RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Senin, 01 Januari 2018

Kumpulan Puisi LUmbang KAyung - SELAMAT TAHUN BARU 2018



# SELAMAT TAHUN BARU 2018 #


Dalam menjalani kehidupan,
Semua telah terpikirkan,
Bukan menjadi kesilapan,
Atau menjadi kebetulan,
Tapi perjuangan yang tidap mempermalukan,
Tentang apa yang akan di lakukan,
Dan apa yang harus di tinggalkan,
Sebelum hidup menjadi penyesalan,
Yang menanti kehidupan di masa depan.

Atas Doa dan ketulusan hati,
Saya Combet Luka ( LUmbang KAyung )
Mengucap kan,
SELAMAT TAHUN BARU 2018.
By : LUmbang KAyung
Asahan 01:01:2018





# AKU JUGA TAK INGIN SENDIRI #


Telah lama ku jalani,
Hidup dalam sepi,
Menyendiri,
Tiada siapa menemani,
Hanya embun embun yang menyelimuti,
Ingatkan ku akan hangatnya segelas kopi.

Hening ku tak berteman,
Gelap tampa sinar rembulan,
Terpaku keseorangan,
Hilang akan indahnya angan angan,
Yang terpuruk dalam kebimbangan,
Merenung di tabir kegelisahan.

Hanya sebait doa menanti pagi,
Kepada bintang bintang,
Kepada indahnya halusinasi yang menemani,
Jangan biarkan kan impian ku menghilang,

Hiasi dinginnya remang malamku ini,
Aku tak ingin sendiri hampa bertemankan bayang bayang.

By : LUmbang KAyung
Asahan 04:01:2018





# JANGAN SEMBUNYI MENTARI #

Apa kabar mentari,
Adakah kau akan bersembunyi,
Di balik mega mega kau bersedih hati,
Terselubung mendung yang menyelimuti,
Tak nampak lagi kau menyinari,
Menyinari cerahnya hari hari.

Berikan sinar cerah mu,
Tepis mendung yang mengundang hujan,
Aku tak ingin terus di cumbu,
Rintik hujan yang menghadang perjalanan,
Biar aku dapat menikmati setiap detik waktu,
Dalam menelusuri sisi indahnya kehidupan.

Bersinarlah yang terang mentari,
Jangan terhanti kicau burung berdendang,
Biar hati ini tak lagi merasa sepi,
Biar syair indah ku berkumandang,
Melewati cerahnya pagi,
Menanti senja datang menjelang,

By : LUmbang KAyung
Asahan 02:01:2018




# BERSINARLAH REMBULAN #


Wahai sang rembulan,
Mengapa kau sembunyi di balik awan,
Apa yang kau resahkan,
Apa yang kau risaukan,
Lihatlah kini aku di basahi hujan,
Basah merenung dalam kegelapan.

Berikan sinarmu,
Kenapa kau ragu,
Purnama mu yang ku tunggu,
Akankah nanti berlalu,
Hilang di telan waktu,
Tampa siapa yang melihat mu.

Bersinarlah kau rembulan,
Biarkan bintang bintang ikut ceria,
Menemanimu menoreh kegelapan,
Menyapaku yang kini seperti buta,
Robek sombongnya bungkahan awan awan,
Agar dapat ku lihat kau kembali tersenyum bangga.

By : LUmbang KAyung
Asahan 06:01:2018





# ELEGI PAGI #

Elegi pagi,
Ceritakan embun embun,
Bening murni,
Menetes di dedaunan,
Basahi lembabnya bumi,
Basahi rerumputan nan rimbun.

Kicau burung burung usir sepi,
Jemput sinar mentari,
Beri kehangatan hakiki,
Bangunkan ku dari mimpi mimpi,
Mimpi mimpi yang menemani,
Jadi saksi tidurku di malam sunyi.

Dengan segelas kopi,
Ku renung mentari,
Adakah mendung kan menyelimuti,
Dan hujani derap langkah petani,
Yang menuju luasnya hamparan padi padi,
Bekal hidupnya untuk esok hari.

By : LUmbang KAyung
Asahan 05:01:2018




# DI MENTARI SENJA #


Jingga mentari senja,
Di uput barat cakrawala,
Membelah langit belah samudara,
Hantar mentari di tepian mega mega,
Tinggal daku di sudut maya,
Yang terpuruk angan di ruang hampa.

Ingin ku lebur kerinduan,
Di antara tajam bebatuan karang,
Namun impian membakar ingatan,
Luluhkan hasrat di dalam kasih dan sayang.
Yang hilang terdampar di pulau tak bertuan,
Merobek indah mimpi di antara bayang bayang.

camar camar kini enggan berkicau,
Tak lagi bercanda di buih buih lautan,
Hanya deru ombak Yang mulai bercanda,
Basahi tubuh yang terbuai lamunan,
Menoreh angan cerita dilema,
Tentang syair cinta yang tak kesampaian.

By : LUmbang KAyung
Asahan 12:01:2018





# TERANGI KESENDIRIAN INI TUHAN #


Kesendirian ini,
Dapatkah indah untuk ku nikmati,
Di saat menelusuri sepi malam yang ku lalui,
Menerobos embun embun yang menyelimuti,
Aku yang terpaku dalam mawas diri,
Menantikan impian yang tak kunjung pasti.

Di dalam sebuah kebimbangan,
Aku terperosok akan kesilapan,
Terpuruk dalam meniti lamunan,
Merenungi setiap ratapan kesalahan,
Yang sudah telah ku lakukan,
Demi menempuh getirnya akan jalan kehidupan.

Tuhan,
Aku ini hanyalah manusia biasa,
Insan yang telah terlahirkan,
Yang menjalani takdir kehidupan alam nyata,
Yang tenggelam menelusuri sisi kemunapikan,
Dan rapuh di dalam menghadapai ambisinya dunia,

Tuhan,
Aku rindu akan kebahagiaan,
Cinta kasih sayang yang kau ciptakan,
Kini tak juga dapat untuk ku rasakan,
Hingga ku terlupa akan perihnya penyesalan,
Yang akan memantiku di dalam kancah kenistaan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 09:01:2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar