Kamis, 09 November 2017
Kumpulan Puisi - LUmbang KAyung - SATUKAN SEMANGAT
# SERAGAM MU ITU UNTUK INDONESIA #
Apa sebenarnya terjadi?,
Mengapa saling benci?,
Semuanya menjadi iri dan dengki,
Di Indonesia tanah air Ibu Pertiwi,
Berjuang untuk saling membebani,
Saling menghiyanati.
Bila ku dapat sepolosnya berkata,
Gaji mu itu kawan dari mana?,
Beyacukai kata nya,
Pajak untuk negara,
Itu semua uang rakyat jelata,
Rakyat umumnya seperti saya.
Sadarlar lah kawan,
Ingat nostalgia lama,
Kita dapat merdeka karena siapa?,
Itu karena mereka para pejuang pejuang bangsa,
Yang meninggalkan harta dan keluarga,
Demi persada Nusantara Indonesia,
Sebenarnya apa yang sudah di kerjakan?,
Apa hanya untuk menakuti rakyat biasa,
Sengketa itu mohon dan tolong hentikan,
Bersatulah demi kebahagian segenap rakyat Indonesia,
Pegang semua janji yang telah engkau ucapkan,
Demi rakyat dan tanah air Nusantara Indobesia tercinta.
By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 01:11:2017
# JANGAN TERADU DOMBA #
Gonjang ganjing,
Huru hara,
Gonggongan srigala melengking,
Auman harimau ancam suasana,
Menggema di setiap tebing tebing,
Menjadi gemuruh prahara dan angkara.
Selimut hitam kian menyelimuti,
Hati nurani kehilangan arti,
Jurang kegelapan yang telah menanti,
Lambaikan tangan rasa iri dengki,
Dari sakit hati yang tak juga terobati,
Hingga sampai akhirnya nanti dan mati.
Lihat di sana,
Mereka kelaparan,
Kehilangan singgasana,
Hilang masa depan,
Oleh para durjana,
Kaum pengikut iblis yang menyesatkan.
Sekali lagi,
Mari kita bergandeng tangan,
Hentikan prahara di negeri ini,
Hapuskan fitnah yang menyesatkan,
Cintai Indonesia tanah Ibu Pertiwi,
Untuk kita dan meraka di masa depan.
Satukan jiwa kawan,
Usah kotori hati di sanubari,
Ku yakin kawan,
Kesejahtraan dan kebahagiaan akan abadi.
By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 31:10:2017
# SATUKAN SEMANGAT #
Hari ini,
Mentari telah meninggalkan pagi,
Seperti hari hari yang dilalui,
Seperti janji janji,
Sumpah putra putri negeri,
Untuk sang Ibu Pertiwi.
Sambungkan tangan,
Satukan tekat,
Jangan ketiduran,
Bangun terus semangat,
Perjuangan masih di butuhkan,
Hancurkan para durjana laknat.
Usah lagi mau di adu domba,
Kita sebangsa,
Berbeda suku budaya,
Berbeda agama,
Ber Bhineka tunggal Ika
Dalam cengkraman Sang Garuda.
Satu nusa,
Satu bangsa,
Satu bahasa,
Indonesia tercinta.
By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 28:10:2017
# KAYA DALAM BHINEKA TUNGGAL IKA #
Kita muslim,
Muslim di Nusantara,
Yang tidak jolim,
Kepada Pancasila,
Walau telah menjadi muslim yang alim,
Tapi bukan yang durhaka kepada Indonesia.
Kita tak dapat di adudomba,
Bila masih ingat kenangan lama,
Di kala nusantara menderita,
Menangis dalam sensara,
Karena mereka yang inginkan tahta dan singgasana,
Rakyat biasa ramai mati percuma,
Kembalilah ke hati Ibu Pertiwi,
Jangan bimbang dan sangsi,
Itu sudah pernah terjadi,
Itu sudah kita alami,
Saling iri dengki dan menyakiti,
Walau tak tau apa sebenarnya yang terjadi.
Ketahuilah negara ini kaya,
Kaya ragam sukunya,
Kaya adat budaya,
Kaya hasil alamnya,
Jangan hancur dan binasa sia sia,
Karena negara negara di dunia,
Tak kan bisa kaya seperti kita.
By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 06:11:2018
# PETANDA #
Aku tak tau,
Aku harus mulai dari mana,
Nada ku sendu,
Syairku gundah gulana,
Bayang bayang semu,
Bagaikan iblis yang menjadi nyata.
Coba ku ukir tentang cinta,
Ia terasa hampa,
Merobek ruang sukma,
Tiada lagi kata untuk bahagia,
Demi nafsu harta dan tahta,
Terdampar di alam maya,
Ku goreskan tentang Indonesia,
Prahara huru hara di istana negara,
Iri dengki dan fitnah meraja lela,
Coba hancur kan keagungan Pancasila,
Dengan mengadu domba suku adat dan budaya,
Mengatasnamakan kemuliaan agama.
Ku tembangkangkan tentang Alam,
Lautan samudra murka,
Langit semangkin kelam,
Gunung gunung merah membara,
Dan pulau pulau semangkin tenggelam,
Petanda Tuhan telah tunjukkan kiamat segera tiba.
By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai 10:11:2017
# REMANG MALAM #
Malam nan sepi,
Dingin kian menyelimuti,
Mega mega yang menutupi,
Rembulan pun tak lagi menyinari,
Di sini ku coba mengukir gundahnya hati,
Di tabir remang malam ini.
Ku pejamkan mata ini,
Ku nikmati di dalam ilusinasi,
Ku lihat kau menghampiri,
Menemani kesendirian ini,
Dan membentang sebuah memori,
Yang tak dapat ku pungkiri.
Syair ku mengusik naluri,
Lagu ku gundahan hati,
Dendang bak gelombang lautan tak bertepi,
Menerobos langit yang tinggi,
Dalam menanti indahnya mimpi mimpi,
Di remang malam nan kian sepi.
By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 21:11:2017
# JANGAN MENANGIS IBU PERTIWI #
Andai merah putih tak lagi dapat berkibar,
Sang garuda tak lagi mampu berantaikan sila,
Mencengkram kokoh Bhineka Tunggal Ika,
Di penjuru persada tanah Air Indonesia ini,
Indonesia yang sebenarnya ramah dan sopan santun.
Melati sudah mulai tak lagi harum mewangi,
Gunung dan lautan mulai tak seramah dahulu,
Di hadapan mata bocah bocah yang terlihat polos,
Impikan dapat mengejar pelangi di garis Cakrawala,
Sebelum tubuh nya yang mungil terkapar di perjalanan.
Aku yakin ibu pertiwi akan menangis,
Terpaku meratap di dalam kekecewaan,
Di linangan air mata dan darah putra putrinya,
Terdiam kaku dan tak ingin lagi bicara,
Kisah kan tentang para sang arjuna pahlawan bangsa.
Aku hanya ingin kembali mengikat erat erat,
Lidi lidi yang mulai dan sudah berserakan,
Agar tak dapat mudah untuk terpatahkan,
Oleh dahsyatnya prahara dan bencana,
Yang melanda Nusantara Indonesia tercinta ini.
By : LUmbang KAyung
Tanjung Balai Asahan 15:11:2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar