RUANG PEKERJA SENI ADALAH GROUP DI JEJARING SOSIAL FACEBOOK, BERTUJUAN…MENGEPAKKAN SAYAP – SAYAP PERSAHABATAN…MELAHIRKAN KEPEDULIAN ANTAR SESAMA…MEMBANGUN SILATURAHMI/TALI ASIH…SAHABAT LEBIH INDAH DARIPADA MIMPI.

Rabu, 27 Oktober 2021

Cermin - MAR DAN ILHAM Penulis : Yuni Tri Wahyu


   Perempuan itu berjalan sesuka hati, tidak menengok kanan kiri. Senyumnya diiringi liur yang terus bersambung hingga menyentuh tanah. Orang menyebutnya "gila". Tidak!. ia waras hanya mengalami keterbelakangan mental.

Ayahnya seorang pembuat bilik dari bambu, ibunya bekerja sebagai buruh cuci di rumah gedongan. Ia mempunyai seorang kakak laki-laki, dua adik, perempuan dan laki-laki. Mereka tumbuh normal.

Kakaknya sudah berkeluarga dengan empat anak. Adik perempuan pun sudah berkeluarga dengan satu anak. Sementara adik laki-laki belum berumah tangga karena masih ingin leluasa membantu keuangan orang tua.

Suatu hari rumah dalam keadaan sepi, ibunya sudah berangkat bekerja, ayahnya sibuk membuat bilik di belakang rumah. Kebetulan ayahnya memanggil tukang service untuk mereparasi televisi. Tidak ada pikiran apapun karena tukang service itu adalah tetangganya. Perempuan terbelakang mental itu ( sebut saja, Mar ) mendekati tukang service, melihat dengan wajah lugunya. Ia berdiri di samping tukang service. Mungkin karena lelah ia duduk.

Inilah awal dari kesalahan itu. Mar duduk sesukanya, ternyata roknya tersingkap dan astagfirullahhalazim ia tidak memakai celana dalam, dan terlihatlah kemaluannya oleh tukang service. Entah setan apa yang merasuki hati hingga dia mampu berbuat tak senonoh, padahal dia punya istri. Dan Mar yang tak mengerti tidak bisa melawan sama sekali.

Beberapa bulan berlalu, ibu Mar mulai bertanya-tanya kenapa Mar tidak datang bulan dan bentuk tubuhnya berubah. Dihampiri Mar, dengan bahasa isyarat Mar bercerita tentang kejadian itu dan menuntun ibunya ke rumah tukang service. Semula dia tidak mengaku. Tapi Mar terus menunjuk dia hingga akhirnya mengakui juga.

Sembilan bulan berlalu, Mar pergi ke kamar mandi, tiba-tiba ia berteriak

"Emaaaakkk". Ibunya menghampiri, kepala bayi sudah nongol, segera menyuruh adik laki-laki Mar untuk memanggil paraji ( dukun beranak ). Alhamdulillah bayi laki-laki lahir dengan selamat dan tak kurang suatu apa. Di beri nama Ilham. ( saat kelahiran, ayah Mar sudah meninggal).

Ilham kecil adalah kebahagiaan buat ibunya Mar, diakuinya sebagai anak bukan cucu. Bapak biologis Ilham tak pernah memberi perhatian maka oleh ibu disebutlah Ilham sebagai anak yatim.

Kini Ilham sudah besar dan sudah duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) dan ibunya Mar sudah meninggal dunia. Adik Mar laki-laki yang menjadi orang tua Mar dan Ilham.

Bagaimana orang menyebut Mar gila?, bukankah laki-laki tukang service itu yang GILA?.

Ilham lekas besar nak, jaga dan lindungi Mar sebaik-baiknya, ia ibu kandungmu.
 *****TAMAT*****
Cermin -
MAR DAN ILHAM 
Penulis : Yuni Tri Wahyu
Tangerang, 15 Oktober 2021

YUNI TRI WAHYU




Tidak ada komentar:

Posting Komentar