RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Kamis, 16 Maret 2017

Kumpulan Puisi LUmbang Kayung - MENCARI KEINDAHAN MIMPI


# MENCARI INDAHNYA MIMPI #


Masihkah ada jawapan,
kabar dari kejauhan,
Tentang bunga bunga di taman,
Tentang Pepohonan,
Juga tentang Sebuah Goresan,
Yang hanya dapat ku rasakan.

Masihkah dapat ku dengarkan,
Gema di balik perbukitan,
Gemuruh ombak di lautan,
Kicau burung burung berterbangan,
Bicarakan tentang kedamaian,
di dalam sebuah keindahan.

Aku hanya ingin menari,
Nyanyikan tentang hati,
yang terus mencari indahnya mimpi,
Di dalam perjanan hidup ku ini,
Selama musim masih berganti,
Di Bumi Pertiwi.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 10:03:2017





# RAIH LAH CITA CITA MU #


Kau tinggal kan begitu saja,
kisah yang telah kita bina,
Tapi aku tak dapat kecewa,
atas apa yang kau mau dan suka,
Walau semua ini tiada ku sangka,
Dan tiada pernah ku duga.

Usah kau hirau kan lagi,
Api yang kita nyalakan,
Kini tiada membara lagi,
Musnahkan sebuah impian,
yang telah lama ku nanti,
Yang selama ini ku dambakan.

Akhirnya kini ku sadari,
Kau telah pergi,
Tinggalkan ku sendiri,
Menelusuri ruang hati,
Dan cinta suci ini,
Tetap tak dapat ku pungkiri.

Raihlah cita cita mu,
Itu yang kau mau,
Aku merelakan keresahan ku,
Membelai setiap rasa rindu,
Dan jangan pernah risaukan diriku,
Karena aku kan tetap menyayangi dirimu.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 09:03:2017




# BANGKITKAN KEMBALI #


Aku ingin kembali,
Berlari lari,
Lewati bukit yang tinggi,
Menerobos onak duri,
Hingga nanti,
Darah di tubuh ini membasahi.

Aku ingin pulang,
Menemui imajinasi,
Walau di sana aral melintang,
Biarpun disini kehilangan mimpi,
Aku kan terus menerjang,
Setiap gelombang yang menghampiri.

Api yang telah menyala,
kini kian membara,
Membakar sudut sudut angkara,
Mengancam jiwa dan raga,
Hingga nanti catatan di dada,
Sirna bersama pejaman kelopak mata.

Aku masih di sisni,
Ingin bangkit kan kembali,
Asa yang telah pergi,
Impian yang hampir mati,
Di tanah Ibu Pertiwi,
Di persada Nusantara ku ini.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 16:03:2017




# LARA SETANGKAI BUNGA #


Ku gapai,
Bunga setangkai,
Ia lunglai,
Lelah di hempas badai,
Ia terkulai,
Di derasnya aliran sungai.

Ku tanya tentang arti,
sebuah cerita lara,
Yang perih tersembunyi,
Di iringi linangan air mata,
Dari ruang relung hati,
Yang hingga kini tak lagi bicara.

Ku tatap mega mega,
Mendung masih menyelimuti,
Mungkin badai menanti nya di sana,
Atau sang mentari,
Tak dapat memberi seberkah cahaya,
Menerangi jiwa nya yang kian gelap gulita.

Ingin ku akhiri,
Setiap tetesan air mata,
Hingga nanti,
Terdengar lagi canda tawa,
Dan bunga kembali bersemi,
Di dalam taman asmara cinta.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 25:03:2017





# UKIRAN JANJI #

Ku coba mengukirkan,
Sebait Goresan,
Di keheningan,
Di kedamaian,
Dalam kenangan,
di sebatang pepohonan.

Tarian kupu kupu,
Kicau burung burung,
Telah menjadi Saksi Semu,
Kisang kasih dan sayang,
Tentang dirimu dan aku,
Gelisah di pohon nan rindang.

Ku kabar kan pada sang bayu,
Ku berpesan kepada pelangi,
Aku masih menunggu,
Aku kan terus menanti,
Hingga nanti sang waktu,
Pertemukan kita kembali di sini.

Kan ku buang resah di dada,
kan ku usir cemburu yang melanda,
Biar kestian ini tetap terjaga,
Kesucian cinta terus terbina,
Hingga nanti tiba saatnya,
Ukiran Janji Cinta ini menjadi nyata.

By : LUmbang KAYung
Tanjung Balai 24:03:2017





# LOLONGAN DI KESUNYIAN #

Sayup ku dengar kan,
raung suara lolongan,
di kesunyian,
di bawah sinar rembulan,
Sedangkan pungguk yang merindukan,
terusik di antara dahan dahan.

Ku tatap kemerlip cahaya,
tarian kunang kunang,
Yang begitu indah mempesona,
Iringi Jangkrik yang berdendang,
Dan aku pun menerobos ruang maya,
Bersama lamunan yang panjang.

Entah apa yang dapat ku pikirkan,
Bayang Bayang tak ingin bercerita,
Tentang kenangan,
Tentang dilema cinta,
Yang kini terabaikan,
Yang kini Hilang bagai sirna.

Lolongan di kesunyian,
Jerit tangisan hati,
Yang lama merindukan,
Kasih sayang bersemi kembali,
Di bawah sinar rembulan,
Melebur dingin dan sepi malam ini.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 23:03:2017





# SEBERKAS CATATAN RELUNG HATI #


Telah terdengar,
Kabar bebatuan,
Tergores dan tercakar,
Jiwa Jiwa Kekecewaan,
Hingga menjadi Kabar,
Dari satu penyesalan.

Kan tedengar gema,
Raungan sang Bayu,
Mengusik setiap daun telinga,
Iringi Langkah yang berlalu,
Sempoyongan dan manja,
Menanti nanti sepanjang waktu.

Angin pun hembuskan kehidupan,
Mengusik lolongan di kesunyian,
Entah apa yang dapat di rasakan,
Rimba tak jua di temukan,
Dan apakah ini akan menjadi tangisan,
Menyibak sebuah petualangan.

Gerimis telah membasahi,
Mentari tak terlihat lagi,
Dan aku mulai memandangi,
Mendung yang kian menyelimuti,
Menyelimuti seberkas catatan relung hati,
yang Kini kian telah ternodai.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 22:03:2017





# ENTAH SAMPAI BILA #


Kepada Gerimis,
Aku terlena,
Kepada Tangis,
Aku tersiksa.

Kepada tawa,
aku teraniyaya,
Kepada Canda,
Aku menderita.

Entah di mana,
Badai Asmara,
Entah kemana,
Kerinduan cinta,
Semua menjadi sia sia,
Semua Lahirkan rasa kecewa.

Hujan telah menghapus air mata,
Mentari telah Membakar luka dan lara,
Begitu juga rembulan yang menggoda,
Beri ku dingin dan sepi yang merona,
dan hanya embun embun yang tetap setia,
Menyelimuti tubuh Yang hampir putus asa.

Yang ku tau,
pungguk masih bersuara,
Nyanyikan tentang rindu,
tentang rembulan jatuh keribanya,
Di sepanjang Waktu,
Sepanjang Hidup nya.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 17:03:2017





# MENJALANI TAKDIR #


Ku basuh wajah ini,
Ku tatap langit yang tinggi,
Keringat yang membasahi,
Terus memberi ku sebuah arti,
Tetang sebuah janji,
yang melebihi kemampuan ini.

Ku coba menrenungi,
Sebuah impian yang ku nanti,
Lalu hilang di antara ilusi,
Yang terus mewarnai,
Setiap keraguan di hati,
Dalam menjalani pentas dunia ini.

Terlihat oleh ku di sana,
Seorang pengemis meronta,
Ia mengais sisa makanan saudara nya,
Ia bersujut di kaki saudagar kaya,
Namun semua menjadi sia sia,
Yang ada hanya linangan air mata.

Tapi aku bukan mereka,
Aku bukan saudagar kaya,
Aku bukan peminta minta,
Namun aku juga manusia biasa,
Yang harus berjuang demi sebuah asa,
Walau hidup ini sebuah takdir dari yang ESA.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 17:03:2017





# INGIN KU AKHIRI #


Badai yang berlalu,
membawa ku Hanyut,
Terdampar di kegelisahan,
Terkapar dalam kerinduan,
Sedang kan burung burung camar,
Nyanyikan tembang keraguan,
Yang bersandar di tajamnya bebatuan karang.

Seketika asa ku hilang,
Terbawa Bayu yang berhembus perlahan,
Sedangkan Awan mendung,
Janjikan ku akan turun nya hujan,
Membasahi tangisan,
Di dalam kepedihan,
menyemaikan Jiwa yang meronta,
Bersama dingin dan sepi.

Aku berharap,
Impian ini kembali,
Bangkit dari luka lara,
Melangkah dengan kebahagiaan,
Di antara Tarian kupu kupu,
Temani harum mewangi bunga bunga,
Yang begitu indah menawan,
Pesonakan cinta yang telah hilang,
Bersemi kembali Di antara pelangi,
Bersama Mentari pagi,
Yang menyinari kehidupan ku ini,
Dalam menjalani gita cinta suci.

By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 22:03:2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar