RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Minggu, 22 Juli 2018

Kumpulan Puisi Youthma All Qausha Aruan - RENYUH


●●●●●
Renyuh


nyanyian KECIL HATI
perlahan......

Duhai Mimpi
jangan hanya kemaren engkau datang
agar
asa itu terasa meliputi

youthma all qausha aruan
KISARAN RASA ASAHAN





□□□□□
KITA

yang masih sama lapar
saling tendang diantrian yang tak ada hidangan
yang sama haus
saling gusur ditepian danau yang gersang tandus

caci maki
fitnah
juga
membagi hasut

saling hunjuk taring, kepal juga menghunus
padahal KITA sudah makin lunglai, lusuh dan bersisa endus

BANGGAnya KITA dengan CELAKA
CELAKANYA KITA bersebab BANGGA

DIAM KITA enggan takut
TAKUT KITA enggan diam
dan KITA RIBUT lalu DIAM DIAMAN
begitulah KITA

#coretanHAUSLAPARku
Youthma All Qausha Aruan
Kota Kisaran ASAHAN

Rabu, 11 Juli 2018

Kumpulan Puisi Dyah Ayu Paramitha Indudewi - WARNA MASA LALU


KEHILANGANMU
Karya:Dyah Ayu Paramitha Indudewi


Hamparan malini telah berguguran
Mahkota,jua kelopaknya jatuh bertebaran
Melambung tinggi
Di tiup bayu senja hari
Begitu pula aku
Tak tentu arah,kehilanganmu
Bagai butiran salju di terik kemarau
Jiwaku rapuh,kering tertinggal debu
Tanpa kata
Tiada terkata
Diam tanpa daya
Sendiri merintih luka

Indudewi#wilwatikta300618-02:09
Lembar Diary Seorang Putri





SESAK TERSENGAL
Karya:Dyah Ayu Paramitha Indudewi


Remah-remah rindu
Telah habis termakan waktu
Pandangan terasa hambar
Seperti kilap permata yang pudar
Tak dapat diri memungkiri
Terlalu indah cintamu terganti
Sejujurnya,mungkin tak terlupakan
Selamanya kenanganmu tersimpan
Di dasar samudera hatiku terdalam
Tiada lagi kerinduan
Yang dapat ungkapkan
Karena sesal ini
Seperti angin
Yang mengiringi setiap desah nafasku
Sesak..
Tersengal..

Indudewi#wilwatikta290618-04:29
Lembar Diary Seorang Putri





WARNA MASA LALU
Karya:Dyah Ayu Paramitha Indudewi


Aku melangkah pada kanvas remajaku
Sejauh kupandang cakrawala impian
Sejuk bayu menghantar kenanganmu
Kugenggam kuas-kuas masa silam
Yang penuh cerita
Senyum sipu masa berjumpa
Bahagia di lena asmara
Menitis air mata luka
Menggigit bibir saat terpisah
Jauh berlalu waktu kita
Sejak langkah telah berbeda arah
Mengguriskan warna-warni cerita
Baru kusadari jua
Sudah kulukis cinta dgn sejuta warna
Namun tiada pernah terlihat indah
Tanpamu
Ya tanpamu
Selain warnamu semua terlihat semu
Engkau yang jauh di mata
Hilang entah di mana
Aku rindu
Rindu

Indudewi#wilwatikta270618-19:00
Lembar diary seorang putri





PADA SIAPA
Karya:Dyah Ayu Paramitha Indudewi


Tak ada kurasa terpikirkan
Namun entah mengapa
Mata enggan terpejam
Sendiri di jendela tilam
Memandangi rembulan
Bagaikan sama berdua
Sepi sendiri antara gelayut malam
Resah gelisah rindu ini
Bergerak sampai di ujung jemari
Merajuk lembut mengusik hati
Menyelebungi diri
Menyelusup di setiap rasa
Menghantar keinginan untuk selalu berjumpa
Menebar seribu alasan agar tetap bersama
Mensilapkan mata
Sehinggakan hanya dirimu terindah
Engkau yang ku lamun dalam asmara
Adakah sama rasa
Engkau yang terindu di pelupuk mata
Bilakah gayung menyambut titisan tirta
Engkau yang menggenggam putih saroya
Pada siapakah jua kau selipkan akhirnya

Indudewi#wilwatikta240618-07:44
Lembar diary seorang putri




SEIRING USIA
Karya:Dyah Ayu Paramitha Indudewi


suling berdenging suaramu tergiang
berhembus di antara rumput ilalang
kerling-kerling matamu yang menggoda
membuat pipi bersemu merah
sungguh takkan terlupa

hari ini aku di sini
memandangi malini
tersenyum sendiri
karenamu..
kenanganmu..
begitu akut menyatu dalam nafasku

mahidhara kita kala senja
tiada berubah sekian lama
masih penuh bermekaran cempaka
jauh berbeda antara kita
setelah berlalu masa-masa belia
tersisa kenangan seiring usia

indudewi.wilwatikta.060818.22:32




TANPA UJUNG
Karya:Dyah Ayu Paramitha Indudewi

berputar tanpa henti
kembali dan kembali lagi
tak pernah aku terlepas
sedetikpun atau satu hela nafas
cinta padamu selalu mencengkam
mengikuti bagai bayangan
dan aku gagal melawan
aku tertawan kenangan
seperti rembulan di langit malam
ingin aku berjumpa mentari
apadaya takdir terpatri
berdua dalam jalan berselisih
tanpa ujung...
bersama...

Indudewi.wilwatikta090818.00:28





SENDIRI SEPI
Karya:Dyah Ayu Paramitha Indudewi


ukiran-ukiran keluh kesah cinta
telah kau simpan dalam tabut jiwa
kau tutup rapat dari raung udara
genggaman hangat penuh rasa
telah terlepas lewat setanggal kata
dan engkau berlalu pergi
tanpa menoleh lagi
aku terpaku di antara sinar mentari senja
menahan luka berlinangan air mata
begitu pedihnya berpisah
tiada terkata
aku bagai air keruh,tanpamu
mengalir dalam warna tiada ketentuan
sendirian...
kesepian...

Indudewi.wilwatikta080818.02-33

Kumpulan Puisi Bang Toyyib Sibarani - PEMIMPIN


NEGERI KITA

Dimanakah kini Sang Satria Piningit.
Yang mampu merobah sistem di Negeri ini.
Atau adakah orang-orang yang bersatu.
Satu Jiwa, Satu Rasa, Satu Penderitan
Dan Satu ide serta Gagasan.

Wahai Datuk Lautan dan Datuk Daratan.
Mungkinkah Datuk-datuk ini bersatu membuat kekuatan.
Atau hanya sebuah teori yang ditanamkan.
Untuk membuat suatu terobosan.
Tuk mencari Sosok Satria Piningit yang dapat diandalkan.

Entah lah...
Mungkin sebatas Wacana Yang di Dengungkan.

(Datuk Lautan dan Datuk Daratan#syamsul rizal&agustoni)





PEMIMPIN


Pemimpin, tidak suka memelihara dendam
Menjaga hubungan kerja tidak suram
Masalah dapat diredam
Daripada lisan menyakitkan lebih baik diam
Pemimpin, tidak bersumbu pendek
Yang membuat komunikasi jadi mandek
Bisanya cuma meledek
Bicara yang jelek-jelek
Pemimpin harus siap dikritik
Karena tidak selalu bertindak baik
Jangan bersikap licik
Dari kepribadiannya hikmah bisa dipetik
Pemimpin, bukan sosok arogan
Yang penuh kesombongan
Menampakkan kesewenang-wenangan
Dalam menggunakan kekuasaan
Pemimpin, sosok menginspirasi
Juga sosok memotivasi
Membangun sinergi
Dan suka mengapresiasi




" AKU INGIN JADI PEMIMPIN YANG ZHOLIM "


Aku ingin menjadi pemimpin yang zholim,
datangku terlambat adalah kebiasaanku,
berkata kasar itu juga kesukaanku,
bawahanku adalah budak dan suruhanku,

Aku ingin menjadi pemimpin yang zholim,
Kesenangan ku dengan proyek-proyek,
Aku tak peduli kalian bicara apa,
toh sebentar lagi juga kalian lupa,

Aku ingin menjadi pemimpin yang zholim,
siapa yang berani melaporkanku,
karena aku menguasai managemen konflik,
ahli adu domba dan hipnotis.

Aku ingin menjadi pemimpin yang zholim,
Dan aku tak peduli perasaanmu
Aku selalu benar meski aku salah
dan sebentar lagi kamu juga akan lupa.. Ingat itu...

#bangtoyyib_ingin_jadi_pemimpin
#Pileg_Pilpres_sudah_dekat


Kumpulan Puisi Masita Shanti - SYURGAKU



Eutanasia cinta

ia trdampar mengenaskan
brsama hati yg brlumuran darah
laksana ikan yg trjebak di daratan
sekarat menanti ajal
Air matanya kering,suaranya parau
Ia terus menanti keajaiban
dimana harapannya akan trjawab
tpi khidupan tak punya apa2 u/nya kecuali duka
Sharusnya ia sadar
ia tak perlu lagi bermimpi
tak perlu lagi brharap
krn ketika cintanya telah di eutanasia sharusnya seluruh penderitaan itu ikut mati





Eutanasia cinta part 2


Dia bersimpuh memohon kebahagiaan untuk kekasihnya
tak perduli dia sendiri menghabiskan sisa usianya untuk menangis...

Menyembunyikan dukanya bertahun-tahun...
Dibalik gelak canda dan senyum yg tak pernah sirnah...

Menyembunyikan hati yang penuh hujaman duri
dibalik rimbunnya bunga yang bermekaran...

Membiarkan bibirnya dipenuhi nyanyian cinta...
Tapi dinafasnya sesak oleh alunan keresahan...

Eutanasia cinta...
Betapa indah untuk di dengar
tapi menyekat dada dengan kepedihan yang tak berkesudahan....

Masita shanti
Takalar-06-juli-2018







Syurgaku


Disini kuletakkan hatiku
pada rapuhnya jiwa seorang hamba
karena kuyakin...
Ada Dia yang Maha kuat

Disini kurangkai indah mimpiku
Pada papahnya jiwa seorang hamba
karena kuyakin ada Dia yang Maha kaya

Disini kusandarkan harapanku
pada awamnya seorang hamba
karena kuyakin ada Dia yang Maha tahu

Dan disini kuserahkan seluruh bakti cintaku
pada seorang hamba yg bukan siapa-siapa
karena Dia Tuhanku
memilihnya sebagai Syurgaku

DEAR Imamku terkasih
Masita shanti
Takalar-06-juli-2018




Telaga harapan

kusangka cinta yang mengalir
menelusuri tepian telaga hatimu
sejernih angan dan khayalanku
nyatanya keruh jua terpancar

gemericik rindu terus mengalun
memecah sunyi disepanjang arus
tiada sepercik pikirpun terlintas
ragumu surutkan kebersamaan

bersama kecewa dari masa lalu
kucoba singgah dalam hatimu
rasakan sejuknya telaga asmara
sangkaku dapat hapuskan lara

lalu kenapa...???
Hanya karena sebait fitnah
lalu engkau berpaling arah
tinggalkan jiwa merana...

Masita shanti
Takalar-19-Februari-2004

Kumpulan Puisi Nimas - SAJAK PAGI UNTUK KAMILA



Kutitipkan Cerita Pada Kata Ingin
Karya : Nimas Sayu Dara


Banyak kata yang ingin kurangkai menjadi cerita
Tapi ia hanya menjadi aksara
Yang tertimbun koma

Banyak hal dan harapan
Yang ingin kutulis pada lembar kehidupan
Tentangmu, Tuan
Tapi ia tersekat di ujung pena tanpa tinta

Cerita tinggal perihal tanpa ulasan
Hanya ingin yang tertinggal di palung hati
Hening, mengendap bersama butir mimpi dan sisa rindu kemarin

Lampung, 28 Juni 2018
#SyairSenja
#KidungSenja




Sajak Pagi Untuk Kamila
(Nimas Sayu Dara)


Ka ....
Pagi ini embun berguguran
Biasnya berkilau dalam cumbuan mentari
Hangat menyentuh sukma, Ka

Lihatlah beningnya
Seperti jernih kasih yang kau semai di pelataran hatinya
Meski kini hampir layu dan urung bersemi

Sudahi Ka
Jika cinta hanya menuai luka
Ikhaskan pergi andai nyeri menggurit hati
Usaikan dengan rela meski berurai air mata

Jangan risau, Ka
Jalan hidup masih panjang
Cerita cinta tak hanya ada bersamanya
Lihatlah embun itu
Meski matahari selalu memudarkan sejuknya
Ia tetap setia menyapa semesta

Lampung, 24 Juni 2018
#SyairSenja
#KidungSenja





Hujan Juni
(Nimas Sayu Dara)


Di rintik Juni yang bersembunyi
Kuncup urung bersemi
Kelopak enggan mekar kini
Helai daun melayang perlahan mencumbu rerumputan

Adakah rinai yang lebih nyeri dari rinai di bulan Juni?
Di sembunyikannnya tetes kepedihan pada tangkai dan dahan
Di leburkannya semua kerinduan pada genangan hanya pada pucuk dedaunan

Tak ada keluh dalam kecewanya
Karena kerinduan yang tak sampai pada semesta
Hanya halimun yang turun perlahan memeluk hening perbukitan
Luruh bersama embun dan setangkup asa semu di ujung rindu

Lampung, 24 Juni 2018
#SyairSenja
#KidungSenja




Rindu Lagi
(Nimas Sayu Dara)


Pada hitungan nafasku, selalu ada doa untukmu
Mengalir,
Menyatu pada pembuluh darahku
Menjalari tiap-tiap dinding hati
Hingga bayangmu bagai bumerang yang terus saja kembali pulang
Meski kadang aku mengusirnya jauh dari pikiran

Tiap waktu
Aku selalu mengamatimu
Senantiasa membaca goresan aksaramu di beranda
Kau tau mengapa?
Karena aku telah terpanah asmara

Lihat genangan darahnya
Ia adalah rindu yang tak kenal waktu
Terus mengetuk hati dan angan
Untuk mempersunting bayangmu dalam mimpi-mimpiku

Teruslah di situ
Menari anggun dengan Pena rindu
Aku, Akan jadi pembaca setia
Yang takkan berlalu sebelum engkau jatuh nyaman dalam pelukanku

Lampung, 24 Juli 2018
#SayuDara


-------------------------------




Selalu ada doa untukmu wahai insan yang kini jauh di mata
Biarlah kutitipkan hangat rinduku lewat sinar mentari pagi
Agar jiwamu tak menggigil karena sunyi
Dan kubisikkan kidung asmaraku lewat gemerisik dedaunan
Agar selalu kau dengar, melodinya tak pernah terhenti oleh waktu
Biarkan saja semesta cemburu ketika kutuliskan birunya rinduku ini pada cakrawala
Aku tak perduli
Yang kumau, jangan lagi beranjak pergi dari hati
Meskipun saat ini hanya kata yang bercerita
Semoga esok Sang pemilik semesta mengamanahkan kita untuk saling menjaga jiwa dan raga, selamanya
Pesanku, jaga diri baik" di sana, sampai tiba waktu mempertemukan kita dalam cinta

Lampung, 24 Juli 2018
#SayuDara




Ketika Luka
(Nimas Sayu Dara)


Perlahan, aku akan pergi
Bersama butiran embun yang mulai memudar diam-diam
Bukan karena bosan
Tapi aku telah lelah memperjuangkan

Pelan-pelan akan aku tinggalkan
Segenap rasa yang sempat kupertaruhkan dengan banyak tangisan
Dengan banyak cerita kerinduan yang memprihatinkan

Aku pergi
Bukan karena hati telah penuh kebencian
Tetapi jiwa yang tak kuasa lagi bersekutu dengan kepedihan

Selamat tinggal
Aku pergi tanpa tinggalkan pesan
Mungkin akan terasa sangat menyakitkan
Tapi percayalah
Semua akan baik-baik saja sampai saat kita bisa saling melupakan

Lampung, 24 Juli 2018
#SayuDara

Kumpulan Puisi Genoveva Manohara - AKU CINTA PADAMU



MANTRA SUCI

Dalam hening malamku
Selalu terdengar kidung mantra suci bergema
Menghanyutkan kristal-kristal diamku
Menghunuskan doa-doa
Terhambur lepas
Membumbung meniti angkasa
Sambil bersimpuh kusimpulkan doa serta harap
Kepada-Mu yang maha sempurna
Maha segala
Sinari jiwa kelam ini dengan Roh-Mu
Yang mampu membakar sepi hati
Tetesi raga rapuh ini
Biar terlepas dahaga jiwa
Dari keikhlasan dan ketabahan
Teduhkan sukma lara dengan keimanan

DIY, 20180710
(Genoveva)





ENGKAULAH MALAIKATKU NDA

Sering aku bermimpi
Terbang tinggi bersama malaikat
Membumbung menembus awan jingga
Mengembara dibirunya langit
Menari di atas pelangi
Bertabur bintang bermandikan cahaya bulan

Saat kuterjaga
Aku sendiri meniti hari
Terik mentari menyengat hati
Beliung menerpa gundah rasa
Malaikatku pergi dari sisi
Hatiku sepi jiwaku sunyi

Sering aku berharap
Birunya langit itu punyaku
Hijaunya daun hanya milikku
Sepoi angin hilangkan gundahku
Dan malaikat itu adalah dirimu
Yang datang mengusir deritaku

DIY, 20180709
(Genoveva)





IJINKAN AKU


Ijinkan ku tatap matamu
Tanpa prasangka
Ijinkan ku nikmati senyummu
Dengan rasa
Ijinkan aku menyentuhmu
Yang nyata
Ijinkan aku memelukmu
Tanpa ternista

DIY, 20180708
(Genoveva)





AKU CINTA PADAMU
(Untuk mu Nda)


Satu hal bodoh yang terjadi padaku adalah jatuh cinta padamu. Perasaan yang sangat sederhana namun sangat sulit untuk dihadapi.
Bagaimana mungkin ?
Seharusnya rasa ini adalah sesuatu yang biasa namun ini bukanlah ikatan yang sewajarnya.

Aku merasa terikat denganmu, bahkan sebelum aku sadar akan makna dari cinta.
Dekat denganmu adalah saat yang teristimewa. Seperti dongeng anak-anak kecil, tapi bukan seorang pangeran yang kuharapkan namun hanya seorang dirimu. Kau adalah kisah lugu masa kecilku.

Perasaan ini begitu dalam tertanam meski lewati jarak dan waktu, meski aku pernah tidak suka padamu, tapi angan ini terlalu nyata untuk ku ingkari.
Aku tahu kau tak peduli padaku, karena aku tak layak untuk sekedar dekat denganmu

Sebesar apapun cintaku padamu, tak akan cukup membuatmu peduli padaku. Sehebat apapun aku ingin bersamamu, tak akan bisa membuatmu tinggal disisiku, sekuat apapun aku berusaha membencimu. Setiap kembali bertemu, hatiku selalu ingin berkata
" AKU CINTA PADAMU "

DIY, 20180707
(Genoveva)





SIRNA


Sak jembaring lar gumelar
Datan bisa mayungi lelabuhaning kalbu
Ngoyak ngupadi papan dununge pepujaning ati
Kabeh wis katerak
Kabeh wis kapidak

Aja takon endhi tetesing katresnan
Takonna marang panandhang raga
Kang ngilekake luh panandhang
Awit nggethuni lelakon kang kaindhit

Aja takon endhi indahing asmara
Kumembenging banyu pangiloning sukma
Kabeh ilang kari patilasan
Kabeh ilang bareng sirnane wewayanganmu

DIY, 20180705
(Genoveva)





CEMBURU


Tuan
Tahukah tuan
Aku begitu cemburu pada gelap
Yang selalu bergelayut manja pada malam
Aku juga cemburu pada cahaya
Yang selalu berpagut mesra dengan sang surya

Tahukah Tuan
Aku cemburu pada kertas
Yang selalu Tuan jamah setiap malam
Aku juga cemburu pada puisi
Yang selalu Tuan gumuli setiap hari

Sedangkan Tuan selalu acuhkan rasaku
Lalu apa yang Tuan inginkan sebenarnya
Kehancuran hatiku kah?
Aih, kejamnya Tuan
Memadatkan kembali hati yang mulai mencair

DIY, 20180704
(Genoveva)





AKU


Mega-mega itu berduka
Awan meneteskan kepedihan jiwa
Aku terhempas dalam jurang tanpa batas
Terpuruk dalam lumpur penuh noda

Aku yang berjalan
Dengan menyeret sekeranjang dosa
Aku yang merangkak
Berat memikul karma

Detik-detik berlari
Tak tersisa lagi waktu buat diriku
Aku sendiri dalam keterasingan
Termangu dalam kecemasan

DIY, 20180703
(Genoveva)





TAK TERGAPAI


Dalam perjalanan panjangku
Kugendong mentari dari fajar hingga senja
Ketika malam tiba kugandeng bintang sebagai penerang jiwa
Aku lelah mencarimu

Aku menunggumu dengan seutuh rasaku
Kujalin rindu dengan benang cinta
Untuk membalut luka disekujur jiwa
Kuterus bertanya bila engkau tiba?

Kini usiaku hampir senja
Memutih tulangku habis darah pengharapan
Kering tubuhku tuntas air mata rindu
Tapi bayangmu tak pernah tergapai

DIY, 20180702
(Genoveva)





KEHILANGAN
(Untuk Nda)


Menghitung beribu bintang di langit
Tak segelisah menanti mu
Bias tembaga disetiap senjaku
Tak seindah hadirmu
Binar emas mentari setiap hari
Tak sehangat kesan mu
Beribu air mata mengalir dalam pilu
Takan membawamu kembali padaku

Kenangan menyeret ku kembali merindu
Kekosongan tenggelamkan ku dalam sepi
Kehilangan kukuhkan hati untuk mencintai

Sementara pelukmu tak ada untuk ku rengkuh
Senyummu tak ada untuk ku kecup
Bayang wajahmu merapuh

Sementara pesonamu kian mencengkeram diri
Aku begitu kehilangan
Tuhan menghukum ku atas rasa ini

DIY, 2018630
(Genoveva)





SEPOTONG DOA
(untuk Nda)


Engkau yang disana
Yang sedang berjuang di garis depan
Di negri yang tak tertulis di peta

Cemas mengalahkan kantukku
Rindu memaksa ku berjaga selalu
Sementara cinta melambung
Mengelabuhi angan

Masih seperti yang dulu
Ku usung doa dan pasrahkan jiwa
Tengadah ku pada Mu

" Tuhan bimbing dia kemanapun kakinya melangkah
Peluk dia Tuhan disaat dia merasa sendirian
Kuatkan imannya disaat dia mulai goyah
Tuhan Engkau tahu yang terbaik untuknya.
Aku serahkan dia padaMu
Amin"

DIY, 2018630
(Genoveva)





BERHARAP


Saat seperti ini datang lagi
Bulan tak berkalang
Satu dua bintang terbilang
Anggin lepas lirih
Menepis hati rapuh
Ku berdiri di batas rasa miris
Ada kesendirian memeluk ku erat
Saat seperti ini
Aku akan tetap disini
Menanti tanda yang selalu kau beri
Dan berharap hati mu hanya milik ku
Rindu mu hanya pada ku

DIY, 2018629
(Genoveva)





BERSERAH


Ketika rembang petang kian menelan bumi
Dalam larut ku terjaga
Dari lelah yang menggigil dan insaf yang memanggil
Hingga ku beranikan diri
Mengetuk pintu Mu
Menghampiri tahta kudus Mu
Mohon ampun pada Mu
Ku ambung harum kembang
Ku cium wangi dupa
Yang mengalir dari airmata penyesalan
Dengan penuh dekil dosa
juga lumuran dusta
Ku pasrahkan hati sirik ini
Ku relakan jiwa angkuh ini
Untuk menerima murka Mu
Tuhan ...
Kepada Mu aku berserah
Kepada Mu aku pasrah
Ikhlas menjalani suratan dari Mu
Merangkak menjalani takdir ku
Dalam keikhlasan dan kekuatan iman

DIY, 2018629
(Genoveva)





ISTIRAHAT SEJENAK


Sepertinya aku ingin berhenti sejenak
Berfikir tentang cinta
Berhenti mereka-reka romansa
Atau menganalisa setiap pesona
Aku lelah mencari
Aku letih menunggu
Aku ingin istirahat sejenak dari jatuh cinta

DIY, 2018627
(Genoveva)





SEANDAINYA TUHAN MENGIJINKAN


Nda
Seandainya Tuhan mengijinkanku memilikimu, pasti sangat mengesankan bagiku. Dibalik segala keanehan dan keunikanmu, aku selalu melihat hal yang istimewa pada dirimu, dibalik ketidakbiasanmu ada sesuatu yang menarik untuk bisa ku nikmati. Tidak lazim memang bila ku katakan bahwa kau adalah hal yang indah dan pantas dibingkai dalam hati.

Nda
Seandainya Tuhan mengijinkanku bersamamu, pasti ini bukanlah pengalaman yang sederhana bagiku, melainkan petualangan paling menyenangkan dan perjalanan tak ternilai rasanya, karena aku sangat yakin kita pasti berada di jalur yang sama, kita punya minat yang sama.
Aku akan belajar bermacam expresi yang baru dari mu. Aku akan belajar hal-hal yang selama ini hanya ada di benakku dari mu. Setiap jengkal langkah yang kita tempuh menambah luas duniaku. Penat lelah takkan rapuhkanku, asal kau selalu menggenggam erat tanganku.

DIY, 2018625
(Genoveva)


------------------------------------------------


Tuhan
Kalau boleh ku pinta pada-Mu
Jangan pernah Kau hadirkan siang
Dihari-hari ku
Aku begitu krasan bernaung dalam
malam-Mu
Dalam sepi-Mu ku tumpahkan rinduku
Dalam gelap-Mu ku temukan cinta Mu
yang agung.
Dalam cinta Mu ada damai untuk ku

DIY, 2018625
(Genoveva)





PULANG KE KOTA MU


Nda
Tak tahu mengapa
Aku harus pulang ke kota mu
Melewati lagi lorong-lorong
Yang dulu sering kita telusuri bersama
Membuat ku terhanyut dalam nostalgi

Kembali mengenang mu
Dan mengenang kembali sebuah asa yang tertunda

Nda
Kota mu ini semakin menorehkan
Kesunyian yang aneh dihati ku

DIY, 2018624
(Genoveva)





SESAL


Segalanya telah berubah
Dan masa hanya tinggalkan sketsa usang untuk ku
Dimana wajahmu tercipta
Tanpa sengaja ku temukan rindu
Diantara reruntuhan kalbu
Akar mesra pernah meronai
Hingga tertanda dilema
Pecahkan damai berpuing
Waktu pulalah yang membawa keindahan lalu
Mengikat jiwa sampai kurus
Peras tiris tertiris
Tumbuhkan jerami-jerami berjamur batu

Kasih
Andai dapat kau baca arti
Andai semua kau mengerti
Harapan mu ku patri dengan hakiki
Kasih yang teragung
Cinta yang menyelubung
Ku beri begitu tulus dan lurus

Hanya
Mengapa kau luka ?
Beranjak tanpa kata
Tak lagi berpaling demi diri
Menumpuk sesal mengganjar
Karena arah belum lagi pasti
Kau biarkan cerita ternoda
Sedangkan baru sebait skenario terjalani

DIY, 2018624





UNTUK MU


Nda
Aku ingat senyummu
Aku ingat tatapmu
Aku ingat segala warna
Yang kau gores di kanvas hidupku
Sampai saat ini masih kentara tersirat
Kau gambarkan duniaku dengan
warna-warna buram
Senada bingkai tua
Dimana kau pasangkan karyamu atas ketak berdayaan ku

Nda
Aku letih dengan sandiwara usang
Ku cipta sendiri
Bahwa suatu saat nanti kau akan kembali
Sedang ku lepas seluruh ikatan batin
dari mu
Karna aku sadar
Meskipun ada di sini
kau tak mungkin ku miliki

Nda
Apa arti dari kepergian mu?
Apa arti dari rasa kehilangan
yang selalu datang
Lalu apa arti dari sekian rindu
Dari sekian lama penantian ku
Sedang aku telah begitu puas
Dengan bayang semu mu

Nda
Apa arti adamu bagiku sebenarnya ?

DIY, 2018622
(Genoveva)




AKU ADALAH AKU


Aku yang mau mengerti
Tentang sketsa dusta melukis diri
Tentang dunia kau akhiri
Dan diam yang kau pilih
Aku adalah jiwa yang selalu kau sakiti

Aku yang akan membelamu
Ketika seribu angan merampas asa
Berjuta jemari menghitung dosa
Dan kata-kata tajam
Menghujam menembus dada
Aku adalah nurani yang selalu kau ingkari

Aku yang akan menjagamu
Dari terik kegelisahan siang hari
Dari malam ketika bintang terpicing sepi
Dan kesunyian menghakimi
Aku adalah kebenaran di dasar hati

Aku yang akan membahagiakanmu
Kembalikan senyum diri
Nyalakan jernih binar mata hati
Dan bunyikan nyanyi di sanubari
Aku adalah dirimu sendiri

DIY, 20180712
(Genoveva)





TITIK KEINDAHAN


Saat ini jiwaku terguncang hebat
Tapi batinku tetap tabah
Maka muncullah keharuan itu
Getar-getar keharuan itu
Menyeretku pada renungan renungan panjang
Aku telah diingatkan pada satu titik keindahan
Dan keindahan itu adalah ketika aku sadar betapa Tuhan begitu mengasihiku

Surakarta, 20180715
(Genoveva)





CERITA BIASA
(Aku yang terluka)


Dan ceria mentari pudar
Tandas di kaki merah saga
Pelukan senja terbentang sebidang
Merengkuh terangnya
Perlahan tinggalkan ufuknya
Sisakan seberkas jingga di hati
Segaris nelangsa di jiwa
Waktu usai untukku
Menatap keindahan, rasain kedamaian

Kumulai berpaling
Saat kutemukan gelap merebak di langit
Memetik senyumku
Tudungi nurani dengan gelisah
Melangkah dari sebabak nyata
Cerita biasa
Aku yang terluka
Semestinyapun aku terbiasa
Bukannya berduka ketika malam tiba
Bukannya kuasai dengan pilu merajai
Terlena meratapi suratan tertera

Harusnya ku rebah berlapang dada
Menanti bulan, bintang
Atau sambangi mimpi lama
Dari relung malam
Aku masih berduka
Dan makin terluka

DIY, 20180714
(Genoveva)





MATAMU


Semalam aku melihat matahari terbit dari matamu
Menggigil tubuhku saat itu
Kuharap bukan karena pancaran sinar matamu

Semalam kulihat bulan di matamu
Bulan yang tak pernah padam
Begitu pula hatimu
Menyalalah terus menerangi hidupku
yang sedang mengalami saat suram ini

DIY, 20180717
(Genoveva)




BERI AKU JAWABAN


Ketika terkatup nilai diri
Kutertunduk dalam hingga ulu hati
Ironi lelakon menyelam kini
Nyeri dan ngeri diambang batas
Tangis dan dendam tak terkendali
Di kungkung ku disini

Ketika terbuka pintu nurani
Buka tangan tengadah wajah
Tersentuhku oleh kasih-Mu
Seakan jerat terlepas tanpa syarat

Untuk kesalahan yang tak pernah kulakukan
Untuk rangkaian tragedi tak terencanakan
Untuk seluruh beban yang tak harus kuemban

Bukan karena aku
Mengapa harus ditinggalkan
Bukan karena aku
Mengapa harus dinistakan

Tuhan ...
Beri aku jawaban
Tawangmangu, 20180720
(Genoveva)


-------------------------------------

Tuhan ...
Betapa panjang rentang jarak antara Kau dan aku
Begitu jauh bentangan yang harus kutempuh
Agar aku selalu dekat dengan-Mu
Ku ingin Tuhan
Kau ada disetiap langkahku
Bahkan disetiap hela nafasku
Hingga tiap denyut nadiku mengalun merdu mantra suci
Mengagungkan kesucian asma-Mu
Mensyukuri atas semua berkat-Mu

DIY, 20180718
(Genoveva)





CATATAN PERJALANAN


Ketika hari terus berlari. Sayapun tak tinggal diam. Melangkah mencoba merebut kesempatan berjuang untuk merengkuh sukses. Terlalu panjang tentunya bila saya menuliskan berapa banyak tantangan yang saya terima, berapa banyak kemenangan yang saya peroleh.
Yang pasti dari ke hari saya berusaha untuk berbuat lebih baik, karena saya sadar sepenuhnya waktu tidaklah sabar. Dan kemenangan tidaklah mudah, sama halnya dengan perjuangan yang tak pernah ramah.
Begitu dalam liku yang harus saya tempuh, tak sekedar kepandaian di bangku sekolah. Rimba masyarakat mengajarkan saya pada suatu situasi lain.
Ketegaran dan ketabahan !!
Apalagi saya harus menghadapi seorang diri. Beban ini rasanya terlalu berat untuk dipikul. Saya coba jalani hidup ini dimana dari hari ke hari terasa makin menantang.

Saya harus banyak bermuka manis. Mana mereka tahu persoalan persoalan rumit yang tengah saya hadapi. Yang mereka tuntut adalah senyum saya, keramah tamahan dan sikap manis.
Saya tidak mau mengeluh untuk satu kenyataan ini, saya justru berusaha untuk melakukan dengan ketulusan hati.
Biar kehidupan ke depan jadi terasa lapang. Karena bukankah kecurigaan dan keluh kesah hanya jadi penghambat ?
Saya coba jalani hidup dan menikmati hidup sebagai mana adanya. Saya berjuang untuk selalu memberikan yang terbaik pada setiap tantangan dan kesempatan. Saya ingin hadir dalam hidup ini dengan niat suci.
Kalau kemudian yang hadir justru segudang problema, wajar bila saya agak terguncang.
Prahara kehidupan rupanya belum lagi berlalu. Saya sadar kehadiran saya kerap menjadi sorotan berbau negatif. Jadi walau saya telah berlaku sebaik mungkin, itu belum tentu baik di mata mereka. Meski saya telah berjalan lurus tetap salah juga.

Kesendirian yang mencekam, dan puncaknya muncul manakala saya menoleh, saya ingat pada satu titik kelemahan yang sering diremehkan setiap insan. Saya adalah manusia biasa yang mendambakan ketentraman, kedamaian dan kebahagian yang hakiki.
Saya tidak ingin berlama lama merasakan kepedihan !!

Mungkinkah itu tercapai.. ?
Entahlah, mengapa saya merasa yakin sepenuhnya bahwa segalanya bisa terwujud.
Suatu hari kelak, sesuatu harus saya tempuh untuk melengkapi perjalanan panjang yang telah saya lalui.
Kalau orang lain menyangsikan, saya justru bertambah yakin karena
TUHAN SAYANG PADA SAYA.

(Tamat)

* Catatan dari perjalanan dan renungan panjang *
Cemara Sewu, 20180721
(Genoveva)





LILIN


Aku melihat lilin itu telah membakar dirinya
Aku melihat kehampaan dalam bias cahayanya
Tanpa kusadari aku yang telah memantik apinya
Dan aku mulai takut kehilangan cahayanya

Tuhan ...
Ini tidak adil untukku juga untuknya
Ini sudah cukup
Ini sudah diambang batas kekuatannya

Tuhan ...
Abaikan saja aku
Tapi jangan pernah Kau abaikan lilinku

GK, 20180723
(Genoveva)







PILU


Tangis
Kendati hanya tercetus dalam sanubari
Meskipun tak terungkap lewat ujud
Isak .... !!
Sedu .... !!
Namun kandungan rasa
Yang mengendap di dalamnya adalah sama
Rasa pedih
Dan rasa pedih itu ada di dalam dadaku
Rasa pedih yang tercipta oleh sebuah tikaman di ulu hatiku
Tatkala ku sadar
Kau telah tiada

DIY, 20180724
(Genoveva)

Kumpulan Puisi Cheloenk Dadap - TERDALAM


TERDALAM
: Cheleonk Dadap


Hanya air mata yang tesisa jadi dawat
Pengganti tinta pena yang telah sekarat
Tuk menulis rasa yang paling palung
Tentang dirimu yang aduh di getaran jantung

CheDap, 060718.





RASA YANG PELIK
: CheDap


Tiada lagi cerita indah yang kita bingkai
Di sudut tepian malam
Sebab angin begitu kejam
Menjatuhkan semua diksi kita ke jurang hitam
Duhai rindu meraba rasa
Begitu pilu getar yang ada
Menitik sudah jadi jarum kristal
Menusuk nadi terasa sakit
Begitu pelik keadaan ini
Hingga kita harus berjarak
Dalam kurun masa yang tak menentu
Hingga temu angan kelabu

CheDap, 020718.

Kumpulan Puisi LUmbang KAyung - APA ITU SEBENARNYA CINTA



# APA ITU SEBENARNYA CINTA #

Katanya,,.
Hidup tampa cinta dunia terasa hampa,
Tapi kenapa selalu berdusta?,
Kenapa hidup tak setia?.

Katanya sayang.
Kenapa dia ditendang?.
Kenapa dia di buang?.
Lalu hanya penyesalan yang datang.

Katanya semua ini soal hati.
Tetapi kenapa juga di sakiti?.
Kenapa juga di dihianati?.
Akhirnya saling iri dan benci.

Apa itu sebenarnya cinta?.
Apakah asmara atau duka lara?.
Atau kasih sayang yang menjadi penyesalan di dunia?.
Atau juga soal hati yang berhati hati di saat bersama?
Atau semua itu hampa yang akan menjadi sia sia?.
Dalam hidup mengenal cinta yang sebenar benarnya.

LUmbang KAyung
Tanjung Balai 06:07:2018





# AKU MASIH MEMPUNYAI RASA MALU #


Aku mengenal mu,
Karena kesalahan mu,
Aku menyebut mu,
Karena marah ku pada mu,
Walau ku tak tau siapa kamu,
Dan entah apa mau mu.

Fitnah kau sebar kan,
Kata kata kotor kau ucapkan,
Kau tak tau mencari kebenaran,
Kau tak bisa pikirkan sebuah penemuan,
Tapi kau ingin mencari ketenaran,
Yang jauh di belakang kebahagiaan.

Ya,, itulah diri mu,
Itulah ajaran dari keturunanmu,
Atau ilmu dari imam agama mu,
Yang tidak lagi mempunyai rasa malu,
Sehingga banyak insan manusia tertipu,
Karena itu mereka hampir seperti dirimu.

LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 06:07:2018




# BERJUANG DENGAN YANG KITA BISA #


Bagai seperti dulu lagi,
Bodoh telah membodohi,
Sipintar kembali Nepotisme dan korupsi,
Yang malaspun sudah menghakimi,
menjadikan hidup ini bagai tiada lagi berarti,
Walau hidup sudah lelah terjolimi.

Ingatlah kembali,
Jangan sampai terulang lagi,
Adu domba yang pernah terjadi,
Jangan menjadi virus di negri ini,
Negeri ini Negeri Nusantara Ibu Pertiwi,
Negeri yang kaya adat budaya dan hasil bumi.

Sebentar lagi kita merasa malu,
Malu karena perjuangan mereka,
Mereka yang telah rela korbankan harta,
Korbankan darah dan nyawa,
Hanya untuk menjadikan hidup kita ini merdeka,
Untuk hidup di Nusantara Indonesia Tercinta.

LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 13:07:2018





# MATI SEBELUM MATI #


MELANGKAH HANYA SEKEDAR MELANGKAH.
MENYENTUH HANYA SEKEDAR MENYENTUH.
BICARA HANYA SEKEDAR BICARA.
MENCIUM HANYA SEKEDAR MENCIUM.
MENDENGAR HANYA SEKEDAR MENDENAR.
MELIHAT HANYA SEKEDAR MELIHAT.
TAK UBAH ORANG GILA DI KANDANG GORILLA.
SAMA SAMA DAPAT MERASA TAPI TAK DAPAT BERPIKIR.

LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 17:07:2018

Kumpulan Puisi Dinda Ayunda Putri - SEMUA INDAH KARENA CINTA



《《《SEMUA INDAH KARENA CINTA》》》
《《KARYA: Dinda Ayunda Putri》》


Bab :1

Renungan senja dibalik doaku
Butiran sinar dibalik doaku
Setapak jalan cintamu aku
Sirami dengan doa-doaku
Aku bersujud memohon ampun
Sajadahku terbentang luas limpahan suciku

Jatungku berdebar hebat gemuruh rindu bersarang
Akar-akar kini mati tak tersiram.oleh air kasihmu
Kasih kapan menjemputku dilembah kerinduan
Yang begitu meresahkan pikiranku senja redup
Tertutup oleh awan mendung yang gelap
Cahaya sinarmu penyemangat hidupku

Kubasuh muka ini dengan debu melekat didaun
Hatimu tak tentu arah gemercik air yang jatuh
Tak pernah meninggalkan bekas atau jejak
Tapi cinta dan rindmu menyiksa batinku
Sebening air ditelaga lebih bening cintaku
Renungkanlah isi hatiku kasih

Setiap ayat-ayat yang terlontar peneduh raga
Berselimut penugu surga kamulah adamku
Akulah hawamu semoga doaku dijamah oleh
Alloh ikatan naluri seorang gadis bertinta
Embun kelopak berjatuhan didaunan
Hijau tak pernah gugur bila tak kering
Semua ini akan indah karena cinta .

Percut 11_juli_2018.
#tintaembun
#untukmu_yang_terkasih.
#lauranabilla.






《《 ILANG SENJA 》》
《《KARYA: Dinda Ayunda Putri 》》


BAB :1

Kering rapuh berdebu sepi
Setapak angan menuju hampa
Gelisah risau tertimbun suara hati
Jauh pandanganku bayangan tak pasti
Selaput senyum bergaris indah

Kembang lalang berwarna putih
Tangakainya rapuh sebelum tua
Gugur perlahan angin meraba
Pundi -pundi debu melekat keusangku
Laras kuning terbakar api

Keringnya lalang tak pernah hijau kembali
Rumput pun enggan melintas di tapak sunyi
Irama rindu bersembuyi di pena cinta
Ukiran indah lukisan pasir

Akulah gadis lalang senja bergaun kuning
Paras yang angun senyum manis
Mata yang begitu indah bibir merah
Dagu berlekuk runcing sungguh dambaan
Adam penugu surga

Percut 5_juli_2018.
#DAP.
#tintaembun





《《 ZIKIR KU DI BAIT DOAKU》》
KARYA:Dinda Ayunda Putri.


Bergetar suara lantang ayatmu
Lembah bersunyi titipan malam
Barisan ayat-ayat menyentuh
Meraba jatung peneduh sukma

Allah dengarkanlah bisikan doaku
Dari debaran nadi akar doa tasbihku
Aku sematkan seuntai harapan
Berikanlah sebutir cahaya surgamu

Sutra langit bernuasa kalbu
Tertulis indah muara kata
Ucapku satu kalimat sucikan
Hati dan benih-benih yang tertinggal
Di muara telaga tasbih zikirku

Adam hanya satu akar naluri
Terselip tak bisa kumenyetuh
Mata batinku tertutup
Tanah akar kuning bertinta jingga
Selipan doa di bait malam

Percut 4_juli_2018.
#DAP.
#tintaembun.




(((( AKU TAK BISA MENDEKAP RINDUMU ))))
KARYA:Dinda Ayunda Putri .
(((LAURA NABILLA ))).


Gelembung hati resah dalam angan yang hampa
Sebait rindu penahluk sukma di bukit jiwa
Tangan yang indah jemari yang begitu elok
Gapaian itu tak bisa aku raih dengan perasan
Aku tak bisa merangkul rindumu.dalam selimut
Doaku malam ini kasih

Rindu oh rindu mengapa jalan rinduku hampa
Tak bertuan tak bersayap pelukannya sesak kan dada
Perih tiada terkira sembuyi di raga lemah telaga bumi
Sayup sudah rinduku tak tersiram oleh air cintanya
Hancur berkeping tak beryawa biji_biji gelembung
Terus melambung ke jingga langit tertinggi

Rumput hatiku tersakiti oleh kapas rindunya
Ternoda oleh dirimu sendiri kuberharap
Tegarkan lah hatimu kasih penyemangat jiwaku
Tikungan setapak lagi jalan lurus berating resah
Peluk ku selalu untukmu dariku tinta embunmu

Malam aku berpesan pada bulan jaga dia
Walau pun bukan untuk aku
Buatlah dia tersenyum hanya sedetik saja
Untuk apa kusemai benih kasih namun
Hatiku berdarah lagi terguris tak berhenti
Kertas putih berpena gersang
Aku tak bisa mendekap rindumu.

Percut 3_juli_2018.
#tintaembun
#untukmu_yang_terkasih_di_ujung_hati.
Laura nabila.





((☆☆ GAUN PERAK ☆☆))
☆☆karya: Dinda Ayunda Putri☆☆.


Gemuruh ranting berwarna hijau
Kering rantingmu di balik daun
Setapak jalan aku telusuri dengan batin
Jejak ku hilang di hapus debu

Sinarmu dibalik pagi yang bersemayam
Rumput _rumput basah dengan embun putih
Angin bawak aku ke tempat rinduku
Sehelai rambut cinta tertinggal di muara hampa

Sungguh syahdunya alunan seruling itu
Jari_jari lentiknya sungguh gemulai
Gaun perak bercorak keputihan
Lembah hutan dermaga malam
Pagiku sudah dijemput

Selaras dibilik usangku pena tertumpah tak bertuan
Jalanku hampa tak berarah gelih merana karena dia
Hari mulai menampakkan sinarnya
Seuntai kata sajak berbuah kristal
Ranting hutan penugu daun hijau aku lah gadis
Bergaun perak

Percut 2_juli_2018.
#tintaembun





((RASA YANG HILANG ))
☆☆karya:Dinda Ayunda Putri☆☆.


Aku yang terdiam dibenak seribu bisu
Riuh angin malam menyapaku
Secangkir kopi rindu untuk aku
Nikmatin dengan senyum malam
Embun jatuh berlahan memetik kasih

kaca_kaca terukir satu nama dibalik gelas
Aku rindu kasih elok riuh dekapan malam
Cangkir kaleng berwarna kuning keemasan
Menutupin senyuman dibibir ku
Rindukah dirimu kasih kepada ku

Begitu panjang waktu malam ini
Kebisuan ku mengudang seribu tanya
Wangaimu melepaskan anganku
Bagai tirai sutra penerang kalbu

Putih kecil berwarna keristal
Seribu butir pemanis kopi
Rasaku ini tak akan berubah untukmu
Hitam penahluk muara malam

Percut 29_juni_2018.
#tintaembun
Laura nabilla.
Untukmu yg terkasih selalu aku rindu





(((☆☆SINAR SALJU☆☆)))
((♧♧KARYA : Dinda Ayunda Putri♧♧)).


BAB :1

Salju bintang bersinar di kala senja
Tapak dan jejek menyiksa hati
Berjuta sinar kecil menerangin jari

Sayap_sayap kecil bersinar kala malam
Tiupan angin dari atas lngit begitu sejuk
Kapas_kapas putih tak pernah ternoda
Sesak dada berganti sendu

Bintang malam ini tak bersinar
Hanya butiran salju kecil dan kabut
Letiknya jari_jarimu menggapai
Sinar putih penerang langit jingga

Kunang_kunang mengapa hampa
Dan sepi di sini aku lelah dengan
Hidupku dapat kah sinar bahagia
Itu menghampiri jejak kecil pemilik hati

Ku sulam di tangan ini agar sinar
Tetap ada dalam kalbuku dan kalbumu
Ranting_ranting senja dan malam
Selimut penyejuk detak jatung muara tangis .

Percut 26_juni_2018
#lukahati.
Aura nabilla.





((( PESAN NURANI )))
((KARYA: Dinda Ayunda Putri.))


Kisi angin selembar sutra
Tatapan hampa terlukis di atas ombak
Begitu indah dan gelombangmu
Dari jauh aku memandang

Gaunmu hitam berhijab abu _abu
Selaras gersang memetik duri
Siapa aku harus cemburu dan sakit
Ombak laut begitu gemulai tak punya beban

Malam bisikan satu nama saja di telingaku
Agar tidurku lelap dan yenyak di selimut
Senyum dan tangis di balik sukma dan raga
Lukislah namaku dan namanya di setiap
Gelombangmu bila itu bisa menenyenangkan
Batinmu dan batiknku,

Tujuh tetesan dan rintik dan ombak rindu
Aku akan hafus dan berdiam diri sendiri
Cemburu kah kamu dengan selimut dan
Gelombang laut biru pertanda senja ini

Riuh angin dan ilusi udara tak bisa aku
Raih tiupanya bagai belenggu di karang
Tak bernama bisikan tanpa suara
Batu randu berhias embun.

Percut _25_juni_2018.
#lukahati.




《《TANGISAN EMBUN 》》
《《 KARYA: Dinda Ayunda Putri 》》

BAB : 1.


Aku menangis meniti kepiluan
Rumput-rumputmu mencumbui embun
Kering gersang mengharap hujan turun
Embun kini menangis kupu-kupu pun
Enggan menghinggap kedaun ku
Kuning rapuh hilang keindahan

Riuh gemuruh angin mempora-porandakan alam
Bujuk rayu ingin terlihat mesra benakku terhapus
Genting tali embun ingin kusambung kemali
Agar basah daun rimbun rumput tirta muara bening
Kuncup-kuncup rumput tanah getaran hasrat pemeluk
Awan jangan cumbui aku dengan debu-debumu

Jatungku berdetak penugu rindu berbalut tangis
Apa aku bukan embunmu yang seakan pergi tak
Pernah kembali titip embunku yang menagis
Senja dibalik rintik hujan membasahi dua insan
Kasturi jingga penulis pasir berlukis rindu
Padang rumput tangisan hati tumbuh hilang berganti .

Percut 14_juli _2018.
#tintaembun
#lauranabilla.