RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Minggu, 09 November 2014

Kumpulan Tembang Kata Cacan Sambas - MENATAP MASA DEPAN



"MENATAP MASA DEPAN"

Melangkah demi satu langkah..
Derap langkah kaki selalu menjelajah..
Pikiran dan hati kdang tergoyah..
Tapi mimpi berkata jangan menyerah..

Ku berjalan di atas lintang dunia,
ku menatap dibawah sinar dunia,
terkadang cobaan melintas di sktar kta,
tapi hati berkata tak ada yang sia-sia..

Pengorbananpun dilalui meskipun terkucurnya darah..
Kesungguhanpun membuat kita menjadi resah..
Terkadang detak jantung slalu bergulir cepat..
Tapi mata berkata lakukanlah yg terbaik..

Biarlah masa lalu membelah jiwa, anganku hnya sbatas mata..
Biarlah masa lalu merobek pita, tapi masa dpan membuka jiwa..
Gerbang ksuksesan didpan mata..
Meniti khdupan yg slalu berputar..
Tuhan tahu kalau kita pintar..

"Kejujuran akan menjadi pendamping kta..dan kesuksesan akan menjadi khdupan kita"




UNTUK PAHLAWANKU

Demi negeri
Kau korbankan waktumu
Demi bangsa
Rela kau pertaruhkan nyawamu
Maut menghadang di depan
Kau bilang itu tantangan

Nampak raut wajahmu
Tak segelintir rasa takut
Semangat membara di jiwamu
Taklukkan mereka penghalang negeri

Hari-harimu diwarnai
Pembunuhan, pembantaian
Dihiasi bunga-bunga api
Mengalir sungai darah di sekitarmu
Bahkan tak jarang mata air darah itu
Muncul dari tubuhmu
Namun tak dapat
Runtuhkan tebing semangat juangmu

Bambu runcing yang setia menemanimu
Kaki telanjang tak beralas
Pakaian dengan seribu wangi
Basah di badan kering di badan
Kini menghantarkan Indonesia
Ke alam kemerdekaan




"KORUPTOR"

Lihatlah kami wahai engkau ksatria
Kau menggenggam senjata laras beruang
Tertawamu seakan menjadi ciri atas kehebatanmu
Kehebatan keserakahan atas dirimu

Hai engkau kucing penjilat
Kaulah ksatria itu
engkaulah manusia pemakan segala
sampai Hak martabat kamipun kau santap

Dengarlah rintihan kami
Yang jera melihat aksi hebatmu
Yang kian membenci dengan kesombonganmu
Yang kemudian hilang rasa hormat ini atas ragamu

Kaulah KORUPTOR sejati
Niat baikmu terlupakan oleh insting nakalmu
Niat burukmu kau luapkan demi semesta
Meludah kau di atas serambi harga diri kami

Kau koruptor sejati
Kami bangga atas tingkahmu
Yang membuat kami geram
Kau koruptor sejati,...
Kami tunggu kau di Bui...

Semampai gemuruh badai
Berayun-ayun bersama panorama senja
Gelombang ombak berdansa dengan siulan angin utara
Menyatu dengan jiwa sang pencipta



Oleh : Cacan Sambas
Tanjungbalai,Sumatera Utara




TANPA AYAH DAN IBU


Aku hanyalah anak kecil,,
Yang haus akan kasih sayang orang tua..
Yang haus akan sentuhan tangan orang tua..
Yang selalu aku nantikan kedatangannya dalam kehidupan yang keras ini,,
Meski aku tahu itu tak mungkin..

Ya Allah..
Mengapa Kau ambil mereka?
Mengapa Kau ambil mereka
Disaat aku Masih membutuhkan mereka
Sehingga kasih sayang mereka waktu itu tak bisa kurasakan..
Dan, kini mereka telah tiada..
Takkan pernah lagi aku merasakan kasih sayang mereka..

Ya Allah,,
Aku ikhlas menjalani semua ini..
Menjalani hidup tanpa kasih sayang mereka..
Tapi,,
Kabulkanlah satu pintaku ini,,
Pertemukanlah aku dengan kedua orang tuaku,,
Kelak di Surgamu,,
Karena aku,,
Begitu merindukannya...





"AYAH"


Takut rasanya saat mengingat masalalu bersamamu
Setiap kuingat.. air mata ini selalu tak mampu kubendung
Tangis ini karena kerinduanku padamu
Rindu akan kasih sayangmu
Rindu akan tutur katamu
Rindu akan semua yang ada pada dirimu

Tapi apalah dayaku
Semua telah berlalu
Kini hanya bisa kukenang jasa kebaikanmu
Dan menuruti semua nasihatmu

Ayah..
Do'aku akan selalu mengiringi perjalananmu
Semoga tuhan membalas kebaikanmu selama ini
Aku selalu menyayangimu
"Selamat Hari Ayah Nasional" 12 Nov 2014




"MULIANYA HARI JUMAT"


Berjuta likuan jalan yang membawa keresahan
Ketika diri terpaku di bawah terik mentari kelelahan
Ada harapan tatkala mata tertuju pada sebuah kedamaian
Masjid indah tempat pengabdian seluruh insane

Merindukan ketenangan jiwa di hari jumat yang mulia
Penuh warna jingga mengukir cinta
Mengguratkan sukma kepada Allah yang Maha Kuasa
Yang memanggil dengan asma kalimah kebesaran-Nya

Hati seakan tersapu angin kesejukan
Mengemban tugas dari sebuah kewajiban
Sungguh indah seperti genggaman tangan kita dalam kebersamaan
Jangan pernah terlepas lagi menuju kemenangan

Begitu lembutnya melukis cinta, memahat damai dalam jiwa
Mari turunkan kedua sayapmu yang perkasa
Bersujudlah sejenak kepada Allah yang Maha Pencipta
Yang telah menganugerahkan kepadamu sayap- sayap yang sempurna




RINTIHAN ANAK NEGERIKU


Apakah jadinya negeri ini??
Kala manusia korbankan jati dir.i gadis-gadis jadi komoditi
anak-anak dijadikan aset
Penguasa sibuk dengan citra diri dan kita hanya bisa berteriak tanpa ada yang mendengar
Apakah jadinya negeri ini??
Amanah RAKYAT digantikan amanah. PASAR sajak melambung tinggi
Harga sembako tak terkendali
pendidikan menjadi barang komersil
Semua harga merangkak naik membuat kita semakin terpuruk terjebak diantara jurang kemiskinan dan kebodohan mencekik kita pelan-pelan
Dimanakah kau wahai para petinggi?? Tidakkah kau dengar jeritan hati ini ?
Dan apakah jadinya negeri ini??
Saat bumi tak lagi dijaga
sampah memenuhi seisi kota
langit biru tak terlihat lagi dan berubah menjadi sesakkan hati air bersih sulit untuk didapatkan
rindangnya pohon berganti megahnya gedung
bisakah kita memberikan sedikit ruang untuk bumi bernapas??
Mungkin inilah yang terjadi, kala kemiskinan menghantui, kala rasa lapar kuasai diri,
Kala keserakahan menggerogoti diri, kala kebodohan meliputi diri, kala penguasa sibuk citrakan diri, kala keadilan selangka permata, kala kita tak peduli sesama, kala kututup buku harianku ku hanya bisa berteriak tanpa ada yang mendengar kala dunia tak seperti dulu lagi.
Negeriku ini, berdiam diri disebuah pusaran entri jahanam.





"HUJAN"


Hujan kembali datang dengan berjuta keindahan.
Selalu khas aroma yang terasa hingga kini..
Tersirat banyak cerita ketika hujan turun.
Sungguh suatu anugrah yang tak ternilai.
Udara berganti menjadi sejuk yang tersamar..
Langit kembali kelabu dengan riuh pilu.
Gemuruh suara petir tersambar dari kejauhan.
Semakin menguatkan kita untuk tetap bertahan.
Rinai hujan semakin mendera setiap sudut pandang.
Jatuh perlahan lalu hilang termakan ingatan.
Begitu anggun dengan sejuta pesona.
Laksana bidadari yang turun dari langit.
Hujan memang selalu datang dengan penuh kejutan.
Di saat semua tenang tak menghawatirkan.
Seperti misteri dalam kehidupan yang terabaikan.
Hanya terjawab ketika proses itu terlewatkan.
Rasa syukur di setiap bilik hati harus di lantunkan.
untuk Dia yang Maha Menciptakan hujan.
Buang semua keluh ketika hujan singgah.
Karena hujan tak pernah berkeluh ketika akan turun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar