Kamis, 16 Maret 2017
Kumpulan Puisi Siamir Marulafau - DI TITIK TERAKHIR
DI TITIK TERAKHIR
siamir marulafau
Jika air sungai tak mengalir lagi
Akan ke mana deburan airnya tertampung?
Petanda,alam tak bersahabat
Meskipun langit tersenyum
Bumi diam tetap
Sepanjang porosnya tak keropos
Dengan ulat-ulat berbulu
Mengganas,menghacurkan daun-daun
Kering sepanjang masa
Meskipun disiram setiap saat
Alam tak akan berbicara lagi
Seakan-akan terhempas di ujung langit
Keganasan makhluk bumi menyiksa
Qalbu terperosok di lembah-lembah terjal
Licin dengan batu berlumut
Tak akan dapat dilintasi lagi
Meskipun pakai tongkat besi,merayap sepanjang jalan
Akan ditelusuri sampai titik terakhir
sm/10/05/2017
HARAPAN TAK TERGULUNG
siamir marulafau
Tergelincir di atas batu berlumut
Di kala mata terbendung
Tersanjung karang tajam
Pasir-pasir berteriak di gulungan ombak
Memecah di tepi pantai
Tak akan hanyut
Meskipun muara tak menampung
Tepi pantai melandai terus menerus
Apakah renunganku tertampung?
Alam akan bicara
Sebelum mengganas sampai ujung dunia
Alam bukan bicara sembarang
Dia punya pikiran
Tumbuh-tumbuhan juga bernapas
Meskipun tergelincir di curah hujan deras
Tak akan tercurah setetes air mata
Sampai membanjiri lautan
Tapi suatu waktu akan membendung
Jika butiran pasir tak hanyut
sm/10/03/2017
==WHAT LIFE WE WANT?==
No life is eternal
Though we like it
Only for a while
What to say?
As long as breath is not there
The body is silent
With no power
If the breath is missing
What to do?
We are only human
The shy is above us
Where God is above of all
We just accept what it will be
No negotiation...
Though we like it
Bu the hands are short to achieve
What to do?
It is a destiny
No body resists
We are only human
That this life is like a rainbow
It will be missing for a while
What to do?
It is hard to grasp
And no body can hold it
Though it is beautiful
With full of different colors
Just slight evening to gaze
Not eternal as life
For the sake of belief
That reminds us for lives
sm/09/03/2017
DIINGATKAN PADA PARA PEMIRSAH BAHWA UNTUK MEMAHAMI PUISI-PUISI PENYAIR DALAM LINGKARAN CINTA ,PEMBACA HARUS TAHU :
1.PENYAIR SELALU MENGHUBUNGKAN PEMIKIRAN,PERASAAN DENGAN ALAM SMESTA
2.PENYAIR SELALU BERKOMUNIKASI DENGAN TUHAN DENGAN BAHASA PUITIS BERDASARKAN QUR'AN
3.PENYAIR SELALU CINTA TERHADAP FLORA DAN FAUNA
4.PENYAIR SELALU CENDERUNG PADA
FILSAFAH,PSIKOLOGIS,SOSIOLOGI,ANTROPOLOGIS,SOSIAL BUDAYA
5.PENYAIR TIDAK TERIKAT PADA SISTEM KONVESIONAL,DAN TERINSPIRASI PADA SISTEM MODERN,POST MODERNISM
6.PENYAIR MEMPERGUNAKAN BAHASA YANG SIMPEL DAN INDAH DENGAN MAJAS,DAN KADANG JUGA TIDAK
7.PENYAIR SELALU MERUJUK PADA PENYAIR FAVORIT,SEPERTI: ROBERT FROST, CHRISTIN ANNE PORTER,WILLIAM CHARLOS WILLIAM,LORD TENNYSON,CHRITINA ROSSETI,DLL.
8.PENYAIR MENULIS DENGAN TEMA (POKOK MASALAH)YANG BEBAS,SEPERTI
: 1.Religi,2.Politik,3.Ekonomi,4.Cinta(Romantis),5.Teknologi,6.Kebencian,7.Penindasan,8.Pendidikan,9.Perkawinan,10.Kehidupan,11.Kematian,12.Moralitas,13.Kebajikan,14.Bencana(Alam).15.dll
========
9.INSPIRASI DALAM PENULISAN PUISI,CERPEN,NOVEL,DLL,SEPERTI:
1.MENULIS PUISI DENGAN SPONTAN(MENGALIR DARI LUBUK PERASAAN YANG SANGAT MENDALAM)
2.MENULIS PUISI KARENA TERINSPIRASI DENGAN APA YANG DILIHAT DAN DIDENGAR
3.MENULIS PUISI KARENA TERINSPIRASI MELIHAT GAMBAR
4.MENULIS PUISI DENGAN MELIHAT PEMANDANGAN DAN SITUASI SUATU TEMPAT
5.MENULIS PUISI KARENA TERINSPIRASI DENGAN KARYA TEMAN-TEMAN PENYAIR LAINNYA(BUKAN DALAM ARTI PLAGIARISM)
sm/07/03/2017
==NATURE==
I only smile at nature
Which gives me happiness
That never be forgotten
Till to die i keep in mind
Whereas to go to and from
For the nature i believe in
That existence of Almighty
I read in holy book
Never i miss to appreciate
He is the Greatest,the first
And the last of all
The nature seems for all
Not be separated form any lives
Like the water is useful for
The fire will be friend for us
And the flowers will be lovers
Even the jungles sing
While the mountains clap
The lakes flow to give a fresh
To thank for Him,the Creator
To pray for the success
From the time I was born
Till the corpse be in silent land
Nature might not be exiled
Hoping so as a principle
So as to learn from now and then
That might not be separated from
The lives be drawn up to the next
sm/08/03/2017,copyright
==ADA APA DENGAN ALAM==
siamir marulafau
Aku bukan sebagai onggokan kayu
Terpatar di pinggiran pantai
Seorang pun tak melirik karena kebusukan jasadku
Sebelum terhempas dipinggiran pantai
Berdiri tegak di hutan belantara
Berdaun dan berbuah tapi tak bisa bicara
Semua makhluk mengintai
Apalagi manusia mengambil buaku
Meskipun hanya sebatang pohon
Hubunganku dengan makhluk lainnya erat
Membutuhkan penyiraman,pembenahan
Dan asap-asap api membara
Menghijaukan daun-daun pada ranting tak melapuk
Sinar pun tak enggan menyinari semua daun-daunku
Apalagi air hujan,mencurahkan segala isinya
Hujan tahu pohon tumbuh di tengah hutan saling membutuhkan
Meskipun jauh di pedalaman
Hujan akan turun dari pegunungan di celah-celah tumbuh tumbuhan belukar
Daun-daun berdendang sambil bernapas
Saling menyapa antara sesama
Insan di bumi ini tak satu pun tak suka buah
Kami, berbuah demi sahabat
Sebahagian hidup kami untuk mereka di kota-kota
Tak mengenal kaya miskin
Di mata Pencipta akan sama sederajat
Kita makhluk di bumi bernapas dalam satu ruang
Kami sebahagian dari alam tumbuh di mana-mana
Saling butuh membutukan dengan tidak merendahkan
Yakin sungguh hubungan insan dengan alam bagaikan kulit dengan daging
Saling tersenyum antara sesama
Sepanjang Tuhan tak murka
Yang selalu melindung,menyayang atas eksistensi makhluk yang ada
Syukur,,,,,,,,syukur,,,,,,,,syukur,,,,,,nikmat-Mu tertelan
sm/07/03/2017
==PESAN SEBELUM UTUH==
siamir marulafau
SENYUMMU BELUM TENTU SEMANIS HATIMU
RAMBUTMU BELUM TENTU SEPANJANG PIKIRANMU
CANTIKMU BELUM TENTU SECANTIK QULBUMU
CINTAMU BELUM TENTU SETULUS CINTAKU
KASIHMU BELUM TENTU SEBENING KASIHKU
BENCIMU BELUM TENTU SEBENCI HATIKU
NAMUN KUTETAP MERAPAT DI UJUNG KERUDUNGMU
BIARKANLAH LANGIT DAN BUMI TERSENYUM
SEPANJANG JIWAKU BERSEMAYAM DALAM NAPASMU
MESKIPUN JASADKU TERBARING DI TANAH TAK BERSULUH
SUNGGUH TAK AKAN SIRNA IMPIAN KURANGKUL
DI KALA JASADKU TERTINDIK DENGAN JASADMU
SEBELUM TUBUHKU HANCUR LEBUR DI TANAH DIAM TERTIDUR
AKAN KUSAMBUT SENYUMMU BILA TULANG BELULANGKU
TAK MERAPUH DI AKHIR ZAMAN MENUGGU SELALU
sm/07/03/2017
Membaca karya :Phaosan Jehwae bertanjuk "BALA"
siamir marulafau
BALA’
Anak-anak kecil berteriak
Tiba-tiba hawa menjadi panas
Adakah Tuhan sedang murka?
Semakin hari bumi bertambah gersang
Pohon rumput kering dan mati
Tanah-tanah mengekah kehausan
Manusia menyerupai bintang
Telah hilang sifat ihsan insani
Kemarau terlalu panjang
Langitku!
Degil sungguh mendungmu?
Lalu langit berawan gelap
Semua mujur suka gembira
Mengharap langit menitis air
Hujan turun dengan lebatnya
Nyawa-nyawa gersang bertumbuhan
Manusia masih lagi duka
Bala' baru datang lagi
Gempa bumi yang sangat kuat
Tsunami berjuta jiwa terkorban
Banjir lumpur selut-selut dosa
Api-api neraka
Apa yang terjadi dengan dunia !
Benarkah dunia sudah tua dan nyayak ?
Petanda dunia sudah akhir
Atau inilah bala’ Tuhan yang dahsat
Jika dicermati puisi bertajuk"BALA" di atas ini menunjukan suatu ilustrasi yang sangat memukau hati pembaca jika diapresiasi dari bait ke bait.Mengapa tidak?Penyair memberikan tajuk"BALA,yang sama sekali tidak begitu sukar dimaknai dan mengetahui makna yang tersirat di balik tersurat.
Bahasa yang digunakan dalam penulisan puisi ini adalah bahasa yang sederhana dan tidak begitu puitis karena penuturan penyair pada setiap baris puisi menggunakan kata-kata yang sederhana dengan rangkaian kalimat biasa.Meskipun demikian,penyair juga tak luput memperindah bahasanya dengan menggunakan beberapa MAJAS,seperti :"Semakin haribumi bertambah gersang";"Tanahtanah mengekah kehausan";"Manusia menyerupai bintang";"Degil sungguh mendungmu?"; "Nyawa-nyawa gersang bertumbuhan".
Penyair menuliskan puisi dalam bentuk puisi prosa liris dengan bebas mengutarakan isi hatinya kepada pembaca dalam menceritakan situasi alam yang selalu dihiasi dengan BENCANA,dan sekalian menuturkan kepada permirsa bahwa Bala atau bencana itu sewaktu-waktu datang menjemput manusia,dan insan harus sadar segala sesuatunya yang terjadi di bumi adalah kendak Tuhan, dan tak ada yang bisa mencegahnya.Hal ini dapat dilihat pada baris puisi :
"Manusia lagi duka
Bala baru datang lagi
Gempa bumi yang sangat kuat
Tsunami berjuta jiwa terkorban
Banjir lumpur selut-selut dosa"
Pengungkapan penyair terasa indah danbenar jika kalimat per-kalimat dimaknai bahwa pada masa sekarang bencana di belahan bumi Asia termasuk Thailand sangat rawan gempa yang menyebabkan Tsunami menelan korban jiwa,dan penyair menuturkan apakah bencana ini berlandaskan DOSA atau bagaimana? Penyair terus terang menyatakan bahwa dunia ini kemungkinan sudah diselimuti dengan dosa dan mendapat ganjaran berupa bencana,yang menggambarkan NERAKA dunia bagi manusia supaya lebih memikirkan hubungan yang erat dengan ALAM dan TUHAN.Alam adalah ciptaan Tuhan yang harus dilestarikan dan jangan dianggap tidak ada hubungan dengan manusia.Semua aspek-aspek yang ada di bumi adalah merupakan sebahagian zat Tuhan untuk kepentingan manusia.Contohnya: POHON,dan jika ditebang liar akan membawa dampak negatif bagi manusia,yaitu membawa 'Kebanjiran',dan merujuk pada bencana.
Penyair juga bertanya tentang dunia,dan tak sanggup lagi memikirkan apa yang sebenarnya terjadi,dia hanya pasrah dan meuturkan kepada pembaca.
"Apayang terjadi dengan dunia
Benarkah dunia sudah tua dan nyayak?
Petanda dunia sudah akhir
Atau inilah bala'Tuhan yang dahsat"
Jika ditelusuri,pengungkapan penyair adalah benar dengan apa yang terjadi pada masa kini,di mana kehidupan yang tak beraturan sejakperang dunia ke II,sendi-sendi kerpcayaan kepada Tuhan dan penghargaan pada Alam sudah mulai memudar akibat pengaruh perkembangan teknologi.Dan diperkirakan Tuhan pun sudah mulai BOSAN dengan tingkah laku kita.Maka jangan heran jika penyair bertanya pada baris puisinya "Adakah Tuhan sedang Murka?",,,,,,"Semakin hari bumi bertambah gersang",,,,,,"Pohon rumput kering dan mati",,,,,,,,,,,dst".Baris-baris puisi ini sudah cukup membuktikan bahwa Tuhan Murka pada manusia di bumi karena ulah manusia di bumi dan tidak percaya akan Tuhan,dan tidak mengagungkan ciptaan-Nya.
Sebagai pembaca,saya juga cenderung mengatakan bahwa puisi ini BAGUS dan isi kandungan puisi sesuai dengan topik,yaitu"BALA".Penggunaan kata sangat sederhana dengan tidak membuat pembaca sukar untuk menelaahnya.Dan sebagai seorang pengkritik karya sastra tidak keberatan dan suka membaca karya ini sebagai "Ajaran" bagi semua umat supaya dalam hidup harus saling menghargai ,mengagungkan,dan melestarikan pada apa yang diberikan Tuhan kepada manusia,supaya Tuhan akan selalu tersenyum dan tidak mendatangkan "BENCANA,dan BALA"kepada umat di bumi.
sm/07/03/2017.
===MAHKOTA EMAS===
siamir marulafau
Sungguh tak bisa merangkul temaram malam
Membias dalam jiwa
Jika rembulan dengan cahayanya enggan bersahabat
Hanyalah dinding-dinding tepah pada sebuah gubuk sejuta rasa
Menggema sepanjang keheningan malam
Mendesah di pelataran tanah datar
Meskipun aku berbisik pada cinta
Hanya berkicau bagaikan burung tak membutuhkan buah
Apakah gerangan sesaat kuberbaring di atas kasur salju tak berkapas
Tak teremban sepanjang masa
Hati pun galau di kala burung terbang
Menyongsong awan putih tak berdosa
Akan terhempas di hamparan lautan tak berbuih setetes pun
Di dalam mahligai terpuji di celah-celah kehidupan
sm/06/03/2017
==LET THE SKY BE BRIGHT==
Let the sky be bright
As long as the wind blows up
With no storm in the twilight
And i will be waiting
Before the death arrives
I just sometimes keep with no smiling
Since the death will come suddenly
Not all the people know the secret
How long to travel in the world
And how far to walk is from a place to another
It is full of secret...
Let the sky be bright
As long as the breath is running
No body can resist
The breath we have in lives goes away
Except He,the Almighty stops it
Consciousness is a major thing to read
For the survival of living be there
In all over the world be found
That the poetic words so as to speak
sm/06/03/2017,copyright
THY ROSE IN SPRING
You are thy rose
I found in a garden near by
That remains in the spring
I picked once in the afternoon
That i was watering in the morning
How beautiful you are
To grasp my heart...
When i was swimming
Never i broke down thy dream
Since you are the fuel thy heart
That was blooming in the day time
You greeted me for the love
Never i found in thy life
As long as the spring on the way of lives
Is it possible to wait?
The promise of love
That should be waited and waited for
Never be blamed
Why is it so?
Mean while for the first in thy life
Though you do not care
At that moment it is a question
To ask if you are to accept
The tree i planted with the stem
You are in the leaves of that tree
Never i conceal thy heart
For it came out all of a sudden
It flows over the banks
That you are at he banks of the river
Booming in the spring i dreamed
sm/16/03/2017,copyright
MUNGKAR NANGKIR
siamir marulafau
Kuhanya menuggu khabar dari langit
Apakah napasku bersisa atau tidak?
Jika tidak,apa yang kuukirkan lagi
Apakah pintu tobat terbuka?
Jika tak sempat bertobat?
Apakah neraka menyambut kehadiranku?
Jika dosa-dosa mengalir bagaikan air sungai
Pintu surga tertutup...
Apa yang kubuat?
Terlena sudah diriku bergelimang dalam keindahan dunia
Detik ke detik,pusara terukir pun tak teringat
Persetan semua...
Itulah kehancuran hidup
Membuat hati terlena,terlena,terlena
Dengan dunia menipu segalanya
Tak sadar kadang hati mendalam
Seiring senja akan menurun ke Barat
Perasaan muda membingkai kenikmatan
Semua keropos,keropos,keropos
Tinggal kain kapan membalut jasad
Entah ke mana di bawa?
Siksaan diperhitungkan
Tak mengenal,pangkat jabatan dan kemewahan
Terkulai di tanah diam ....
Rasa pilu tak terbayangkan lagi
Sama siapa kumengadu?
Jika terjadi nantinya di alam tak bercahaya
Hanya cipratan lumpur menyelimuti jasad
Alam pun tersenyum
Mengapa dikau tak senyum juga kawan?
Terdiam saja dan hanya tangisan kedengaran
Sebelum mungkar nangkir mangkal
Tak usah dikau nangis,sok nangis,hei manusia
Aku hanya bertanya
Jika tak bisa jawab
Jangan salahkan kami,hei manusia
Jika tak betah di alam ini
Lebih baik tanya pada rumput bergoyang
Siapa suruh dikau tak beramal
Surga diwarisi bagi mereka beramal shaleha
Bukan diwarisi pada orang bejat,kafir
Penista agama,koruptor penzina pembunuh
sm/15/03/2017
SETAN
siamir marulafau
Setan mengundang berpuisi
di atas pohon di malam kelam
Setannya tak berbaris dalam syair
Tak menggema di pusara batu terukir
Setan mengupat dua tiga kali
Badannya tak berbentuk
Siapa gerangan syetan di bumi Tuhan
Tak akan jelas penampilanya
Kadang hilang kadang muncul
Batang hidungnya tak berbentuk
Seram,,,,,,,,seram,,,,,,,seram
sm/15/03/2017
MEMBACA KARYA : YESMIL ANWAR
siamir marulafau
PUISI:
KRITIKUS SENI DAN ANAK KURA KURA
Kritikus seni ibarat dewa angin yang menunjukan arah dimana laut berada kepada anak kura-kura yg baru menetas.
Anak kura-kura ibarat seniman pemula yang penuh idealisme namun miskin ilmu.
Sang Dewa Angin akan membimbing anak kura-kura yg baru menetas untuk mempertajam instink dan menunjukan arah
dimana laut berada.
Kadangkala anak kura-kura yang baru menetas, berjalan tak tentu arah, tersesat menjauhi laut. Ada pula yg lemah, tak berdaya, tidak mampu berjalan menuju laut. Mati kepanasan...
Ada juga yang dimakan burung laut, ajak, kepiting, tikus dan predator lainnya...
Dengan penuh kasih Dewa Angin akan membawa anak kura-kura menuju laut. Mengajari mereka menghirup aroma laut.
Dewa Angin tidak akan membiarkan anak kura-kura tersesat. Apalagi membiarkan anak kura-kura mati sebelum mencapai pantai.
Dewa Angin akan mengantarnya ke laut lepas sampai benar-benar menemukan bibir pantai untuk berjuang berenang di laut bebas.
Tak seorang pun dapat menjamin anak kura-kura akan selamat hingga dewasa mencapai usia ratusan tahun seperti yang dijanjikan alam.
Begitu banyak predator di lautan yg akan menghabisi mereka sebelum dewasa. Begitulah alam mengaturnya...
Dewa Angin yang gagal adalah Dewa Angin yang hanya mampu sekedar memperkenalkan aroma laut belaka.
Mereka tidak mampu membawa anak kura-kura menyentuh bibir pantai. Terjun ke laut, berenang menikmati laut lepas
Terjun ke laut.
Ke laut...
Yesa, 2017
ANALISIS DAN TANGGAPAN:
Tulisan esai di atas ini sangat menarik karena memberikan ilustrasi kepada para pembaca dalam hal PENGAYOMAN.Sungguh dewa angin berhati mulia dalam membina dan membimbing anak kura-kura yang baru lahir,yang belum tahu tentang keluasan dunia,kejahilan ,keganasan makhluk,dan kebaikan makhluk lainnya di bumi Tuhan dan walaupun ada sebahagian memiliki perasaan meskipun itu hewan.Dalam esei singkat ini,penulis sangat cermat mengambil sikap menempatkan Dewa angin memiliki rasa kasih,dan katakanlah itu sebagai inspirasi seorang penyair/penulis menghubungkan rasa kepekaanya terhadap isi alam.
"Sang dewa angin akan membimbing anak kura-kura yang
baru menetas untuk mempertanjam instink dan menunjuk-
an arah di mana laut berada"
Penulis esei juga menuturkan kepada para permirsa bahwa makhluk yang hidup di bumi ini memiliki latar belakang ilmu yang berbeda-beda dan tidak sama seperti anak kura-kura yang baru lahir ini masih miskin ilmunya dalam menjelajahi dunia kehidupan meskipun dalam konteks cerita diceritakan pelakunya sebgai HEWAN tapi ini cukup serius dalam unsur penceritaan jika dikaitkan dalam kehidupan manusia,agaknya seperti sebuah novel bertajuk"ANIMAL FARM" oleh :George Owell,yang melukiskan tentang dunia hewan berkaitan dengan kehidupan manusia dan alam.
Merujuk pada cerita esei di atas,penulis esei cenderung mengundang para pembaca bahwa kehidupan di dunia ini seharusnya saling arah mengarahkan,memberikan petunjuk bagi yang lemah bahwa ini inilah jalan kehidupan,dan saling kasih mengasihi.
"Dengan penuh kasih Dewa Angin akan membawa anak
kura-kura menuju laut.Mengajari mereka menghirup
aroma laut"
Dalam hal ini ,dianalisis bahwa cinta dan kasih itu sangat penting dan berharga,di mana sang Dewa Angin tidak membiarkan anak kura-kura itu hancur dan terbunuh oleh kekejaman hewan lain walaupun tak ada yang menjamin bahwa anak kura-kura ini selamat setelah berada di lautan lepas,tapi usahalah yang paling penting dengan istilah pembinaan,pengayoman agar yang lemah menjadi kuat dalam kehidupan.Tetapi namun demikian tak semua Dewa Angin itu memiliki perinsip yang baik dan benar-benar melindungi dan membina yang lemah.Ternyata,dalam cerita ini ada juga sebahagian Dewa Angin gagal membawa anak kura-kura itu menyentuh bibir pantai.
PEMISALAN :
Jika esei di atas diaplikasikan dalam kehidupan manusia maka manusia di bumi akan selamat dari kekejaman dunia jika kasih sayang itu benar-benar diterapkan dan jangan pilih-pilih kasih antara sesama.Diharapakn bahwa generasi yang tumbuh ini sangat penting untuk dibina dan diayomi demi kelanjutan hidup berbangsa dan bernegara.Dengan kata lain,bahwa yang kuat itu harus menjadi pelindung bagi yang lemah,dan jangan yang kuat menghancurkan yang lemah,dan apakah yang kuat di negara ini sukses melindungi anak-anak bangsa yang baru lahir dalam kekuasaan yang diemban?
Ini bukan kritik tapi hanya sekedar mengingatkan dan memberikan ilustrasi sebagaimana halnya penulis esei yang memikirkan kehidupan sekelompok hewan yang lemah atas keganasan predator di bumi ini.Dan jika tidak mampu orang-orang yang kuat membina serta melindungi kaum yang lemah, bagaiman selanjutnya kehidupan generasi bangsa ini?Jangan mentang-mentang yang lemah dipijak-pijak sampai hancur dan tak berdaya lagi,iya apa tidak?Seharusnya yang kuat memberikan perlindungan kepada yang lemah dan jangan bersifat PREDATOR,yang tak berperasaan dan berprikemanusiaan.
Sebagai pembaca menyatakan bahwa esei di atas ini sangat bagus untuk diterapkan dalam kehidupan jika makna yang tersirat di balik tersurat terjangkau oleh para permirsa di tanah air seiring bahasa yang digunakan oleh penulis tidaklah begitu sukar dipahami.Dan pada akhirnya,mengundang masyarakat untuk membaca banyak seperti esei ini guna memperluas cakrawala pemikiran dalam mengharungi kemajuan dunia berpikir antara sesama supaya manusia itu tak akan fakum dalam kehidupan sosial.
Medan.14/03/2017
PUSARA TERCINTA
Siamir Marulafau
Meskipun tulang belulangku merapuh di tanah tak bersuluh
Jiwa ragaku bersemayam dalam napasmu selalu
Sepanjang dunia tak bergulir jadi debu
Akan dikau tahu...
Rinduku menerawang di langit biru kelam
Dengan jeritan dan tangis tanpa air mata Terkurung dalam lumpur tak berumput
Meskipun suara tangisku bagaikan petir gemuruh
Tak satu pun insan memandu
Hanya butiran pasir menyulam tangisku
Di kala kerinduan tak mencuat di atas tanah kering
Tak merangkul jasadku berbaring di tanah diam menyepi
sm/14/03/2017
A NEEDLE IN THY FLESH
siamir marulafau
You look like a needle in thy flesh
It hurts every night
For the words urged
Which might makes me cry
No sea can patch my tears
For i can not sleep all night
What to do?
If it is so,for the sun is unable to burn
Though i run away to avoid
But it used to come up all days and nights
What words are to say?
If it buries thyself under the ground
Never i do so in thy life
For I need promise to be apologized
If not,only the Almighty forgives
And gives grace for all of the creatures
sm/13/03/2017,copyright
DURI DALAM DAGING
siamir marulafau
Kata dikau ukir bagaikan jarum
Menususk lara tak dapat ditelan
Meskipun kualirkan ke kerongkongan
Tak juga mengalir...
Membias di sekujur tubuh
Pikiran tercabik-cabik
Mengupas kulit duri dalam kehidupan
Sepertinya lebih dari bara api menyelam ke dalam daging
Hanya mentari pagi dapat membakarnya
Sepanjang sinarnya tak sirna
Jika denyutan jantung tak menggebu-gebu
Di temaram malam kelam
sm/13/07/2017
DIINGATKAN PADA PARA PEMIRSAH BAHWA UNTUK MEMAHAMI PUISI-PUISI PENYAIR DALAM LINGKARAN CINTA ,PEMBACA HARUS TAHU :
1.PENYAIR SELALU MENGHUBUNGKAN PEMIKIRAN,PERASAAN DENGAN ALAM SMESTA
2.PENYAIR SELALU BERKOMUNIKASI DENGAN TUHAN DENGAN BAHASA PUITIS BERDASARKAN QUR'AN
3.PENYAIR SELALU CINTA TERHADAP FLORA DAN FAUNA
4.PENYAIR SELALU CENDERUNG PADA FILSAFAH,PSIKOLOGIS,SOSIOLOGI,ANTROPOLOGIS,SOSIAL BUDAYA
5.PENYAIR TIDAK TERIKAT PADA SISTEM KONVESIONAL,DAN TERINSPIRASI PADA SISTEM MODERN,POST MODERNISM
6.PENYAIR MEMPERGUNAKAN BAHASA YANG SIMPEL DAN INDAH DENGAN MAJAS,DAN KADANG JUGA TIDAK
7.PENYAIR SELALU MERUJUK PADA PENYAIR FAVORIT,SEPERTI: ROBERT FROST, CHRISTIN ANNE PORTER,WILLIAM CHARLOS WILLIAM,LORD TENNYSON,CHRITINA ROSSETI,DLL.
8.PENYAIR MENULIS DENGAN TEMA (POKOK MASALAH)YANG BEBAS,SEPERTI
: 1.Religi,2.Politik,3.Ekonomi,4.Cinta(Romantis),5.Teknologi,6.Kebencian,7.Penindasan,8.Pendidikan,9.Perkawinan,10.Kehidupan,11.Kematian,12.Moralitas,13.Kebajikan,14.Bencana(Alam).15.dll
========
9.INSPIRASI DALAM PENULISAN PUISI,CERPEN,NOVEL,DLL,SEPERTI:
1.MENULIS PUISI DENGAN SPONTAN(MENGALIR DARI LUBUK PERASAAN YANG SANGAT MENDALAM)
2.MENULIS PUISI KARENA TERINSPIRASI DENGAN APA YANG DILIHAT DAN DIDENGAR
3.MENULIS PUISI KARENA TERINSPIRASI MELIHAT GAMBAR
4.MENULIS PUISI DENGAN MELIHAT PEMANDANGAN DAN SITUASI SUATU TEMPAT
5.MENULIS PUISI KARENA TERINSPIRASI DENGAN KARYA TEMAN-TEMAN PENYAIR LAINNYA(BUKAN DALAM ARTI PLAGIARISM)
sm/07/03/2017
WHAT IS DEATH?
No one likes death
No one can avoid it
It comes up sometimes
Never it fades away
But some hate death
Some say it is a danger
For it is a final door
Some say it never lies
No one can guess it
When it comes up
How terrible is for us
Do you like it?
If yes, be patient to wait
If not, be silent to hate
If you are afraid of death
Avoid doing bad deeds
That's the life at the opposite
Whereas death is a final door
Should be waited
Not to be avoided
That's the secret
Lord is determiner for all
No body can guess
When it comes up
sm/12/03/2017,copyright
MENGAPA BUMI GOYANG?
siamir marulafau
Bumi kupijak goyang
Alam tersenyum dan berkata :
Apakah dikau takut?
Itu belum seberapa
Mungkin ada dosa tak tertebus
Sepertinya manusia tak acuh
Pada tanah gersang, memanas
Jangan dikau salahkan gunung
Gunung hanya muntah-muntah
Apinya dari mana?
Luapan dan kemarahan alam
Alam bersahabat selalu
Manusia buta dan tahu menahu
Pohon-pohon pun berdendang
Di goyang angin setiap hari
Apakah kau tak tahu?
Apakah tak berpikir?
Alam dikau pijak di mana?
Apakah sudah tenggelam?
Makhluk-makhluk lainnya pun sujud
Apakah dikau sujud?
Ini bukan cerita puisi
Mungkin dunia sudah bosan dengan tingkah laku kita
Menghalalkan cara dari segala cara
Korupsi kemana-mana
Penipuan ke mana-mana
Demi jabatan,siku kiri siku kanan
Entah siapa kawan dan lawan
Menerobos kawasan terlarang
Perzinahan meraja lela, bertaburan
Pembunuhan semakin meningkat
Apakah itu kehidupan?
Aku bukan marah
Aku tak menggila pada urusan dunia
Yang penting ibadah
Kusujud di hadapan-Nya
Allahu Akbar,,,Allahu Akbar,,,Allahu Akbar
sm/11/03/2017
ISLAM HARUS BERPEDOMAN PADA AL-QUR'AN DAN AL-HADIS SEBAGAI SUMBER DARI SEGALA SUMBER HUKUM
A.s.w.w.
Sdr/i kaum muslimin Rahimah Kumullah.
Dalam tausiah singkat ini disampaikan bahwa Islam itu adalah agama yang haq dan benar diberikan kepada Nabi Muhammad s.a.w. beserta Al-Qur'an sebagai pedoman yang tak bisa diragukan lagi kebenarannya sebagaimana yang difirmankan Allah SWT dalam surah Al-Baqorah,ayat 2 :"Zalikal Kitabula rhaiba fihi hudalil Mutaqin(=Kitab(Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya;petunjuk bagi mereka yang bertaqwa).Jika ditelusuri dan dikaji secara mendalam bahwa Al-Qur'an dianggap sebagai pedoman bagi kaum Islam adalah
kitab yang merujuk pada sumber segala sumber hukum yang harus dikaji dan diamalkan karena kitab ini meuntun umat islam ke jalan yang baik untuk selamat di dunia dan selamat di akhirat.
Namun demikian kaum Islam yang mengamalkan isi kandungan berupa perintah dan larangan serta mempercayai cerita seperti sejarah dalam Al-Qur'an tidak juga terlepas dari Al-hadis sebagai tuntutan yang merujuk pada tindakan dan perbuatan dalam sistem pengamalan yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w.yang bersumber dari Qur'an.Salah satu contohnya adalah sikap dan perbuatan serta gerak dalam melaksanakan ibadah 'Salat' sesuai dengan apa yang dilaksanakan Rasulullah s.a.w.Maka dalam hal ini,umat islam sangat perlu mempelajari hadis karena sistem dan praktek tidak dijumpai dalam AL-Qur'an.Sementara dalam Al-Qur'an, Allah SWT hanya memerintahkan umat islam salat,QS :"Waakimu salata wa'ata zakata,warkau ma'araqiin"(=Tunaikanlah salat ,dan zakat dan rukuklah )
Kemudian daripada itu,umat islam juga harus tahu bawah Al-Qur'an sebagai sumber dari segala sumber hukum memberikan petunjuk kepada manusia,khususnya islam dalam berbagai aspek kehidupan yang harus dijalani baik dia berupa perintah,larangan, dan lain sebagainya harus dipatuhi.Adapun 'HUKUM' sebagai sumber dari segala sumber hukum dalam Al-Qur'an harus dan wajib dipelajari sebagaimana yang telah disepakati dan ditetapkan oleh para ulama terdahulu seperti Imam Syafii,Imam Hambali,Imam Hanafi dan Imam Maliki dan sampai kepada beberapa ulama-ulama seterusnya untuk dapat dipelajari dan diamalkan.
Dalam hal ini,perlu diketahui bahwa ulama-ulama itu pewaris Nabi,dan penuntun bagi umat islam yang wajib ditaati sebagaimana yang difirmankan Allah swt dalam Al-Qur'an "Waatiullah waatiu Rasul wa Ulil Amrin Mingkum"(=Patuhlah kepada Allah,Rasul dan Ulil Amrin Mingkum).Adapun pengertian Ulil Amrin Mingkum ini adalah orang-orang yang mengurus perkara-Nya,Allah,yaitu bisa diartikan sebagai orang yang berhak dan bertindak sebagai'Amir'(=Pemimpin),dan termasuk Para Ulama yang mengatur perkara-Nya,Allah,yaitu yang di dalamnya termasuk pengaturan amal ibadah kepada Allah swt.Sedangkan 'Amir'(sebagai pimpinan dalam satu negara disebut UMARAH),yang berhak mengatur rakyatnya dalam berbagai aspek kehidupan dunia dan akhirat.Maka di zaman Rasulullah,Rasulullahlah sebagai pemimpin(Umarah) dan Amir dalam mengatur segala aspek kehidupan manusia baik dalam sistem kepemerintahan maupun dalam sistem keagamaan.Dengan demikian,para ulama ini sangat penting dalam kehidupan dunia dan akhirat sebagai penuntun bagi umat islam yang memberikan fatwah,dan juga termasuk Ijtihad,ijma dan qiyas yang digali berdasarkan Al-Qur'an.
Qiyas adalah salah satu contoh yang harus diketahui oleh kaum islam bahwa dalam Al-Quran,Allah melarang umat islam meminum minuman yang memabukan seperti 'Khamar'.Sementara dalam Al-Qur'an tidak menjelaskan jenis 'Khamar' yang bagaimana itu terlarang.Para ulama senantiasa memberikan perumpamaan,pemisalan serta penyerupaan terhadap 'Khamar',dalam arti minuman memabukan seperti 'Arak',dan yang sama dengan'Tuak',zat yang memabukan ,merujuk pada qiyas.Dan begitu ujga halnya dengan makanan seperti daging hewan yang haram dimakan,dan contohnya seperti 'daging buaya',yaitu daging hewan yang hidup dalam dua alam,dan bergigi taring diqiyaskan kepada sejenis hewan yaitu'KODOK yang hidup dalam dua alam,dan mengapa ikan Hiu tidak haram dimakan,sementara ikan Hiu juga bergigi taring?Karena ikan Hiu tidak hidup dalam dua alam.Untuk ini,semua yang haram-haram untuk diminum maupun dimakan telah ada dalam Al-Qur'an sebagai sumber HUKUM yang selanjutnya disepakati,dan diijtihati oleh para ulama (Ijma para ulama) dalam menentukan mana yang haq dan mana yang bathil untuk umat islam supaya terhindar dari kemurkaan Allah swt.Maka sebagai kesimpulan bahwa islam itu tidak boleh terlepas dari Qur'an dan hadis serta ulama-ulama terdahulu dan sampai sekarang dalam menentukan sumber hukum yang bersumber pada Al-Qur'an dan hadis merujuk pada ijtihad,ijma dan qiyas.
Demikianlah tausiah singkat disampaikan dan adapun kekurangan dan kelebihan saya mohon maaf karena saya adalah hamba Allah yang serba kekurangan,dan moga tausiah ini bermanfaat dan barokah.Aamiin.
(udstz.siamir marulafau/13/03/2017)
POKOK PIKIRAN :
siamir marulafau
Membaca karyaku,apakah benar atau tidak oleh seseorang bukanlah hal yang membuat diriku bangga atau angkuh,sombong tapi membuat diriku lebih tahu apakah aku bagaikan kodok di bawah tempurung atau tidak, dan merasa bahwa itulah diriku untuk mencapai dunia kemajuan.
(pdlc/11/03/2017)
DI SEMENANJUNG SENJA
siamir marulafau
Tak akan tergulir
Meskipun dunia jadi debu
Harapan tercuat dipermukaan
Pohon tak tumbang
Sepanjang tak di tebang
Di kala burung punai bersenandung
Alam tetap cerah
Seiring awan bergumpal
Rinai hujan pun tak membasahi bumi
Senja di ufuk barat lanjut
Daun-daun tak berguguran sehelai pun
Tak akan mengering
Tak akan melapuk
Meskipun sinar mentari membakar
Tak akan hangus ...
Sepanjang waktu tak akan lebur
Di kala senja mengelam
Di bawah sinar mentari menyengat
Menyayat qalbu
sm/11/03/2017,copyright
WHAT DOES THE NATURE SAY?
Considering the nature
seems to be fellow of lives
When there is no hatred
While the leaves of trees
are singing
And the waves of sea is dancing
To acknowledge what the nature is
The Creator is only to smile
When the mankind prays to Him
For the beautiful landscape He gives
To prove this world is too much for us
Wherever we go and whenever we go
The nature will be us always
Even the earth and the sky are ours
The earth says : You are a part of mine
While the sky urges in the same way
It is the blanket of lives
To cover all the creatures are in living
If you are in and breathing for a while
You might not do as you like
If the rules be there to obey
Because the sky will not be bright
And the sun will not be shining
The moon light will not be coming down
For the creatures are not humble
Let the lives be bright for a certain time
So as to avoid the anger from Radiant claims
That all creatures are in saved and sound
While the hell will go away
And the heaven will be coming to fetch
That's the hope is like candles to give lighting
sm/10/03/2017,copyright
SUARA HATI
Siamir Marulafau
Musik melantun
Memikat lara
Sinar tak menyengat
Angin menghembus
Rumput bergoyang
Burung berkicau
Di kala dunia bersua
Hati sanubari menyegar
Meskipun hujan datang enggan
Kuberdoa selalu
Sebelum ajal menjemput
sm/26/03/2017
CAHAYA TAK MEMUDAR
Siamir Marulafau
Menelan hujan di arena MTQ
Hanya bisikan-Mu kusemai
Suara azan menggema
Di kala sinar sirna
Cahaya tenggelam
Menyepi sepanjang malam
Lantunan Al-quran memikat lara
Bersyukur curahnya menetes enggan
sm/24/03/2017
AKAN KAH KEMBALI?
Siamir Marulafau
Angin sepoi pagi tak menyengat
Hanya butiran pasir mau terbang
Mau ke mana melaju?
Akan tak berpaling ke negeri orang
Hati merasa pilu
Akan kerinduan sepanjang masa
Apakah harus terbang?
Tak punya sayap dengan kerangka bulu
Pasrah pada Tuhan
Ke mana akan kubawa?
Gundah gulana menyisir harapan
Jika harapan terselip di lembaran tak berduka
Semangat tak terselip jatuh di atas daun
Sepanjang ranting tak melapuk
Tak akan patah di tengah jalan jika napas
Menerawang di alam tak kelam
sm/24/03/2017
ADA APA DENGAN PROF?
Namamu tertulis di setiap dada
Hanya S lilinmu belum cair
Di lembaran kisah...
Menyala di setiap persimpangan
Mengukir cahaya di temaram malam
Di kala bintang-bintang berkelip
Seiring rembulan menyulam senyum
Meskipun cahayamu terlintas sekejap
Aromamu tercium di setiap daratan
Mengupas kulit durian berwarna emas
Tak terhempas di helai napas
Sepanjang syairmu menyerap dalam pikiran
Ada apa dengan prof?
Apakah S3 menyekap?
Ranting kutarik,tak akan berceloteh
Di kala gelar menyengat jadi cambuk
sm/23/03/2017?
TUHAN TAK TERLENA
Karya:siamir marulafau
Meskipun keningmu sehitam ara
Sujudmu tercabik-cabik
Jika tingkah laku tak melilit pohon kehidupan
Sifatmu tenggelam di pasir putih
Tuhan tak terlena
Di mana dikau berada?
Mengucap ikrar :
Akulah orang benar
Yang tak benar,semua kafir
Hanyalah Tuhan tahu di bumi
Apa yang benar?
Apa yang salah?
sm/23/03/2017
SAHABAT SEMINAR
Siamir Marulafau
Langit membiru mencerahkan lara
Tertegun sepanjanjang
jiwa merangkul keindahan
Kuala terengganu menyambut dengan senyum
Di kala lelah tak terasa dalam jiwa
Meskipun sinar membakar
Semangat berkobar selalu
Sepanjang seminar membana dalam jiwa
Tak merasakan letih di sekujur badan
Seiring udara jua besahabat
Gedung-gedung pencakar langit mengukir salam
Datanglah para pembentang makalah
Keilmuan senjata tuan
Mengikat tali persaudaraan
Malaysia-Indonsia bersahabat di era
global
Moga barakah karena Allah
sm/19/03/2017
BENTENG KASIH
siamir marulafau
Tetesan air terjun pun
tak sanggup lagi menghanyutkan piluku
Meskipun kubendung
Hanya kasih dan cintamu membetengi
keluh kesah dalam diriku
Sepanjang kutak hanyut di muara sungai
Tak bertebing di kala rembulan tak bercahaya lagi
Dan di sanalah diriku akan bergulir
dengan pasir sepanjang waktu
Jika kasih dan cintamu tak bagaikan mutiara
Mengikat kemesraan di kala air sungai
tak meruntuhkan tebing
Niscaya aku akan berdiri
Melirik kasih tak tergapai di senja kelam tak abadi
sm/18/03/2017
TERSEMBUNYI
siamir marulafau
Sepertinya bersembunyi di balik pelangi
Apakah kena sinar atau tidak
Tapi hanya sekejap
Kupeluk cantikmu menghilang
Warna tak sirna di kala merenung
Kutelan seumur hidup
Hanya aromamu membias di sekujur tubuh
Darahku naik ke ubun-ubun
Jangan salahkan aku...
Jika tak akan dapat merangkul sinarmu lagi
Sinarmu hanya bagaikan pelangi
Membuat angananku terbungkus
Jika impianku melampiaskan rindu pada siang hari kelam
sm/17/03/2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar