap saja tak aku dapatkan kata-kata
Malah dihujaninya pula tubuhku dengan kehampaan

Teriakku pada pantai
Hanya ombak yang bergulung-gulung yang aku pandang
Gemercik air laut yang menghantam batu karang melompat dan membasahi wajah

Aku pun kembali pulang
Dengan tangang kosong tak membawa apa-apa
Sendiri bersama sepi
Tanpa sadar pagi berganti malam
Terjaga aku hingga larut

Bersama pekatnya malam
Dari jendela kamarku yang sedikit terbuka
Aku menikmati bintang gemintang di angkasa
Kertasku masih lagi tak memiliki kata-kata

Lalu
Seekor kupu-kupu hinggap dipenaku
Lirih berkata
"Apa yang kau lamunkan wahai anak muda?Bentangkanlah sajadahmu,sebab ibumu tak membutuhkan sebuah puisi.Beribadahla,kau masih bisa memanjatkan doa pada Yang Maha Esa untuk ibumu."

Ibu
Sebuah maha karya terindah dari Yang Kuasa

Lambang ketulusan
Melaka,9 desember 2017






Tuhanku
Tak pernah aku meminta pengakuan atas kelakuan baik yang selama ini aku tunjukkan
Tak pernah aku harapkan sanjungan atas apa-apa yang telah aku berikan

Tak pernah aku menadahkan tangan dan mengemis balasan,pujian dan kehormatan

Tapi mengapa dunia ini membenciku hanya karena sebuah kesalahan
Bahkan hidup ini menghukum diriku atas kesalahan yang sama sekali tak pernah aku lakukan

Tuhanku
Tak ada yang mampu bersembunyi dari pandanganMu
Langit dan bumi tak luput dari penglihatanMu
Begitupun aku dan hatiku
Janganlah Engkau salah menduga
Sedikitpun aku tak menyimpan sesal didalam dadaku
Atas ketetapan-ketetapan yang telah kau tetapkan dalam hidupku
Bahkan tak jarang aku mencela diriku sendiri sebab tak mampu menerima ketentuan yang telah tertulis pada takdirku dengan rela dan lapang dada

Berkali-kali aku redam amarah dihatiku karena ketidakadilan dunia
Sebab siapalah aku ini
Hanya seorang insan biasa
Yang juga bisa luka dan patah
Jika diterpa dengan beribu masalah

Tuhanku
Hidup memang kejam
Aku pernah dipaksanya menelan pahitnya empedu secara mentah-mentah
Begitulah yang aku rasa
Tak tertahankan
Sampai-sampai airmata jatuh tak terbendung lagi
Mencurah dan membasahi pipi

Namun aku tak ingin meragu terhadap janji-janjiMu
Pasti ada bahagia di ujung jalanan berliku yang tengah aku arungi saat ini

Tuhanku
Bantulah aku untuk tetap meyakini bahwa sabar itu memang tiada batasannya
Aku percaya padaMu
Semoga mendung cepat berlalu
Dan pelangi itu dapat menyinari harapanku kembali
Tak akan aku biarkan hujan menghapus impian yang telah aku susun sedemikian rapi

Harapanku hanya padaMu
Melaka,7 desember 2017






Ketika aku diam
Itu hanya caraku untuk terbiasa tanpa hadirmu
Untuk apa aku terus berseru perihal rindu
Kenyataannya bukan akulah inginmu
Berjuang sendiri
Cinta sepihak
Hanya akan membuatku
Semakin tenggelam kedasar harapan hatiku sendiri
Kini ijinkan aku pergi
Bukan untuk mengakhiri
Hanya membatasi

Sekeras apapun aku berjuang
Sedikitpun kau tak pernah menghargai
Maka,pantaskah aku terus mempertahankan hatimu
Yang aku sendiripun tak pernah tau
Nama siapa yang terukir didalamnya
Kau pun seakan tak mau tau
Besarnya cintaku untukmu
Kesungguhanku tak nyata bagimu
Hadirku tak pernah kau anggap ada
Dan akan aku akhiri sampai disini saja
Terima kasih
Untuk segala luka yang pernah kau cipta
Aku melepasmu
Pergilah kemanapun kau mau
Aku takkan mengganggumu lagi
Tidak akan lagi

Dan jika dimasa yang akan datang kau tak bahagia
Itu adalah cara semesta membalas setiap perlakuan burukmu terhadapku
Entah apa yang ada didepan sana
Semoga kau tidak keliru dalam melangkah
Hatimu harus tetap tabah
Meskipun kelak kau diterpa musibah
Jangan pernah menyerah
Sebab doaku selalu menyertai setiap langkah kakimu
Untukmu yang tak sempat aku miliki
Hidup ini hanya sekali
Siapapun nanti yang akan kau temui
Berhentilah untuk terus menyakiti
MELAKA,20 desember 2017

Karma itu ada






Lelah aku dalam berjuang
Mengharapkanmu yang kepastiannya masih menyimpan tanya
Yang tak lebih dari kemungkinan
Seketika aku sadar
Kau hanyalah angan
Dan takkan pernah mungkin bisa kumiliki
Sebab kau dan aku bagaikan langit dan bumi
Begitu jelas perbedaannya
Hingga tak ada alasan dan penjelasan untuk bisa menyatukan kita
Semoga kau mengerti
Pergiku bukan aku tak cinta
Aku hanya tahu diri
Bahwa aku tak akan pernah bisa mengenggam cintamu
Sampai kapanpun
Takkan bisa

Semesta maafkan aku
Karena pernah begitu bising menyuarakan namanya dalam 1/3 malamku
Biarkan sipecundang ini kesepian
Jika perlu
Tikamlah jantungku dengan rindu yang menggebu-gebu
Hingga aku mati bila perlu
Terkubur bersama pilu

Aku menyerah
Melaka,23 desember 2017





Aku lelah
Benar sungguh lelah
Letih aku dengan tingkah laku manusia
Bosan aku dengan asmara
Mengapa Tuhan memberiku naskah dengan cerita yang begitu rumit
Terlalu perih hati
Ingin sekali aku pergi
Meninggalkan hidup
Lari dari kenyataan-kenyataan yang begitu menyakitkan
Diriku penuh luka dan air mata
Tiada siapa yang peduli akan hal itu
Aku sendiri
Hampir lupa bagaimana rasanya bercinta
Bagaimana nikmatnya bahagia
Sebab derita masih saja menyapa
Membuat luka semakin menganga
Aku penat Tuhan
Aku nelangsa berdiri didunia yang fana
Tak sanggup lagi aku melangkah
Aku hilang arah
Aku hilang tujuan
Semua pengharapan
Segala impian
Tiada satupun yang kesampaian
Biarlah
Biarlah
Seperti ini
Aku hidup
Namun seperti mati
Tak punya mimpi
Tak punya cinta
Tidak ada
Dan aku ini siapa

PASRAH
MELAKA,30 DESEMBER 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar