Selasa, 22 Agustus 2017
Kumpulan Puisi Ade Saputra Sunankaligandu - AKSARA TERPENGGAL KOMA
♡ AKSARA TERPENGGAL KOMA ♡
Malam, kian ranum di bilik lara
Semilir angin, hantar asa mengembara
Melodi sunyi jerit jangkrik
Kian purnama lara terusik
Aku, masih terlunta di rimba aksara
Eja rupa senja di sudut bayang netra
Sedang netra tak berbinar
Masih kubaca dalam samar
Mungkin, ringisku bukanlah tangis
Hanya pertanda jemari penat mengais
Atau, parasku telah sirna rupa
Terbenam di sela figura nestapa
Biarkan, ia rapi di sudut laci
Dan tak akan aku kunci
Tuk penawar dikala tanya mendera
Biarlah, alibi nan tersandera
Masih, kuukir aksara nyata
Tanpa tersemat cadar dusta
Atau, berlari tanggalkan mimpi
Tuk pupuskan jejak tak bertepi
Aku, masih di sini
Menyulam benang rapuh
Meski tak jadi permadani
Setidaknya, jadikan tilam utuh
#DewaBumiRaflesia_13_08_17
♡ SANG PENGUKIR ♡
Berpacu ke puncak nafsu
Lucuti hati, raga dijaja
Entah siapa penabur dosa
Yang kutahu, bukan ambigu
Semua punya alibi
Cadar penutup birahi
Tentang luka asmara
Atau, tentang kawan tak mau bicara
Usah jabarkan ayat-ayat cinta
Atau, tunjukan jalan ke nirwana
Biarkan saja, digilas waktu
Tenggelam dalam debu
Tanyakan saja
Hendak kau ukir apa ?
Pada prasasti di pusara
Pada aksara di helai legenda
Kita semua pendosa
Namun, usah tabur benih aib
Pada semua insan tercinta
Karena noktah tak mudah raib
#DewaBumiRaflesia_06_10_17
Kumpulan puisi Gagah Rianto - PERGILAH KASIH
*PERGILAH KASIH*
Semoga kelak
Kita akan berjumpa sekali lagi
Sebagai dua insan yang bahagia
Kau bahagia bersama pilihanmu
Dan aku bahagia melihat kau bahagia
Terima kasih cinta
Untuk sekejap
Aku merasa bahagia
Maafkan atas cerita yang tak sempurna ini
Rindu
Rindu
Aku rindu
Lagi dan lagi
Aku merindu
Kamu
Hanya kamu
Yang aku rindu
Tidakkah kau tau
Sakitnya menanggung rindu
Berlalu lah kau masa
Aku tidak berdaya
Teruntuk rindu
Pergilah kau
Enyahlah dari kehidupanku
Temukan raga yang mampu memundakmu
Temukan jiwa yang kuat menahan siksa nya merindu
Aku sudah tak mampu
Kumpulan puisi Tok Laut - ASTRAL
RENUNGAN PENYAIR
keluar dari kapsul jiwa
berjalan mundur jelang mereka yg pernah merenda sorga
alangkah naifnya jika salah menafsir cita mereka
suara rintihan kudengar ditelinga malam
sajakkan puisi tangis dan hiruk pikuk kealfa'an
dari : suara makam pahlawan
TOK LAUT
RENUNGAN PENYAIR
ASTRAL
Peraduan senja di dinihari malam adalah galaksi mistis
yang berada diruang pencipta konsepsi
Kehadirang sang maha zat
menahan ribuan aforisma menjelajahi kaki langit kita
Perjalanan astral menembus ruang waktu tanpa batas
Energy membubus tuntas dan lepas
Semangat penjelmaan sebuah metafora
Menyelusuri perbendaharaan tertinggi
Hingga pesta pora persangkaan
Melakoni sebagai jati diri
Berputar
Pertebal kesunyian
TOK LAUT
edisi : misteri bangsi
TANJUNGBALAI NEGRI GUBANG
Sabtu, 12 Agustus 2017
Kumpulan Tembang Kata Waib - LUKA
Sesekali ku hembuskan gumpalan asap rokok dari
Tenggorakkanku yang getir....
Sayatan demi sayatan yang kau toreh di kulit tipisku meski mulai membaik
Namun masih ada bekas yang terlihat...memanjang...
Setiap jejak yg dulu pernah kita jajaki masih tersimpan rapi di lemari yg mulai menua termakan hari dan waktu.....
Dalam kesendirianku ini
Dalam kebekuan hati ini
Dalam penantianku ini....
Hingga aku tak mampu lagi tuk mengingat lagi cerita yang pernah kita perankan dalam delima kebahagiaan...
Aku lelah..... dan ingin kembali....
Di kehidupan yg abadi.....
By.Waib
---------------------------
Hingga kini luka ini masih terasa meskipun telah lama berlalu
Sampai kinipun kekecewaan itu masih manusuk hatiku...
Kau telah merubah siangku jadi malam yg kelam.....
Pekat dan dingin......
Kau buat senyum indahku jadi patah dan beku...
Walau telah berulang kali ku coba.....tuk tersenyum...
Lautku tak lagi bergelora
Langitku tertutup awan hitam...... pekat
Tanpa hujan...
Bumiku kering kerontang
Merekah....
Embun pagi tak lagi mampu
Membasahi rerumputan....
Hingga saat ini purnama tak seterang dulu....samar.....
Bawalah pergi cintaku
Bawalah kemana
kau mau......
Meski aku tak lagi bersamamu.....
Entah esok hari.....
By.Waib
Selasa, 01 Agustus 2017
Kumpulan Puisi Lukita Annisya - LEMBARAN FOTO HITAM PUTIH
"Lembaran Foto Hitam Putih"
Oleh: Lukita Annisya
Lembaran foto hitam putih yang berjejer rapi disekeliling istanaku
Seakan membuat otakku tercuci akan masa laluku
Teringat akan hal indah saat berada dihalaman rumahku
Teringat akan hal bahagia yang membuat diriku angkuh
Teringat akan hal susah yang membuat diriku terpuruk..
•
Terkadang, ingin rasanya menyalahkan semua situasi itu
Terkadang, ingin juga rasanya mengulang semua kenangan itu
Namun, putaran rotasi bumi selalu berjalan
Membuat semua masa lalu menjadi sebuah kenangan
Menuntut pribadi untuk menjadi insan yang baik dimasa depan..
•
Lembaran foto hitam putih yang berjejer rapi disekeliling istanaku
Tak lagi rapi, indah, bahkan lembut untuk diraba
Kini telah kasar, usang, bahkan meninggalkan debu ketika disentuh
Namun, banyak menyimpan memori kenangan indah didalamnya...
Medan, 30juli2017
#olehku_WanitaPenuhSelaksaMimpi
Kumpulan Puisi Mohammad As'adi - AKU TULIS SAJAK INI
Aku Tulis Sajak Ini
Aku tulis sajak ini
Karena cuaca makin gelap
Dan suara rakyat
Menjelma jadi
Suara yang terbisukan
Ini sajak, hadir dari mulut terbungkam
Di tengah para wakil rakyat
Yang bertelinga besi
Dan behati baja
Untuk terus bertahta
: Kita harus bertahan
Melata di lorong-lorong
Tak henti mengusap keringat
Yang mengucur dari jidat kita yang lebam
Selebam wajah negeri ini
Aku tulis sajak ini
Dengan gelora yang tersesat
Diantara derita para petani
Diantara angin yang meniupkan keluh kesah
Dan menghujamkan ke bumi
Sambil memijit sakit encokku
Aku tulis sajak ini, jangan merasa terasing
Kita tidak sendiri
Karena segala rupa hampir serupa
Hidup kita hanyalah titah dan telah terbilang
Kita memang tak boleh diam dan termangu
Walau jiwa tertikam dan teremas
Oleh negeri yang makin tak mengerti
Ada derita bertubi-tubi
Ada tikaman-tikaman yang melukakan anak-anak negeri
: Kita memang tak mampu menyudahi air mata
Tirani telah meluluhlantakkan
Nurani negeri ini
Lumpur telah menggenang
dimana-mana…di mana-mana !
Temanggung 2017
Lelaki di Jalan Protokol
Negeri ini sudah tujuh puluh dua tahun merdeka
Jutaan umbul-umbul berwarna-warni,
Berhias gincu pemerah bibir
Berkibar-kibar bagai kusud masai rambut negeri ini
Seorang lelaki, sudah uzur usianya
Berdiri ditepi jalan protokol kotaku
Memandangi kibaran-kibaran yang berjuntaian
Dan gedung-gedung tinggi tanpa pepohonan
Gemetar jiwanya
Dan luruh, berterbangan bersama debu-debu
Sambil mengenang waktu
Mulutnya mengerang
Sakit itu terasa merobek dadanya
Pecahan granat terasa menghantam jantungnya
Dan memegangi luka yang terasa kembali menganga
Tangannya yang keriput mengusap darah yang mengucur
Lalu mengangkatnya di hadapan wajah kusamnya
: Darah ! Ini darah untuk bangsa ini
Lalu ia toleh ke kanan, toleh kekiri
: Dimana yang lain ? Dimana yang lain ?
Tak ada ! Semua Tak ada !
Gelap ! Hanya suara teriakan Merdeka !
Diantara suara mitraliur dan serentetan letupan senjata
Berdesingan
Lalu lelaki itu roboh sempurna
Angin kotaku yang bertiupan
Menyadarkan lelaki tua itu
Rambut putihnya yang bergerak-gerak
Ingin sekali ia jelmakan jadi simponi
Mulutnya yang tak lagi bergigi
Lirih menyanyikan lagu Padamu Negeri
***
Negeri ini telah tujuhpuluh dua tahun merdeka
Mengubur berjuta anak negeri
Dan menyisakan jiwa terluka dan bola mata berurai air mata
Ya negeri ini memang telah merdeka
Tapi hanya sepi dari suara mitraliur dan senapan Belanda
Jiwa masih terjajah, harta negeri tak dimiliki anak negeri
Utang Negara bagai bola es yang terus menggelinding di gunung-gunung salju
Pidato-pidato sakit jiwa menjadi jargon-jargon
: Ah..aku jadi teringat lelaki tua di jalan protokol itu
Ia tak berpangkat,
Di jaman perang kemerdekaan kehilangan anak isterinya
Ditembak Nica. Rumahnyapun berkali-kali dihantam mitraliur
-Kini aku berumah langit
Kini aku menjadi anak negeri sesungguhnya
Mencintai tanah dan airnya
Sendiri
Tidur dan berjalan di atas tanahnya
Berselimut gigil, berbaju sengatan matahari
Ya..ya aku anak negeri sejati
Barangkali nanti…atau esok aku telah berkalang tanah
Tanpa air mata dan upacara militer
Tapi aku benar-benar merdeka tanpa sesak dada dan air mata
Dan aku tak tahu siapa menguburku dan singgah dalam ziarah – katanya
padaku
***
Negeri ini, memang telah tujuh puluh dua tahun merdeka
Kita memang telah merdeka
Tapi bagai kehilangan negeri
Pada tanah merdeka ini
Rimba kemajuan kian lupakan asal diri
Seperti lelaki yang tertatih di jalan protokol itu
Menunggu sepi mentari Indonesia
Untuk berkobar-kobar lagi
Seperti dulu
Di jaman negeri bernyalakan api
Membelah seluruh relung jiwa
Menyabung nyawa
Kini kemerdekaan hanyalah sebuah teriakan
Tanpa jiwa di relung kefakiran anak-anak negeri
Seperti jarak padang terbuka
Karena anak negeri tak lagi
Sebagai anak negeri
Namun lelaki yang berumah di jalan protokol kotaku itu
Tak kenal memadamkan
Apinya yang berkobar-kobar
Merdeka !
Temanggung 2017
Kumpulan Puisi LUmbang KAyung - MEREKA TERUS MENUNGGU
# MEREKA TERUS MENUNGGU #
Mereka di jalan,
Teriakan kegelisahan,
Menanti harapan,
Menunggu datangnya impian,
Dan dapat kah terkabulkan,
Atau semuanya mimpi kesiangan.
Hanya suara teriakan,
Suara dentum peluru,
Erang kesakitan,
Dari luka baru,
Yang dia dengarkan,
Yang dia rasakan.
Mereka terus menanti,
Mereka terus berjuang,
Mereka tak ingin terjolimi,
Mereka bukan pecundang,
Walau mereka tak dapat memungkiri,
Rasa takut yang terus berulang ulang.
Aku tau,
Kamu tau,
Dia tau,
Hingga keakhir waktu,
Mereka terus menunggu.
Menunggu aku dia dan kamu.
By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 31:07:2017
# DIANTARA #
Hidup terlahir miskin di dunia ini,
Tak kan dapat ku pungkiri,
Hidup di dalam sunyi dan sepi,
Tak kan juga ku sesali,
Tapi hidup di antara penipu yang iri dan dengki,
Diantara pendusta dan penoda agamanya sendiri,
Juga orang orang yang kian membenci pemimpin negri,
Itu yang hingga kini masih saja ku tangisi.
By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 12:08:2018\
# KOTA TELAH MENJADI RIMBA #
Apa yang terjadi,
Di tanah pertiwi,
Saling iri dengki,
Menjamurnya rasa benci,
Tampa hati,
Tampa nurani.
Jeritan,
Tangisan,
Kekejaman,
Telah menjadi tontonan,
Itu telah menjadi kebiasaan,
Bersama hilangnya prikemanusiaan.
Bertuhan tak beriman,
Bercita cita tak berhaluan,
Hilang sudah keharmonisan,
Hilang kebahagiaan,
Tampa ada penyesalan,
Menjadi dendam yang tak bertujuan.
Di mana kini kota,
Yang ada hanya rimba,
Menjadi hutan belantara,
Tempat para pemangsa,
Yang kehilangan agama adat budaya,
Tampa ada iman di dalam dada.
By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 11:08:2017
# KARENA KAMU ISMET MARPAUNG #
Karena kamu,
Tidurku terganggu,
Itu karena kamu,
Ku ingat masa lalu,
Masa remajaku,
Masa dia engkau dan aku bertemu.
Kau hadirkan kenangan,
Yang hampir terlupakan,
Kini menjadi ingatan,
Bangkitkan dari kehampaan,
Terbangkan kembali Angan angan,
Yang hampir ku tinggalkan.
Aku bagai sabut di lautan,
Terdampar dalam keraguan,
Yang tak berkesudahan,
Namun kau kembali hadirkan Impian,
Bahwa kini aku tidak lagi sendirian,
Menjalani gersangnya kehidupan.
Terima kasih kawan ,
Hanya itu kini dapat ku ucapkan,
Dari sunyi sepi yang ku rasakan,
Di bawah sinar Rembulan,
Dan gelapnya malam tak lagi ku hiraukan,
Karena ada kamu menemani semua kegelisahan.
By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 08:08:2017
# AKU BANGGA #
Hari ini,
Tanjung Balai mempesona,
Warna warni menghiasi,
Di sambut sorak gembira,
Dan langitpun bagai pelangi,
Di naungan merah putih tercinta.
Mereka pasukan tentara,
Serdadu Indonesia,
Yang bahu membahu bekerja sama,
Ramah tamah sopan menyapa,
Walau itu kepada rakyat biasa,
Kepada anak anak yang nampak manja.
Aku merasa bangga,
Aku semangkin cinta,
Kepada mereka mereka,
TNI Indonesia,
Yang tidak memandang sebelah mata,
Kepada rakyat biasa.
Sang penjaga Nusantara,
Kamulah yang perkasa,
Yang penenuh karisma,
Bermentalkan baja,
Bermoral berhati Mulia,
Dan karena itu aku bangga.
By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 02:08:2017
TELAH TERCECER SEBUAH DOMPET BERWARNA COKLAT MUDA BERISIKAN 2 STNK 1 SIM 1 KTP BERNAMAKAN ABU BAKAR SIDIK NST DI DAERAH TANJUNG BALAI. SIAPA MENEMUKAN TOLONG KEMBALIKAN DAN DI BERI UPAH Rp 150.000 TAMPA ADA TUNTUTAN.
TTD Alamat Email : CombetLUKA ( LUmbang KAyung )
# TERIAKAN MERDEKA #
Teriakan Merdeka,
Lihat sang saka merah putih tercinta,
Telah berkibar di mana mana,
Bermacan suku budaya dan agama,
Bersatu dalam keperkasaan Pancasila,
Di dalam naungan Nusantara Indonesia.
Jangan nodai kawan,
Ada akhir dari perbuatan,
Engkau akan mendapat penyesalan,
Bukan melahirkan kepuasan
Karena kemerdekaan untuk kita teruskan,
Bukan di hancurkan.
Bukan harta dan kekayaan,
Bukan jabatan dan kekuasaan,
Jangan menjadi munafik kawan,
Jangan angkuhkan kesombongan,
Itu bukan kebahagiaan,
Tapi melahir penderitaan.
Teriakan Merdeka,
Teruskan pengorbanan mereka,
Berbuatlah apa yang kita bisa,
Demi sang Pancasila,
Demi bendera Pusaka,
Demi Nusantara Indonesia.
Merdeka,, Merdeka,, Merdeka,,.
By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 17:08:2017
# GEMURUH NUSANTARA #
Medeka, Merdeka,,
Ini tubuh ku,
Usir mereka dari Nusantara,
Aku siap menahan panasnya peluru,
Walaupun akan menembus dada,
Aku tak akan pernah ragu.
Jangan mudur selangkah pun,
Serang para penjajah itu,
Kekuatan adalah keyakinan,
Kita harus bersatu,
Kita di dalam lindungan Tuhan,
Musnahkan penjajah penjajah itu.
Ini tanah kita,
Tanah lahir kita,
Bukan milik mereka,
Kita bukan hamba mereka,
Kita adalah kita,
Selamanya bukan mereka.
Merdeka, merdeka,,
Sekali merdeka tetap merdeka,
Kita tetap setia,
Selagi raga bernyawa,
Tetap bergemuruh darah di dalam dada,
Demi Nusantara Indonesia tercinta.
By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 16:08:2017
# LELAP DI REMANG SENJA #
Lelap terlena,
Sang bayu membelai,
Kehampaan pun mulai di manja,
Dan angan yang mengintai,
Buyar di pejaman mata,
Di kala daun daun niyur melambai.
Kicau camar bangun kan ku,
Gemuruh ombak sadarkan ingatan,
Seketika aku terpaku,
Menatap luasnya lautan,
Di sana ada rindu menunggu,
Menantikan sebuah pertemuan.
Ku coba raba cinta di dada,
Terusik hasrat yang bergelora,
Kadang ada tanya,
Kadang cemburu dan curiga,
Masihkah terpatri arti setia,
Yang pernah terucap di saat bersama.
Di hati hanya ada doa,
Di mata terlintas bayangan manja,
Merayu kian menggoda,
Mengusik lirih di ruang hampa,
Kala itu remang senja mulai menjelma,
Nantikan rembulan pancarkan Sinarnya.
By : LUmbang KAyung
Air Joman Baru 24:08:2017
Kumpulan Puisi Siamir Marulafau - MENGAPA TAK BALIK?
MENGAPA TAK BALIK?
siamir marulafau
Tak akan sirna di kabut pagi
Wajahmu mengukir kerinduan
Suarammu berbisik dalam lara
Sepertinya berbayaang di senja kelam
Tak akan kabur selamanya
Sepanjang tali tak merapuh
Hanya senyum terpelintir
Di kala senja merapat ke tepian
Sukma merangkul kasih binasa tidak
Di kejauhan pelangi membalut harapan
Jika tak pulang,diri binasa
Elok mentari tak bersinar
sm/01/08/2017
KAMPUS BIRU
siamir marulafau
Aneh tapi nyata dalam sebuah lembaga atau Institusi dalam satu negara diberlakukan hal yang tak adil kepada mahasiswa/i membuat insan sepertinya membuat otak jadi stres dalam menerobos kesulitan hidup di dunia yang amat canggih ini.Mengapa tidak?Salah seorang yang barusan lulus Doktor belum dipromosikan kepada publik di sebuah kampus di negeri tercinta,bla,bla,bla,,,,,,,,,kwkwkwkwkw.
Sepertinya,sang mahasiswa yang telah meraih gelar Doktor,yang tak disebut namanya,bercerita kepada salah seorang Sastrawan Indonesia,dan ceritanya sangat memilukan hati dan turut prihatin dengan alur cerita yang sangat menyayat hati.Mengapa tidak?Untung saja,saya tak terlibat dalam program pasca Doktor itu.Jika terjadi pada saya,entah apa yang saya lakukan terhadap diri saya,"Apakkah saya bunuh diri?" Jika terpikir saya tentang sistem pemberlakuan penguasa pendidikan sebuah negeri.
Dalam cerpen ini,saya terus terang mengajak pak.Hardi bertutur kepada saya supaya inti sari ceritanya dapat dimuat dalam sebaris puisi yang akan dibacakan di Kualalumpur bulan September."Apa ceritanya Pak.Hardi?"Tanya saya.Lantas,salah seorang temannya,Hartini juga mengakui bahwa cerita Pak.Hardi benar,dan tidak disangsikan lagi.
Barulah terungkap ceritanya setelah segelas kopi panas di kampus itu terteguk sambil melemparkan senyum kekecewaan,dan sepertinya gelar doktornya hanya melekat di bibir manis saja,tanpa tanda-tanda dengan tinta terukir di selembar kertas putih tak bernoda.Memang agaknya dunia kacau balau,dan terasa absurd.Hartini bertanya,"Mengapa hal seperti ini terjadi,Pak ?"Saya pun agaknya kaku menjawabnya."Mungkin banyak syetan,saya pikir,Hartini."
Pak.Hardi juga berkata demikian dan tak menyangkal ide saya."Mengapa dan apa salahku sebgai seorang Doktor tapi tak ada lgitimasi,dan apa yang harus saya kasihkan sebagai tanda jika melamar pekerjaan di sebuah perusahaan,dan untung saya sudah jadi PNS dan menjabat sebagai salah seorang dosen di sebuah perguruan Tinggi negeri ternama di kota ini,jika tidak,akan mampuslah kehidupanku".Oh,ala,kok sampai begitu,iya,,,,,,,,,,.Jika demikian,bagaimana generasi penerus seterusnya?Dia menceritakan pada saya bahwa lulusan mahasiswa bergelar Doktor tak akan bisa dipromosikan jika belum menulis karya ilmiah atau riset dalam bentuk Scopus,,,,,,hehehehehe.Ala,ma,hajab,,,,,,,,,,,,,,Saya pikir,apakah mungkin itu?"Jika demikian,apakah semua PTN di negeri anda diberlakukan demikian?"Tanya saya.Jika tak tak berhasil dalam Scopus,jelas tak akan dipromosikan dan Ijazahnya pun tak akan diberikan,iya kan?
"Tentu saja donk,tak akan dapat."Pa.Hardi berkata.
"Jadi mau apa dibilang,semua tertunda." Pikir Saya.
Mendengar ini,saya pun merasa geram sekali,mengapa tidak?
"Aneh sekali,pikir saya".Jadi,bagaimana dengan mahasiswa/i yang telah meraih Doktor sebelumnya?Apakah mereka menempuh jalur yang sama?
"Pak.Hardi,menjawab"Tentu saja tidak donk".Aku pun tak habis habis pikir,mereka enak saja,dan lempang bagaikan berjalan di atas awan saja.Aku sampai mati menulis karya ini,entah bagaimapun?Tutur Pak.Hardi dengan suara lantam,aku sudah bosan melihat kebijakan pada masa kini,dan sepertinya pendidikan masa kini bagaikan bola api,tak akan bisa ditendang lagi meskipun gawangnya dekat,tapi tak bisa bolanya masuk,dan apainya sangat panas.Saya pikir pun mereka yang sudah Doktor-Doktor itu,tak akan mampu menjalani jalur-jalur merah ini,bukan jalur hijau,lho.
"Iya,aneh sekali,kok bisa begitu,Pak.Hardi?"Tanya Aku.
"Tapi tak semua PTN seperti itu"Bak tahu saja kamu,Pak.Penyair.
"Cinta dan kasih sudah lenyap dimakan tikus-tikus rakus merayap di atas genting panas".Aku pun terheran-heran mendengar kisah ini selama saya bearda di negeri seberang meskipun aku dalam satu negara.Ceritanya diwaktu saya menghadiri MUNSI II,hehehehe.Oh! Ala ma,apa-apa ini semua. Masalahnya, aku menyambung studiku di negeri ini,jika semut-semut menggorogoti dan menggigit kantongku,bagus DO sajalah ketimbang aku duduk-duduk di tepi kali berbau busuk ini.,dan bisa-bisa bau saya tercium buaya ganas.
"Pikirku,,,,,,,.Meskipun kampusnya biru sebiru langit kujungjung,cerah tapi manusianya tak secerah langit itu,malahan mereka bermata biru karena uang bermata biru,iya apa tidak?"
"Mendengar cakapku,Hartini jadi tertegun dengan omonganku walaupun cerita ini hanya lelucon tapi benar dan menggambarkan fakta",Kataku.Herannya,aku juga tak habis pikir,jika temanku tak berhasil dengan Scopus yang antrik panjang sampai ke tanah Sabang, roda-roda motorku pun bisa copot dan tak bisa jalan lagi alias macat,dan tak berkesudahan membawa selembar kertas dengan materai berstempel di sebuah perusahaan yang kulamar.Sungguh kecewa.
Cerpen/sm/02/08/2017
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapanKomentariBagikan
HASRAT TERDAMPAR
Siamir Marulafau
Sesungguhnya dunia bukan kejam
Menggapai pohon menjulang tinggi
Meskipun awan berhamburan di langit cerah
Sanubari pun mengharungi lautan hampa
Sepanjang hasrat memukai di atas karang tak berpilar
Biarkanlah deburan ombak mengguyur harapan
Di kala kerinduan terperangkap
Apa dayaku?
Tak akan kularikan di tanah gersang
Meskipun hasrat terbelenggu di tanah datar
Sinar mentari terselimuti dengan awan
Di saat burung besi tak lagi menerobos
Hanya kutitipkan kasih dan kerinduan di malam kelam
Sepertinya bintang di langit tak lagi berkelip
Membakar hasrat bergelora di semenanjung teluk
Akan kudayung dengan kayuh melemah
Mengharungi hamparan lautan tak bersahabat
Seiring belut kasih terdampar di pantai pasir indah permai
Ssm/02/08/2017
TERKENANG
siamir marulafau
Di sudut kabut pun tersemai genangan kalimat
Syair terbentang di lereng bukit
Sembari sinar memancar di pagi hari cerah
Gunung melirik sejenak
Syairku mengenang
Di kala padi akan menguning di sawah terbentang
Mengharungi kabut -kabut tebal
Rintangan pantang dielakkan
Sepanjang sahabat memukau di alam terbuka
sm/03/08/2017
RINDU
siamir marulafau
Rinduku tak terselubung
Tertikam di gumpalan awan
Meskipun air mataku berderai
Mencurahkan rindu sepanjang masa
Hanya doa kukirim selalu
Betapa Tuhan menyertai
Ungkapan kata melingkar hati
Tak terlupakan dari masa ke masa
Harapan tak terputus
Bayangan rindu memukau selalu
Meskipun jauh di mata
Angananku menyelimuti jiwamu
Sepanjang lautan kuharungi tak kering
Badai pun kutempuh
Di kala sampan hanyut dengan arus
Pulau kugapai di ujung tanduk
sm/10/08/2017
BELALANG TEHEMPAS
siamir marulafau
Jangan dikau kira aku ini seekor burung punai hanya terbang siang malam mencari buah di atas setiap ranting.Jika tak kucari dengan sayapku yang kuhempas hempiskan,mau apa aku ini?"Apakah harus mencuri buah di ladang orang?"Burung punai berkata kepada sang belalang di waktu burung punai turun dari sebuah pohon merimbun yang buahnya banyak menggiurkan semua burung-burung di negeriku yang tercinta.
Sayang sekali belalang hanya tersenyum saja tanpa merespon kedatangan seekor burung punai.Burung punai bukan ingin berdiskusi tentang para petani menanam buah di negeri mereka,dan "Aku hanya melihat tingkah laku seekor belalang yang setiap paginya bangun menjelang siang harinya,dan saya sudah bosan berkicau di atas ranting sebuah pohon,dan biasanya yang bagun pada jam-jam siang itu,adalah pemalas dan hanya mengharapkan belah kasihan orang untuk mengisi perut kosong pada setiap harinya,dan aku geleng kepala".Itulah kataku pada seekor semut yang kebetulan mau menggigit jari kakiku,dan barulah aku tahu setelah seekor semut api mulai bercerita kapadaku tentang belalang ini,dan aku terus mendengar tanpa basa basi.
Apa kata semut kepadaku,"Biar anda tahu beberapa bulan yang lalu aku bertengkar dengan seekor belalang yang sedang nenggek di atas pucuk sehelai daun,yang kebetulan harinya cerah dan sayapnya tak basah,hanyalah kantong kanannnya yang basah karena ditimpa uang rupiah yang banyak ".Aku pun jadi tertegun dan ingin cari tahu,mengapa harus sampai demikian.Kata hatiku, jangan-jangan sampai terjadi seperti apa yang terjadi pada temanku beberapa tahun yang lalu karena rakus memakan semua buah-buahan yang ditanam para petani di negeriku,dan untung temanku itu tak rakus pada buah yang lain,yang akhirnya salah satu sayapnya tertembak dan tercampak di tepi sungai,dan setelah tertangkap dan dimasukkan dalam sangkar seumur hidup.
Maklumlah karena dunia ini bagai roda,dan mungkin inilah yang akan bakal terjadi pada setiap makhluk Tuhan meskipun tak ada yang jujur diantara mereka semua,dan ini sudah menjadi sifat makhluk yang bernyawa, dan itu pula yang tersirat dalam benakku,dan lantas aku pun terus menelusuri,mengapa seekor semut yang kecil ini bercerita tentang belalang kepadaku,
"Coba kau lihat, dia seekor belalang, dan sayapnya agak tipis dan pandai juga terbang bagaikan burung besi di udara"Kata seekor semut api.
"Oh! Begitu.”Kataku,dan aku terus bertanya kepadanya:
"Mengapa dia sampai tehempas?"Sementara tak ada badai di negeriku ini.
"Dia keterlaluan,dia hanya nenggek di ujung daun saja tanpa bekerja keras dan terbang sampai ujung dunia."Kata semut padaku.
Aku pun terkekeh-kekeh mendengarnya,dan lantas aku lagi bertanya "Jika demikian,kok bisa aman dan senang hidupnya,sementara badannya kurus"
"Lucu sekali kamu,belalang itu kan pemalas,dia hanya pandai bernyanyi saja tanpa memikirkan apakah ada badai atau tidak,dan dunia ini kan tak rata,iya kan?"Biar kamu tahu beberapa minggu yag lalu,dia datang kepadaku dan minta tolong karena salah satu kakinya terjaring di sebuah pagar berkawat duri di sebuah negeri dongeng dan di sana dikabarkan dia seekor belalang yang paling ternama diantara kesemuanya.
"Mengapa demikian,sahabat?"Aku bertanya pada semut walaupun tak mengigitku lagi,dan aku pikir bukan hanya saja burung yang punya hati baik dengan naluri yang tajam,dan rupanya semut juga tak mau menyakiti makhluk lainnya.
Sebelum semut memanggil temannya,dia bercerita padaku "Aku cerita serius kawan,belalang yang datang ke rumahku terjerat dalam sebuah sangkar terbuat dari besi karena diduga korupsi,dia hanya mengutip uang rakyat yang tak berdosa di negeri ini,dan memang sudah keterlaluan, dan patuh di hukum mati.Tapi di negeri ini pun hukumnya cuek saja,dan konon jika dibanding dengan seekor buaya di tepi sungai mengganas dan tanpa basa basi memangsa semua jenis hewan dan tak termasuk kami ,makhluk yang kecil ini,dan jika mau memangsa kami.Kami pun akan menggorogoti kupingnya, dan kami tak perduli apakah badannya besar atau kulitnya tebal,dan buaya-buaya itu akan mati.
"Oh!Begitu,,,,,,,memang betul,betul,,,,itu kawan"Kataku pada semut,dan biarlah jerat meskipun badannya besar dan kulitnya tebal, dan apalagi seekor belalang yang badannya krempeng dan kurus."
"Biarlah belalangnya itu mampus,dan jerat dalam kerangkeng besi"
Soalnya banyak sekali makhluk lainnya juga malas bekerja dan hanya menganggarkan sayap tipisnya saja terbang ke sana sini untuk memangsa yang lainnya tanpa berpikir panjang apakah itu hak orang atau bukan.Memang aneh tapi nyata,"Di negeri Cina saja pun tak seekor belalang yang malas terbang dan mencari makan walaupun mata belalangnya sipit sementara di negeriku ini banyak belalang matanya mata jengkol tapi tak tahu ruas-ruas daun dan apalagi nomor uang,,,,,,,,iya apa tidak?"Mereka hanya mengintip harta orang dan membuat kekuasaan setinggi langit untuk memangsa yang lainnya.
"Betul,betul,betul sekali kawan,dan aku pun terheran-heran,mengapa?"
"Burung punai burung bukan sembarang dan punya naluri yang tinggi dan selalu mencari dan memilih makanan yang halal"Semut berkata terbahak-bahak, dan itulah usaha kami untuk memusnahkan sebahagian makhluk Tuhan yang tak berperasaan dan hanya mementingkan dirinya sendiri.
"Jangan egois,,,,,jangan egois,,,,jangan egois!"kataku pada seekor semut api
"Jika demikian,gigitanmu tak akan mempan lagi",dan "Janganlah seperti seekor belalang,dia hanya pandai menyanyi saja dan berdansa di ujung sehelai daun tanpa pikir panjang,apakah dunia mau hancur atau tidak,dan perintahnya bukan main,dibaringi dengan otoritasnya yang kuat sekuat besi tuang,menghancurka semua rakyat di sekitarnya tanpa melihat apakah makhluk lainnya kelaparan atau tidak,,,,,,,,hanya membangun negerinya saja supaya menara-menara dan gedung-gedung di kebun ini menjulang tinggi sampai ke langit ke 7,dan jembatan penyeberangan antara satu pulau dengan pulau lain menjadi kebanggaan bagi dirinya padahal yang lainnya tinggal dalam sebuah gubuk derita tanpa jendela,dan memang itu sudah keterlaluan,padahal kami semut-semut ini tak bisa menyeberanginya,sial,,,,sial,,,,,,sial ,dan badan kami kecil dan tak besar lagi karena lapar."
"Aduh,betul sekali kawan,tapi apa juga dayaku,aku hanya seekor semut, sedangkan belalang itu badannya besar dan tidak mau tahu,dan malahan saya dipijak-pijak,,,,,,,,,mentang-mentang badan kami kecil,iya apa tidak?"
"Tak usah mengeluh"Kataku pada semut.
"Walaupun anda ini makhluk kecil, tapi punya kekuatan,ajaklah kawan-kawannu bergabung untuk membasmi belalang itu, supaya jangan setiap tahun korupsi di ladang Pak.Petani di negeri ini.Jika terus-menerus begitu,apalah kata makhluk lainnya,dan kasihan donk,tak kebagian mereka,iya apa tidak?"
Perasaanku sangat terpukul mendengar kata itu,dan baiklah aku mau terbang lagi di atas ranting karena sudah mulai terbenam matahari,dan esok lusa aku menjumpai kawan-kawanku dan menceritakan kepada mereka semua keluh kesahmu bahwa kalian termasuk makhluk yang kecil-kecil dan dianggap remeh.Namun demikian,aku juga salut melihat kalian semua karena naluri kalian semua tingi-tingi dan tajam setajam pisau belati.
“Ah,yang benar kawan,apakah demikian?”Kata semut padaku.
Lantas,aku juga berkata,”Biarlah nalurinya setinggi langit tapi hatinya tak setinggi demikian,karena makhluk lainnya pun tak akan senang dan malahan kita akan dibenci mereka,iya apa idak?”
“Iya,setuju sekali kawan,dan itu pula yang tak baik di kalangan kita semua,apalah kita ini,dan sudah tinggal di hutan bertingkah pula,ala ma,,,,,malu-malui donk.”
“Tak seperti belalang,dia hanya mengutip daun-daun emas di atas kertas putih berstempel saja,dan aku pun tak tahu,apakah benar ini atau tidak?”
“Aku hanya menggelengkan kepalaku saja,apa yang harus kutakan lagi,dan semua sudah jelas.”Kataku pada semut.Aku pun pamit jika begitu.
Mdn/10/08/2017
ROMANTIS
Siamir Marulafau
Memang lidah tak bertulang
Melukiskan beribu kata
Mengurai kesenangan tiada tara
Menggoyang jantung sampai pingsan
Menjilat raga berhasrat panas
Di musim dingin berselimut asmara
Gelora membahana sepanjang masa
Romantis membiaskan sinar
Terkapar di temaram malam
Meskipun bintang berkedip tidak
Desahan ombak menyiram kalbu
Tongkat berjalan tegang sempurna
sm/11/08/2017
NAMA-MU 99
siamir marulafau
Menjelang mimpi hanya berbayang petunjuk-Mu
Apakah betul atau tidaknya
Mengukir zhikirku pada-Mu
Napasku terbingkai asma-Mu
Nama-Mu kusebut 99 membias dalam qalbu
Sepanjang ragaku tak berkeping di tanah tak bersuluh
Allahu Akbar,,,,,Allahu Akbar,,,,,Allahu Akbar
sm/08/08/2017
PENGHUNI SURGA
siamir marulafau
Gemercik air membelah kerinduan
Di kala awan menggulung di angkasa
Sepertinya mengelak tidak dalam iman
Karena Tuhan Penyayang
Sujudku pada-Mu membias bagaikan sinar
Tak memudar sepanjang hayat
Surga-Mu terbuka lebar megetuk pintu setiap saat
Walaupun hanya bayangan dilukiskan
Tak akan terlepas dalam setiap napas
Pesan-Mu terurai dalam setiap ayat
Membahana di setiap qalbu
Insan tak akan terlena,menggapai hasrat penghuni surga
sm/08/08/2017
LAUT TAK BERGARAM
siamir marulafau
Dia hanya melihat dikau dari jendela hatinya
Sepanjang napasmu tak beralih ke kembang lain
Ukirlah dunia ini dengan kasih
Penuh dengan mutiara dasar laut tak berlumut
Di sanalah seekor burung camar laut mengintai
Apakah kulbumu tersiram air garam?
Bukan kepedihan menyentuh sekujur tubuh
Tapi deburan ombak menghanyutkan kisah asmara
Membara di dasar laut tak berkarang
Jika berdiri di tepi pantai
Akan semua pasir tergulung ombak menyapa
Di manakah tirai kasih dikau bentangkan?
Tak seorang pun menjawab
Hanyalah seekor penyu laut memberi kabar
Kau dan dia mengharungi hamparan lautan tak bergaram
Akan terapung dalam kisah asmara
sm/06/08/2017
DI KALA BINTANG TAK BERKELIP
siamir marulafau
Aku hanya menyimpan rahasiaku padamu
Di kala galauku terselubung dalam relung
Membuat sinar tak lagi benderang
Meskipun kugapai sampai ujung dunia
Dan semua rahasia kita lukiskan tenggelam
Tak akan bisa diselam
Dangkalnya air lautan tak akan dapat mengukur kasih dan cinta kusemai di celah daun-daun rapuh terbang
Hanya bayangan wajah memecah lubuk hati mendalam
Tak lagi bisa dicantolkan ke dalam air sumur tua tak berkeruh
Di kala sinar lembayung menghilang
Apa dayaku?
Bukan aku khilaf menyematkan tanda kasih padamu
Tapi setetes pesan telah sirna ditelan bayangan rembulan malam
Di saat aku mendendangkan syair tak berbait
Semua pembaca akan tertegun di kala seruling syair menggema
Senantiasa akhir hayatku akan tak terpatrik lagi dengan belaian kasih mesra
Dirundung malam tak berbintang
Dan tak satu pun kelip bintang berbincang
Mengapa aku hanya bergelora di atas awan memecah
Di kala bumi tak menampung air mataku
Menetes di atas kain sutra berhias emas
Hanyalah Tuhan tahu celah-celah daun rimbun menyelimuti sukadukaku
Kesekian lama terpendam di atas ranting cemara memukau
Mengering,mengering berpuluh tahun sudah
Tak menggubris wajahku
Sungguh lelah raga dan batin tertekan dengan tumpukan kayu membakar kalbu
Di keheningan malam kelam tak berujung
sm/06/08/2017
WHEN THE LIGHTING COMES
When the lighting comes
I say the love is for you all
And nobody comes to influence
Because the love is from the inner heart
What i mean the love in a part of thy blood
Never i dismiss, never i dismiss
From the beginning up to now
That the love is kept well
Be sure of my self that comes up from heart to heart
All days and night,the love reminds me
Until the sea dries,my dear
Never i have changed my attitude
So far i have written down a letter
Saying,you are the lover
Whom i wish to love
And i believe you are the fuel of thy heart
Since none of the flowers i am watering now
As a proof,never i delay much time to gaze
How wonderful the flower i planted
Found beautiful in my garden near the lake
As well as the sun gives brightening
In the night while the moon is not sparkling
That's really urged to state
That the love comes from the heart
No one feels it except
When the flowers on the branch once speaks
To say the love is not for others
But for you as the candle of thy life
Till to die i do not burn myself and commit suicide
Caused by the love i think from now and then
Let see how the moon says
Never the love walks out in the night
When the stars are not having lighting
As a principle of thy lives to stay and respect
sm/05/08/2017,copyright
NATURAL NEED
This world is not cruel for some
That the love is not to come in thy heart
For the snake uses to seduce wherever you are
If the heart need is not achieved
How is the love coming in the lives
If the sky does not come to smile
While the earth really be patient to wait
That the man's desire is hot like a fire
To burn down the evil around
Be impossible to resist
Because the need is the factual communion
That the creatures are in the loves
It is natural to grasp like a waterfall
To go down the hill beneath the trees
For the sake of feeling security
If not the night is too dark
Though it is fully occupied by stars
And the night still in dark
With no lighting and the sun lightning
That the lives are dull to run
sm/05/08/2017
SAVER
Never I dismiss You
For I come to pray all days and nights
I wish your paradise to stay
To run the lives from now up to then
You are the saver of lives
Whereas the creatures be humble to praise
And the nature created is the truth existing
As the witnesses for all
To see from the earth up to the sky
No one is able to think
It is the fact of Majestic
Then can't be concealed wherever it is
From the holy books,the message be urged
And really man is to feel safety
To prevent them from the hell sparkling
And to run the lives in the heaven provided
Let God bless for everything
And He is the power of all
Like the sun is to give lightning
And the moon for its lighting
For the man is to thank,not for damaging
If not,the nature will be angry
That's the final outcome to think
That God really shares the love
sm/05/08/2017,copyright
THY LOVE BE KEPT ALWAYS
How do you feel I am in the love
Mean while you are so far away from my side
Whenever thy love speaks always
But you wish to reject it
As well as my heart never comes up to climb
The trees with beautiful fruits
All nights thy heart travels for the love
Whom i pay attention to
And you are one of them
Looks like a flower on the tree
That never i cut in thyself
But surely for the sake of lives
Never the promise to break down
As much as i think
Since then i try and try again
To contact ,because of the love i praise
To bring paradise with a strong image
For the love i have not betrayed
But if it is so,let me come to open the window of love
Because it is my dream for the whole life
sm/04/08/2017,copyright
HASRAT TERDAMPAR
Siamir Marulafau
Sesungguhnya dunia bukan kejam
Menggapai pohon menjulang tinggi
Meskipun awan berhamburan di langit cerah
Sanubari pun mengharungi lautan hampa
Sepanjang hasrat memukai di atas karang tak berpilar
Biarkanlah deburan ombak mengguyur harapan
Di kala kerinduan terperangkap
Apa dayaku?
Tak akan kularikan di tanah gersang
Meskipun hasrat terbelenggu di tanah datar
Sinar mentari terselimuti dengan awan
Di saat burung besi tak lagi menerobos
Hanya kutitipkan kasih dan kerinduan di malam kelam
Sepertinya bintang di langit tak lagi berkelip
Membakar hasrat bergelora di semenanjung teluk
Akan kudayung dengan kayuh melemah
Mengharungi hamparan lautan tak bersahabat
Seiring belut kasih terdampar di pantai pasir indah permai
Ssm/02/08/2017
MERAH PUTIH
siamir marulafau
Benderaku merah putih
Merah membuatku berani
Putih membuat jiwaku bersih
Negaraku mengibarkan bendera
Setiap tahun kunaikkan
Di atas tiang menghadap langit
Di kala langit bersih
Bersih seperti jiwamu
Apakah benderaku tak turun dari langit?
Siapa tahu talinya berbelit
Terikat pada tiang kusemai
Berkibar dari sabang sampai merauke
Akankah benderaku berkibar?
Berkibarlah sepuas hati
Sepanjang benderamu tak terbungkus kertas bernilai
Tercecer di kantong bolong siang hari
Aku sudah merdeka
Jangan dikhianati,,,,jangan dikhianati,,,jangan dikhianati
Bambu runcing akan meluncur
Manjat pinang mengukir syair
Benderaku ,budayaku
Kujujung tinggi sampai dunia tak bergulir
Perjuangan pahlawan tak berhenti
Meskipun utang melilit
Semangat proklamsi menghias miskin
Tak mengemis, tak mengemis pada negara lain
Tanah airku bukan tanah gersang
Bukan tanah tandus,bukan tanah sembarang
Tanah airku, tumpah darahku
Berjuang hidup mati,,,,berjuang hidupmati
Kuhias dengan bendera merah putih
Siang malam terpikir pikir ,terus berpikir
sm/16/08/2017
JEMBATAN LAYANG
siamirmarulafau
Sepertinya dunia mempesona
Perasaan pun terbingkai keindahan
Hanyalah Tuhan tahu
Apa Jembatan kuseberangi
Di kala gunung menjulang tinggi
Berbicara : Di sanalah dikau tersenyum
Profilmu tersemai di awan putih
Membentang di dunia maya tak kelam
Sang penyair tersenyum
Terbuai dengan aroma alam
Mengukir persahabatan .....
Terikat dengan tali dari ujung ke ujung
Akan kupegang sampai titik akhir
Di mana pun hati senang,senang selalu
Sepanjang langit dijunjung
Merangkul pohon pinus di tanah tandus
sm/12/08/2017
BAHAYANYA NARKOBA
Siamir Marulafau
Narkoba racun menggelegar,mematikan
Perusak umat, perusak umat
Akan kuhindarkan, kusirnakan
Aku hanya menyimak ,menyimak saja
Tak akan terlena
Hanyut dalam zat-zat haram
Narkoba racun hidup
Merusak insan sampai terhempas
Sepertinya sinar redup
Kehidupan tak berguna
Kupikirkan,...
Menyelamatkan hidup fana
Narkoba terlarang,terlarang
Mengikat syetan dalam lara
Akan terancam
Menyerap dalam darah
Akan kujauhi
Zat-zat haram
Membuat hidup tak intelektual
Syairku mengukir kemenangan
Akan generasi bangsa,berpikir berpikir
Bahayanya narkoba menggelora dalam dada
Memusnahkan umat cinta bangsa dan negara
sm/25/08/2017
KADAR
Tausiah Singkat bertajuk "KADAR"
Oleh : Udstz.siamir marulafau
Kadar itu adalah salah satu rukun iman yang harus dipercayai dan diyakini oleh umat islam.Allah mengkadar sesuatunya kepada manusia yang hidup di bumi dengan atas izin Allah dengan pengertian bahwa Allahlah segalanya maha Pengatur , Penentu dan maha Menghakimi apa yang bakal akan terjadi pada makhluk di bumi.
Kadar itu adalah ketentuan yang ditentukan dan dipastikan kebenarannya oleh Allah SWT.Kadar itu tak dapat dimungkiri dan tak dapat ditolak,dipercepat atau diperlambat kecuali dengan izin dan kehendak Allah SWT.Umpanya: Kadar kematian,adalah qodardan kehendak Allah SWT yang tak dapat dimajukan,dihindari,diperlambat atau dipercepat,dan sudah merupakan ketentuan khusus dari Allah SWT.
Wajib diketahui bahwa,setiap makhluk yang dihidupkan Allah swt memiliki kadar masing-masing dengan ketentuan yang masanya berbeda-beda,sebagai contoh: Dari sepuluh ribu ribu Dosen PNS, dikadar hanya 100 orang yang dapat gelar DR,dan 500 orang gelar S2 dan 1000 orang bergelar S1 atau contoh yang lainnya : Dari 1000 orang dosen PNS,hanya seorang dikadar berpoligami meskipun hal ini bertentangan dengan peraturan PNS tapi Allah mengkadar seseorang menjalankan kadar-Nya,Allah,dan kadar yang paling tak terpikirkan oleh manusia adalah jika seseorang bertanya,mengapa aku dilahirkan jadi perempuan,dan sementara dia kepingin jadi laki-laki.Ketentuan dan kadar seperti ini adalah hak-Nya Allah swt yang harus diterima oleh hamba-Nya.
Sebagai kesimpulan :
Janganlah kita selalu bertanya mengapa aku ini jadi begini?Mengapa aku jadi dosen,tukang becak,dokter,kaya,miskin,muda,tua dan lain sebagainya.Tapi walaupun demikian Allah juga menyuruh manusia untuk dapat mengubah nasibnya sebagaimana yang difirmankan dalam Qur'an bahwa"Tidak akan berubahnya nasib seorang kaum jika tidak mengubahnya dengan dirinya sendiri".Maksudnya manusia juga harus berusaha supaya ada perubahan karena manusia itu juga hidup dan bergerak,dan tidak mungkin Allah itu turun ke bumi untuk langsung mengubah kehidupan manusia tapi manusia itulah sendiri yang berperan untuk berbuat dan megubah dirinya sendiri.
udstz./23/08/2017
RENUNGAN
Tausiah singkat disampaikan oleh :Al-Udstz.siamir marulafau dengan tajuk "RENUNGAN".
A.s.w.w.
Kaum muslimin dan muslimah rahimah kumullah
Tausiah singkat ini menerangkan bahwa kita sepatuhnya menerenungkan dalam diri kita masing-masing bahwa "Agama Islam adalah agama yang haq dan benar" sesuai dengan apa yang difirmankan Allah SWT dalam Al-Qur'an :"Inna dinna indallaha wal Islam"(=Sesungguhnya agama yang benar adalah agama Islam).Makanya nabi sebelumnya juga mengatakan bahwa pada akhir zaman setelah saya wafat,ada salah seorang Nabi terakhir pada akhir zaman bernama "AHMAD"(AL-Qur'an),dan setelah Rasulullah diangkat menjadi Nabi oleh Allah SWT,maka dialah nabi dan Rasul mengembangkan agama islam di seluruh dunia sampai dia wafat dan diteruskan oleh para sahabat,tabiin dan ulama-ulama sampai pada Udstz dan Udstazah sampai yaumil kiyamah.
Seterusnya,Allah juga menegaskan dalam firman-Nya dalam surat Al-Imran 101:'Ya'aiyuhallazina amanu haqqa tuqatihi wala tamutunna illa wa'antum muslimun"(=Wahai orang2 beriman takutlah kepada Allah sebenar-benarnya takut dan janganlah mati sebelum kau islam).
Analisis :
Jika ayat-ayat di atas dianalisis dan dipahami lebih mendalam,kita bisa mengetahui bahwa Allah SWT tegas memberikan amanah kepada Nabi Muhammad s.a.w supaya manusia yang khususnya beriman kepada Allah di bumi ini harus betul-betul beriman dan jangan mati sebelum Islam,di mana agama islam ini sudah di syiarkan sebelumnya dan disempurnakan di masa Rasulullah dengan menurunkan kitab "Al-Qur'an" sebagai petunjuk bagi manusia untuk mencapai jalan yang benar dan menuntun manusia terhindar dari neraka Allah dan masuk surga Allah,surah Annisa ayat 13/14.Maka dengan demikian setelah kabar gembira ini disampaikan kepada kita semua,marilah kita beramal saleha kepada Allah SWT supaya kita semua menjadi kekasih Allah dan ditempatkan pada tempat yang sebaik-baiknya.Aamiin.
Demikianlah tausiah singkat disampaikan dan jika ada kekurangan dan kelebihan dalam penyampaian,mohon dimaafkan. Wassalam/Udstz/22/08/2017
LET SEE HOW IT WILL BE
When the moon is not smiling
And thy hope will fade away
As I face in thy lives
To run before i die
No concept be written
Even in the darkest evening
While moonless night is not a friend
Let see how God will bless
Even to forgive one with another
That the man should be humbled
If not, he will be exiled
And cut off from the crowd
He is not a complete to be
To run away from the fact
That should be a hate by others
Humanity will be meaningless
sm/23/08/2017
MEMBELAH BULAN
siamir marulafau
Bulan purnama terang benderang
Memukau insan pada Ahmad
Membelah dengan tangan kanan
Petunjuk Allah barokah
Mukjizat terpantul dalam sinar
Menggapai keajaiban dunia akhirat
Allah berkuasa,,,,Allah berkuasa
Maha kehendak pada insan
Mukjizat bukan sembarang
Terbelah bulan tiada penghalang
Ilmuan tertegun,,,,ilmuan tertegun
Allah berkehendak,,,mau apa?
Jika sinar membias
Langit akan cerah
Di saat lautan terbentang
Awan memutih tak bergerak
Kuheningkan nama-Mu
Terukir pada setiap ayat
Membahana dalam setiap dada
Pecahan bulan-Mu tak berkeping
Masya Allah,,,,,masya Allah
Bersujudlah insan,bersujudlah insan
Di kala napas tak menerawang
Tulang belulang tak merapuh di alam barzah
Allahu Akbar,,,Allahu Akbar,,,Allahu Akbar
sm/22/0/2017
MEMADAMKAN NERAKA
siamir marulafau
Sujudmu berulang-ulang
Merangkul shajadah
Mengucap shahadat
Berzhikir 1/3 malam
Salat tak terbengkalai
Iman tertabur di Arasy-Nya
Malaikat penyaksi
Tuhan melihat,mendengar
Neraka pada padam
Tak akan menjilat raga
Pintu surga terbuka
Jasad tak akan busuk
Bumi berbicara,berkata :
Jasadmu utuh selamanya
Malaikat mungkar nangkir terdiam
Siapa penghuni tanah diam?
Kekasih Allah,,,,kekasih Allah
Sungguh mewangi wajahnya
Bagaikan bulan purnama
Bercahaya dan tak rusak
sm/22/08/2017
Kumpulan Puisi Minang Maimbau - HINGGA DERMAGA
HINGGA DERMAGA
Minang Maimbau
Binar rindu ini kian syahdu
Iramanya mengalun merdu
Bak seruling bambu
Kian menyayat rasa pilu
Lantun liriknya buat langkah kian lunglai
Mencari tau keberadaan yang dicintai
Moga terselip harapan yang ditandai
Bersatu di mahligai yang diimpi
Wahai dikau, safana kasih
Kilau cinta kian berseri
Merona indah di pipi
Bak mentari pagi membasuh bumi
Tiada lagi yang kudamba
Selain jumpa dikau sahaja
Temani aku sepanjang usia
Hingga berlabuh di dermaga surga-Nya
Bekasi, 30 Juli 2017.
#Teratai, 03.18
#AkudanKenangan
#SimfoniBerkasih
#RJ
SENDIRIKU UNTUKMU
Minang Maimbau
Pahit getir mengalun di samudra paling hulu
riak riaknya mendendangkan kesyahduan
bayu kerinduan menghempaskan butiran lara
di bibir pantai paling gersang.
Hingga---
karang-karang hatiku yang berdiri kokoh
luluh lantak hancur melebur
merupa pepasir sunyi
hening seketika.
Tersentak aku oleh riuh dan merdunya
sapa dan nyanyian nyiur yang melambai
membujuk dukaku, bangkit dari tangis
yang terdalam....
Kau---
adalah alasanku untuk tersenyum
bangkit dari kesepian
merangkul kembali mimpi
yang dulu terabaikan.
Sendiriku
untukmu.
Bekasi, 1 Agustus 2017.
#Teratai,01.17
#Agustus(awal)
SAVANA
Minang Maimbau
Matahari bersembunyi di balik tirai
Berselimutkan awan berarak putih
Kala sang bidadari melangkah
Menuju peraduan terindah
Tersipu penuh ragu
Ada rasa menggebu
Mengitari wadah paling hulu
Berkalungkan rindu
Ahay---
Sungguh ini luar biasa
Tiada terkira sebelumnya
Akan bersua di Ranah bahagia
Dengan pujaan yang di damba
Sahabat
Kaulah savana paling berseri
Menghiasi kota Bekasi
Tempat kita saling berbagi
Bekasi, 31 Juli 2017
#Teratai, 13.30
#Sahabat
#Happy
PALING INTI
Minang Maimbau
Rona siang ini bergelut syahduh
Masih tentang rindu nan satu
Geloranya kian menderu
Memecah sunyi terdahulu.
Entah berapa lama lagi
Akan terus begini
Menikmati hari
Tanpa kekasih hati.
Jauh sudah kubawa diri
Meninggalkan kisah sejati
Namun rasa tak bisa dipungkiri
Adanya semakin kian jadi.
Bertahta indah di kerajaan hati
Menduduki singgasana paling inti
Hingga jiwa raga makin terpatri
Mengenang dalam sepi.
Bekasi, 31 Juli 3017.
#Teratai, 12.13.
#Akudankenangan
#RomansaBerkasih
SERAUT RINDU
By Tri_Minang
Ada dingin menyelimut pagi ini
Membawa semburat raut rindu; merantai hati
Seperti jarum-jarum yang menusuk
Kala gigil sikapmu kudapati
Entah berapa lama rasa ini
Menggerogoti hulu hati
Tika cahaya pagi menghampiri
Rindu masih menggelantung bak empun suci.
Pwk_Bks, 31 Juli 2017.
#Teratai 09.03
SI JUNDAI
Minang Maimbau
Tiok kali Pp Tuan manjogok di berandako,
Bana tasirok darah di dadoko
Antah Iyo antah indakko
Apo Iko nan di namokan cinto salamoko.
Ondeh, rang Mudo banyak nan tagilo-gilo
Dek raso Tuan Bana mandayo
Sarupo Panglimo di Istana dulunyo
Gagah barani elok lakunyo
Kok ka di jalin raso nan ado
Yolah ka bedo rasonyo
Dek jarak antaro kito
Lah sarupo tembok Cino
Namun cinto nan taraso
Indak Pulo di pungkiri adonyo
Tiok kali basuo
Ingin rasonyo nak tarui basamo
Ondeh Mandeh, tolong Denai manjago
Hasrat kasiah nan mandayo
Jan sampai Pulo sarupo
Kanai si Jundai, siang malam takana inyo juo.
Bekasi, 30 Juli 2017.
#Teratai, 17.39.
KASMARAN
Minang Maimbau
Mari ....
Kita nikmati
puncaknya pagi
di alur kasih yang suci
Hingga - -
mentari tersipu
melihat tingkah kau dan aku.
Bekasi, 29 Juli 2017.
#Teratai, 01.26
KASMARAN 2
Mari....
Lanjutkan mimpi yang tertunda
dalam pelukan pagi yang manja
hingga lena menyapa membuai dalam ayunan sorga....
Kelak kan terjaga
tugas telah menanti
penuh setia
agar waktu yang di punya
taklah sia-sia
Kerja
Kerja
Kerja
Kata Pak Jokowi
Presiden Indonesia
Bekasi, 29 Juli 2017.
#Teratai
HAKIKATNYA
Minang Maimbau
Kutulis namamu di pematang hatiku
Biar semua yang melalui tau
Jika sejatinya aku milikmu sepanjang padi menguning
Hingga benihnya tersemai kembali
Bekasi, 06 Agustus 2017.
#Teratai, 06.42
#Agustus12
MOHON UNTUKMU
Karya Minang Maimbau (R.A)
Pada sendu binarmu, kasih
Masih bergelayut sisa kenang
Entah itu lara
Entah itu bahagia
Sampai kapan?
Semua itu akan tetap kau tata apik
Dalam sendiri nan kian senja
Menantang hari
Tidakkah kau peduli
Suara hati
Nan membujuk
Penuh khidmat
Sudahi lembaran lalu
Museumkan ia dalam sejarah cinta
"Kasih terlerai"
....
Lewati batas dukamu
Gapai bahagia di alam-Nya
Nan maha luas
Dengar aku, dengar suara hatimu jua....
Bekasi, 06 Agustus 2017.
#Teratai,05.30
#Agustus11
#RPS
TIADA DAYA
Minang Maimbau
Jika jenuh
Aku akan pergi
Pergi tuk tidak kau temui lagi
Hilang
Dalam terang
Nampak dalam bayang
Sepi
Mengitari setiap penjuru
Kiri kanan, muka belakang
Kosong
Hanya tersandar lelah
Di nisan tak bernama
Bekasi, 12 Agustus 2017.
#Teratai,00.06
#Agustus14
BERAKHIR
Minang Maimbau
Jika dengan tiadanya aku
Perasaanmu bahagia
Sungguh!
Aku bener benar akan pergi
Pergi membalut segala luka dalam kehancuran
Maafkan atas semua
Dan terima kasih
Atas waktumu beberapa hari belakangan
Bahagialah tanpa aku
Tolong biarkan rasa sayang ini menemaniku di setiap lorong waktu yang kulalui
Izinkan aku tutup inbok ini
Biar rinduku tak bertamu lagi
Menemui rasa yang tertinggal
Bekasi, 09 Agustus 2017.
#Teratai, 15.41
PENGORBANAN
Minang Maimbau
Ini hari tidak kupakai tuk menyulam
Biarlah terbengkalai dulu dalam kelam
Kelak rajutan ini akan sempurna
Sesuai rencana
Sabar
Aku lagi memilih dan memilah
Benang yang cocok
Serta jarum yang pas
Bukankah kamu butuhkan hasil nan menawan?
Aku juga berusaha untuk itu
Darilah itu butuh waktu
Untuk mencerna segala warna
Biar dapat hasil nan sempurna
Untukmu
Apapun itu
Jangankan hanya waktu
Seluruh duniaku boleh punyamu
Bekasi, 10 Agustus 2017.
#Teratai, 14.02
#Agustus14
TAU BATAS
Minang Maimbau
Selama tak mendua
Setia selalu ada
Antara aku, kau dan dia
Tenanglah pada batas Ranah
Di sana kekuatan cinta
Dipertaruhkan
Percaya
Bila rasa saling menjaga
Tak akan ada yang terluka
Bekasi, 07 Agustus 2017.
#Teratai,14.08
#Agustus12
SEJOLI DIMABUK ASMARA
Minang Maimbau
Perahu kian menepi mencium bibir dermaga
Ada hawa sejuk terasa
Membelai jiwa
Kini sampai di tepian cinta nan indah
Sorak camar bangkitkan gelora
Beri tanda senja kian berona
Di bawah naungan eloknya
Kita memadu kisah
Debur ombak kian menggila
Hempasannya kian pesona
Tiada lagi dapat dikata
Karang dengan kokohnya menikmati segala nan terasa
Bekasi, 21 Agustus 2017.
#Teratai, 03.34
#agustus 25
AKIBAT DARI PADA ITU
Minang Maimbau
Rindu ini terlalu berisik
Sumbang nadanya memekakkan rasa
Hingga buat gelora terjaga
Dalam amarah tak terkata
Sibuk ia mencari muasal ribut terjadi
Asyik membolak balik setiap lipatan hati
Mana tau di sana gejala utamanya
Oh ternyata benar adanya
Sehari ini dia belum bersua
Dengan kepingan cintanya
Wajar saja ada suara
Berbisik lirih penuh manja
Bekasi, 21 Agustus 2017.
#Teratai, 02.00
#Agustus26
PUNYA KISAH
Karya : Minang Maimbau
Bentangan sungai mengalir tenang
Di sekitar dihiasi rimbun menghijau
Di ujung sebatang nan tumbang
Di sana kami menikmati bahagia
Pasang umpan, lempar kail,
Ikan didapat hati bersorak
Selembar daun pisang jadi pelindung
Kesetian persahabatan di masa kecil
Di sini tawa lepas, bercampur senyum bayu semilir
Adakah kau masih ingat, wahai teman kecilku?
Kala bebas masih milik kita
Menjelajah kampung sesuka
Wahai teman, tenggoklah aku
Masih setia melewati hari
Di tepian sungai kenangan
Tanpamu lagi yang menemani
Kuabadikan lukisan ini
Dalam bait puisi hati
Kelak masa mengantar kau kembali
Kita masih punya kisah untuk dibagi
Bekasi, 21 Agustus 2017.
#Teratai, 20 Januari 2017.
#JumatBerkah.10:37
KASIH ABADI
Minang Maimbau
Malam mengajak berdamai
Atas pertikaian siang tak pernah usai
Tentang setangkai masa lalu
Masih berbungakan rindu dan kenangan
Merekahnya masih mewangi
Mengitari setiap taman hati
Tak akan pernah sirna
Hingga pagar terkunci rapat
Bekasi, 20 Agustus 2017.
#Teratai, 04.40
#Agusrtus25
CERITA NEGERI
Minang Maimbau
Sekarang setiap kali liat sepeda
Wajah beliaulah yang teringat
Ada banyak cerita
Terlukis tuk bangkitkan semangat
Roda dua, rupa unik, menggoda
Punya sejarah mewah dalam perjuangan bangsa
Dulu hanya dipunya oleh bangsawan saja
Karena harga begitu elegant; membahana
Tapi ini hari
Kita menyaksikan di televisi
Di bagi bagi hingga penjuru negeri
Oleh presiden RI
Bekasi, 20 Agustus 2017.
#Teratai, 01.39
#Agustus24
DOA KAMI DAN SEMANGATNYA
Kutengok ia tak berdaya
Sebab sakit yang dirasa
Duduk lemas di ranjang besi
Sembari mencium merah putih
Nan terpasang di tiang infus sendiri
Air mata jatuh tak terasa
Menitik membasahi dasar Pertiwi
Begitu ketulusan nan terpatri
Mencintai negeri sepenuh hati
Meski sakit menggeluti
Semangat juang tetap berkobar
Membubung sampai angkasa raya
Lewat aksara digoreskannya
Semangat berkarya buat pemula
Jangan sampai patah ditengah
Dalam lirih, linangan air mata
Kami para binaan pemula
Memohon kepada-Nya
Syakallah kak Riduan Hamsyah
Kami semua mencintaimu setulus jiwa
Bekasi, 18 Agustus 2017.
#Teratai, 05.53
#Agustus22
#CepatSembuhyaKak 😘
#DirgahayuRIke72
#MERDEKA
PAHLAWAN NEGERI
Minang Maimbau
Pagi di ujung rindu
Sedikit sayu diterpa bayu
Meliuk liuk seakan patah jadi tujuh
Namun kokohnya seumpama runcing bambu
Daun hati berbisik memecah sunyi
Selantun dengan kicaun pipit pagi
Ikuti irama musik ini hari
Nan disajikan alam rindang dalam negeri
Cahaya mentari turun ke bumi
Menjemput embun pulang kemuasal
Di sini dedaun rindu kembali sepi
Karena bekas kenangan pun tak tertinggal
Untung saja sejarah alam tak pernah alpa
Setiap kejadian tercatat sudah
Di sana dapat terbaca kisah negeriku begitu syahdu
Tentang terdahulu nan kian lusuh
Bekasi, 18 Agustus 2017.
#Teratai, 06.39
#Agustus23
PEJUANG 45
Minang Maimbau(R.A)
Angin tak lagi mendayu
Tak jua pun berbisik
Ia berteriak lantang
"MERDEKA!"
Tapi___
Di sudut matanya tersimpan kekosongan
Tiada seorang pun dapat menterjemahkan
Suaranya menggema
Hatinya hampa
Tatapnya tajam tapi kuyuh
Raganya tegap semangatnya patah
Di mana kita berada?
Bekasi, 170817.
#Teratai, 06.16
#Agustus 22
SETIAMU PILUKU
Minang Maimbau
Sepagi ini, dalam larut, kulihat riak, paras tenangmu. Duhai hati yang rapuh, mengapa merindu sejauh ini. Tika langit biru, mendung menjauh, sejauh batas bulan dan rumput.
Itulah perumpamaan kasih nan terjalin antara kau dan aku. Saling sayang tak bisa saling ...
Ah hancur sudah hati bila kukenangkan tentang itu.
Telah kucoba berbagai cara tuk memupus segala rasa, tentang kasih yang tak pernah usai. Namun apa, hanya luka yang makin parah tak jua kutemukan penawarnya.
Kau nun jauh di sana, masih setia bergelut dengan kesendirian. Kadang aku merasa sangat bersalah bila terkenang akan setiamu itu. Sampai detik ini, tiada niatkah tuk usaikan kesoranganmu. Sementara aku nan kau tunggu sudah terikat dalam gelanggang berpagar duri.
Bekasi, 170817.
#Teratai, 04.55
#Agustus
#SalamMerdeka
#Santunpagisobathatisemua
ABADI
Minang Maimbau
Pada malam nan sepi
Ingin kubagi seribu kisah
Dalam tutur bahasa hati
Cukup kita yang menyadari
Akan lara yang menghimpit dasar terdalam ini
Berurai air mata jatuh melalui lorong hati
Bermuara di titik nadi
Selepas kubaca surat wasiat yang kau titip di laci lemari
Kini kusadari cinta suci kau bawa pergi
Dengan mata berkaca
Kucoba eja semula
Di sana tertera
"bila tiadaku melampauimu, tanam Kamboja pancawarna di pusaraku, dengan tanganmu sendiri."
Menjerit batinku dalam sunyi
Parau ini tiada guna lagi
Melolong cintaku mencari
Sayangku berkalang tanah abadi
Bekasi, 16 Agustus 2017.
#Teratai, 02.17
#Agustus 19.
SELAMAT JALAN
Minang Maimbau
Cintaku tersangkut pada debaran pertama
Dan
Pandanganku jatuh di parasnya nan sederhana
Sungguh membuatku tergila-gila
Hingga dunia serasa kita nan punya kuasa
Kini yang kupunya hanya sobekan yang tak berguna
Umpa perca terbuang setelah guntingan pola jadi
Jahitan selesai di pakai oleh yang membeli
Aku hanya bisa terpana menatap penuh iba hati
Kekasih nan kuimpi kini lepas dari genggaman diri
Pergi bersama pemilik Lamborghini
Ala ala princess Syahrini
Tinggallah aku memintal benang dalam jarum hati
Bak serasa dalam jeruji besi
Menangisi tiada gunanya lagi
Mata sembab bak editan Rambo tak jadi
Lebih baik berkaca pada beningnya diri
Mengeja kembali susunan cinta suci tuk dikaji ulang kembali
Good bye....
Bekasi, 15 Agustus 2017.
#Teratai, 06.18
#Agustus18
KUHAPUS SUDAH
Minang Maimbau
pergi
sungguh aku ingin pergi
jauh sekali
hingga tak bisa ditemui lagi.
oleh---
bayang duka
air mata.
dan---
kecewa.
nun jauh di sana
aku pulang pada dangau ketentraman
nan abadi.
selamat tinggal luka
aku melangkah
hingga---
jejak kenangan pun kutiadakan.
Bekasi, 15 Agustus 2017.
#Teratai,04.51
#Agustus16
#SelamatPagi...
PESAN GENERASI MUDA
Minang Maimbau
Riuh gemuruh gelora di dada
Mengenang cinta nan manja
Terseok di perbatasan tiada dosa
Ia diterlantarkan berlinangan air mata
Masih tentang adat dan budaya
Nan berkuasa di tanah kelahiran Ayah Bunda
Tak bisa ditawar oleh bujuk rayu nan meminta
Jika sekali tidak tak bisa iya
Menangislah batin sang dara kala itu jua
Meratapi nasib tak berpihak pada debaran di dada
Ijab Kabul terjadi hanya semata menurut kehendak para tetua
Nan berkuasa di Nagari hamba mula tercipta
Wahai dikau para generasi muda
Kelak jodoh meminta ingin berdua
Bersatulah oleh debaran yang nyata
Jangan hanya karena manut semata
Biar bahagia dunia dapat kau cecapi
Hingga akhirat pun menanti
Tiada lagi dosa yang terselipi
Ijabmu sempurna karena cinta Illahi
Bekasi, 15 Agustus 2017.
#Teratai,05.21
#Agustus17
#UntukmuGenerasiPenerus
#SalamPagidariHati 😍
BERLAINAN KASTA
Minang Maimbau
Darah darah yang terluka
Membaur anyir di setiap tetesanya
Entah ini yang ke sekian
Namun sakitnya kian tajam
Adalah kau dan aku korbannya
Merintih dalam perih
Tahun berlalu
Sembuh tak jua menghampiri
Bagaimana...
Pada siapa harus diadukan
Lihat mereka
Sinis!
Mata mata mereka tajam
Bak belati
Menggores setiap hati
Dengan ujung lidah
Bersembilu
Bekasi, 14 Agustus 2017.
#Teratai, 04.36
#Agustus15
#Salam pagi sahabat semua...miss u all.
PENGHANCUR PERTIWI
Minang Maimbau
Bersiul pagi riang gembira
Menyambut mentari full cahaya
Seirama dengan rasa yang kau bawa
Cinta bersulam benang sutra
Rona semesta kian sahaja
Eloknya singgah di jantung dunia
Harum namanya kian kentara
Ialah pejuang aksara tanpa lelah
Dengan seni kita berantas korupsi
Dalam negeri kian menjadi
Mereka berebut harta dan tahta
Bak a****g liar di tempat pesta
Apa kata tikus berdasi?
Mereka sinis penuh caci maki
Tebas semua pohon kata yang jujur pada negeri
Mereka hanya belukar jadi onak berdiri dalam misi kita jalani!
Bekasi, 24 Agustus 2017.
#Teratai, 05.38
#Agustus 28
KAULAH SANG PAHLAWAN
Minang Maimbau
Adalah aku yang akan selalu tumbuh di telaga hatimu
Meski aroma yang tergenang sangat bau
Namun itu yang buat bertahan hidupku
Sebab kasihmu menjaga selalu....
Binar indahku mencakar puncak dunia
Tersebab olehmu jua yang selalu merawat tanpa lelah
Rupamu terabaikan mata dunia
Tapi aku tau engkaulah pahlawan yang buat aku dipuja
Seroja...
Mereka berkata, kala menyentuh dan menikmati auraku
Kagum dunia kupersembahkan untukmu "sang"
Aku bukan apa apa tanpamu yang mulia
Bekasi, 24 Agustus 2017.
#Teratai, 06.06
#Agustus, 29
DAN LAGI
Minang Maimbau
Embun kerinduan turun ke bumi
Membasahi daun hati
Luruh kasih dalam sayang
Tiada jejak selepas mentari menyinari
Hanya tinggal kepingan rasa
Selalu membayangi jiwa
Kemana lagi hendak dicari setia
Dulu pernah dicurah lewat merdu riang semesta
Kini hanya tinggal kenangan menghiasi hari
Kala sendiri selalu datang menghampiri
Menggoda, mengajak menelusuri
Jalan setapak yang pernah kita jejaki
Ach!
Bekasi, 23 Agustus 2017.
#Teratai, 05.34
#Agustus27
Langganan:
Postingan (Atom)