Minggu, 24 Agustus 2014
Kumpulan Tembang Kata Juank Hadapi - LARA AKAN IBAKU
LARA AKAN IBAKU
Dalam Kecupan Manis Sang Dewi Cinta...
Terbuai Kembali Ketundukanku Pada Sorot Binar Mata Tanpa Pandangan...
Kosong Yang Menyelimuti Setiap Waktuku...
Dan Hampa Menjadi Sahabat Dekatku...
Mengapa Dewiku Kian Merejam Kehidupannya...
Apakah Alam ini Sengaja Menghujam Derai Langkahnya...
Atau Memang Perangkap Kehidupan Sudah Merangkul Jiwanya....
Letihnya Sudah Rasa Ibaku...
Namun Tangan Ini Terlalu Pendek Tuk Meraihnya...
Hanya Tangisanku Yang Tiada Arti...
Kembali Membasuh Lara Akan Ibaku...
Juank Hadapi
18 Agustus 2014
18:35 wib
---------------------------------------------
Dunia Ini Hanya Persiapan Untuk Dunia Selanjutnya...
Yang Kita Harapkan Bahwa Kita Hidup saling Mencintai Dan Dicintai...
Dan Aku Akan Mencarimu...
Melewati Seribu Dunia...
Dan Sepuluh Ribu Kehidupan...
Sampai Aku Akan Menemukanmu...
Dan Aku Akan Menunggu diseluruh Kehidupan Itu...
...MALAMKU DAN KEINGINANKU...
Malam...
Matamu Kian Memancarkan Sinarnya...
Mengajak Aku Terus Melangkah Jauh...
Meski Gelap Menjadi Penjahat Tanpa Senjata...
Binaran Indah Matamu Tak Membuat Aku surut Dalam Genggaman Luka Itu...
Darah Yang Terus Membuntuti Perjalanan...
Dan Kelemasan Menjadi Sandaran Ikhlas Ranting2 Manja...
Kau Adalah Malamku Yang Selalu Tersenyum...
Menanti Ketukan Suara Dari Pintu Mahligai Tanpa Penghuni...
Juank Hadapi
30 Agustus 2014
22:48 wib
KEJORA DIUPUK KERINDUAN
Kejora...
Lembut Sinarmu Dibelai Mentari...
Menghantar Bayang Tuk Hadir Dalam Angan...
Menepis Prasangka Hati Diupuk Kerinduan...
Kejora...
Kusimpan Indah Kata - Kata Syahdu...
Luapan Hasrat Rindu Dari Ilalang Manja Belaian...
Harap Hanya Akan Menjadi Jembatan Tak Beralas...
Menanti Kejora Diujung Pandangan...
Kejora...
Kusimpan Rinduku Bersama Sinarmu Ditepian Makna Tanpa Ungkapan...
---------------------
Hamparan Luka Ternoda Akan Asmara...
Bergelut Dengan Pesona Indah Tangisan Senja...
Piluku Pun Merajut Asa Dalam Diam...
Meski Ucapku Melangkah Tanpa Prasangka...
Dimana Kan Kusemai Rindu Yang Kuntumnya Tak Mekar...
Atau Aku Harus Mengusap Lagi Debu Dipinggiran Bibir...
Yang Tebalnya Penghalang Maksud Dari Kata...
Dan Berakhir Dengan Bibir Yang Tertutup Rapi.
---------------
Disaat Semua Hilang...
Disaat Semua Pergi...
Disaat Semua Lenyap...
Dan Disaat Semua Terdiam...
Kau Tiba Dengan Sinaran Senyummu...
Memberi Cahaya Dipandangan Gelap Masa Lalu...
Menuntun Langkah Yang Berhenti Ditepian Kepasrahan...
Kau Adalah Kejora Dibalik Nyiur Sinaran Rembulan...
------------------
Ketika Cinta Terlepas Dengan Ikhlas Maka Bersabarlah Karna Akan Hadir Cinta Yang Benar2 Ikhlas Menerima Cinta Yang Ikhlas Juga...
--------------------------
Biarkan Malam Menenun Mimpi Yang Indah...
Lalu Biarkan Mimpi Mencuri Tidurmu...
Aku Diam Dan Berbicara Dalam Suara Dan Biarkanlah Diammu Berbicara Untukku...
Dan Berakhir Dipikiranku Yang Gelisah Akan Melintasi Semua Batas...
-----------------------
Embun Diranting Cemara...Perlahan Mulai Mengering Disaat Mentari Memamerkan Kemilau Indah Cahayanya...
Dan Sang Embun Berani Hadir Ketika Malam Kembali Menjadi Sahabat Terdekat Walau Malam Hanya Seketika...
Juank Hadapi
03 September 2014
00:43 wib
----------------------------
Izinkan Aku Membawa Harapan Ini Kedalam Mimpi2 Ku Yang Tiada Pernah Menjadi Kenyataan & Izinkan Aku Membalut Kerinduan Ini Dengan Luka2 Yg Tiada Pernah Sembuh..
--------------------
Sahabat Pernah Berkata
"Kejar Cintamu...."
Namun Dari Belakang Sahabatku Yang Mengejar cintaku Untuk Cintanya...
*** MENJADI YANG UTAMA ***
Menjadi yang utama itu tak harus selalu tampil dihadapan
Yang selalu terjadi justeru ia yang berada dibelakang
Menjadi pendorong menuju kemajuan
Menggagas ide dan masukan cemerlang...
Menjadi yang utama tak harus selalu berpangkat
Tapi justeru ia yang berderajat
Derajat sebagai sahabat ataupun saudara
Menjadi tumpuan dikala lara...
Menjadi yang utama juga tak harus berharta
Tapi ia yang punya keterampilan dalam berkarya
Karya dalam kata dan Karya dalam usaha
Menjadi pengobat dikala keterpurukan melanda...
Menjadi yang utama
Kadang cukup menjadi dirimu sebagaimana kamu adanya
Dengan Karya, Cinta dan Cita yang kamu punya.
By : Wahyu Sumut Kembara
Peacefull memory - Cafe Ceria
Kamis, 30 Oktober 2014
Tanjungbalai - Sumatera Utara
Selagi Rupa & Jabatan Menjadi Tujuan...Keikhlasan Dalam Cinta Tidak Akan Pernah Menyatu...
Namun Yakinlah Bahwa Cinta Itu Mempunyai Tujuannya Masing2 Yang Pasti Akan Ditemuinya...
------------------------------------------------
Terhias Sudah Lembaran Hati
Dengan Bait2 Doa Tak Terucap
Mengawali Lantunan Syair Yang Meronta
Akan Makna Tanpa Tujuan...
Prasangkaku Mengalir Lamban
Mengintip Setiap Gerak Bibir
Yang Membisu Digelap Langkah
Dan Diantara Doa Tiada Bersalah
Kini...
Aku Sendiri...
Terikat Dengan Benang Kasat Mata
Mengikat Erat Langkah Dan Tujuan
AKU & PRASANGKAKU DIANTARA DOA YANG TAK BERSALAH...
----------------------------------------
Kau Masih Dalam Ingatan...Meski Asa Itu Jauh Dari Cahaya Indah...Namun Kenangan Akan Selalu Memberi Satu Senyum Di Saat Mentari Melambaikan Tangannya...
-------------------------------------------------
Teruntuk Langit Yang Kian Mendung Diatas Gubahanku...
Lihatlah Tepian Rumah Tetangga Yang Berpanas Tanpa Peneduh...
Dan Kegersangan Diantara Tumbuhan Yang Hampir Punah...
Kini Lihatlah Rumahku Yang Dihiasi Kesegaran Tanpa Batasan...
Penuh Dengan Celoteh Riang Manja Penghuninya...
Namun...
Mengapa Kini Tetanggaku Merampas Kesegaran itu...
Dan Membawanya Kehalaman Istana Merdekanya...
Aku Diam Karena Aku Sudah Tidak Diizinkan Lagi Menempati Rumahku...
Jagalah Rumahku Wahai Tetangga Baruku...
Berikan Kesegaran Kembali Kerumah Itu Bukan Diistana Yang Mulai Indah Sekarang Ini...
---------------------------------
DUKAKU DIBALIK SELAYAR HITAM WAJAHMU...
MEMUTUS ALIRAN SYAIR DISEPERTIGA MAKSUD...
ANTARA SATU ATAU DUA ATAU HANYA SATU...
PELEPAS DAHAGA DARI ASAP SIGUNUNG TAK BERNYALI...
KULEPAS NAHKODA DIMALAM PURNAMA...
DAN KULAMBAI JEMARI IRINGAN TANPA SYARAT DAN SENYUM KECIL SIPENGHUNI MALAM...
*** SAATNYA KAPAL BERLABUH LAGI ***
Seiras kurenung
Selaras menampi kata
Yang keluar adalah kalimat karena kasih
Membenteng arus-arus dilemma
Gelombang terasa sudah menjulang
Haruskah menanti ombak menutup diri...?
Menatap kapal terombang-ambing pecah kendali
lalu hanyut dan tenggelam dipusaran yang membenam
Duhai... Terlalu banyak awak kapal yang terkorban...
Aku tak faham haluan kendali
Yang kutahu saudaraku resah hati
Menatap labuhan yang sudah siap dijejaki
Sedang nampan belum jua terisi...
Akh... Renjana palung hati
Terserahlah jika Awak disangka ingin jadi Kerani
Yang kutahu hari tak lagi pagi
Dan mentaripun telah meninggi
sudah saatnya kapal berlabuh lagi...
Seiras kurenung
Selaras menampi kata
Hanya inilah yang tertuang dalam bahasa raga.
By : Wahyu Sumut Kembara
Serindan Bestari - Kincah Hati.
Sabtu, 1 November 2014
Asahan - Sumatera Utara.
------------------------
Untuk Nama Yang Tak Mampu Ku Ucap...
Kita Saling Kenal...
Saling Berbagi Suka & Duka...
Saling Memahami...
Dan Saling Mengerti...
Ketika Aku Ingin Meraihmu...
Kerap Duri2 Indah Menambah Aliran Darah Di Sela2 Jemari Ku Yang Angkuh...
Angkuh Akan Ketidakberdayaan Hati Ini...
Untuk Sebuah Nama Yang Tak Mampu Ku Ucap...
Kau Adalah Hiasan Didalam Goresan Syairku...
Menata Indah Setiap Sudut Hidupku...
Kini Biarlah Impian Itu Ku Kubur Dalam Ingatan...
Hingga Nanti Air Mata Tak Lagi Mengalir Sesering Mungkin...
--------------------------------
Diamku Adalah Berbicara Padamu...Dan Nadaku Bukan Lantunan Lagu Merayu Kasihmu...Namun Senyumku Menanti Rindu Akan Senyummu...
------------------------
Dengarlah...
Dan Pahamilah...
Setiap Langkah Yang Kutuju...
Meski Goresan Yang Kubuat...
Berasal Dari Air Tinta Lautan Biru...
Dianya Tak Kan Sanggup Melampaui Goresan Yang Berasal Dari Sitinta Emas....
-----------------
Kita Kenal
Kita Bermain
Kita Bercanda
Kadang Kita Saling Marah
Tapi Kita Tetap Berkarya Bersama
Inilah Karya Kita
Sejak Kenal
Hingga Kau Tiada
Karyamu : GALANG
Biarlah Malam Ku Memeluk Raga Yang Mengadukan Kisahnya Pada Rintik Salju Yang Tak Terundang...
Dan Biarlah Siang Ku Memejamkan Matanya Tika Aku Tersadar Dari Belaian Yang Tak Pernah Tersentuh...
-----------------------
Didalam Catatan Lamunanku...
Berulang Kali Kuhimpit Nama Dari Kenangan Yang Berkesudahan...
Menghela Nafas Saat Kesendirian Bercampur Desiran Lembut Sang Angin Malam...
Sudahlah...
Aku Ingin Berlalu Meninggalkan Catatan Harian Lamunan Itu
WANITA KU
Jaga Ucapmu Tika Aku Berbicara...
Jaga Egomu Tika Aku Menggenggam Jemarimu...
Jaga Tubuhmu Saat Aku Ingin Memelukmu...
Bisakah, Mampukah Kau Wanitaku...
Aku Hidup Dengan Untaian Kata2 Yang Tiada Pernah Bermakna...
Kau Hidup Dengan Sentilan Kata Yang Begitu Merdu...
Namun Ingatlah...
Setiap Kata Yang Tiada Bermakna...
Ianya Lahir Dari Pikiran Yang Jujur Adanya...
-------------------------
Disaat Gerimis Mulai Meniduri Hamparan Bumi...Disaat Itu Pula Aku Menanyakan Hati...Dimana Kau Berada...Karna Kuingin Melindungimu Dari Kedinginan...
----------------------------
Desiran Angin Malam Kembali Memeluk Erat Raga Seakan Dianya Menangis Sembari Berkata "Kamu Sudah Lelah Karna Cinta Maka Temuilah Cinta Terakhirmu Agar Aku Bisa Tersenyum"
"MULAI JANGAN MUNDUR"
-----------------------
Untaian Kata Ditepi Nyiur Pulau Manja...Ditepis Syahdu Lamunan Penghuni Malam...Dan Berbisik Lembut Tanpa Terucap...Bahwa Kelam Masih Berteman Dengan Senyuman..
---------------------
Cintaku Lelah Dipenghujung Kata..Berteman Lara Didalam Langkah..Bersimpuh Lemah Ditengah Keramaian Dan Tertidur Diantara Bayang Yang Berpaling Ketika Menyapa...
------------------
Kasih...
Tau Kah Kau...?
Ada Seribu Tanya Yg Ingin Kulontarkan...
Tapi Lidah Ini Kaku Terdiam...
Sebab Akan Ada Derai Tetesan Mutiara Indah Yg Mengalir Disenyummu Yg Syahdu....
------------------------------
Aku Masih Berada Dalam Lingkaran Kerinduan...
Sedih Senang Bahagia Duka Semua Ada Didalamnya...
Tapi Aku Masih Tetap Bisa Tersenyum....
Saat Engkau Melangkahkan Kakimu Menuju Singgasana Kebahagiaan...
Pesanku...
Jangan Kau Tertunduk Pilu Dengan Deraian Air Mata...
Pandanglah Kedepan Dan Lihat Ada Aku Yang Masih Duduk Didepan...
Dengan Senyumku Yang Kau Rindukan Selama Ini...
SEMALAM DALAM LAMUNAN
Merindu Bukan Kemauanku...
Melainkan Kemauan Hati...
Yang Letih Mengharap Sapaan Indah...
Dari Sosok Ucapan Yang Terlintas Dihayalan...
Kamu Bukan Yang Terindah...
Namun Kamu Mampu Menggugah...
Saat Hati Disibukkan Dengan Penentuan Arah...
Senyummu Hadir Sebagai Anugrah Penuntun Langkah...
-----------------------------
Keindahan Rembulan Kini Tak Terlihat Lagi...Sebab Mendung Malam Kembali Berjalan Seiring Detik Yg Terdiam...
AKU & KAU YANG JAUH DISANA
Kau Yang Jauh Disana...
Masihkah Rembulan Itu Menemanimu...?
Yang Selalu Memberi Terang Dalam Kertas Goresan Hati...
Yang Selalu Memberi Cahaya Pada Penamu Yang Terbata...
Yang Memberi Sedikit Kemilau Pada Lembutnya Si Air Mata
Aku Yang Jauh Disini...
Bersandar Ditepian Rembulan Tuk Melepas Rindu...
Dan Melihat Jemari Lembutmu Dikanvas Kasih Sayang...
Menuliskan Pengaduanmu Pada Malam Yang Akan Berakhir...
-----------------------
Kau Yg Membuat Kerinduan Ini...
Menjadikan Aku Bagai Lalang Yg Menanti Kesejukan Dari Sang Angin...
Terimalah Arti Senyum Ini Sebagai Utusan Dari Rasa Yang Tak Sentuh...
-------------------
Hati Bertanya Kepada Jiwa...
Apakah Ini Benar, Atau Hanya Sebatas Fhatamorgana Disenja Hari...
Dan Disaat Malam Mulai Menjelma...
Semua Lenyap Tiada Sisa...
-------------------
Gemerlap Malam Dihamparan Peraduan Kasih...
Menjadi Lebih Syahdu Dengan Deraian Angin Menusuk Sum2 Hati...
Kau...
Adalah Suatu Goresan Yang Menjadi Cerita Malamku...
Merajut Rinduku Disepertiga Malam...
Menaruh Senyum Tanpa Nyata...
Namun Kau Selalu Ada...
Disaat Malamku Terselimut Awan Mendung...
Kehangatan Ingatku Menjadikan Raga Tegar Menerpa Dingin Yang Merajalela...
Dan Kau adalah Segumpal Cahaya Yang Memancarkan Kehangatan Dari Balik Tirai Mimpimu...
Andai Ini Kisah Yang Tertulis Untuk selamanya...
Aku Akan Jadikan Sebuah Cerita Yang Tiada Pernah Berakhir.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar