Allah Ta’ala berfirman,
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ
“Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku.”(Shaad: 75)
Hanya ada empat ciptaan yang diciptakan langsung oleh Allah SWT dari tangan-Nya yaitu:
- Al-Arsy
- Surga Al-'Adn
- Adam As
- Al-Qalam (kitab, pena)
Selain dari itu Allah SWT menciptakan alam-Nya dengan kalimat "Kun".
Iblis raja hoax, ketika Adam selesai diciptakan oleh Allah secara langsung menjadi insan kamil, lalu Adam kesepian dengan beberapa waktu yang lama tak ada kawan hidup sebagai pendamping, dengan keinginan Adam, Allah menciptakan Hawa dari tulang rusuknya. Hawa tercipta dari rasa keinginan Adam, berbahagialah Adam dan Hawa di surga.
Dengan melihat kebahagiaan Adam dan Hawa, iblis raja hoax cemburu tak senang diam untuk menghancurkan tatanan kehidupan Adam yang sudah ditetapkan di surga. Iblis memasang strategi hoax dalam pikirannya, dan mengunakan proxy di dalam politiknya untuk menghancurkan kehidupan Adam, dan iblis berhasil menggoda Adam apa yang dilarang Allah SWT, hingga Adam diusir ke dunia tak lagi tinggal di surga.
Kehidupan terus berlanjut dalam peradaban anak cucu turunan Adam dan Hawa di dunia. Bagaimana Qabil telah terasut oleh perangkat hoax dan proxy iblis akan tirani dendam pada ayahnya sewaktu di surga. Qabil menyimpan kedengkian kepada saudaranya Habil, dan Habil terbunuh. Iblis lagi-lagi sukses menjadi proxy war di dalam kehidupan anak-anak Adam alaihi salam.
Tirani dendam terus berlanjut dalam kehidupan anak Adam as yang lain yaitu Nabi Syits, ketika Syits hendak menggauli istri yang sah, Mulat. Iblis dengan cekatan memindahkan Mulat dari pembaringan peristirahatan Syits untuk mengganti dengan Dlajah anak dari Idajil raja Iblis. Wajah Mulat dan Dlajah serupa mereka berdua sama-sama cantik. Nabi Syits menggauli Dlajah berkali-kali, sehingga terjadilah embrio Syits di rahim Mulat dan di rahim Dlajah melahirkan generasi cikal bakal dua kubu peradaban untuk kehidupan manusia. Keturunan dari Mulat dan Syits bernama 'Anwas' adalah insan kamil sebagai Khalifah di muka bumi, dan keturunan Dlajah dan Syits bernama 'Anwar' menjadi manusia sakti dalam dunia pewayangan sebagai bibit sejarah kerabat yang baik dan buruk di kisah khayangan dibumbui puncak konflik akibat hoax dan proxy, dan lagi-lagi raja hoax serta proxy iblis sukses menjadi pelakon utama sebagai skenario peradaban kehancuran perang di negeri antah berantah dalam wiracarita Ramayana dan Mahabharata.
Kehidupan berlanjut, peradaban berganti terus berputar dan bergulir hingga akhir zaman. Hoax dan proxy adalah jaringan mematikan, menghancurkan, fitnah, adu domba. Jika manusia tidak tabayyun berpikir jernih waspada dalam perkara yang tak jelas menerbitkan dan menyebarluaskan propaganda hoax di mana-mana di kehidupan ini. Maka kehancuran bak bom waktu akan terjadi kapan saja dan itu pasti.
Iblis raja hoax terus beraksi, betapa suatu negara atau pemimpin berhasil hingga berjaya membangun kehidupan untuk rakyatnya. Negara dan pemimpinnya akan hancur di jaringan hoax (berita bohong, fitnah) di mana nurani tak lagi mendasari kepada catatan kebenaran untuk suatu pernyataan akan menimbulkan kekacauan di muka bumi ini, katakan dialah geng Idajil (Dajjal) itu sendiri.
Contoh dunia korban hoax dan proxy war:
Bagaimana Uni Soviet hancur menjadi negara-negara kecil. Amerika Latin berkonflik kepentingan tak sudah-sudah karena hoax dan proxy war. Irak dan saddam Hussein mati dan hancur ketika hoax Amerika berhasil merasuki dunia dan sekutunya yang tak terbukti Irak mendirikan reaktor nuklir di negaranya tersebut. Duo Korea bertikai tak kunjung selesai akibat korban proxy war, negara tersebut sampai kini tak jua menyadari.
Jazirah Arab terkotak-kotak dalam akidah, sebab kepentingan dunia politik egoisme dari pemimpin dan kelompok-kelompok manusianya untuk eksistensi ideologi yang dirancang dalam panji-panji organisasi yang korban anak-anak mati kelaparan, orang tuanya mati di ujung mesiu, kota hancur manusia itu perang saudara dan sudah berhati serigala (homo homini lupus) serta konflik belahan dunia lainnya juga saling membunuh perang saudara dari dulu hingga kini bahkan sampai akhir zaman.
Indonesia dalam masa kerajaan, penjajahan, serta di masa kemerdekaan dan setelahnya di masa pembangunan ini dalam berbagai bidang selalu menjadi korban hoax dan proxy melahirkan tikai. Indonesia dalam pesta demokrasi tengah berlangsung untuk hajat pemilu serentak di setiap pesta pergantian pemilihan kepemimpinan pemerintah dan legislatif. Hoax sangat nyata bertaburan di mana-mana untuk menjatuhkan lawan dan kawan. Hampir tidak bisa dibedakan mana pematang mana sawah sama rata, jika manusia tak memiliki nurani untuk menganalisis informasi dan artikel bertebaran di dunia nyata di warung-warung kopi dan di dunia cyber, tanpa bertabayyun lebih dulu ikut memakan mentah-mentah hidangan Dajjal yang disebarkannya.
Dan tentu kita perlu waspada serta mewaspadai suatu bibit kehancuran di era teknologi ini, jangan sampai kodok bernyanyi hujan tak jadi membasahi area kebun bertani. Jika hujan tiba banjir melanda, kodok diam seribu bahasa, malah kedinginan tak bisa berenang ke seberang, justru hanyut di kedalaman air berlumpur, yang ada hajat bibir-bibir menjadi ngawur. Padahal kita bersaudara dari balung tunggal yang ada, menjadi organ sedarah di mana posisi tuan dan kawan berada?
LAWAN HOAX untuk tidak menyebarkannya. Pencipta hoax menghasilkan uang ratusan juta rupiah per bulan, mereka kaya kita dapat apa? Yang ada hanya kebodohan dan tolol, ikut serta jadi penyumbang devisa kesuksesan Dajjal dunia, mari bertabayyun!
Penulis : Romy Sastra
Jakarta, 20 Februari 2020