RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Kamis, 18 Oktober 2018

Kumpulan Puisi Adi Bima - BOSAN



Kambing Hitam
oleh : Adi Bima



Siapa saja yg kau anggap musuh
Akankah kau jadikan kambing hitamu
Tak kenal saudara sedarah, masih saja kau anggap musuh
Demi nafsu bejatmu, semua saudara seimanmu kau jadikan kambing hitammu.


Wahai manusia berkedok salju
Masih kah kau menebar berita palsu
Berita baik kau jadikan buruk
Dimana naluri iman mu





. . . . . . . ..... BOSAN ..... . . . . . . .

Waktu berganti hari
Minggu berganti bulan
Bulan berganti tahun.

Adakah rasa bosan hilang sesaat dalam fikiran ku
Dan Terus mengingat akan kuasa Mu
Bosan hanya milik Mu
Aq hanya bisa bersujud untuk menghilangkan sesaat rasa bosan ku.

Bosan saat pekerjaan terus menghantui
Bosan saat rutinitas datang bertubi tubi
Dan aku takan Bosan mengingat semua Ciptaan Ilahi.

Oleh Adi Bima




Judul : Sesak
Oleh : Adi Bima

Nafasku mulai tak beraturan melihat tingkahmu
Terkadang konyol, ceroboh, dungu prilakumu
Sesak terasa dirongga nafasku
Disaat dirimu ada didekat ku

Jangan kau anggap semua itu sama
Karena aku tidak sama denganmu
Jangan lagi bertingkah bodoh
Disaat akal mulai menguasai mu

Semua terasa sesak karena prilakumu
Ada saatnya kau belajar untuk itu
Agar pada waktunya semua orang
Akan memujimu.





Primadona
Oleh : Adi Bima


Dulu kamu sangat digemari
Dari yg tua sampai yg muda
Walau Batu
Kamu primadona ku

Untuk meminangmu
Sangat menguras tenaga ku
Pagi hingga larut malam dan menjelang pagi
Semua sibuk denganmu
Batu yg dulu berdebu Jadi hiasan jemari ku

Tapi kini kamu hanya teronggok lesu
Tak ada lagi yg peduli denganmu
Dan kini debu menjadi teman sejatimu
Entah apa yg dalam benak ku, sampai kau menjadi hiasan jemariku
Batu oh batu, hanya kau yg tau apa isi hatiku.




Judul : Kepala Negara
Dibuat oleh : Adi Bima


Wahai Presiden Republik Indonesia.
Bagai mana sikap seorang kepala negara.
Disaat Rakyatnya datang ke istana.
Menagih janji kepada kepala negara

Mengharap janji untuk pengangkatan pegawai negri.
Tapi janji hanya tinggal janji
Disaat itu pula seorang kepala negara sibuk dengan rutinitasnya
Akan kah janji janji yg terucap, akan berlalu pergi begitu saja.
Tak sedikit rakyat mencibirnya dan tak sedikit pula rakyat masih menyanjungnya.

Wahai kepala negara, sampai kapan
Janji janji yg terucapa akan terlaksana
Disaat rakyat masih banyak menderita
Kepala negara sibuk dengan pekerjaan nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar