RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Jumat, 12 Mei 2017

Kumpulan Puisi Fatircool - MALAM


MALAM


Begitu pekat,
Gelap keadaan mu
Bermahkotakan bulan
Berhiaskan bintang..

Hembusan Anginmu berbisik lirih
Menggelitik hati menembus rasa
Menambah pesona sang pencinta

Kau selalu penuh misteri
Berteman penghuni malam
penuh pangeran penggoda
Dengan sejuta pesonanya

Itulah sang MALAM

Fatircool
Medan,
06.05.2017
Yv





LELAH


Maaf ku tak mampu menjaga kita
Kupasrah dalam doa
Kau yang meminta ku pergi
Dengan semua janji yang kau beri

Kini ku sampai pada titik jenuh
Aku lelah
Pergi lah dengan nya
Semoga harimu lebih bahagia

Fatircool
Medan,
05.05.2017
Yv





CINTA

Kata ini sederhana
Tapi mengandung sejuta makna
Kata ini singkat
Tapi memiliki harkat

Terlihat manis
Namun sinis
Terlihat mempesona
Namun berbahaya

Cinta
Kata itulah yang banyak dinanti
Cinta
Kata itulah yang banyak duka

Tak sedikit karnanya bahagia
Menyatukan semua yang berbeda
Tak sedikit juga karna nya terluka
Memecahkan semua yang bersama

Cinta
Begitu penuh misteri
Datang dan pergi sesuka hati
Tanpa memandang situasi

Fatircool
Medan,
05.05.2017
Yv





Sebait Puisi


Rasa yang mencabik cabik hati yang polos.

Yv,
Medan,
04.05.2017




CINTA DALAM BIMBANG


Hadirmu menyapa dalam bimbang
Terurai benak keluh kesah
Langkah kaki terasa terhempas
Tersentuh hati merasuk jiwa
Memeluk sanubari penuh makna
Ada dan tiada
Menggores indah setiap langkah
Merana hati berkelana
Cinta kasih sayang dalam nyata
Bersinar bagai bintang kejora
Kejora hatiku
Raih sinarmu
Tembus penghalang mu
Ikhtiar juangmu
Kekuatan dalam doamu
Wujud asa genggaman mu

Fatircool
Medan
12052017
Yv





PERI BERSAMA MENITI HARI

alanan ini begitu terjal
Semakin jauh melangkah semakin tajam menusuk.
Tapi kutak takut sedikitpun
Ku tak merasa sakit
Karena cahaya mu hangat menyelimut
Wajah tersenyum hati menangis
Inilah ritme kehidupan
Naik turun rentak berirama
Suka duka menghantui
Setiap langkah kehidupan
Tapi ku tegar melangkah bersamamu
Bersama cahaya menghias kalbu

Fatircool
Medan
12052017
Yv

Rabu, 03 Mei 2017

Kumpulan Puisi Adhiet's Ritonga - KELUH DAN KESAH


KELUH DAN KESAH
Adhiet’s Ritonga


Keluhku
Tak menyadarkan mu
Kesahku
Terlalu mudah untuk diabaikan
Pernahkah kau sejenak melirikku
Menatap haru padaku yang sedang berduka
Aku butuh pundakmu itu
Sekedar meringankan sedihku





SAJAK SENJA
Adhiet’s Ritonga


Sajak ini kutuang dalam secarcik kertas
Ungkapan rasa yang tak dapat kuucap
Akhh, percuma
Tangisku tidak jua reda
Malah membanjiri kertasku
Basah bersimbah
Lalu dengan apa lagi aku harus berkeluh kesah

Sajakku tak mampu redakan tangisku
Mengadu pada senja pun percuma
Senja tak pernah bicara
Tak pernah membujukku ketika sedih
Tak mampu mengusap air mataku
Lalu pada siapa lagi aku meski membagi pilu ?

Kantor Pusat Sanggar Pelangi





WARNA
Adhiet’s Ritonga


Tersiksa !
Begitu kata WARNA.
Syair lagu yang mereka nyanyikan.
Bagai menyuarakan isi hatiku, saat ini.
Senang, tapi juga sedih.
Terus kuulang lagu ini sampai aku menangis, puas.
Hingga tak ada sedih yang kurasa.
Setidaknya khusus malam ini !

Sedangkan WARNA, karibku.
Tak jua mampu membelaku dari pilu sedan.
Walau ia selalu menawarkan tertawa.

Kantor Pusat Sanggar Pelangi





DASAR ANAK KAMPRET
Adhiet’s Ritonga


Hushh …
Bentakku !!!
Masih kecil sudah merokok.
Pasti usianya belum sepuluh tahun
Dasar anak tengik, bau kencur.
Apa bapak mamakmu tak mengajarkan yang baik ?
Sekolah dimana kau ?

Mataku melotot, maksud hati menyuruhnya pulang.
Bukan malah asyik maen facebook.
Ihh, celana pun asal pakai.
Kukancingkan resletingnya.
Plak … !!!
Kujitak kepalanya satu kali.
Puas ah, rasa geramku.

Kantor Pusat Sanggar Pelangi





BUKAN KAU MELAINKAN AKU
Adhiet’s Ritonga

Ketika butir Sajakku berlinang.
Mekar bagaikan kuntum bunga.
Kian mekar makin bercahaya.
Sajakku serupa rumput, hijau di semak belantara.
Seindah Pelangi disenja hari.
Bening.
Umpama embun pagi hari.
Langit dan bumi adalah isinya, mantra kesumat iramanya.
Kembang tujuh rupa pula maknanya.
Aku terbang bersama Sajakku, mencoret angkasa goreskan tinta emasku.
Aku pilih hitam, aku pilih putih.
Dibalut indah kuning dan hijau.
Laut biru.
Aku takkan diam dengan perintahmu.
Selagi tangan masih utuh, tetap kucoret kehidupan dengan tinta warna warni.
Melengkung bagaikan Pelangi.
Saat aku bergema bersama Sajakku.
Kau hadir ucapkan salam.
“Masuk saja !”, jawabku.
Sebab salam kita berbeda.
Hening yang sunyi, kau pecah.
Buat angkara atas segalanya.
Heh, biarkan aku berjalan dengan kesederhanaan.
Asal berjalan dengan kaki sendiri.
Maka jangan kau ajari aku mengukir senyum.
Sedang bibirmu pun sumbing.
Ini Sajakku, biarkan aku bermain bersama.
Tak perlu dicekal – cekal, karna Sajakku tidak menistakan siapapun.
Dan ketika kau tunjukkan Sajakmu yang berlapis emas itu.
Aku tak mengerti atas perbedaan sikap pandang kita.
Karna Sajakmu maupun Sajakku.
Tak ada bedanya.

Kantor Pusat Sanggar Pelangi





.
MIMPI ANDI
Andi Kuniawan SP


Ya Allah
Sudah pukul dua dini hari
Aku terbangun akibat mimpi
Bahkan air mataku menetes

Aku dibentak aku dianiaya
Di tempatku bekerja
Entah apa salahnya

Aku menganbil keputusan
Keluar dari tempatku bekerja
Ketika aku keluar dari pekerjaan
Hanya kaulah tempatku mengadu
Kau memeluk dan merangkul aku
Penuh kehangatan penuh kesetiaan
Kecupanmu di dahiku menyadarkanku

Hanya air putih yang kuminum
Saat aku tersentak atas mimpi burukku

Entah kenapa dari mimpi itu
Aku merasa sedih selalu
Rindu padamu sampai kini
Aku tak tahu apa yang terjadi
Firasatku mengatakan ada sesuatu

Kantor Pusat Sanggar Pelangi





JANGAN SALAH MENILAI
Andi Kurniawan SP


Jangan salah menilaiku
Bukan aku membela diri
Aku bukanlah sebejat orang diluar sana.
Aku bukanlah manusia yang terlena dengan kehidupan
Aku tahu !
Dan aku tidak memungkiri diriku sendiri
Karna aku manusi yang penuh DOSA
Sebab aku bukanlah Nabi
Yang tidak mempunyai Kesalahan

Beranda Sanggar Pelangi.





.
SAMPAI KAPAN ?
Andi Kurniawan SP

Sampai kapan aku duduk disini ?
$ampai kapan aku begini ?
Kerja, kerja dan kerja lagi
Duduk sebagai Operator di Perusahaan

Ingin juga Menjadi seorang Bos Besar
Ingin juga punya Perusahaan
Bukan aku tidak bersyukur akan nikmat Mu
Ya Allah …
Sangat aku syukuri
Terkadang manusia tidak ada puasnya
Sudah diberi, masi saja kurang
Mungkin,
Datangnya pikiran ini
Membuat aku terus berkembang
Terus semangat, terus meraih sukses

Beranda Sanggar Pelangi.





.
DUKA NESTAPA
Andi Kurniawan SP


Ya Allah.
Sebegitu tragis manusia sekarang
Hinga tega menyakiti secara fisik
Antar satu degnan yang lain

Sungguh sadis sangat sadis
Nyata di depan mata Ya Allah
Aku tak kuasa melihatnya
Merinding aku melihay kejadian ini
nyata di depan mata

= Depan mie Sarjuk =

Beranda Sanggar Pelangi.





DOA DIKALA MALAM
Adhiet’s Ritonga

Kala purnama genap berbilang
Serumpun bintang pendar cahaya
Awan berarak kembali pulang
Langit hitam pudar warnanya

Malam dingin diselimuti angin
Hujan menyiram bahasi bumi
Aku menghadap pada – Mu ya Tuhan
Bersujud haru tenggelamkan diri

Kupanjatkan doa berderai air mata
Hapuskan dosa sehampar lautan
Terimalah Allah taubatan hamba
Seluas angkasa mohon ampunan

Qiamulail hamba tegakkan
Tepat dikala malam Lailatul Qadar
Jalan yang bengkok segera luruskan
Sebab diriku terkesilap sadar

Kantor Pusat Sanggar Pelangi

Kumpulam Puisi Siamir Marulafau - DI ATAS LANGIT


HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
siamir marulafau


Di kala gelap sinar pun tak membayang
Pengharapan sirna,entah ke mana
Hati gusar menerkam pemikiran
Meskipun badai berangin kencang
Pincalan tetap melayar...
Sepanjang lautan kuseberangi
Gunung pun kudaki,entah ke mana
Hati pun terimbas kemajuan zaman
Pengetahuan bagaikan sumbu lampu
Tak akan terselubung ke mana-mana
Jika pendidikan kuemban menyantol dalam dada
Miskin ilmu tak berguna...
Tak akan mulia sepanjang hayat
Jika kegelapan kulalui selalu menghantui diriku
Generasi berpikir terus
Jangan berpangku lutut
Berjuanglah ....
Pendidikan bagaikan pohon berakar merambat sampai ujung dunia
Miskin ilmu tak berguna
Yakinlah masa depan menitip emas dalam harapan
Optimis,perasaan pemikiran akan bermuara dalam kehidupan
Sepanjang napas bersemayam dalam jiwa
Kegelapan diubah menjadi terang benderang
Sampai dunia bersinar ke mana-mana
Jika ilmu diemban,uluran tangan tak membentang di pinggir jalan
Kemiskinan terhempas
Yakinlah,....
Wahai generasi penerus bangsa
Tuntutlah pengetahun sepanjang zaman
Hari ini hari pendidikan membahana dalam dada
Membiaskan sinar dalam harapan
Sepanjang hayat dikandung badan
Akan terjalin kearifan dalam pengembangan
Di hari pendidikan bahagia bagi semua umat

sm/01/05/2017





#PUSI SATU BAIT
siamir marulafau


Kebablasan mengukir syairnya di atas karang terjal tak berpilar

sm/30/04/2017





THE STAR IS MINE
siamir marulafau


Don't let the star go away
Although it has a moonless face
In the night i come down to gaze
Whereas i couldn't find out my way
For no friends to help
Only thyself,accompanied for a while
But never i have frustrated in mind
Since the star has a smile always
Though it comes up once in a while
Never i demand for its coming
But it has a feeling of the love
That i might not regard it useless
For one day,it is mine
Never i let it go away
That it really sounds from what is said
Let my body be drowned at the sea
Till it dries....
For one day i walk on it
As long as my breath can fly
Whereas the earth is angry with
And i need apology if it is like this
For thy love never betrays
I really might not let it go away

sm/29/04/2017





#PUISI SATU Bait
siamir marulafau


TAK SAMPAI HATI MERANGKUL RINDUMU JIKA KASIH HANYA SELINTAS TERUKIR DALAM RELUNG

sm/28/04/2017





SEMUT TERPERANGKAP
siamir marulafau


Sebelum dikau naik daun
Menginjakkan kaki di kursi emas
Mulut manismu semanis madu
Semut-semut berharap datang menjemput
Meskipun madunya tak tertuang
Menetes di bawah lantai dicicipi
Mejanya cukup rapi
Tak akan bisa dihinggapi...
Semut-semut enggan memanjat
Sikap bicara dan gerak
Membuat mejanya goyang
Sistem dan mekhaniknya memanas
Karena janjimu mengikat kaki tak berjalan
Semut-semut berlarian
Terpijak dengan kaki meja
Kursi-kursi berantakan ke sana sini
Madunya pun bertumpahan
Semut-semut terperangkap kemanisan
Memangku nama sampai ujung dunia
Dengan gelas madu dikau bawa di atas daun merimbun tak bersinar
Tak satu pun dari mereka mencicipinya

sm/28/04/2017





THY LOVE IS LIKE PEARL

As long as the sky is not dark
Thy heart will fly there to gaze
For the sun will be smiling
To provide the brightening
And the moon will come down to shake
While the love you draw looks like the pearl
So difficult to miss
I don't know why...
Let the sea dry to tell the story
Why thy love there be existed

sm/27/04/2017,copyright





THE BREATH
siamir marulafau


Thy breath never complains
To provide the lives
Since i was born till to die
And it never asks how much to pay
If it is so,what to do?
No words can be urged
No sentences can be written
That the natural lives
So as to thank the Almighty
For the power of our lives
The breath is so precious
Till to die to keep well
And no one will hesitate
That the breath will be going away
What should be done?
If it is still in the blood with the flesh
That the lives will be once feel regret
If the bad deeds are always conducted
It will not be willing to put in the hell
For asking paradise to live

sm/27/04/2017,copyright





"TAK ADA ISTILAH SASTRAWAN FB,DAN FACE BOOK HANYA SEBAGAI SOSIAL MEDIA UNTUK MENULISKAN KARYA SASTRA UNTUK DIBACA,DIAPRESIASI DAN DIKRITIK YANG SAMA HALNYA DENGAN SOSIAL MEDIA LAINNYA"(pdlc/24/04/2017)





#PUISI SATU Bait
DI ATAS LANGIT
siamir marulafau


Sinar-MU akan kugapai membias di setiap sanubari sepanjang langit tak runtuh menyentuh bumi di kala sujud

sm/25/04/2017





MINAT BACA
siamir marulafau


Hpnya berdering bercahaya
Syair-syair tercantol
Pembacanya tertidur pulas
Buku-kuku termakan rayap
Tak ada penghuni di setiap halaman
Minat semakin kropos
Siapa yang salah?
Pembaca beralih dalih
Bilik pustaka berhantu...
Tak ada manusia di sana
Toko buku gulung tikar
Hanya kertas bergores tinta menimbun
Teknologi disalahkan
Apakah betul atau tidak?
Tak akan mungkin kabel-kabel mengikat leher
Jika minat menyisir tepi sungai mengalir
Pikiran akan segar...
Jika bacaan berulang-ulang
Intelektual terserap
Kehidupan tak akan gersang
Dilanda kemalasan di musim panas
Apakah buku-buku cetak memanas juga?
Tak akan mungkin ...
Jika hasrat menggulung bagai ombak
Akan terbentang di atas pasir kelak
Goresan berminat

sm/24/04/2017





OPINI DALAM PENULISAN KARYA SASTRA :
siamir marulafau


Saya pikir tulisan di atas ini penting juga untuk dibaca sebagai catatan tentang kemajuan dan perkembangan sastra di negeri ini.Jika dipilah-pilah tentang masa penulisan seperti penulisan karya sastra pada periode sebelumnya,misalkanlah itu periode angkatan Balai Pustaka,periode Pre-pujangga Baru,Periode angkatan 45, dan periode angkatan 66 sampai pada periode masa kini adalah mencerminkan perkembangan sastra dalam berbagai bentuk dan karakteristik pengarang.
Nah,sekarang kita hidup di zaman serba modern dan tentu pola pikir dan kemajuan teknologi semakin meningkat,dan tentu juga perkembangan pikiran manusia semakin maju.Kemajuan untuk berpikir tidak lagi sama pada periode angkatan 45,dan semua karakteristik dan sifat manusia berubah dan begitu pula perkembangan penulisan karya sastra serta media sastra.Untuk itu,jangan heran jika hanya sedikit yang berminat membaca karya sastra untuk untuk puisi khususnya diterbitkan di media sosial seperti surat kabar,majalah dan lain sebagainya jarang diminati orang
atau pembacanya karena sosial media yang lebih diutamakan orang pada sekarang ini adalah sosial media ELEKTRONIK,yaitu termasuk FACE BOOK(FB).
Dengan adanya Face book ini,orang lebih cenderung menulis sesuatunya melalui social media ini,dan bukan hanya saja orang awam yang tak tahu masalah sastra menulis dan membaca sesuatunya dalam FB tapi penyair-penyair,pengarang-pengarang dari berbagai kalangan termasuk politikus,kritikus sastra dan kritikus di bidang politik juga ikut mengambil bagian menulis sesuatunya sebagai curahan hati nurani mereka.Maka untuk ini,saya juga sebagai penyair dan kawan-kawan lainnya ikut dan turut menulis karya astra,yaitu puisi,cerpen,novel,kritik sastra atau sejenis karya sastra lainnya.
Saya rasa dengan lahirnya sosial media (FB) pada kemajuan teknologi ini,kita sebagai pengarang lebih bersyukur kepada Allah SWT karena sesuatu yang kita tulis,apakah itu karya sastra dan lain sebagainya cepat dibaca dan ditanggapi dibanding alat sosial media lainnya,dan sekarang tinggal peletakkannya pada pribadi kita masing-masing atau sistemnya pada setiap grup,yang dibentuk dengan adanya ADMIN.Jika seseorang menulis karya sastra apakah puisi,cerpen,atau novel,tentunya karya itu akan dinilai oleh ADMIN apakah layak atau tidak 'POSTING' karya sastra itu pada setiap grup,dan begitu juga bagi setiap kritikus sastra menilai apakah karya sastra itu bagus atau tidak,apakah bermanfaat atau tidak.Salah satu keistimewaan Pemostingan karya sastra melalui FB ini dibanding sosial media lainnya seperti surat kabar,majalah adalah karya sastra yang ditulis dapat dibaca oleh para permirsah sebahagian di seluruh wilayah Nusantara dan bahkan sebahagian para permirsah di seluruh dunia,ketimbang karya sastra itu diterbitkan di surat kabar yang akan menjadi bungkusan sambal blacan inang-inang di Mercu Buana atau di pajak.Makanya,jangan bangga sekali setiap penyair,pengarang yang karya sastranya diterbitkan di sosial media lainnya selain FB.
Merujukpada penilainpara kritikus,meyaring atau menyeleksi apakah karya sastra yang diposting di FB betul apa tidak,tergantung pada pembaca dan penilainnya oleh kritikus sastra karena karya sastra ini bersifat relatif dan sukar untuk menentukan 100 % kebenaran di dalam karya sastra itu menyangkut pada unsur-unsur karya sastra itu sendiri.Tapi bagi pemikiran saya jika karya sasra itu menyentuh pemikiran dan perasaan baik dalam bentuk konteks,isi dan penulisan karya sasra itu sepanjang tidak melanggar tata tertib atau tata aturan penulisan karya sastra yang diposting berarti karya sastra itu adalah benar dan baik yang dapat diambil manfaatnya oleh segenap pembaca.
Kita sebagai pengarang,kritikus sastra tak perlu saling jelek menjelekan baik dalam sistem penulisan maupun dalam kritik mengkritik serta menunjukan jati diri masing-masing dengan catatan bahwa akulah yang paling benar,pintar dan kaulah yang penulis yang tak benar atau menunjukkan bahwa karya Si Polanlah yang paling bagus di dunia.Marilah sama-sama kita menulis dan mengkritik antara satu dengan lainnya dengan kritikyang sehat,dan menyegarkanperasaan dan pikiran sehingga terjalin hubungan baik dan silatuhrahmi yang baik tanpamengedepankan rasa emosionil,keangkuhan dalan sebagainya yang memupuk rasa persaudaraan antara sesama.Face book ini adalah salah satu media sosial yang amat canggih di dunia pada masa sekarang ini digunakan untuk saling berbagi pendapat baik dalam segi ilmu pengetahuan, seperti ilmu sastra,penulisan karya sastra,ilmu sosial politik dan lain sebagainya tertuang dalam FB ini tanpa membuat pilar-pilar pemisah antara satu dengan yang lainnya,dan yang agak dibedakan pada tahun-tahun sebelumnya yaitu seperti angkatan 45,angkatan 66,dan apalagi karakteristik penulisan sastra pada masa sekarang ini sudah menjuru ke sistem modern dan post modernisme yang tanpa terikat pada sistem konvensional.
Demikianlah tulisan singkat ini saya paparkan,dan apabila ada kekhilafan,kekurangan dan kelebihan,saya mohon dimaafkan sebagai hamba Allah yang serba kekurangan,dan moga tulisan ini bermanfaat dan barokah.Aamiin.(pdlc/24/04/2017)





JIKA LANGIT TAK BERAWAN
Siamir Marulafau


Sepertinya terdampar di hamparan lautan
Di kala langit tak berawan
Mengulung harapan sirna
Tak berbingkai di sinar lembayung tak benderang
Apakah seterusnya demikian ?
Aku hanya menantikan pesan
Tak menikam lara di penantian
Sepanjang bintang-bintang tak berjatuhan
Dicelah -celah kehidupan fana
Meskipun curah hujan tak membasahi bumi

sm/22/04/2017





#PUISI PROSA LIRIS SATU BAIT


siamir marulafau
Walaupun berbaring di sampingnya semalam suntuk lara sepertinya menerawang di surga dunia membias ke seluruh tubuh
sm/19/04/2017





BERBAYANG SEKEJAP
siamir marulafau

Di malam sepi
Hanya tertidur sekejap
Di kala bintang tak berkelip
Denyutan jantung semakin berdebar
Melirik pada keindahan alam
Walaupun kelam
Tak serupa dengan daratan kelahiran
Kegalauan sirna...
Ditelan angin malam

sm/18/04/2017





PERSPECTIVE LOVE
siamir marulafau


The tip of my tongue
Never stops to say thy love
Who you are and who i am
That our hearts are like the flesh and skin
Never the love is betrayed
For it is true till to die
Let them talk as much as they like
As long the love runs...
But ,what to say if the lives has no breath
Almost are in pain
That makes the love be ended at the end

sm/18/04/2017,copyright





HOW TO GAIN A TRUE LOVE
siamir marulafau


Don't let my tears come down
While never i miss you
Never i hurt you from the beginning
Up to die,till my heart be with you
You are really the fuel of thy heart
Since then i come to you
Not to ask for the love
It comes from the real bottom of heart
That arises on the surface of the sea
Though it was in the stormy night falling
That the love i kept in is not the same
Whatever it is,it is not like what you think
It is not a kind of plagiarism
To imitate the love like what you had
The whispering of love has a lighting
That the moonless night is crying
For the stars are lazy to drop the lightning
Whereas the sun only to peep
Where is thy love?
Never be concealed...
I guess so it comes from the mind
Not like a golden love
It splashes the lighting up to the blue sky
Showing the love is a part of lives
Which might not be inseparable from the flesh
That is a true story of love
Not like the love between yours and the country
For it is a victim to care for
Mean while the love is like blooming leaves
They are then needed to have watering
For every day and night will be in the stock of mind
That the final outcome to solute
Anywhere the love is not found
Not because of beauty,wealth and poverty
But let you think trice before loving
It is not a praise...
What is said about the love is not like the rainbow
It will be missing sometimes
That's the real story be urged
To believe in or not is the majesty of Almighty
Never i betray the love,whom i love
For the sake of lives i run...
Not like a bubble to seize with nothingness
It misses on the hand i grasp
That the love scrutinizes the truth till to die
Though the sea be drying for a while
As long as the mountain hates to explode
That the story of how love is precious
Rather than the gold you are possessing
Which can not be compared with...

sm/16/04/2017,copyright






REMINDING
siamir marulafau


This world looks like unfriendly
For the cruelty of creatures
Whereas humanity is far away
To support the truth...
How can the lives be improved
If the thought is collapsed
Let them think for many times
But it is true what is said
That the sun hates and gives brightening
If this condition is not in mind
What the life there should be?
Where are they?
They might not conceal themselves
For the responsible is a golden sheet
To make all understand and touch
The reality of lives
So as to make them think over and over
Not to sleep all days
Why should they have to kill each
It will be useless thing to do
No improvement from one time to time
Let them think for many times
This verse is only to remind
If not, what should be a picture to note
That's the characteristics of man to day
It looks like machine operates
That's the reality of lives
If it is possible,let them be growing up
Is like the flowers watering in the morning
That misunderstanding be missed
For no consistency of doing,regarded
Let them think for many times
As long as solidarity demands them
No ways to avoid...
It must be,before coming to the rest place
And it is a kind of warning
Before this world is broken into pieces
But not like threatening for all
It is not only for them to think
But for us all to put in mind
If this world be wished to improve till to die

sm/16/04/2017,copyright





CINTAKU TAK SEPERTI BATU KERAS
siamir marulafau

Rindunya sungguh membatu dalam purnama kelam
Meskipun kerinduan kusemai di atas batu karang tak berpilar
Tuhan tak akan menghujani batu dari langit cerah
Sepanjang rindunya tak menggapai batu pusara purnama
Apakah hatinya berbatu krital ?
Hanya Tuhan yang tahu...
Jika rinduku terduduk di atas batu pualam
Akan cinta dan kasih tersemai di semak belukar tak berbatu keras
Asalkan batu permata hati disemayamkan dalam kerinduan sepanjang hayat
Dan tak akan menjadi pebatuan gunung meletus dalam kebencian
Hanya lara yang terpendam dalam kerinduan sepanjang masa
Akan kutanamkan dalam rumah aliterasi bertinta hitam
Tergores di atas batu mengukir kesungguhan dalam asmara
Jika bunga dihias dalam jambang berbatu emas

sm/15/04/2017






BELAJAR BERPUISI
siamir marulafau


Mengapa dikau membiarkan
mimpiku basah mendesah?
Di malam kelam tak berbintang
......

Sepertinya impiaku tak seperti itu
Tapi aromamu hanya sekilas
Perfumnya sirna di udara pagi
,,,,,,,,,,,,,terhempas di gelombang,,,,,,sambung,,,,,,???

sm/15/04/2017





JIKA RAHASIA TERTELAN BUMI
Siamir Marulafau


Rahasia menelan bumi
Hanya Tuhan tahu
Terlena sudah dalam pelukan doa
Pasir-pasir terhempas
Angin menghembus kencang
Tak pilih kasih ...
Kapal laut terjungkir
Siapa salah dalam gerangan?
Apakah ini dosa?
Manusia terbang ke sana sini
Ampun Tuhan....
Mau ke mana kami?
Nampaknya baru bertobat
Terlambat sudah doamu
Tuhan berkata : Selamat jumpa di neraka
Jika ukiran ayat-Ku kau dustakan
Kau nistakan mengukir jabatan
Kau nistakan buat perut sejengkal

sm/14/04/2017





THE POOR AND THE RICH

Are the poor and the rich same?
If not,why they should keep silent?
No different between
For the same dust that man existed
And the racism takes a part
To separate one with another
That should not be like that ..
How cruel of that thought be there
To speak is a right
But not to criticize
Not to mock one with another
It is just a reminding
Whereas the color of skin is a case
But not for the Almighty
The man was created from the same clay
You and i are just the same
The poor and the rich are human beings
Where are they coming from?
To travel along the world
To find out the lives till to die
Let's think trice but not twice
Since this world is too much for us all
If it is so, let this world be smiling
For once in a while that living will be happy
Not gun to settle...
Not atomic bomb will be used there to destroy
Because the war is inhuman
Let this world be speaking to save
That holy soul is a golden gift
Only God as regarding, a place to be back
Why don't they think too much?
That the lives is like a rainbow in mid day
Humanity needs peace...
For us at all need the same
Where is the justice?
Are they sleeping ?
Not to be claimed as a worse
But for the men to sustain the lives
If not,the world will be ended into pieces
That portray a useless thing
There is no gap among...
Why should a separation be there always
For it is a hatred by God
And the sun also hates to give brightening
While the moon will be dull to give lighting
And the starts will be falling down
All the creatures will be in pain
Let them think trice...
How suffering the life there will be
It looks like the desert with broken face
No feeling of love...
That should be gained
Let the growing trees be there to grow
Not to spoil between one with another
That is the final message be kept in mind
For the holy Bible there is to speak
And the holy Koran there is there to remind
Let them think trice
Before coming to the silent land
Before coming to the silent land
So as this verse to speak for the future lighting

sm/14/04/2017,copyright





IMAN
siamir marulafau


Hanya suara jangkrit mendengung
Dikeheningan malam terurai kenangan
Di kala napas dengan udara kuhirup
Apakah gairah hidup berlanjut atau tidak
Di semenanjung teluk kehidupan kugapai
Di dunia fana tersirat dalam syair
Membayang di setiap sudut sembari kulirik
Hanya kau dan aku tahu
Tuhan tersenyum jika kuberzhikir
Sepertinya Aras pun bergoyang
Di langit mana aku berlindung
Dengan hamparan lautan berbayang gumpalan awan
Di saat aku terkesima dengan lantunan ayat-ayat-Mu
Sungguh dunia serba menipu....
Kuatkanlah iman...
Pertebalkanlah iman
Yakinlan akan sesuatu tanpa wujud
Allahu Akbar....

sm/14/04





NO ONE EXCEPT THY LOVE


If you are really to love me
What flowers you will provide

Since it is not just the same
When speaking to express something

From heart to heart i speak
Not from outside i give an eyes

But just to keep in mind
That the love you are in thy heart

Is not the same with...
All what we gaze,inspired from one's

That's the message i come to say
Whereas the leaves will be smiling

To welcome the love,which i praise
All days and nights be a remembrance

Wherever you go i seize your sight
For can not be fallen to sleep

As not as same like what you say
That the you are the sun giving brightening

Even the stars will do the same
And the moonless night will be giving lighting

To say my love is like the lighting you dreamed
I confess you are one of thy lovers

To think over and over
When i am in the pain

No others,except....
It is not a praise and pride

For the true love i dreamed
Before going to sleep, before going to sleep

sm/13/04/2017,copyright





LET THEM THINK TWICE


Let them think twice
For humanity is collapsed
Till to die we stand up
To wait for the end of the world
As well as the sun is not to speak
While the sea is roaring
And the waves will come to kill
What will be happened
If the moon does not show its lighting
And the starts are not bright
The mankind almost die for starving
For they are not caring for
Even a single minute
Where are they now?
Where is the justice to be kept in mind?
Let them think twice
How far the lives runs
How long the age there will be?
Till the land they promise is drying
If it is so, what the lives is existed for?
It is not a critic...
But to remind them only
Let them think twice...
How wide this world is to be traveled by?
Not as much as we think
But unpredictable to measure
For there is no capacity...
Why is it so?
That's the natural piety to think
If they do not think it
That the world will be ended
For the man"s existence is useless
Not really absurd
But it will be hardly seemed to be
Therefore,the man thinks twice
Before going to sleep
Before going to sleep
That all days and night are ours
As long as this world is not broken into pieces
That's the final words be urged
As the verse illustrated whether it is short or not

sm/12/04/2017





SEPANJANG SUKA DAN DUKA
siamir marulafau


Meskipun dikau dan aku meratap di gubuk derita sejuta rasa
Kasih dan cinta tak akan sirna ditelan derita
Biarkanlah daun-daun segar mekar sepanjang tak melukai lara
Biarkanlah atap gubuk berbocoran

Asalkan hati tak akan berceceran di jalan tak ada ujungnya
Di kala langit menutupi rasa pilu dan duka
Rasa suka akan terbit jika mentari mencuatkan sinar
Tuhan akan Penyayang bagi hamba-hamba-Nya

Jika doa terurai di padang gersang
Siring dinding tepahnya akan menjadi kasur permata bunda
Tangismu akan tak menetes lagi
Dengan harapan terhembus dengan angin sepoi sampai ujung dunia

sm/12042017





WHY POVERTY BE THERE?


How can the rain stop
If my tears drop always
As long as the sea is not able to accept
Because of the seasons are not friends
And the sun does not speak
While the moon does not provide the lighting
Be impossible for the lives to run
The splash of sun will burn down
While the humanity is useless to think
Let them think too much
What makes the lives be strong
If the governments are not wise
The poverty is found some where else
The cities are in the rubbish
Whereas the poverty be improved
The peace is needed
For the survival of men's lives
Let them think too much
What the function of life there will be
If no responsible for an image
Hope will be useless
We are from the poor ....
To cry for all days and nights
Since our rights are neglected
That sounds very wise is not for individual
Justice is the right for every man who lives
And this world is for us too much
Not for one,who has a strong hand
We just ask for authority,not for an enemy
Since this wold is so large to stand
It should be divided into many pieces
Not for others except...
But it belongs to the Radiant Claims
It belongs to God,who might concern with
Let them think too much
How much the prestige be paid for
Unpredictable to count...
For the greediest lives comes up
Since the corruption be arisen
That the color of lives looks like a rainbow

sm/12/04/2017,copyright




B6I 6SOFU
siamir marulafau


Bei 6sofu hawa wa'atage d6dgu kh6u
B6r6 mel6 sifalukha ita hauga defi wa'ara
No ebe'e ba zakhari-khari d6d6gu
Mel6 6kiri-kiri zurame kh6gu
Ba hewa'ai da'6
Ba l6 samal6-mal6 d6d6gu kh6u
B6r6 meyaug6 duho d6d6gu
Ba l6had6i niha saae ba guli dan6 aefata moroi kh6u
Baena'6 aboto badd6u
Wa no asendru-sendru d6d6gu kh6u
B6r6 mel6 sifalakhi ita zihauga ndrefi wekoligu bad6 sareu
Baena'6 aboto ba d6d6u

Awai ligu/sm/04/05/2017
Puisi dalam bahasa Nias





PUISI PROSA LIRIS TAJAM:
NYAMUK LIAR
siamir marulafau


Meskipun aku hanya seekor nyamuk nyalimu dalam lara
Sepanjang dunia tak akan beku dirundung kesombongan
Di temaram malam berkabut senja
Akan kuhias darah-darah manusia di perut kosong
Melahap di tong sampah
Jika dunia dibiarkan tak tercurah hujan
Seiring kemanusian dibiarkan begitu saja
Hai manusia...
Risetku bukan sembarang,akan bernaung di daratan panas
Berkecamuk dan menggigit dunia keangkuhan
Hayanlah darah-darah kotor disemayamkan di gelas kosong
Tanpa pilih bulu disantap habis-habisan
Jika hatimu beku bagai es kutub
Melihat nyamuk-nyamuk bertebaran di angkasa
Meskipun langitnya cerah
Tuhan akan tak membiaskan sinar menghapus kedudukan
Jika umat sengsara dengan nyamuk-nyamuk liar
Hanyalah di hati nurani jernih tak hinggap jika telapak tanganmu dingin sedingin salju

sm/04/05/2017





#PUISI SATU BAIT


siamir marulafau
JANGAN COBA-COBA MENGGAULI AKU TANPA SEHELAI BENANG

sm/04/05/2017




OPINI DALAM SASTRA:
siamir marulafau


Para penyair di tanah air diingatkan bahwa KRTIK SASTRA itu amat berfungsi dalam menilai dan menimbang kwalitas sebuah karya sastra.Untuk itu,diharapkan supaya jangan kecil hati atau tersinggung jika beberapa orang kritikus sastra di face book ini , Seperti Narudin Pituin Cunong Nunuk Suraja,Hermansyah Adnan,Siamir Marulafau,Iwan Soekri,Maman S Mahayana ,dll.
Karya sastra semakin dikritik semakin bagus dan pengarangnya juga akan semakin hati-hati dalam penulisan.Kritikus sastra tak bermaksud mengada-ada,merendahkan,memojokkan,dan menganggap remeh setiap tulisan para penyair tetapi sesungguhnya mengangkat derjat dan harkat serta martabat penulis karya sastra supaya karya sastra itu bernilai kultural yang akan dijadikan sebagai khazanah budaya bangsa.
Saya sebagai penyair yang dipanggil sebagai"Penyair Dalam Lingkaran Cinta juga tidak berkeberatan jika karya saya dikritik dan diperbaiki jika ada kekhilafan dalam berbagai aspek penulisan karena saya juga sadar bahwa saya adalah hamba Allah yang selalu tak luput dari kesalahan dan kekurangan.Untuk itu,saya juga minta maaf jika selama ini ada menyinggung perasaan teman-teman penulis di Indonesia dalam menanggapi dan mengkomen serta mengkiritik karya sastra anda.Saya bermaksud supaya kwalitas sastra di negeri tercinta ini menjadi baik.Moga bermanfaat dan barokah.Aamiin.

Wassalam/pdlc/11/05/2017





UNFORGOTTEN LOVE
siamir marulafau


No cloud can conceal thy love
Since thy flight of love looks birds
Wherever you are i'll be there always
If you are the love
Be an honest to say your love is true
And never i will be fly again and again
I am not a bird to find out for fruits
Only to remind....
Only to remind...
I am not going far away
Because your love is in the top of thy head
Never i have forgotten
That the love is blooming like a rose
In the garden of Eden,there to pick up
I fetch once in a blue moon
For the love is really true
Not in my real dream is exploring
Though i am now traveling
That you are the fuel of thy heart
Till the sea dries my dear...
As well as the wind stops blowing
Till to die i'll bring
That the love is not exchanged
To whom i address my arrival
Thy life will be there to go along with
As long this world is not collapsed
And I confess you are the rose
Is like the booming flower to give a fresh
Never be forgotten...
Though until now never meet together
But thy heart be there on the top of the tree
Just only to read by climbing
Which never fall down to separate
That your holy soul is in mine
Never be exiled even a single minute
The Almighty merely knows what it is
Since the love promise to kiss
Till i'll be put up with at silent land
And that is my last urge to say

sm/11/05/2017,copyright





PESAWAT
Siamir Marulafau


Hanya melepaskan kelelahan di balik awan
Tak seekor pun burung besi melintas
Suara mesin kedengaram bising
Membuat kepala pusing
Kapan burung besi hinggap di bumi?
Denyutan jantung semakin meninggi
Karena aroma udara memikat hati
Kapan roda-roda berjalan di atas pasir hitam ?
Hati sanubari berdoa ...
Allahu Akbar 3X..

sm/10/05/2017





Tausih Singkat :KEBUTAAN SEORANG BAYI
Udstz.siamir marulafau


A.s.w.w.

Ada dua kemungkinan,mengapa bayi dilahirkan di dunia ini menjadi buta.Allah SWT tidak buta atau tuli melihat dan mendengar apa yang dilakukan setiap insan di dunia ini.Sebagaimana diketahui bahwa Allah itu adalah maha Pencipta dan meniupkan ruh ke dalam jasad bayi yang akan dilahirkan di dunia.Allah menentukan segala aspek,dan bentuk wujud manusia di muka bumi.Ada yang wujudnya normal dan ada yang tidak normal.
Ada pun wujud manusia yang dilahirkan normal adalah kehendak dan kasih-Nya,Allah SWT, dan ada juga yang tidak normal,dan salah satu dari ketidaknormal itu adalah "BUTA".Tentu dalam hal ini,kita selalu bertanya,mengapa seseorang hamba Allah yang dilahirkan menjadi buta?Menjawab pertanyaan ini agaknya sukar sekali karena ini menyangkut "KEHENDAK",yang tak bisa ditawar-tawar lagi.Ada kebutaan didapat sejak bayi lahir adalah merupakan 'kehendak'Allah dalam mencoba keimanan manusia di bumi,dan ada juga kebutaan seseorang bayi sejak lahir karena Allah memberikan GANJARAN bagi manusia karena perbuatan yang tidak diridhoi oleh Allah SWT.Contoh: Seorang suami berbuat serong atau selingkuh di masa istrinya dalam keadaan HAMIL,dan kemudian menggauli istrinya.Hal seperti ini sangat berbahaya bagi seorang istri karena KUMAN JAHAT yang diderita oleh sang suami akan pindah kepada istri,dan tentu akan berdampak positif kepada sang bayi dalam kandungan. Jika penyakit kelamin ini pindah kepada istri maka akan sangat sulit diobati karena seorang istri yang hamil tak akan bisa mengkomsumsi ANTIBIOTIK yang sekian tinggi dosisnya untuk memusnahkan kuman tersebut.Oleh karena itu,terserangnya bayi dalam kandungan oleh kuman yang sangat jahat sangat membuat kefatalan dalam kehidupan bayi,yaitu bisa membuat bayi itu BODOH dan menimbulkan KEBUTAAN.
Dalam tausiah singkat ini,diharapkan bagi setiap suami supaya jangan berbuat tidak baik selama istri mengandung dan perbanyaklah istigfhar dan zhikir serta puasa untuk meredamkan hawa nafsu yang sekian lama sekian membara dalam jiwa manusia dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT supaya kehidupan kita dan keturunan kita selamat dunia akhirat.Amiin.

Demikianlah tausiah singkat ini disampaikan.Moga bermanfaat dan barokah.Aamiin.

ustz/21/05/2017





DI BALIK AWAN
Siamir Marulafau


Di kala burung besi menyongsong awan
Hati pun berdebar,dan entah ke mana hati gusar ini terbang
Meskipun rasa kantuk menyelimuti mata
Tapi kadang tersentak dirundung kegelisahan
Seiring kembang mendampingiku
Sepertinya dunia ini tak terbayangkan betapa indahnya berhimpit dengan gumpalan awan
Meskipun burung besi oleng terbang di angkasa
Sepertinya kebersamaan bersemai dalam bilik suka dan duka
Dengan sunyuman menitip daun -daun mengembang
Tapi kasih terurai bersemedi dalam lara sepanjang hayat di kandung badan
Dan hanyalah kau dan aku tahu...
Rasa suka dan duka menanggung kebersamaan
Jiwa ragaku tak terpisah begitu saja
Meskipun dunia bergulir jadi debu
Kau dan aku beselimutkan awan dalam napas senja.
Tak akan kubiarkan dikau tinggal sendirian
Sepanjang napas bersemayam dalam jiwa
Sungguh di kau harapan bagaikan sinar membias di jagat raya

Kl/05/05/2017





RAMADHAN TERBENTANG
siamir marulafau


Wajah ramadhan membayang
Dosa akan terbenam
Meskipun senja di ufuk barat
Iman terpatrik ...

Surga akan menyambut
jika puasa terukir dengan ikhlas
Syetan-syetan terhempas...
Malaikat mengaminkan
Tuhan akan tersenyum

Zhikir berbuih dalam ucapan
Membanjiri lautan
Tersemai di pintu surga
Bersinar sampai akhir zaman

sm/17/05/2017





TAK AKAN MEMBELOK
siamir marulafau


Sungguh kasih dan cintaku tak akan ada diantara langit dan bumi
Jika relung tak menerawang di permukaan sungai
Hanyut ke muara menyambut garam laut dipantai landai
Akan digapai jika angin dikau hembus tak membelok ke ufuk timur

sm/17/05/2017





#PUISI BERBAIT Satu
siamir marulafau

HATI-HATI DENGAN SEORANG PENYAIR BERURAT SYARAF SERIBU SATU MELINGKAR DI BATANG POHON SEJATI

sm/16/05/2017





#PUISI PROSALIRIS
siamir marulafau

WASPADALAH DENGAN KELAMIN,AKAN DIPOTONG DAN DIBENAMKAN DALAM NERAKA JIKA MENELUSURI JENDELA-JENDELA TAK BERNAPASKAN SALAM

sm/16/05/2017





SAMPAI KAPAN PUN
siamir marulafau

Akan kutunggu dikau
Sampai tulang belulangku merapuh di tanah tak bersuluh
Sepanjang dunia tak akan lebur
Dan di sanalah raga akan bergelora
Di kala napas dipersatukan
Sungguh Tuhan akan bijaksana
Mempersatukan jiwa jika budi tak terhempas
di atas daun basah di senja kelam
Sampai kapan pun akan ditunggu
Meskipun lautan kering...
Gunung berhamburan
Sepanjang syair membahana dalam jiwa
Akan terukir sampai akhir zaman

sm/16/05/2017





OPINI DALAM RELIGI:
siamir marulafau


Diharapkan kepada Udstz/Udstzah di seluruh tanah air jika bertausiah,hendaknya jangan menyangkut pada SARA DAN POLITIK.Tausiah dalam agama itu mengajak umat untuk KEBAJIKAN dan AJARAN YANG BAIK UNTUK MORAL.Moga umat terhindar dari kejelekan dan tidak berbuat kejahatan sesuai dengan tuntutan AL-QUR'AN.Maka udstz/Udstzah itu harus memikirkan tentang tausiah yang disampaikan seperti: TOPIK TAUSIAH,TEMA,DAN ISI KANDUNGAN TAUSIAH yang disampaikan.
Udstz/Udstzah harus pandai berdaawah dalam mengajak umat ke jalan yang benar,ibarat menarik sehelai rambut di atas tepung,dan bukan asal besar suara saja di atas mimbar.Penceramah harus memiliki pengetahuan PSIKOLOGI,SOSOLOGI disamping memiliki ilmu agama berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadist dalam menyampaikan tausiah di Publik dan jangan asal NGAWUR dan menyenggol kiri kanan,mengkritik,dll sebagainya berdasarkan ayat.Kemudian dari pada itu,seorang Udstz.tidak boleh menyambung ceramah/tausiah seorang Udstz lainnya dalam satu forum sehingga terjadi "Overlaping" dalam penyampaian dan bisa merendahkan seseorang yang bertausiah,dan ini namanya tak "BERETIKA".Setiap Udstz/Udstzah memiliki perbedaan tingkat pengetahuan dan latar belakang pengetahuan agama yang dipelajari meskipun sama sumbernya,yaitu Qur'an dan Hadist.Hal ini dapat diasumsi sebagai"OVERACTING',dengan menganggap dirinya sudah HEBAT dan bisa-bisa sebaliknya ketakutan dan merasa ilmunya masih rendah karena membaca sekeping buku agama dan dipanggil UDSTAZ/UDSTAZAH.
Dalam tausiah sebenarnya harus dicermati dalam penyampaian kepada umat baik secara tertutup dan terbuka dalam upaya menjaga hal-hal yang tidak baik terhadap pendengar/penyimak isi kandungan tausiah yang disampaikan.Sebagai contoh :Seorang Udstz.menyampaikan tausiahnya,yang ilmu agamanya tipis setipis sayap nyamuk dan lantas menyampaikan tausiah di hadapan para pejabat dan kemudian mengkritik,menyengol kiri kanan sehingga isi kandungan tausiah simpang siur dan membuat para pendengar marah dan tersinggung.Hal seperti ini harus dihindarkan supaya jangan terjadi gejolak negatif.
Demikianlah sekapur sirih tentang cara bertausiah disampaikan oleh Al-Udstz.siamir marulafau(Penyair Dalam Lingkaran Cinta).Moga bermanfaat dan barokah.Aamiin.

pdlc/15/05/2017





KRITIKUS DUIT
siamir marulafau


Kritik sastraku di atas langit
Akan sukar digapai
Tak akan ada langit di atas langit lagi
Jika kritik itu hanya menghias kulit-kulit manggis
Tak akan terjatuh dari kulitnya
Tapi getahnya akan membekas
Tak akan memudar di setiap lembaran kertas
Hanyalah kritik sastraku mengukir tinta
Jika pengkritik tak memahami
Ulasan-ulasannya berujung duit
Mengisi tong sampah segenap hati
Tak berterima...
Bau busuknya tercium sampai ujung dunia
Sadarlah....
Karya sastra citra batin
Terbelenggu dalam siksaan diri
Jika urat saraf tak menelusuri
Terkapar di hutan belantara tak berpenghuni

sm/13/05/2017

Kumpulan Puisi Ade Saputra Sunankaligandu - MENYEPI


♡ MASIH SAMA ♡

Aku bukan syair nan dikau cari
Aksara nan purnama direnda
Selayak nan dikau damba
Tuk pengisi tiap inci relung ambisi

Aku, bukan purwarupa
Peniup angin nirwana
Penabur benih janji ilusi
Tentang elegi pagi, di taman kasturi

Aku, cuma remah aksara
Nan tak jua usai direnda
Pada seutas kertas usang
Diejapun, samar baying

Pergi saja
Bawa serta baki suci
Sebab, aksaraku tak pantas bertahta
Pada helai tiara maha dewi

#DewaBumiRaflesia_11_04_17





♡ MENYEPI ♡

Aku, sahaya di rimba aksara
Terlunta tanpa juru pandu
Tiada sehelaipun kata direnda
Lidah kelu beribu bisu

Mungkin, tinta enggan meluah
Atau jemari lelah menjamah
Biarkan saja tanpa legenda
Sebab, dipaksapun kan sia-sia

Biarkan, aku di bilik asa
Telanjangi elegi mimpi
Menjamah tiap remah aksara
Setubuhi janji kasturi

#DewaBumiRaflesia_29_04_17





♡ SIANG KITA DI SAHARA ♡


Warna senja belum tentu jingga
Tapi pagi telah pasti jauh pergi
Bawa serta untaian tasbih mimpi
Sisakan remah aksara bertajuk legenda

Mengapa, bejana sama nan kau bawa
Bukankah tiada lagi rongga tersisa
Untuk dapat kuisi
Meski kuperas sari pati hati

Lihatlah jejak telapak
Nan tertinggal di sepanjang sahara
Memang ada noktah tersisa
Kala telapak terinjak onak

Usahlah paksa aku tuk hapus jejak
Sebab mentari kian meninggi
Bawa saja secawan air murni
Penawar dahaga nan mencekik

#DewaBumiRaflesia_26_04_17





♡ DI TITIK PASTI ♡


Menari saja di atas biduk
Ikuti melodi ombak
Aku hanya sahaya renta
Tiada daya di tengah samudera

Kunikmati angin belai mesra
Usap tiap helai rambut
Binar surya saksi setia
Kala ku bercumbu dengan laut

#DewaBumiRaflesia_24_04_17




♡ KASTIL KITA ♡


Kita, sahaya yang terlunta
Terbelenggu di kastil purba lara
Terpajang dalam figura janji
Mengais remah mimpi nan dicuri

Malampun cuma kelam bisu
Enggan tanya dilema nan belenggu
Tuk ukir syair di helai bayu
Agar ia bawa hela napas rindu

Letakan saja dilema di pundak asa
Kan kau lihat di esok pagi
Kastil ini tak lagi sunyi
Ada kita nan renda legenda surga nyata

#DewaBumiRaflesia_06_05_17

Kumpulan Puisi - LUmbang KAyung - DERITA TAK KAN BERULANG


# DERITA TAK KAN BERULANG #

Dahulu pernah terjadi,
Mendung menyelimuti,
Mentari seakan sembunyi,
Di balik hilangnya pelangi,
Di lembah yang sepi,
Seumpama hari hari yang terlewati.

Malam ini,
Aku seakan bermimpi,
Tapi bukam mimpi di balik sepi,
Ini mimpi di antara mimpi,
Yang kini menemani,
Seutas tali imajinasi,
Dan mulai melingkar erat di dada ini.

Kini ku kembali dapat merasa,
Cerita tentang dilema,
Tentang indahnya cinta,
Yang pernah mengundang derita,
Mengecap perihnya kenangn asmra,
Antara aku dan dirinya.

Semua hanya melahirkan lamunan,
Dalam menanti seberkas impian,
Menjadikan sebuah perjalanan,
Bersama angkuhnya kenanagan,
Yang tak dapat ku tinggal kan,
Di sepanjang langkah langkah kehidupan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 29:04:2017





# KU RELA KAU BERSAMANYA #


Cinta,
Jika mentari Menyapa,
Usah lagi kau bertanya,
Usah lagi berburuk sangka,
Aku tak kan lagi menjelma,
Untuk nikmati hidup kita bersama.

Ini bukan salah ku,
juga bukan salah mu,
Semua ini karena ada ragu,
Yang selalu mengganggu,
Memicu segenggam rasa cemburu,
Di setiap perjalanan waktu.

Maaf kan,
Aku bukan untuk menjadi pilihan,
Cinta ku bukan permainan,
Maka biarkan aku berjalan,
Menuju yang mungkin ku rindukan,
Di sepanjang impian.

Ku relakan kau bersamanya,
Hingga nanti ku dengar berita,
Tentang kamu berdua,
Hidup dalam bahagia,
Mungkin itu telah menjadi doa,
Di dalam kehidupan ku yang nyata.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 27:04:2017





# AKU MASIH SETIA #


Resah kian bercumbu,
Merangkai helai helai dera rasa,
Yang kini kian memburu,
Di sepanjang uput senja,
Menggores syair sendu ku,
Hingga malam menjelma.

Di antara pepohonan,
Ku Luahkan Getir yang terasa,
Menyibak tentang dedaunan,
Ungkap semua Gita cerita,
Yang telah menjadi kenangan,
Bersama Indahnya bunga bunga.

Ingin ku berlari,
tinggal kan segala lamunan,
Namun aku terbalut onak duri,
yang tak dapat ku jadikan alasan,
Dalam menghapus semua memori,
Yang kini kian menyesak kan.

Lamunan ku menerawang senja,
Impian ku kandas di seberang lautan,
Hanya angan angan yang masih setia,
Merangkai segala kerinduan,
Yang kini masih terasa,
Merankul kesetian yang tak dapat ku uraikan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 25:04:2017





# WALAU SATU MALAM #


Malam ini,
Sayup ku dengar sikecil menagis lagi,
Entah itu tangis menanti sinar mentari pagi,
Atau satu perjalana mimpi,
Atau juga dia hanya menati,
Dan terus menangisi yang dia tak pahami.

Malam ini,
Tangisnya tak henti,
Dan malam semangkin sepi,
Bersama dingin yang kian menyelimuti,
menjadikan tangisnya kian menghatui,
Menemani renungan sang ibu yang menanti.

Malam ini,
Ia nampak tertidur dengan air mata,
Suara hingar bingar yang tak dapat dia pahami,
Dalam menati rindu canda canda,
Atau dia hanya menanti dan terus menanti,
Kehangatan pelukan yang pernah dia rasa.

Malam ini aku hanya dapat mendengarkan tangisan,
Di simpang pertiga jalan,
Menemani gerimisnya hujan,
Untuk dapat mencoba apa yang dia rasakan,
Dan apa yang dia rindukan,
Walau hanya untuk satu malam.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 19:04:2017





# LAMUNAN DI MENTARI PAGI #


Aku berdiri,
Menatap elegi pagi,
Sayup ku dengarkan kata hati,
Menagih setiap janji janji,
Yang menggema ditebing tinggi,
Luluh di terpa panas mentari.

Ku damai kan jiwa,
Ku hembuskan nafas si embun pagi,
Sang bayu pun datangmenyapa,
Mengusik Jiwa yang hampir tak mengerti,
Terlena pada sebuah cerita sandiwara,
Yang di manjakan oleh mimpi mimpi.

Burung burng bernyanyi riang,
Dedaunan Gugur perlahan,
Entah itu nyanyian yang berdendang,
Atau tangisan pepohonan,
Yang kehilangan dedaunan rindang,
Oleh bayu dan burung burung di dahan.

Aku kan melangkah pergi,
Meninggalkan lamunan sepi,
Tentang Mentari dan janji Janji,
Tentang Mimpi mimpi menyambut pagi,
Juga Tangisan yang tak berhenti,
Yang Tersandar di pepohonan yang hampir mati.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 14:04:2017





# DI SERAMBI MALAM #


Entah mengapa,
Ku tak dapat membaca,
Di antara mega mega,
Di uput senja,
Bersama sinar purnama,
Mengalir Impian yang hampir sirna.

Tak bosan ku menyapa,
tak lelah ku bertanya,
Kepada dia kamu dan mereka,,
Tentang kumbang dan bunga bunga,
Tentang sebuah kisah romantika,
Di dalam perjalanan hidup insan manusia.

Aku dapat merasa,
Yang lama tertanam di dalam jiwa,
Itu dia ku sebut cinta,
kisah kasih asmara,
Yang kini melanda,
Menjadi rimbunan rindu yang membara.

Musim telah silih berganti,
Senja pun menyambut temaram,
Dan perjalanan ini,
Lelah hanyut dan tenggelam,
Di dalam sunyi sepi yang menyelimuti,
Di remang serambi malam.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 13:04:2017




# MENEBUS SEPINYA MALAM #

Dalam diam,
ku tembus kegelapan malam,
Sinar temaram,
Menjadikan impian ini kelam,
Hanyut dan aku tenggelam.
Malam ini,
Kian semangkin sepi,
Mungkin mimpi yang masih menanti,
Sebelum embun embun pagi,
Menyambut mentari pagi.
Dalam kenagan,
Bersama kegelapan,
Menemani Kegelisahan,
Aku berjalan,
Coba menembus impian.
Waktu ku,
Hidup ku,
Musim yang terus berlalu,
menjadi saksi bisu,
Dalam langkah langkah ku.
Malam kan berlalu,
aku masih bermimpi,
Menemani iramai sendu,
Yang terus menemani,
Malam ku tampa tampa dirimu.

By : LUmbang Kayung
Tanjung Balai 02:05:2017




# HAYAL INSAN BIASA #


dalam sunyi,
Ingin ku ulang kembali,
Tentang mimpi mimpi,
Embun embun yang menyelimuti,
menemani imajinasi.

Dalam gelap malam,
Kunantikan cahaya terang,
Hanya ada api di dalam sekam,
berikan kehangatan malam panjang,
Dalam melebur kenangan masa yang silam.

Kunang kunang kini menghilang,
Pudar di dalam gelap gulita,
Pungguk pun tak lagi berdendang,
Hilang bersama sebait aksara,
Tentang rembulan dan bintang bintang.

Entah kini dimana bayang yang hilang,
mungkin sembunyi di rerumputan,
Entah dimana Angan ku yang bertandang,
Mungkin sirna di dalam kegelapan,
Lalu Kembali berkumandang.

Syairku ini tentang mu,
Aura yang hangati jiwa ku,
Menjalani sepi malam kelabu,
Dalam pejaman kelopak mataku,
Menanti mu Hadir menemani mimpi mimpi indah ku.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 07:05:2017





# CINTA BUKAN AJARAN IBLIS KOLOT #


Siapa yang bodoh itu,
Apakah kamu,
Atau mungkin aku,
Kenapa lupa masa yang lalu.
Masa masa kakek nenek buyut ku.

Ingat kah kita,
Cinta menjadi derita,
Cita cita membawa sengsara,
Atau kita semua telah lupa,
Derita siti Nurbaya.

Ah aku mungkin keliru,
Atas perinsip dungu,
Itu mungkin impian ibu bapak ku,
Atau teman teman ku,
Hingga aku sepertinya tak lagi mau tau.

Cinta bukan lah ajaran iblis duniai,
Atau manusia sudah menjadi anutan setan nyata,
Malu kini tiada lagi berarti,
Layaknya hewan di rimba raya,
Memburu nafsu sesuka hati.

Maaf insan manusia,
Aku hanya pemuja cinta,
Bukan durjana,
Karena aku juga ingin merasakanya,
Layak nya kamu dia dan mereka.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 07:05:2017





# KARENA KAMU #


Karena kamu,
aku terlena,
Aku terjerat rindu,
Hingga ku kehilangan aksara,
Dalam setiap goresan semu.

Karena kamu,
Aku seakan terbang,
Melayang kelangit biru,
Lalu hilang,
Terpuruk dalam sepi kelabu.

Karena kamu,
Aku terlena dalam diam,
Terjatuh di lembah yang berbatu,
Tenggelam dalam malam kelam,
Diam dan membisu,

Karena kamu,
Aku terhempas di tajam nya karang,
Hancur tak bersatu,
Lalu hilang menatap bintang bintang,
Dan larut di Dalam angan angan ku.

Mungkin Karena aku,
Yang begitu terlalu,
Teramat sangat memuja mu,
Hingga Sang waktu pun berlalu,
Menjadi kan ku seorang pecundang di jiwai mu.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 07:05:2017




# SELAMAT MIMPI INDAH SAYANG #

Dalam gelap malam, ku hembus kn napas ini, walau terdengar parau, walau pun sedikit sumbang, masih ada cahaya rembulan, yang menerangi di kegelapan, bersama bayang akan diri mu@. Aku ingin bertanya, pada indah nya bintan bintang, kepada api unggun yg menghangati, kenapa malam kian sepi, kenapa aku kian terpuruk, di dalam lamunan, dalam ilusinani, yang menemani kesendirian ku ini@. Ku coba berpesan, kepada angin sepoi sepoi, kepada malam, kepada diri mu yang di sana, di dalam pejaman indah mata mu, aku berpesan dan berdoa kepada Illahi, Selamat tidur sayang, selamat mimpi mimpi indah mu, bersama jikir jikir yang bertasbih kan hembusan napas napas Illahi.

By : LUmbang KAyung (09:05:2017)

Kumpulan Puisi Hany Juwita - SIHIR PUISI


SIHIR PUISI

"adalah..."

Selagu merdu desirnya angin
Mata air danau gunung
Energi pencipta Inspirasi
Bahkan sanggup mengubur sunyi
Menyatu dengan detak jantung
Larut bersama napas...

Perempuan Sasak_01.0517





H A S R A T


Sudah tiga mingguan ini mendekam dalam tempurung kepalaku
Kubiarkan ia tetap menggantung
Dalam lembar-lembar buku
Dalam kamar mandi
Di manapun aku berada
Biarlah ia tetap misteri

Perempuan Sasak, 24.0417
#PuisiDongeng




AH, GURAUAN PAHIT ITU


Aku merasa...
Tengah menertawakan diri sendiri
Mencoba mencemooh ironi
Sekuat daya
Mencoba menertawakan kegetiran
Aku terus tertawa!
Berharap kegetiran tak lagi terasa menyakitkan
Sesungguhnya....
Inilah yang paling bermakna dari apa yang disebut
'gurauan pahit'....
Dalam tawa,
terkandung tangis kepedihan.
Hidup memang getir...


Perempuan Sasak_06.0517

Kumpulan Puisi Alex Wahyu - AKU, FIKIRANKU DAN IMAJINASIKU


~Puisi yang terinpirasi dari curhatan seorang adik~
"Aku, Fikiranku dan Imajinasiku"

Aku mejadi gelap tanpa suara
Mendapati keraguan seperti tak bernyawa
Pertanyaan, tanya dan tanya lagi
"Apa yang aku rasakan berbeda dengan apa yang aku fikirkan"

Entah,
Aku melihat begitu banyak jalan, tiada membahu meski hanya sesaat.
Namun, hatiku meyakini hanya ada satu jalan, tidak yang lain
Fikiran dan imajinasiku pun tiada menyatu, mereka berpisah hingga menyatakan perang!

Aku tiada mengetahuinya
Aku tiada merasakannya
Meski purnama berpeluh kesah
Meski bintang terenyuh
Meski matahari retak di kedua sisi
Aku yang fikiranku berbeda
Tak mendapati keikhlasan meski seberat biji Dzarah.

Di pengasingan aku terdiam
Menyendiri dan meratapi
Dengan sebilah tanya yang mengambang di udara
Keraguan perihal kebenaran
Malam, Siang hingga habisnya waktu
Aku menanti di balik jeruji hati ini.

Jiwaku berkata
Tatkala aku lelah hingga tertidur
Ia menghampiriku dengan cahaya yang belum pernah aku lihat,
Ia menyapaku dengan kaya yang belum pernah aku dengar.

Aku bingung dan tak berkedip
Hatiku terbangun, jeruji itu perlahan terbuka
Apa yang aku rasakan sekarang?
Aku bertanya namun ia hanya tersenyum dengan raut wajah yang sama sekali belum pernah aku lihat.

Cahaya,
Cahaya,
Cahaya,

Perhalan gelap pun hilang
Rembulan tak lagi berpeluh kesah
Bintang tiada lagi terenyuh
Tiada lagi retak di kedua sisi matahari,
Aku, Fikiranku dan Imajinasiku menyatu dalam cinta dan kasih sayang,
Ikhlasku kembali pada diriku yang hanya seorang hamba.

"Cahaya dari Tuhanku, Allah 'Azza wa Jalla"

~Alek Wahyu~




"Cukuplah dengan syair aku memujimu dan cukuplah dengan syair kusampaikan inginku untuk kelak meminangmu."

Aku tuliskan syair ini sebagai perantara antara engkau dan diriku
Dimana setiap untaiannya kuselipkan do'a dengan niat untuk meminangmu kelak
Pada kesempatan malam,
Dua rakaat ringan yang diselingi lantunan Ar-Rahman
Sujud dalam memohon petunjuk
Jalan keluar nun baik, untukmu dan aku guna meraih ridho Illahi.

Insya Allah.

~Alek Wahyu~





"Syair, Ikhlasku Melepasmu"


Aku dalam untaian syair ini memendam hasrat
Yang menyusup pada sendi-sendi
Yang menyuguhkan rindu di tepi pagi
Meredam fikiran akan mengingat namamu
Menyimpan keinginan akan bersanding denganmu
Memasang batas guna memperkokoh hijabmu dan aku
Berseberangan antara langit dan bumi
Bergantian layaknya matahari dan bulan.
Yang sepi lagi berbahagia
Yang sedih lagi tertawa.

Tiada yang menjadikan aku rindu
Kecuali ketetapan dari Allah Tabaraka wa Ta'ala
Yang melindungi engkau dan aku dari dosa
Yang melindungi engkau dan aku dari fitnah
Menyelaraskan hati dengan jalan tiada terduga
Menyatukan jiwa ketika kelam menyelam
Dalam pelukku bersama mimpimu
Pada tidurku bersama Doamu
Kuhantarkan engkau dengan berlapang dada
Untukmu senyumku merelekanmu.

Tiada yang menjadikan aku cinta
Kecuali ketetapan dari Allah Azza wa Jalla
Yang telah menitipkan rasa
Yang telah menganugerahkan kasih sayang
Yang suci lagi bersahaja
Yang memeluk serta memberi petunjuk
Pada jalan yang halal
Untukmu dengan segala kekuranganku
Untukmu ikhlasku melepasmu.

~Alek Wahyu~




"Hingga kata pulang bersama malaikat."
oleh Alek Wahyu Nurbista Lukmana


Tidaklah aku,
Yang puisi ini menyantuni langit,
Menyapa bumi,
Dan,
Berasalam pada lautan.

Ia yang dengan separuh hatinya,
Memaknai gemintang hingga rembulan,
Menyatukannya sebelum fajar menghangatkan malam,
Ialah ia dalam peluh, pada pelukan.

Tidaklah aku,
Yang puisi ini mengembara pagi dan petang,
Mencermati mentari,
Dalam lingkaran yang bertamu
Anugerah dan Hidayah
Hingga kata pulang bersama malaikat.

Tidaklah aku,
Yang puisi ini bersuara lirih
Hubungan rindu,
Teramat kasih, citranya manusia
Cinta pada halal nun melekat
Lagi suci, mengikat di depan wali
Para saksi tersenyum
Puisiku manyun, malu bersentuhan

Dan,
Kita telah sampai.

Kekasih, kekasih
Puisiku dan puisimu
Cukuplah doa pengobat pilu
Pelan dan pelan,
Pengharapan naik mencapai singgasana Illahi
Mengetuk Arsy diantara para pemikulnya.

Kita memujinya dengan Subhanallah
Kita mensyukuri nikmat-Nya dengan Alhamdulillah
Kita mentauhidkan-Nya dengan Allahuakbar
Dan, kita bersholawat kepada Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasalam.
Manusia mulia dengan syafaat untuk umatnya
Manusia mulia pemimpin umat manusia
Manusia mulia pemimpin para nabi dan rasul.

Tidaklah aku,
Yang puisiku nun terangkai dalam serbuk melati
Berhiaskan imajinasi
Untuk-tertuju
Hingga terbukanya jalan
Terangkatnya hijab
Engkau dan aku.

~Padang, 09-05-2017~



Kumpulan Puisi LUmbang Kayung - SUARA HATI


# DERITA TAK KAN BERULANG #

Dahulu pernah terjadi,
Mendung menyelimuti,
Mentari seakan sembunyi,
Di balik hilangnya pelangi,
Di lembah yang sepi,
Seumpama hari hari yang terlewati.

Malam ini,
Aku seakan bermimpi,
Tapi bukam mimpi di balik sepi,
Ini mimpi di antara mimpi,
Yang kini menemani,
Seutas tali imajinasi,
Dan mulai melingkar erat di dada ini.

Kini ku kembali dapat merasa,
Cerita tentang dilema,
Tentang indahnya cinta,
Yang pernah mengundang derita,
Mengecap perihnya kenangn asmra,
Antara aku dan dirinya.

Semua hanya melahirkan lamunan,
Dalam menanti seberkas impian,
Menjadikan sebuah perjalanan,
Bersama angkuhnya kenanagan,
Yang tak dapat ku tinggal kan,
Di sepanjang langkah langkah kehidupan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 29:04:2017





# KU RELA KAU BERSAMANYA #


Cinta,
Jika mentari Menyapa,
Usah lagi kau bertanya,
Usah lagi berburuk sangka,
Aku tak kan lagi menjelma,
Untuk nikmati hidup kita bersama.

Ini bukan salah ku,
juga bukan salah mu,
Semua ini karena ada ragu,
Yang selalu mengganggu,
Memicu segenggam rasa cemburu,
Di setiap perjalanan waktu.

Maaf kan,
Aku bukan untuk menjadi pilihan,
Cinta ku bukan permainan,
Maka biarkan aku berjalan,
Menuju yang mungkin ku rindukan,
Di sepanjang impian.

Ku relakan kau bersamanya,
Hingga nanti ku dengar berita,
Tentang kamu berdua,
Hidup dalam bahagia,
Mungkin itu telah menjadi doa,
Di dalam kehidupan ku yang nyata.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 27:04:2017





# AKU MASIH SETIA #


Resah kian bercumbu,
Merangkai helai helai dera rasa,
Yang kini kian memburu,
Di sepanjang uput senja,
Menggores syair sendu ku,
Hingga malam menjelma.

Di antara pepohonan,
Ku Luahkan Getir yang terasa,
Menyibak tentang dedaunan,
Ungkap semua Gita cerita,
Yang telah menjadi kenangan,
Bersama Indahnya bunga bunga.

Ingin ku berlari,
tinggal kan segala lamunan,
Namun aku terbalut onak duri,
yang tak dapat ku jadikan alasan,
Dalam menghapus semua memori,
Yang kini kian menyesak kan.

Lamunan ku menerawang senja,
Impian ku kandas di seberang lautan,
Hanya angan angan yang masih setia,
Merangkai segala kerinduan,
Yang kini masih terasa,
Merankul kesetian yang tak dapat ku uraikan.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 25:04:2017





# WALAU SATU MALAM #


Malam ini,
Sayup ku dengar sikecil menagis lagi,
Entah itu tangis menanti sinar mentari pagi,
Atau satu perjalana mimpi,
Atau juga dia hanya menati,
Dan terus menangisi yang dia tak pahami.

Malam ini,
Tangisnya tak henti,
Dan malam semangkin sepi,
Bersama dingin yang kian menyelimuti,
menjadikan tangisnya kian menghatui,
Menemani renungan sang ibu yang menanti.

Malam ini,
Ia nampak tertidur dengan air mata,
Suara hingar bingar yang tak dapat dia pahami,
Dalam menati rindu canda canda,
Atau dia hanya menanti dan terus menanti,
Kehangatan pelukan yang pernah dia rasa.

Malam ini aku hanya dapat mendengarkan tangisan,
Di simpang pertiga jalan,
Menemani gerimisnya hujan,
Untuk dapat mencoba apa yang dia rasakan,
Dan apa yang dia rindukan,
Walau hanya untuk satu malam.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 19:04:2017





# LAMUNAN DI MENTARI PAGI #


Aku berdiri,
Menatap elegi pagi,
Sayup ku dengarkan kata hati,
Menagih setiap janji janji,
Yang menggema ditebing tinggi,
Luluh di terpa panas mentari.

Ku damai kan jiwa,
Ku hembuskan nafas si embun pagi,
Sang bayu pun datangmenyapa,
Mengusik Jiwa yang hampir tak mengerti,
Terlena pada sebuah cerita sandiwara,
Yang di manjakan oleh mimpi mimpi.

Burung burng bernyanyi riang,
Dedaunan Gugur perlahan,
Entah itu nyanyian yang berdendang,
Atau tangisan pepohonan,
Yang kehilangan dedaunan rindang,
Oleh bayu dan burung burung di dahan.

Aku kan melangkah pergi,
Meninggalkan lamunan sepi,
Tentang Mentari dan janji Janji,
Tentang Mimpi mimpi menyambut pagi,
Juga Tangisan yang tak berhenti,
Yang Tersandar di pepohonan yang hampir mati.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 14:04:2017





# DI SERAMBI MALAM #


Entah mengapa,
Ku tak dapat membaca,
Di antara mega mega,
Di uput senja,
Bersama sinar purnama,
Mengalir Impian yang hampir sirna.

Tak bosan ku menyapa,
tak lelah ku bertanya,
Kepada dia kamu dan mereka,,
Tentang kumbang dan bunga bunga,
Tentang sebuah kisah romantika,
Di dalam perjalanan hidup insan manusia.

Aku dapat merasa,
Yang lama tertanam di dalam jiwa,
Itu dia ku sebut cinta,
kisah kasih asmara,
Yang kini melanda,
Menjadi rimbunan rindu yang membara.

Musim telah silih berganti,
Senja pun menyambut temaram,
Dan perjalanan ini,
Lelah hanyut dan tenggelam,
Di dalam sunyi sepi yang menyelimuti,
Di remang serambi malam.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 13:04:2017




# MENEBUS SEPINYA MALAM #

Dalam diam,
ku tembus kegelapan malam,
Sinar temaram,
Menjadikan impian ini kelam,
Hanyut dan aku tenggelam.
Malam ini,
Kian semangkin sepi,
Mungkin mimpi yang masih menanti,
Sebelum embun embun pagi,
Menyambut mentari pagi.
Dalam kenagan,
Bersama kegelapan,
Menemani Kegelisahan,
Aku berjalan,
Coba menembus impian.
Waktu ku,
Hidup ku,
Musim yang terus berlalu,
menjadi saksi bisu,
Dalam langkah langkah ku.
Malam kan berlalu,
aku masih bermimpi,
Menemani iramai sendu,
Yang terus menemani,
Malam ku tampa tampa dirimu.

By : LUmbang Kayung
Tanjung Balai 02:05:2017





Kumpulan Puisi Minang Maimbau - CINTA MASA LALU


CINTA MASA LALU
Minang Maimbau


Dia hadir di kala seragam putih biru
menawarkan senyum malu malu
membius lewat hasrat menggebu
yang bernama kisah abu abu
dalam lirik merah jambu, menuai rindu

Ialah rasa yang berlalu
di setapak kisah aku dan kamu
hingga malam minggu menunggu
tetap bertamu dalam meragu

Adalah Ia yang tertoreh
dalam sejarah kasih
pada sebuah kisah
di bangku sekolah

Tentang...
Lukisan indah dalam bingkai
berkanvas cinta masa lalu
aku tersipu bila terkenamg itu
apalagi kamu yang selalu merindu.

Bekasi, 23 April 2017.

#Karena aku wanita
Janjiku tertunai sudah
Moga berkenan, Cinta masa lalu.
Vis!





TENTANG KASIH
Karya Minang Maimbau

Dalam bening tatapmu
ada secarik duka yang hanyut
melewati muara tak bertepi
hingga tenggelam dalam lautan sanubari

Apalagi hendak diwarnai
bila semua berubah hitam
bak kelam tanpa celah
hingga cahaya enggan menghampiri

Sudahlah, Kasih!
Tak lelahkah raga meratapi bayang diri
yang akan lenyap bersama tenggelamnya Matahari
hingga malam hadir menyepi

Meneriaki, kesunyian yang berdiri
memagari kisi kisi rindu ini
tanpa jeda yang tak disepakati
dalam janji yang telah diakhiri.

Bekasi, 22 April 2017.





TANPA JUDUL
Minang Maimbau


Hei, kamu yang sok cool
Jangan kira aku akan mendongkol
dengan caramu yang bikin sebel
kau perlakukan aku macam si tol*l

Palingan senyum akan menghiasi waktu
sembari melihat kau berlalu
dengan rasa malu yang bau
menghiasi aroma lakumu

Usah lagi berlagak maju
sepanjang tatap kita bertemu
nadi ini sudah tau
siapa dirimu di masa dulu

Kini engkau bertopeng semu
menipu sendiri tinggkahmu
sedangkan laut pun tau
kau hanya gelombang yang layu.

Bekasi, 13 April 2017.
#Teratai,17:31
#April19.





QALBU
Karya Minang Maimbau


Pada bening pandangmu
kulihat cahaya surga-Nya
pada harum napasmu
ada semangat bahagia

Kau titisan Ilahi
yang hadir di pagi hari
membawa impian untuk berbagi
kesesama insan di Bumi

Begitu mulia pribadi qalbu
bersulam intan, permata biru
hingga penghuni langit ketujuh
tau semua laku baikmu

Kaulah santun yang dipuja
setiap napas di bumi-Nya
hingga Baginda pun berkata
Kaulah Humairahku yang tercinta

Bekasi, 12 April 2017.
#Teratai, 07:25.
#AprilCinta15.