RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Rabu, 01 Desember 2021

Cerpen- MAMAK MAMAK ZAMAN CANGGIH Penulis : Airi Cha


   Mendadak datanglah kawan awak si pelit itu sore-sore. Entah apalah maksud dan tujuannya, udah deg deg duer jantung awak sebenarnya.

"Gak kemana-mana ko, kan?"

Mulailah dikeluarkannya kuda-kuda.

"Gak, Bang. Males awak," sahutku mulai meraba-raba maksudnya.

"Ayoklah, dari pada ko di rumah gak sehat kurang gerak gitu," bujuknya mulai ngeluari jurus andalan.

"Abang ajalah sendiri."

"Cepatlah. Pokoknya beres nantik. Nah dp buat isi bensinmu," disodorkannya uang dua puluh ribu. Tumben-tumbenan orang bedangkik ini mendadak royal. Biasanya, dakinya pon jangan dimintak. Cepat-cepatlah awak masukkan uang itu ke kantong, karena masih penuh isi tangki Baday.

"Kemana kita, Bang?"

Purak-purak semangat empat limalah awak tanyanya.

"Jalan aja, nantik kutunjuk arahnya," jawabnya sok pakek rahasia segala.

Awak idupkanlah langsung Baday. Jalan lurus, belok kanan, belok kiri. Pokoknya apa intruksi dia awak lakukan. Eh rupanya dibawaknya ke tanah lapang desa. Bukannya dibilang dari tadi kalok mau ke situ. Jadi awak bisa jalan pintas gak muter-muter kejauhan jadi boros bensin. Memang dasarlah kawan yang satu ini.

"Eh, kok rame kalilah hari ini, Bang?"

Awak keheranan banyak kali tak tengok orang berkerumun di pinggir jalan. Udah kayak semut mabok. Pada hal gak ada gula atau madu yang kececer. Pun gaknya ada orang main bola di tengah lapangan, bukan jadwalnya pulak hari ini.

"Gak usah tanyak-tanyak. Ko gas aja biar cepat sampai di kerumunan," katanya kek udah gak sabaran. Tambah penasaranlah awak. Apa lagi dengar suara musik kayak di bar-bar gitu, bikin mancing semangat buat joget.

Setelah parkir, awak ikutilah kawan nyibak kerumunan orang biar bisa dapat posisi paling depan.

"Eh, ah, eh, ah. Tarik!"

Kek gitulah awak dengar suara intruksi dari seorang perempuan. Manja dan menggoda pulak suaranya. Pon awak baru sadar yang nonton semua cap lonceng alias kaum adam, bisa lakik orang, bisa jugak anak lajang orang. Gak nampak yang sejenis awak. Keknya cuma awak sendiri penonton yang beda jenis kelamin.

Eh ternyata setelah awak bisa liat paling depan. Mamak-mamak lagi senam rupanyanya. Goyang pinggul, goyang pantat sama goyang tetek, mentel pulak lagi gayanya kek abegeh kecentilan ketemu jantan. Pantesan ajalah yang nonton rombongan genta semua cap belalai gajah. Itu mamak-mamak pada pakek baju ketat semua. Memang gak ada lah sejarahnya baju senam longgar kayak gamis. Awak pun tau itu, tapi jangan pulak kek lejing gitu. Sampek nampak semua liku dan biku badan, dari lapisan lemak sampek lapisan tonjolan.

Yang jadi masalah sama Awak, mereka semua pakek kerudung bukan topi. Kalok orang macam awak gak papalah, lah ini mereka kan katanya syari. Sangkin ketatnya baju ma celana, sempak daleman pon sampek betepak berbentuk segitiga pengaman. Ada jugak segi tiga sama sisi, mungkin juga satu dua ada yang pakai bujur.sangkar. Ada pulak yang awak liat kek molor gitu sempaknya. Kenapa bisa awak bilang kek gitu? Soalnya kelihatan nyelip CDnya.

Terus mereka bikin gerakan senam pantatnya ditunging-tunggingi ke belakang. Dada dimaju-majuin ke depan. Moncong teriak-teriak pake suara manja desisi-desis kek uler kelolotan linggis. Kalok awaklah lakiknya, pas nungging gitu langsung tak tunjang pantatnya biar nyungkur sekalian. Untung bukan awak lakinya, pun awak gak berhak pulak nyampuri hobby mereka. Kan ada pulak lakik yang kasih izin dan senang liat biniknya jadi pusat perhatian orang. Dipuja-puji dibilang bohay dan hot bangga dia.

"Uh akh, uh, akh, yeee!"

Mana ada zaman dulu senam kek gitu. Adanya orang dalam kaset nyuruh awak ngitung detak nadi, tarik napas-embuskan, lakukan sampek tiga kali terus gerak kaki-tangan, samping kanan-kiri, geleng-geleng selesai.

Pantesanlah pasukan kesatria baja hitam rela berdiri berjam-jam melototi tontonan gratis, dan keknya pun mamak-mamak itu senang bukan kepalang. Sampek dalam ati awak berpikir, udah pada masak belum mamak-mamak ini? Mana udah sore, jamnya lakik pulang kerja, dan lapar. Udah waktunya jugak anak dimandiin. Ini kok malah auh akh uh bikin pertunjukan gratis.

Apa gak ada lagi tempat tertutup buat senam, biar gak menggoda iman begini? Pantesanlah sempat beberapa waktu lampau ada video viral lakik marah udah sore istri belum masak. Jadi kepingin pulak awak kabari lakiknya di mana posisi biniknya sekarang, tapi masalahnya awak gak tau pulak mereka binik siapa.

Dari pada Awak yang malu lama-lama di situ, tanpa ba bi bu awak jewer kawan sambil geret dia supaya pulang. Spontanlah semua mata tertuju ke kami. Mampos situlah pikir awak. Namanya jugak nyelamati kawan dari godaan dunia. Perkara dia marah nantiklah kerahannya.

"Eh, gilak ko! Malu aku, di kira orang ko binikku," protesnya berbisik sambil ngusap kuping yang merah.

Dipikirnya mau kalilah awak jadi biniknya. Ora sudih. Udahlah pelit mata mesum lagi.

"Pulang gak ko, Bang! Kalok gak pulang siaplah nantik kubikin," ancam awaklah purak-purak jadi biniknya. Langsunglah banyak mata melototi kami.

"Bang, pulanglah. Gawat kalok binik udah ngancem kek gitu. Gak selamat Abang nantik tidur malam," celetuk seorang penonton.

Dengan mukak kesal, terpaksalah si kawan ngikuti awak di belakang. Sementara Awak mau ketawa takut dosa, gak ketawa udah sakit perut. Mana sesak kencing lagi.

"Rasain ko, Bang. Gantian awak kerjain ko kali ini," kata Awak terkekeh jahat.

*****TAMAT*****

Cerpen-
MAMAK MAMAK ZAMAN CANGGIH
Penulis : Airi Cha
Pengojek Hati
1447.231121



1 komentar: