Selasa, 01 Agustus 2017
Kumpulan Puisi Siamir Marulafau - MENGAPA TAK BALIK?
MENGAPA TAK BALIK?
siamir marulafau
Tak akan sirna di kabut pagi
Wajahmu mengukir kerinduan
Suarammu berbisik dalam lara
Sepertinya berbayaang di senja kelam
Tak akan kabur selamanya
Sepanjang tali tak merapuh
Hanya senyum terpelintir
Di kala senja merapat ke tepian
Sukma merangkul kasih binasa tidak
Di kejauhan pelangi membalut harapan
Jika tak pulang,diri binasa
Elok mentari tak bersinar
sm/01/08/2017
KAMPUS BIRU
siamir marulafau
Aneh tapi nyata dalam sebuah lembaga atau Institusi dalam satu negara diberlakukan hal yang tak adil kepada mahasiswa/i membuat insan sepertinya membuat otak jadi stres dalam menerobos kesulitan hidup di dunia yang amat canggih ini.Mengapa tidak?Salah seorang yang barusan lulus Doktor belum dipromosikan kepada publik di sebuah kampus di negeri tercinta,bla,bla,bla,,,,,,,,,kwkwkwkwkw.
Sepertinya,sang mahasiswa yang telah meraih gelar Doktor,yang tak disebut namanya,bercerita kepada salah seorang Sastrawan Indonesia,dan ceritanya sangat memilukan hati dan turut prihatin dengan alur cerita yang sangat menyayat hati.Mengapa tidak?Untung saja,saya tak terlibat dalam program pasca Doktor itu.Jika terjadi pada saya,entah apa yang saya lakukan terhadap diri saya,"Apakkah saya bunuh diri?" Jika terpikir saya tentang sistem pemberlakuan penguasa pendidikan sebuah negeri.
Dalam cerpen ini,saya terus terang mengajak pak.Hardi bertutur kepada saya supaya inti sari ceritanya dapat dimuat dalam sebaris puisi yang akan dibacakan di Kualalumpur bulan September."Apa ceritanya Pak.Hardi?"Tanya saya.Lantas,salah seorang temannya,Hartini juga mengakui bahwa cerita Pak.Hardi benar,dan tidak disangsikan lagi.
Barulah terungkap ceritanya setelah segelas kopi panas di kampus itu terteguk sambil melemparkan senyum kekecewaan,dan sepertinya gelar doktornya hanya melekat di bibir manis saja,tanpa tanda-tanda dengan tinta terukir di selembar kertas putih tak bernoda.Memang agaknya dunia kacau balau,dan terasa absurd.Hartini bertanya,"Mengapa hal seperti ini terjadi,Pak ?"Saya pun agaknya kaku menjawabnya."Mungkin banyak syetan,saya pikir,Hartini."
Pak.Hardi juga berkata demikian dan tak menyangkal ide saya."Mengapa dan apa salahku sebgai seorang Doktor tapi tak ada lgitimasi,dan apa yang harus saya kasihkan sebagai tanda jika melamar pekerjaan di sebuah perusahaan,dan untung saya sudah jadi PNS dan menjabat sebagai salah seorang dosen di sebuah perguruan Tinggi negeri ternama di kota ini,jika tidak,akan mampuslah kehidupanku".Oh,ala,kok sampai begitu,iya,,,,,,,,,,.Jika demikian,bagaimana generasi penerus seterusnya?Dia menceritakan pada saya bahwa lulusan mahasiswa bergelar Doktor tak akan bisa dipromosikan jika belum menulis karya ilmiah atau riset dalam bentuk Scopus,,,,,,hehehehehe.Ala,ma,hajab,,,,,,,,,,,,,,Saya pikir,apakah mungkin itu?"Jika demikian,apakah semua PTN di negeri anda diberlakukan demikian?"Tanya saya.Jika tak tak berhasil dalam Scopus,jelas tak akan dipromosikan dan Ijazahnya pun tak akan diberikan,iya kan?
"Tentu saja donk,tak akan dapat."Pa.Hardi berkata.
"Jadi mau apa dibilang,semua tertunda." Pikir Saya.
Mendengar ini,saya pun merasa geram sekali,mengapa tidak?
"Aneh sekali,pikir saya".Jadi,bagaimana dengan mahasiswa/i yang telah meraih Doktor sebelumnya?Apakah mereka menempuh jalur yang sama?
"Pak.Hardi,menjawab"Tentu saja tidak donk".Aku pun tak habis habis pikir,mereka enak saja,dan lempang bagaikan berjalan di atas awan saja.Aku sampai mati menulis karya ini,entah bagaimapun?Tutur Pak.Hardi dengan suara lantam,aku sudah bosan melihat kebijakan pada masa kini,dan sepertinya pendidikan masa kini bagaikan bola api,tak akan bisa ditendang lagi meskipun gawangnya dekat,tapi tak bisa bolanya masuk,dan apainya sangat panas.Saya pikir pun mereka yang sudah Doktor-Doktor itu,tak akan mampu menjalani jalur-jalur merah ini,bukan jalur hijau,lho.
"Iya,aneh sekali,kok bisa begitu,Pak.Hardi?"Tanya Aku.
"Tapi tak semua PTN seperti itu"Bak tahu saja kamu,Pak.Penyair.
"Cinta dan kasih sudah lenyap dimakan tikus-tikus rakus merayap di atas genting panas".Aku pun terheran-heran mendengar kisah ini selama saya bearda di negeri seberang meskipun aku dalam satu negara.Ceritanya diwaktu saya menghadiri MUNSI II,hehehehe.Oh! Ala ma,apa-apa ini semua. Masalahnya, aku menyambung studiku di negeri ini,jika semut-semut menggorogoti dan menggigit kantongku,bagus DO sajalah ketimbang aku duduk-duduk di tepi kali berbau busuk ini.,dan bisa-bisa bau saya tercium buaya ganas.
"Pikirku,,,,,,,.Meskipun kampusnya biru sebiru langit kujungjung,cerah tapi manusianya tak secerah langit itu,malahan mereka bermata biru karena uang bermata biru,iya apa tidak?"
"Mendengar cakapku,Hartini jadi tertegun dengan omonganku walaupun cerita ini hanya lelucon tapi benar dan menggambarkan fakta",Kataku.Herannya,aku juga tak habis pikir,jika temanku tak berhasil dengan Scopus yang antrik panjang sampai ke tanah Sabang, roda-roda motorku pun bisa copot dan tak bisa jalan lagi alias macat,dan tak berkesudahan membawa selembar kertas dengan materai berstempel di sebuah perusahaan yang kulamar.Sungguh kecewa.
Cerpen/sm/02/08/2017
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapanKomentariBagikan
HASRAT TERDAMPAR
Siamir Marulafau
Sesungguhnya dunia bukan kejam
Menggapai pohon menjulang tinggi
Meskipun awan berhamburan di langit cerah
Sanubari pun mengharungi lautan hampa
Sepanjang hasrat memukai di atas karang tak berpilar
Biarkanlah deburan ombak mengguyur harapan
Di kala kerinduan terperangkap
Apa dayaku?
Tak akan kularikan di tanah gersang
Meskipun hasrat terbelenggu di tanah datar
Sinar mentari terselimuti dengan awan
Di saat burung besi tak lagi menerobos
Hanya kutitipkan kasih dan kerinduan di malam kelam
Sepertinya bintang di langit tak lagi berkelip
Membakar hasrat bergelora di semenanjung teluk
Akan kudayung dengan kayuh melemah
Mengharungi hamparan lautan tak bersahabat
Seiring belut kasih terdampar di pantai pasir indah permai
Ssm/02/08/2017
TERKENANG
siamir marulafau
Di sudut kabut pun tersemai genangan kalimat
Syair terbentang di lereng bukit
Sembari sinar memancar di pagi hari cerah
Gunung melirik sejenak
Syairku mengenang
Di kala padi akan menguning di sawah terbentang
Mengharungi kabut -kabut tebal
Rintangan pantang dielakkan
Sepanjang sahabat memukau di alam terbuka
sm/03/08/2017
RINDU
siamir marulafau
Rinduku tak terselubung
Tertikam di gumpalan awan
Meskipun air mataku berderai
Mencurahkan rindu sepanjang masa
Hanya doa kukirim selalu
Betapa Tuhan menyertai
Ungkapan kata melingkar hati
Tak terlupakan dari masa ke masa
Harapan tak terputus
Bayangan rindu memukau selalu
Meskipun jauh di mata
Angananku menyelimuti jiwamu
Sepanjang lautan kuharungi tak kering
Badai pun kutempuh
Di kala sampan hanyut dengan arus
Pulau kugapai di ujung tanduk
sm/10/08/2017
BELALANG TEHEMPAS
siamir marulafau
Jangan dikau kira aku ini seekor burung punai hanya terbang siang malam mencari buah di atas setiap ranting.Jika tak kucari dengan sayapku yang kuhempas hempiskan,mau apa aku ini?"Apakah harus mencuri buah di ladang orang?"Burung punai berkata kepada sang belalang di waktu burung punai turun dari sebuah pohon merimbun yang buahnya banyak menggiurkan semua burung-burung di negeriku yang tercinta.
Sayang sekali belalang hanya tersenyum saja tanpa merespon kedatangan seekor burung punai.Burung punai bukan ingin berdiskusi tentang para petani menanam buah di negeri mereka,dan "Aku hanya melihat tingkah laku seekor belalang yang setiap paginya bangun menjelang siang harinya,dan saya sudah bosan berkicau di atas ranting sebuah pohon,dan biasanya yang bagun pada jam-jam siang itu,adalah pemalas dan hanya mengharapkan belah kasihan orang untuk mengisi perut kosong pada setiap harinya,dan aku geleng kepala".Itulah kataku pada seekor semut yang kebetulan mau menggigit jari kakiku,dan barulah aku tahu setelah seekor semut api mulai bercerita kapadaku tentang belalang ini,dan aku terus mendengar tanpa basa basi.
Apa kata semut kepadaku,"Biar anda tahu beberapa bulan yang lalu aku bertengkar dengan seekor belalang yang sedang nenggek di atas pucuk sehelai daun,yang kebetulan harinya cerah dan sayapnya tak basah,hanyalah kantong kanannnya yang basah karena ditimpa uang rupiah yang banyak ".Aku pun jadi tertegun dan ingin cari tahu,mengapa harus sampai demikian.Kata hatiku, jangan-jangan sampai terjadi seperti apa yang terjadi pada temanku beberapa tahun yang lalu karena rakus memakan semua buah-buahan yang ditanam para petani di negeriku,dan untung temanku itu tak rakus pada buah yang lain,yang akhirnya salah satu sayapnya tertembak dan tercampak di tepi sungai,dan setelah tertangkap dan dimasukkan dalam sangkar seumur hidup.
Maklumlah karena dunia ini bagai roda,dan mungkin inilah yang akan bakal terjadi pada setiap makhluk Tuhan meskipun tak ada yang jujur diantara mereka semua,dan ini sudah menjadi sifat makhluk yang bernyawa, dan itu pula yang tersirat dalam benakku,dan lantas aku pun terus menelusuri,mengapa seekor semut yang kecil ini bercerita tentang belalang kepadaku,
"Coba kau lihat, dia seekor belalang, dan sayapnya agak tipis dan pandai juga terbang bagaikan burung besi di udara"Kata seekor semut api.
"Oh! Begitu.”Kataku,dan aku terus bertanya kepadanya:
"Mengapa dia sampai tehempas?"Sementara tak ada badai di negeriku ini.
"Dia keterlaluan,dia hanya nenggek di ujung daun saja tanpa bekerja keras dan terbang sampai ujung dunia."Kata semut padaku.
Aku pun terkekeh-kekeh mendengarnya,dan lantas aku lagi bertanya "Jika demikian,kok bisa aman dan senang hidupnya,sementara badannya kurus"
"Lucu sekali kamu,belalang itu kan pemalas,dia hanya pandai bernyanyi saja tanpa memikirkan apakah ada badai atau tidak,dan dunia ini kan tak rata,iya kan?"Biar kamu tahu beberapa minggu yag lalu,dia datang kepadaku dan minta tolong karena salah satu kakinya terjaring di sebuah pagar berkawat duri di sebuah negeri dongeng dan di sana dikabarkan dia seekor belalang yang paling ternama diantara kesemuanya.
"Mengapa demikian,sahabat?"Aku bertanya pada semut walaupun tak mengigitku lagi,dan aku pikir bukan hanya saja burung yang punya hati baik dengan naluri yang tajam,dan rupanya semut juga tak mau menyakiti makhluk lainnya.
Sebelum semut memanggil temannya,dia bercerita padaku "Aku cerita serius kawan,belalang yang datang ke rumahku terjerat dalam sebuah sangkar terbuat dari besi karena diduga korupsi,dia hanya mengutip uang rakyat yang tak berdosa di negeri ini,dan memang sudah keterlaluan, dan patuh di hukum mati.Tapi di negeri ini pun hukumnya cuek saja,dan konon jika dibanding dengan seekor buaya di tepi sungai mengganas dan tanpa basa basi memangsa semua jenis hewan dan tak termasuk kami ,makhluk yang kecil ini,dan jika mau memangsa kami.Kami pun akan menggorogoti kupingnya, dan kami tak perduli apakah badannya besar atau kulitnya tebal,dan buaya-buaya itu akan mati.
"Oh!Begitu,,,,,,,memang betul,betul,,,,itu kawan"Kataku pada semut,dan biarlah jerat meskipun badannya besar dan kulitnya tebal, dan apalagi seekor belalang yang badannya krempeng dan kurus."
"Biarlah belalangnya itu mampus,dan jerat dalam kerangkeng besi"
Soalnya banyak sekali makhluk lainnya juga malas bekerja dan hanya menganggarkan sayap tipisnya saja terbang ke sana sini untuk memangsa yang lainnya tanpa berpikir panjang apakah itu hak orang atau bukan.Memang aneh tapi nyata,"Di negeri Cina saja pun tak seekor belalang yang malas terbang dan mencari makan walaupun mata belalangnya sipit sementara di negeriku ini banyak belalang matanya mata jengkol tapi tak tahu ruas-ruas daun dan apalagi nomor uang,,,,,,,,iya apa tidak?"Mereka hanya mengintip harta orang dan membuat kekuasaan setinggi langit untuk memangsa yang lainnya.
"Betul,betul,betul sekali kawan,dan aku pun terheran-heran,mengapa?"
"Burung punai burung bukan sembarang dan punya naluri yang tinggi dan selalu mencari dan memilih makanan yang halal"Semut berkata terbahak-bahak, dan itulah usaha kami untuk memusnahkan sebahagian makhluk Tuhan yang tak berperasaan dan hanya mementingkan dirinya sendiri.
"Jangan egois,,,,,jangan egois,,,,jangan egois!"kataku pada seekor semut api
"Jika demikian,gigitanmu tak akan mempan lagi",dan "Janganlah seperti seekor belalang,dia hanya pandai menyanyi saja dan berdansa di ujung sehelai daun tanpa pikir panjang,apakah dunia mau hancur atau tidak,dan perintahnya bukan main,dibaringi dengan otoritasnya yang kuat sekuat besi tuang,menghancurka semua rakyat di sekitarnya tanpa melihat apakah makhluk lainnya kelaparan atau tidak,,,,,,,,hanya membangun negerinya saja supaya menara-menara dan gedung-gedung di kebun ini menjulang tinggi sampai ke langit ke 7,dan jembatan penyeberangan antara satu pulau dengan pulau lain menjadi kebanggaan bagi dirinya padahal yang lainnya tinggal dalam sebuah gubuk derita tanpa jendela,dan memang itu sudah keterlaluan,padahal kami semut-semut ini tak bisa menyeberanginya,sial,,,,sial,,,,,,sial ,dan badan kami kecil dan tak besar lagi karena lapar."
"Aduh,betul sekali kawan,tapi apa juga dayaku,aku hanya seekor semut, sedangkan belalang itu badannya besar dan tidak mau tahu,dan malahan saya dipijak-pijak,,,,,,,,,mentang-mentang badan kami kecil,iya apa tidak?"
"Tak usah mengeluh"Kataku pada semut.
"Walaupun anda ini makhluk kecil, tapi punya kekuatan,ajaklah kawan-kawannu bergabung untuk membasmi belalang itu, supaya jangan setiap tahun korupsi di ladang Pak.Petani di negeri ini.Jika terus-menerus begitu,apalah kata makhluk lainnya,dan kasihan donk,tak kebagian mereka,iya apa tidak?"
Perasaanku sangat terpukul mendengar kata itu,dan baiklah aku mau terbang lagi di atas ranting karena sudah mulai terbenam matahari,dan esok lusa aku menjumpai kawan-kawanku dan menceritakan kepada mereka semua keluh kesahmu bahwa kalian termasuk makhluk yang kecil-kecil dan dianggap remeh.Namun demikian,aku juga salut melihat kalian semua karena naluri kalian semua tingi-tingi dan tajam setajam pisau belati.
“Ah,yang benar kawan,apakah demikian?”Kata semut padaku.
Lantas,aku juga berkata,”Biarlah nalurinya setinggi langit tapi hatinya tak setinggi demikian,karena makhluk lainnya pun tak akan senang dan malahan kita akan dibenci mereka,iya apa idak?”
“Iya,setuju sekali kawan,dan itu pula yang tak baik di kalangan kita semua,apalah kita ini,dan sudah tinggal di hutan bertingkah pula,ala ma,,,,,malu-malui donk.”
“Tak seperti belalang,dia hanya mengutip daun-daun emas di atas kertas putih berstempel saja,dan aku pun tak tahu,apakah benar ini atau tidak?”
“Aku hanya menggelengkan kepalaku saja,apa yang harus kutakan lagi,dan semua sudah jelas.”Kataku pada semut.Aku pun pamit jika begitu.
Mdn/10/08/2017
ROMANTIS
Siamir Marulafau
Memang lidah tak bertulang
Melukiskan beribu kata
Mengurai kesenangan tiada tara
Menggoyang jantung sampai pingsan
Menjilat raga berhasrat panas
Di musim dingin berselimut asmara
Gelora membahana sepanjang masa
Romantis membiaskan sinar
Terkapar di temaram malam
Meskipun bintang berkedip tidak
Desahan ombak menyiram kalbu
Tongkat berjalan tegang sempurna
sm/11/08/2017
NAMA-MU 99
siamir marulafau
Menjelang mimpi hanya berbayang petunjuk-Mu
Apakah betul atau tidaknya
Mengukir zhikirku pada-Mu
Napasku terbingkai asma-Mu
Nama-Mu kusebut 99 membias dalam qalbu
Sepanjang ragaku tak berkeping di tanah tak bersuluh
Allahu Akbar,,,,,Allahu Akbar,,,,,Allahu Akbar
sm/08/08/2017
PENGHUNI SURGA
siamir marulafau
Gemercik air membelah kerinduan
Di kala awan menggulung di angkasa
Sepertinya mengelak tidak dalam iman
Karena Tuhan Penyayang
Sujudku pada-Mu membias bagaikan sinar
Tak memudar sepanjang hayat
Surga-Mu terbuka lebar megetuk pintu setiap saat
Walaupun hanya bayangan dilukiskan
Tak akan terlepas dalam setiap napas
Pesan-Mu terurai dalam setiap ayat
Membahana di setiap qalbu
Insan tak akan terlena,menggapai hasrat penghuni surga
sm/08/08/2017
LAUT TAK BERGARAM
siamir marulafau
Dia hanya melihat dikau dari jendela hatinya
Sepanjang napasmu tak beralih ke kembang lain
Ukirlah dunia ini dengan kasih
Penuh dengan mutiara dasar laut tak berlumut
Di sanalah seekor burung camar laut mengintai
Apakah kulbumu tersiram air garam?
Bukan kepedihan menyentuh sekujur tubuh
Tapi deburan ombak menghanyutkan kisah asmara
Membara di dasar laut tak berkarang
Jika berdiri di tepi pantai
Akan semua pasir tergulung ombak menyapa
Di manakah tirai kasih dikau bentangkan?
Tak seorang pun menjawab
Hanyalah seekor penyu laut memberi kabar
Kau dan dia mengharungi hamparan lautan tak bergaram
Akan terapung dalam kisah asmara
sm/06/08/2017
DI KALA BINTANG TAK BERKELIP
siamir marulafau
Aku hanya menyimpan rahasiaku padamu
Di kala galauku terselubung dalam relung
Membuat sinar tak lagi benderang
Meskipun kugapai sampai ujung dunia
Dan semua rahasia kita lukiskan tenggelam
Tak akan bisa diselam
Dangkalnya air lautan tak akan dapat mengukur kasih dan cinta kusemai di celah daun-daun rapuh terbang
Hanya bayangan wajah memecah lubuk hati mendalam
Tak lagi bisa dicantolkan ke dalam air sumur tua tak berkeruh
Di kala sinar lembayung menghilang
Apa dayaku?
Bukan aku khilaf menyematkan tanda kasih padamu
Tapi setetes pesan telah sirna ditelan bayangan rembulan malam
Di saat aku mendendangkan syair tak berbait
Semua pembaca akan tertegun di kala seruling syair menggema
Senantiasa akhir hayatku akan tak terpatrik lagi dengan belaian kasih mesra
Dirundung malam tak berbintang
Dan tak satu pun kelip bintang berbincang
Mengapa aku hanya bergelora di atas awan memecah
Di kala bumi tak menampung air mataku
Menetes di atas kain sutra berhias emas
Hanyalah Tuhan tahu celah-celah daun rimbun menyelimuti sukadukaku
Kesekian lama terpendam di atas ranting cemara memukau
Mengering,mengering berpuluh tahun sudah
Tak menggubris wajahku
Sungguh lelah raga dan batin tertekan dengan tumpukan kayu membakar kalbu
Di keheningan malam kelam tak berujung
sm/06/08/2017
WHEN THE LIGHTING COMES
When the lighting comes
I say the love is for you all
And nobody comes to influence
Because the love is from the inner heart
What i mean the love in a part of thy blood
Never i dismiss, never i dismiss
From the beginning up to now
That the love is kept well
Be sure of my self that comes up from heart to heart
All days and night,the love reminds me
Until the sea dries,my dear
Never i have changed my attitude
So far i have written down a letter
Saying,you are the lover
Whom i wish to love
And i believe you are the fuel of thy heart
Since none of the flowers i am watering now
As a proof,never i delay much time to gaze
How wonderful the flower i planted
Found beautiful in my garden near the lake
As well as the sun gives brightening
In the night while the moon is not sparkling
That's really urged to state
That the love comes from the heart
No one feels it except
When the flowers on the branch once speaks
To say the love is not for others
But for you as the candle of thy life
Till to die i do not burn myself and commit suicide
Caused by the love i think from now and then
Let see how the moon says
Never the love walks out in the night
When the stars are not having lighting
As a principle of thy lives to stay and respect
sm/05/08/2017,copyright
NATURAL NEED
This world is not cruel for some
That the love is not to come in thy heart
For the snake uses to seduce wherever you are
If the heart need is not achieved
How is the love coming in the lives
If the sky does not come to smile
While the earth really be patient to wait
That the man's desire is hot like a fire
To burn down the evil around
Be impossible to resist
Because the need is the factual communion
That the creatures are in the loves
It is natural to grasp like a waterfall
To go down the hill beneath the trees
For the sake of feeling security
If not the night is too dark
Though it is fully occupied by stars
And the night still in dark
With no lighting and the sun lightning
That the lives are dull to run
sm/05/08/2017
SAVER
Never I dismiss You
For I come to pray all days and nights
I wish your paradise to stay
To run the lives from now up to then
You are the saver of lives
Whereas the creatures be humble to praise
And the nature created is the truth existing
As the witnesses for all
To see from the earth up to the sky
No one is able to think
It is the fact of Majestic
Then can't be concealed wherever it is
From the holy books,the message be urged
And really man is to feel safety
To prevent them from the hell sparkling
And to run the lives in the heaven provided
Let God bless for everything
And He is the power of all
Like the sun is to give lightning
And the moon for its lighting
For the man is to thank,not for damaging
If not,the nature will be angry
That's the final outcome to think
That God really shares the love
sm/05/08/2017,copyright
THY LOVE BE KEPT ALWAYS
How do you feel I am in the love
Mean while you are so far away from my side
Whenever thy love speaks always
But you wish to reject it
As well as my heart never comes up to climb
The trees with beautiful fruits
All nights thy heart travels for the love
Whom i pay attention to
And you are one of them
Looks like a flower on the tree
That never i cut in thyself
But surely for the sake of lives
Never the promise to break down
As much as i think
Since then i try and try again
To contact ,because of the love i praise
To bring paradise with a strong image
For the love i have not betrayed
But if it is so,let me come to open the window of love
Because it is my dream for the whole life
sm/04/08/2017,copyright
HASRAT TERDAMPAR
Siamir Marulafau
Sesungguhnya dunia bukan kejam
Menggapai pohon menjulang tinggi
Meskipun awan berhamburan di langit cerah
Sanubari pun mengharungi lautan hampa
Sepanjang hasrat memukai di atas karang tak berpilar
Biarkanlah deburan ombak mengguyur harapan
Di kala kerinduan terperangkap
Apa dayaku?
Tak akan kularikan di tanah gersang
Meskipun hasrat terbelenggu di tanah datar
Sinar mentari terselimuti dengan awan
Di saat burung besi tak lagi menerobos
Hanya kutitipkan kasih dan kerinduan di malam kelam
Sepertinya bintang di langit tak lagi berkelip
Membakar hasrat bergelora di semenanjung teluk
Akan kudayung dengan kayuh melemah
Mengharungi hamparan lautan tak bersahabat
Seiring belut kasih terdampar di pantai pasir indah permai
Ssm/02/08/2017
MERAH PUTIH
siamir marulafau
Benderaku merah putih
Merah membuatku berani
Putih membuat jiwaku bersih
Negaraku mengibarkan bendera
Setiap tahun kunaikkan
Di atas tiang menghadap langit
Di kala langit bersih
Bersih seperti jiwamu
Apakah benderaku tak turun dari langit?
Siapa tahu talinya berbelit
Terikat pada tiang kusemai
Berkibar dari sabang sampai merauke
Akankah benderaku berkibar?
Berkibarlah sepuas hati
Sepanjang benderamu tak terbungkus kertas bernilai
Tercecer di kantong bolong siang hari
Aku sudah merdeka
Jangan dikhianati,,,,jangan dikhianati,,,jangan dikhianati
Bambu runcing akan meluncur
Manjat pinang mengukir syair
Benderaku ,budayaku
Kujujung tinggi sampai dunia tak bergulir
Perjuangan pahlawan tak berhenti
Meskipun utang melilit
Semangat proklamsi menghias miskin
Tak mengemis, tak mengemis pada negara lain
Tanah airku bukan tanah gersang
Bukan tanah tandus,bukan tanah sembarang
Tanah airku, tumpah darahku
Berjuang hidup mati,,,,berjuang hidupmati
Kuhias dengan bendera merah putih
Siang malam terpikir pikir ,terus berpikir
sm/16/08/2017
JEMBATAN LAYANG
siamirmarulafau
Sepertinya dunia mempesona
Perasaan pun terbingkai keindahan
Hanyalah Tuhan tahu
Apa Jembatan kuseberangi
Di kala gunung menjulang tinggi
Berbicara : Di sanalah dikau tersenyum
Profilmu tersemai di awan putih
Membentang di dunia maya tak kelam
Sang penyair tersenyum
Terbuai dengan aroma alam
Mengukir persahabatan .....
Terikat dengan tali dari ujung ke ujung
Akan kupegang sampai titik akhir
Di mana pun hati senang,senang selalu
Sepanjang langit dijunjung
Merangkul pohon pinus di tanah tandus
sm/12/08/2017
BAHAYANYA NARKOBA
Siamir Marulafau
Narkoba racun menggelegar,mematikan
Perusak umat, perusak umat
Akan kuhindarkan, kusirnakan
Aku hanya menyimak ,menyimak saja
Tak akan terlena
Hanyut dalam zat-zat haram
Narkoba racun hidup
Merusak insan sampai terhempas
Sepertinya sinar redup
Kehidupan tak berguna
Kupikirkan,...
Menyelamatkan hidup fana
Narkoba terlarang,terlarang
Mengikat syetan dalam lara
Akan terancam
Menyerap dalam darah
Akan kujauhi
Zat-zat haram
Membuat hidup tak intelektual
Syairku mengukir kemenangan
Akan generasi bangsa,berpikir berpikir
Bahayanya narkoba menggelora dalam dada
Memusnahkan umat cinta bangsa dan negara
sm/25/08/2017
KADAR
Tausiah Singkat bertajuk "KADAR"
Oleh : Udstz.siamir marulafau
Kadar itu adalah salah satu rukun iman yang harus dipercayai dan diyakini oleh umat islam.Allah mengkadar sesuatunya kepada manusia yang hidup di bumi dengan atas izin Allah dengan pengertian bahwa Allahlah segalanya maha Pengatur , Penentu dan maha Menghakimi apa yang bakal akan terjadi pada makhluk di bumi.
Kadar itu adalah ketentuan yang ditentukan dan dipastikan kebenarannya oleh Allah SWT.Kadar itu tak dapat dimungkiri dan tak dapat ditolak,dipercepat atau diperlambat kecuali dengan izin dan kehendak Allah SWT.Umpanya: Kadar kematian,adalah qodardan kehendak Allah SWT yang tak dapat dimajukan,dihindari,diperlambat atau dipercepat,dan sudah merupakan ketentuan khusus dari Allah SWT.
Wajib diketahui bahwa,setiap makhluk yang dihidupkan Allah swt memiliki kadar masing-masing dengan ketentuan yang masanya berbeda-beda,sebagai contoh: Dari sepuluh ribu ribu Dosen PNS, dikadar hanya 100 orang yang dapat gelar DR,dan 500 orang gelar S2 dan 1000 orang bergelar S1 atau contoh yang lainnya : Dari 1000 orang dosen PNS,hanya seorang dikadar berpoligami meskipun hal ini bertentangan dengan peraturan PNS tapi Allah mengkadar seseorang menjalankan kadar-Nya,Allah,dan kadar yang paling tak terpikirkan oleh manusia adalah jika seseorang bertanya,mengapa aku dilahirkan jadi perempuan,dan sementara dia kepingin jadi laki-laki.Ketentuan dan kadar seperti ini adalah hak-Nya Allah swt yang harus diterima oleh hamba-Nya.
Sebagai kesimpulan :
Janganlah kita selalu bertanya mengapa aku ini jadi begini?Mengapa aku jadi dosen,tukang becak,dokter,kaya,miskin,muda,tua dan lain sebagainya.Tapi walaupun demikian Allah juga menyuruh manusia untuk dapat mengubah nasibnya sebagaimana yang difirmankan dalam Qur'an bahwa"Tidak akan berubahnya nasib seorang kaum jika tidak mengubahnya dengan dirinya sendiri".Maksudnya manusia juga harus berusaha supaya ada perubahan karena manusia itu juga hidup dan bergerak,dan tidak mungkin Allah itu turun ke bumi untuk langsung mengubah kehidupan manusia tapi manusia itulah sendiri yang berperan untuk berbuat dan megubah dirinya sendiri.
udstz./23/08/2017
RENUNGAN
Tausiah singkat disampaikan oleh :Al-Udstz.siamir marulafau dengan tajuk "RENUNGAN".
A.s.w.w.
Kaum muslimin dan muslimah rahimah kumullah
Tausiah singkat ini menerangkan bahwa kita sepatuhnya menerenungkan dalam diri kita masing-masing bahwa "Agama Islam adalah agama yang haq dan benar" sesuai dengan apa yang difirmankan Allah SWT dalam Al-Qur'an :"Inna dinna indallaha wal Islam"(=Sesungguhnya agama yang benar adalah agama Islam).Makanya nabi sebelumnya juga mengatakan bahwa pada akhir zaman setelah saya wafat,ada salah seorang Nabi terakhir pada akhir zaman bernama "AHMAD"(AL-Qur'an),dan setelah Rasulullah diangkat menjadi Nabi oleh Allah SWT,maka dialah nabi dan Rasul mengembangkan agama islam di seluruh dunia sampai dia wafat dan diteruskan oleh para sahabat,tabiin dan ulama-ulama sampai pada Udstz dan Udstazah sampai yaumil kiyamah.
Seterusnya,Allah juga menegaskan dalam firman-Nya dalam surat Al-Imran 101:'Ya'aiyuhallazina amanu haqqa tuqatihi wala tamutunna illa wa'antum muslimun"(=Wahai orang2 beriman takutlah kepada Allah sebenar-benarnya takut dan janganlah mati sebelum kau islam).
Analisis :
Jika ayat-ayat di atas dianalisis dan dipahami lebih mendalam,kita bisa mengetahui bahwa Allah SWT tegas memberikan amanah kepada Nabi Muhammad s.a.w supaya manusia yang khususnya beriman kepada Allah di bumi ini harus betul-betul beriman dan jangan mati sebelum Islam,di mana agama islam ini sudah di syiarkan sebelumnya dan disempurnakan di masa Rasulullah dengan menurunkan kitab "Al-Qur'an" sebagai petunjuk bagi manusia untuk mencapai jalan yang benar dan menuntun manusia terhindar dari neraka Allah dan masuk surga Allah,surah Annisa ayat 13/14.Maka dengan demikian setelah kabar gembira ini disampaikan kepada kita semua,marilah kita beramal saleha kepada Allah SWT supaya kita semua menjadi kekasih Allah dan ditempatkan pada tempat yang sebaik-baiknya.Aamiin.
Demikianlah tausiah singkat disampaikan dan jika ada kekurangan dan kelebihan dalam penyampaian,mohon dimaafkan. Wassalam/Udstz/22/08/2017
LET SEE HOW IT WILL BE
When the moon is not smiling
And thy hope will fade away
As I face in thy lives
To run before i die
No concept be written
Even in the darkest evening
While moonless night is not a friend
Let see how God will bless
Even to forgive one with another
That the man should be humbled
If not, he will be exiled
And cut off from the crowd
He is not a complete to be
To run away from the fact
That should be a hate by others
Humanity will be meaningless
sm/23/08/2017
MEMBELAH BULAN
siamir marulafau
Bulan purnama terang benderang
Memukau insan pada Ahmad
Membelah dengan tangan kanan
Petunjuk Allah barokah
Mukjizat terpantul dalam sinar
Menggapai keajaiban dunia akhirat
Allah berkuasa,,,,Allah berkuasa
Maha kehendak pada insan
Mukjizat bukan sembarang
Terbelah bulan tiada penghalang
Ilmuan tertegun,,,,ilmuan tertegun
Allah berkehendak,,,mau apa?
Jika sinar membias
Langit akan cerah
Di saat lautan terbentang
Awan memutih tak bergerak
Kuheningkan nama-Mu
Terukir pada setiap ayat
Membahana dalam setiap dada
Pecahan bulan-Mu tak berkeping
Masya Allah,,,,,masya Allah
Bersujudlah insan,bersujudlah insan
Di kala napas tak menerawang
Tulang belulang tak merapuh di alam barzah
Allahu Akbar,,,Allahu Akbar,,,Allahu Akbar
sm/22/0/2017
MEMADAMKAN NERAKA
siamir marulafau
Sujudmu berulang-ulang
Merangkul shajadah
Mengucap shahadat
Berzhikir 1/3 malam
Salat tak terbengkalai
Iman tertabur di Arasy-Nya
Malaikat penyaksi
Tuhan melihat,mendengar
Neraka pada padam
Tak akan menjilat raga
Pintu surga terbuka
Jasad tak akan busuk
Bumi berbicara,berkata :
Jasadmu utuh selamanya
Malaikat mungkar nangkir terdiam
Siapa penghuni tanah diam?
Kekasih Allah,,,,kekasih Allah
Sungguh mewangi wajahnya
Bagaikan bulan purnama
Bercahaya dan tak rusak
sm/22/08/2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar