Selasa, 28 Februari 2012
BERLAJARLAH DARI ALAM
Tantanglah sinar mentari pagi,
katakan pada alam semesta lukamu,
menjeritlah dengan lantang pada langit,
cacimakilah bianglala,
luapkan amarah pada embun pagi,
hentakkan dengan kasar kaki kebumi ,
pertiwi pun telah menangis tanpa sedusedan,
sebab memang semua orang telah salah dimatamu,
kenapa lelana terus saja mengembara,
padahal dimana mana ia dihadang halang,
apa yang dicarinya...?
kenapa embun pagi terus saja setia,
meski ia segera sirna,
apa yang didapatkannya....?
kenapa mentari tetap menepati janji terbitnya,
padahal ia cuma kebagian memberi,
siapa yang membayarnya....?
kenapa langit tetap setia menanti,
meski awan hitam sering menutupi,
siapa yang ditunggunya....?
tengoklah kedalam cermin hati,
retak seribu pun kita tak perduli...
siapa yang dipertuan dalam diri.....?
duh...sang pengeja hari,
angkuhmu melampaui batas logika,
menegakkan ego diri, benar sendiri dan tak perduli..
kapankah akan kau sadari....?
-----oleh Drs Mustahari Sembiring.-----
-----Pondok Bambu, Istanaku.Minggu pagi, 19 Februari 2012. catatan buatmu sang pengeja pagi.---
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar