Senin, 27 Februari 2012
JERITAN SEMUSIM
Jiwamu adalah alur
dari singgahan yang menjau
dan buayan dalam alam lalu
yang terpasung
Riak melaju
dan merapat tepat dalam rahimku
dan ketika turun waktu subuh
releng membeku dingin
semua menjelma bagai singgahan tanpa latar dan
menghilang
Adakah gerbangku mampu menatap
dari jelmaan sebelum waktumu menguak takdir ku
Bingkai terbalut dalam raut hitam putih
Tahun menandakan turunan angka yang semestinya tak melupa
Nokta-nokta telah menandakan bagai asin laut ,menikam gelombang
menguak kisi-kisi cerita, membalut serbuk waktu sia-sia
Perantian musim terjadi, dikediaman ini
tapakan laluan kaki, akan terhapus oleh siklus
tak kan mampu gerban ku dan pengelihatan mu
mencakar garis tanpa rupa, yang menjelma dalam sejarah raga
Kurunku
pabila nanti hasrat menepi
yang menyisah hanya raga setengah menyata
jangan pernah mengajukan kata meminta
karna semua memang tak pernah ada.(YK)
Oleh : Yuni Kurniati
Bogor
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar