Selasa, 04 Oktober 2016
Kumpulan Puisi Urs Meliala - KOPI SORE
Kopi sore
Serbuk pekat mengikat
aroma keringat rasa. Nikmat
meski paksa syaraf sadar melumat. Kesumat pedih teramat
Sore ini kau seduh puan, secangkir
Seperti hilang pikir dan khawatir
tak mau kalah nikotin kupelintir
hingga lupa kita tentang, rambu parkir
Bukan diluar sana, hujan petir
Bahkan mantel beludru kita, masih tergantung
lengkap dengan wewangian kesturi
dan setumpuk kapur barus pengusir kecoa
Tapi, ubin ini kena banjir
bukankah itu air tempayan yang kita usir
atau bongkahan es yang mencair
sudah pula kita katakan,takdir
Lalu kemana kita duduk puan
Beranda ini tanpa cakrawala
padahal keringat berbau senja
Sungguh kopi sore ini, dilema
FnNf, 03-10-2016
Khilaf
Bukankah hujan telah terbingkis dari langit
Lalu kita hardik dingin, sebabkan gigil ini
Gaung patahan gemeretak gigimu, justru menghina nyanyian ampibi puan
Dan kemunafikan menjadi layak, sebab sadarku pun terjungkal kini
Kita lah banjir itu
Lupa meluap-luap, khilaf memilin saraf
Akankah hujan kembali dengan ma'af, menyapu lumpur-lumpur mengendap?
Biar kupilih menjadi angin, tuk merayu awan tumpuan ingin
FnNf.07-10-2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar