RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Selasa, 15 Mei 2018

Kumpulan Prosa & Cerpen Andreant Hanif - HARAPAN DAN DOA UNTUK SEORANG BOCAH



HARAPAN DAN DOA UNTUK SEORANG BOCAH
By Andreant Hanif


Pelukkan yg begitu tulus..
Rengkuhan yg begitu ikhlas...
Senyum hangat yg begitu sempurna
Sambutan yg begitu mempesona....

Senyum lah nak!!
Atau tetap lah belajar tersenyum....
Serap...
Serap lah aura kesuksesan mereka
Serap lah aura Yang mampu memetik hati
hati stiap insan manusia yg memandang diri

Belajar lah nak!!
Belajar menjadi sukses.....
Sukses menarik simpatik
Simpatik rakyat yg setiap saat menjerit.

Berusaha lah nak!! Berusaha seperti mereka
Berusaha lah membuat setiap insan
Meneteskan air mata kebahagian
Setiap engkau mengalami perpisahan.

Berjuang lah Nak!!.
berjuang lah... Seperti mereka
Yang Apabila melangkah pergi
Yg kau dapat Rindu dan Puji
Bukan caci maki....

Nak!!
Berjuang lah... Belajar lah..
Mengerti lah!!
Bukan apa yg engkau raih
Tapi apa yg bisa engkau beri





TRAGEDI TRAGIS SEBUAH TAS
AKSARA 2008


Ku rasa matahari berada diatas kepalaku.
Huufff panas nya menembus kulit ku. Membakar kulit kuning langsat ku.
Tapi tak apa apa, yg penting dia harus pergi dari hidup ku. Guman ku sambil menenteng sebuah tas rangsel ungu hitam. Aku lebih baik berkorban tas dari pada berkorban hati. Siapa juga yang mau tiap hari di datangi pria jangkis berkulit hitam berambut keriting bercelana belel. Hihihihi aku tersenyum sendiri saat mengindentifikasi lelaki itu. Sosok lelaki yang sangat aku kenal. Ya, sangat aku kenal walau dia diantara ribuan manusia. Huuuhhh.. Segitu nya benci ku pada nya sampai aku bisa mengenali sosok nya.
"hy.. Mana tas nya, " sapa nya tanpa basa basi.
" ini, ingat,, gak usah pulangkan" sambut ku. Aku tak mau memulangkan tas itu menjadi alasan nya untuk menemui ku lagi.
" selow, akan aku jaga seperti aku menjaga hati ku padamu" jawab nya seperti biasa. Seolah olah aku adalah pacar nya.
"sudah. Aku mau ke kampus lagi" aku memotong perkataan nya. Aku mulai mual mendengar ocehan nya.
Aku beranjak dari parkiran Aksara. Menyeberang dan menyetop angkut jurusan unimed.

" woi.... Selow.. Tas ini akan kembali kepada pemilik nya" teriak nya.
Tak urus. Jawab ku membatin. Siapa juga berharap dia mengembalikan tas itu. Mudah mudahan dia gak pernah lagi kembali kesumatera ini.
Tanjungbalai MARET 2011
Aku terburu buru melangkah menyusuri gerbong kereta api putri deli agar bisa mendapatkan tempat duduk. Gerbong penuh sesak dengan penumpang dan pedagang. Tempat duduk sudah hampir penuh. Alhamdulillah ada sebuah kursi yang kosong. Aku duduk sambil bernafas lega. Kulihat di depan ku dan disamping ku semuanya pria. Walau kurang nyaman, aku bertahan dari pada harus berdiri. Tanjungbalai medan bukan jarak yang dekat. Kuperhatikan semua nya berpakaian rapi dan seperti nya baik. Mereka tersenyum setiap aku menoleh. Dan seorang pria asik membaca surat kabar. Dahi ku berkerut seperti nya aku mengenal nya. Tapi dimana ya? Apa mungkin? tidak bantah ku dalam hati.
Langganan ku datang. Menawarkan mi pecal kesukaan ku. Aku mengiyakan.
"kami juga bu. Buatain tiga ya. " kata pria berbaju kemeja putih yang tepat di depan ku.
Glekk... Aku keselek. Hampir saja pecal dalam mulut ku berhambur. Gak mungkin dia. Dia lecek. Kumal kridong. Kriting gondrong. Lah yang di depan ku ini rapi. Rambut pendek tercukur rapi. Tapi suara nya,, mirip sekali.
Sesekali aku menoleh nya. Ya. Walau diantara ribuan manusia aku pasti mengenali sosok nya. Tapi bathin ku tetap membantah kalau pria di depan ku ini dia.
"brapa bu, hitung aja semua. Kami berempat" tanya pria itu.
"tak usah tak usah. Saya bayar sendiri" sergah ku.
Aku lihat dia melongo. Melihat ku penuh selidik. Sambil memberikan uang 20 ribu kepada ibu penjual mi pecal.
"hey.. Saya mengenal anda. Hahahahahahaa walau tubuh anda berbalut busana muslim, saya akan tetap mengenali anda" kata nya sangat sopan menurut ku dibanding dengan dia 13 tahun silam.
"iyaaa... Anda bai kan?, " tanya nya mencecar ku.
" iya, saya baiti. Andre ya?"balas aku tanya
Dia secara tampilan banyak berubah. Tapi secara sosiality dia tetap sama. Bicara lepas dan mudah berteman dengan orang yang baru dia kenal. Terbukti dua orang lain bersama kami cepat akrab dengan nya.

Kami banyak bercerita. Dari masa masa kuliah, teman teman nya di unimed sampai tingkah dan gaya hidup nya waktu di bangku kuliah.
Dari cerita kami selama dalam perjalanan, aku paham. Sejak kejadian sewktu dia meminjam tas sampai pertemuan kami di kereta api, aku pernah mendengar dia mengalami kecelakaan lalu lintas. Telah kejadian kecelakaan yang dia alami, membawa dia kepada sebuah perjalanan spritual yang membuat dia meninggalkan pola hidup nya yang lama. Kecuali ambisius dan kerja keras nya serta rasa optimis tinggi. Walau aku tau, dia lumayan pintar dibidang akademis. Tapi keadaan yang membuat dia keras.

17.45. Staisun kereta api medan.
Kami tiba di stasiun kereta api medan.
Aku tidak melihat nya sejak turun. Aku menyapukan pandangan ku kesekeliling peron 1 berharap aku bisa melihat nya sebelum berpisah.
"bai.... Ini tas mu yang saya pinjam 13 tahun yang lalu. Setiap saya bepergian saya membawa tas ini di dalam tas ku, berharap bisa ketemu dengan mu dan mengucapkan terimakasi dan memenuhi janji ku bahwa tas ini akan kembali kepada pemilk nya" suara dari belakanng ku yang cukup mengagetkan.
"hehe.. Iya makasih. Sebenar nya sih saya gak berharap tas ini kembali. Ikhlas kok" jawabku dengan perasaan yang campur aduk menerima tas hitam ungu Sambil berjalan menuruni tangga meninggalkan peron 1 menuju jalan raya.
Di dalam taxi, aku memperhatikan tas rangsel itu. Masih utuh. Walau sudah agak usang. Wajar 13 tahun. Hebat dia menjaga nya. Guman ku dalam hati.

Bukan andre namanya kalau dia tidak bisa mengetahui nomor ponsel ku.
Sesekali dia menelpon ku. Dengan nada yang sopan. Yang sekarang memakai WASSALAMUALAIKUM YA AHLUL JANNAH..
Hal yang tidak pernah dia ucapkan dulu. Waktu yang telah mengubah nya. Waktu yang mendewasakan nya.

16 DESEMBER 2011
Ucapan selamat atas walimah kami. Ucapan selamat menjadi pengantin baru semoga menjadi keluarga yang SAKINAH MAWADAH WAROHMA dari tetamu yang menghadiri acara akad nikah kami di mesjid taqwa simpang mandala medan. Hal serupa ucapan dari media sosia yang dikirim oleh teman teman saya dan suami saya.
Saya menerima nya karena dia mampu menepati janji nya akan mengembalikan tas rangsel hitam ungu saya dengan sabar selama kurang lebih 13 tahun.
Dia sabar mencari saya selama 13 tahun. Takdir yang menpertemukan kami. Si belel lecek urakan itu menjadi suami saya sekarang. Menemani hari hari ku. Menemani malam ku.
Sampai kini esok dan sampai ajal menjemput kami berdua. Aamiin.
The true of story.

Oleh : Andreant Hanif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar