RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Sabtu, 14 Agustus 2021

KUMPULAN TAUSIYAH AL-USTADZ SIAMIR MARULAFAU



ANAK YATIM PIATU ITU, APA?
Oleh : Al- Ustad. Ascc.Prof.Siamir Marulafau


Perlu diketahui bahwa sangat besar pahala bagi yang menyantuni anak yatim piatu dalam agama Islam. Maka banyak sekali orang-orang Islam berlomba-lomba untuk mencari pahala dalam menyantuni anak yatim piatu dalam kehidupan bermasyarakat Islam.

Dalam hal ini kita juga harus mengetahui perbedaan anak yatin dan piatu serta anak yatim piatu. Secara singkat, dikatakan bahwa anak yatim itu adalah anak yang ditinggal oleh Bapaknya karena meninggal dunia di kala anak masih kecil dan belum baligh. Sedangkan anak piatu adalah anak yang masih kecil belum baligh ditinggal oleh Ibunya karena meninggal dunia. Anak yatim piatu adalah anak yang ditinggal kedua orang tuanya juag karena meninggal dunia dalam keadaan belum baligh. Allah berfirman dalam Al-Qur’an, surah Ad- Duha, Ayat 6:

اَلَمۡ يَجِدۡكَ يَتِيۡمًا فَاٰوٰى

Alam ya jidka yatiiman fa aawaa

Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),

Mungkin timbul pertanyaan kepada kita. Apakah anak yatim atau piatu itu perlu disantuni? Dalam konteks firman Allah tersebut di atas,iya sudah jelas anak yatim dan termasuk piatu itu dilindungi dan dikasihi dengan memberikan santunan bagi mereka yang belum baligh. Mereka punya hak untuk dilindungi dan disantuni meskipun anak yatim itu punya Ibunya yang kaya raya, pejabat, guru, karena ditinggal oleh Bapaknya. Dan begitu juga anak piatu yang ditinggal Ibu karena meninggal dunia walaupun Bapaknya seorang pejabat, guru, dosen , anak piatu ini punya hak untuk disantuni bukan karena Bapaknya punya jabatan, uang, dan lain sebagainya tapi HUKUM ISLAM yang menentukan hak mereka. Apalagi anak yatim piatu yang ditinggal oleh kedua orang tuanya sejak kecil. Anak inilah yang paling diutamakan untuk disantuni.

Medan, 02-04-2021



NIKAH SIRI
Oleh : Al-Ustad.Siamir Marulafau


Assalamullaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Di celah - celah sidang Mesjid Muslim Nias (MMN) di kantor KUA, Patumbak Medan, seorang hamba Allah bertanya kepada saya. Pertanyaannya begini " Ustad, di atas ini tertulis Balai Pernikahan dan apakah pernikahan siri itu diterima oleh Bapak Kepala KUA ini?" Apa sebenarnya Nikah Siri itu, apakah sah atau tidak? Jika saya sudah nikah siri dengan seseorang gadis belia, atau janda, apakah surat nikah siri itu berlaku bila saya dengan seseorang itu menginap di sebuah hotel dan lantas digerebek oleh Polisi?"

Lantas saya jawab : " Kalau nikah siri itu dulunya, iya sah saja jika rukun nikah terpenuhi tetapi sekarang zaman sekarang sudah berubah dan sementara kita berada di wilayah negara Republik Indonesia yang dipimpin oleh Pemerintah dan didampingi oleh para ULAMA yang fakih dan mereka ini termasuk "ULIL AMRI MINGKUM",yaitu Amir = Pemimpin. Biar hamba Allah mengerti bahwa dalam Al- Qur'an Allah berfirman dalam surah, An-Nisa Ayat 59

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ

Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Nah, jelas bahwa pada ayat yang difirmankan di atas, Allah menyuruh dan menyarankan kita sebagai hamba-Nya untuk taat kepada ULIL AMRI MINGKUM sebagai yang berhak menentukan perkaranya Allah dalam sebuah negara. Mengapa hal ini tidak dibenarkan oleh PEMERINTAH sebagian orang yang menerima amanah dari Allah Swt karena apabila NIKAH SIRI ini terus menerus dilaksanakan maka nikah itu akan berkembang secara liar, dan akan bisa berantakan karena tidak melalui proses ADMINISTRASI NEGARA. Pemerintah sangat sensitif dalam memandang perlakuan nikah siri ini dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat terutama kaum WANITA yang dinikahi dan mereka akan menjadi korban karena nikah siri itu tidak kuat secara hukum. Bila anda sudah nikah sirih tanpa melalui prosedur Administrasi KUA dan kemudian punya anak, tentu anda akan mendapat kesulitan untuk mendaftarkan anak tersebut sebagai WARGA YANG SAH( maksudnya dalam mengurus akte kelahiran seorang anak yang dilahirkan) atau mengurus surat KARTU KELUARGA DAN KTP, betul apa tidak?

Nah, karena nikah siri itu tidak memiliki kekuatan untuk membina rumah tangga,maka apabila timbul pertengkaran antara suami istri atau tidak ada kesesuaian pemikiran dalam rumah tangga, maka perceraian itu GAMPANG SAJA, dan kemungkinan pembagian harta gono gini itu pun jika dibawa ke jalur hukum,tidak kuat karena nikah dibawa tangan.

Jika hamba Allah yang beriman dan tidak taat pada ke Amiran atau Pemimpin yang sama dengan PEMERINTAH berarti hamba Allah tak patuh pada Allah Swt. Orang yang tak patuh pada Allah adalah orang yang dibenci dan dilaknat oleh Allah Swt berarti masuk neraka. Sesuai dengan apa yang difirmankan Allah Swt dalam surah An- Nisa, Ayat 14 :

وَمَنۡ يَّعۡصِ اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ وَيَتَعَدَّ حُدُوۡدَهٗ يُدۡخِلۡهُ نَارًا خَالِدًا فِيۡهَا ۖ وَلَهٗ عَذَابٌ مُّهِيۡنٌ

Wa mai ya'sil laaha wa Rasuulahuu wa yata'adda huduudahuu yudkhilhu Naaran khaalidan fiihaa wa lahuu 'azaabum muhiin


Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar batas-batas hukum-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka, dia kekal di dalamnya dan dia akan mendapat azab yang menghinakan.

Tafsir

Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dengan melakukan perbuatan dosa, tidak menaati perintah-perintah-Nya, dan melanggar batas-batas hukum-Nya yang telah disyariatkan untuk hamba-hambaNya, niscaya Allah akan membalas atas pelanggaran yang dilakukan dengan memasukkannya ke dalam api neraka yang penuh penderitaan, dia kekal abadi di dalamnya dan dia akan mendapat azab yang pedih dan menghinakan. Balasan yang mereka terima setimpal dengan tindakan mereka melecehkan ketentuan Allah dan meremehkan orang-orang yang mereka halangi hak-haknya.

Karena nikah sirih ini termasuk perilaku yang hukumnya tidak kuat dalam negara Republik Indonesia ini ,maka surat nikah ini tidak sah dalam ADMINISTRASI NEGARA. Apalagi Allah Swt telah mengamanahkan kepada Pemerintah (termasuk Ulama) sebagai Wakil Allah di bumi Indonesia untuk mengambil kebijakan tentang perihal nikah siri, iya harus dipatuhi dan apabila tidak berarti itu adalah PELANGGARAN. Makanya nikah sirih itu dikatakan HARAM. Jika haram berarti ZINA. Jika hanya menunjukkan surat nikah di bawah tangan dan kemudian menginap di sebuah hotel dengan istri anda dan kemudian ada pemeriksaan buku nikah. Maka hamba Allah akan ditangkap dan di bawa ke kantor polisi. Bila anda menunjukkan buku nikah yang ada capnya/stempel disertai tanda tangan pejabat berwenang dalam akte surat nikah itu, berarti anda selamat dari penggerebekan.

Lantas hamba Allah bertanya lagi, mengapa demikian Ustad tapi persyaratan nikah sudah ditempuh secara HUKUM SYARIAT?

Lantas saya jawab : Kemungkinan di sebagaian negara lain, nikah siri ini iya mungkin boleh-boleh saja tergantung pada Pemerintahannya, tetapi Hamba Allah tinggal di mana? Jika tinggal di negara RI ini, iya harus patuh pada peraturan pemerintah dan jika tidak patuh atau melanggar ketentuan dalam negara di mana anda tinggal iya RESIKO bagi diri anda. Mengapa nikah sirih ini tidak sah dalam kepemerintahan Negara Republik Indonesia karena akan dikhwatirkan akan terjadi pernikahan yang liar di kalangan para pejabat atau orang-orang kaya ke sana sini. Jadi jika anda terus juga nikah siri, lebih baik anda mencari negara lain dan angkat kaki dari negara ini.

Oh, begitu Ustad, dan saya mengatakan iya sebagai warga negara RI yang sah dan beriman kepada Allah, iya lebih baik patuh pada butir-butir ayat-ayat di atas supaya kehidupan di dunia yang fana ini aman dan tidak bermasalah, selamat dunia dan akhirat.

Ok. Ustad, saya pikir NIKAH SIRI itu boleh dan rupanya kepala KUA ini pun tidak setujui jika ada NIKAH SIRI di Kantor ini. Terima kasih atas ulasan Ustad.

Demikianlah penjelasan pertanyaan hamba Allah ini ,saya bentangkan. Bila ada kekurangan dan kelebihan dalam penyampaian, maka saya mohon maaf.

Wassalam,
Assc. Prof. Ustad.
Siamir Marulafau



لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
SALAT TARAWIH
Oleh: Assoc.Prof.Ustad.Siamir Marulafau,M.Hum


Kaum muslimin dan mmuslimah rahimah kuullah

,ada seorang hamba Allah bertanya pada saya.Pertanyaannya begini :” Ustad, mana yang lebih afdal dan benar salat tarawih yang 11 rakaat atau yang 23 rakaat?”

Lantas, saya jawab :”Salat tarawih itu adalah salat sunnah yang dikerjakan pada bulan Ramadan. Rasulullah telah mengerjakan salat tarawih 11 rakaat bersama witir. Salat tarawih dilaksanakan setelah salat Isya dengan jumlah rakaat 8 dan ditambah witir 3 rakaat dengan dua salam (HR.Muslim). Sementara salat tarawih yang 23 rakaat juga memiliki dasar hukumnya dan salat yang 23 rakaat ini juga pernah dilaksanakan oleh Rasulullah sendirian pada bulan Ramadan sebanyak 20 Rakaat dan ditambah witir 3 rakaat menjadi 23 rakaat yang dapat dijumpai dalam hadis (HR Baihaki dan Thabrani), dan juga hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Hajar. Kemudian setelah Rasulullah wafat, salat tarwih yang 23 rakaat ini tetap dilaksanakan oleh para sahabat di zaman Umar Bin Khatab dan kemudian dilanjutkan pada zaman Khalifah Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Keduanya memiliki landasan hadis yang kuat.”

Merujuk pada pelaksanaan salat tarawih di atas tergantung pada seseorang umat Islam yang beriman. Mau rakaat yang mana dilaksanakan pada bulan Ramadan. Jika saudara menjumpai salat tarawih yang 23 rakaat. Sementara dalam niat anda hanya ingin melaksanakan salat tarawih 11 rakaat, iya tak masalah. Cuma dalam hal ini, jika anda sudah sampai ke 8 rakaat, anda boleh meninggalkannya dan anda sambung dengan witir 3 rakaat baik di Mesjid itu juga maupun di rumah. Apabila anda menjumpai salat tarawih di salah satu Mesjid dengan 11 rakaat,iya tak masalah. Cuma saudara berhenti pada rakaat yang ke 8 dan selanjutnya anda boleh mengerjakannya di rumah sampai 20 rakaat ditambah dengan witir 3 rakat dua salam.Jadi jumlah rakaatnya adalah 23 rakaat.

Kemudian, hamba Allah itu bertanya lagi :” Ustad, jadi mana yang lebih besar pahalanya yang 11rakaat atau 23 rakaat?”

Lantas, saya jawab :” Di bulan Ramadan ini, Allah menyarankan kepada kita umat islam yang beriman supaya kita memperbanyak amal ibadah dan sujud kepadaNya. Agar kita menjadi orang yang takwa. Makin banyak kita bersujud dengan rakaat yang banyak, makin banyak pahala kita. Dasar saya sebagai Ustad mengatakkan hal ini adalah Allah Swt memerintahkan dan memberikan 50 rakaat kepada Nabi Muhammad s.a.w. di Sidratal Muntaha sewaktu Rasulullah Israj Mikraj.

Merujuk pada perintah 50 rakaat ini, dapat kita tangkap bahwa Allah Swt lebih senang jika hamba-hambaNya yang beriman banyak bersujud dengan rakaat yang banyak dan apalagi pada bulan Ramadan, iya apa tidak? Maka masalah salat tarawih baik yang 11 atau 23 rakaat tak usah dipertentangkan. Jadi, yang menjadi masalah adalah bila hamba Allah di bumi ini tidak salat tarawih dan hanya membuang waktu di PUS KOPI , mengopi dengan yang bukan Muhrim, hehehe. Ingat, Allah itu Maha melihat dan Mendengar apa –apa yang dikerjakan manusia-manusia di bumi.

Wah, luar biasa Ustad. Jelas sekali. Kalau begitu aku mau salat tarawih yang lebih afdal dan banyak pahalanya ketimbang membuat banyak lahan selama hidup di dunia ini. Karena kehidupan di dunia ini tak abadi,dan amal jua yang dibawa mati. Terima kasih Ustad atas penjelasannya. Moga keterangan ini menjadi amalan zariah buat Ustad karena ini menyangkut ilmu yang bermanfaat.

Demikianlah penjelasan salat tarawih yang 11 dan 23 rakaat dibentangkan dan dijawab atas pertanyaan hamba Allah. Adapun kekurangan dan kelebihan dalam penyampaian , mohon dimaafkan.

Medan,22-04-2021



RAGAM JAMAAH :
Oleh : Ustad. Associate.Prof. Siamir Marulafau,M.Hum


Assalamuallaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh

Ada hamba Allah bertanya: "Mengapa Ustad tak berbaiat pd seseorang yang dianggap Imam/Amir,Spt jamaah LDII?"

Lantas, saya jawab : "Di negara kita ini banyak sekali ragam agama, khususnya Islam.Dikatakan bahwa ada sekitar 13 agama Islam yang sesat. Tapi namun demikian karena negara ini adalah berlandaskan PANCASILA dan UUD 1945, Orang Islam bebas memeluk agamanya masing-masing. Untuk itu, bila saudara menanyakan mengapa saya tak berbaiat kepada ke Amiran sebuah lembaga/Doktrin Jamaah seperti jamaah LDII atau mengikuti Jamaah LDII adalah disebabkan karena saya kurang yakin dengan seseorang yang dibaiat dalam jamaah tersebut. Jadi, mungkin bertanya-bertanya hati kita, apa sebenarnya pengertian BAIAT itu? Di dalam Al-Quran , surah Al-Fath, Ayat 10, Allah berfirman :

اِنَّ الَّذِيْنَ يُبَايِعُوْنَكَ اِنَّمَا يُبَايِعُوْنَ اللّٰهَ ۗيَدُ اللّٰهِ فَوْقَ اَيْدِيْهِمْ ۚ فَمَنْ نَّكَثَ فَاِنَّمَا يَنْكُثُ عَلٰى نَفْسِهٖۚ وَمَنْ اَوْفٰى بِمَا عٰهَدَ عَلَيْهُ اللّٰهَ فَسَيُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا ࣖ

Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepadamu (Muhammad), sesungguhnya mereka hanya berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barang siapa melanggar janji, maka sesungguhnya dia melanggar atas (janji) sendiri; dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Dia akan memberinya pahala yang besar.

Dari pengertian ayat tersebut di atas,jelas kepada kita semua ,pengertian "BAIAT" itu adalah perjanjian dalam istilah SETIA dan TAAT Allah, Rasul dan Amir Ulil Amri Mingkum). Ini adalah dasar sebuah Doktrin mengartikan kuatnya posisi "AMIR' yang dibaiat. Kemudian untuk memperkuat ayat di atas, jamaah menambah kekuatan "BAIAT" dengan apa yang difirmankan Allah Swt dalam surah An-Nisa, Ayat 59 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ

Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Sekarang kemungkinan kita bertanya ,"SIAPA ULIL AMRI MINGKUM YANG DIBAIAT= AMIR = PENGUASA(PEMIMPIN ) dalam negara Republik Indonesia ini?"

Lantas,di jawab:" Sebenarnya jika kita hidup di zaman Rasulullah,iya kita harus berbaiat kepadanya, sebagai Nabi, yang diutus dan sebagai PANUTAN dalam agama Islam.Mengapa turun ayat ini?Karena pada zaman Rasululullah itu, banyak orang Arab Quraisy yang jahil dan kurang patuh pada Rasulullah sebagai utusan Allah, terlebih-lebih Pamannya, Rasul yang tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai utusan Allah.

Nah, Jika kita membaiat seseorang yang diangkat sebagai AMIR pada masa era Presiden Joko Widodo ini, SIAPA SEBENARNYA AMIR YANG DIBAIAT ITU? Di setiap negara juga punya AMIR (Pemimpin). Mungkin timbul pertanyaan, apakah seseorang yang diakui AMIR (Pemimpin) dalam jamaah itu sama dengan RASULULLAH? Bila Rasulullah dibaiat pada zamannya, iya bisa saja dan itu pun HARUS karena Rasulullah tidak sama dengan manusia biasa, iya apa tidak? Rasulullah sebagai utusan Allah sudah dibedah dan disucikan, dengan catatan bahwa Nabi Muhammad s.a.w., itu adalah dikatakan 'Uswatun Hassanah' ,seorang Pemimpin yang baik, terhindar dari sifat kedengkian, penipuan , congkak, dendam dan lain sebagainya. Nah, apakah sama dengan manusia-manusia sekarang ini?

Kita harus mengingat bahwa Ulama-terdahulu bukanlah orang-orang bodoh menafsirkan makna Al-Qur'an dari yang tersurat ke yang tersirat. Mereka mengetahui semua masalah dalil Qur'an. Mereka hanya condong kepada pengangkatan "ULAMA YANG FAKIH" sebagai ULIL AMRI dalam menentukan perkaranya Allah dengan FATWAH mereka yang harus ditaati dan bukan sebagai ULIL AMRI (=AMIR) dalam satu wadah atau jamaah maupun DOKTRIN. Pengangkatan seseorang Amir dalam satu wadah di Negara Republik inilah kadang membuat kegegeran dan permasaalahan dalam sebuah negara yang menyebabkan KONFILIK SOSIAL beragama. Dalam pikiran saya , lebih baik kita patuh dan taat pada ulama yang fakih dan tidak menyelewengkan isi kandungan AL-Quran yang telah disahkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai PEMIMPIN di negara ini.

Kemudian,hamba Allah itu bertanya kepada saya lagi , Ustad:" Jadi ragam jamaah apa yang benar dan harus diikuti?"

Lantas,saya jawab :" Memang islam ini terbagi 73 golongan dan hanya satu golongan yang dijamin masuk surga Allah. Adapun golongan itu adalah AHLUL SUNNAH WALJAMAAH' selain tidak. Golongan ahlul sunah wal jamaah adalah sekelompok umat Islam yang beramal berdasarkan AL-Quran dan AL-Hadist merujuk pada Istihaj para Ulama dan bukan pada seseorang yang dibaiat. Dengan pengertian bahwa apa yang diperintahkan dan dilarang dalam AL-Qur'an harus dipatuhi. Apa perintah dilaksanakan dan apa larangan dijauhi dan percaya terhadap eksistensi Allah yaitu tidak ada yang mengawali dan mengakhiri. Percaya dan yakin ada surga neraka Allah beserta sejarah-sejarah yang ada dalam AL-Quran. Maka untuk ini, kita tak boleh taklik-taklik pada seseorang yang mengaku dirinya Nabi Muhammad s.a.w, dan dibaiat, nanguzubillahi minzholik. Dia saja bisa masuk neraka tapi Kalau Rasulullah ,iya sudah dijamin masuk surga dan bahkan orang pertama masuk surga Allah. Maka diharapkan pada Saudara-saudari kita yang telah membaiat seseorang dalam satu Doktrin hendaknya kembalilah pada jalan yang benar supaya kehidupan beragama di dunia selamat sampai ke akhirat.

Demikianlah tausiah tentang BAIAT yang dipertanyakan kepada saya, dan apabila ada kekurangan dan kelebihan mohon dimaafkan.

Medan,21-04-2021



لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
SALAT TASBIH
Oleh : Assc.Prof.Ustad.Siamir Marulafau,M.Hum


Saudara kaum Muslimin dan Muslimah Rahimah Kumullah, ada seorang hamba Allah bertanya pada saya. Pertanyaannya begini : “Ustad, apa pengertian dari salat tasbih, dan apakah salat tasbih itu boleh dilaksanakan secara berjamaah?”

Lantas, saya jawab :” Salat tasbih itu adalah salah satu salah sunah dan hukumnya bukan salat wajib. Salat tasbih ini dilaksanakan pada siang hari atau malam hari dengan 4 rakaat dan satu salam. Dalam salat tasbih in dituntun kita untuk membacakan tasbih (Subhanallah Walhamdulillah Walailahaillah Wallahu Akbar) sebanyak 75 tasbih pada setiap satu rakaat. Jadi jika empat rakaat satu salam berarti 4 X 75 = 300 tasbih.”

Kemudian, hamba Allah ini bertanya pada saya :”Apakah kedudukan hadis tentang salat tasbih ini kuat atau bagaimana, Ustad?”

Lantas, saya jawab :” Sepanjang saya pelajari hadis walaupun saya berada di Fakultas Ilmu Budaya,USU, saya tidak pernah mendengar dan mempelajari bahwa ada hadis yang saheh tentang salat tasbih. Sebagai pembuktian,marilah kita kutip pendapat para sahabat di zaman Rasulullah s.a.w. sebagai berikut:

“Al-Hafizh al-Mundziri (wafat 656 H) berkata, "Hadits ini telah diriwayatkan dari banyak sahabat Nabi, dan yang paling baik ialah hadits Ikrimah ini. Dan telah dishahihkan oleh sekelompok ulama, di antaranya al-Hafizh Abu Bakar al-Aajuri, Syaikh kami al-Hafizh Abul Hasan al-Maqdisi, semoga Allah merahmati mereka. Abu Bakar bin Abu Dawud berkata, "Aku mendengar bapakku berkata, 'Tidak ada hadits shahih dalam shalat tasbih, kecuali ini'." Muslim bin al-Hajjaj berkata, "Tidaklah diriwayatkan di dalam hadits ini sanad yang lebih baik dari ini (yakni isnad hadits Ikrimah dari Ibnu Abbas)." (Shahih at-Targhib wat Targhib, 1/281, karya al-Mundziri, tahqiq al-Albani).”

Merujuk pada pendapat di atas, jelas bahwa tak ada hadis shahih tentang salat tasbih. Tapi walaupun demikian para ulama berikutnya telah menyariatkan salat tasbih menjadi satu amalan yang baik dilaksanakan oleh kaum muslimin dan muslimah di mana pun berada.

“Selain para ulama di atas, yang juga termasuk menshahihkan hadits shalat tasbih ini ialah Imam Daruquthni, Ibnu Mandah, al-Khathib al-Baghdadi, Ibnu shalah, Ibnu Hajar al-Asqalani, as-Suyuthi, Syaikh Ahmad Syakir, dan lainnya.”

Seterusnya, Hamba Allah bertanya pada saya:”Ustad, apakah salat tasbih itu boleh berjamaah atau bagaimana?”Lantas, saya jawab :” Sebenarnya, belum ada hadis ditemukan untuk salat tasbih berjamaah. Cuma sebagian para ulama pada masa sekarang menshahihkan hadis dhaif untuk berbuat seperti itu. Meskipun salat tasbih dilaksanakan secara berjamaah oleh mereka tapi pahala tidaklah seperti pahala salat berjamaah. Karena salat tasbih itu dituntun untuk individu bukan berjamaah.”

Seterusnya, Hamba Allah bertanya pada saya :”Ustad, apakah salat tasbih ini termasuk bida’ah atau tidak, sungguh bingung?”

Lantas, saya jawab :” Banyak ulama sebelumnya mengatakan bahwa salat tasbih ini adalah salah satu salah sunah yang memberikan pahala bagi seseorang yang melaksanakannya dengan catatan bahwa Allah Swt akan mengampuni semua dosa-dosanya, dan kembali seperti anak kecil yang tak berdosa, akan tetapi ada juga sebagian ulama mengatakan salat tasbih ini adalah termasuk bid’ah karena hadisnya tak kuat. Marilah kita kutip pendapat ulama di bawah ini:

“Syaikh Salim al-Hilali dalam kitab beliau Mukaffiratudz Dzunub, menyebutkan tiga bid’ah berkaitan dengan shalat tasbih ini, yaitu:

1. Mengkhususkan pada bulan Ramadhan, atau mengkhususkannya pada tanggal 27 Ramadhan.

2. Melakukan secara berjama’ah.

3. Melakukan sehari lebih dari sekali. (Selain bid’ah di atas, ada juga bid’ah lainnya, seperti:)

4. Sebagian kaum muslimin ada yang melakukan setiap selapan (istilah Jawa, yaitu 35 hari) sekali.

Nah,sudah jelas kepada kita bahwa pada point no.2 itu, salat tasbih tidak dilakukan secara berjamaah dan dapat dikatakan termasuk bid’ah. Dan tidak khusus dilaksanakan untuk bulan Ramadan.

Demikianlah penjelasan tentang salat tasbih yang dapat disampaikan pada tausiah singkat ini. Apabila ada keurangan dan kelebihan, mohon dimaafkan.

Medan, 24-04- 2021
Referensi: https://konsultasisyariah.com/3534-shalat-tasbih-bidah...




PERAN PUASA DALAM KEHIDUPAN UMAT ISLAM BERIMAN

Ustad.Assoc.Prof. Siamir Marulafau,M.Hum menyampaikan khutbah Jumat di Mesjid Muslim Nias dengan tajuk " Peran Puasa Dalam Kehidupan Umat Islam Beriman ".

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh

Sidang jumat yang berbahagia, mangasyaral Muslimin Rahimah Kumullah yang dimuliakan Allah Swt. Kita ini sedang menjalankan amal ibadah puasa yang diperintahkan oleh Allah Swt kepada kita sebagaimana yang tertera dalam Al- Qur'an, Ayat 183 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

Merujuk pada ayat yang dibacakan tadi, sudah jelas bahwa ini salah satu perintah yang harus ditaati supaya kita kaum muslimin dan muslimah yang beriman juga menjadi takwa kepada Allah Swt. Orang-orang takwa kepada Allah adalah orang-orang yang menjadi kekasih Allah. Bila hamba -hamba Allah ini menjadi orang yang takwa sudah tentu menjadi orang-orang yang muttakim. Adapun orang-orang yang muttakim itu bertingkat-tingkat keimanan mereka. Ada orang yang mengaku Islam beriman tetapi tak puasa. Ada juga mereka yang mengaku Islam kadang puasa dan kadang tidak. Tetapi alangkah baiknya bila orang Islam beriman seperti kita yang hadir dalam menjalankan salat Jumat di tempat yang berbahagia ini sekarang selalu berpuasa selama sebulan berturut-turut dan pada bulan syawal juga melaksanakan puasa enam setiap tahunnya akan dinilai sebagai hamba Allah yang imannya penuh dan tawakal di sisi Allah Swt. Orang-orang yang seperti inilah yang sangat disenangi oleh Allah Swt.

Sidang jumat yang berbahagia, janganlah kita sebagai hamba Allah selalu melalaikan dan tidak mengetahui tentang apa yang dilarang dalam masa berpuasa. Berpuasa itu memiliki peran dan juga punya syarat-syarat berpuasa. Maka sebelum kita berpuasa, kita harus tahu apa saja yang akan membatalkan puasa kita pada bulan Ramadan ini.Ini wajib kita tahu agar puasa yang kita kerjakan akan tidak sia-sia. Dengan pengertian, jangan kita hanya menahan lapar dan dahaga sepanjang hari, yakni mulai dari sebelum terbit fajar sampai terbenam matahari.

Sidang jumat yang berbahagia, yang dimuliakan Allah Swt. Wajib kita tahu bahwa hal-hal yang membatalkan puasa adalah : 1.Makan dan Minum Dengan Sengaja, 2. Memasukkan Dengan Sengaja Benda ke dalam Rongga yang Terbuka, seperti lubang mulut, dan lubang kemaluan, 3.Muntah dengan sengaja, 4. Keluar Haid & Nifas, 5.Gila, 6. Murtad ,7. Keluar Mani dengan Sengaja, 8. Bersetubuh di Siang hari.

Mangasyaral Muslimin Rahimah Kumullah, jika kita sudah mengetahui hal-hal yang membatalkan puasa kita pada bulan Ramadan ini, alangkah baiknya jika kita memperbanyak salat sunah, sedekah , membaca Al-Quran dan berzikir kepada Allah Swt supaya kita menjadi orang TAKWA seraya kita menghindarkan hal- hal yang mengandung dosa dan maksiat supaya nilai puasa kita tak akan sia-sia di sisi Allah Swt.

Demikianlah Khutbah jumat yang dapat disampaikan kepada kita semua. Moga apa yang disampaikan akan menjadi penambahan iman kepada kita semua. Aamiin ya rabbal allamiin.

Medan ,16-04-2021



لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
ILMU ITU,APA?

Assoc.Prof. Ustad.Siamir Marulafau,M.Hum disinyalir telah belajar Ilmu Fiqih, Ilmu Faraid, Ilmu Tafsir, Ilmu Tauhid, Sufistik , dan Ilmu -ilmu yang menyangkut Keagamaan Islam bersumber dari Al-Qur'an dan Hadis di samping ilmu linguistik, dan Sastra dan ilmu Teknik Sipil secara Praktis.

Beliau juga aktif memberikan khutbah Jumat sebagai Khatib di berbagai Mesjid di kota Medan dan sekitarnya dan memberikan pengajian kepada ibu-ibu dan jamaah Mesjid Al - Amin tentang Tauhid sekali dalam dua bulan bergantian dengan Ustad lainnya.

Ilmu itu,apa? Dalam pikirannya,ilmu itu sangat penting sebagai bekal hidup di dunia dan akhirat. Ilmu itu dalam pikirannya ada dua jalur, yaitu : Ilmu yang bermanfaat di dunia khususnya dan ilmu yang yang bermanfaat di dunia dan akhirat. Maka bagaimana pun ilmu dunia yang diperoleh jika tak ada ilmu agama maka kehidupan itu ibarat malam tak berbintang dan tentu saja gelap. Tuntutlah ilmu agama sebelum dipanggil oleh Allah Swt. Ilmu itu wajib bagi kaum muslimin dan muslimah mengetahuinya sebelum meninggal dunia dan juga diterapkan untuk AMAR MA'ARUf NAHIR MUNGKAR sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah s.a.w. kepada para sahabat : "Talbi ilm Faridhatum Mingkulim Muslimin". Dalam Al-Quran juga Allah berfirman,surah al-Isra,Ayat 36 :

وَلَا تَقۡفُ مَا لَـيۡسَ لَـكَ بِهٖ عِلۡمٌ‌ ؕ اِنَّ السَّمۡعَ وَالۡبَصَرَ وَالۡفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤٮِٕكَ كَانَ عَنۡهُ مَسۡـُٔوۡلًا

Wa laa taqfu maa laisa laka bihii 'ilm; innas sam'a walbasara walfu'aada kullu ulaaa'ika kaana 'anhu mas'uulaa

Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. Maka untuk ilmu yang bermanfaat untuk dunia akhirat harus berguru secara estafet yaitu dari GURU ke MURID dan terus menerus.

Dalam pandangan Beliau, seseorang yang punya ilmu tak boleh sombong karena ilmu itu adalah merupakan pemberian dan anugerah Allah Swt kepada manusia. Ilmu itu harus diterapkan kepada masyarakat supaya kehidupan itu bersinar dan terang. Orang yang berilmu itu harus disertai dengan AKHLAK. Karena Akhlak itu menunjukkan bahwa seseorang memiliki watak yang baik, baik dalam gerak , langkah dan ucapan yang merujuk pada karakter Rasulullah s.a.w.

Kadang sebagian orang awam melihat sinis dan merasa rendah hati dan bahkan meleceh orang -orang yang berilmu dengan berbagai cara, dan disebabkan oleh faktor internal dari dalam diri seseorang atau sekelompok umat yang dalam hati seseorang atau mereka merasa iri atau cemburu apalagi jika ilmuan itu memiliki gelar dan jabatan. Sementara dalam diri manusia yang berilmu tidak menyombongkan diri. Apa yang disombongkan di dunia ini semuanya fana dan tak ada yang kekal. Orang yang berilmu itu sangat takut akan eksistensinya sebagai ilmuan jika dipandang dari firman Allah di atas untuk mempertanggungjawabkannya di sisi Allah Swt.

Demikianlah penjelasan tentang " Apa ilmu itu?"Bila ada kekurangan dan kelebihan dalam penyampaian, mohon dimaafkan. Terima kasih.

Wassalam,

Medan,02-05-2021



BULAN RAMADAN BULAN PENGAMPUN
Oleh: Associate.Prof. Udstaz.Siamir Marulafau,M.Hum


Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh,

Saudara kaum Muslimin Rahimah Kumullah, ada seorang hamba Allah bertanya pada saya. Pertanyaannya begini : " Ustad, Bapak seorang penyair dan juga banyak menulis pantun, mengapa ustad keras sekali berucap dan menulis, : Pada bln Ramadan ini kajian pantun tak dikenal Allah tapi zikir dan kaji kitab-Nya yang penting .Murkalah hambanya jika menentang. Apakah Ustad tak salah berkata demikian. Nampaknya, Ustad, melarang kegiatan berpantun dan mungkin juga kegiatan seni lainnya tak boleh dalam bulan Ramadan"

Lantas, saya jawab : " Wah, hahaha. Memang banyak yang menyalahkan Ustad. Sebagian mereka mengklaim status saya ini KERDIL dan hanya berlandaskan pada TEKS dan INKONSISTEN,,,,hehehe. Sementara orang-orangnya PENYAIR, SASTRAWAN. Tapi aneh, kok tak di mengerti bahas saya sebagai PENYAIR, aneh tapi nyata penafsiran mereka tentang STATUS saya menggunakan bahasa PUITIK dengan gaya bahasa ANTI KLIMAKS ,yang artinya kata -kata pada kalimat seperti : " Pada bln Ramadan ini kajian pantun tak dikenal Allah tapi zikir dan kaji kitabNya yg penting (PUISI dengan bahasa PUITIK) . Murkalah hambanya jika menentang". Ternyata pada kalimat KAJIAN PANTUN TAK DIKENAL ALLAH itu sebenarnya bukan Allah melarang tetapi Allah marah dan tidak senang jika hamba-hamba-Nya, seperti orang-orang beriman khususnya pada bulan Ramadan lebih cenderung mengerjakan hal yang lahan-lahan, merujuk pada BUDAYA semata walaupun itu SHIAR agama yang hak dan benar,yaitu Islam. Wajib diingat bahwa dalam satu tahun itu ada 12 bulan, dan salah satu bulan yang mulia di dalamnya adalah adalah bulan Ramadan yaitu BULAN MAGHFIRAH, yaitu bulan pengampun. Di ujung ayat 183,surah Al-Baqarah dalam al-Quran itu, Allah berfirman :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,


Sudah jelas bahwa dalam ayat tersebut di atas,Allah Swt cenderung menginginkan hamba-hamba-Nya di bumi supaya menjadi orang-orang yang TAKWA. Allah Swt memerintahkan semua umat Islam di dunia supaya benar-benar dan sungguh beramal ada bulan Ramadan khususnya karena bulan ini adalah BULAN YANG SANGAT MULIA di sisi Allah Swt. Maka semua kegiatan orang-orang Islam beriman yang tidak merujuk pada ayat tersebut di atas hendaknya diperkecil kadarnya dan dibedakan sebagaimana kegiatan pada bulan-bulan lainnya. Dan ini tergantung pada pribadi setiap individu atau kelompok ,apakah beriman atau tidak?" Jangan ditafsirkan bahwa dengan kata " ALLAH TAK KENAL"( sama dengan HARAM, tak boleh sama sekali). Tak kenal berarti tak ridha dan akan menimbulkan KEMARAHAN karena Allah itu adalah Maha Melihat dan Maha Mendengar apa-apa yang dikerjakan oleh hamba-hamba-Nya di bumi,iya apa tidak? Allah juga senang jika manusia di bumi berbudaya sepanjang manusia tidak terlena dan terperdaya atas kehidupan dunia sehingga kehidupan untuk akhirat terbengkalai . Allah juga marah dan memurkakan manusia di bumi jika mereka ini hanya mengurus kepentingan dunia saja, boleh tapi pikirkan akhirat. Dunia ini serba menipu dan tak kekal . Allah menurunkan Al-Qur'an pada Nabi Muhammad s.a.w. pada bulan Ramadan sebagai petunjuk untuk meluruskan kehidupan manusia dengan berisikan : PERINTAH, LARANGAN DAN SEJARAH."

Kemudian,seorang hamba Allah bertanya lagi pada saya," Ustad, saya ini sebagai seorang penyair, dan juga gemar berpuisi, berpantun Melayu dan bahkan aktor dalam pementasan di berbagai panggung di negeriku, apakah boleh pada kegiatan seperti itu pada bulan Ramadan ini? Lantas, saya jawab : " Sepanjang saya pelajari Al-Quran, mulai dari Alif Lam Mim, sampai ayat terakhir tak ada larangan untuk itu semua karena Manusia di bumi ini dilahirkan berbangsa dan bersuku-suku dan setiap bangsa dan suku itu memiliki budaya yang berbeda-beda. Cuma jika budaya berpantun Melayu, berpuisi dan berpanggung untuk seni budaya dalam bulan Ramadan seharusnya berbau religi merujuk pada konteks keagamaan karena hal seperti ini hanya dianggap sebagai SHIAR keagamaan. Sementara Allah Swt pada bulan Ramadan khususnya menginginkan hambanya banyak beribadah seperti: Zikir, baca Qur'an , Sedekah , banyak salat sunah seperti salah tahjud, salat dhuha, salat tarwih, salat tasbih, dan lain-lain sebagainya yang merujuk pada perintah Allah sesuai dengan apa yang tertera dalam Al-quran dan Al- Hadis. Mengapa demikian? Karena Allah berfirman dalam Al- Qur'an: " Jannatu Urishtumuha bima kuntum takmalun"(Artinya : Surga itu adalah hanya diwariskan bagi orang-orang yang beramal ". Dan bukan mengamalkan Pantun, puisi, dan pementasan panggung dalam bulan suci Ramadan, iya apa tidak?

Lantas, hamba Allah itu berkata :" Betul sekali Ustad, tahun yang lalu pun saya tadarusan dan khatam Al-Quran dan kami pakai Al-Qur'an yang ada tafsirnya, dan sungguh tak menemukan satu ayat mengatakan bahwa Berpantun, berpuisi dan berpanggung itu tak ada dalam ayat sebagai indikasi bahwa itu adalah salah satu butir PENGAMALAN, hanya disuruh Allah bersedekah, bersujud (salat), banyak mengucapkan asma-Nya , Allah yaitu berzikir, bukan berpantun dengan rima ab ab atau aa aa, tak ada dalam Al-qur'an, Ustad. Hal seperti ini adalah kategori BUDAYA walaupun isinya berbau religi dan ini hanya merupakan Syiar tapi kenapa STATUS YANG USTAD TULIS kok dikritik bangat? Lantas, saya jawab: " Biarkanlah mereka -mereka itu berpendapat demikian, maklum sajalah setiap individu memiliki kefahaman dan ilmu yang berbeda-beda. Ada yang bilang SEUZON, hehehe. Gawat bangat deh.

Tapi bagaimana pula jika ada hamba-hamba Allah yang dengan sengaja meleceh, merendahkan dan menghina dengan mmembuat gambar-gambar melalui media sosial atau WA pada bulan Ramadan ini ,Ustad? Lantas, saya jawab : "Iya disuruh bertaubat dan jika tidak meminta maaf pada yang bersangkutan , iya bisa saja pahala puasanya terhapus dan sia-sia karena segala langkah, ucapan dan tulisan kita di WA itu adalah dicatat, direkam oleh Allah Swt. Segala perbuatan ini akan diperhitungkan oleh Allah Swt di akhirat kelak.

Waduh, ngeri bangat Ustad. Jelas sekali. Maksih Ustad. Baiklah. Demikianlah tausiah singkat ini disampaikan dan bila ada kekurangan dan kelebihan dalam penyampaian mohon dimaafkan.

Wassalam,
Medan, 02-04-2021



لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
GANJARAN SEORANG ISTRI MELAWAN PADA SUAMI
Oleh : Assoc.Prof. Ustadz.Siamir Marulafau,M.Hum


Saudara/Saudari kaum Muslimin dan Muslimah Rahimah Kumullah, ada seorang hamba Allah bertanya pada saya. Pertanyaannya begini: " Ustadz, Bagaimana hukumnya bila seorang Istri melawan dan tak patuh pada seorang Suami?"

Lantas saya jawab : "Jika seorang Istri melawan pada seorang suami maka istri itu sangat tercela di sisi Allah Swt karena Allah berfirman dalam Al-Qur'an , Surah An- Nisaa ,Ayat 34 :

اَلرِّجَالُ قَوَّامُوۡنَ عَلَى النِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعۡضَهُمۡ عَلٰى بَعۡضٍ وَّبِمَاۤ اَنۡفَقُوۡا مِنۡ اَمۡوَالِهِمۡ‌ ؕ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلۡغَيۡبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ‌ ؕ وَالّٰتِىۡ تَخَافُوۡنَ نُشُوۡزَهُنَّ فَعِظُوۡهُنَّ وَاهۡجُرُوۡهُنَّ فِى الۡمَضَاجِعِ وَاضۡرِبُوۡهُنَّ‌ ۚ فَاِنۡ اَطَعۡنَكُمۡ فَلَا تَبۡغُوۡا عَلَيۡهِنَّ سَبِيۡلًا‌ ؕاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيۡرً

Allah SWT berfirman: “... Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar,”. (QS An-Nisaa: 34)


Dalam Islam, istri tidak mematuhi suami dan cenderung melawan suami, biasanya tidak lagi mematuhi perkataan suami dan tidak lagi memperdulikannya disebut dengan nusyuz. Jika istri melakukan perbuatan nusyuz atau melawan suami, maka suami berhak untuk memberikan hukuman.

Oleh karena itu, hukum istri melawan suami adalah haram. Sebab, suami adalah kepala rumah tangga yang hasil kerjanya akan dipertanggungjawabkan langsung di hadapan Allah SWT.

Merujuk pada ayat tersebut di atas, sudah jelas bahwa Istri yang melawan dan tidak patuh pada Suami adalah termasuk hukumnya "NUSYUZ". Ini adalah termasuk perbuatan yang haram. Istri itu tak akan masuk ke dalam surga. Maka dalam hal ini, janganlah sekali-sekali melawan kepada suami jika suami itu adalah seorang yang baik dan bertanggungjawab dalam rumah tangga. Meskipun dalam hukum Islam dikatakan bahwa bila seorang Istri melawan suami dan suami akan mengambil tindakan untuk memukul Istri, iya boleh saja tetapi karena kita tinggal di negara Republik Indonesia yang berstatus NEGARA HUKUM maka pemukulan terhadap istri ini lebih baik dihindari karena sang Suami akan berurusan pada yang berwajib. Maka dalam hal ini, Suami lebih baik menasihati Istri supaya sang Istri jangan mengulangi lagi perbuatannya itu. Dalam kehidupan rumah tangga, seorang istri harus patuh pada seorang suami sebagai seorang PEMIMPIN,dan suami itu termasuk "ULILAMRI MINGKUM",yaitu termasuk IMAM atau AMIR yang harus ditaati. Sebagaimana yang difirmankan Allah Swt dalam Al-Qur'an , Surah An-Nisa' Ayat 59 :

QS. An-Nisa' Ayat 59

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ

Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.


Kemudian, hamba Allah itu bertanya lagi pada saya : " Apa saja hal yang seharusnya tak boleh menentang, melawan serta tak patuhnya seorang Istri pada Suami, Ustad?"

Lantas saya jawab : "Istri sangat tercela jika seorang Istri dalam rumah bertindak pada pada hal-hal yang tersebut di bawa ini:

Istri keluar rumah tanpa izin dari suami. Ini juga tidak dibolehkan saat suami sedang tidak di rumah, meskipun untuk menjenguk orang tua yang sakit atau meninggal. Hal ini pun pernah terjadi di zaman Rasullullah SAW. Namun, jika keluarnya istri untuk kebaikan bersama seperti mencari nafkah jika suaminya sakit atau mencari ilmu agama jika suaminya tidak memiliki cukup ilmu maka dibolehkan.

Istri tidak mau mengikuti suami. Misalnya saat suami harus tinggal di negara lain dan istri menolaknya. Kecuali jika istri sakit atau negara yang dituju sedang terjadi perang atau wabah.

Tidak mau membuka pintu rumah atau kamarnya untuk suami.

Tidak mengikuti kemauan suami ketika suami memiliki kemauan untuk menggaulinya, kecuali jika dalam kondisi sakit.

Tidak menjawab panggilan suami karena sibuk dengan kegiatannya sendiri.

Menuduh suami telah mentalaknya padahal tuduhan tersebut palsu.

Istri berhubungan atau berselingkuh dengan laki-laki lain tanpa sepengetahuan suami atau berbicara dengan orang lain yang menyangkut aib suaminya.

Berkata kasar pada suami dengan raut wajah yang tidak mengenakkan."

Terkecuali jika seorang suami tidak bertanggungjawab dan perbuatan suami juga sangat tercela dalam pandangan Allah Swt seperti : Suami tidak salat, Suami selalu berbuat maksiat, berjudi dan lain-lain sebagainya yang tak pantas dilakukan sebagai seorang suami dan wajib Istri itu juga menasihati Suami.

Rasulullah SAW mengisyaratkan ada beberapa hal saat istri tidak perlu mentaati suami: “Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam hal kemaksiatan kepada Allah Azza wa Jalla," (HR Ahmad, no. 1098)

Merujuk pada hal seorang Istri tak mentaati suami, maka dalam tausiah singkat ini dikutip sebuah pandangan, yang "Menurut International Journal of Fiqh and Usul al iqh Studies laki-laki tidak berhak mewajibkan istrinya untuk mematuhi perintah yang tidak diakui syariat, apalagi jika mematuhinya akan merugikan istrinya.

Seorang perempuan harus menaati suaminya dalam menjalankan perintah yang diwajibkan oleh syariat dan adat istiadat yang lurus.

Lalu, dalam keadaan apa saja istri boleh tidak mentaati perintah suaminya?

Saat suami menyuruh istri berbuat syirik atau kufur,

Suami menyuruh untuk memutuskan hubungan silaturahim dengan keluarga, atau orang lain dengan alasan yang tidak masuk akal atau tidak jelas,

Suami menyuruh istri untuk membuka auratnya di muka umum,

Suami meminta istri berhubungan intim dalam keadaan haid atau lewat dubur,

Suami menyuruh istri bekerja keras, sedangkan dirinya hanya bermalas-malasan"

Demikianlah tausiah singkat ini dibentangkan kepada kita semua. Moga apa yang disampaikan akan menjadi penambahan wawasan kepada Suami Istri dalam membina rumah tangga yang baik dan bahagia agar supaya terhindar dari konflik danperceraian yang tidak diridhoi oleh Allah Swt. Bila ada kekurangan dan kelebihan dalam penyampaian makamohon dimaafkan. Terima kasih.

Wassalam,
Medan ,05-05-2021



UCAPAN SYUKUR :
Ustad. Siamir Marulafau


Syukur Alhamdulllah, dosen Fib USU berhasil membentangkan makalah bertajuk " PERAN BAHASA DALAM KARYA SANUSI PANE" yang terseleksi dalam Seminar Nasional Mengusung Sanusi Pane,Sang Penggerak Bahasa Persatuan Indonesia di Hotel Polonia,Medan anggal 23-02-2021.

Dalam pandangan saya sebagai dosen di Fib USU, menyatakan bahwa Pengarang/Sastrawan SAUNSI PANE sudah layak diangkat menjadi Pahlawan Nasional berdasarkan karya-karya sastra yang diciptakannya, dan telah berhasil memperjuangkan bahasa Indonesia menjadi bahasa Persatuan melalui karya-karyanya. Ada pun salah satu karya yang amat baik ialah bertajuk "Sandyakala Ning Majapahit" (Drama), dan beberapa puisi yang bertajuk ;"SAJAK", "PAGI", "KESADARAN",dll.

Tak salah lagi jika Balai bahasa di Nusantara ini dan termasuk Balai Bahasa di Sumatra Utara yang dipimpin oleh Bpk.Dr.Maryanto,M.Hum dan salah seorang Panitia Seminar ,Bpk. Suyadi San (Sastrawan Nasional dan Internasional) mengusung Sanusi Pane menjadi Pahlawan Nasional di negeri ini. Sebagaimana kita lihat bahwa Sastrawan seperti Sanusi Pane) itu adalah bahagian dari seorang pejuang kemerdekaan melalui Karya sastra dengan menggunakan bahasa Indonesia. Pengarang kita ini dalam penilaian dan pengamatan saya sebagai sastrawan Nasional dan Internasional menyatakan terus terang bahwa setelah saya mengamati keahlian Sanusi Pane dalam menulis karya sastra rupanya Ia telah menulis beberapa karyanya dalam BAHASA BELANDA,termasuk salah satu bahasa Internasional. Maka Pengarang kita ini tak salah lagi menjadi SASTRAWAN INTERNASIONAL yang amat dikenal di Barat maupun di tanah air. Profilnya sudah mendunia (Google)

Demikianlah sekilas ulasan saya tentang Sanusi Pane. Ada pun ulasan yang kurang atau berlebihan , saya mohon maaf. Terima kasih.

Wassalam,
dtt
Asocciate Prof. Ustad. Drs. Siamir Marulafau,M.Hum
Nip. 19580517 1985031003



TAUSIH SINGKAT
Ustad. Siamir Marulafau

Ustad sedang menyampaikan tausiah setelah selesai tahtim tahlil pada acara tajiah pada malam terakhir atas berpulangnya sahabat kami ,Dr Suhaemi Mhd.Idris ke pangkuan Ilahi. Moga segala doa dari Kami diterima Allah Swt.Moga Almarhum menjadi penghuni surga Allah terhindar dari azab kubur. Moga yang ditinggal akan tabah menghadapi musibah ini. Kami semua sastrawan/penyair Sumut dan penyair Nusantara merasa kehilangan dan berduka sedalam-dalamnya atas kepergian sahabat kami. Bagi kami Bpk.Dr.Suhaemi (Tsi Taura) belum meninggal dan hanya jasad yang berpisah karena keseragaman puisi itu adalah dari nafas yang sama terwujud dalam KOSAMBI Aamiin.



لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Tausiah Singkat :
MEMBUKA PINTU HATI
Oleh : Ustad Siamir Marulafau


Salah satu potensi yang dimiliki oleh manusia adalah batini, yaitu hati, selain dari roh jiwa dan akal.Jika dulihat dari unsur etimologis, qalbu itu artinya bolak balik. Hati ini kadang merasa senang, bahagia, kadang susah, kadang rajin iubadah, namun kadang malas, merajalalela dan sebagainya.” Dalam doa hamba bermunajat agar diberi kemantapan hati.” (Dr.H.M.Zuhdi,Zaini,M.A)

Dalam hal ini, umat islam harus dapat mengelola bati agar relevan dengan kamauan Allah Swt. Ini bukan suatu halyang mudah.Ini harus disertai dengan kesungguhan dari dalam diri manusia itu sendiri. Untuk ini diperlukan pertolongan Allah Swt untuk mengatur pergolakan hati manusia yang selalu berubah. Hati seorang Islam yang beriman melahirkan ketenangan dan kedamaian sebagaimana yang difirmankan Allah Swt dalam Al- Qur’an,surah Al- Fath/48: 4)

• هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ لِيَزْدَادُوْٓا اِيْمَانًا مَّعَ اِيْمَانِهِمْ ۗ وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۙ

Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana;

Jika hati seorang hamba Allah tenteram dan tenang serta nyama, maka melaksanakan ibadah un akan lempang dan istiqomah ketimbang hatinya gelisah, kecewa,marah dan lain sebagainya. Apabila hati seorang hamba Allah damai dan tenang maka semua perbuatan lahiriyah akan terasa indah dan mempesona. Maka semua yang akan dilakukannya akan terhindar dari perbuatan negatif. Meskipun pintu langit terbuka jika pintu hati tertutup maka segala visi dan misi yang mau dicapai akan terhalang. Maka dengan itu, orang islam beriman harus memiliki kekuatan batin yang mendalam terhadap apa yang didengar,dilihat supaya hati itu jangan mudah terpengaruh dan konsisten.

Maka orang islam yang beriman disarankan untuk mendekati Allah dan mendengar serta membaca ayat-ayat Allah supaya bertambah keimanannya dan kuat tawakalnya, sebagaimana yang difirmankan Allah dalam Al- Qur’an , surah al- Anfal/8:2.

• اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,


Selain dari pada itu, orang islam beriman juga diharapkan memiliki ketetapan hati dan prinsip yang teguh dan menghindari hati yang membatu. Hati yang seperti inilah yang harus dibuang karena hal ini meliputii hati yang penuh dengan kebencian, dan dendam kesuma. Hati mereka telah mati dan tidak mendengar lagi nasehat agama sebagai mana yang difirmankan Allah Swt dalam Al- Qur’an,surah Al- baqarah /2: 7.

خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۗ وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ

Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat.

Kadang orang islam juga memiliki hati yang sakit, yang dipenuhi dengan penyakit hati. Dalam kehidupan yang serba modern ini, banyak orang islam tak memikirkan urusan akhirat tapi hati mereka lebih condong memikirkan urusan dunia. Sedangkan tujuan hidup adalah membangun cinta kepada Allah. Allah Swt menghidupkan manusia di dunia ini termasuk jin adalah untuk beribadah dan menyembah-Nya. Ini dapat dilihat dalam Al-Qur’an, Az-Zariyat, ayat 56.

• وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.

Manusia yang dihidupkan di bumi Allah ini diharapkan berhati yang sehat. Orang hatinya sehat adalah orang yang hatinya bersih, selalu mengingat kepada Allah. Ciri orang seperti ini adalah selalu berdzikir kepada Allah. Mereka inilah tergolong orang yang khusyu dalam membangun cinta kepada Allah. Khusyu’ dalam beribadah, khusyu’ dalam beroraganisasi, lembut dalam perkataan , dan santun dalam perbuatan dan tidak mencela serta mencelakakan orang lain. Inilah yang sangat mulia di sisi Allah Swt sebagaimana yang ada dalam Al-Qur’an ,surah al- Raad/13:28.

• الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.


REFERENSI :

H.Muhammad Yunus,Prof.Dr. 2006. Tafsir Qur’an Karim. PT.MY.Wadzuryah.
Ibnu Qayyim Al- Jauziyzh. 2006.Qadla dan Qadar. Ulasan Tuntas masalah takdir.
Pustaka Azam.
Idrus H. Alkaf. Ihtisar hadits Shahih Bukhari. CV. Karya Utama, Surabaya.
Imam Al-Ghazali. 2001. Mutiara Ihya' Ulumuddin", Mizan, Band
(Assoc. Prof. Ustad.Siamir Marulafau, 29 Rajab 1442H-13 Maret 2021)



لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
KEHIDUPAN BERBISNIS DALAM ISLAM
Oleh : Ustad.Siamir Marulafau


Saudara kaum muslimin dan muslimah rahimah kumullah

Dalam tausiah yang singkat ini, ada hamba Allah bertanya kepada saya. Pertanyaannya begini :” Bagaimana bisnis dalam kehidupan Islam, Ustad?”

Lantas, saya jawab :” Bisnis itu adalah merupakan bahagian dari kegiatan ekonomi. Ini adalah salah satu hal yang sangat penting dijalankan oleh umat di dunia baik secara individu maupun kelompok. Ini adalah bahagian yang sangat vital dan penting untuk dijalankan dalam upaya mencapai visi dan misi hidup di dunia.

Orang Islam yang beriman harus percaya bahwa kehidupan berbisnis dalam Islam itu adalah juga sebahagian usaha manusia yang tak terlepas dari ikhtiar. Dengan catatan bahwa tanpa usaha dan tanpa berbuat sesuatunya di muka bumi ini, kehidupan itu tak kanlempang ke depan. Mengapa harus demikian? Karena Allah tidak akan mengubah nasib seseorang tanpa seseorang itu mengubah nasibnya sendiri sebagaimana yang difirmankan oleh Allah Swt dalam Al-Qur’an, surah, Ar-Ra’d Ayat 11:

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنۡۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهٖ يَحۡفَظُوۡنَهٗ مِنۡ اَمۡرِ اللّٰهِ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوۡا مَا بِاَنۡفُسِهِمۡ‌ؕ وَاِذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوۡمٍ سُوۡۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ‌ۚ وَمَا لَهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهٖ مِنۡ وَّالٍ

Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.


Maka selama hidup di dunia ini, kita harus berusaha dan melepaskan ikhtiar untuk berbuat sesuatu untuk kepentingan dunia dan akhirat. Allah Swt telah memberikan organ tubuh yang sempurna untuk berpikir dan bumi serta berbagai fasilitas untuk manusia mencari nafkah dengan jalan berbisnis yang halal sebagaimana yang difirmankan oleh Allah Swt dalam Al-Qur’an,surah Al-Mulk Ayat 15

• هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ

Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

Merujuk pada firman di atas, kita umat islam hendaknya jangan berpangku lutut dan diam atau malas berusaha dan berbisnis baik secara individu maupun kelompok harus bergerak dan berpikir ke depan.Bisnis apa yang harus dibuat dan bagaimana proses serta manajemen menjalankan bisnis itu? Maka semuanya sudah diatur oleh Allah Swt dengan menempatkan manusia di bumi dengan tempat yang sangat layak untuk hidup dan memupuk kehidupan melakukan kegiatan bisnis sebagai produsen, perantara maupun sebagai konsumen. Allah Maha tahu apa yang dibuat oleh manusia di bumi sebagai fasilitas dan tempat yang disediakan untuk hamba-hamba-Nya. Al-Qur’an surah, Al-A’raf ayat :10

وَلَقَدْ مَكَّنّٰكُمْ فِى الْاَرْضِ وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيْهَا مَعَايِشَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَࣖ

Dan sungguh, Kami telah menempatkan kamu di bumi dan di sana Kami sediakan (sumber) penghidupan untukmu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.Merujuk pada ayat tersebut di atas, Allah juga senang jika hamba-hamba-Nya ini mencari sumber penghidupan di bumi. Adapun sumber penghidupan yang dicari itu adalah halal. Umat Islam diharuskan terhindar dari hal yang batil atau yang tidak diridhoi oleh Allah Swt.


REFERENSI :

H.Muhammad Yunus,Prof.Dr. 2006. Tafsir Qur’an Karim. PT.MY.Wadzuryah.
Ibnu Qayyim Al- Jauziyzh. 2006.Qadla dan Qadar. Ulasan Tuntas masalah takdir.
Pustaka Azam.
Idrus H. Alkaf. Ihtisar hadits Shahih Bukhari. CV. Karya Utama, Surabaya.
Imam Al-Ghazali. 2001. Mutiara Ihya' Ulumuddin", Mizan, Band

Wassalam,
dtt
Associate Prof.Ustad.Siamir Marulafau



PENGAJIAN:
Al-Ustad sedang memberikan pengajian kepada Jamaah Mesjid Al-Amin tentang "Tauhid dalam Al-Qur'an" setelah selesai salat subuh.

TAUHID ITU APA?
Oleh:Al-Ustad. Siamir Marulafau


Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh
Sdr/Sdri kaum muslimin dan muslimah rahimahkumullah. Ada seorang hamba Allah bertanya pada saya. Pertanyaannya begini : “Ustad,tauhid itu apa? Apakah ada dalilnya dalam Al-Qur’an?”

Lantas ,saya jawab : “Tauhid itu adalah landasan kita sebagai umat Islam dalam mengesakan Allah Swt sebagai sesembahan yang tunggal. Kita selalu menyebut dengan kata-kata ““Lā ilāha illallāh” (Tidak ada yang berhak disembah selain Allah).Dalam surah Al- Ikhlas juga diterangkan bahwa Allah itu tunggal, tidak beranak dan diperanakkan:

لۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ‌1. Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.bagikan ayat ke-1

اَللّٰهُ الصَّمَدُ‌2. Allah tempat meminta segala sesuatu.bagikan ayat ke-2

لَمۡ يَلِدۡ ۙ وَلَمۡ يُوۡلَدۡ3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.bagikan ayat ke-3

وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia

Ingat bahwa dalam ayat dan firman Allah di atas,jelas bahwa Allah itu “ESA”(Tunggal). Umat Islam tidak boleh mempersekutukan Allah. Allah berdiri sendiri,”KIYAMUHU BINAFSIH” ,tak ada yang mengawali dan tidak ada yang mengakhiri.”

Lantas, hamba Allah itu berkata lagi :” Wah, Ustad, berarti Allah itu Esa, dan tidak ada yang memperanakkan DIA. Berarti tak ada Tuhan BAPAK,TUHAN ANAK Dan diberanakkan. Kemudian, saya jawab :” Begitulah “AKIDAH UMAT ISLAM YANG HARUS DIIMANI”. Jika anda sebagai hamba Allah tidak percaya bahwa Allah itu Esa, maka Anda dicap “KAFIR”. Hamba Allah mengatakan pada saya,” WAH LUAR BIASA”, Ustad.

Kemudian hamba Allah itu terus bertanya pada saya,”Ustad, Allah itu memberikan kitab(Al-Qur’an)pada Nabi Muhammad s.a.w., untukapa Ustad?”

Lantas, saya jawab “ Al-Qur’an itu adalah Kitab umat Islam”, yang diturunkan pada Nabi Muhammad s.a.w., pada bulan Ramadhan dan dalam kita itu ada ketentuan berupa “SURAT KEPUTUSAN”(SK) berupa ayat dalam surah Al-Baqorrah :2. Apa kata Allah ?

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ ھُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ

2. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,

Nah, jelas kan? Jika anda merasa ragu, dengan isi kandungan Al-Qur’an, berarti anda “MUNAFIK”. Al-qur’an ini adalah petunjuk bagi umat islam sedunia untuk meluruskan kehidupan manusia di bumi Allah ini. Maka kita sebagai umat Islam WAJIB mengimani dan melaksanakan perintah, menjauhi segala larangan dan mempercayai segala cerita (sejarah) mulai terciptanya 7 lapis langit dan bumi serta kisah sejarah Nabi Adam sampai ke Nabi Muhammad s.a.w. Jika anda sebagai hamba Allah dan beriman kepada Allah dan Al’ Qur’an, dan melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangan Allah dalam prakteknya terdapat dalam HADIS YANG SHAHIH,maka anda sebagai hamba Allah dalam agama Islam disebut tergolong “AHLUL SUNNAH WAL JAMAAH”. ANDA tak perlu lagi mencari-cari yang mana ahlul sunnah waljamaah,dan taklik-taklik pada seseorang yang menganggap dirinya KIYAI HEBAT atau NABI ke 26 yang harus dibaiat (surah, Al-fath:10). Jika anda mengikuti ajaran ini, anda bakal SESAT.

Kemudian,hamba Allah itu, berkata pada saya lagi:” Ustad, saya kan tergolong dalam golongan JAMAAH INI,Ustad, saya telah mengaji dan baiat kepadanya Imam-nya”. Lantas,saya jawab : “Di masa Rasulullah, semua pengikutnya baiat kepada Rasulullah untuk memperkokoh kedudukan kerasulannya, maka timmbul ayat baiat (=setia dan patuh) kepada seseorang seperti Nabi Muhammad s.a.w. Ini hanya berlaku pada zaman Rasulullah, dan kita cukup berbaiat pada “Al-Qur’an dan Al-Hadis” sebagai petunjuk yang di “AMAR MA’ARUF NAHIR MUNGKAR”oleh para ULAMA YANG FAQIH dan termasuk Ustad/Ustazah. Makanya anda harus tahu bahwa Allah tidak mengenal Golongan, Warna antara sesama umat Islam di dunia. Allah hanya tahu GOLONGAN ISLAM bersatu padu dan dilarang berfirqoh (Al- Qur’an,surah Al-Imran).

Pertanyaan:”Jadi Ustad,mengapa ada 73 Golongan Islam, dan hanya satu yang dijamin masuk ke surga?”

Kemudian saya jawab :” Biarkan 72 golongan itu menjadi ANJING NERAKA,cukup pegang dan gigit dengan gigi gerahmmu dan masukkan dalam Qulbumu yang mendalam bahwa “AHLULSUNNAH WALJAMA’AH” itulah isi surga jika benar-benar anda mengamal,mematuhi perintah Allah, Rasul dan Ulil Amri Mingkum. Dan anda sebagai hamba Allah dijamin masuk surga Allah, baca surah An-Nisa ayat 13. Dan apabila anda tak patuh pada Allah,Rasul dan Ulil Amri Mingkum, anda akan masuk ke neraka Allah, baca surah An-nisa ayat 14.

Makasih Ustad atas penjelasannya. Saya segera tobat dan mengamalkan isi kandungan kitab-Nya Allah. Kemudian saya jawab,baiklah kalau begitu. Demikianlah tausiah singkat dibentangkan kepada kita semua.Moga Allah barokah.Jika ada kekhilafan dalam penyampaian,mohon dimaafkan. Terima kasih.

Wassalam,
dtt
Associate Prof. Ustad.Siamir Marulafau,Drs,M.Hum
Nip.19580517 1985



Tausiah Singkat bertajuk : "APAKAH DOSEN BISA JADI USTAD?"

Assalamuallaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh
Sdr/Sdri kaum muslimin rahimah kumullah, ada seorang hamba Allah memberikan pernyataan, seperti ini : " Dosen belum tentu ustad dan ustad belum tentu dosen. Semua tergantung ijazah dan spesilaisasi".

Membaca pernyataan ini sepertinya "Orang yang terlalu intelektual tetapi sangat bodoh". Jika pernyataan ini dicermati,iya memang benar.Jika sebagai dosen dan juga ustad iya ibaratnya sambil menyelam minum air. Kemampuan dan predikat seseorang dalam penguasaan ilmu adalah anugerah Allah Swt yang didasari pada usaha dan perjuangan seseorang untuk mencapai sesuatu itu. Makanya ada istilah " Tuntutlah ilmu itu sampai ke liang lahad atau tuntutlah ilmu itu sampai ke negeri Cina". Nah sekarang ilmu yang dituntut itu, apa?

Kita dianjurkan untuk menuntut ilmu dunia yang hanya bermanfaat untuk dunia? Seterusnya, kita juga dianjurkan untuk menuntut ilmu untuk kepentingan dunia dan akhirat. Jika seseorang menuntut ilmu Al-Qur'an dan Al- Hadist, iya bermanfaat untuk dunia dan akhirat. Jika dicermati ilmu matematika, fisika , ilmu sastra, ilmu linguistik ,ilmu Ekonomi, dan ilmu-ilmu lainnya selain ilmu Al-Qur'an dan Hadist tak ada yang akan membawa manusia, khususnya Islam ke surga. Sejauh mana pun atau setinggi langit pun hamba Allah di bumi ini menuntut dan ahli di bidang ilmu sastra dan linguistik dan mengamalkannya. Itu semua "HANYA HIASAN DUNIA" tak akan bisa masuk ke surga Allah tanpa mempelajari ilmu Qur'an dan Hadist, iya apa tidak? Maka jangan hamba Allah ini terlena dan terkecok dengan ilmu -ilmu yang hanya bermanfaat di dunia. Maaf jangan marah pada saya atau memaki saya, karena WAJIB BAGI UDSTAD " Amar ma'aruf nahir mungkar',supaya hamba Allah ini jangan tergelincir ke jurang neraka.

Jika seorang dosen dengan pernyataan di atas hanya dengan menghandalkan predikatnya sebagai dosen, dan tidak belajar ilmu agama, maka kehidupannya ibarat langit tak berbintang di malam hari, GELAP. Dikatakan bahwa pada suatu ketika nanti akan terucap "PENYESALAN TAK BAGUNO". Maka dianjurkan memahami istilah"KEJARLAH DUNIA-MU SEOLAH-OLAH KAU HIDUP SERIBU TAHUN LAGI DAN KEJARLAH AKHIRAT-MU SEOLAH-OLAH ESOK LUSA ENGKAU MATI".

Demikianlah tausiah singkat ini disampaikan,dan apabila ada kekhilafan dalam penyampaian mohon dimaafkan. Terima kasih.

Wassalam,
dtt
Assc.Prof.Ustad.Drs.SiamirMarulafau,M.Hum
Nip.19580517 1985031003



Tausiah disampaikan bertajuk : "SALAT DUDUK DI DEPAN MAKMUM" Oleh :Al- Ustadz. Siamir Mrulafau

Assalamuallaikaum Warrahmatullahi Wabarrakatuh
Saudara kaum muslimin dan muslimah rahimah kumullah, ada pertanyaan dari salah seorang hamba Allah. Pertanyaannya begini : "BOLEHKAN SEORANG IMAM SALAT DUDUK DI DEPAN MAKMUM? ATAU BOLEHKAN MAKMUM MENGIKUTI IMAM YANG SALAT DUDUK?"

Lantas saya jawab : Imam salat itu sehat atau bagaimana? Jika Imam salat itu sakit dan tidak bisa berdiri, iya boleh saja jadi imam dan makmum berdiri. Hal ini dapat diterima sesuai dengan sunnah-nya Rasulullah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.Untuk itu mari kita kutip sebuah hadist Rasulullah di bawah ini:

أن رسول الله – صلى الله عليه وسلم – خرج في مرضه الذي توفي فيه، فأتى المسجد فوجد أبا بكر وهو قائم يصلي بالناس، فاستأخر أبو بكر فأشار إليه رسول الله – صلى الله عليه وسلم – أن كما أنت، فجلس رسول الله – صلى الله عليه وسلم – إلى جنب أبي بكر، فكان أبو بكر يصلي بصلاة رسول الله – صلى الله عليه وسلم – وكان الناس يصلون بصلاة أبي بكر

“Rasulullah saw. keluar saat sakit di mana karena sakitnya ini beliau wafat, maka beliau mendatangi masjid dan mendapati Abu Bakar sedang salat berdiri mengimami para sahabat. Kemudian, Abu Bakar pun mundur, maka Rasulullah saw. memberi isyarat kepadanya agar tetap di tempat, kemudian Rasulullah saw. duduk di samping Abu Bakar, maka Abu Bakar salat dengan salatnya Rasulullah saw. dan sahabat yang lain salat dengan salatnya Abu Bakar.”


Walaupun ada hadistnya untuk memperbolehkan seorang imam yang dalam keadaan sakit dan tidak bisa berdiri dan mengimami salat, maka dalam hal ini harus dipertimbangkan. Karena kita bukan semata mata tidak mengikuti sunnahnya Nabi tapi jika anda bertanya pada saya sebagai Ustadz, boleh atau tidak? Iya saya jawab lagi bahwa lebih baik Imam salat itu adalah orang sehat terkecuali jika tak ada yang bisa mengimami salat diantara mereka semua, Mengapa harus demikian? Karena Imam yang salat duduk itu, gerakan salatnya tidak sempurna, maka lebih baik mencari dan menunjuk seseorang imam menjadi imam salat bagi mereka.

Jika tidak ada imam yang bisa mengimami salat diantara mereka maka imam yang sakit dan duduk mengimami salat, iya boleh. Tapi jangan seorang makmum yang mampu berdiri dan dengan sengaja mengikuti imam yang duduk salat, itu tidak boleh dan salatnya batal.

Demikianlah tausiah singkat ini dibentangkan kepada kita semua, dan apabila ada penyampaian yang kurang atau lebih, mohon dimaafkan. Terima kasih.

Wassalam,
dtt
Assc.Prof. Ustadz.Drs.Siamir Marulafau,M.Hum
Nip.19580517 1985031003



DI PENGHUJUNG TAHUN 2020 BAGI INSAN DI BUMI Allah
Oleh :AL-Udstaz Siamir Marulafau


Assalamuallaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh
Kaum muslimin di tanah air,ada seorang hamba Allah bertanya pada saya , dan pertanyaanya begini: "Udstz, apakah pada akhir setiap tahun boleh saya berucap selamat natal dan tahun baru kepada umat Nasrani karena katanya yang ucapan itu haram?"

Lantas saya jawab : " Adakah anda menemukan dalilnya yang pas dalam Al-Qur'an merujuk pada ucapan itu?"Dan apa bedanya bila anda mengucap "Gong Xi Fa Chai",?Apakah anda terus langsung menjadi umat Nasrani dan umat Budha? Ingat bahwa Allah Swt itu tahu sesuatu apa-apa yang ada dalam hati setiap manusia (Qur'an). Hal yang paling ditandai Allah Swt itu dalam diri manusia adalah perbuatan (pergerakan) dan ucapan. Ucapan itu asalnya dari hati yang sangat mendalam (Qalbu). Nah tentu segalanya merujuk pada NIAT(Hadis). Niat dan maksudmu mengucap ucapan itu, apa dan kepada siapa? Semua masalah yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur'an itu bersifat dinamika ke depan sepanjang tak maksiat. Apakah ucapan -ucapan seperti di atas bersifat maksiat?

Walaupun ada ayat dalam Qur'an, Allah berfirman dalam surah Al Kafirun :6

Nah, لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ termasuk dalam ayat ke-6 surat Al Kafirun. Dalam situs Kemenag disebutkan arti lakum diinukum wa liyadiin yakni untukmu agamamu dan untukku agamaku.

Dalam ayat ini,kita harus tahu bahwa ada Asbabul Nuzulnya, dengan artinya bahwa Allah Swt tidak suka jika manusia yang berlainan agama di bumi saling bertengkar, saling hina menghina, saling rendah merendahkan, saling menista . Allah itu Maha Adil dan Maha Mengetahui. Allah menurunkan 4 Kitab dengan agama berbeda-beda di bumi ini dengan tujuan untuk meluruskan jalan kehidupan manusia supaya masuk surga-Nya dan terhindar dari Neraka-Nya. Agama itu benar dan tak salah tapi MANUSIA di bumi Allah yang salah. Allah melarang minum tuak, melarang berzina, melarang berjudi, dll sebagainya, toh dikerjakan juga, bagaimana itu? Tapi angan-angan masuk surga setinggi langit, KAMPRET. Mana yang lebih salah, ucapan selamat Natal dan tahun Baru atau berbuat maksiat, seperti yang saya sebut di atas?

Makanya di negara yang berstatus negara HUKUM dan PANCASILA ini, para ulama terdahulu telah sepakat dengan Pemerintah Untuk menjadikan landasan negara berdasarkan PANCASILA. Dalam salah satu sila itu ada sila KETUHANAN YANG MAHA ESA, dengan pengertian bahwa setiap umat bebas memeluk agamanya masing-masing. Dalam kebebasan ini ada unsur perikemanusiaan yang terkait dengan timbang rasa dan tolerans. Hal inilah yang paling disukai Allah Swt dalam menjaga hubungan silaturahim antara sesama. Wajib kita ingat bahwa kebenaran setiap agama bagi pemeluknya adalah yang menilai Allah Swt dan yang yang menentukan apakah masuk neraka atau surga adalah Allah Swt juga, dan bukan Manusia. Unsur yang paling penting dalam ketentuan Allah ini adalah IMAN. Iman bagi seseorang siapa pun dia adalah ibarat memegang sebatang rokok, Hari ini dia iman, esok lusa bisa dia Kafir dan hari ini dia kafir tahu-tahu dia bisa masuk surga karena insaf dan taubat akan perbuatannya. Dalam konteks Al-qur'an dan Hadis manusia yang pertama masuk surga adalah Nabi Muhammad s.a.w. Dan baru diikuti oleh para Nabi-Nabi lainnya. Nah, bagaimana dengan manusia-manusia lainnya? Saya jawab : Tergantung pada amalan mereka, iya apa tidak? Surga itu hanya diwarisi bagi orang-orang beramal saleh sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an :" Jannatu Urustumuha Bimakuntum tak malun".

Merujuk pada ucapan itu di atas, Allahlah yang lebih tahu menilai apakah salah atau tidak. Apakah hambanya dihukum salah atau tidak. Tetapi karena umat di negara ini hidup beragam dengan berlainan agama maka harus ada sifat toleran, harus ada perasaan yang saling harga menghargai dan itulah yang paling disenangi Allah Swt. Maka saya sebagai Udstz mengucapkan ucapan itu karena saya jujur tidak melihat manusia di bumi dengan sebelah mata. Mengapa? Ada unsur ilmu Psikologi, Sosiologi dan ilmu-ilmu lainnya untuk sesuatu yang berkaitan dengan RELIGI DAN HUMANITAS. Allah Swt lebih tahu apa yang ada dalam hati manusia maka manusia tak perlu mengklaim dirinya sebagai makhluk yang benar.

Lantas hamba Allah itu bertanya : Jadi apakah saya boleh ucap Ucap Udstz? Lantas saya jawab : Iya tergantung pada pribadi anda, dan menurut pribadi saya, iya tak haram bagiku mengucap sesuatu itu sepanjang Akidah saya tak terpengaruh. Saya ucapkan itu hanya sebagai rasa KASIH SAYANG TERHADAP HAMBA ALLAH,yang tak berdalil, berarti iya BOLEH . Dan saya jawab " LAKUM DINUKUM WALIYADIN" .Terima kasih.

Demikianlah ulasan saya dalam ucapan Selamat hari Natal, dan Tahun Baru,2020 kepada umat KRISTIANI di tanah air.Apabila ada kekhilafan dalam penyampaian, mohon dimaafkan karena semua manusia di dunia memiliki ragam pendapat dan ilmu yang berbeda- beda. Terima kasih.

Wassalam,
dtt
Associate Prof. Drs. Siamir Marulafau,M.Hum
NIP.19580517 1985031003



KARAKTER DAN SIKAP ULAMA DALAM SEBUAH NEGARA
Oleh : Associate Prof. Drs.Siamir Marulafau,M.Hum

Assalamullaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh
Dalam tausih ini dibetangkan kepada kita pengertian Ulama dan Karakter Ulama itu apa sebenarnya? Banyak hamba Allah bertanya pada saya sebagai Udstz, dan pertanyaannya begini :” Udstz apa sebenarnya pengertian Ulama itu,dan bagaimana karakter Ulama itu,kami kurang faham?”

Lantas saya jawab : Ulama itu adalah pewaris nabi(Al ulama u warosatul ambiya) .Dalam Al-Qur’an,Allah berfirman dalam surah fathir ayat 28:”Innama yakhsallohu min ibadihil”.Sesungguhnya hanya saja yang takut pada Allah adalah ulama.Ulama itu memiliki keilmuan yang sangat tinggi di bidang hukum Allah, dan mereka ini adalah orang-orang yang sangat takut kepada Allah Swt. Mengapa harus demikian? Karena yang dikatakan ulama memiliki sifat yang mendekati sifat kerasulan, seperti berkata-kata dengan jujur, santun , dan tak menyakiti hati umat, harus bijak dalam mengambil keputusan serta adil dalam segala ketenuan. Mereka juga harus fagih dalam posisi mereka sebagai ulama, dan mereka idak boleh membelokkan yang benar menjadi tidak benar merujuk pada Al-Qur’an.

“Lantas apa bedanya Udstz/Udstazah,Pak Udstz?”, tanya salah seorang hamba Allah. Kemudian, saya jawab : “ Ulama sudah merangkap Al-Udstaz. Sementara Udstz itu belum tentu menjadi seorang Ulama. Karena disebabkan faktor keilmuan dalam mengusai hukum Al- Qur’an dan Al- Hadis serta kefaqihan dalam menentukan segala aspek yang merujuk pada Al-Qur’an. Bandingkan seorang ulama yang faqih, Dia sudah hafal Al-Qur’an dan puluhan ribu Hadis, dan sudah bisa menentukan dan memfatwahkan apakah boleh atau tidak sesuatu hal yang terjadi dalam masyarakat Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan Al-Hadis. Sedang Udstz dan Udstazah masih belum ketingkat ilmu itu, tapi walaupun demkian ulama dan Udstz/ Udstazah berhak dalam menuntun dan menasehati kaum muslimin dan muslimah dalam hal merujuk pada qur’an dan Al- hadis, sesuai dengan yang difirmankan Allah Swt dalam

Al-Qur’an,surah Al-Imran .ayat :104,sbb :

وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّةٞ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ

Waltakum Mingkum Ummatuy Yad’ụna Ilal-Khairi Wa Ya`Murụna Bil-Ma’rụfi Wa Yan-Hauna ‘Anil-Mungkar, Wa Ulā`Ika Humul-Mufliḥụn

Terjemah Arti: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung.

Dengan demikian menjadi salah seorang Ulama ,bukanlah hal yang gampang begitu saja dengan menyandang nama. Karena semua perkataan dan perbuatannya selalu dicatat dan ditandai oleh oleh Allah Swt. Maka seorang ulama itu harus benar-benar baik “USWATUN HASANAH”,menjadi panutan yang baik dalam segala aspek kehidupan.

“Kemudian, bagaimana sikap Ulama dalam Umara (Kepemerintahan ) sebuah negara) dipimpin oleh seorang Presiden?” salah seorang hamba Allah lagi bertanya pada saya, dan lantas saya jawab:” Sebenarnya ulama itu di bawah naungan Umara dalam sebuah negara, yang termasuk “ULIL AMRI MINGKUM”, Termasuk dalam perkaranya Allah) . Dalam Satu negara, Presidenlah panglima tertinggi yang mengatur sebuah negara berdasarkan Undang-Undang yang berlaku dalam negara itu.Nah, Di Negara kita ini, negara (NKRI) terdapat 5 aliran Kepercayan dan salah satu di antaranya adalah AGAMA ISLAM , dan agama lainnya, dan tentu ada tim Khusus yang disebut MUI (Majelis Ulama Indonesia),yang kemudian di atas mereka ada MENTERI AGAMA yang bertugas mengatur segala sesuatunya tentang Agama di negara kita. Nah, semua visi dan misi mereka ini harus diketahui oleh Presiden sebagai KEPALA NEGARA. Mereka semua ini tidak boleh berbuat sembarang yang akan menentang segala pertaturan Umara.

“Jadi , bagaimana kalau seorang Ulama menentang Umara (Kepemerintahan) dalam sebuah negara dan kemudian meleceh, memaki dengan kata-kata yang tak lazim didengar oleh masyarakat, pemerintah, ABRI dan Polri,Udstz?”

Wah, sekarang ulama itu menentang dalam hal apa?Jika ada sesuatu hal yang bertentangan dalam pandangan dan pendengaran merujuk pada keyakinan dan kitab yang dipegang dan diyakini oleh seorang ulama, maka Dia hanya menasihati “Amar Ma’aruf nahir Mungkar” dan tidak boleh secara emosional mengatur segala aspek pekerjaan pemerintah dalam sebuah negara. Mengapa? Karena segalanya sudah menjadi tanggungjawab seorang KEPALA NEGARA dalam negara itu, dan ulama hanya memberikan NASIHAT DAN PETUNJUK, BUKAN BERONTAK BAWA PARANG , SENJATA DAN MEMBENTUK PASUKAN UNTUK PERANG. Kita bukan berada di zaman NABI (RASULULLAH). Hal urusan campur tangan dalam sistem kepemimpinan dalam sebuah negara akan selalu membuat resah, dan KONFLIK dalam negara itu, iya apa tidak?

Jika terdapat seorang Ulama yang berkarakter seperti ini, dinyatakan Dia bukan seorang ulama lagi tapi sudah dirasuki SYAITAN, dan bagaimana jika seseorang sudah dirasuki syaitan, dan Dia ibaratnya seperti Syaitan Seorang Ulama bukan seperti itu dan tidak menggambarkan sifat Rasulullah,iya apa tidak? Karena walaupun niat dalam membela agama Allah, dan bukan sistem KEKERASAN yang yang diutamakan tetapi bagaimana seseorang Pemimpin itu ditarik pada jalan yang benar ibarat menarik sehelai rambut di dalam tepung jika ada kekhilafan dalam sistem kepemimpinan.

“Jadi, bagaimana posisi ulama tersebut,Udstz?”, salah seorang hamba Allah bertanya lagi pada saya. Lantas,saya jawab :”Sebagai ulama yang tahu tentang posisinya,dan tahu hukum,seharusnya tidak boleh menentang pada ULIL AMRI MINGKUM atau (UMARA), dan apabila seorang ulama berkendak berbuat zholim dan merujuk pada KRIMINAL , maka segera taubat. Mengapa harus demikian? Karena Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Wa’atiullaha Warasullahu Wa Ulil Amri Mingkum”. Seorang ulama harus patuh kepada Seorang Pemimpin (Umara) dalam sebuah negara.Jika tidak, harus taubat akan masuk NERAKA Allah.

Demikian sedikit ulasan tentang sikap dan karakter ulama dibentangkan kepada kita, dan apabila ada kekhilafan dalam penyampaian mohon dimaafkan karena penulis adalah memiliki keterbatasan ilmu dalam penyampaian .Terima kasih.

Wassalam,
dtt
Udstz.Siamir Marulafau
Nip. 19580517 1985031003
Referensi: https://tafsirweb.com/1236-quran-surat-ali-imran-ayat-104...



TAUSIAH : ULAMA DALAM NEGARA PANCASIILA
Oleh :Ascc.Prof.Udstz Siamir Marulafau,Drs,M.Hum


Assallamualaikum Warrahmatullahi Wbr,
Ada seorang hamba Allah Swt bertanya pada saya. Pertanyaannya begini:” Udstz, apa hukumnya bila seorang Ulama menentang dan menjadi provokator dalam sebuah negara yang berstatus pancasila?”

Lantas,saya jawab : “Baiklah, tahukah anda bahwa status negara kita ini , negara hukum berdasarkan pancasila?”Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini adalah negara yang berstatus negara hukum berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Ini sudah menjadi kesepakatan dan telah diputuskan sebelumnya sejak negara ini merdeka. Ini adalah HARGA MATI dan tak bisa diubah oleh siapa pun dia. Merebut Kemerdekaan dan menyusun segala undang-undang untuk negara Indonesia adalah bukan seperti membalekkan tapak tangan. Merebut Kemerdekaan dari tangan penjajah adalah pertaruhan nyawa dan pertumpahan darah. Oleh karena itu, siapa pun dia yang menentang Pancasila dan UUD 1945 serta melawan dan mentang KEPEMERINTAHAN YANG SAH secara undang-undang akan MASUK NERAKA, sebagaimana yang difirmankan Allah Swt dalam AL-Qur’an , sbb:
ا
\ا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa’: 59)

Pada butir ayat di atas sudah jelas bahwa pengertian Ulil Amri Mingkum itu adalah PERKARANYA Allah, yang diartikan sebagai PEMIMPIN, yakni AMIR,yang sama dengan Pemimpin dalam satu negara,yaitu PRESIDEN dan dibantu oleh Para Ulama. Makanya ULAMA itu tidak bisa macam-macam sama PRESIDEN. Ulama itu harus jadi panutan dalam hukum dan harus patuh pada HUKUM,terutama hukum Syariat,dan juga hukum yang dijalankan oleh PEMIMPIN NEGARA sebagai Penguasa No.1 dalam sebuah negara. Maka apabila seorang pemimpin dalam sebuah lembaga atau organisasi di bawah naungan PRESIDEN sebagai kepala negara harus patuh kepada kepala negara, dan tidak boleh menentang, melawan, meleceh, merendahkan, memojokkan, mengancam dan lain sebagainya yang berbau kriminal terkecuali jika PEMIMPIN SEBUAH NEGARA MENYURUH BERBUAT JAHAT ATAU MAKSIAT,maka mereka itu harus mengelak dan menghindari diri dari ajakkan tersebut.

Kemudian, hamba Allah itu bertanya lagi pada saya;"Udstz, jadi bagaimana dengan seorang Ulama serta pengikutnya memprovokasi, menentang serta tak patuh pada kepemimpinan negara pada masa sekarang ini?"

Lantas, saya jawa : Pemimpin organisasi itu serta pengikutnya harus segera TAUBAT DAN MINTA MAAF,dan jika tidak, mereka akan mendapat siksaan dalam segala aspek kehidupan dan akan masuk neraka. Kita tidak boleh menganggap remeh pada PEMIMPIN yang sudah sah dalam sebuah negara karena di saat DIA diangkat telah disumpah dengan Al-Qur'an di atas kepala dan disaksikan dan diketahui oleh Allah Swt dan disaksikan oleh 70 puluh ribu malaikat. Itulah beratnya menjadi seorang PRESIDEN atau KEPALA NEGARA. Tapi meskipun demikian, sebagai manusia tidak luput dari kekhilafan dan kesalahan, makanya di sinilah peran para ULAMA dalam satu negara untuk mengingatkan dan menasehati jika ada kekhilafan, kesalahan dan lain sebagainya dan membawa ke jalan yang lurus. Jangan dibenci, dicaci, dihina, dipukul pakai kata-kata yang kurang enak didengar,dll sebagainya. Hal ini akan menimbulkan dosa.

Setelah mendengar keterangan dan ulasan saya, hamba Allah itu berkata : Oh, ma, ngeri ah,,,,,,,,,wah, gawat Udstas, jika ceramah ini dibaca mereka,Udstz akan dibunuh, ga takut,,,,,,.

Wah, ini adalah sebahagian FISABILLAH untuk memberikan keterangan yang benar dan tepat secara HUKUM ALLAH, dan wajib anda tahu bahwa saya ,Udstz bukan Udstz PENJILAT.

Wassalam,
dtt
Udstz.Siamir Marulafau
Nip. 19580517 1985031003



SEPENGGAL TENTANG KECANTIKAN PREMPUAN
Oleh : Ascc.Prof Utz.Siamir Marulafau,Drs,M.Hum


Assalamulaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh
Saudara-saudra kaum muslimi dan muslimah rahimah kumullah. Dalam tausiah singkat ini ada seorang hamba Allah Swt bertanya kepada saya. Pertanyaannya begini : “Udstz , bagaimana hukumnya bila seorang perempuan Islam selalu menghias dirinya untuk cantik setiap harinya, apakah haram atau tidak?”

Lantas saya jawab : Sebenarnya kecantikan itu adalah anugerah Allah Swt kepada seseorang . Tetapi buatlah kecantikan itu pada jalan yang sebenarnya sesuai dengan jalan yang dijalankan oleh istri Rasulullah. Meskipun dunia ini canggih pada masa sekarang ini tetapi menggunakan MAKE-UP serta bahan pembuatan dan membeli Make-up itu sesuai dengan apa yang digunakan oleh Istri Rasulullah atau bagaimana? Tentu kembali kepada Al-Qur’an dan Al-Hadist. Coba kita lihat apa yang difirmankan oleh Allah Swt dalah surah Al-Ahzab,59 :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

 Arab-Latin: Yā ayyuhan-nabiyyu qul li`azwājika wa banātika wa nisā`il-mu`minīna yudnīna 'alaihinna min jalābībihinn, żālika adnā ay yu'rafna fa lā yu`żaīn, wa kānallāhu gafụrar raḥīmā

Terjemah Arti:
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Jika merujuk pada firman Allah di atas, maka Allah Swt menyuruh Nabi Muhammad s.a.w, untuk menertibkan kecantikan yang berlebihan dan menggunakan hijab bagi istrinya, anak-anaknya dan istri-istri mukmin lainnya untuk menjaga aurat mereka. Jika larangan ini dipersungguh dan dipatuhi maka kemudaratan bagi seorang perempuan muslim akan terhindar dan Allah Swt tidak akan memurkakan mereka. Nah, sekarang timbul pertanyaan bagi kita semua :

1.Untuk apa seorang perempuan muslim itu bermake-up dan membuat
dirinya cantik. Sementara wajah dan kulitnya sudah kian cantik dibentuk
oleh Allah Swt?

2.Apa tujuan seorang perempuan maupun perempuan yang sudah ber-
suami mempercantik dirinya?

3.Apakah kecantikan setelah bermake up itu untuk suami atau orang lain?

Jika tujuan seorang perempuan yang belum menikah dan mempercantik dirinya dengan bermake-up dengan segala upaya supaya dia akan mendapat jodoh dan dirinya dipandang seseorang laki-laki bahwa dialah benar-benar cantik maka hal dan tindakan ini tidak benar di sisi Allah Swt karena akan mendapat fitnah atas dirinya sendiri.
Bagaimana pula jika seorang istri mempercantik dirinya dengan bermake-up untuk suami? Iya silahkan asalkan tidak berlebihan dan hanya sebatas untuk suami dalam rumah tangga, dan bukan untuk di luar rumah. Mengapa? Agar istri itu terhindar dari fitnah. Apabila seorang istri memperlihatkan kecantikannya pada orang lain selain suaminya maka itu haram,dan tidak termasuk istri saleha bagi suaminya. Makanya perempuan itu segalanya aurat dan harus dijaga dengan baik agar terhinadar dari neraka Allah dan masuk surga Allah. Dan yang paling parah lagi jika seorang perempuan dengan sengaja memamerkan kecantikannya dengan segala aspek perhiasan di dunia ini akan tidak diperkenankan masuk ke dalam surga oleh Allah Swt kelak.

Lantas hamba Allah itu berkata,:”Oh, begitu Udstaz. Jadi berat jugalah jadi Udstz,iya nanti kaum wanita tak suka sama Udstz,,,,,hehehe.
Iya,kok ketawa anda, saya tidak menyembunyikan hukum Allah saya bukan PENJILAT, daripada saya dipanggil Allah Swt kelak , saya akan lebih baik mengatakan pahit-pahit kepada mereka di dunia ini ketimbang saya masuk neraka Allah,Nanguzu billahi minzholik.
Hamba Allah itu berkata lagi ;”BETUL,betul,Udstz. Maksih,jelas sekali.
Demikianlah tausiah ini dibentangkan kepada kita,dan jika ada kekhilafan dalam penyampaian mohon dimaafkan.

Wassalam,
dtt
Udstz.



SAKARATUL MAUT
Oleh : Ascc. Prof Utz Siamir Marulafau,Drs,M.Hum


Assalamuallaikum Wr Barrakatuh

Ada salah seorang hamba Allah bertanya pada saya, dan pertanyaannya begini : "Udstz, Apakah kematian yang dialami hamba Allah ini karena Covid-19 termasuk Sakaratul maut?"

Lantas saya saya jawab : Langkah,pertemuan rezeki maut adalah sudah diatur oleh Allah Swt. Hamba Allah ini hanya menjalaninya. Maut itu titik terakhir yang ditentukan Allah pada seseorang yang hidup.

وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ

“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya”. (QS. Qaf : 19). Ini adalah momen yang tak dapat diketahui oleh hamba Allah,yang merupakan rahasia Allah Swt kepada manusia yang hidupdi bumi.


Di dalam Al-Qur'an ,Allah berfirman, (كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ) adalah "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati". Merujukpada ayat ini, tak akan ada satu pun makhluk hidup di dunia ini yang bertahan hidup, dan semua mengalami mati. Maka untuk ini,kita harus banyak beramal kepada Allah Swt untuk membawa bekal sebelum kita itu dimatikan oleh Allah Swt.

Sakaratul maut yang berkesinambungan dengan KEMATIAN adalah suatu hal yang sangat MISTERIUS, yaitu berpisahnya ruh dari jasad seorang hamba Allah yang tak dapat di majukan dan dimundurkan. Semenjak ruh kita ditiupkan dalam kandungan Ibu kita,di saat itulah Allah Swt sudah memperhitungkan seberapa usia kita hidup di bumi Allah ini. Ini merupakan kehendak dan rahasia Allah yang tidak dapat diketahui oleh manusia. Ada pun jalan kematian yang dijanjikan Allah kepada kita adalah berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya, umpanya ada kematian seseorang disebabkan :

1. Meninggal karena kecelakaan

2. Meninggal karena sakit perut, sakit cacar , sakit jantung, sakit
kepala, sakit gula, dll sebagainya.

3. Meninggal karena Covid-19

4. Meninggal karena berbuat maksiat

5. Meninggal karena sesuatu hal yang merujuk pada
sakaratul maut.

Hal ini sudah diatur oleh Allah Swt,dan ini adalah merupakan kehendak dan Qodar-Nya Allah kepada manusia. Dengan demikian kita yang masih hidup di bumi Allah ini harus sadar akan hal kematian.Hamba Allah tidak boleh takut akan kematian.Jika takut mati berarti tidak ridho pada kehendak Allah , dan bisa dihukum kafir. Mengapa? Karena tidak percaya pada ayat-ayat Allah.

Kematian tidak boleh ditolak dan diminta karena itu adalah kehendak Allah.




TAKZIAH :
Siamir Marulafau


Udstz memberikan tausiah setelah tahlil dan takhtim pada salah satu keluarga yang terkena musibah pada malam ke 3 di Gg.Merdeka jalan Bridgen Katamso,Medan tgl 05/10/2020.

Ternyata, setelah selesai tahlil dan takhtim, ada salah seorang hamba Allah bertanya pada saya, dan pertanyaannya begini: Udstz ,apakah tahlil dan takhtim ini termasuk bidaah ? Karena bidaah itu sesat dan masuk neraka,Udstz.

Lantas saya jawab : Wah,,,,wah,,,,,bidaah lagi, bidaah lagi. Memang takhlil dan takhtim ini tak ada diperbuat Rasulullah pada zamannya.,dan juga para sahabat Rasulullah. Tetapi kita bukan berada di zaman Rasulullah. Pengamalan itu harus berdasarkan Quran dan Hadist sebagai Pedoman, tetapi walaupun demikian Qur'an itu kan bersifat dinamika ke depan sepanjang tak MAKSIAT. Allah swt lebih tahu apa yang dikerjakan umat Islam di bumi. Apalagi dalam acara takhtim dan tahlil itu, kan ada bacaan ayat-ayat Al-Quran sebagai shiar mengagumkan ayat-ayatnya Allah serta berdoa kepada Allah untuk Almarhum dengan tujuan MEMINTA KEAMPUNAN DAN PERKENAN ALMARHUM kepada Allah supaya Almarhum diterima oleh Allah Swt menjadi calon surga terhindar dari neraka Allah pada keluarga yang terkena MUSIBAH. Perlu diingat bahwa bukan anak saleh saja yang bisa mendoakan orang tuanya tetapi kaum Islam yang satu akidah degan Almarhum juga bisa mendoakan yang sudah meninggal."Al-Qur'an, surah Muhammad :19".(Baca red)

Jangan terlampau sempit sekali pikiran kita melihat dan membaca tafsiran Al-Qur'an oleh Para Ulama yang fakih dalam memberikan makna dan pengertian Al-Qur'an. Memang hal ini banyak sekali pertentangan dalam masyarakat bahwa Tahlil dan Takhtim itu BIDAAH, hehehehe. Jika ditelusuri dan berbincang tentang bidaah,maka ceritanya tak habis-habis sampai yaumil kiamat, dengan catatan bahwa semua bidaah dan ada yang mengatakan itu termasuk bidaah HASANAH segala macam tapi jika nyanyi DANGDUT, Joget di atas pentas bukan BIDAAH, hehe. Ingat Allah Swt paling senang pada orang dan kaum yang selalu membaca Al-Quran dengan pengertian bahwa mereka mengagungkan syair-Nya Allah.

Jika berbicara mengenai BIDAAH,maka semua orang di muka bumi ini masuk neraka. Contoh : Seorang hamba atau sekelompok hamba Allah memakai baju, sandal, celana serban , kereta,mobil dan lain- lainnya yang tidak sesuai dengan apa-apa yang dipakai oleh Rasulullah setiap harinya,mereka akan masuk NERAKA Allah. Bagaimana pula bila seorang hamba Allah sebagai dosen membawa seekor Unta sebagai kenderaan di Kampus pada masa sekarang ini, bisa ga? Zaman Rasulullah kan jauh sekali berbeda dengan zaman sekarang, iya kan? Bukan kita tidak mengikuti SUNNAH-nya Rasul.Nah,begitu juga halnya dengan TAHLILAN DAN TAKHTIM berdinamika pada masa depan meskipun tak diamalkan Rasulullah dan tak ada dalam Hadist ,ini adalah merupakan sebahagian IJTIHAD ULAMA. ALLAH LEBIH TAHU DARIPADA MANUSIA YANG ADA DI BUMI.
Lantas hamba Allah mengatakan : Oh, jelas Udstz. Karena sebahagian umat Islam RECOK,,,,,,hehehehe. Makasih iya Udstz.



SURAH AL-FATIHAH SEBAGAI UMUL KITAB
Oleh :Udstz Siamir Marulafau


Assalamuallaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh

Ada seorang hamba Allah bertanya pada saya,dan pertanyaannya begini :" Udstz, mengapa surah Al-Fatihah ini disebut Umul Kitab dan kemudian diaminkan? Kemudian, apakah seorang hamba Allah harus belajar dan mengetahui bahasa Arab?"

Lantas saya jawab : Pertanyaan anda bagus sekali. Baiklah surah Al- Fatihah itu disebut UMUL KITAB karena semua surah mulai dari Surah Al-Baqarah sampai selesai surah merujuk pada Surah Al-Fatihah sebagai INDUK dan berisikan DO'A makanya pada setiap akhir baca surah Al-Fatihah dalam salat selalu diaminkan.

Perlu anda ketahui bahwa siapa pun hamba Allah apakah yang tahu bahasa Arab maupun tak tahu bahasa Arab karena belum belajar bahasa Arab, wajib membaca surah Al-Fatihah dalam salat. Surah Al-Fatihah adalah kalam Allah,hanya ditulis dalam bahasa Arab sebagai redaksi. Yang paling penting harus mengetahui maknanya. Untuk mengetahui maknanya, seorang hamba Allah harus mengaji dan membaca tafsir Al-Quran yang diterjemahkan dan ditafsirkan oleh Ulama yang Fakih.

Jika anda menanyakan pada saya ,apakah seorang hamba Allah harus belajar dan mengetahui bahas Arab? Lantas saya jawab : Kalau diharuskan belajar,iya memang harus karena hamba Allah ini dituntut belajar sampai liang lahad dan apalagi ini menyangkut ilmu bermanfaat. Tapi jika seorang hamba Allah harus belajar dan mengetahui bahasa Arab? Wah,,,,. Ibu saya tak pernah belajar bahasa Arab. Dia seorang hamba Allah yang belum tamat sekolah SD, dan buta huruf. Tapi dia baca surah Al-Fatihah bila salat 5 waktu sehari semalam. Sama juga dengan seorang Udstz di kampung saya, tak pernah menginjak Universitas jurusan bahasa Arab tapi dia dipanggil Udstz dan menyampaikan hukum Islam berdasarkan Qur'an dan Hadis kepada Umat.

Kemudian saya juga bertanya pada anda, jika Ibu saya ingin salat kemudian usianya sudah tua. Kemudian, disuruh harus tahu dan belajar bahasa Arab di Luar negeri atau di Arab sana? Wah repot benar dan tahu-tahu esok lusa sudah meninggal dunia, bagaimana itu?
Paling -paling jawabannya : KAFIRLAH. Makanya harus ada PENUNTUN yang mengajarkan agama Allah kepada ibu saya,iya kan? Bukan harus datang ke Arab,Maroko belajar bahasa Arab. Dan begitu juga seorang Udstz yang diklaim tak tahu bahasa Arab. Paling tidak disebut Utz GADUNGAN. Maka harus merujuk pada Referensi para Ulama yang Fakih dengan tafsir-tafsir dan sumber-hukum dalam agama Islam. Makanya harus ada PENUNTUN yang mengajarkan agama Allah kepada ibu saya,iya kan? Bukan harus datang ke Arab,Maroko belajar bahasa Arab. Dan begitu juga seorang Udstz yang diklaim tak tahu bahasa Arab. Paling tidak disebut Utz GADUNGAN. Maka harus merujuk pada Referensi para Ulama yang Fakih dengan tafsir-tafsir dan sumber-hukum dalam agama Islam. Maka tak seharusnya seseorang dituntut harus belajar bahasa Arab sampai ke Mekah baru dikatakan Udstz. Lantas Seorang hamba Allah itu, berkata :"Oh, iya betul" ,saya pun mendengar apa-apa hukum yang disampaikan oleh seorang Ulama dan kemudian saya juga menyampaikan pada umat lain sesuai dgn tuntutan Allah dalam Al-Qur'an,surah Al-Imran. JIKA ADA HAMBA ALLAH YANG USIL MENGATAKAN BAHWA Udstz ini harus tahu dan belajar bahasa Arab seperti Udstz Somad, dll-nya, ini menunjukkan sudah mau mendekat hari kiamat karena banyak Dajal dan Setan dunia yang bergentayangan alias paling BODOH jadi manusia di bumi Allah ini.




SHUHDA
Oleh : Udstz Siamir Marulafau


Assalamualaikum Warrahmatullahi wabarrakatuh
Setelah saya keluar dari Mesjid Ar-Arrahman, seorang hamba Allah bertanya, dan pertanyaannya begini: "Udstz, apakah orang-yang mati dalam demonstrasi itu termasuk shuhada?"

Lantas saya Jawab : Syuhada itu kan bahasa Arab(Syuhada, Bahasa Arab: شُهَداء). Artinya SHAHID. Dengan penjelasan bahwa orang -orang yang meninggal karena membela agama Allah adalah dikategorikan sebagai SHUADA.

Jika anda menanyakan pada saya, apakah orang yang meninggal karena demo atau ikut demo, iya tentu saja kematian itu dilihat dari sebab musababnya. Jika demo itu merujuk pada PEMBELAAN AGAMA ALLAH, maka mati seseorang itu adalah mati SYAHID (Shuhada) tapi jika kematian dalam demo sepengetahuan saya dan bukan menjalankan pembelaan terhadap agama Allah, maka kematian itu adalah kematian yang bukan SHAHID. Dan mereka yang konflik dan bunuh membunuh karena demo dan bukan konflik di jalan Allah maka mereka MASUK NERAKA. Biar anda tahu banyak sekali dalil pembelaan agama Islam dalam Al-Quran,salah satu diantaranya sbb:

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُونُوٓاْ أَنصَارَ ٱللَّهِ كَمَا قَالَ عِيسَى ٱبۡنُ مَرۡيَمَ لِلۡحَوَارِيِّـۧنَ مَنۡ أَنصَارِىٓ إِلَى ٱللَّهِ‌ۖ قَالَ ٱلۡحَوَارِيُّونَ نَحۡنُ أَنصَارُ ٱللَّهِ‌ۖ فَـَٔامَنَت طَّآٮِٕفَةٌ۬ مِّنۢ بَنِىٓ إِسۡرَٲٓءِيلَ وَكَفَرَت طَّآٮِٕفَةٌ۬‌ۖ فَأَيَّدۡنَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ عَلَىٰ عَدُوِّهِمۡ فَأَصۡبَحُواْ ظَـٰهِرِينَ (١٤)

‘Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana ‘Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?” Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: “Kamilah penolong-penolong agama Allah”….’ (QS 61: 14)

Merujuk pada firman Allah di atas bahwa Allah menyuruh umat Islam untuk membela agama-Nya. Barang siapa yang membela agama Allah, maka merekalah orang- orang yang dikatakan syuhada. Allah juga mengingatkan kepada kita semua untuk membela agama-Nya sebagaimana yang tertera dalam Al-Qur'an,

Firman Allah dalam QS Muhamad ayat 7:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تَنصُرُواْ ٱللَّهَ يَنصُرۡكُمۡ وَيُثَبِّتۡ أَقۡدَامَكُمۡ ٧

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.


Merujuk pada Firman Allah di atas juga benar bahwa jika membela Agama Allah, niscaya akan dimasukkan dalam surga-Nya Allah. Sebagai contoh para sahabat Rasulullah dalam membela Agama Allah pada masa perang Uhud ,dan sekali para sahabat yang gugur pada masa itu. Ternyata setelah kuburan mereka dibongkar atas perintah Pemerintah Arab Saudi untuk dipindahkan ternyata jasad-jasad mereka tidak busuk dan kelihatan darah segar masih meleleh dan bercucuran sebagaimana mereka dibunuh pada masa itu. Mereka adalah tergolong para SHUHADA.

Dari penguraian tersebut di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa jika DEMOSTRASI DALAM SEBUAH NEGARA BUKAN KARENA MEMBELA AGAMA ALLAH Maka kematian seseorang atau golongan dalam tindakan tersebut adalah MATI KAFIR. Dan apalagi kita adalah warga negara yang sah menurut undang-undang dan seharusnya PATUH PADA KEPEMERINTAHAN SEBAGAI ULIL AMRI MINGKUM (Atas Perkaranya Allah)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّـهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّـهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا ﴿٥٩﴾

“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan kepada para pemimpin di antara kamu. Kemudian jika kamu berselisih pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah dan Rasul-Nya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa[4]: 59

Jadi, orang-orang yang demo menentang kebijakan PEMERINTAH dalam sebuah negara jika KEBIJAKAN ITU BENAR DAN UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT,maka mereka termasuk orang-orang yang salah di sisi Allah Swt. Mereka (Pendemo itu) akan masuk neraka Allah.Sementara Aparat yang mempertahankan keamanan negara jika merujuk pada firman Allah tersebut di atas, mereka akan menjadi KEKASIH ALLAH.

Tapi Udstz, bagaimana kalau KEBIJAKAN itu HOAX. Lantas saya jawab : Iya yang menyebar luaskan HOAX itu dalam satu negara adalah paling dilaknat oleh Allah Swt karena Allah tidak senang bila ada KERUSUHAN di bumi-Nya.

Lantas hamba Allah berkata,,,,,.Oh, betul sekali Udstaz maka saya enggan dan tak mau ikut- ikut DEMO, dan untung saya tak ikut demo UU CIPTA KERJA.Makasih Udstz atas pencerahannya.

Assallamualaikum,Udstz

Waalaikumsallam
Assocciate Prof Udstz. Siamir Marulafau, Drs Hum
NIP. 19580517 1985031003



NIKAH SIRI : Tausiah Singkat
Oleh :Utz.Siamir Marulafau


Assalamualaikum

Ada seorang hamba Allah bertanya pada saya.Pertanyaanya begini :" Bagaimana Hukumnya Nikah Siri itu, Utz?" Apakah haram atau halal?

Lantas saya jawab: Jika dilihat dari persyaratan nikahnya,iya dikatakan halal tetapi halalnya nikah siri itu pada masa sekarang atau pada masa dulunya. Ingat Allah berfirman dalam Al-Qur'an yang artinya : " Hai orang-orang beriman patuhlah pada Allah Rasuldan Ulil Amri Mingkum".Adapun pengertian Ulil Amri Mingkum itu adalah PERKARANYA ALLAH. Di negara kita ini ada beberapa instansi termasuk instansi KUA di berbagai daerah. Negara ini punya jalur ADMINISTRASI sejak terbentuknya NEGARA RI. Apakah pemerintah mengizinkan NIKAH SIRI? Pemerintah termasuk Ulil Amri Mingkum. Nah.Utz tanya jika anda Nikah Siri yaitu nikah di bawah tangan tanpa ada legitimasi Pemerintah atau surat/akta Nikah dari Pemerintah dan kemudian anda bersama istri anda menginap di sebuah hotel. Lantas ,digerebek oleh POLISI, bagaimana itu? Sah nikah siri anda itu?Kata Allah dalam firman-Nya di atas patuhilah Ulil Amri Mingkum ( termasuk Umarah dalam satu negara) dan jika tak patuh kan NERAKA, iya apa tidak? Jika anda melanggar ketentuan Pemerintah di mana anda berada maka anda melanggar perkataan Allah dan itulah yang membuat anda berdosa atas perbuatan dan tindakan anda di dunia. Ingat Qur'an dan Hadist itu bersifat dinamika ke depan tergantung pada kondisi dan situasi.Dalam pikiran saya Nikah Siri dulunya sah tapi sekarang tidak. Karena banyak MUDARATNYA di dunia. Makanya Hukumnya HARAM,,,,,HARAM.

Wah, begitu Udstz. Iya juga iya.Jika Nikah Siri diizinkan Pemerintah, maka pernikahan di bawah tangan berjamurlah, udstz,,,,,,,hehehe hajablah. Orang yang kaya yang banyak duitnya pura-pura dinas ke luar kota dan tau-tahu nikah sirih di sana. Oh ala. Istri yang di rumah jadi sengsara, hahahahahahahahaha.

Iya sudah, jika sudah mengerti. Tak usah nikah Siri anda,,,,Zina, Zina ,hehehe.

Makasih Udstz atas keterangannya.

Wassalam,
dtt
Drs.Siamir Marulafau,M. Hum
NIP.19580517 1985031003



TAUSIYAH SINGKAT
Udstz Siamir Marulafau


Assalamuaikumwarrahmatullahiwabarakatu
Jangan gara2 harta yg ditinggal org tua, org tua masuk neraka. Maka harta org tua yg ditinggal itu hrs diselesaikan secepatnya. .Jika tdk diselesaikan dengan baik akan masuk neraka semua. Jika anak-anak yang ditinggal org tua tak bisa menyelesaikan masalah harta org tua, maka ana-anak yg ditinggal itu bukan anak yang saleh tapi anak-anak syetan. Makanya perlu mengaji bukan memusi saja.

Wassalam
Dtt
Uzt.Siamir Marulafau
Nip.19580517 1985031003

Kemudian dalam tausiah ini, ada pula hamba Allah berkata :" Udsz ,kok tausiah Bpk tajam sekali, apakah harus begitu Udstz?

Lantas saya jawab : Kau Islam atau tidak? Jika sudah mengaji, iya anda pasti tahu hukumnya, iya kan? Saya sebagai Pendaawah, maka saya harus tegas dan berkata demikian karena itu wajib disampaikan kepada umat supaya jangan masuk neraka, dan itulah beban dan kewajiban bagi para Udstz untuk menyampaikannya.




GURU ITU APA?
Oleh : Udstz Siamir Marulafau


GURU ITU PELITA HATI. GURU ITU BAGAI PAHLAWAN TANPA TANDA JASA. INGAT-INGATLAH ITU.JANGAN LUPA KEPADA GURU. MASA DEPANMU AKAN GELAP JIKA TAK ADA GURU. JANGAN MELAWAN PADA GURU. JIKA MELAWAN PADA GURU AKAN MASUK NERAKA KARENA GURU SAMA DENGAN ORANG TUA KANDUNG. INI HARUS FAHAM. DAN JIKA TAK FAHAM, FAHAM-FAHAMILAH.

INI GURU BAHASA INDOESIA SAYA SEWAKTU SAYA SEKOLAH DI SMU KHALSA MEDAN. BPK Alm Ahmad Zaini Nst BA ,GURU BAHASA INDONESIA.

BANYAK SEKALI SISWA/I YANG MELAWAN PADA GURU BAHKAN MEMBUNUH GURU PADA MASA SEKARANG. INI ZAMAN TAK BETUL LAGI. PENDIDIKAN,,,,,BAGAIMANA IYA?

GURU HARUS TAHU TENTANG SISTEM MENDIDIK. BAGAIMANA MENDIDIK ANAK SEKOLAH SD, SMP, SMU. PENDIKAN HARUS TEPAT DENGAN MEMPELAJARI ILMU PAEDAGOGIG. ILMU JIWA DALAM PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN ANAK.

BANYAK ORANG TUA SISWA/I YANG IKUT CAMPUR DALAM HAL MENDIDIK DI SEKOLAH BAHKAN ORG TUA ADA JUGA YANG MEMUKUL GURU KARENA GURU MENDIDIK ANAK MEREKA DGN BAIK.

GURU HARUS TEGAS DAN KEPALA SEKOLAH JUGA HARUS LEBIH TEGAS DALAM PENERAPAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH. JIKA INI GAGAL MAKA PENDIDIKAN ANAK, BAGAIMANA?

SEKOLAH NEGERI BUKAN UTUK LAHAN MENCARI UANG BAGI GURU. GURU SUDAH DISANTUNI PEMERINTAH DENGAN GAJI, DAN SERTIFIKASI GURU,,,,,,KURANG APA LAGI, HA? DIDIKLAH ANAK-ANAK SEKOLAH DGN BAIK, SUPAYA MEREKA MENJADI GENERASI PENERUS DAN BUNGA BANGSA YANG BAIK.

Wassalam,
dtt
Udstz. Drs Siamir Marulafau,M.Hum
NIP. 19580517 1985031003




Tausiah Singkat bertajuk 
"ROKOK"
Oleh :Utz.Siamir Marulafau


Assalamualaikaumwarrahmatullahiwabarakatuh

Sdr/sdri kaum muslimin dan muslimah rahimah kumullah. Dalam tausiah singkat ini, ada seorang hamba Allah bertanya pada saya, pertanyaannya begini: "Udstz. Bagaimana hukumnya seseorang hamba Allah ini merokok?Apakah haram atau bagaimana?
Lantas, saya jawab : Pertanyaan anda itu bagus sekali. Mengapa?Karena banyak sekali kesimpangsiuran dalam menanggapi masalah apakah rokok itu haram atau tidak?
Jika kita lihat dari mulai Alif Lamim dalam Al- Qur'an sampai habis tak ada dalilnya bahwa rokok itu adalah Haram. Hanya saja banyak para ulama berpegang pada satu ayat dalam Al-Qur'an berkata : "Innal Mubazirina kanu ikhwana Syayatin" 📷 Sesungguhnya yang mubazir itu adalah kawannya Syetan). Maka para ulama terdahulu membahas masalah ini hanya dalam tingkat MAKRUH, bukan haram. Mereka menekankan pada sebahagian para Ulama yang cenderung berperinsip pada satu ayat Al-Qur'an: "Atiullaha WA Rasulahu Wa Ulil Amri Mingkum"

📷 Patuhlah kepada Allah dan Rasul dan Perkaranya Allah). Pandangan Para Ulama dan Umarah dalam satu negara menekankan haramnya ROKOK pada umat Islam Khususnya dan merujuk pada penelitian kedokteran bahwa ROKOK itu sangat berbahaya bagi kesehatan manusia di bumi Allah. Dalam hal ini, seseorang hamba Allah harus berpikir apakah rokok itu mudarat baginya atau tidak. Jika rokok itu terasa tak baik baginya, seharusnya ditinggalkan. Ini tergantung pada kondisi dan jasmani seseorang. Allah lebih tahu segalanya. 70 puluh ribu tahun sebelumnya , Allah telah tahu apa yang bakal terjadi dalam diri manusia sebelum diciptakan ,apakah sesuatu berbahaya atau tidak? Seharusnya para ulama tak usah menghukum ROKOK itu haram karena banyak unsur kepentingan baik secara individu maupun sekelompok manusia di bumi. Dengan pengertian banyak yang suka MEROKOK dan BANYAK JUGA YANG TIDAK. MAKA Allah tidak menghakimi ROKOK itu HARAM. Karena Allah lebih tahu dari manusia termasuk Ulama yang mengharamkan ROKOK itu. Di Indonesia ini, banyak Pabrik Rokok,dan banyak pegawai yang bekerja di perusahaan itu. Nah jika ditutup karena haram, bagaimana itu?Akan menimbulkan konfik antar sesama, iya apa tidak?

Sementara ada juga sebahagian Ilmuan kedoketeran baru-baru ini, bahwa merokok adalah baik bagi kesehatan manusia asal bisa menjaganya, karena dalam zat nikotin itu ada sesuatu zat yang akan membunuh kuman-kuman di gigi manusia, dan juga memberi perangsang berpikir bagi pengarang-pengarang di bumi ini.Tidak heran jika Chairil Anwar merokok sambil mengarang puisi. Seorang pengarang Amerika bernama William Faulkner juga merokok jika mengarang novel dan karya sastra lainnya. Penyair Dalam Lingkaran Cinta juga kadang merokok bila menulis puisi atau cerpen untuk mengembangkan daya inspirasi, hehehe.
Banyak orang menuding bahwa rokok itu akan menimbulkan KANGKER PARU-PARU. Saya pikir tidaklah begitu, hehehe.Orang tua saya seorang PEROKOK BERAT tapi tak kena kangker karena ROKOK tetapi anak bayi yang baru lahir kena Kangker. Sementara Bayi itu tak merokok . Bagaimana itu? Maka jangan pandaian-pandaian sebahagian para ulama membuat hukum dan menghakimi bahwa ROKOK itu HARAM,,,,,,,HARAM,hehehe. Ada saudara saya di Melaka yang gemar merokok dan tak kena kangker. Nah! Apakah dia dihukum sebagai hamba Allah yang merokok masuk neraka?
Jadi kesimpulan ROKOK itu adalah Makruh bukan haram dan ini sangat tergantung pada pribadi seseorang hamba Allah.
Demikian tausiah singkat ini disampaikan agar jangan ada kesimpangsiuran dalam menanggapi ROKOK itu haram atau tidak?Jika ulasan ini terdapat kekeliriuan dalampenyampaian,maka mohon dimaafkan karean setiapUdstz itu berberda pendapat. Makasih

Wassalam,
dtt
Utz.Drs.Siamir Marulafau,M. Hum
NIP.19580517 1985031003



Tausiah Singkat bertajuk
” ZINA”
Oleh :Utz. Siamir Marulafau


Assalamuallaikumwarrahmatullahiwabarakatuh

Sdra/Sdri Kaum Muslimin yang dirahmati Allah Swt. Dalam tausiah yang amat singkat ini dibentangkan kepada kita tentang hukum Zina dalam agama Islam. Seorang hamba Allah bertanya pada saya.Pertanyaanya begini. Udstz, bagaimana hukum zina dalam agama Islam? Apa kifarahnya bagi orang-orang Islam yang telah menikah dan kemudian berzina? Mengapa saya tanya hal ini,Udstz?Karena banyak sekali masalah ini yang tercuat di You Tube dan sosial media baru-baru ini,seperti 2 orang PNS di dinas pendidikan Kabupaten Asahan,yang telah tertangkap dan melakukan perzinahan dalam mobil. Keduanya pingsan karena keracunan Karbon Oksida.Bagaimana hukumnya itu Udstz?

Wah,,,,wah! Gawat. Mendengar pertanyaan hamba Allah ini,saya sangat terkejut dan tertegun karena Hal yang seperti itu sangat tercelah disisi Allah Swt.Baiklah saya jawab : Perzinahan adalah salah satu dosa besar yang sukar diampuni oleh Allah Swt jika tidak taubat.Taubanya pun harus taubat Nashuha dengan membayar kifarah atau denda. Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an : 1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”. [al-Isrâ/17:32]

Referensi: https://almanhaj.or.id/2641-hukuman-untuk-pezina.

2. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : 

وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ يَلْقَ أَثَامًا يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا 

“Dan orang-orang yang tidakmenyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina”. [al-Furqân/25: 68-69]

Berdasarkan Firman Allah Swt di atas, maka hukum bagi yang berzina khususnya bagi pasangan laki-laki dan perempuan yang belum menikan akan didera atau dipukul seratus kali dan akan dibuang atau diasingkan setahun dari tempat tinggal mereka.
Sedengkan bagi pasangan laki-laki dan perempuan dan sudah berumah tangga atau pernah menikah atau istilahnya Duda dan Janda, maka mereka harus dilontar dengan batu sampai mati, dan jika tidak mati harus mati.Nah! Seperti itulah hukum yang berlalku pada kedua PNS itu.

Lantas hamba Allah berkata pada saya,Udstz,,,,,,.ngeri bangat ah. Takusah berbuat demikian,Udstz. Bagus mencari yang halal saja Udstz.Saya pikir di bumi ini banyaksekali perzinahan yang terjadi sehingga Allah itu marah.Bisa saja Allah menurunkan BALA seperti VIRUS KORONA di bumi ini.

Lantas, saya jawab : “Iya bisa saja Allah marah dan menurunkan Virus Korona karena manusia banyak berpaling kepada Allah Swt.
Makasih Udstz atas pencerahannya.

Wassalam,
Dtt
Utz.Drs.Siamir Marulafau,M.Hum
NIP.195805171985031003



ZAKAT FITRAH
Oleh : Utz.Siamir Marulafau


Yang paling penting adalah membayar zakat fitrah kepada badan Amil yang kemudian diserahkan kepada yang mustahaq (Yang berhak menerima zakat fitrah). Apa itu zakat fitrah?
Zakat fitrah adalah zakat yang harus dan wajib dikeluarkan oleh seseorang atau kepala keluarga setiap tahunnya pada hari sebelum hari Raya Idul Fitri. Zakat fitrah bermakna sebagai zakat untuk memfitrah dan mensucikan diri kita pada apa yang telah kita makan selama satu tahun terhitung dari tahun yang lalu sampai pada tahun yang kita jumpai sekarang.
Zakat fitrah tidak sama dengan zakat harta, zakat profesi, infaq dan sodakah. Jika zakat fitrah tidak dibayar atau sengaja tidak dibayar maka nilai puasa yang kita kerjakan selama satu bulan tidak ada arti maka dengan demikian kaum muslimin dan muslimah diwajibkan bayarlah zakat fitrah kepada badan Amil di mesjid terdekat supaya nilai puasa dan amalan yang dikerjakan selama satu bulan diterima oleh Allah Swt.
Ada yang nengatakan bahwa zakat fitrah saya dan keluaga saya, saya kasihkan pada saudara saya yang miskin ketimbang jauh- jauh dan orang lain yang miskin. Jika memberikan dan mengasihkan zakat fitra seperti ini, zakat fitrah itu kurang afdhal dan bisa dikategorikan sebagai SADAKAH. Megapa? Karena penyerahan zakat fitrah itu harus melalui badan Amil yang telah dibentuk kepanitiaannya , dan harus ada ijab kabul dan penyaksiannya sebagaimana yang terlampir dalam bukti pembayaran zakat fitrah di bawah ini.
Kemudian dari pada itu, zakat harta itu juga wajib dibayar kepada pihak tertentu jika harta itu sudah cukup nizabnya. Zakat harta ini bisa dibayar sekali setahun dengan perhitungan tergantung pada sebesar berapa harta kita.Jika penilaian harta kita ini sebesar seratus juta rupiah, maka keluarkanlah zakat harta itu sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati oleh Majelis Ulama,umpanya 2,5% dari jumlah keseluruhan.
Sedangkan zakat profesi adalah zakat yang harus dikeluarkan dan dikasihkan pada jalan yang benar atau kepada yang berhaq menerimanya sebagai zakat pensucian terhadap apa yang kita dapat melalui profesi keahlian dalam pekerjaan seperti berprofesi segai dokter atau dosen. Zakat profesi ini bisa dibayar pertahun atau perbulan bahkan juga perhari. Besarnya pembayaran tergantung pada besarnya pendapatan kita setiap hari, setiap bulan atau setiap tahunnya.Contoh : Udstz berprofesi sebagai dosen di Fakultas Ilmu Budaya USU, wajib membayar zakat profesi dengan melalui pemotongan gaji sebesar 100 ribu perbulan untuk mensucikan dan membersihkan diri pada apa yang diperoleh melalui pofesi. Mengapa harus demikian? Karena menunaikan zakat itu adalah salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat islam beriman kepada Allah Swt : Waakimu Salat Waatu Zakat Warkangu mangarakiin (Qur' an). Inilah perintah dan hukum-Nya Allah yang harus dipatuhi, dan jika tidak patuh pada Allah akan dimasukkan ke neraka.
Selanjutnya, infaq itu wajib ditunaikan sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah Swt dalam surah Al-Baqorah : " Wamimma Razaknahum Yumfikun" ( = Dari apa-apa rezekimu infakanlah).Dengan pengertian bahwa apa -apa yang kita peroleh berupa keuntungan setiap harinya, juga wajib kita keluarkan di jalan Allah: Perolehan itu besar kecilnya diberikan pada yang membutuhkan seperti pada pembangunan mesjid, dan batuan kepada fakir miskin dan termasuk anak yatim.
Nah, pada bulan Ramadhan ini sebagai bulan maghfirah, kita hendaknya banyak bersedekah supaya amalan kita berlipat ganda disisi Allah Swt dengan pengharapan bahwa kita selalu dalam perlindungan Allah Swt. Aamiin


Wassalam,
Dtt
Utz.Drs Siamir Marulafau,M.Hum
Nip. 19580517 1985031003



Tausia Singkat : 
TOLERANSI BERAGAMA
Oleh : Utz. Siamir Marulafau


Assalamuallaikumwarrahmatullahiwabarakatu,

Dalam tausiah ini perlu diperjelas kepada umat khususnya di negara yang berdasarkan Pancasila ini dan UUD 1945 bahwa negara ini adalah negara 'Kesatuan'. Untuk itu, wajib setiap warga negara RI menjunjung tinggi nilai Pancasila. Di dalam Pancasila itu ada tertera
sila 'Ketuhanan yang Maha Esa', yang artinya bebas memeluk agamanya masing-masing'. Justru karena itu setiap insan yang berbeda agama dan kepercayaannya masing-masing saling harga menghargai dan menjaga kerukunan masing - masing dengan tidak saling hujat menghujat, saling merendahkan dan menyalahkan dalam agama supaya tidak menimbulkan sara. Kehidupan di wilayah negara RI ini harus saling menjaga perasaan dalam berbagai aspek kehidupan dan diharapkan supaya jangan timbul konflik antara sesama guna mencapai kehidupan yang kondusif aman dan sentosa dan damai menuju surga dan kebahagiaan masing-msing. Makanya perlu toleransi.

Ada seseorang bertanya kepada saya, dan pertanyaanya begini.Udstz : Bagaimana sikap saya pada akhir tahun 2019 ini, apakah saya boleh ikut natal ,mengucapkan natal dan tahun baru kepada orang yang berlainan agama dengan saya?

Lantas saya jawab : Faham atau tidak anda pada salah satu butir Pancasila tentang ' Ketuhanan yang Maha Esa'? Jika faham,maka uruslah dan yakinilah agamu masing-masing.Bacalah dan fahami surat 'Al-Qafirun', bahwa ' agama bagimu adalah agamamu dan agama bagiku adalah agamaku'. Jadi anda tak perlu mencampuri urusan orang lain dan untuk toleransi beragama,tak perlu anda melibatkan diri anda ke dalam forum agama itu dengan catatan ikut-ikut sehingga mempengaruhi ' Aqidah ' anda. Jika anda terpengaruh, maka segeralah sadar dan taubat kepafa Allah Swt. Sikap anda harus tolerans kepada mereka dan sebaliknya dan menjaga perasaan masing-masing.Mengapa harus demikian ? Karena agama itu adalah hak bagi setiap umat,dan apakah salah atau benarnya dan apakah masuk umat ke surga atau neraka, Allah yang menentukan.

Udstz.Bagaimana pengucapan "Selamat Natal dan Tahun Baru"?

Lantas saya jawab : Wah, inilah salah satu yang menjadi konflik dan masalah selama ini. Jika memang kau ucapkan itu, apakah ada larangan bagi umat Islam dalam Al-Qur'an utk tidak mengatakan itu buat agama lainnya? Jika tidak ada, iya tergantung pada pribadi anda, cuma bagi pribadi saya sebagai Utz,iya jika anda ucapkan bagi mereka adalah sebagai toleran merujuk pada penghargaan secara manusiawi (Humanity) asalkan ucapan itu jangan dari dalam 'Kalbu', dan Allah akan tahu segala isi hatimu dan di mana posisimu.

Oh! Begitu Udstz.Jika demikian prinsip dan sikap umat di negara ini,iya tak ada konflik dan aman dan malah saling senang menyenangi, saling memupuk hubungan saudara antara sesama.

Itulah,maka pola pikir itu harus luas dan jangan sempit dan terlalu egoish. Ingat sejarah bahwa Nabi Muhammad s.a.w tidak bermusuhan pada Nabi Isa a.s.,dan malahan mereka saling menegur dan berjumpa diwaktu Nabi Muhammad israj mikraj.

Dan bagaimana dengan ucapan 'Tahun Barunya' Udstz?

Saya jawab : Iya tak salah jika diucapkan tahun baru kepada seseorang sebagai ucapan kesenangan dalam perubahan tahun setiap tahunnya guna mempererat hubungan silaturahmi antara umat di seluruh duni karena tahun baru bukan hanya milik setiap umat tapi milik umat sedunia."SELAMAT TAHUN BARU,2020". Moga Allah memberkati kita semua.Aamiin.

Udstaz,,,,,! Jika begini ceramah dan tausih utz di media sosial tv , amanlah negara Indonesia ini.Mengapa Utz tak tausiah di Tube atau seperti Utz Kondang itu?

Lantas, saya jawab : Saya bukan orang yang ingin dipuji-puji dan terkenal. Saya takut pada Allah, dan agama bagi saya adalah yang haq untuk mencari jalan masuk surga terhindar dari neraka ,Allah.Maka saya tidak mengkaitkan politik dengan agama dan membelah Islam.Bagi saya tak ada Islam Liberal, Nusantara, Islam Jamaah, Islam Ahmadiya,dll sebagainya.Apakah ada dalam Qur'an istilah nama-nama itu semua? Islam iya tetap Islam tanpa mengenal Firqah Sesuai dengan Qur'an dan berpedoman pada hadith sebagai aplikasi dalam teori yang valid dan benar dengan prawi hadith yang mustashil merujuk pada ahlul sunnah waljamaah.

Iya,,,,.Bagaimanapula dengan Utz dan Ulama lainnya, kok ada kesimpang siuran dalam masalah topik pembicaraan ini di atas Udstz?

Lantas, saya jawab: Tidak semua Udstz dan Ulama memiliki pendapat yang sama.Mengapa demikian? Karena setiap Udstz dan Ulama memiliki tingkat ilmu dan prinsip yang berbeda-beda.Ada Udstz dan Ulama yang takut pada Allah dan ada juga yang tidak. Ada sebahagian Ulama penjilat dan ada juga yang tidak,dan yang tidak takut pada Allah, yang cinta kemewahan dunia akan diseret ke neraka Allah.Mereka tergolong ahlil kitab(Qur'an) " Inna Lazina kafaru minahlil kitabi Walmusyrikina finnari jahannama khalidina fiha abad.

Kemudian salah seorang hamba Allah mengatakan pada saya, " Wah,ala mak, ngeri Udstz, kok bisa tahu ini hukum Al -Qur'an dan Hadith sementara Bpk Al-Udstz belajar di di Sastra Inggeris Fib USU, S nol pula itu, dan bukan Sarjana Agama S.Ag.Lantas, saya jawab : Waduh, Sarjana Agama (S.Ag) itu belum tentu Udstz.Maka disamping belajar Sastra, belajarlah dan pelajarilah ilmu Agama sampai ke liang lahat. Itulah ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat.Sementara ilmu yang anda pelajari di dunia ini seperti ilmu Sastra dan Linguistik, dll-nya hanya bermanfaat di dunia dan apabila anda meninggal, Allah dengan malaikatnya menanyakan dalam alam kubur : Siapa kamu,Islam atau tidak?Apa kitabmu? Siapa Imammu? Di mana kiblatmu? Dan tidak ditanya apakah anda Prof Dr Sastra atau Linguistik, tetapi ditanya tentang amalan anda di dunia .Allah akan senang pada orang bergelar Rasul dan r.a. (Radiaullahu Anhu). Apakah anda mengerjakan perintah, menjauhi larangan dan percaya serta yakin pada sejarah terdahulu tentang apa yang
terjadi dan dialami oleh para Nabi,dan itu semua yang diinginkan Allah Swt karena surga itu hanya diwarisi bagi orang-orang yang beramal saleh(Qur'an) sesuai dengan perintah yang ada dalam Qur'an.

Wassalam,
dtt
Udstz./24/12/2019,Medan



MAULID : KEISTIMEWAAN RASULULLAH
Oleh :Utz.Siamir Marulafau

Assalamuallaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Majelis Pengajian Al-Ikhlas yang dimuliakan oleh Allah Swt,,,,,,Dalam tausiah singkat ini dibentangkan kepada kita bahwa Nabi Besar Muhammad saw adalah sosok yang sangat mulia disisi Allah Swt dan oleh karena itu,,,,kita diajak untuk mengenang dan memperingati hari kelahiran Rasulluah saw Sebagai NABI pada akhir zaman (Al-qu'an),dan Rasulullah adalah salah seorang hamba Allah dari kesekian manusia dilahirkan di bumi Allah yang tak serupa dengan manusia biasa,dan meskipun rupa sama tapi Rasulullah sangat berbeda dengan Nabi- Nabi lainnya.Apa yang membuat perbedaan Rasulullah dengan Nabi lainnya adalah "KERASULANNYA" dalam menyiarkan dan memperjuangkan agama Allah, yaitu agama Islam yang haq dan benar (Al-Quran).Allah Swt memberi gelar pada Muhammad sebagi RASUL yang tak dipanggil pada Nabi lainnya.Kemudian Allah dan Malaikat bersalam kepada Nabi Muhammad saw(Al-Qur'an) sementara pada Nabi lainnya,Allah tidak salam.Dengan demikian kita sebagai umat Muhammad,kita sebaiknya mengingatkan diri kita dan generasi penerus untuk memperingati hari kelahiran Muhammad sebagai Rasul supaya mereka tahu bahwa Rasulullah sebagai UMAT ISLAM TERHINDAR DARI NERAKA ALLAH DAN MASUK SURGA ALLAH (Al- Qur'an Surah Annisa 13-14).

Rasulullah adalah kekasih (Aulia) Allah yang membawa manusia ke jalan yang baik dan benar. Dengan demikian Rasulullah berjuang untuk meneruskan agama-Nya, Allah supaya manusia jangan KACAU dan agama ini sebagai dogma yang dipeluk oleh Umat Islam Sedunia selamat dunia akhirat.

Rasulullah tidak akan sama dengan manusia biasa. Maka dalam halini, janganlah hamba-hamba Allah di muka bumi ini mengangkat seseorang menjadi Rasuldan sebagi buktinya pada akhir Kutbah Jumat Rasulullah sebelum Beliau wafat, Dia mengatakan " TAKA ADA NABI DAN RASUL SELAIN SAYA DAN TIDAK ADA AGAMA BARU SELAIN AGAMA YANG SAYA BAWA".Jika ada Nabi selain saya maka itu adalah NABI PALSU dan jika ada agama baru selain agama yang saya bawa berarti itu agama yang menyesatkan. Pada zaman saya sebagai Nabi dan Rasul, umatku berbaiat padaku (Surah A-Fath: 10), dan jika aku wafat, maka umatku berpegang teguh pada KITAB ALLAH DAN SUNNAHKU dan ikut petunjuk pada pada para sahabtku ( Qur'an : Waatiullaha Warrasulahu Waulil Amrin Mingkum).

Rasulullah tidak akan sama dengan manusia biasa. Maka dalam halini, janganlah hamba-hamba Allah di muka bumi ini mengangkat seseorang menjadi Rasuldan sebagi buktinya pada akhir Kutbah Jumat Rasulullah sebelum Beliau wafat, Dia mengatakan " TAKA ADA NABI DAN RASUL SELAIN SAYA DAN TIDAK ADA AGAMA BARU SELAIN AGAMA YANG SAYA BAWA".Jika ada Nabi selain saya maka itu adalah NABI PALSU dan jika ada agama baru selain agama yang saya bawa berarti itu agama yang menyesatkan. Pada zaman saya sebagai Nabi dan Rasul, umatku berbaiat padaku (Surah A-Fath: 10), dan jika aku wafat, maka umatku berpegang teguh pada KITAB ALLAH DAN SUNNAHKU dan ikut petunjuk pada pada para sahabtku (Waatiullaha Warrasulahu Waulil Amrin Mingkum).

Kebesaran yang dijumpai pada Nabi Muhammad saw adalah "PERJUANGANNYA" yang telah berhasil memperjuangkan dan mengembangkan agama Islam ditengah-tengah kaum KAFIR QURAISY MEKKAH, yang menyembah berhala dan meminum serta memakan yang haram dan tidak menyembah Allah. Sungguh kita sebagai umat Muhammad bersyukur karena Allah yang telah melahirkan Rasulullah di tengah-tengah kita yang berusaha menhindarkan kita dari jurang neraka,AMAL MAARUF NAHIR MUNGKAR(Al-Qur'an,surah Al-Im

Kebesaran yang dijumpai pada Nabi Muhammad saw adalah "PERJUANGANNYA" yang telah berhasil memperjuangkan dan mengembangkan agama Islam ditengah-tengah kaum KAFIR QURAISY MEKKAH, yang menyembah berhala dan meminum serta memakan yang haram dan tidak menyembah Allah. Sungguh kita sebagai umat Muhammad bersyukur karena Allah yang telah melahirkan Rasulullah di tengah-tengah kita yang berusaha menhindarkan kita dari jurang neraka,AMAL MAARUF NAHIR MUNGKAR(Al-Qur'an,surah Al-Imran).

Keistimewaan yang dijumpai dari Nabi yang lain adalah MUKJIZAT yang diberikan dengan kuasa Allah seperti: Isyraj Mikraj, Membelah Bulan , Penerimaan Wahyu(Qur'an), Mengalirnya air dari jari Manis Rasulullah beserta TONGKAT BERCAHAYA , dan selain Mukjizat, Rasulullah adalah hamba Allah yang pertama Masuk surga Allah, dan Diperlihatkan SURGA NERAKA dengan izin Allah serta bertemu dengan Allah untuk menerima Perintah Shalat dengan izin Allah,Subhanallah. Dalam pengembangan agama agama Islam yang hak dan benar ini, Allah Swt memberi GELAR sebagai RASUL dan sahabat-sahabatnya diberi GELAR ra (Radiaullahu Anhu) seperti Abudadar ra, Abu Hurariah ra,dll,dan bukan GELAR Prof, Dr, Drs,,,,,,,,MA,M.Hum,,,,,hehehehe.Jangan terkecok dengan dunia,,,,marilah kita memikirkan AKHIRAT.
==============

Kemudian salah seorang hamba Allah bertanya pada saya,pertanyaanya begini : Udstz,,,,,,bagaimana pendapat Utz megenai "CADAR DAN CELANA CINGKRANG YANG SEDANG VIRAL DI MEDIA SOSIAL"?

Lantas,Saya katakan tunggu tausiah selanjutnya,,,,,,,,,sampai jumpa lagi.



PENCERAHAN UTK JALAN KE SURGA
Oleh :Utz.Siamir Marulafau


Assalamuangalaikum Warrahmatullahi Wabarrakatu,,,,,Sdr/Sdri Jamaah Rahimah Kumullah,,,,,,.Ada seorang hamba Allah bertanya kepada saya, apakah seorang Udtz atau Ulama yang telah berbuat kesalahan dalam pelecehan,dan penistaan agama lain wajib bertaubat dan meminta maaf kepada pihak yang tersakiti?

Jawab : Wah,,,,,Jelas dong,,,siapa saja yang berbuat kesalahan dan apalagi dalam hal pelecehan dan penistaan agama orang lain harus meminta maaf terutama sekali kepada Allah Swt karena Allah sangat melarang tentang hal tersebut dalam al-Qur'an :⁣Surat Al-An’am Ayat 108 

وَلَا تَسُبُّوا الَّذِين يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ كَذَٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ مَرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. Jadi, siapa pun di negeri ini yang melanggar tentang ayat tersebut di atas wajib taubat dan minta maaf karena DIA telah melanggar batas - batas HUKUM ALLAH dan apabila dipolisikan, dan diadili ternyata bersalah dalam penistaan ,maka berlakulah HUKUM untuk menyelaikan permasaalahan ini sampai ke PENJARA. Allah sangat marah kepada hamba-Nya jika hamba-hamba-Nya berbuat seperti yang dibicarakan di atas karena akan menimbulkan fitnah bagi manusia di bumi.Makanya Allah menutup perkara ini dengan menurunkan ayat ''LAKUM DINUKUM WALIADIN" supaya manusia yang agamanya Islam jangan menyenggol agama lain.

Wah,,,,wah,,,,.Ngeri sekali Udstz,,,,dan harus taubatlah iya,,,jika tidak akan mendapat ganjaran pada allah swt,,,,.Makanya kita itu harus meresapi dan memahmi ayat-ayat Al-Qur'an itu.Allah tidak mengenal RUANG,,,,,apakah tertutup atau terbuka karena setiap ucapan dan gerak selalu diikuti oleh roh manusia dan roh itu adalah sebahagian ZAT-NYA,Allah,,,,,dan mau ke mana?

Sudahlah RECOK sekali KAU ,,,,segera taubat dan minta maaf kepada Tuhan dan kepada hamba-hamba-Nya di bumi.Dan jika dipolisikan KAU,,,,iya sudah,selama tinggal di terali besi karena NEGARA INI ADALAH NEGARA HUKUM YANG ADIL DAN BERADAB,TAK PILIH KASIH. INI SEMUA ULAHMU.

Wassalam,
dtt



TAUSIAH TENTANG BACA PUISI
Oleh : siamir marulafau


Membaca puisi itu bukan seperti membaca koran.Orang yang ahli dalam menulis puisi belum tentu ahli dalam membaca puisi, dan orang yang ahli baca puisi juga belum tentu bisa menulis puisi. Meskipun demikian dan alangkah baiknya jika kedua keahlian ini dimiliki oleh seorang penyair. Pak Asrizal Nur (Presiden Puisi Indonesia sebagai Penyair Reformasi) yang telah menempuh beberapa perlombaan baca puisi di negara ini mengembangkan teknik baca puisi. Bapak Asrizal Nur tidak lagi terikat pada sistem baca puisi yang semata-semata menunjukkan keindahan sebagaimana gaya penyair maupun pembaca puisi yang selalu hanyut dalam keindahan, dan bukan seperti itu katanya.

Di Malaka telah diadakan satu kegiatan tentang BENGKEL PENULISAN DAN PEMBACAAN PUISI di suatu Sekolah dan sistem pembacaan puisi dalam acara ini telah menunjukkan sistem yang baru dan harus diubah dari gaya lama menjadi gaya yang baru dan pembacaan puisi itu harus merujuk pada KONTEKS SITUASI dan sesuai dengan model apa yang dibawakan dan dibacakan oleh PEMBACA guna untuk menarik perhatian pemirsa atau audiens dan cinta akan puisi.

Dalam ulasan Bapak Asrizal Nur ini, kita bisa menangkap bahwa pembacaan puisi itu memiliki bagian-bagian tertentu yang maksudnya membaca puisi dalam lomba baca puisi di atas pentas yang tak memakai musik akan sangat berbeda dengan sistem baca puisi pada lomba baca puisi yang diiringi dengan musik, dan banyak lagi hal-hal lain yang lain dibedakan tentang baca puisi itu.

Dalam analisis saya sebagai pendengar ulasan tersebut, saya juga setuju dan dalam pikiran saya bahwa membaca puisi itu harus benar-benar dijiwai dan ini juga tergantung pada KONTEKS ISI DAN TEMA PUISI makanya yang baca puisi harus memahami puisi seseorang yang akan dibaca supaya penampilan dan sistem baca puisi itu terasa menarik perhatian audiens disamping faham tentang apa yang disampaikan oleh para pembaca.

Dalam pikiran saya tidak akan mungkin seseorang membaca puisi CHAIRIL ANWAR bertajuk "AKU" dengan nada yang lembut,,,,,.Paling tidak pembaca puisi mebaca puisi tersebut dengan keras yang sedikit meluapkan EMOSI yang tak berlebihan karena Konteks puisi "AKU" itu berbau "PEMBERONTAKAN" dan akan sangat berbeda pada konteks puisi yang bernadakan "CINTA", dan apalagi jika puisi itu bertemakan tentang RELIGI, dan tidak mungkin Pembaca puisi meluapkan emosi yang berlebihan dengan cara membentak jika kedapatan bacaan pada kata "TUHAN".Makanya saya cenderung jika baca Puisi ini tergantung pada KONTEK SITUASI,,,,dan tergantung pada Isi dan tema puisi.

sm/04/07/2019,Penang



TAUSIAH SASTRA
Oleh : AL-Udstz Samir Siamir Marulafau(Prof. Sastra dari Fib USU)


APAKAH CHARIL ANWAR DIKATAKAN SEBAGAI PLAGIATOR ATAU TIDAK?

1.JIKA TERNYATA KARYANYA BERTAJUK"KRAWANG BEKASIH"ITU ADALAH HASIL TERJEMAHAN DARI PUISI SESEORANG YANG DITERJEMAHKAN DARI BAHASA INGGRIS HASIL KARYA PENGARANG AMERIKA BERNAMA ACHIBALD MACKLEISH KE DALAM BAHASA INDONESIA MESKIPUN JUDUL DAN SETINGNYA DIUBAH,,,,,.HAL ITU TETAP DIANGGAP PLAGIATOR.

2.JIKA PUISI SEEORANG ITU DI PLAGIAT SEBANYAK 2/3 DARI KARYA ITU SELURUHNYA MAKA CHAIRIL ANWAR TETAP DIANGGAP SEBAGAI PLAGIIATOR.

3.JIKA PUISI SESEOARNG DIPLAGIAT DENGAN JUDUL YANG SAMA, TEMA YANG SAMA DAN LEBIH DARI 1/3 KATA-KATA (DIKSI) YANG DIAMBIL SERTA 1/3 KALIMAT DARI PUISI ITU KESELURUHAN, MAKA CHAIRIL ANWAR DIKATAKAN SEBAGAI PLAGIATOR.

4.JIKA PUISI SESEORANG DIPLAGIAT DENGAN JUDUL YANG SAMA ,TEMA BERBEDA,PENGGUNAAN FIGURATF BAHASA(GAYA BAHASA) BERBEDA, DAN KURANG DARI 1/3 KATA-KATA YANG DIAMBIL ATAU HANYA BEBERAPA KATA SAJA YANG DIAMBIL DARI KESELURUHAN PUISI,MAKA CHARIL ANWAR TIDAK DIKATAKAN SEBAGAI PLAGIATOR TETAPI CHAIRIL ANWAR DIKATAKAN SEBAGAI PENYAIR YANG TERINSPIRASI DENGAN KARYA SESEORANG, DAN UNTUK INI, CHAIRIL ANWAR HARUS MENULISKAN KATA :TERINSPIRASI DARI KARYA ACHIBALD MACKLEWISH BERTAJUK"------------" DI BAWAH PUISI YANG DITULISNYA.

5.JIKA DUA ORANG PENULIS PUISI DENGAN JUDUL YANG SAMA, TEMA YANG SAMA DENGAN KATA-KATA DAN KALIMAT YANG BERBEDA, SETING YANG SAMA ,MAKA HASIL KARYA ITU BUKAN PLAGIAT.

6.JIKA SESEORANG MENULIS KARYA SASTRA YANG ASALNYA DARI WARGA NEGARA INDONESIA DAN KEMUDIAN PINDAH KE AMERIKA DAN KEMUDIAN MENULIS KARYA SASTRA DI AMERIKA DENGAN BAHASA INGGRIS MAKA KARYANYA ITU BUKAN PLAGIAT TETAPI KARYA SASTRA YANG DITULISNYA ITU TETAP MILIK KESUSASTERAAN INDONESIA.

7.JIKA SESEORANG MENULIS KARYA SASTRA DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIIA YANG ASALNYA DARI INDONESIA DAN PINDAH KE AMERIKA DAN MENJADI WARGA NEGARA AMERIKA, KARYA SASTRA YANG DITULISNYA ITU ADALAH MILIK WARGA NEGARA AMERIKA.

8.JIKA SESEORANG MENTERJEMAHKAN SEBUAH KARYA SASTRA SESEORANG KE DALAM BAHASA INDONESIA DAN KEMUDIAN MENULISKAN NAMANYA DENGAN HASIL TERJEMAHANNYA ITU MAKA HAL ITU DIKATAKAN SEBAGAI PLAGIATOR DAN APABILA HASIL TERJJEMAHAN ITU TETAP PADA NAMA YANG ASLINYA DAN KEMUDIAN HANYA MENULIS NAMANYA SEBAGAI PENTERJEMMAH MAKA TIDAK DIKATAKAN SEBAGAI PLAGIATOR.

Wassalam/01/05/2019,Mdn



SUMPAH
Tausiah singkat oleh :Al-Udstz.Siamir Marulafau


A.s.w.w,

Dalam tausiah yang amat singkat ini dibentangkan kepada kita bahwa ini adalah salah satu masalah yang sangat berat dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT kelak.Mengapa? 'Sumpah' ini tidak ada dalam sunnahnya,Rasulullah.Rasul tak pernah disumpah karena Nabi Muhammad s.a.w. ,ini telah disucikan dan dibedah dari semua yang bertentangan dengan isi kandungan Al-Quran.

Pertanyaan :
Bagaimana dengan manusia pada zaman sekarang?Apakah mereka disumpah? Mengapa mereka disumpah? Disumpah karena apa?

Bagaimana jika disumpah pakai Al-Qur'an?
Jika seseorang disumpah pakai Al-Qur'an dengan dalih untuk mencari kebenaran di sebuah Pengadilan atau Pemberian Jabatan. Ini sangat berat disisi Allah SWT.Mengapa? Karena manusia tidak sama dengan Rasulullah,, ,,,.Manusia masih ada sifat kemanusiaan yang diselimuti dgn sifat ketidakadilan,congkak, dll yang tak sama dengan sifat Rasulullah.Maka dengan demikian seseorang yang disumpah harus benar-benar bersedia menanggung resiko dunia akhirat.Mengapa harus demikian? Karena jika sesuatu yang diamanahkan kepadanya baik dengan pengucapan untuk mencari kebenaran
harus sesuai dengan sumpah yang diucapkan,,,,dan apabila bergeser satu huruf dari apa yang disumpah maka seseorang akan masuk neraka.Hal ini sangat berat disisi Allah SWT, karena bukan hanya saja manusia yang menyaksikan tetapi 30 jus, 114 surat, 6666 ayat serta 22 ribu duaratus dua puluh dua huruf menjadi saksi di bentangkan di kepala seseorang untuk mencari kebenaran atau menerima amanah sebagai pemimpin dalam sebuah lembaga atau negara. Bagaimana orang-orang yang telah disumpah sekarang?

Dalam hal ini, jarang sekali ditemui yang amat jujur yang sesuai dengan ucapan pada masalah sumpah di atas,,,mengapa demikian? Iya,,,karena manusia selalu diselimuti dengan ingin memiliki,ingin mencapai sesuatu yang diinginkan dalam kurung waktu semasa seseorang diberi amanah.

Sebaliknya, jika seseorang yang disumpah dan tidak menyelewengkan apa yang diamanahkan kepadanya, maka dia mulia disisi Allah SWT, dan jika tidak, dia akan dipanggil oleh Allah SWT kelak untuk mempertanggungjawabkan apa yang diamanahkan kepadanya.

Wassalam,
Dtt
Udstz/23/03/2019,Mdn



DUKACITA : Tausiah Singkat
Udstz.Siamir Marulafau

A.S.W.W
Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimah kumullah

Sungguh saya menyatakan "Turut berdukacita" sebelum menyampaikan tausiah singkat kepada keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air Jt 610 yang jatuh di perairan Kerawang,Jawa Barat hari senin yang lalu tgl 29/10/2018.

Tak heran lagi jika kita orang-orang beriman sebagai hamba Allah ini akan mengalami maut atau kematian sebagai makhluk ciptaan Allah sebagaimana yang difirmankan dalam Al-Qur'an surat An kabut 57 "Kullun Nafsin Zaikatul Maut"( = Setiap yang bernyawa akan mengalami mati). Dengan ayat yang singkat ini, kita sebagai orang iman harus menerima ketentuan atau qodar Allah SWT sebagai salah satu rukun Iman dalam Islam.Maka dengan demikian apa yang trekena dalam diri kita adalah merupakan cobaan kepada kita semua dan harus diterima dengan penuh kesabaran(Surah Al Baqorah : Innallaha Mangashobirin = Sesungguhnya orang sabar adalah bersama Allah).

Merujuk pada musibah jatuhnya pesawat Lion Air di Kerawang, adalah dikategorikan sebagai "Musibah Masyarakkat Seluruh Rakyat Indonesia", dan bukan hanya pada keluarga yang korban, dan kita wajib mendoakan mereka yang telah mendahului kita dalam kecelakaan pesawat itu agar amalan dan kebaikan mereka diterima oleh Allah SWT, aamiin. Kita sebagai hamba Allah yang masih hidup ini harus memikirkan bahwa dalam kehidupan yang sejenak ini harus kita mempertebal dan memperkuat keimanan kita kepada Allah SWT karena setiap gerak langkah kita itu tak akan terlepas dari Langkah ; Pertemuan ; Reziki dan Maut. Manusia dan makhluk lainnya tak akan terlepas dari maut, dan kematian itu sesaat -seseat datang dengan sistem yang berbeda-beda sebagaimana yang dikehendaiki oleh Allah SWT, dan kita hanya menerimanya dan tanpa mengetahui waktu dan tempatnya.Ini adalah rahasia Allah yang diketahui oleh manusia di mana dan kapan dia meninggal apakah di darat,di laut atau di udara.Jika hal diketahui ,maka gugurlah Asma-Nya,Allah,,,,,,danapakah ada seorang Profesor di dunia ini yang akan tahu waktu dan tempat kematiannya?Mustahil,,,,,taka akan bisa diketahui ,iya apa tidak?

Dalam tausiah yang singkat ini,Udstz mengingatkan bahwa setiap kita melangkah hendaknya "Jangan lupa berdoa dan meminta kepada Allah untuk selamat dalam perjalanan".Moga Allah paring barokah,,,,,,.Aamiin.Sebagai catatan kita sebagai orang beriman,kita tak perlu takut naik pesawat LION AIR ke mana-mana karena semuanya sudah diatur oleh Allah SWT.Dalam jatuhnya pesawat Lion Air jt 610 ini, pernah dipertanyakan kepada saya,,,,,,.Udtz: " Apa sebabnya, kok Pesawat Lion Air Jt 610 baru, kok bisa Jatuh?
Lantas,saya jawab : "Jatuhnya pesawat Lion Air Jt 610 adalah kehendak Allah dan bukan kehendak Manusia," Pada prinsipnya pilot jika ditanya, apakah dia mau mati menerbangkan pesawat ini? Tentu tidak sama sekali.

Jadi berkali- kali mahasiswa/i saya bertanya pada saya tentang apa sebab pesawat Lion Air Jt 610 ini jatu pak.Udstz?

Jawab : Wah,,,wah,,,Jatuhnya pesawat Lion Air menurut saya setelah saya menganalisis dan saya tidak tahu percis bagaimana nantinya yang di jumapi dalam KOTAK HITAM,apakah iya atau tidak sama sekali hanya sebagai prediksi, dan saya memprediksi bahwa jatuhnya pesawat ini adalah disebabkan HUMAN ERROR yang terletak pada diri sang pilot,,,,,.Mengapa harus demikian? Ini kan pesawat baru dan segalanya sudah dirancang dengan sistem COMPUTER, dan kemungkinan sang pilot masih belum menyesuaikan ilmunya serta pengetahuannya dengan rancangan sistem Computer dalam pesawat itu meskipun sang pilot memiliki pengalaman dalam menerbangkan pesawat berjam-jam tetapi maklum saja karena ini adalah hal yang baru,,,,,,,.Contohnya : Jika anda mengemudi sebuah mobil yang sudah lama thn 2000 ke bawah akan tentu berbeda dengan membawa mobil thn 2018,,,,,dan ini sudah menjadi fakta. Maka dengan demikian kita tidak bisa menyalahkan siapa- siapa baik dari pihak Maskapai penerbangan atau Mekanik khusus pesawat Lion itu.

Pertanyaan : Jadi mengapa Udstz lebih cenderung menekankan pada HUMAN ERROR,,,umpanya kesalahan Sang Pilot?

Jawab : Saya berasumsi bahwa ini adalah mejadi fakta dan kesalahan besar bagi seorang pilot atau Co-pilot,,,,Mengapa? Iya sudah tahu bahwa pesawat sejak dari Berangkat dari Bali menuju Jakarta,,,tentu ada kelainan dalam segala aspek yang ditemukan dan dirasakan,,,,dan mengapa sang pilot masih juga menerbangkan pesawat? Meskipun dikatakan Ahli mesin(Mekanik Pesawat) layak untuk diterbangkan tapi sang pilot seharusnya memiliki perasaan yang sensitif apakah layak atau tidak? Sebagaimana kita tahu semua bahwa Pilot, Pengemudi Mobil, Bus, dan Nakhoda Kapal sekalipun adalah orang-orang yang berperan utama dalam menyelamatkan penumpang dari kecelakaan dan yang merujuk pada faktor usaha, ikhtiar di luar ketentuan yang ditetapkan allah swt sebagai QODAR,,,,,iya apa tidak?

Satu tanda kepada kita bahwa ini kejatuhan pesawat seperti ini disebakan HUMAN ERROR adalah Pesawat terasa tidak "balance", dan tidak bisa dikendalikan karena kemungkinan ada sesuatu kejanggalan,dan ini dapat diketahui pesawat tidak dapat didaratkan dengan sistem "Pendaratan Darurat"(Emergency Landing),,,,,dan nyatanya pesawat jatuh begitu saja di permukaan laut.

Pertanyaan : Jadi Udstz,,,mengapa pesawat yang jatuh ini berkeping-keping dan tubuh para korban tak utuh?

Jawab: Wah pertanyan yang bagus sekali,,,,Mengapa berkeping-keping? Jasad para korban tidak utuh karena pesawat jatuh tak dapat dikendalikan dan sebaik jatuh di permukaan air laut MELEDAK , dan hal ini membuat berserakan ditempat lokasi jatuhnya pesawat dan terbukti pada orang-orang yang menyaksikan jatuhnya pesawat itu,,,saya berasumsi demikian.

Pertanyaan : Jadi,Udstz,,,,bagaimana saran-saran-Udstz tentang HUMAN ERROR ini?

Jawab : Saran saya,,,,Iya lebih baik Maskapai Penerbangan membuat training dan latihan kusus untuk mengenali kemajuan TEKNOLOGI yang bersifat DINAMIKA masa depan dengan pengertian bahwa para pilot-co pilot harus benar-benar menguasai peralatan dan penggunaan sistem computer pada setiap pesawat baru karena setiap ciptaan yang baru memiliki karakter yang baru pula meskipun sudah berpengalaman dalam menerbangkan pesawat.

Pertanyaan : Udstz,,,,kedengarannya,Udstz akan berangkat ke Jakarta bln Nopember ini sekitar tgl 16/17/11/2018 dalam rangka HARI PUISI INDONESIA ,,,,dan apakah Udstz tak takut naik pesawat CITILYNK,,,,,,???

Jawab : Sudah saya katakan di atas tadi bahwa ada 4 aspek yang harus diketahui dalam kehidupan ini,,,apa itu?Yaitu : LANGKAH ,PERTEMUAN , REZEKI ,MAUT.Saya tidak takut naik pesawat apa pun tapi yang saya takuti adalah TUHAN(ALLAH SWT),,,,Jika memang itu sudah ketentuan, iya itu adalah kehendak-Nya, dan kita harus tabah menerimanya sebagai hamba yang ber IMAN kepada Allah ,dan bukan karena CITILYNK atau GARUDA yang menjadi PENYELAMAT tapi ALLAH lah yang no 1 menjadi PENYELAMAT,,,,Citilynk dan Garuda hanya sebagai sarana dalam kehidupan dan jangan sampai gugur iman kita semua,,,,,hehehehe,iya apa tidak? Kita selalu berdoa, zhikir dan mendekat kepada Allah SWT supaya kita selalu dilindungi dari di dunia dan akhirat.

Demikianlah tausiah singkat dibentangkan kepada kita semua dan jika terdapat kesalahan dan kekhilafan, saya mohon dimaafkan,,,dan saya berucap "Moga semua keluarga para korban bersabar dan tabah menghadapi semua cobaan ini.Moga -moga kita menjadi orang-orang yang lebih taqwa. Aamiin.

sm/03/2018,Mdn




AGAMA MANA YANG BENAR
Oleh : AL-Udstaz. Prof. Drs. Siamir Marulafau, M.Hum.


لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Kaum Muslimin dan Muslimah rahimah kumullah.

Ada beberapa hamba Allah bertanya kepada saya setelah saya menyampaikan khutbah jumat di salah satu Mesjid di kota Medan. Pertanyaanya begini : “ AGAMA MANA YANG BENAR”, Ustad,saya bertanya ini karena pikirku serius. Banyak sekali orang-orang yang selalu konflik dan bergaduh masalah agama ini. Mereka saling mempertahankan pendapat mereka masing-masing dan tak ada yang mau mengalah. Merekalah seolah-olah yang benar. Kemudian saya ingin penjelasan dari Udstad , yang mana sebenarnya agama yang harus kita peluk supaya kita terhindar dari neraka dan masuk surga Allah.

Mendengar pertanyaan hamba-hamba Allah ini, saya pun terheran-heran. Dan lantas saya menjawab: “ Sebenarnya agama itu pada hakikatnya adalah sama di mata Allah Swt. Mengapa ?Allah tidak suka jika hamba-hambanya di bumi masuk neraka-Nya tapi Dia ingin bila mereka itu masuk surga tetapi manusia yang berdiam di bumi, ada yang iman dan ada yang tak beriman kepadanya. Sementara banyak yang merusak dirinya sendiri serta tak patuh pada Allah Swt. Kebenaran Agama itu terletak pada setiap Rasul yang membawa agama itu beserta kitab yang diturunkan Allah Swt kepada mereka dan para pengikut setiap Nabi atau Rasul yang diikuti.Emat kitab yang diturunkan oleh Allah seperti “Zabur” pada Nabi Daud a.s. , dan “Taurat” pada nabi Musa a.s., dan “Injil” pada Nabi Isa a.s., dan terakhir,"Al-Qur’an “pada Nabi Muhammad, s.a.w. Keempat kitab ini adalah benar dengan kenabiannya masing-masing. Inilah yang disebut agama SAMAWI, yaitu agama yang diturunkan dari langit, yang diberikan oleh Allah kepada 4 orang Nabi. Cuma setiap kitab yang diturunkan memiliki sifat yang berbeda maka tingkat tauhidnya juga berbeda. Ini merupakan KOMPAS bagi umat setiap pemeluknya. Jadi ibarat 4 pesawat yang dikemudikan oleh 4 orang pilot dengan kompasnya masing-masing dengan tujuan yang sama menuju surga Allah terhindar dari neraka-Nya Allah.Tapi banyak umat setiap pemeluk agama masing-masing ingkar di sisi Allah Swt. Maka kitab-kitab itu selalu berganti dari zabur ke Qur’an. AL-Qur’an itu adalah INDUKNYA KITAB karena segalanya sudah disempurnakan oleh Allah diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w., sebagai Umul Kitab (QS : 43 Ayat 4)

وَاِنَّهٗ فِيْٓ اُمِّ الْكِتٰبِ لَدَيْنَا لَعَلِيٌّ حَكِيْمٌ

• Artinya: Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, benar-benar (bernilai) tinggi dan penuh hikmah.

Kemudian, Hamba-hamba Allah ini bertanya terus.Pertanyaan mereka adalah : “ Jika begitu, Ustad ke 4 kitab yang diturunkan Allah ini apakah ada yang mengamalkannya?

Lantas, saya jawab : Ke 4 kitab ini wajib bagi setiap manusia mengamalkannya sesuai dengan anjuran Nabinya masing-masing.Untuk ini, mari kita mengutip pendapat para ulama dengan dalil iman kepada kitab Allah :

“Dalil Naqli Iman kepada Kitab Allah

Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri menyebut ada sejumlah ayat di dalam Al Quran yang menjadi dalil naqli Iman kepada Kitab Allah. Antara lain, firman Allah SWT di dalam Al Quran surat An-Nisa ayat 136 berikut ini:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

Jika kita merujuk pada masalah kitab Zabur, Taurat, dan Injil maka sudah jelas pada apa yang diterangkan di atas bahwa hamba –hamba Allah yang beriman kepada Allah harus beriman mengamalkan Kitab-kitab yang diturunkan Allah. Nah, sekarang kitab yang mana dan agama apa yang benar? Bila merujuk pada Al-Qur’an sebagai kitab yang diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad, maka segala aspek tentang hukum,tauhid di dalam Al-Qur’an sudah lengkap di dalam kitab itu. Allah berfirman :dalam surah Al-Baqarah, ayat 185 :

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ

Arinya : “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan ramadhan yang di dalamnya diturunkan(permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan batil””Dalam firman Allah di atas sudah jelas bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk bagi manusia untuk membedakan hal yang hak dan batil, dan semua aspek hukum dari segala sumber hukum ada di dalamnya. Maka bagi pemeluk agama lain seharusnya mengikuti petunjuk itu sebagai pedoman untuk menempuh jalan yang lurus. Allah juga menekankan dalam firmannya dalam surah Yasin (QS) ; 36 bahwa Allah (Yang berada) di atas jalan yang lurus.Dengan pengertian bahwa Sungguh, engkau berada di atas jalan yang lurus, yakni jalan yang dapat mengantarkan manusia menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat. Itulah agama Islam (Lihat juga: asy-Syùrà/42: 52). Maka AGAMA YANG BENAR ITU ADALAH AGAMA ISLAM. Allah juga lebih menekankan pada firman-Nya dalam surah Al-Maidah ; ayat 48 :

• وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ

Artinya : Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan,

Hamba-hamba Allah ini mengatakan “Wah, apakah betul ini, Ustad?”, lantas saya mengatakan bahwa sebagai Ustad tak mau berbohong dan harus mengatakan yang benar karena menyangkut masalah SURGA DAN NERAKA. Saya tidak mau menyesatkan umat serta membuat keributan, konflik dan segala macam tentang agama. Jadi, bagaimana dengan agama lain seperti agama NASRANI, Ustad? Lantas, saya jawab : “ Agama Nasrani adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Isa .a.s.,yang dianut oleh kaum Nasrani dengan Nama Yesus Kristus, dengan kitab injil yang lama dan baru (Old Bible & New New Bible). Sementara Kitab yang aslinya adalah bertajuk “BARNABAS”. Kitab ini adalah kitab yang disusun oleh Seorang bernama Barnabas (Sahabat Nabi Isa a.s.) yang menghimpun segala ucapan dan perbuatan Nabi Isa pada masa itu. Dalam kitab ini dijelaskan oleh Nabi Isya a.s. , bahwa pada masa akan datang setelah saya wafat, ada seorang bernama Ahmad yang akan diutus dan diangkat sebagai RASUL untuk membawa umat pada jalan yang lurus, yang kesemuanya ucapan ini juga diterangkan dalam Al-Quran., dan juga dalam kitab Injil Barnabas.

“Dalam Injil Barnabas memang diungkapkan tentang akan datangnya Rasul bernama Muhammad SAW, setelah Nabi Isa. Berikut ini isi Injil Barnabas yang menyebut tentang Nabi Muhammad:

• Bab 39 Barnabas: ''Terpujilah nama-Mu yang kudus, ya Allah Tuhan kita... Tiada Tuhan Selain Allah dan dan Muhammad adalah utusan-Nya''.

Masih pada bab 39 yang mengisahkan tentang Nabi Adam, nama Nabi Muhammad SAW juga disebut dalam dialog antara Nabi Adam dengan Tuhan. ''...Apa arti kata-kata, Muhammad utusan Allah, apakah ada manusia sebelum aku?''

• Bab 41 Barnabas: "Atas perintah Allah, Mikael mengusir Adam dan Hawa dari surga, kemudian Adam keluar dan berbalik melihat tulisan pada pintu surga 'Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah...''

• Bab 44 Barnabas: Pada bab ini Yesus atau Nabi Isa menyebut nama Nabi Muhammad. ''Oh, Muhammad Tuhan bersamamu...''

• Bab 97: Yesus menjawab, "Nama Mesias sangat mengagumkan, karena Allah sendiri yang memberinya nama, ketika menciptakan jiwanya dan menempatkannya di dalam kemuliaan surgawi. Allah berkata: 'Tunggu Muhammad; karena kamu Aku akan menciptakan firdaus, dunia, dan banyak makhluk... Siapa pun yang memberkatimu akan diberkati, dan barangsiapa mengutukmu akan dikutuk..''

Bab 112: Dalam bab ini Nabi Isa (Yesus) bercerita kepada Barnabas bahwa dirinya akan dibunuh. Namun, kata Nabi Isa, Allah aka membawanya naik dari bumi. Sedangkan orang yang dibunuh sebenarnya adalah seorang pengkhianat yang wajahnya diubah seperti Nabi Isa. “

Merujuk pada kita BARNABAS yang telah dijelaskan di atas bahwa sesungguhnya Yesus Kristus (Nabi Isya a.s.) mengatakan bahwa Dia mengakui ada ALLAH Tuhan kita, dan dia bukan Tuhan atau Allah dan mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah. (Jelas 100 % benar ).Maka diharapkan tanpa paksa semua umat yang bukan Islam merujuk pada kerasulan Muhammad s.a.w mengikuti ajaran Islam, yaitu Nabi Muhamamd s.a.w. sebagai pembawa agama yang hak dan benar dan agama telah disempurnakan oleh Allah Swt dalam kitabnya, yaitu AL-Qur’an.

Jadi ustad, kok umat Kristiani mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, dan ada Tuhan Bapak, dan Anak, bagaimana itu? Mendengar ini, saya jadi tertegun. Wah,,,kok bisa begitu ??? Dalam Al qur’an, Allah menjelaskan bahwa Allah (Tuhan) itu tidak beranak dan diperanakkan, dan Allah itu Tunggal. Tidak ada yang mendahului dan didahului tentang eksistensi-Nya sebagai Tuhan.

قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ

Qul huwal laahu ahad

1. Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.

tafsir ayat ke-1

• اَللّٰهُ الصَّمَدُ

Allah hus-samad

2. Allah tempat meminta segala sesuatu.

Juz ke-30 tafsir ayat ke-2

• لَمۡ يَلِدۡ ۙ وَلَمۡ يُوۡلَدۡ

Lam yalid wa lam yuulad

3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

Juz ke-30 tafsir ayat ke-3

• وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Wa lam yakul-lahu kufuwan ahad

4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."

Jadi, apa yang saya terangkan jelas benar, bahwa Allah itu tidak beranak dan diperanakan, iya kan?Makanya, agama yang diturukan yang terakhir ini harus disyukuri karena Allah. Maka bagi yang lainnya tanpa paksa harus mengubah prinsip diri masin-masing untuk mencari mana agama yang benar di sisi Allah Swt .Maka Allah berfirman dalam surah An-Nisa ayat : 102.

يٰٓاَيُّهَاالَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

102. Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.

Merujuk pada ayat-ayat Allah di atas, maka tak ada Tuhan selain Allah dan Dia adalah yang disembah yang tidak beranak dan diperanakan dan tidak menyerupai siapa pun Dia (Allah). Maka dalam kitab Injil pun Nabi Isa a.s. (Yesus Kristus) mengatakan “Allah mengutus aku, Dia yang bersaksi tentang aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, wajah-Nya pun tidak pernah kamu lihat (Johanes, 5 :37). Kemudian dalam Bible ditegaskan bahwa nabi Isa a.s. itu juga mengatakan “Engkau yang menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti (Lukas, 4:8)

Dalam tausiah ini perlu dijelaskan bahwa Nabi Isa itu adalah Nabi yang dapat menghidupkan orang yang sudah mati sebagaimana Allah mematikan dan menghidupkan manusia yang telah mati. Ini adalah MUKJIZAT pada seorang Nabi atas kekuasaan dan izinnya Allah kepada seseorang Nabi. Seperti Mukjizat yang diberikan kepada Nabi Musa dengan tongkatnya bisa jadi ular dan membelah laut, dan juga kepada Nabi Muhammad membelah bulan dan Israk Mikrad dan juga kepada Siti Maryam (Ibunda Nabi Isa a.s. yang melahirkan Nabi Isa sendiri tanpa bapak), dan juga kepada 7 pemuda yang tidur dalam sebuah gua selama 310 tahun lamanya yang hanya dirasakan sejenak tahu-tahu segalanya berubah dan tidak sama seperti mereka sebelum tidur dalam sebuah gua. Ini semua adalah kehendak Allah dan bukan kehendak pada setiap Nabi yang diberi MUKJIZAT oleh Allah Swt. Seandainya Nabi Isa a.s. dianggap sebagai Tuhan(Allah), apakah dia bisa menghidupkan dirinya sendiri? Tak akan mungkin selain Allah menghidupkan semua makhluk yang diciptakan-Nya di bumi ini. Maka dalam agama Islam ini,dilarang kepada semua umat supaya jangan mempersekutukan Allah dengan apa saja pun yang ada di bumi ini. Siapa yang dengan sengaja mempersekutukan Allah dan menyerupakan Allah dengan apa pun benda , gambar, dan lain sebagainya, itu adalah perbuatan dosa besar, yaitu SYIRIK. Dosa syirik tak ada ampunan bagi Allah Swt, dan wajib masuk neraka.

Saya menerangkan dan menjelaskan bahwa hamba-hamba Allah yang dihidupkan di bumi ini janganlah mati sebelum Islam. Sedangkan yang sudah islam saja bila banyak macam-macam dengan pengertian tidak mengamalkan isi kandungan berupa perintah, larangan dan mempercayai sejarah yang ada dalam Al-Qur’an bisa masuk neraka, apalagi yang bukan Islam.Maka Allah selanjutnya mengatakan dalam firman-Nya dalam surah Al-Imran ayat 85 :

مَنْ يَّبْتَغِ غَيْرَ الْاِسْلَامِ دِيْنًا فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْهُۚ وَهُوَ فِىالْاٰخِرَةِ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

Artinya : Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.

Merujuk pada ayat di atas, hendaknya hamba-hamba Allah di dunia ini harus merujuk pada agama islam sebagai agama yang benar di sisi Allah Swt sebagaimana yang dikutip dalam beberapa pendapat para ulama bahwa :

“Islam berlanjut diperkenalkan Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yakub, dan anak cucunya. Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya "Api Sejarah" menegaskan, bahwa 25 nabi dan rasul tidaklah berbeda agamanya, karena ia "nufarriqu baina ahadin min hum."

"Sejak nabi pertama, Nabi Adam hingga nabi terakhir Rasulullah seluruhnya menyatakan dirinya sebagai Muslim. "Wa nahnu lahu muslimuun”, ayat itu sesuai surat Al-Baqarah ayat 136 dan juga surat Al-Imran ayat 84," katanya.

Surat Al-Baqarah ayat 136 yang artinya:

قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ

"Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya."

Berarti dari ayat tersebut bisa dipahami bahwa, seluruh Nabi dan Rasul hanya membawa satu ajaran Allah yakni agama Islam yaitu, innaddina indallahil Islam (QS Ali Imran: 19).”

اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ

Atinya : Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.

Kemudian , Hamba-hamba Allah ini bertanya kepada saya,: “JELAS SEKALI Ustadz, dan bagaimana dengan agama-agama selain agama samawi ,umpanya agama yang aliran kepercayaan dan termasuk agama Budha, Hindu, dll sebagainya?”, saya jawah : Dalam negara yang berstatus PANCASILA ini, kita wajib menghargai kepercayaan dan agama lain sebagai menjaga negara kesatuan RI.Karena yang diinginkan Allah Swt itu dan juga Pemerintah adalah kedamaian, kesatuan untuk umat bukan mencari kemenangan sendiri yang merujuk pada EGOISH, bahwa agamanya yang benar dan masuk surga Allah terhindar dari neraka Allah. Dengan catatan bahwa kita harus menjunjung tinggi kepercayaan dan agama yang dipeluk oleh masing-masing umat. Maka Allah yang sebelum dan sesudahnya, berfiman dalam Al-Qur’an, Sural Qafirun sbb :

لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ

Lakum diinukum wa liya diin.

6. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."

Jelas sekali bahwa bagi pemeluk agamanya masing-masing harus mengamalkan sesuai dengan perintah yang ada dalam kitabnya masing-masing. Masuknya manusia dalam surga atau neraka adalah ketentuan Allah Swt dan Dia yang menilai apakah hamba-hamba-Nya benar atau tidak? Maka janganlah para Ustad atau Kiyai selalu mengobrak abrik masalah agama ini, dan sampaikanlah kepada umat mana yang benar( QS : Imran ,Ayat 104). Jika memang setiap pemeluk agama di dunia ini percaya dan yakin akan apa-apa yang diterangkan dalam tausiah ini maka segeralah bertaubat di jalan yang benar. Moga umat yang dapat hidayah akan masuk ke Surga Allah terhindar dari Neraka-Nya Allah.

Kesimpulan

Walaupun ada ayat- ayat yang dikutip dari Al-qur’an itu sperti : “ Untukmu agamamu dan untukku agamaku,” maka manusia yang dilahirkan dan dihidupkan di bumi ini harus dapat mengambil kesimpulan dalam hidupnya bahwa agama apa yang harus dianutnya supaya jangan timbul penyesalan setelah dihidupkan kembali oleh Allah pada akhir zaman.

Setelah memahami uraian berdasarkan Al-kitab di atas maka agama yang benar adalah agama Islam di sisi Allah Swt. Maka dengan tidak ada paksaan maka pilihlah agama yang benar bagi dirimu, dan tak usah lagi mengkritik, mengobrak abrik agama dan lain sebagainya.

Demikianlah tausiah tentang agama mana yang benar di sisi Allah dan mana yang tidak. Bila ada kekurangan dan kelebihan dalam penyampaian, saya mohon maaf kepada umat dan terlebih kepada Allah Swt. Moga apa yang disampaikan menjadi barokah karena Allah.

Referensi

H.Muhammad Yunus,Prof.Dr. 2006. Tafsir Qur’an Karim. PT.MY.Wadzuryah.
Ibnu Qayyim Al- Jauziyzh. 2006.Qadla dan Qadar. Ulasan Tuntas masalah takdir.
Pustaka Azam.
Idrus H. Alkaf. Ihtisar hadits Shahih Bukhari. CV. Karya Utama, Surabaya.
Imam Al-Ghazali. 2001. Mutiara Ihya' Ulumuddin", Mizan, Band
Siamir Marulafau. 2018. Taqwa kepada Allah. Yayasan Al-Hayat. Sei Sekambing B.Kec. Medan Sunggal, Sumatera Utara.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar