RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Kamis, 13 Desember 2018

Kumpulan Puisi Idrus Jungkat - KORUPTOR


KORUPTOR
" Idrus Jungkat"


Bola api menghantam hati
Mata menganga di depan jeruji
Pendosa tersenyum menyambut pagi.

Ah!
Percuma.

Negeri ini milik Raksasa
Orang lapar dianggap maling
Pembunuh katanya sinting
Kuli negara gila jabatan
Kuli tinta tak punya koran
Menjilat pantat si bangsat
Agar di pundak bertengger pangkat.
Pada akhirnya kualat.

Di balik jeruji dia tersenyum
Seperti Anjing mendapat daging

Andai aku Raja
Kupancung depan Buaya

#tok_dalang
19-9-2018






AL-BADRUN
"Idrus Jungkat '


Bersandar ditemani ribuan fikir dan zikir,
antara jiwa-jiwa pasrah
Mega mengintip di lubang jendela
Melambai dengan tangan putihnya
"Sampaikan salamku pada Muhammad kekasih Tuhan"
Hari ini ribuan tahun lalu,
tangisan pertamanya menggetarkan dunia

Hari ini ,di atas Singa terbang
Aku ucapkan
" Selamat Ulang Tahun Rasul pilihan"

Lion 737 JT 0712 5B
20 November 2018
10:15 WIB

Kumpulan Puisi Ahmad Effendi Sibarani - TAK PUNYA OTAK TAK PUNYA HATI



Puisi untuk Keluhan Masyarakatku :
## PUISI SULITNYA AIR ##
oleh : Ahmad Effendi SIBARANI


Ku langkah kaki ku menapaki tanah.Menyisir batu tajam yang menghiasi bumiku.
Sesekali aku berkumpul dengan masyarakat
Bersama pelanggan yang membakar kesusahanku.
Disepanjang jalan aku disapa dengan kemunafikan.
Langkah-langkahku seirama dengan penghianatan yang mereka tawarkan.
Aku tak mampu mengambil sebuah keputusan.
Aku merintih, mengeluh tapi tak lagi diperdulikan.
Kadang Aku menangis tapi tak lagi diperhatikan.
Bahkan teriakanku yang hampir memutuskan pita suaraku tak lagi didengarkan oleh mereka.
Aku yang katanya bersaudara dengan mereka.
Tapi kesakitanku, kesakitan para pelanggan menjadi hiburan bagi keangkuhan mereka.
Aku yang katanya bagian dari mereka, tapi harapanku di pupus oleh mereka.
Negeri yang katanya serpihan syurga serta Banyaknya AIR dimana mana.
Tapi mereka mematahkan sayap-sayap malaikatnya.
Negeri yang katanya merdeka, Tanah dan Air jadi andalan, tapi mereka tak perduli terhadap sesamanya.
Serpihan syurga yang hanya menawarkan derita dan air mata.





## Hidup Penuh Kepalsuan ##


Jangan Menyerah Meskipun Hidup Ini Susah kawan
Buktikan bahwa Kita Mampu Melawan Dunia.
Buktikan Bahwa Dunia Salah Memilih Lawan Mainannya.

Jadilah Dirimu Sendiri kawan Jangan Jadi Orang Lain
Lebih Baik Menjadi Versi Pertama Dirimu Sendiri Dari pada Versi Kedua milik Orang Lain.

Aku Akan Tetap Menjadi Diriku Sendiri. Camkan Itu kawan.
Aku Akan Kuat. Aku Akan Sanggup, sebab Ibuku Melahirkan Seorang Pejuang Bukan Seorang Pecundang.






Puisi :
## TAK PUNYA OTAK TAK PUNYA HATI ##
Oleh : Ahmad Effendi Sibarani


Samar-samar suara orang bergunjing
Menggunjingi tetangga seolah-olah dia lah yang alim dan bersihnya

Mereka tak sadar sedang makan bangkai, bangkai saudaranya sendiri. bau amisnya yang tersebar di rumah tetangga sekitar

Mereka sendiri tidak punya hati dan otak. Berkumpul dan ngobrol seolah-olah tak bersalah.

Mungkin tak punya hati dan tak punya otak
Mereka masih bersama, tapi sering berbeda pendapat.
Otak tak punya hati, dan hati tak punya otak

Hati beranggapan kalau otak begitu kejam
Dan, otak sendiri menganggap kalau hati itu begitu dungu.
Mereka berkontemplasi, dan berkompetisi
Menguasai hak hak orang lain tanpa mau peduli.
Jangan kamu anggap kamu yang memiliki.
Tanah air bumi pertiwi.
Ingat lah suatu hari nanti kau juga akan mati.
Semua akan kembali, Otak tidak lagi berfungsi, penyakit hati masih tetap terpatri.
Otak mencekikmu agar membinasakan, mengalihkan pikiran

Tapi hati terus mengucurkan sayang, mengalirkan pengampunan.





# Jangan Miskinkan Kami #


Bukan keinginan kami untuk hidup miskin
bukan juga taqdir menjadikan kami miskin
Dan bukan Tuhan yang memiskin

Kami miskin
karena orang tua kami miskin
orang tua kami miskin karena
orang tua orang tua kami juga miskin

Sekolah
Kami tak sempat
biaya selangit tak mampu kami pikul
beban kami terlalu berat

Orang tua kami harus kami hidupi
bukannya menghidupi kami.

Kami miskin
karena bodoh dan
dibodohi para tukang pembodoh

Pembodoh itu
berkuasa. Pembodoh itu
memperkaya dirinya. Pembodoh itu
tidak memikirkan kita. Memikirkan
keluarganya, kerabat dan kroni- kroninya Pembodoh itu kehilangan
pikirannya.

Kami lahir di tanah surga
tanah digali ada emas surgawi
tambang ada di mana-mana dari minyak bumi, batubara, perak tembaga ada di mana mana

Kemana uang kami
Mengapa tanah kami di kuras orang lain
Mana pemimpin kami
Mana janjimu
Mana kesempatan kami.





"Aku Ingin Menjadi Anggota Legislatif Penghianat"
Oleh : Ahmad Effendi Sibarani


Aku ingin menjadi Anggota Legislatif, DPR kata orang namanya.
yang diutus nafsu yang menggebu-gebu kepadamu
Aku Tak peduli apa katamu
Kursi adalah targetku
Kursi tetap bisa kubeli
Aku tak bisa bersalah
Karena aku adalah kesalahan.
Aku berhak menyakitimu, mencacimu, menghianatimu
Dan bahkan mengadu-dombamu.
Kebenaran ada di kakiku
Kejujuran telah kutinggalkan saat kursi ini tlah kudapatkan.
Kesopanan telah kutinggalkan dibawah tempat tidurku
Dan keuangan tetap memilihku serta mengusungku supaya diduduk di DPR.





## NASIB DIRI ##
Oleh : AE. Sibarani


Hidupku
Terlalu Monoton
Tapi Terpaksa Kujalani
Hidup Monoton Tanpa Arti Ini
Semua Tempat Terasa Sepi Dan Menyesakkan.
Tak Ada Inovasi . . .
Hanya Rutinitas Sehari-hari Yang Membosankanya Setengah Mati.

Mungkin Inilah Hidupku . . .
Membosankan Seperti Upacara Bendera Hari Senin
Terlalu Sunyi Seperti Opera Van Java..
Akhhhh....Opera Van Java Selalu Diakhiri Dengan Riuh Tepuk Tangan para Penonton
Sedangkan Hidupku . . .??

Aku Ingin Sedikit Inovasi, Kreasi bahkan Motivasi.
Aku Ingin Menjadi Rambo
Melawan Tentara Sekompi Penuh Tapi Tidak Mati
Aku Ingin Seperti James Bond !
Berkharisma Tinggi Dan Dikelilingi Para Wanita Seksi.

Aku Benci Diriku Sendiri. Aku Benci Hidupku Sendiri.
Aku Benci Teman, Kawan dan Sahabat Yang Tertawa Mendengarkan Lelucon dan Puisiku ini Dariku Padahal Aku Tau Pokoknya Nggak Lucu.

#bang_toyyib_lagi_kesal




Puisi :
### BENCANA DI NEGERIKU ###


Pohon beterbangan air laut pun tumpah
Bak air yang di tumpahkan
Karena….
Kemarahan sang pencipta.
Semua orang berlari
Berlari tanpa melihat ke belakang
Tak perduli dengan orang yang mereka cintai.
Hanya tangisan yang ada
Tanpa ada perubahan
Bukan hanya letusan gunung merapi atau tsunami.
Banyak bencana sekarang yg terjadi
Aku hanya bisa melihat, terpaku dan terdiam serta berdoa.
Mungkin Laut lagi marah ...
Mungkin juga Gunung lagi gelisah...
Negara Indonesia pun resah...

Kami mohon padamu Tuhan
Jangan lah ini terjadi lagi ..
Segala cobaan kau berikan
Dengan sekuat hati menerima kenyataan
Kami hanya manusia biasa
Dan tak luput dari dosa
Berilah kami kedamaian

Langkah demi langkah hati ini bergetar
Apakah ini teguran yang kuasa ??
Teguran yang tidak bisa ditawar..
Semoga perjuangan hidup ini tidak sia-sia.

#tsunami_atau_airpasang





Syair Menengah Malam :
## INDAHNYA KEBERSAMAAN ##
Oleh : Ahmad Effendi Sibarani


Knpi adalah wadah para pemuda.
Ada pria,ada wanita dan mungkin ada juga waria
Etnis pun yang berbeda juga lain agama
kita tidak pernah membeda beda
dibawah satu atap Knpi tercinta.
Angota ada yang ganteng ada yang jelek
Ada yang hidungnya mancung juga ada yang pesek,ada yang tinggi gaek,juga ada yang pendek.semuanya baek-baek
Ada anggotanya gadis-gadis cantik
ada juga yang tidak cantik tapi menarik
ada anggotanya yang putih manis
ada juga anggotanya hitam manis
katagori necis-necis
kami bukan sekedar sebagai organisasi
untuk menuangkan ambisi ambisi
atau tempat menuangkan inspirasi
untuk meneruskan dari generasi ke generasi bukti nyata telah lahir dari angkatan Generasi ke generasi ada yang jadi karyawan, usahawan, rekanan, relawan, wartawan, pegawaian, Dewan
dan ada juga yang jadi penganguran belum dapat lapangan pekerjaan. yang jadi tokoh agamawan, sastrawan/budayawan dan dermawan, jadi seniman maupun yang jadi tokoh politik-politikan.
Kami knpi bukan saja mencoba mengganyang para pemakai barang haram
tapi kami juga anti drug dan narkoba
semua itu bukan janji semata
kami anti tawuran seperti mereka yang melakukan demi membela suatu suku ras agama main pukul pukulan.
katanya demi suatu komunitas kami rela berkorban.
kami knpi yang tidak suka ngotot demi suatu yang tak bermanfaat adu otot sehingga saling berlaga otot.
Bukan rugi di organisasi knpi tapi rugi di wajah yang kena pletat pletot.
Kami knpi bukan bicara tentang mimpi-mimpi atau kami bicara hanya janji-janji
kami bicara juga demi masa depan nanti
di tubuh knpi ada semboyan kami bangga jadi pemuda dan betapa indahnya kebersamaan kami.
Ketika dari generasi ke genarsi berikutnya
kami tidak lupa awalnya dari mana.
ketika kami sudah jadi orang kaya di dunia
kami tidak lupa balainya.
Kini generasi awal mulai sepuh
banyak yang sudah luluh mengikuti putaran dunia yang sudah rapuh.





## BER - HMI ATAU BER - KNPI ##

Dulu aku kuliah hanya sekedar menuntut ilmu.
Dulu pengalaman hanya sebatas kuliahku.
Tak ada tempat untuk aku banggakan jati diri ini.
Tak ada tempat untuk berlabuh ekspresi.
Bakat hanya sekedar imajinasi
Inspirasi hanya sekedar halusinasi
Sekarang di organisasi aku mengenal jati diri
Pengalaman ku dapatkan tak terbatasi
Kantor dan Sekretariat menjadi tempat mengenal hal baru.
Tempat dimana aku mendewasakan diri.
Banyak sahabat, teman dan kawanku dapat diorganisasi.
Impian yang dulu terpendam
Tidak lagi menjadi angan-angan belaka
Bahkan saat kesepian menghampiri.
Timbul keinginan untuk mencurahkan ide dan isi hati dari sanubari.
Kantor dan Sekretariat menjadi tempat singgasana.
Organisasi HMI dan KNPI lah menjadi rumah keduaku….

*** selamat Munas KNPI Pusat ***
**** selamat sukses Rakerda Knpi ****





Puisi
## ENTAHLAH ORGANISASI ##


Kudaki Puncak yang menjulang tinggi,
Ku lalui bersama para pendaki laki-laki,
Sepanjang perjalanan kawan-kawan saling bernyanyi, terkadang capek datang menghantam jiwa kita duduk menepi.
Dan menyendiri sambil menikmati hangatnya Kopi di sebuah lobi.
Langit menunjukkan Gelap Gulita,
Tenda biru pun berdiri kian tegak gagah perkasa.
Tetesan air hujan tak kunjung reda, dinginpun datang melanda.
Sunyinya malam, pelukan kawan, merangkul Syahdu dalam kehangatan..
Engkaulah, wahai pencipta ide yang menjadi saksi bisu kebersamaan dan keakraban dalam sebuah kesunyian.





PUISI :
## SUAP MENYUAP ##


Suap - Menyuap sambil suap-suapan.
Seperti anak sama ibunya aja. Atau seperti pacar sama kekasihnya.
Kami adalah orang nggak punya, kami juga orangnya tidak kaya.
Tetapi Kami punya hati,
Juga harga diri.
Orang kaya banyak tingkahnya.
Orang kaya banyak mau nya.
Kata orang, negeri kita negeri hukum.
Yang besar salah pura-pura tak tau.
Yang kecil salah cepat-cepat di hukum,sakitnya minta ampun.
Rezki rakyat kau ambil.
Kamu suap orang-orang sipil.
Kami ambilkan sepenggal upil.
Lewat mulut supaya kamu mikir.
Wahai pejabat dasar keparat.
Rezeki rakyat Jangan disunnat bahkan...
Kau simpan rapat-rapat.

Rabu, 05 Desember 2018

Kumpulan Puisi MS Sang Muham - KESADARAN



PANTANG MENYERAH
Karya MS Sang Muham


Aku tak akan menyerah
meski peluh dan darah memerah
sebab ku tau tujuan perjalanan dan tetap berserah

Apalah arti pengorbanan sejengkal kepanikan
ketakutan akan hari esok penuh pertanyaan
hari ini atau esok cuma memenuhi impian

Menyikapi harga diri cuma sebatas menanti
kembali kepada jati diri dengarkan kata hati

Mari belajar sabar setia dan jujur
agar kita tidak kufur

#Billymoonistanaku, Selasapon, Des 04-2018 = 07:07 wib





TABIR SYAK WASANGKA
Karya MS Sang Muham


Entah apalah sebabnya
segala sesuatunya menjadi tertunda
bias angkasa rupa manusia jadi syak wasangka

Keputusan bukan di tangan manusia
terpulang kepada Dia yang Maha Bijaksana
meski semua sudah nyata tetap tak bisa di buka

Tak ada upaya lain selebihnya berdoa
agar tabir tersingkap terkabul cita-cita

Mari menyabarkan diri sembari menengadahkan muka
semoga segera terbuka kita merdeka

#Billymoonistanaku, Selasapon, Des 04-2018 = 06:46 wib





MENGEJAR HARUM SEJATI
Karya MS Sang Muham


Perjalanan ini melelahkan
apalagi tak memahami arti kesetiaan
berbanding terbalik dengan kebutuhan

Merancang tiap kata semuskil menata jalan cerita
tak banyak yang membuka mata
sebab mengejar keperluan semata

Apa yang membuat kita kecewa
jika sesungguhnya Tuhan belum meridhoinya

Mari berserah pasrah berpengharapan
yakinkan diri hingga tercapai tujuan

#Billymoonistanaku, Seninpahing, Des 03-2018 = 07:27 wib





KESADARAN
Karya MS Sang Muham


Kita tak pernah tau
kapan jiwa merambati kalbu
sebab tiba-tiba saja segalanya telah berlalu

Terlambat untuk menyadari
bahkan untuk memahami suratan Illahi
sebab kita sibuk menata diri melupakan kodrat insani

Cobalah sesekali menghitung perjalanan pribadi
memunguti rerimbunan rumput yang lupa kita siangi

Akan menjadi lebih bijak
jika kita sadar berpijak

#Billymoonistanaku, Seninpahing, Des 03-2018 = 06:16 wib





NAFIRIMU
Karya MS Sang Muham


Duh Gusti Pangeran Welas Asih
hati larut dalam pahit nan pedih
limbung dalam arus gelombang tanpa kasih

Patah-patah jiwa tergilas rasa
berseberangan bahkan jauh berbeda
menatap sayu kehidupan penuh nuansa

Nafiri-Mu memanggil lirih
sungguh raga tertatih-tatih

Bagi-Mu ya bagi-Mu semua terpulang
berharap selasih pengobat lara kering

#Billymoonistanaku, Minggulegi, Des 02-2018 = 08:28 wib





BAHKAN KITA
Karya MS Sang Muham


Bahkan kita tak bisa mengakhiri
kata terucap kalimat berdiri
menutup semua yang terjadi

Bahkan kita tak sanggub menyudahi
langkah kaki terlanjur harakiri
matilah aku ini

Masih bisa kah seutas tali
menyambung alur silaturahmi

Dari sini aku cuma bisa mengucap janji
semoga hak dan kewajiban terpenuhi

#Billymoonistanaku, Minggulegi, Des 02-2018 =07:27 wib





DULUAN TIBA
Karya MS Sang Muham


Kita sesungguhnya sama
tapi aku duluan tiba
longgarlah kesempatanku membaca berita

Jika kau punya cita-cita aku juga punya
jika kau ada kepentingan aku sama
jika kau sarat kebutuhan aku pun serupa

Ketika nafsu menggelandang merangsek jiwa
aku berdiri saja tanpa merubah raut muka

Jujur sabar dan ikhlas itulah petuah ku terima
berserah berpengharapan seturut Sabda-Nya


#Billymoonistanaku, Sabtukliwon, Des 01-2018 = 08:38 wib





PEMBUKTIAN
Karya MS Sang Muham


Pembuktian itu perlu
memanjangkan pengharapan dan lagu
memberikan setitik cahaya biru

Berkemas menyongsong cahaya
mengesampingkan tiap kalimat tanya
bertekun dengan setia

Tiap-tiap orang punya ukuran
seturut kebutuhan mencapai keinginan

Pada akhirnya akan mencapai puncak
setelah berlayar memecah ombak

#Billymoonistanaku, Sabtukliwon, Des 01-2018 = 08:18 wib




SEBUAH KEPASTIAN
Karya MS Sang Muham


Jika hari ini mendung aku takkan kecewa
Esok mentari pasti datang menyapa

#Puisiduabaris, Batavia 12132018.--





AKU YANG FANA
Karya MS Sang Muham


Aku yang fana tak seputih melati
terselip khilaf bahkan salah arti
semua menghiasi perjalanan hakiki

Jika kemudian berhamburan kata kata
karena raga masih menjejak dunia
tak pupus dari rasa putus asa

Lihatlah sekeliling dengan mata bathin
betapa lurus cita cita memurnikan perasaan

Selingkup kalimat jawab atas semua tanya
mari bertafekur bertanya pada jiwa

#Billymoonistanaku, Kamispahing, Des 13-2018 = 11:21 wib





PASRAH BERSERAH
Karya MS Sang Muham


Aku pun tak tahu
mengapa jalan berputar dan terus menyiku
sedangkan lara nestapa semakin membatu

Aku tak sanggub curiga apalagi marah
sebab rasa karsa dan asa pasrah berserah
waktu yang belum tepat agar tak salah

Begitulah insan tentu tak sepakem leluhur
tangis dan air mata masih kerap melebur

Tak ada jalan lain kecuali memohon restu-Mu
terbukalah kunci berilah materi seturut kehendak-Mu

#Billymoonistanaku, Kamispahing, Des 13-2018 = 11:01 wib





ULANG TAHUN
Karya MS Sang Muham
( Kado ulang tahun buat adikku Grace di Medan )


Hari ini
sekian warsa melintasi diri
datanglah dewi se harum melati

Hidup dan kehidupan menawarkan problema
rangkaian peristiwa meluluhlantakkan jiwa
akhirnya diri nestapa tertinggal di muka

Ya Tuhanku
kepada-Mu kuberserah berpengharapan tentu

Ya Tuhanku
mampu layakkan hamba jalani takdir suratan-Mu

#Billymoonistanaku, Selasakliwon, Des 11-2018 = 07:27 wib





SUARA JIWA
Karya MS Sang Muham
( Kudedikasikan buat sahabatku Muliana Pinem )


Sesungguhnya maya melingkupi rupa
berbalut canda tawa ceria
ku simpan nestapa sebagai rahasia

Begitulah kehidupan dalam hakekat
tak henti mengucap syukur atas segala berkat
menata hati meski terasa berat

Tak mudah mengayuh bahtera sebatang kara
tapi segala cinta teriring mewujud dalam nyata

Ku seka duka hingga terlihat bahagia
terpapar senyum meluruskan nurani tetap mulia

#Billymoonistanaku, Sabtupahing, Des 08-2018 = 09:29 wib





PERDEBATAN TANPA BATAS
Karya MS Sang Muham


Perdebatan tanpa batas
tak kan membilas
karena kita mencari puas

Sesungguhnya belumlah tuntas
ketika tilik sandi tak bisa di kupas
semoga hati lebih luas

Berhenti, mari menatap ke dalam nurani
masih adakah kusut tertera di hati

Mengapa janji masih terus berganti hari
karena kita mengejar materi

#Billymoonistanaku, Sabtupahing, Des 08-2018 = 08:08 wib





KALIMAT SEMPURNA
Karya MS Sang Muham

Ku bisikkan kalimat sempurna
ke telinga alam semesta
percaya saja segalanya akan membentuk formula

Berulang ulang menjadikan jamak kalimat tanya
hingga menjelma jadi prosa
menyuarakan nurani sesungguhnya

Begitulah barangkali hidup dalam kehidupan
pencarian kita melupakan upaya terpaparkan

Semogalah berkat jadi hikmat
bukti atas syafaat

#Billymoonistanaku, Sabtupahing, Des 08-2018 = 07:57 wib





KETIADAAN FANA
Karya MS Sang Muham


Ada kalanya semua terasa hampa
ketiadaan yang fana
bertahta di dada

Ketika nestapa melanda
jiwa raga kehilangan cerita
melunturkan semua rencana

Bersabarlah menghitung rambut di kepala
serupa itu berkat kita terima

Serupa pasir menghampar di tepian samudra
tak terkira berkat menanti kita di sana

#Billymoonistanaku, Sabtupahing, Des 08-2018 = 07:17 wib





BERSIKUKUH RAPUH
Karya MS Sang Muham

Kita bersikukuh teguh
semburat mentari tetap utuh
sebab belum satu orang pun memberikan petuah

Kalau saja kita mau terus terang
tak perduli ada atau tidak bintang
niscaya tetap percaya segalanya akan terbentang

Cuma lantaran ketakutan yang teramat gamang
kita gadaikan keyakinan dalam bimbang

Mari tetap berpegang pada takdir
sebelum semua ini berakhir

#Billymoonistanaku, Rabuwage, Des 05-2018 = 13:33 wib




TEMPAYAN NASIB KELUARGA
Karya MS Sang Muham


Bagian dari perjalanan
membagi-bagikan tikar pandan
menempuh beribu-ribu kilometer titian

Malam ini kita buka tempayan nasib keluarga
berharap semoga impian ada di sana
bekal buat menyeberangkan sekelompok raga

Tawar menawar mematangkan semua rencana
tak perlu mengejar sebab dia akan menjelma

Bidukku merapat ke dermaga raya
sekolahku tammat meski baru tingkat pemula

#Billymoonistanaku, Minggupahing, Des 23-2018 = 19:49 wib





KITA TELAH SAMPAI
Karya MS Sang Muham


Jika sampai pada batas tuju
sebatas pikir terus melaju
tentu ada ujung tertentu

Jika bersabar hingga tuntas
tak mungkin terbiarkan lepas
bagimu tersedia air segelas

Meski mustahil di ujung kata
percaya saja semua pasti nyata

Sekarang tiba waktunya
bergegaslah menyongsong bahagia

#Billymoonistanaku, Minggupahing, Des 23-2018 = 13:03 wib





MENJEMPUT BERKAT
Karya MS Sang Muham


Menjemput berkat
begitu sulit dan berat
bahkan sering nyerempet maut serupa kiamat

Tinggal bagaimana meraut jiwa
terus bertahan atau menyerah saja
percaya tak percaya pada suratan tangan sesungguhnya

Ibarat berenang telah sampai di tengah arena
mundur atau maju sama saja di perlukan upaya

Tujuan kita adalah puncak hakekat senyatanya
jangan turun di jalan membuang tenaga percuma

#Billymoonistanaku, Minggupahing, Des 23-2018 = 10:50 wib





SENGKETA MEREMUKKAN KEBENARAN
Karya bersama Balqis Putry Aprillia
dan MS Sang Muham


Bagai dua arah berlawanan
semua tak ada yang menghiraukan
saling hantam dalam hujatan
sengketa merejam penuh keegoan.

Adakah benar tiada ber arti
hingga sengketa timbul sana sini
kata menyeruak tiada guna
bila sengketa sudah angkat bicara

Yang ada hanyalah rejam
meremukan arah kebenaran
sengketa menguasai pikiran
hancur luluh dalam amukan.

Sengketa cuma memuaskan ego dalam jiwa
lebih bijak jika kita semeja bersama

Hentilah sejenak di halte kebersamaan
mari menyamakan langkah meski tak setujuan

#Belantaraibukota, Sabtulegi, Des 22-2018 = 07:07 wib





RINDUKU PADA EMAK
Karya MS Sang Muham


Emak,
begitu jauh lirih dan sepoi sepoi hilang
jalan panjang yang kita lalui berbatas kenang

Emak,
Tak cukup kata tak cukup tinta buat melukis rasa
betapa rindu terpenjara jiwa tiap kali terkenang nostalgia

Sembari kukatupkan tangan menggumpal doa
berilah pencerahan bagi jiwa emak tercinta

Kepada-Mu Gusti Pangeran Maha Kasih
pengharapan bermuara lahirkan tali asih

#Billymoonistanaku, Sabtulegi, Des22-2018 = 06:46 wib





MASIH ADAKAH KERAGUAN
Karya MS Sang Muham


Sudah kutukar siang dengan air mata
sebab waktu lelayu telah purna
kini mengumpulkan semangat tersisa

Betapa banyak yang bisa kita lakukan
meski waktu membentangkan keterbatasan
pungutlah yang bisa di kendalikan

Masih adakah keraguan
jika hati menghidangkan kejujuran

Jangan dengarkan kata atau bisikan
hanya menambah lara nestapa berujung kegagalan

#Billymoonistanaku, Jumatkliwon, Des 21-2018 = 14:00 wib





JAUH AKU HANYUT
Karya MS Sang Muham


Jauh aku hanyut
terombang ambing dalam kalut
hingga ku henti dan tutup mulut

Geram sakit hati bahkan tergores kini
perih menyusup kerelung hati
mengapa tak jua kau perduli

Meski begitu tetap ku jalani
kodrat diri tak mungkin ku pungkiri

Kepada-Mu ku berserah pasrah berpengharapan
semogalah terkabul niat terpenuhi impian

#Billymoonistanaku, Jumatkliwon, Des 21-2018 = 06:36 wib





INDAH BERSAMAMU
Karya bersama Balqis Putry Aprillia
dan MS Sang Muham


Indah bagai menghitung hari
lembar perlembar kulalui
tiba di batas penghujung
semua harus di larung

Dengan hadirnya hari baru
semoga indah bersamamu
merenda hari berganti
hingga batas usia ini

Sepenuh hati aku bertekat
sembari berdoa aku bermunajat
agar tekabul harapan dan niat

Melintasi waktu bersamamu
merangkai cinta penuh madu

#Belantaraibukota, Jumatkliwon, Des 21-2018 = 06:06 wib





SUARA JIWA TERDALAM
Karya MS Sang Muham


Malam ini diam diam
ingin kurayu angin malam
untuk tempat curhat tentang hitam teramat hitam

Sudah begitu lama ku pendam
suara jiwa yang terdalam
mengguncang dada tak bisa ku redam

Maafkan aku tak bisa lagi bertahan
tetap dalam kalut yang tertekan

Semoga esok lebih menjanjikan
melanjutkan hidup dan kehidupan

#Billymoonistanaku, Kamiswage, Des 20-2018 = 21:11 wib





MUNGKINKAH
Karya MS Sang Muham


Mungkin ini cuma pendapat
keterpurukan yang teramat pekat
terus menerus tak jeda dan melekat

Bukan berarti melupakan catatan
tapi mungkin serupa keteledoran
hingga pungkas akhir tahun

Lazimnya manusia punya rencana
rupanya tak serupa bahasa kita

Kalender akan berganti pasti
semua kembali kepada kodrati

#Billymoonistanaku, Kamiswage, Des 20-2018 = 20:50 wib





SEBELUM TERLAMBAT
Karya MS Sang Muham


Jauh melangkah melewati bencana
tersasar di pelataran rasa
lalu diam dan tak bersuara

Dalam diam yang tak berujung
terus berdebat dengan tiap gaung
tak ada kalimat yang pantas di sanjung

Begitulah barangkali sengketa
takkan pernah temukan bahasa bersama

Maka segeralah mencari hikmat
sebelum semua menjadi terlambat

#Billymoonistanaku, Kamiswage, Des 20-2018 = 20:20 wib





AKHIR CERITA
Karya MS Sang Muham


Begitulah kawan
cerita memang tak pernah kehabisan obrolan
manakala hati di penuhi kecurigaan

Kau pasti akan menjatuhkan kata
sengaja atau tidak itu biasa
kodrat insan pintar bersandiwara

Aku tidak akan berkomentar
salah benar bukan akhir yang ku kejar

Akan tiba waktu bercerita
lewat tangan yang berkarya

#Billymoonistanaku, Selasapahing, Des 18-2018 = 21:51 wib




PELATARAN RINDU
Karya MS Sang Muham


Ketika senja menyapaku di pelataran rindu
aku teringat kata perpisahan pilu
hati hanyut terbawa sendu
nostalgia itu jadi tugu

#Puisiempatbaris, Batavia, 12182018.--





PASTI BISA MENYATU
Karya bersama Balqis Putry Aprillia
dan MS Sang Muham


Dan kelak setelah tiba waktu tertentu
selewat jalan di persimpangan itu
pasti bisa menyatu
karena temu sudah menunggu

Penantian itu jadi harapan
tak kan terpatahkan
yakinku teguh dalam genggaman

Sembari menengadahkan tangan berserah
terkabul doa seturut kodrat jiwa yang pasrah

#Belantaraibukota, Selasapahing, Des 18-2018 = 21:21 wib





MEMUTIHKAN HATI
Karya bersama Balqis Putry Aprillia
dan MS Sang Muham


Jangan ada cerca
biarkan terang bercahaya
bagai padang nan asri
tanpa ada jalan berduri

Teruslah berharap akan rasa
agar hati jadi akrab terbiasa
menanti dengan sukacita penuh sukaria

Hilangkan semua gelisah gundah gulana
membulatkan tekad dan terus mengasah asa
niscaya tiba pada penutup tergapainya cita cita

#Belantaraibukota, Selasapahing, Des 18-2018 = 12:32 wib





DERETAN UJI
Karya bersama Nur Siha Mustofa
dan MS Sang Muham


Sedari mula harus disadari
meniti kala adalah deretan uji
entah menang atau kalah dan menepi
setelah ikhtiar sampai batas tertinggi
dan lirih doa bergema di hati
pasrahkan pada kasih sayang Ilahi Rabbi

Duh Gusti Pangeran Sumber segala Sumber
setelah kufur hati kembali bergetar
ridho-Mu tetaplah membuat segar

Mari merancang cinta dan kasih sayang bagi sesama
sembari berbagi dan menaburkan benih penuh suka

#Belantaraibukota, Seninlegi, Des 17-2018 = 21:51 wib





PADANG AKAN LAPANG
Karya MS Sang Muham

Betapa runtuh hati
batas-batas ngambang di puncak mimpi
apakah aku mesti tidur kembali

Barangkali lebih baik tak usah bertanya
pasrah berserah pada sabda
agar tak konflik bathin patah asa

Sesungguhnya tujuan begitu mulia
tapi caranya tak seturut berita dunia

Padang akan lapang kembali
setelah jalan di tuturi

#Billymoonistanaku, Seninlegi, Des 17-2018 = 08:38 wib





MENGASAH HATI
Karya MS Sang Muham


Sejenak ku terpaku
selaksa tanya menari-nari di mataku
tarian perang memaparkan ragu

Jiwa raga jadi gagu
sepanjang pengabdian di taburi debu
luka lara pun nestapa jadi satu membeku

Duh Pangeran Gusti cahaya jiwaku
masih perlu kah mengasah hati satu persatu

Berserah berpengharapan kepada-Mu itulah rinduku
sembari belajar terus menata raga di duniaku

#Billymoonistanaku, Seninlegi, Des 17-2018 = 06:36 wib





MELURUSKAN JALAN PANJANG
Karya MS Sang Muham


Menemuimu di batas usia
sesungguhnya sebuah catatan alfa
sebab sebentar lagi senja menyapa

Maafkan aku yang terlanjur merantau
ketika suka duka deras menghalau
ku peluk mesra gema bathinku

Sekarang garis sudah terbentang
mari meluruskan jalan panjang

Begitulah jika kita meminang harapan di negeri orang
pahit getir di kecap sama dirasa sama di kenang

#Billymoonistanaku, Minggukliwon, Des 16-2018 = 07:17 wib





PERTANGGUNG JAWABAN
Karya MS Sang Muham


Jika ingin menguji materi
sebaiknya hindari melacurkan diri
di zaman ini sikap itu kurang di hargai

Siapa pandai merias diri
niscaya cantik dan banyak sanak famili
padahal cantik abadi selaras elok nurani

Memantas mantas diri sesungguhnya upaya dini
merebut hakiki memunguti harum sejati

Hidup dan kehidupan berlimit dan pasti
saatnya di mintai pertanggung jawaban nanti

#Billymoonistanaku, Jumatpon, Des 14-2018 = 19:19 wib





BERHENTILAH MENJUAL KEBOHONGAN
Karya MS Sang Muham


Setapak demi setapak selesaI juga ku jalani
melintasi ragu nan tak terperi
hingga purna di bulan januari

Masih adakah kebenaran berlabel kejujuran
jika lipstik merah menghias bibir berperangko kemunafikan
jika keculasan pembunuhan karakter masih bertahan

Pandai dikau bermuka ganda
menjual kepalsuan di mulut ternganga

Berhentilah meminang kebohongan
kehancuran dan pembalasan menanti di ujung jalan

#Billymoonistanaku, Jumatpon, Des 14-2018 = 18:38 wib

Rabu, 28 November 2018

Kumpulan Tembang Kata VJ Hos Jimmy Ad - BERLALU DARI RUANG RINDU



Tersenyum pun terasa getir berpikir pun terasa mati manis pun terasa pahit ketika nurani tak ber fungsi ada apa ini kenapa purnama tak ter senyum!?? Pilu terasa meyayat dada apakah ada bintang diantara rintik hujan!! 93'35,MEGA Pro, FM.. Jimmy fortuna.




----------------------------------
Berlalu dari ruang rindu,, getar nurani tak pernah sepi cemara biru terisak pilu asmara senjata bak patamorgana musafir itu tlah berlalu meninggalkan sejuta luka d dalam dada seraya telapak menadah memohon indah ke agungan nya allah alloh allah hu akbar !!! 103'5 Nu Fm Anyer-Banten,

Kumpulan Puisi Ade Saputra Sunankaligandu - MASIH TENTANGMU



@ MASIH TENTANGMU @

Masih, kupinang rindu di altar malam
Jemari hati erat menggenggam
Meski dibui dalam jeruji sepi
Ditikam lara hingga sanubari

Masih, tentangmu sang jelita
Nan ronakan pelangi ufuk senja
Nan nyalakan lentera di gulita
Hingga aku, luluh di titik nadir

Masih, rintihku tanpa rupa daya
Kala tanpamu dalam dekapku
Nanar, pijar nyala netra
Tuk mengatup, aku tak mampu

Masih, aku pasti kembali
Tuk anyam rindu di atas tilam
Berbenang sutera dari surgawi
Hingga usai parade mimpi di ujung malam

#DewaBumiRaflesia_14_11_18





@ MERDEKA DI TENGAH RIMBA @


Di tengah waktu yang tak pernah ambigu
Kulalui jalanan licin berbatu
Antara dinding tebing yang nyaris tumbang
Dan jurang yang seakan tak berujung

Celoteh binatang hutan
Derit pepohonan
Asri alam negeriku
Masih seperti ratusan tahun lalu

Bolehkah kutanya padamu
Telah berapa lama negeri ini merdeka
Entahlah, yang kutahu
Mereka hanya kenal kata merdeka

#DewaBumiRaflesia_07_04_18





@ DIMENSI SEPI @


Bayu, merdu mengulum rindu
Hening, dijaring pucuk pilu
Pada altar malam meremang syahdu
Raga renta pun kian sayu

Senyum, lekat di dinding hening
Kian erat, enggan hengkang
Meronca, ukir warna di sudut netra
Pelangi aneka pesona cinta

Kupeluk, dengan rasa buta
Terbangkan fatamorgana asa
Sesat, terlunta di rimba pengembara
Dibui, dalam jeruji dimensi asmara

Usah henti tuk mengunyah
Agar tau aneka rasa
Biarkan, cemeti rajam gundah
Tak kan lekang, hingga akhir masa

#DewaAde Saputra Sunankaligandu berada di Aceh.





DIKSI DI SUDUT NEGERI


Kubisik cinta, di sisa hela napas tersisa
Ketika giris dicumbu gerimis
Di beranda malam yang lupa beri warna
Hingga sunyi kian mengiris

Aku, masih terjaga
Merenda sebait aksara
Pada remah-remah basah
Yang nyaris tak terjamah

Lihatlah, masih tersisa jejak telapak
Dari ribuan jemari kaki yang membengkak
Tertusuk onak pohon ambigu
Buah karya pemburu nafsu

Lihatlah, panorama tanpa cedera
Lukisan SANG maha karya
Indah, tanpa cela
Begitupun kita, tanpa sengketa

#DewaBumiRaflesia_17_11_18
BumiRaflesia_23_04_18





@ DIMENSI SEPI @


Bayu, merdu mengulum rindu
Hening, dijaring pucuk pilu
Pada altar malam meremang syahdu
Raga renta pun kian sayu

Senyum, lekat di dinding hening
Kian erat, enggan hengkang
Meronca, ukir warna di sudut netra
Pelangi aneka pesona cinta

Kupeluk, dengan rasa buta
Terbangkan fatamorgana asa
Sesat, terlunta di rimba pengembara
Dibui, dalam jeruji dimensi asmara

Usah henti tuk mengunyah
Agar tau aneka rasa
Biarkan, cemeti rajam gundah
Tak kan lekang, hingga akhir masa

#DewaBumiRaflesia_23_04_18





@ DIKSI DI SUDUT NEGERI @

Kubisik cinta, di sisa hela napas tersisa
Ketika giris dicumbu gerimis
Di beranda malam yang lupa beri warna
Hingga sunyi kian mengiris

Aku, masih terjaga
Merenda sebait aksara
Pada remah-remah basah
Yang nyaris tak terjamah

Lihatlah, masih tersisa jejak telapak
Dari ribuan jemari kaki yang membengkak
Tertusuk onak pohon ambigu
Buah karya pemburu nafsu

Lihatlah, panorama tanpa cedera
Lukisan SANG maha karya
Indah, tanpa cela
Begitupun kita, tanpa sengketa

#DewaBumiRaflesia_17_11_18

Kumpulan Puisi Bang Toyyib Sibarani - ENTAH KENAPA



##### Puisi : "ENTAH KENAPA". ######

Andai kita tidak di sini
Di kota ini....
Di negeri ini...
Mungkin kita tak tahu
Kapal yang kita tumpangi ini
Selalu dikemudikan kapten-kapten gila
Ku lihat langit di setiap tahun baru
Tak ada juga bedanya
Dengan langit tahun yang lalu

Waktu tetap asing di sana
Dan kian bertanduk-tanduk
Lebih setengah periode sudah
Kita berlayar bersama kapal oleng ini
Sudah lupa kita dari mana berangkat
Dan di mana pula akan melepas sauh untuk bertambat
Berbagai Timbunan sampah peristiwa-peristiwa....
Terus Membusuk di bandar-bandar yang kita singgahi...
Kita tak dapat lagi menghitung dan mambaca

Musim hujan atau musim kemarau
Sama buruknya bagi anak-anak dan orang dewasa.

#bang_toyyib_nan_tak_pulang_pulang





# Harapan Buat Generasi Negeri #


Generasi Negeriku...
Kutulis dan kurangkai puisi ini untuk mu
Kuhimbau dan ku ajak tuk terus belajar demi kemajuan bangsamu
Gapailah cita-citamu yang tinggi itu
Menjulang sampai ke langit ke-7

Wahai generasi Negeriku...
Tuntutlah cakrawala ilmu sampai ke ujung dunia dan dari buaiyan sampai keliang lahat
Karena engkau tidak akan pernah tahu
Perang pemikiran atau Ghazaul Fikri yang akan terus melanda sewaktu-waktu.

Wahai penerus generasi Negeriku...
Jangan menyerah dan putus asa dalam mewujudkan impianmu
Teruslah berusaha dan dongkrak semangatmu

Generasi Negeriku...
Jangan berharap dengan yang lain
Karena yang rela berkorban itu hanya dapat dihitung dengan bilangan.
Inilah saatnya... Bangkit dan berbuatlah
Jangan engkau terlena ataupun lengah
Lakukanlah apa yang dapat engkau mampu melakukannya.
Karena hari ini belum tentu sama dengan hari esok.

Maka, jangan izinkan penyeselan datang memberontak
Hingga membuat Negerimu semakin terpuruk.

Generasi Negeriku...
Nasib bangsa,negara dan kotamu ini sekarang ada pada genggaman kalian
Ya kalian... Karena kalian adalah cahaya bangsa, calon penerus bangsa ini
Oleh sebabnya sinar kalian selalu dinanti-nantikan.
Untuk terus dapat menerangi negeri Indonesia ini...

#by_bang_tiyyob






# Androidku #


Wahai hp androidku...
Setiap hari ku gunakan dirimu
Ku cucuk cucuk melalui jariku
Ku pinjam abdroid temanmu
Kadang ku habiskan paketmu

Abdroidku...
Kau ku gunakan untuk mencurahkan isi hatiku
Kau ku gunakan untuk mencurahkan ide dan isi pikiranku
Dan ku gunakan dirimu untuk menceritakan kisahku

Androidku...
Kau selalu kubawa
Kau selalu menemaniku
Tetapi...

Aku tak pernah berterimakasih padamu
Aku tak pernah memperhatikanmu
Maafkan aku wahai androidku...
Tanpamu aku tak dapat mengisi hari hariku.

#efek_android_bang_toyyib_rusak






# Harapan Buat Generasi Negeri #


Generasi Negeriku...
Kutulis dan kurangkai puisi ini untuk mu
Kuhimbau dan ku ajak tuk terus belajar demi kemajuan bangsamu
Gapailah cita-citamu yang tinggi itu
Menjulang sampai ke langit ke-7

Wahai generasi Negeriku...
Tuntutlah cakrawala ilmu sampai ke ujung dunia dan dari buaiyan sampai keliang lahat
Karena engkau tidak akan pernah tahu
Perang pemikiran atau Ghazaul Fikri yang akan terus melanda sewaktu-waktu.

Wahai penerus generasi Negeriku...
Jangan menyerah dan putus asa dalam mewujudkan impianmu
Teruslah berusaha dan dongkrak semangatmu

Generasi Negeriku...
Jangan berharap dengan yang lain
Karena yang rela berkorban itu hanya dapat dihitung dengan bilangan.
Inilah saatnya... Bangkit dan berbuatlah
Jangan engkau terlena ataupun lengah
Lakukanlah apa yang dapat engkau mampu melakukannya.
Karena hari ini belum tentu sama dengan hari esok.
Maka, jangan izinkan penyeselan datang memberontak
Hingga membuat Negerimu semakin terpuruk.

Generasi Negeriku...
Nasib bangsa,negara dan kotamu ini sekarang ada pada genggaman kalian
Ya kalian... Karena kalian adalah cahaya bangsa, calon penerus bangsa ini
Oleh sebabnya sinar kalian selalu dinanti-nantikan.
Untuk terus dapat menerangi negeri Indonesia ini...

#by_bang_tiyyob




Puisi :
# HORMATI PENGUASA #
Oleh : Ahmad Effendi Sibarani
(Aktivis LSM Mandiri & LSM Insani Tanjungbalai).

Duhai Saudaraku yang Mulia
Dimanapun engkau hidup dan berada,
Junjung tinggi dan hormatilah Penguasa
Hargai dan cintailah dirinya
Bukankah dia penjamin hak hak kita?
Bukankah dia pengayom dan pelindung kita???
Bukankah dia pengatur urusan urusan kita??
Sungguh ….. seratus tahun hidup dibawa penguasa yang lalim
jauh lebih baik daripada hidup sehari tanpa pemimpin

Sungguh sedih hati ini
Ketika mendengar celaan celaanmu
kepadanya…..
baik melalui tulisan atau media lainnya
tidakkah engkau tau….
Bahwa Pemberontakan itu
bukan hanya dengan pedang
tapi juga dengan lisan yang tajam
bisa lebih menghancurkan

sungguh….
janganlah kau remehkan lisan
karena ketajamanya berlaku disemua zaman
dengannya engkau bisa menyulut kericuhan
dengannya juga engkau bisa menyulut peperangan
tapi disisi lain..
dengannya pula kedamaian bisa diwujudkan
maka dari itu…….berhati hatilah….
jangan engkau salah dalam menggunakan.

Dan Ketahuilah…..
sungguh,mencela penguasa itu adalah kejahatan
karena dengannyalah
akan terbuka pintu pintu kerusakan
dan tidak akan terjadi padanya
kecuali dua keadaan
akan tersulut api pemberontakan
atau akan terjadi pembantaian.

Janganlah engkau berdalih ……
menganggapnya sbg nasihat ???
karena nasihat dengan terang terangan
Itu, Tiada beda dengan hujatan
Tidak beda jauh dari gunjingan
dan sama dengan membuka aib orang.

Nasihati dia dengan tersembunyi
ditempat gelap nan sunyi
Itulah akhlak utama dalam menasihati
Nasihat itu kewajiban
Diterima apa tidak, itu bukan urusan
jika diterima itu yang kita maukan
jika ditolak,tak perlu marah
Yang penting kewajiban sudah tertunaikan.

Belum datangkah khobar kepada engkau????
(bahwa) perumpaaan anjing anjing neraka
(itu) bagi para pencela penguasa….
Khawarij itu nama kerennya
kata itu terucap

dari lisan nabi kita yang mulia
melalui hadist belia bersabda……
Malang nian nasib seorang pencela
Sudah berbuat keburukan dan kesesatan
tapi yang dia rasakan
telah berbuat seutama utamanya Kebajikan…

Renungkan…..
Tanyakanlah pada diri kita
Adakah kita orang yang sempurna???
yg tiada cela dan tiada dosa???
lalu sadar dan bangunlah

Sungguh pemimpinmu itu juga manusia
yang punya keutamaan
tapi juga tidak luput dari kekhilafan
Dia bukan malaikat yang selalu benar….
Juga bukan syaitan yang selalu ingkar….
Dia hanya manusia,
tempatnya khilaf dan lupa…..

Jadi…..
tiada hak bagimu untuk mencelanya…
tidaklah elok kau korek korek kesalahannya
serta kau abaikan kebaikanya….
duhai saudaraku
meski silih berganti
pergantian penguasa telah terjadi
celaanmu itu tiada akan pernah berhenti
Karena (celaan) itu makananmu
dan hinaan itu minumanmu
Sungguh celaan dan hinaan
akan terus keluar dari mulutmu
semua itu dikarenakan
tidak ada penguasa
yang sesuai dengan selera nafsumu.

Siapapun penggantinya
pasti banyak cela di hadapanmu
pasti akan kau korek korek aibnya
dan kau buatkan tulisan hujatanya…
Belum sampaikah kisah ini padamu???
kisah seorang alim yang berilmu
dan kisah seorang ulama rabbani
yang seandainya sebuah doa mustazab beliau miliki
Hanya bagi pengusalah doa itu yang beliau maui
karena orang berilmu. itu tau
Bahwa, penguasa yang shalih dan adil
akan memerintah dengan dalil
rakyat akan makmur sejahtera
dan bebas dari kedzolimannya.

Jika penguasamu orang terlaknat
itu karena kebanyakan darimu orang jahat
jika penguasamu korup
itu karena kebanyakan darimu orang korup
jika penguasamu dzolim
pasti kebanyakan dari mu orang jahil
itu terjadi dikarenakan
penguasa itu adalah cermin
dari akhlak rakyat dia pimpin.

Wahai Saudaraku , Ketahuilah
tanpa penguasa tidak akan tegak kehidupan
sehingga tersebarlah kekacauan dan kerusuhan
hidup serasa dalam hukum rimba
siapa yang kuat akan menindas
siapa yang lemah akan dilindas
tanpa penguasa kehidupan akan kacau
karena banyak orang jahat yang mangacau
tidakkah engkau jadikan pelajaran
ketika negri ini dilanda kerusuhan????
penjarahan,pembakaran, dan pemerkosaan
sudah menjadi hidangan yang wajar…

Wahai saudaraku….
tidak inginkah engkau hidup aman..????
tak inginkah engaku hidup tentram???
Hanya dengan adanya penguasalah ….
Ketentraman, keamanan’ketenangan
dan kedamaian itu dapat diwujudkan
sungguh, sejarah jangan kau lupakan
Masa reformasi jadikan pelajaran
betapa pentingnya menjaga lisan….
Karena provokasilah meletus kerusuhan.
sungguh benar kata Alqur’an
Bahwa “fitnah ” itu lebih Kejam dari pada pembunuhan
dan ingatlah engkau dengan perkataan
seorang yang termulia sepanjang zaman
Nasihat Beliau yang sangat berkesan
(yaitu)
“berkatalah yang baik
atau engkau pilih diam”
dan tidak takutkah engkau dengan ancaman…???
sabda nabi penuutp zaman….
“Mencela seorang muslim adalah kefasikan
dan memeranginya merupakan kekafiran”.

Sungguh Soekarno, Suharto, BJ Habibi, Megawati, SBY dan Jokowi itu bukan bahan candaan
juga bukan tempat celaan dan makian
Dia Pemimpin kita
Dia pengayom kita
Dia pelindung kita
dan dialah orang tua kita
yang meski bagaimana pun
kita harus tetap hormat dan mencintainya…..

Kumpulan Puisi Yuliza yuna - FIKIRAN YANG GAGAL



FIKIRAN YANG GAGAL

Apa yang kau miliki tak aku miliki.
Tak satupun hingga aku mengadu.
Aku juga mau yang sama seperti mu.
Tapi aku tak kunjung dapatkan itu.
Terkadang hidup membuatku tanpak rakus.
Haus akan pengakuan.

Lebih sabar dan lebih sabar lagi.
Seperti tetes-tetes hujan yang turun kemarin.
Rasanya masih basah ber bau tanah.
Mereka merah merekah resah.
Serupa nanah didalam darah.

Yuliza yuna
Tanjungbalai, 9 november 2018





Sstt...

Sstt...
Bisik daun kepada batu
Kucurahkan semua
asaku

Sstt...
Bisik daun kepada batu
Tiada tempat untuk mengadu

Sstt...
Bisik-bisik batu kepada daun
Kembali pulang sebulan yang lalu.

Yuna yuliza
Tanjungbalai 9 nobember 2018

Kamis, 18 Oktober 2018

Kumpulan Puisi LUmbang KAyung - TERSANJUNG



# PENGGEMBALA #


Aku si penggembala,
Bersama seekor kerbau dan anaknya,
Sebungkus bekal makanan di pinggang,
Telusuri padang tanah basah berlumpur,
Meniupkan sebilah seruling bambu,
Dendangkan nyanyian Duka Ibu Pertiwi,

Aku si penggembala,
Kian teriris luka di dada,
Ulah dari teror si pendusta,
Para penoda mulianya suatu agama,
Di tanah yang kini porak poranda,
Dari murkanya alam semesta.

Bergemalah wahai nada nada,
Dari tebing ketebing bebatuan,
Katakan aku disini,
Menanti panggilan dari NKRI,
Untuk menyerahkan jiwa dan raga,
Demi Tanah Air Indonesia Tercinta.

Aku si penggembala,
Bersama kerbau dan anaknya,
Bukan menjadi manusia hina dan tercela.

LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 18:10:2018





# TERSANJUNG #

Bintang kupandang dengan pesona,
Rembulan bersinar beri cahaya,
Teranglah malam gelap gulita,
Ajak si pungguk ikut bersuara,
Kabarkan indahnya alam semesta,
Tinggalkan sepi laranya jiwa.

Ketimbang langkah hendak menuju,
Jalan ku basah berlumpur pula,
Kononlah pula niat ku tau,
Tuah menyapa gema berkala,
Adakah takdir aku dapat bertemu,
Bersama tuan yang tinggi derajatnya.

Kutimang timang takdirnya raga,
Ku belai belai hasratnya jiwa,
Jikalau memang nanti dapat berjumpa,
Jangan di hina hidupku yang apa adanya,
Biar menjadi kenangan ku sepanjang usia,
Untuk cerita ku nanti kepada anak istri tercinta.

LUmbang KAyung
Tanjung Balai 18:10:2018
Buat Sahabat hati ku Bapak Drs Mustahari Sembiring





# MERAJUT RINDU #


Gurindam nada rentak berirama,
Syair pujangga merasuk sukma,
Adakah makna rindu menyapa,
Umpama angsa di tengah telaga,
Terbang tak tau entah kemana,
Berdiam diri gundah gulanya.

Jauh dermaga di seberang lautan,
Perahu berlayar tampa kemudi,
Teringat gelombang jadi tantangan,
Karang menanti di laut tak bertepi,
Mungkinkah aku sampai ke tujuan,
Menuai rindu yang tumbuh bersemi.

Hasrat di hati syair merayu,
Sambut bertuan tegur dan sapa,
Tersimpan hajat hentak bertemu,
Ingatkan niat yang lama tertunda,
Oleh karena rasa tak mampu,
Menggapai rindu yang jauh di sana.

LUmbang KAyung bersama Drs Mustahari Sembiring
Tanjung Balai 17:10:2018





# DONGGALA #

Langit menggelegar,
Mega hitam berarak arakan,
Bumi terus bergetar,
Gemuruh ombak menerjang daratan,
Terdengar pekik hingar bingar,
Menyambut jerit penderitaan.

Porak poranda isi alam,
Musnah sebuah impian,
Pucat pasih wajah duka terpendam,
Dalam tangis kepedihan,
Pecahkan cahaya hati yang kini kelam,
Terpojok di jurang kehancuran.

Hanya kepada mu tuhan,
Doa tulus ku panjatkan,
Dari setiap ujian yang kau berikan,
Ujian perjalanan langkah ku di kehidupan,
Yang tak dapat lagi terElakkan,
Walau ku kehilangan keluarga dan impian.

By : LUMBANG KAYUNG
Tanjung Balai 05:10:2018





# PILSAPAH KATA #

HIDUP INI INDAH,
BILA TIADA SALAH,
TIADA MASALAH,
NAMUN MENYERAH KALAH,
SELAMANYA MENGALAH KALAH,
KARENA PERJUANGAN HIDUP BUKAN PASRAH.

LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 30:09:2018




# MENGIRIS KEHANCURAN #


Risauku menatap mendung,
Di tanah kering yang meronta,
Menanti nyanyian kidung bersenandung,
Tak bersemi lagi merduanya nada nada,
Indahnya alam pun kian menghilang,
Berselimutkan syair syair yang ternoda.

Andai dapat ku gapai mentari,
Kan bergema raungan dari ruang murka,
Tepiskan halilintar yang menggetarkan sanubari,
Redakan goncangan gempa yang kian menganiyaya
Di relung ruang hati yang kian hampir mati,
Oleh karena hasutan dusta yang semangkin meraja lela.

Kembalilah indahnya alam nusantara,
Nyanyikan senandung gita cinta,
Biar ku dengar merduanya canda tawa,
Bergema membelah langit kehancuran,
Dalam keharmonisan ke Kebhinekaan Tunggal Ika,
Di Persada Tanah Air Indonesia Tercinta.

LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 12:11:2018
n 09:11:2018





# LELAH KU SENDIRI #


Mentari pagi,
Tetes embun di dedaunan,
Sayup menyapa naluri,
Namun rentan untuk ku bertahan,
Dalam mengisi hari hari,
Yang meninggalkan ku dalam pergaulan.

Sepi ku yang temaram,
Gelap di pekat malam,
Hilang gairah tenggelam,
Terpuruk bayang kelam,
Sendiri merenung dalam diam,
Merajut benang yang kian kusam.

Aku menanti rembulan,
Mengikuti langkah kesorangan,
Demi mendapatkan rezeki yang di beri tuhan,
Dalam memenuhi pinta kehidupan,
Walau ku hilang tinggalkan keramaian,
Dan terpuruk merangkai lelah yang ku rasakan.

LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 09:11:2018

Kumpulan Puisi Adi Bima - BOSAN



Kambing Hitam
oleh : Adi Bima



Siapa saja yg kau anggap musuh
Akankah kau jadikan kambing hitamu
Tak kenal saudara sedarah, masih saja kau anggap musuh
Demi nafsu bejatmu, semua saudara seimanmu kau jadikan kambing hitammu.


Wahai manusia berkedok salju
Masih kah kau menebar berita palsu
Berita baik kau jadikan buruk
Dimana naluri iman mu





. . . . . . . ..... BOSAN ..... . . . . . . .

Waktu berganti hari
Minggu berganti bulan
Bulan berganti tahun.

Adakah rasa bosan hilang sesaat dalam fikiran ku
Dan Terus mengingat akan kuasa Mu
Bosan hanya milik Mu
Aq hanya bisa bersujud untuk menghilangkan sesaat rasa bosan ku.

Bosan saat pekerjaan terus menghantui
Bosan saat rutinitas datang bertubi tubi
Dan aku takan Bosan mengingat semua Ciptaan Ilahi.

Oleh Adi Bima




Judul : Sesak
Oleh : Adi Bima

Nafasku mulai tak beraturan melihat tingkahmu
Terkadang konyol, ceroboh, dungu prilakumu
Sesak terasa dirongga nafasku
Disaat dirimu ada didekat ku

Jangan kau anggap semua itu sama
Karena aku tidak sama denganmu
Jangan lagi bertingkah bodoh
Disaat akal mulai menguasai mu

Semua terasa sesak karena prilakumu
Ada saatnya kau belajar untuk itu
Agar pada waktunya semua orang
Akan memujimu.





Primadona
Oleh : Adi Bima


Dulu kamu sangat digemari
Dari yg tua sampai yg muda
Walau Batu
Kamu primadona ku

Untuk meminangmu
Sangat menguras tenaga ku
Pagi hingga larut malam dan menjelang pagi
Semua sibuk denganmu
Batu yg dulu berdebu Jadi hiasan jemari ku

Tapi kini kamu hanya teronggok lesu
Tak ada lagi yg peduli denganmu
Dan kini debu menjadi teman sejatimu
Entah apa yg dalam benak ku, sampai kau menjadi hiasan jemariku
Batu oh batu, hanya kau yg tau apa isi hatiku.




Judul : Kepala Negara
Dibuat oleh : Adi Bima


Wahai Presiden Republik Indonesia.
Bagai mana sikap seorang kepala negara.
Disaat Rakyatnya datang ke istana.
Menagih janji kepada kepala negara

Mengharap janji untuk pengangkatan pegawai negri.
Tapi janji hanya tinggal janji
Disaat itu pula seorang kepala negara sibuk dengan rutinitasnya
Akan kah janji janji yg terucap, akan berlalu pergi begitu saja.
Tak sedikit rakyat mencibirnya dan tak sedikit pula rakyat masih menyanjungnya.

Wahai kepala negara, sampai kapan
Janji janji yg terucapa akan terlaksana
Disaat rakyat masih banyak menderita
Kepala negara sibuk dengan pekerjaan nya

Kumpulan Puisi Mohammad As'adi - BERTUBI-TUBI



Tak Bisa Berlari

Wahai mainkan lagu untukku
Irama gendang dan saron
Tak bisa aku berlari, gelisah merambat
Malam di kaki gunung
Tak ada
Tak ada yang bisa kutemui
Hanya asap tembakau
Dan kaki yang tertancap dalam
Di bumi berurai air mata

Wahai tarikan satu tarian
Dalam gelombang pasang
Impian dan harapan
liukkan tubuhmu
bergelombang perbukitan
Karena aku tak bisa berlari
Dari diamku terbalut kabut
Tak ada
Tak ada yang bisa kutemui
Di jejak telapak kedua kakiku sekalipun

Wahai mainkan biolamu
Di lorong keinginan menimangmu kembali
Pada deretan tangismu yang telah pergi
Malam ini tak ada
Tak ada yang bisa kutemui
Diantara suara nyaris hampa
Kasudpun tak lagi meninggalkan jejak
Aku hanya dalam penantian
Merentangkan waktu
Hitam dan putih
Dan menanti
Datangnya Mahsyar
Tak ada
Tak ada yang bisa kutemui

Hari ini
: aku seperti musnah dalam impianku !

Temanggung 2018





Sepagi ini, Ia datang


Seharusnya sepagi ini aku tak tersipu air matamu yang kelu
Jiwaku tersapu dalam sunyiku, waktu yang terpedaya
Wahai perempuan duka, anak bukit teluka
Katakan padaku seperti sebelumnya
Bahwa lelakimu tetap berwajah baja
Sepasang matanya,seliar gagak penakluk cakrawala

‘’Semalam tiga empat ekor burung piak mengitari atap rumah
Seperti mengabarkan tentang kematian,lelakiku tak kunjung berkabar’’
Katamu sedatar lautan tak bergelombang

-Aku dengar kotanya terhempas lautan
Tertelan bumi berderak terbelah-

‘’Tak tahu aku…tak tahu aku, degup jantungku menyesakkan dada
Rinduku menghentak sunyi malam-malamku, tangis anakku
Memanggil-manggilnya, Donggala, ia ada di Donggala’’

Tak mampu ia menyelinapkan cemasnya
Cahaya cintanya berlarian
Tak henti bertanya-tanya
Mencari cintanya yang lain
Lelakinya….kemana lelakinya ?

Wajahnya, sepagi itu mengingatkan aku
Pada perempuan muda penari Pontanu
Di Donggala yang dulu gemerlap
Masihkah ia meliukkan tubuhnya
Menenun Buya Sabe
Dalam irama Ngongi dan Ganda ?

Baru saja Dali Taroe
Polusu Unte
Ponto
Terlepas berserak dalam duka tak bertuan
Berluka
Berbalut Baju Nggembe
Tersapu deru laut berdzikir
Terkubur bumi terbelah
:hari itu kita harus percaya
Takdir mengunci jiwa

Ah sepagi ini
Perempuan setengah baya itu
Dan aku
bernapas dalam larva hitam magma Donggala

Temanggung 1 Oktober 2018





Bertubi-tubi


Bertubi-tubi
Langit dan bumi menghempaskan,jiwa yang leleh
Di negeri yang tak pernah bercermin
Pada Laut yang meluap dan bumi yang terbelah
Bukankah telah dikisahkan
pada kita negeri kaum Luth
yang dihujani batu belerang tanah terbakar ?

Armenia ! Orang Armenia penghina kaum beriman
Hanyut di bawah langit yang mendadak gelap gulita
Awan hitam bergulung-gulung diantara angin menderu
Dan petir menggelegar
Padang tandus menjelma bah melantakkan
Negeri kaum Nuh tinggal jejak tak bertuan
Dan Firaun beserta kaumnya, terkubur laut terbelah

Kita memang tak pandai bercermin
wajah terbelah pada kaca-kaca berserak
dibawah kibaran bendera penjarah negeri
--ya ghaffar, ya rahman…ya rahim…
Karena izin Mu musibah tumpah dari langit
Membelah bumi dan menumpahkan lautan ke daratan
Kami tak lagi memiliki bahtera Nuh, tongkat Musa
Dan tak punya kaki untuk meninggalkan negeri
seperti pengikut Luth-


Ah..kami mengira tak bersebab musabab
musibah berkali –kali menerkam negeri kami
karena kami buta jiwa dan hati
tak pernah membaca yang Engkau katakan
:*Dan apa saja musibah yang menimpa kamu
adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri
dan Allah memaafkan sebagian besar
dari kesalahan-kesalahanmu

Ya ghaffar…ya rahman…ya rahim
Air mata dan sedu sedan
Yang tertatih-tatih
Seperti bermiliar sajak di langit
Hanya seperti angin
Hanya sepintas melintas
Lalu terkubur
Tenggelam oleh waktu
Dan kami kembali
:bersorak-sorai
dalam pesta
dan pidato-pidato sakit jiwa

*[QS. asy-Syura (42): 30]




Dengan pisau


-Aku menghukum diriku sendiri
untuk memusnahkan segala kebencian
dan amarah –


Gemetar tangan tuaku
mengeratkan pisau
pada jiwaku yang risau
untuk menulis sajak :
-Masih ada cinta
untuk berpijak
dan berdiri
Di renta
yang tegak lurus
hanya satu hembusan nafas
merebahkan mimpi-

Tiada suara
jengkerik, belalang
atau hembusan angin
Bisu seperti
gelombang pasang
gelombang surut
bergayut
menambat maut

-Kita akan berlabuh bukan ? – katamu

:dermaga kecil kita
telah menunggu tali kita tambatkan
untuk berhenti bersauh – kataku

Gemetar dalam malam tak bersuara
Rentaku menepis jejak dalam kenangan
Aku menghukum diriku sendiri
Untuk memusnahkan amarah dan kebencian

Temanggung 2018




Di Tengah Gunung


Rona bunga-bunga kopi di tengah gunung
menyibak kangenku: Ah pagi ini aku memelukmu
pada desiran angin yang tak menentu kemana pergi
katamu setiap hembusannya menandai selalu
cinta yang berkibar dan tumbuh di ruang dan waktu

Katamu dermaga kecil kita adalah gunung
Lamunan yang jelmakan impian selalu ciptakan buih
:kita memang tak berada di laut
tapi angin terasa ombak dan gemersik dedaunan
bagai riak menghujankan embun
lalu jelmakan buih cinta dan kehidupan
yang tak henti menarikan tarian pepohonan

*****
Gunung dan angin
Bukit dan sungai seperti juga tebaran bunga-bunga kopi
Menebar aroma tanah tempat berpijak mengharumkan cakrawala
:Kita dan orang-orang gunung selalu bangkitkan senja
menepikan resah dengan kidung dan dandang gula

Rona bunga kopi, eidelwais dan bunga-bunga rumput
menggantungkan selalu harapan perempuan-perempuan gunung
pada kuyup para lelakinya yang terbakar matahari
datang dan pergi, datang dan pergi seperti angin
entah kemana
barangkali sampai seseorang datang bertanya
:bagaimana bisa kita menggenggam angin
Kemudian melemparkan pada senja bersama segumpal resah?

Temanggung 2018

Sabtu, 29 September 2018

Kumpulan Puisi Aulia Putry Manurung - JANGAN TANYA SIAPA AKU


PENGUSIK YANG TERUSIK

Jangan berisik
Kata hadir dengan tak asik
Sebab kupingmu terusik
Padahal kau yang mengusik

Diam
Pergi
Jangan kembali
Apa sifat arogansi telah melekat di diri

Berharap tenang
Tapi selalu mengenang
Akan sikap yang tak disenang
Pada insan yang pembangkang

Tanjungbalai, 24092018, 08.56
APM





JANGAN TANYA SIAPA AKU

Jangan pernah bertanya siapa diriku
Sebab aku hanya insan jalanan
Yang mengais rezeki dari kotoran
Tanpa mau berharap belas kasihan

Jangan tanya siapa diriku
Karena kau tak akan pernah bisa tahu itu
Jerit tangis pilu
Serta keringat yang kerap memacu

Jangan tanya siapa diriku
Jika hanya ingin mencemoohkanku
Apa tiada belas kasihmu
Sebab aku juga manusia sepertimu

Tanjungbalai, 24 September 2018
06.57
Aulia Putry Manurung (vayyeit)

Kumpulan Puisi Yuliza Yuna - AQUARIUM



-Diamku-

Diamku bukan bisu
Awalnya hanya ingin menghukummu.
Atas sikap tak bertanggung jawabmu.
Meski akhirnya yang terhukum itu tak hanya dirimu, tapi juga aku.

Tigapuluh tahun yang lalu kau hadir setelah ku.
Yang lahir sebulan sembilan hari terlebih dahulu.
Guratan nasib membuat kita bertemu hingga akhirnya aku melukai dirimu.
Meski luka itu adalah luka ku.

Tak pantas rasanya ku mengenang mu.
Saat benci mu masih jadi kutukan bagiku.
Namun setelah sekian tahun berlalu, aku masih mengenangmu.
Mengingat satu-satunya memori bahagia yang aku tahu di hidupmu.

Hanya beberapa bait sajak bisu.
Yang mungkin tanpak seperti bualan tong sampah bagimu.
Sebagai pengingat untukmu untukku
bahwa kita pernah saling bertemu.

Tembung.
27 agustus 2018
Yuliza yuna






-Beruntung-

Aku beruntung bertemu denganmu bu
Beruntung lahir dari rahimmu
Beruntung menjadi kesayanganmu
Beruntung pernah tinggal sembilan bulan diperutmu
Kau bawa dan kau elus selalu

Aku beruntung mengenalmu bu
Di tatapan pertama mataku adalah wajahmu
Di sentuhan pertama kulitku adalah tubuhmu
Di hisapan pertama mulutku adalah asimu
Dan di bunyi pertama suaraku adalah namamu

Aku beruntung memilikimu bu
Beruntung tumbuh besar di bawah penjagaanmu
Beruntung dapat menjadi anak kebanggaanmu
Beruntung di didik oleh perempuan kuat sepertimu
Kau adalah guru pertama dan akan jadi selamanya bagiku.

Tembung 15 Sepember 2018
Yuliza yuna





-Aquarium-


Di sini
Di dalam aquarium
Aku hanyalah seekor ikan kecil
Kecil di antara kerumunan ikan-ikan besar
Hidup dan terus berusaha membesar
Besar hingga mampu membuat tempatku terlihat jauh mengecil
Di sana di dalam aquarium
Kotak kaca akhirnya tanpak serupa penjara
Membuatku dan ikan-ikan di sana hidup penuh sesak dan sulit 'tuk bergerak

Aku ingin bebas
Aku ingin ke tempat yang luas
Dengan tubuhku aku berseru lepaskanlah aku
Segera lepaskan aku beserta teman-temanku
Pindahkan kami kedalam kolam
Aku ingin merasakan perubahan siang dan malam
Juga rintik dan derasnya hujan

Namun inginku tak berubah menjadi kenyataan
Meski aku akhirnya dipindahkan
Tapi tidak ke dalam kolam
Aku dilepaskan ke dalamnya lautan
Oleh sebab tubuhku terlanjur kebesaran bila harus tinggal di dalam kolam

Sebahagian temanku berada di kolam dan selebihnya ikut aku masuk lautan
Mereka saling menyalahkan dan akhirnya mati mengenaskan
Mereka mati ketakutan melihat ikan-ikan di lautan

Akhirnya aku hidup sendirian
Kembali menjadi ikan kecil yang berusaha membesar di lautan
Sejauh mataku memandang yang ada hanyalah kebebasan
Hidup diantara ikan-ikan yang mengarungi lautan.

Yuliza yuna
Tembung,14 September 2018





- Kisah di Sepotong Rindu-

Yah, kapan kau mengajakku ke sana?
Aku rindu suasana tenangmu
Sunyi senyap di peraduan terakhirmu.
Di antara berisiknya daun-daun randu
jatuh menutupi rumah kecilmu

Aku rindu kau pangku
Menatap secercah harapanmu terhadap masa depanku, melalui dua bening di matamu.
Meski itu hanya sebuah mimpi untukmu, mengatarku ke peraduan sebelum kantuk menyerangku 'tuk kemudian terlelap di sampingmu.

Tembung 13 september 2018
Yuliza yuna





-Getir-


Sendiri aku bisu
Menatap ke masa lalu
Aku lelah berdiri
Sendiri
Seperti ini
Dari pagi ke pagi

Padamu aku mengadu
Tentangku yang menepis angin lalu.
Tentang rasa ku
Tentang rasa bersalahku yang terus dan terus saja membelenggu
Hingga aku mati rasa

Aku kesepian
Mengharapkan kau serupa hujan
Di tengah-tengah hatiku yang kian kemarau
Namun kau tak jua datang
Memelukku mengajak pulang

Yuliza yuna
Tembung, 13 september 2018

Sabtu, 01 September 2018

Kumpulan Puisi Mohammad As'adi - DUKA YANG MENCENGKERAM



Duka Yang Mencengkeram

Lagi-lagi aku tafakur sendirian
Air mata,desah sesak nafas
Pada bulanku purnama
Menebarkan ingatan
:Padangbai-Lembar

Masihkah jejakku terukir di pasir dan laut
Yang tergerus goncangan liar bumi
Dan gunung-gunung ?

Di suatu petang
Di Lembar aku betangkan tangan
Menangkap uap garam yang hilir mudik
Pada senja dan bulan purnama
Dari kejauhan , diatas laut yang mengabut
Padangbai melambai-lambai
Kawanan lumba-lumba menyibak lautan
Menyebarkan percikan air menari-nari
:menancapkan kerinduan
Untuk selalu mengenangnya

Kini aku benar-benar tertegun
Pada purnama ku yang temaram
Percikan air laut selat Lombok
Pada angin menjelma sembab air mata
dan kenanganpun terhapus
bumi yang bergoncang-goncang
dan kenanganpun terkelupas
dari wajahku
menghitam
jadi tanah
:inilah duka kita
Duka yang mencengkeram

Temanggung 2018





Tak Putus Rinduku

Terlentang aku disini
Di altar gunung gemunung
Terbentang luas cakrawala
Tapi tak kujumpa jua
Altar seluas Arafah
Ruang tanpa batas
Dalam rentangan jiwa terlentang
Di pelukan bukit-bukit batu dan pasir
Menggenggam nikmat
Rindu menyapu
Air mata mengadu

Terlentang aku disini
Tak kuasa menepis rindu
-ah suaramu
Wirid semiliar butir pasir
Membuat aku terapung
Dalam tanya dan harap
Adakah aku ?
Dimanakah segenap kelu dan keluh kesahku ?


Rindu, menangislah
Dalam kesempurnaan munajat
Pada kelahiranku dan kehadiran yang semu
Dalam rindu
Dalam rindu
Menangisi jiwa yang mendaki dosa
Hanyut
Hanyut aku
Dalam petualangan waktu
Tak henti pada persinggahan
Rindu,kenapa tak bosan
Merayapi gelisah ?

Temanggung 2018





Sajak buat Putriku


Aku bertanya-tanya, sampai dimanakah cinta kami padamu ?
Stasiun kecil dan lambaian tangan mengapai-gapai
Kami berpijak pada bumi dan harapan tersedu
Kau terbawa angin mimpimu

Sembari menunggu waktu
Secahaya rindu menebar-nebar
Di langit kami tersunyi
:kau tergenggam bumi dan langitmu
Yang hanya kami pijak dan tengadahi
Kepak sayapmu
Sepanjang waktu
Seperti dawai tergesek-gesek
Di langit menebar pelangi

Aku terus bertanya-tanya sampai dimanakah cinta kami ?
Pijaklah bahu dan kepala kami
Sampai kami mengerti kau tidak di pulau terpencil

Temanggung 2018



Pidato Politik untuk Indonesia

Negriku
Tak lagi setegar burung garuda
Mencakar gunung gemunung
Kibaran merah putih
Lunglai diselangkangan para koruptor
Terinjak kaki para biadab negeri
Yang memecah-mecah anak negeri
Dengan pidato-pidato sakit jiwanya
Dengan tulisan-tulisan sampahnya
yang makin menghamili keangkaraan

Dan akupun marah
:Dengan kubusungkan dada
Kuteriakkan kata
‘’ Diamlah dan berhenti bicara
Atau seribu badik laknat bakal menusuk-nusuk dada kalian ?
Diamlah dan dengarkan
Sabda langit yang mulai lelehkan matahari
Dan ingin melumat rahang dan mulut kalian ‘’

Inilah negeriku
Indonesia tumpah darahku
Yang makin terjajah dalam kegelapan
Yang menyesatkan pada kebohongan-kebohongan
yang kalian bilang sebagai kebenaran
Dan karena kebebalan
tak lagi merasa getaran sebuah kutukan
: Kalian berhentilah bersenggama dengan bumi ini
kalau hanya ingin melahirkan
bayi-bayi biadab dan laknat seperti kalian

Temanggung 2018





Sajak
1

Nafas tak terpisah dari waktu, seorang perempuan bercerita:
tentang sajak lelaki terbuang
tentu aku tak tahu karena akulah sajak itu
seperti ketidaktahuanku tentang kapan sajak disusupkan
pada angin dan hujan, pada malam dan sepi atau pada kemarau yang dingin

Seperti daun berserak, sajak terbuang di selokan lalu hanyut dimusim berikutnya, tapi aku masih saja menuliskannya dan memungut setiap katanya, merangkai dan melemparkan keluasan cakrawala sunyi
Kadang berderak seperti patahnya reranting terhempas angin

2
Sajak adalah cinta
Bergemuruh, sunyi
Menyatukan rindu dan cemas
Cinta adalah sajak
Huruf-hurufnya darah dan luka
Senggama dan menjelmakan serpihan
Rasa
Jiwa

:Kehidupan sungguh memikat
Kehidupan sungguh mendebarkan
Hanya karena cinta
Membuatnya kita tak bersedih
-Seperti ketika kita memandangi
Bunga-bunga bermekaran
Pada kemarau yang dingin
Menikmati angin sabana kering
Yang tak pernah tidur
Dan ilalang yang terus bernyanyi-

Aku selalu bilang pada sajakku
: jangan bersedih wahai
bukankah musim kering
tak selalu membawa bencana?

Temanggung 2018




Di Senja Kita

Di senja kita
Bersama mulai habisnya waktu
Kita menimbangnya dalam kenangan gemilang
Masa remaja yang telah binasa
Dan masa depan kita
Yang hampir terlunaskan

Senja, dan padang rumput yang terbakar
Dipuncak gunung sana, membuat aku sering ketakutan
“Kau menyeret senandung rindumu
Dalam sepi, atau aku menggantungkan sunyi
Di langit yang bertebaran bintang
Tanpa kau, atau kau tanpa aku’’

Aku menghiburmu hanya dengan sajak
Tak berani aku menantang usia kita
Yang makin reot dan kusud
Tapi kita adalah jiwa, tak terpatahkan
Kenangan yang mestinya telah terbuang
Bolehlah kita tengok:
Disana tertata rapi episode demi episode
Kehidupan yang tertatih-tatih
Lalu menandai kebangkitan kita
Untuk tetap bertahan dalam amuk samodra
Dan angin gunung semerbak bunga
Berganti-ganti musim menghempaskannya

Setiap senja
Tak terasa , senyum kita adalah langit makin temaram
-ah tapi matahari masih bersinar terang
Dan dengan nafas kerentaan hidup kita
Kita masih ada, melautkan kehormatan kita sebagai manusia
Karena kita adalah senandung langit
Dalam ketegaran
Yang tak terkalahkan-

Temanggung 2018

Kumpulan Puisi LUmbang KAyung - TUNGGU AKU DENGAN CINTAMU



# TUNGGU AKU DENGAN CINTAMU #

Rindang pepohonan,
Meneduhi perjalanan,
Aku melangkah perlahan,
Menelusuri bayang kenangan,
Mengecap kerinduan,
Yang tak hilang di ingatan.

Belaian sang bayu,
Hanyut kan ilusi,
Hasrat ku merayu,
Menyapa sebuah ilusi,
Menyeka seiring rasa ragu,
Yang menghantui di sanubari.

Ahh,,,
Biarlah ku cumbu kata setia,
Mungkin inilah cinta,
Relakan cemburu meraja,
Relakan jiwa tersiksa,
Demi untuk dapat hidup bersama,
selamanya dalam ikatan rumah tangga.

LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 26:08:2018




# JANGAN PECAH BELAH KERUKUNAN INDONESIA #


Kemarahanmu bagaikan auman seekor singa,
Singa yang telah lama bertapa,
Singa yang hidup dalam goa padang sabana,
Ternyata kau merintih dalam kancah dosa,
Umpama singa lapar dan haus di tengah padang sahara,
Hindari burung nazar yang siap memangsa.

Teriakanmu bagaikan lowongan sekelompok srigala,
Di tengah malam bulan purnama,
Seakan memberi kabar ancaman datangnya bahaya,
Ternyata itu hanya gonggongan di tengah kota,
Di antara sampah sisa sisa manusia,
Untuk dapat tidur nyenyak walau sehari saja.

Dapatkah kau memahami arti perjuangan,
Berjuang bekorbankan harta dan nyawa,
Demi sebuah arti ke kemerdekaan,
Demi kekuatan Pancasila dan Indonesia Tercinta,
Demi cita cita anak cucu untuk dapat meraih impian,
Di dalam satu negara yang aman makmur dan sejahtera.

Pikirkan jika para pejuang itu masih ada dan bicara,
Banggakah mereka dengan apa yang kamu bisa.
Demi anak cucumu juga Merah Putih dan Pancasila.
Demi adat budaya dan kerukunan ummat beragama.

LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 04:09:2018




# TERIMA KASIH ( DELIMA ) #


Hanya sebentar,
Terdengar hingar bingar,
Dari kabar yang tersiar,
Walau mungkin hanya sebentar.

Aku bersimpuh bangga,
Mereka merasa gembira,
Dan mereka bersuka ria,
Mendengar kabar bintang ibu kota.

Jadilah terbaik buat kami,
Aku abang mu,
Sahabat saudara mu itu kami,
Familie's kato kota kerang mu.

Kuatkan tekat,
Sekeras besi,
Bakar semangat,
Sepanas api,
Tapi ingat dan terus ingat,
Akan berkah karunia Illahi.

Buat Delima masih berbangga masih,
Sekapur sirih,
Seharum kembang selasih,
Kami ucapkanTerima kasih.
HORAS,,, KONCO KAMI.

LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 23:092018





# RINAI HUJAN MALAM #


Rinai hujan,
Basahi sunyi sepi,
Aku kehilangan rembulan,
Rembulan yang menerangi hati,
Menerangi kehampaan,
Yang menemani kesendirian ku ini.

Aku kian terpuruk di kegelapan,
Entah kemana sirnanya air mata,
Ratap ku hilang di irama curah hujan,
Tatapan ku terperangkap terpana,
Terperosok di angan angan,
Yang tak mungkin lagi menjadi nyata.

Namun biarlah rindu menyelimuti,
Memeluk hampa di malam sunyi sepi,
Tampa rembulan yang menerangi hati,
Bersama hujan yang terus membasahi,
Basahi setiap tetes air mata ku ini,
Hinga hari nanti datang menjemput mentari.

LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 17:09:2018

Minggu, 05 Agustus 2018

Kumpulan Puisi Tasya Aliza Putri - SEDIHKU



♧■■ SEDIHKU ■■♧
☆■■ KARYA :Tasya Aliza Putri ■■☆


Rapuh jari menusuk jiwa telaga malam
Air hujan membasahi jembatan berdaun
Dingin raga ini namun itulah pilu hati
Sendiri aku duduk disini embun pun menciumku
Langit malam turunkan rintik -rintik embun
Agar basah rinduku tujuh sinar berbalik kering
Rumput hijau tak berwarna lagi salahkah diri ini
Kunjungan lembah jalan bertiup angin debu
Rambut yang hitam bergumpal basah
Sepertinya ya ikut menangis atas diriku
Sepi mencekam tak ada pengobat luka

Seraut wajah manis molek indah menawan
Cantik angun bergaun bunga unggu
Kasih jemputlah aku dalam penamu
Tak kusangka hatinya berubah padaku

Purnama tiba namun gelap hati
Perih itu masih membekas diujung sedihku
Debu bertangga hitam luapan penugu syair
Dan bertaya pada jiwa masihkah dia sayang padaku

Kering sudah air mata menahan pilu dan derita
Peluk batin rintik hujan berembun putih
Gadisku patah sayapnya namun masih
Tetap bertahan untuk tegar berbalik sedihku

Percut 4_Agustus_2018
#gadisembun




GAUN AIR BERSELIMUT PILU


Detak ombak melambai pilu dermaga laut
Awan hitam menangis berubah putih
Bintang bersembuyi seperti berteduh
Panorama langit di malam ini sungguh perih
Bisik bibir laut bermandi pasir

Tubuhku lemas berselimut pasir laut
Basah tiada bergaun ombak laut biru
Jatungku berhenti sejenak mataku
Tertutup lembah pasir butiran laut

Lemas sekujur tubuh tak ada daya
Terhimpit kepiluan tangisan jari
Kembar laut tuangkan sejuta resah
Sukma ning tirta naluri berkunjung ke atas langit

Kasih aku tugu jemputmu melambai
Tirai telaga lembah ombak berawan
Wangi berbalut sehelai pasir terdampar
Muara tiada kembali sungguh kejam hatimu kasih

■■KARYA: TASYA ALIZA PUTRI ■■
Percut 2_Agustus _2018
#gadisembun
#untukmu_penjaga_hatik

Kumpulan Puisi Layla Dct - PILIH



PILIH


kita bahkan masih bisa memilih
Menjaga semua tulisan
Yang kan mewangi diatas pusara

Bila tiba masanya
Maut menjemput dalam dekap hangatnya
Lepaskan fana
Yang silaukan mata

Ini seperti pahit
Yang kan berbuah manis
Meski penebusnya adalah jarak
Kekang pada ambisi jurang

Seluma 5 Agustus 2018





RUMAH API


harus seperti itu?
Terbakar dalam rumah apimu??
Sedang aku bukan hujan
Dan tak jua padamu.

Seluma, 4 Agustus 2018




RINDU


Setepat engkau mengatakannya
Kau hapus semua jejakmu
Tanpa sisa
Selain kenang

Seperti naskah yang telah di jilid
Mungkin rasa membawamu
Tersesat di pulau angan
Tanpa harap kan berlayar pulang

Tempat kembali
Serupa semai yang akan tumbuh
Mengilhami tunas-tunas yang membawa rona ke senja
Dan senja ke baka

Karya : Layla Dct
Seluma, 27 Juli 2018

Jumat, 03 Agustus 2018

Kumpulan Puisi Nimas - SENANDUNG



Permintaan
(Nimas Sayu Dara)


Bias mentari mengusap wajahku perlahan
Membangunkan lelap dalam dingin embun semalam
Ingatanku terjaga tiba-tiba
Padamu Tuan, belahan jiwa

Butir embun menganak sungai
Sederas pilu ketika engkau tak lagi di sisiku
Sederas rindu yang tak mampu lagi aku pendam
Hingga nyeri tak sanggup aku sembunyikan

Wahai waktu ....
Kembalikan kekasihku
Ijinkan kami kembali bertemu
Untuk meretaskan simpul ragu yang membelenggu

Wahai jarak ....
Jangan selama ini meminjam dia dan membuat kami berjauhan
Sebab rasa rinduku kini bagai bumerang
Datang dan menyerang tanpa diundang

Lampung, 31 Juli 2018
#SayuDara





Senandung
(Nimas Sayu Dara)


Aku masih kidung yang senantiasa lantunkan tembang rindu, untukmu
Dengarlah senandungnya pada kedalaman hatimu

Bukankah masih tetap setia nada-nadanya menggema dalam cinta?

Aku masih serumpun ilalang, yang senantiasa bertahan dalam gersangnya semesta
Yang tak pernah letih memancang asa
Meski acapkali harus terkulai kering sebab embun yang tak juga turun

Aku masih telaga tempatmu melepas dahaga
Saat langkahmu payah penuh lelah dan luka
Senantiasa kujaga damaimu di sini
Meski setelahnya engkau berlalu pergi, tak lagi kembali

Akulah bait duka yang selalu kau lupa
Ketika pena kau tuang untuk menulis sajak romansa
Aku ....
Senandung yang masih setia mengalun
Meskipun pesta telah lama usai

Lampung, 30 Juli 2018
#SayuDara





Pejuang
(Nimas Sayu Dara)


Tetes keringat mengalir bersama genangan darah
Membasahi bumi pertiwi tercinta
Jerit tangis anak istri berkumandang
Pilu meneriakkan namamu

Beribu peluru dan mesiu
Menjamah seluruh nusantara
Darah menggenang di mana-mana
Demi membela negara tercinta, Indonesia

Merdeka!
Merdeka!
Tak perduli hidup atau mati!
Terus maju, pantang mundur
Demi Sang saka Merah Putih

Merdeka!
Telah 73 tahun kini kemerdekaan kami nikmati
Berkat perjuanganmu wahai pahlawan
Takkan hilang dalam ingatan
Atas pengorbanan jiwa dan raga, hidup dan matimu

Merdeka!
Seluruh penjuru berseru
Untukmu Indonesiaku!

Lampung, 27 Juli 2018
#SayuDara





Embun Juli
(Nimas Sayu Dara)


Ketika beningnya luruh
Ia begitu malu
Hanya mengintai lewat dahan dan ranting kering
Menyembunyikan kilaunya pada kelopak-kelopak kembang

Embun Juli
Mendendam rindunya pada rerumputan
Hingga dingin menggigilkan pagi
Membeku dalam sunyi

Embun Juli
Ilalang patah hati
Gemerisiknya kering kini
Rindunya urung terobati

Lampung, 27 Juli 2018
#SayuDara




Hingga Akhir Waktu
(Nimas Sayu Dara)


Lemah ragaku bersandar pada bahumu
Menahan ribuan sakit dan nyeri yang tak terperi

Jangan beranjak pergi ....
Aku mohon, tetaplah di sini
Memelukku dengan lantunan doa-doa suci

Tetaplah di sini menemani
Aku ingin melihat cantiknya mentari pagi, sampai senja berpendar di cakrawala
Bersamamu, kekasih
Hingga nanti, ketika satu-satu detak jantung dan denyut nadi berhenti
Aku .... Tetap ingin lelap dalam hangat pelukanmu

Lampung, 05 Agustus 2018
#SayuDara




Fajar Masih Saja Embun
(Nimas Sayu Dara)


Apa kabarmu fajar?
Beberapa purnama berlalu hambar
Segenap rasa hening tersandar
Melewati tiap inci pagi yang beranjak lamban

Apa kabarmu fajar?
Dalam gigil embun kemarau engkau berpijar
Berselimut kabut yang menebal
Apa kau lupa cara menebar hangat dan pendar
Hingga pagi begitu larut dalam dingin yang tak beraturan

Apa kabarmu fajar?
Yang kini tersesat pada pekat halimun dan rinai embun
Masihkah menitipkan kehangatan pada jingga senja?

Lampung, 12 Agustus 2018
#SayuDara
#Kemarau_Agustus_makin_berkabut
Share_pict_from Dara Utami