RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Kamis, 21 Juni 2018

Kumpulan Puisi Genoveva Manohara - PENANTIAN ABADI


PENANTIAN ABADI


Kau yang disini mengisi sunyi
Berikan seni tersendiri padaku
Aku mengingat mu sebegitu agung
Dari sosok-sosok lain dilelakon ku
Kau arti kegundahan ku
Aku begitu mencintaimu
Dan rindu hadirmu disini
Aku menunggu mu
Aku menjaga hati dan rasaku
Hanya untuk mu
Ku jadikan hidup ku
Sebagai penantian abadi bagi mu
Meski semua tanpa arti
Dan tak mungkin lagi

DIY, 2018621
(Genoveva)





RESAH


Malam ini ku daki sendiri
Dari sekian lapis rasa sepi
Bergelayut pada langit-langit hati
Berbagai bentuk resah mendera
Bintang ku pandang tak lagi berparas ayu
Hampa menggulung seluruh hasrat
Yang pernah ku miliki
Adalah ujud kelelahan diri
Akan rasa yang seharusnya telah ku akhiri

DIY, 2018620
(Genoveva)





PUPUS


Malam ini aku hanya terjaga
Sulit untuk ku pejamkan mata
Menutup benak dari suara-suara sengau
Yang riuh kuasai telingaku
Suara itu adalah kata hati sendiri
Nan berteriak coba menolak pesonamu
Yang pernah kuasai nuansa ku

Ketika ku makin kelu
Diam-diam rindu hadir menyusup kalbu
Lalu melukis indah dalam lamunan
Dan temukan kau disana
Dengan kesan tak terlupakan
Sesal menghilangkan
bergantang-gantang air mataku
Ku biarkan hati luka
Ku biarkan anganku sesat
di belantara fakta morgana
Cinta kalahkan nurani
Tanpa sedikitpun nyali

DIY, 2018620
*Genoveva*





SURAT UNTUK NDA


Nda
Ketika ku tulis surat ini,
Aku tengah melangkah dalam lukaku, dalam kesedihanku.
Meski ku tahu langkahku sudah demikian letih, sudah begitu lelah.
Namun aku tetap ingin melangkah jauh meninggalkan semua yang pernah begitu berkesan dalam hidupku, meninggalkan seribu kenangan yang pernah ku sulam disini.

Nda
Aku melangkah pergi dengan membawa luka hati, tanpa ku tahu siapa sebenarnya yang melukaiku. Diriku sendiri atau siapa? Aku tak tahu itu !
Yang jelas luka ini merejam jauh ke dalam hatiku yang paling dalam, menggores nyeri, menyayat, hingga pedih sekali aku merasakannya.

Nda
Apa yang ku tulis adalah yang sebenarnya.
Dalam langkah hidupku yang penuh dosa ini, ku akui pernah ada dusta, pernah ada kemunafikan.
Sejak aku bertemu kamu, baru kali ini kata-kataku demikian bersih dan jujur. Sikapku pun apa adanya. Aku tak akan lagi menutupi dengan topeng yang begitu memuakkan hati nuraniku.
Aku bisa menemukan diriku sendiri !
Aneh nampaknya, tapi itulah kenyataannya. Baru kali ini aku menemukan keadaanku yang sebenarnya, yang selama ini ku tutupi dengan kepalsuan yang memuakkan.

Nda
Ada nyeri, luka juga gelisah yang tak mungkin kau tahu, sulit sembuh.
Dan itulah yang membuat semangat hidupku bagai terbang, itulah yang mendorong ku untuk melangkah jauh, meninggalkan kenangan manis dan pahit kisah hidupku. Dan biarlah ku rajut serpihan-serpihan luka dalam kesendirianku.

DIY, 2018618
Yang berbahagia dalam merajut serpihan-serpihan luka. (Genoveva)





SEPI


Mendung membuka tersibak
Menguak langit tampakkan cahaya rembulan
Yang tengah bersembunyi
Dalam kegelapan memancar redup
Tatap mu merangkap ku
Dalam arti yang tak ku mengerti
Kau merengkuh ku dalam pelukkan
Keheningan beku antara kita
Hatiku hatimu diam
Menggigil dan rapuh

Mengapa kesendirian masih saja ku rasa
Meski telah kau dekap aku begitu erat
Aku pasrah dengan segala resah yang kita alami
Mata membara membakar hati kusam
Dan menetes sendu didada mu
Ku sandarkan beban
Kau belai kekalutan
Dalam ketidakberdayaan
Ingin ku lepas dari mu

DIY, 2018618
*Genoveva*



---------------------------------------


Oh Tuhan ...
Telah ku telan ganjalan hidup tanpa bebatuan
Ku beri kebebasan burung untuk berkicau
Semaunya
Semerdunya
Sesukanya
Ku harap dengan begitu akan terbatas ucap
Namun
Semakin terperangkap
Terjerembab
Terpelanting
Tanpa ucap teriak ampun

DIY, 2018616
*Genoveva*

Sabtu, 09 Juni 2018

Kumpulan Puisi Nimas - PANCAROBA HATI


Pancaroba Hati
(Nimas Sayu Dara)


Akan tiba perpisahan
Jalan tak lagi satu tujuan
Jarak dan waktu memisahkan
Kita saling kehilangan
Dan cerita cinta tinggal kenangan

Akan tiba di mana hati saling merindukan
Dan malam akan di hiasi genangan hujan tak berkesudahan
Akan tiba waktu di mana rindu tinggal sebuah tangis pilu
Kidung cinta berganti irama sesal dan duka
Kasih sayang berubah jadi ladang kebencian

Sebentar lagi waktu itu akan tiba
Di mana kuntum mawar gugur helai demi helai
Terserak di pelataran bumi
Layu, kering dan mati

Lampung, 09 Juni 2018
#SyairSenja
#KidungSenja




RINDU BENGAL
Oleh : Nimas Sayu


Ini masih pagi
Matahari masih belum tinggi
Tapi, akh ...
Mengapa aku sudah rindu?
Bukankah semalam sudah kukatakan jangan dulu datang

Rindu
Mengapa begitu bengal
Selalu datang tiap waktu dengan nakal Tak peduli rasa hatiku
Sungguh terlalu!

Hai kamu yang membuatku rindu
Tolong, berhenti sejenak untuk tak mengusik anganku dengan bayanganmu
Sebab, rindu yang kemarin pun belum sanggup aku jinakkan
Ah rindu ...
Mengapa harus padamu?





Senja Tak Lagi Jingga
(Nimas Sayu Dara)


Awan kelabu dalam bisu
Jingga emasnya terpuruk kelu
Diam membeku di kaki nabastala
Murung tanpa biasnya yang mempesona

Perlahan pawana menyapa
Sesaat menderu bagai amarah
Berseteru dengan mendung yang membuncah

Buntala berduka
Gagana cucurkan air mata
Bagai duka sang dara jelita
Hilang cinta tertelan dusta

Ah, ...
Senja tak lagi jingga

---------------------
Nabastala : Langit
Pawana : Angin
Buntala : Bumi/Jagat
Gagana : Angkasa
Lampung, 10 Juni 2018
#SyairSenja
#KidungSenja

Jumat, 08 Juni 2018

Kumpulan Puisi LUmbang KAyung - KERINDUAN TAK BERTUAN



# TERIMA KASIH ADINDA #


Di impian ku yang tak sempurna,
Kukabarkan juga indahnya arti cinta,
Dari hidup ku yang inginkan kau bahagia,
Juga melihat mu senantiasa gembira,
Dan berharap kau dapat bermanja,
Untuk hilangkan lelahku yang begitu menyiksa.

Terima kasih adinda,
Kau terima rezeki ku apa adanya,
Kau beri candamu yang begitu mempesona,
Yang menawan jiw raga ku sehingga tergoda,
Walau kau hidup di rumah yang baratapkan rumbia,
Kau tak pernah meminta apa yang mereka punya.

Rasa ingin menangis memandang mu,
Tapi ku takut kau bersedih karena ku,
Bukan karena aku benci kepada mu,
Aku hanya merasa sangat malu,
Yang tak dapat memberikan pinta mu yang dahulu,
Pintamu di saat dahulu aku merayumu.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 04:06:2018





# NYANYIAN PENGANGGUR #


Hidup penuh tantangan,
Hidup tinggalkan keresahan,
Tertawa bersama rembulan,
Menangis dalam penyesalan,
Di saat pagi memberi harapan,
Berhayal memeluk angan angan.

Banyak yang sudah di lakukan,
Semua menjadi sia sia,
Hanya terdengar cemoohan,
Dari kata kata bijak mereka,
Yang hidup di dalam kemewahan,
Yang rakus akan kekuasaan.

Kian simpang siur,
Nyanyian penganggur,
Yang melangkah di tanah subur,
Berharap hidup nya menjadi makmur,
Sedangkan impian kian hancur lebur,
Bersama tarian di depan pintu kubur.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 03:06:2018





# HASUTAN PENDUSTA #


Hingar bingar,
Yang datang menyambar,
Bagaikan halilintar,
Ceritakan yang tak benar,
Ajak untuk bertengkar,
Inginkan NKRI ini berpencar.

Bagai lelucon saja,
Badut badut bersandiwara,
Layaknya seperti arjuna,
Bak mulia bagaikan dewa,
Diatas duka manusia iya tertawa,
Srigala srigala berbulu domba.

Aku tak dapat memahami,
Di sana sini saling mencaci,
Penuh benci dan iri hati,
Korbankan putra putri pertiwi,
Hanya karena sebuah ambisi,
Untuk menjadi penguasa di negri ini.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 01:06:2018





# KERINDUAN TAK BERTUAN #


Bagai bayu berhembus perlahan,
Aku hanya bisa merasakan,
Ibarat aroma bunga di taman,
Aku hanya dapat mengendus wewangian,
Umpama irama gemersik dedaunan,
Merdu bersama nada yang tak berketentuan.

Jauh ke tengah lautan,
Terapung tak bertujuan,
Tinggi di puncak pegunungan,
Menjulang tinggi tiada impian,
Terpendam di dasar bumi tersimpan,
Tertanam hancur tak beralasan.

Begitulah cinta yang ku puja,
Begitulah rindu yang ku damba,
Jauh tertinggal belaian manja,
Kasih sayang hampa tiada bermakna,
Hilang sudah impian bahagia,
Menyisakan kenangan yang hampir sirna.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 25:05:2018





# AKU HERAN #


Aku heran,
Kesalahan kecil di tuntaskan,
Kesalahan besar di pertimbangkan,
Yang benar di persoalkan,
Yang salah penuh kemaafan,
Kenapa semua menjadi pembodohan,
Dalam menjalani panggung kehidupan.

Aku heran,
Memfitnah katanya atas nama tuhan,
Membunuh katanya atas nama tuhan,
Mengadu domba katanya atas nama tuhan,
Mencaci maki katanya atas nama tuhan,
Agama apa sebenarnya yang pantas jadi panutan,
Hingga tuhan tak lagi salah dan di permasalahkan.

Ah ,,, lebih baik ku diam saja,
Anggap saja semua sandiwara,
Seperti sinetron di layar kaca,
Seperti dongen kancil dan buaya,
Yang akan menjadi sebuah cerita nyata,
Tentang kebodohan bapaknya yang hidup di INDONESIA.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 23:05:2018




# PADA WAKTU BERTEMU #


Dahulu kita bersama,
Seiring tawa,
Senada canda,
Melebur duka,
Mencari cinta,
Dan perpisahan mengakhirinya.

Kenangan itu,
Selalu ku tunggu,
Selalu ku rindu,
Di sepanjang waktu,
Sepanjang angan ku,
Hingga akhirnya kita bertemu.

Kini di dalam mobil indah mu,
Dirimu bergaya,
Dengan kemewahan mu,
Kau tebar pesona,
Tapi aku kecewa karena rindu.
Kau palingkan muka di saat bersama.

Ku pandang diri di depan kaca,
Kita memang tak pantas lagi untuk bersama,
Mungkin kau anggap aku peminta minta,
Walau aku tetap juga meminta,
Maaf atas salah dan dosa saat kita bersama,
Dalam menyambut Aidil Fitri yang Bahagia.

SELAMAT HARI RAYA AIDIL FITRI 1349 H
MINAL AIJIN WALPAIJIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 14:06:2018

Kumpulan Puisi Ade Saputra Sunankaligandu - ARWAH CINTA



♡ RETAK GELAS KACA ♡

Gulita pun jatuh di sudut beranda
Gigil malam di bawah rinai hujan
Sayup mengalun, kidung sang angin
Tembangkan syair legendera cedera

Aku takut, pada rupa malam
Yang selalu datang merajam
Hingga tak bisa, kuukir prasasti mimpi
Pada helai-helai pucuk kasturi

Retak sudah, gelas kaca di sudut meja
Lukai, naluri lentik jemari
Sedangkan asa kian dahaga
Masihkah, mampu tuk menggapai

#DewaBumiRaflesia_06_06_18





♡ ARWAH CINTA ♡


Langkah, terlunta di mega jingga
Lalui deretan galaksi
Menembus titik hampa, tanpa udara
Sesak, terkurung dalam rotasi dimensi

Rembulan purnama, kemerlip gemintang
Taburkan binar menantang
Namun pudar, lalu sirna pada retina
Yang tersisa, remah bayang di jelaga

Bius aku, dengan secawan paradigma
Lalu kubur, dalam pusara cinta
Bingkai jua, arwahnya di figura
Agar tak lagi berkelana

#DewaBumiRaflesia_01_06_18




♡ KOPI PAHITKU ♡

Aku, dan secangkir kopi pahit
Bercengkerama bersama asap sigaret
Kuhempas ke udara, bersama gulana
Sendiri, di bilik malam, ku tak bisa lena

Hujan, yang jatuh di halaman
Mengetuk pintu sunyi, hanya tuk mengamen
Ajak aku, menari dalam illusi
Mungkin dia tahu, aku telah mati suri

Biarkan, kusendiri berjubah puisi
Usah kau baca deretan aksara
Kau tak akan pernah mengerti
Isi di rimba raya jiwa

#DewaBumiRaflesia_09_06_18




♡ DI UJUNG TADARUS ♡

Rembulan terus bertadarus
Gemakan marka ke jalan nirwana
Gemintang pun, tunduk mengabdi
Sadar, bahwa diri, tidaklah abadi

Kulalui, rindangnya taman romadhon
Mestinya, sejenak kuterhenti
Nikmati bulir embun dari surgawi
Namun, aku diperdaya saithon

Aku, terus berlari
Mengejar dunia, yang sesungguhnya bertepi
Dan aku pun, dalam jiwa penuh noktah
Yang tak sempat basuh, jelaga yang mendarah

Rembulan terus bertadarus
Tuntaskan juz ketiga puluh
Agar terbuka pintu pagi suci bersih
Bagi jiwa-jiwa yang ikhlas

Selamat hari raya
Bagi semua ahli surga
Para penakluk hawa nafsu
Semoga, tetap begitu

#DewaBumiRaflesia_14_06_18