RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Senin, 21 September 2015

Kumpulan Tembang Kata Pengendara Langit - LELAKI DAN RUSUKNYA


Kita sempat memaknai bahwa tak ada jarak yang menghalangi, memandang langit yang sama, matahari yang sama juga gelap yang sama
Tapi kita lupa bahwa sebenarnya kita ibarat pulau sumatera dan jawa,, dekat tapi tak menyatu,
Andai saja masih ada pegunungan krakatau sepeeti dua abad lalu pasti tak ada laut yng menjadi jarak.
Seperti perbedaan antara cinta dan pribadi yang menjadi jarak yang memisah antara kau dan aku
Andai saja aku tau dari dulu, untuk menjadi abu haruslah bersahabat dengan api,
Sama seperti memimpikanmu, harus tidur selamanya
Mustahil air bersahabat dengan api





Lelaki dan rusuknya


Sebenarnya tak ada yang paling penting di takdirnya kecuali mencari bagian tubuhnya yang hilang tercecer entah dimana (rusuknya), ingin ia lengkapi raganya dengan seauatu yang hilang itu lalu ia pulang bersamanya ditempat yang seharuanya berada, layaknya adam dam hawa sebelum terusir dari surga.
Tak jarang dari lelaki yang rela berpeluh pilu, demi membawa kembali perempuannya sebagai rusuknya yang hilang, rusuk yang seharusnya menjadi penjaga sebagai pagar hati dari getar hiruk pikuk hidup, sehingga damai
Tak banyak yang di pinta lelaki pada wanitanya, selain kesetiaan menemani perjalannya, hingga ia temukan tempat terindah untuk mereka (wanitanya dan anak-anaknya).
Mana mungkin ia biarkan bagian hidupnya terlunta bahkan tergores sedikitpun, karna wanita adalah hadiah terindah dari tuhan yang tak ada gantinya
Layaknya adam dan hawa

(Pengendara langit)




Jarak yang menyebut Dirinya sebagai Rindu


Terimakasih kepada jarak, yang mengajari makna dari rindu
Bagaimana tidak?
Kaki kita yang semakin jauh menapak tak lagi bisa saling bertatap melihat rupa masing-masing kita. apalagi mendengar merdu dan parau suara saling memanggil.
Bagai mana caraku tetap bertahan disini, sementara tanganmu yang biasa menghapus airmata tak lagi hadir menyapu pipi, tangan yang menepuk punggungku dan menguatkan tak lagi bisa menyentuh nyata. Bagaimana caraku menahan gigil pada dinginnya hujan apalagi panas yang teriknya hampir membuat hati terbakar mengingatmu.
Hari ini kusadari makna jarak, yang retaknya menumbuhkan rindu, maka kupahami rindu lebih kekal dari cinta yang diikat kokoh oleh kenangan-kenangan lampau
Tentang kita.

(pengendara langit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar