Senin, 22 Desember 2014
Kumoulan Puisi Siamir Marulafau - TINTA BIRU
TINTA BIRU
Oleh:siamir marulafau
kutak sanggup lagi menelan rindu
meskipun air liurku mengalir bagaikan air terjun
kutetap menanti kehadiranmu
kupeluk dikau semesra masa lalu
di kala laraku tak terhempas
sepanjang duniaku tak akan kabur
walaupun dikau tak hadir dalam jiwaku
air mataku membasahi pipiku
siang malam terpikir membacamu
sepertinya dikau tak melukai diriku
kuukir dengan tinta berwarna biru
tak akan pudar selamanya
sampai aku terkapar di muara sungai tak bertepi
sm/20/12/2014@siamir
SEBATANG KARA
Oleh :siamir marulafau
sepertinya nafasku tersendat
tak bisa lagi kududuk di atas karang menjulang tinggi di langit biru
kuhanya tersenyum sekejap
di kala lara terhempas di sinar mentari kugenggam
jiwaku pun terkapar...
kuinginkan gunung merangkul jiwa
hidupku bagaikan kunang
menerawang di atas awan tak berpilar
deburan ombak tak akan sanggup lagi menyiram pilu
kusemayamkan dalam dada
meskipun suaraku menggema
memanggil namamu kuemban dalam harapan
sepertinya rinduku tak tergapai di pelataran
seiring hasrat menggapai tak akan sesudahnya
di mana pun dikau berada...
aksaraku akan membias dalam gerak
sepanjang petualaganku di rantau orang
jiwa ragaku tak tahu diserahkan ke mana?
apakah kutanam di tanah diam tak bertuan?
sungguh memukau sanubari tak henti-hetinya
sm/19/12/2014@siamir
Lua-lua d6d6
Oleh :siamir marulafau
Hakh6 ubee wa'aurigu natenga Kh6u
Ba na6wa6 sa tenga kh6gu
Ba dau'bee baniha b6'6
Ba b6i aniasa he
Ba b6i faigi-faigi
Na it6r6 t6d6u at6
Ba'6 angerai-ngeraig6
Bahawisa fa'as6khi
Bahawisa wa'ami
sm/22/12/2014@siamir
LARA
Oleh :siamir marulafau
meskipun wajahmu
tak secantik
bidadari yang
kuinginkan
tapi laramu mendekap
dalam laraku
seiring katamu
seirama dengan
kataku
helai nafasmu
bersatu dengan nafasku
di kala kubersemedi
dalam relungmu
dikala dagingku
bersemayam dalam
jasadmu
aku pun tak akan
berpaling sepanjang
dunia tak hancur
ditelan rayap
keropos sampai
akhir tahun
sm/22/12/2014@siamir
SUNYI
Oleh :siamir marulafau
kasih di balik tirai
terungkap dalam asmara
menggelora di penantian
terdampar di tepi pantai
di kala pasir putih menyanyi
menyanyi dengan sukaria
sang penyair terpesona
akan diukir dalam bingkai
sunyiku ditelan derita
tawaku terdiam sekejap
malamku tak sanggup dirangkul
meskipun bintang cerah
aroma piluku tak akan sirna
sinar meredup ...
apa salahku?
kubertanya selalu
mengapa nafasmu sirna dalam
...nafasku?
sungguh kutak kejam
sungguh tak menyakitimu
tapi dikau tak meresapi kepedihanku
perih sungguh laraku tersanjung
meskipun dikau tak bersamaku
kukenang sepanjang sinarmu tak sirna
....dalam kalbu
sungguhkah itu?
hanya Tuhan tahu...
sm/21/12/2014@siamir
MEMBACA SEBUAH PUISI
Oleh :siamir marulafau
Kadang pembaca membaca sebuah puisi hanya membaca puisi begitu saja tanpa memperhatikan diksi dan makna oleh pembacanya.Oleh karena itu, sering dijumpai tafsiran yang menyalah dan tidak sesuai dengan apa yang ungkapkan oleh penyairnya.Seperti apa yang ditulis oleh Penyair Dalam Lingkaran Cinta tentang sebuah puisi bertajuk"HARI IBU YANG MULIA".Ada sebahagian pembaca menafsirkan dan tak tahu makna dan tujuan serta diksi dan pengungkapan seorang penyair seperti :
"Hahaha,salah tafsir. Kasih yang diuraikan di sini kasih anak pada ibu hanya sepanjang galah dan tak sedepak tapi kasih Ibu iya "Sepanjang jalan", dan ini kadang yang tak dimengerti oleh sang anak.Maka anak2 itu dibina dan diarahkan supaya jangan masuk neraka karena melawan sama Ibu".(Tafsiran seperti ini merupakan kelalaian pembaca dalam memaknai sebuah kata yang dugunakan oleh sang penyair).Makasih.
HARI IBU YANG MULIA
Oleh :siamir marulafau
Hari ini hari Ibu
Hari yang mulia
Kasih tak sedepak
Kasih sepanjang galah
Kasih kuukir di kerudungmu
Kucium tanganmu
Menunduk di hadapanmu
Ibuku, tempat mengadu
Kasih terurai dalam
..sanubariku
Meskipun kuhidup setinggi
...langit biru
Kasihku tersemai dalam kalbu
Terlupakan sungguh tidak
...akan wajahmu
Di mana pun kuberada kutetap
...mengenangmu
Karena titipan kasihmu
...merangkul jiwaku
Di kala aku duduk
Ku selalu berbayang akan
...petuahmu
Kutak akan hidup bagaikan
...tunas
Jika dikau tak menyelimutiku
Kusadar akan diriku
Surgaku di bawah telapak kakimu
sm/22/12/2014@siamir
PANEN
Oleh :siamir marulafau
panenmu merekah
buah mengukir lelah
hasil tertuai
orang kampung berpesta
penyair tersenyum
syair membahana
burung pipit terbang
sawah ladang basah
harapan tak sirna
semangat berkobar
langit tersenyum
bumi gemetar
hujan mengguyur
petir bersua
gemuruh kabur
lingkar sepeda berputar
menelusuri perairan
orang kampung terpesona
Ompung Lela Jingga...
siapa?
speda pun terkekeh kekeh
amat senang...
sm/21/12/2014@siamir
KEMBANG
Oleh :siamir marulafau
meskipun nafasku tersendat satu dua tiga
kutetap tak melupakan akan dikau di penantian
seiring sinar membias dalam jiwa
di kala kembang mengeluskan seulas senyum
mengukir senja yang kelabu
kutak akan kubiarkan dikau hanyut dalam
...genangan air mata
sepanjang duniaku terbayang jua
jika demikian, aku bukan kepompong kehausan
...akan kasih dengan janji mulus semulus salju
kuyakin salju dikau rangkul akan meleleh ke tepian
sepanjang gunung kudaki tak akan meletus
...sampai akhir zaman
sm/20/12/2014@siamir
KASIH TAK AKAN CAIR
Oleh :siamir marulafau
meskipun daratan lautan diguyur hujan
rinduku akan dikau tak akan sirna
sepanjang daratan tak akan cair dalam harapan
sepanjang lautan tak meluap sampai ke kutubnya
biarkanlan daun-daun berguguran
biarkanlah pohon-pohon bertumbangan
asalkan pilar kasih kita semai tak akan pudar
di kala rasa pilu akan kasih terkenang
...tak akan menyeberang ke pegunungan
tak akan melintas di atas lautan
terhempas badai berkepanjangan....
sm/21/12/2014@siamir
PELUKAN HATI
Oleh :siamir marulafau
janda atau gadis tak mengapa lah asalkan laraku tersentuh dengan kenikmatan sepertinya bulu kuduku naik di atas langit yang biru dan baru aku tahu prinsipnya jua sama dengan aku bahwasanya lajang atau duda pun tak mengapa asalkan berbaik budi denganku sepanjang laraku tersentuh dengan rangkuman salju mengerang di atas kasur lembut selembut salju
sm/22/12/2014@siamir
CASTLE
By :siamir marulafau
You look like the happy prince
The castle you stay rebuilt in golden age
Whereas the people think to be happy
To share with no for others'
To think over and over with no meaning
Selfish is the majority
What should be a hope given to societies
If there is nothing to be promising
Though the sky can be grasped for futurity
Bu, no man seems to agree with
Since life is beautiful to think
To enjoy until the end of soul going away
Before and after life come to sleep
Miles away before to sleep
Miles away before to sleep
Until the world would be destroyed to be dust
No one agree to these all
Because life is so valuable...
While others are eager to be improved
For selfish is the poison of all
Solidarity is the golden thought of man
To be supposed to bring at the end
Because life is for only a while
No one is absolutely eternal to survive
Belief or not to be...
Depends on personality
Since the world is imitation only
sm/22/12/2014@siamir
HARAPAN
Oleh :siamir marulafau
tak ada air garam yang mengasini diriku lagi jika deburan ombak tak akan menyentuh bibir pantai
tak ada luka yang perih menyegat di hati
tak ada angin hujan mengguyur harapanku lagi di kala senja menjelajahi tanah diam sampai kuterkapar berdiam diri
...
sungguh senjaku akan terkapar jika harapan tak akan membias di penantian seiring jiwa berkobar sampai kuterkapar di atas awan tak berpilar
sm/22/12/2014
BERKAIL
Oleh :siamir marulafau
aku menunggu berjam-jam
mengkail di tepi sungai
satu pun ikan tak akan kudapat
di kala senandungku di gerayangi
rasa pilu pun kian bertambah
tak bisa lagi aku merangkulnya
apa yang kudapat?
hanya tetesan air mata
...berlinang ke tepian
sepertinya harapan putus di pelataran
tak bagaikan benang putus
...akan masih dapat disambung...
jika kasih akan dikau memutus
jiwa terasa menerawang di atas air
tak ada sampan lagi kudayung
penyelamat jiwa...
sungguh terampung kasih kusemai
di kala semilir angin pun berpaling
...menghembus harapan ke tepian
terkapar di tebing...
sm/22/12/2014@siamir
KASIH IBU
Oleh :siamir maulafau
setetes air susuku
kusuguhkan dikau
kubesarkan dari tunas
mengembang menjadi
kembang
...
kasihku tak bisa
tak bisa diukur
kasihku sepanjang
jalan kenangan
tersemai pada
helai nafas
kubaringkan di kala
sembilan bulan dalam
kandungan
kubawa berlari
mendaki se tapak jalan
kubawa jalan di atas
pegunungan
kugendong ke lembah
pegunugan
merenungkan nasib
sampai kapan dikau
berkembang?
kasihku bagaikan air
tak dapat dibelah
tak dapat diukur dengan
takaran...
sungguh kasihku terpendam
pada setiap urat nadi
pada setiap darah mengalir
ke muara
sm/23/12/2014@siamir
TJOET NYA'DHIEN
Oleh :siamir marulafau
namamu terukir di prasasti
namamu tersemai dalam setiap relung
namamu tak terlupakan...
namamu tercantol dalam jiwa insani
namamu mengalir dari hulu ke muara sungai
mengalir tanpa basa basi
karena dikau mawar bangsa
mawar bertunas mengembang pada setiap masa
namamu merangkai semangat
berkobar demi perjuangan
sanubari sungguh rela dalam pengorbanan
namamu tersanjung bagaikan ibu pertiwi
di telapak tanganmu tersurat nasib bangsa
sungguh aromamu mewangi bagaikan perfum
tercium di pelosok-pelosok
tumpah darahmu membias dalam setiap jiwa
perjuangan...
perdamaian...
persatuan....
gilang gemilang di lubuk perasaan setiap insan
menggapai merdeka tanah air bersejarah
sepanjang negara lempang dari belenggu penjajahan
sm/22/12/2014@siamir
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar