RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Kamis, 09 November 2017

Kumpulan Puisi Gagah Rianto - SURAT KECIL UNTUK ANGIN SENJA



Telah terjadi perselisihan antara otakku dan hati
Debat kali ini begitu hebat sampai tak menemukan jalan penyelesaian
Tanpa tau pasti
Apa pokok permasalahannya
Logika dan perasaan tak lagi sependapat
Sajak-sajak ku kini terhenti
Tiap bait-baitnya tak lagi berarti
Tatkala berpapasan
Dengan indahnya ayat-ayat Qur'an

Senjaku kau tahu
Ada cahaya yang lebih memukau darimu
Lebih terik dari sang fajar
Lebih benderang dari sang rembulan
Dia telah lama ada di hati
Dan kini mencoba menerobos masuk ke dalam pikiran
Dengan segala ketulusan dan keikhlasan

Aku menyayangimu
Dan akan tetap seperti itu
Mungkin aku harus menerima segala resiko
Dan mencoba bertanggung jawab dengan pilihan yang telah aku tetapkan

Jangan menghilang
Karena aku masih ingin menyaksikan senjamu
Walau aku akan kesepian lagi
Saat malam melahap jinggamu
Yang berganti malam dan gelap
Namun tak akan ku hiraukan malam-malamku walau nanti tanpa hadirmu

Karena masih ada rembulan dan bintang
Menemaniku bercerita
Mengenang kisah kita
Yang tak seberapa
Jika takdir tak membersamai setiap impian yang telah kita rencanakan
Ijinkan aku memintamu dalam doa
Jika rasa dihatimu telah sirna
Aku masih berharap dapat menikmati
sajakmu

Bantu aku merubah takdir dengan doa
Dan tak akan ku biarkan siapapun masuk lagi kedalam hati ini
Sebelum temu menyatukan kita nanti
Selama itu aku akan merelakan diri masuk kedalam ruang kehampaan

Surat kecil untuk angin senja




Cerita hidupku begitu lirih
Ketidak berdayaanku melawan nafsu membuatku takluk pada keadaan
Aku lelah untuk melangkah
Dalam dunia yang fana
Yang penuh fatamorgana
Ku lihat ke kanan begitu banya pendusta
Kulihat kekiri ada sandiwara
Kulihat tanganku dosa
Kakiku penuh dosa
Mataku dipenuhi dengan dosa
Telingaku berdosa

Terbungkam aku
Sekujur tubuhku kedinginan
Teringat kenangan lalu
Menggigil aku ketakutan

Saat jiwa masih liar
Bak binatang buas yang kelaparan
Menapaki hutan belantara
Mencari mangsa untuk ditelan

Begitu resah hatiku
Membayangkan azabNya
Namun
Yang aku tahu
Dia Maha pengampun
Semoga itu berlaku untukku

Taubat





Ya Allah
Maafkan aku
Jika sering melalaikan kewajibanku

Maafkan aku
Jika sering mengabaikan seruanMu

Maafkan aku
Jika belum sempurna mencintaiMu

Maafkan aku
Jika penghambaanku belum sepenuhnya utuh untukMu

Maafkan aku
Jika masih terlena oleh kefanaan dunia

Maafkan aku
Yang sering kali mengutamakan urusan dunia

Maafkan aku
Yang masih lagi menyia-nyiakan waktu

Maafkan aku
Jika amalku masih lagi semrawut
Dan morat-marit dalam beribadah

Sungguh aku hanya insan biasa
Berharap kesempatan untukku bertaqwa masih terbentang luas

Maafkan hamba
Karya gagah rianto







Kelak dari kita semua
Entah itu aku
Atau kamu
Akan ada masa
Dimana
Kita semua akan mengerti dan mulai memahami bahwa kematian akan lebih penting dari kehidupan ini

Keabadian yang kekal itu ada
JanjiNya itu pasti
Kebahagian atau kepedihan
Kaulah yang menentukan
Percayalah
Apa yang kau tanam itulah yang akan kau tuai
Mungkin kematian masih lagi menjadi misteri
Tapi,ketahuilah bahwa mati itu pasti menghampiri
Besok,lusa atau bahkan hari ini

Dan apakah kau sudah siap menghadapi kematian
Untuk sejenak
Renungkanlah
Kita ini hanya hamba
Dunia ini hanya sementara

Ini bukan puisi
Ini bukan sajak
Hanya sebuah nasihat
Untuk mengingatkan diri sendiri

KEBAHAGIAAN YANG HAKIKI



Tidak ada komentar:

Posting Komentar